Makalah Kekerasan Terhadap Anak
Makalah Kekerasan Terhadap Anak
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya makalah yang berjudul “Kekerasan terhadap Anak” ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun sebagai
tugas untuk mata kuliah Pancasila.
Penyusun
/
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Anak adalah tumpuan dan harapan orang tua. Anak jugalah yang
akan menjadi penerus bangsa ini. Sedianya, wajib dilindungi maupun
diberikan kasih sayang. Namun fakta berbicara lain. Maraknya kasus
kekerasan pada anak sejak beberapa tahun ini seolah membalikkan
pendapat bahwa anak perlu dilindungi. Begitu banyak anak yang
menjadi korban kekerasan keluarga, lingkungan maupun masyarakat
dewasa ini.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila
Untuk mengetahui tentang pengamalan nilai-nilai pancasila
BAB II
PEMBAHASAN
Pasal 5
Setiap anak berhak atas suatu nama sebagai identitas diri
dan status kewarganegaraan.
Pasal 6
Setiap anak berhak untuk bribadah menurut agamanya,
berpikir, dan berekspresi sesuai dengan tingkat kecerdasan
dan usianya, dalam bimbingan orang tua.
Pasal 7
(1) Setiap anak berhak untuk mengetahui orang tuanya,
dibesarkan, dan diasuh oleh orang tuanya sendiri.
(2) Dalam hal karena suatu sebab orang tuanya tidak dapat
menjamin tumbuh kembang anak, atau dalam keadaan
terlantar maka anak tersebut berhak diasuh atau diangkat
sebagai anak asuh atau anak angkat oleh orang lain sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Pasal 8
Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan
jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental,
spiritual, dan sosial.
Pasal 9
(1) Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan
pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan
tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya.
(2) Selain hak anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
khusus bagi anak yang menyandang cacat juga berhak
memperoleh pendidikan luar biasa, sedangkan bagi anak yang
memiliki keunggulan juga berhak mendapatkan pendidikan
khusus.
Pasal 10
Setiap anak berhak menyatakan dan dan didengar
pendapatnya, menerima, mencari, dan memberikan informasi
sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya demi
pengembangan dirinya sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan
dan kepatuhan.
Pasal 11
Setiap anak berhak untuk beristirahat dan memanfaatkan
waktu luang, bergaul dengan anak sebaya, bermain,
berekreasi, dan berkreasi sesuai dengan minat, bakat, dan
tingkat kecerdasannya demi pengembangan diri.
Pasal 12
Setiap anak yang menyandang cacat berhak memperoleh
rehabilitasi, bantuan sosial, dan pemeliharaan taraf
kesejahteraan sosial.
Pasal 13
(1) Setiap anak selama dalam pengasuhan orang tua, wali,
atau pihak lain mana pun yang bertanggung jawab atas
pengasuhan, berhak mendapat perlindungan dari perlakuan:
a.diskriminasi;
b.eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual;
c. penelantaran
d. kekejaman, kekerasan, peng-aniaya-an
e. ketidakadilan; dan
f. perlakuan salah lainnya.
(2) Dalam hal orang tua, wali atau pengasuh anak melakukan
segala bentuk perlakuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
maka pelaku dikenakan pemberatan hukuman.
Pasal 14
Setiap anak berhak untuk diasuh oleh orang tuanya
sendiri, kecuali jika ada alasan dan /atau aturan hukum yang
sah menunjukkan bahwa pemisahan itu adalah demi
kepentingan terbaik bagi anak dan merupakan pertimbangan
terakhir.
Pasal 15
Setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari:
a. penyalahgunaan dalam kegiatan politik;
b. pelibatan dalam sengketa bersenjata;
c. pelibatan dalam kerusuhan sosial;
d. pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur
kekerasan; dan
e. pelibatan dalam peperangan.
Pasal 16
(1) Setiap anak berhak memperoleh perlindungan dari sasaran
penganiayaan, penyiksaan, atau penjatuhan hukuman yang
tidak manusiawi.
(2) Setiap anak berhak untuk memperoleh kebebasan sesuai
dengan hukum.
(3) Penangkapan, penahanan, atau tindak pidana penjara anak
hanya dilakukan apabila sesuai hukum yang berlaku dan
hanya dapat dilakukan sebagai upaya terakhir.
Pasal 17
(1)Setiap anak yang dirampas kebebasannya berhak untuk:
a. mendapatkan perlakuan secara manusiawi dan
penempatannya dipisahkan dari orang dewasa.
b. Memperoleh bantuan hukum atau bantuan lainnya secara
efektif dalam setiap tahapan upaya hukum yang berlaku; dan
c. Membela diri dan memperoleh keadilan di depan
pengadilan anak yang objektif dan tidak memihak dalam
sidang tertutup untuk umum.
(2) Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku kekerassan
seksual atau yang berhadapan dengan hukum berhak
dirahasiakan.
Pasal 18
Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku tindak pidana
berhak mendapatkan bantuan hukum atau bantuan lainnya.
(2) Dalam hal orang tua tidak ada, atau tidak diketahui
keberadaannya, atau karena suatu sebab, tidak dapat
melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya, maka
kewajiban dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dapat beralih kepada keluarga, yang dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
3.2 Pengertian kekerasan terhadap anak menurut
paraahli
Menurut Sutanto (2006) kekerasan anak adalah
perlakuan orang dewasa atau anak yang lebih tua dengan
menggunakan kekuasaan/otoritasnya terhadap anak yang tak
berdaya yang seharusnya menjadi tanggung jawab dari
orangtua atau pengasuh yang berakibat penderitaan,
kesengsaraan, cacat/kematian. Kekerasan pada anak lebih
bersifat sebagai bentuk penganiayaan fisik dengan terdapatnya
tanda atau luka pada tubuh sang anak.
Nadia (2004) mengartikan kekerasan anak sebagai
bentuk penganiayaan baik fiisk maupun psikis. Penganiayaan
fisik adalah tindakan kasar yang mencelakakan anak dan
segala bentuk kekerasan fisik pada anak yang lainnya.
Sedangkan penganiayaan psikis adalah semua tindakan
merendahkan/meremehkan anak.
Lebih lanjut Hoesin (2006) melihat kekerasan anak
sebagai bentuk pelanggaran terhadap hak-hak anak dan
dibanyak negara dikategorikan sebagai kejahatan sehingga
untuk mencegahnya dapat dilakukan oleh para petugas
hukum.
Sedangkan Patilima (2003) menganggap kekerasan
merupakan perlakuan yang salah dari orangtua. Patilima
mendefinisikan perlakuan yang salah pada anak adalah segala
perlakuan terhadap anak yang akibat dari kekerasannya
mengancam kesejahteraan dan tumbuh kembang anak, baik
secara fisik, psikologi sosial maupun mental.
3.3 Faktor-faktor PenyebabTerjadinya Kekerasan
terhadap Anak
Ada banyak faktor kenapa terjadi kekerasan terhadap anak :
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Hadisuprapto, Paulus, (5 Oktober 1996) Masalah Perlindungan
Hukum Bagi Anak,Jakarta:PT.Gramedia Indonesia
KUHP
vv