Anda di halaman 1dari 9

❖POWER SUPPLY

1. Bagian – bagian alat beserta fungsi

2. Cara kerja alat


Input yang diterima oleh rangkaian power supply berupa tegangan AC yang sudah
diturunkan egangannya melalui transformator (trafo) contoh kasus tegangan PLN 220VAc
menjadi 12VAc.Setelah itu, terdapat dioda yang bertugas menyearahkan tegangan AC
menjadi DC sehingga dari 12VAC menjadi 12VDC.Dari dioda terhubung ke kapasitor atau
ElCo yang berperan sebagai penyaring tegangan ripple yang masih bocor.Dan terdapat
transistor yang berfungsi sebagai penstabil tegangan, dan output dari tegangan tersebut
dapat dihubungkan ke perangkat elektronika lainnya.Apabila menginginkan output yang
bervariasi misalnya power supply dengan output tegangan 5 VDC, 12 VDC, maupun 12
VDC bisa dipilih keluaran dari output dengan sakelar switching pada
transformator.Dikarenakan pada umumnya, transformator yang dijual pada pasaran terdapat
beberapa tegangan output sekaligus.Sehingga mudah dalam menentukan akan kebutuhan
tegangan DC yang akan digunakan.
3. Komponen penyusun alat beserta fungsi komponen tersebut

4. Proses fabrikasi alat (cara pembuatan alat) + rangkaian dalam alat

❖MULTIMETER ANALOG
1. Bagian – bagian alat beserta fungsi
Multimeter sering disebut multimeter atau AVO meteryang merupakan singkatan
dari Ampere, Volt dan Ohm meter. Seperti singkatannya, alat ini bisa dipakai untuk
mengetahui nilai besaran kuat arus listrik (Arus DC), tegangan (Tegangan AC-DC)
juga untuk mengukur harga suatu resistansi (hambatan/R).

Berikut adalah gambar dari bagian-bagian pada AVO meter :


Gambar 1. Bagian-bagian AVO meter

Dari gambar di atas, dapat terlihat panel terminal dan fasilitas yang dimiliki AVO meter,
yaitu:

1. Scale (Skala Maksimum / SM)


• Skala Maksimum (SM) merupakan batas nilai tertinggi pada panel.

Gambar 2. Skala AVO meter

a. Skala Maksimum mengukur resistansi, nilainya dari kanan ke kiri


b. Skala Maksimum pengukuran arus, tegangan AC ataupun DC, nilainya dari kiri
ke kanan

2. Mirror / Cermin

• Cermin ini berfungsi sebagai acuan dalam melaukan pengukuran yang ditunjukkan
oleh jarum meter.
• Dalam pengukuran posisi mata pengamat harus tegak lurus dengan AVO meter,
sehingga pada saat melakukan pengukuran posisi jarum meter tidak memiliki
bayangan pada cermin, yang menandakan pengukuran tepat pada petunjuk yang
diperoleh.
3. Pointer / Jarum meter

• Jarum meter ini berfungsi sebagai petunjuk dalam pengukuran yang dilakukan pada
AVO meter.
4. Zero Correction / Pengenolan Jarum

• Zero Correction ini berfungsi sebagai mengenolkan jarum pada posisi kiri dalam
mengukur arus dan tegangan.
5. Ohm Adjusment

• Ohm Adjusment ini berfungsi sebagai mengenolkan jarum pada posisi kanan dalam
mengukur hambatan.
6. Batas Ukur (BU)

Batas Ukur merupakan Nilai maksimal yang bisa diukur oleh multimeter

Gambar 3. Batas Ukur AVO meter

a. Paling kiri atas merupakan blok selektor DC Volt.


b. Paling kiri atas merupakan blok selektor AC Volt
c. Bawah kanan tertulis satuan Ohm untuk mengukur resistansi.
d. Kiri bawah tertulis DC mA yang digunakan untuk mengukur Arus DC.

7. Range Selektor

• Range selector berfungsi untuk memilih/range batasan arus, tegangan maupun


hambatan yang akan diukur.
8. Measuring Terminal / Probe ( + / - )

• Meansuring Terminal atau yang biasa disebut probe ini merupakan kontektor
yang menghubungkan AVO meter dengan apa yang mau diukur.
• Probe ini terdiri dari probe positif yang berwarna merah untuk kutub positif dan probe
negatif yang berwarna hitam untuk kutub negatif.

2. Cara kerja alat


Prinsip Kerja AVO meter
Gambar 4. Prinsip Kerja AVO meter

• Di dalam AVO meter terdapat kumparan tembaga yang di letakkan di antara dua
kutub magnet yaitu N dan S seperti pada gambar 4 di atas.
• Dalam kumparan tersebut terdapat jarum penunjuk atau jarum meter yang akan
beegerak menunjukkan skala tertentu apabila dua ujung kumparan tersebut dialiri arus
listrik.

3. Komponen penyusun alat beserta fungsi komponen tersebut

Circuit Multimeter Analog


Komponen dalam mulimeter tersebut adalah sebagai berikut:

• Resitor
• Kapasitor
• IC 4520
• Diode 1N4148

4. Proses fabrikasi alat (cara pembuatan alat) + rangkaian dalam alat

❖RHEOSTAT
1. Bagian – bagian alat beserta fungsi

2. Cara kerja alat


3. Komponen penyusun alat beserta fungsi komponen tersebut
4. Proses fabrikasi alat (cara pembuatan alat) + rangkaian dalam alat
❖OSCILLOSCOPE ANALOG
❖ Bagian – bagian alat beserta fungsi

❖ Cara kerja alat


Blok diagram dasar osiloskop yang terdiri dari Pemancar Elektron (Electron
Beam), Pembelok Vertikal (Penguat-Y), Pembelok Horisontal (penguat-X), Generator
basis waktu (Sweep Generator), Catu Daya, Tabung Hampa (CRT)
Pemancar Elektron:
Merupakan bagian terpenting sebuah osiloskop. Katode di dalam CRT (Cathode Ray
Tube) akan mengemisikan elektron-elektron ke layar CRT melalui elektrode-elektrode pemfokus
Intensitas pancaran elektron ditentukan oleh banyaknya elektron yang diemisikan oleh Katode .
Bahan yang memantulkan cahaya pada layar CRT dapat diperoleh dari Sulfid, Oksid atau silikat
dari Kadmium, yang diaktifkan melalui bahan tambahan dari Perak, Emas atau Tembaga. Pada
umumnya dipilih warna hijau untuk tampilan cahaya pada layar CRT, karena mata manusia pada
umumnya peka terhadap warna ini.

Penguat Vertikal:
Penguat ini dapat memberikan tegangan pada plat pengarah-Y hingga 100 V. Penguat ini
harus dapat menguatkan tegangan DC maupun AC dengan penguatan yang sama. Pengukuran
sinyal dapat diatur melalui tombol POS (position).

Input-Y (Vert. Input):


Bagian ini terhubung dengan tombol pembagi tegangan, untuk membagi tegangan yang
akan diukur, dengan perbandingan 10:1 atau 100:1.gambar 8.34. Tombol ini harus dibantu dengan
sinyal kotak untuk kompensasi.

Penguat Horisontal :
Penguat ini memiliki dua input, satu dari sweep generator, menghasilkan trace (sapuan)
horizontal lewat CRT dan input yang lain menguatkan sinyal eksternal dan ditampilkan pada CRT
hanya pada sumbu horizontal. Skala pada sumbu Horisontal CRT Osiloskop, digunakan untuk
mengukur waktu (periode) dari sinyal yang diukur, misalnya 2 ms/ divisi.
Generator-Waktu

Generator waktu menghasilkan sinyal gigi gergaji, yang frekuensinya dapat diatur, dengan
cara mengatur periodenya melalui tombol TIME BASE. CRT akan menampilkan sinyal yang
diukur (sinyal input) hanya jika periode sinyal tersebut persis sama dengan periode sinyal gigi
gergaji ini atau merupakan kelipatan periodenya.

Triggering dan bias waktu

Sinyal gigi gergaji akan mulai muncul jika ada sinyal trigger. Pada saat sinyal input
melewati level Trigger, maka sinyal gigi gergaji mulai muncul.

Catu Daya:
Kinerja catu daya ini sangat mempengaruhi kinerja bagian lainnya di dalam osiloskop. Catu
daya yang tidak terregulasi dengan baik akan menyebabkan kesalahan pengukuran dan tampilan
yang tidak baik pada CRT (fokus, kecerahan/ brightness, sensitifitas, dsb).

❖FUNCTION GENERATOR

Anda mungkin juga menyukai