Lapkhir Rupa Bumi Mini Size
Lapkhir Rupa Bumi Mini Size
Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
proses penyusunan buku Laporan Akhir ini. Masukan informasi yang konstruktif
diperlukan dari berbagai pihak dalam upaya penyempurnaan laporan ini, agar mencapai
hasil akhir yang baik dan terselesaikannya buku laporan tahap akhir.
Tim Penyusun
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya i
Kabupaten Madiun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
........................................................................................................................... II-1
......................................................................................................................... II-2
......................................................................................................................... II-2
....................................................................................................................... II-33
....................................................................................................................... II-48
2.5.3 Kebijakan Kawasan Cagar Budaya Dan Ilmu Pengetahuan .... II-56
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya iii
Kabupaten Madiun
3.2.1 Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan ............................................... III-32
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya iv
Kabupaten Madiun
DAFTAR TABEL
Tabel 4.2 Jenis dan Luas Tanah di Kabupaten Madiun ........................................... IV-8
Tabel 4.3 Tekstur Tanah dan Penyebarannya di Kabupaten Madiun ................... IV-9
Tabel 4.6 Jenis dan Luas Topografi Kabupaten Madiun ......................................... IV-13
Tabel 4.7 Jenis dan Luas Kemiringan Lahan Kabupaten Madiun ........................... IV-14
Tabel 4.8 Curah Hujan dan Lokasi Penakar Hujan Di Kabupaten Madiun ........... IV-15
Tabel 4.10 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio .................. IV-18
Tabel 4.12 Kepadatan Penduduk Kabupaten Madiun Tahun 2017 ......................... IV-20
Tabel 4.14 Produk Domestik Regional Bruto Tahun 2014 s.d 2017 Atas Dasar Harga
Konstan (Juta Rupiah) .................................................................................. IV-22
Tabel 4.15 Produk Domestik Regional Bruto Tahun 2014 s.d 2017 Atas Dasar Harga
Berlaku (Juta Rupiah) ................................................................................... IV-23
Tabel 5.1 Pendataan Unsur Rupabumi Warisan Budaya Kecamatan Mejayan .. V-2
Tabel 5.2 Pendataan Unsur Rupabumi Warisan Budaya Kecamatan Balerejo ..V-25
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya v
Kabupaten Madiun
DAFTAR GAMBAR
................................................................................................................ II-37
BG .............................................................................................................. II-37
Gambar 2.5 Visualisasi Makam Mbah Moch Bin Oemar dan .................................II-61
Gambar 2.6 Situs –situs peninggalan terbentuknya Madiun Lama berada di Dusun
Gambar 2. 8 Peta Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya. ................................. II-64
Gambar 3.2Diagram SIG sebagai salah satu bagian dari suatu sistem informasi ....
.............................................................................................................. III-20
Gambar 3.3 Contoh Proses Digitasi Persil dengan Overlay Citra dan Peta Garis ...
.............................................................................................................. III-21
Gambar 3.6 Proses Join Item Data Tabular dan Data Spasial ........................ III-29
Gambar 3.8 Contoh Tampilan Hasil Join Data Excel dengan Data SHP memunculkan
Gambar 3.9 Contoh Tampilan Data Atribut Persil Hasil Join ........................... III-31
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya vi
Kabupaten Madiun
Gambar 3.10 Contoh Tampilan Persil ID menurut Ketentuan Skema Master Wilayah
.............................................................................................................. III-32
Gambar 4.5 Peta rencana pola ruang Kabupaten Madiun ..................................... IV-31
Gambar 4.6 Peta Suaka Alam dan Cagar Budaya .................................................. IV-33
Gambar 5.1 Peta Sebaran Warisan Budaya Kecamatan Mejayan ................................. V-16
Gambar 5.2 Silsilah Keluarga Kyai dan Nyai Ageng Anom Besari ........................ V-24
Gambar 5.3 Peta Sebaran Warisan Budaya Kecamatan Balerejo ................................ V-28
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya vii
Kabupaten Madiun
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembakuan adalah proses penetapan yang baku oleh lembaga yang berwenang
baik secara nasional maupun internasional. Nama rupabumi adalah nama yang
diberikan pada unsur rupabumi. Jadi dapat disimpulkan Pembakuan nama rupa bumi
yaitu proses penetapan nama rupabumi yang baku oleh lembaga yang berwenang baik
informasi akurat mengenai nama rupabumi di seluruh wilayah NKRI, baik untuk
penting karena belakangan ini banyak bermunculan penamaan rupabumi yang tidak
mengikuti aturan.
menggunakan abjad romawi. Kedua, satu unsur rupabumi satu nama. Ketiga,
Laporan Akhir
I-1
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
menggunakan nama lokal. Keempat, berdasarkan peraturan perundang-undangan.
menghindari penggunaan nama diri atau nama orang yang masih hidup. Ketujuh,
Bahkan, nama pun ternyata tidak dapat diambil dari bahasa asing, tetapi harus dari
bahasa Indonesia dan/atau daerah. Di samping itu, nama juga tidak boleh
menyinggung SARA dan tidak boleh lebih dari tiga kata. Dengan demikian,
Madiun.
1. Maksud kegiatan
Kabupaten Madiun;
Laporan Akhir
I-2
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
• Mewujudkan data dan informasi akurat mengenai nama rupabumi di
2. Sasaran
sebagai berikut :
maupun sumber hukum lainnya seperti peta perjanjian dan sebagainya yang
b. Pengambilan titik-titik kordinat geografis diposisi atau titik unsur buatan yang
telah ditemukan dilapangan atau yang telah diusulkan pembakuan namanya dari
dituangkan dalam bentuk peta dan laporan hasil dari kegiatan ini. Format
Laporan Akhir
I-3
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
Gambar 1. 1 Format Layouting Peta
Keterangan Gambar.
A= Muka Peta
B= Judul Peta
C= Lambang Instansi
D= Nama Instansi
F= Skala Numerik
G= Skala Bar
I = Legenda
J = Indeks Peta
K= Pembuat Peta
L= Pengesahan
Laporan Akhir
I-4
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
1.4 Personil Tim
adalah terdiri dari tenaga ahli dan asisten ahli serta tim lainnya:
Perencanaan Wilayah dan Kota dengan pengalaman kerja minimal 5 tahun, dan
baik teknis maupun non-teknis, yang dilasanakan oleh Tenaga Ahli dan
pemecahannya.
digunakan.
database
Bertugas :
unsur buatan
Laporan Akhir
I-5
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
• Bertanggung jawab dalam melakukan laporan atas kegiatan updating
Adalah Tenaga Ahli yang mempunyai latar belakang pendidikan Sarjana Teknik
Bertugas :
d. Surveyor GPS
Bertugas:
Ketua Tim
e. Drafter
Bertugas :
Laporan Akhir
I-6
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
membantu ketua tim dalam menyusun pelaporan sesuai dengan tahapannya dan
Bertugas:
penyelesaian pekerjaan
pekerjaan
b. Laporan Akhir.
Laporan Akhir
I-7
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
Laporan akhir merupakan hasil akhir dari pelaksanaan pekerjaan. Laporan
Konsultan juga harus melampirkan Berita Acara dan Catatan hasil Diskusi
laporan ini . Jumlah Laporan ini sebanyak 5 Set dengan ukuran kertas A4
Laporan Akhir
I-8
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
BAB 2
TINJAUAN KEBIJAKAN
2.1 UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR
BUDAYA
Cagar Budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar
Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan
pendidikan, agama.
Benda Cagar Budaya adalah benda alam dan/atau benda buatan manusia, baik
bergerak maupun tidak bergerak, berupa kesatuan atau kelompok, atau bagian-
bagiannya, atau sisa-sisanya yang memiliki hubungan erat dengan kebudayaan dan
Kawasan Cagar Budaya adalah satuan ruang geografis yang memiliki dua Situs
Cagar Budaya atau lebih yang letaknya berdekatan dan/atau memperlihatkan ciri
dan/atau satuan ruang geografis untuk diusulkan sebagai Cagar Budaya kepada
Laporan Pendahuluan
II - 1
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
2.1.2 Tujuan dan kriteria Pelestarian Cagar Budaya
bangsa dan warisan umat manusia, meningkatkan harkat dan martabat bangsa
internasional.
Kriteria cagar budaya terdiri dari benda, bangunan, dan struktur dapat
diusulkan sebagai Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, atau Struktur
Benda Cagar Budaya dapat berupa benda alam dan/atau benda buatan
manusia yang dimanfaatkan oleh manusia, serta sisa-sisa biota yang dapat
kesatuan atau kelompok. Bangunan cagar budaya dapat berunsur tunggal atau
1) Bangunan Sederhana
Laporan Akhir
II- 2
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
Yang termasuk klasifikasi Bangunan Sederhana, antara lain:
gedung kantor dengan jumlah lantai s.d. 2 lantai dengan luas sampai
a) Gedung kantor yang belum ada disain prototipenya, atau gedung kantor
2
dengan luas di atas dari 500 m , atau gedung kantor bertingkat lebih
dari 2 lantai bangunan rumah dinas tipe A dan B; atau rumah dinas C, D,
3) Bangunan Khusus
Laporan Akhir
II- 3
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
a) Istana negara dan rumah jabatan presiden dan wakil presiden;
b) Wisma negara;
persyaratan khusus;
e) Gedung laboratorium;
i) Rumah tahanan;
berdasarkan tipe yang didasarkan pada tingkat jabatan penghuninya dan golongan
kepangkatan.
Laporan Akhir
II- 4
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
Tipe Untuk Keperluan Pejabat/Golongan
Untuk jabatan tertentu program ruang dan luasan Rumah Negara dapat
1) Gedung Kantor
Untuk bangunan gedung kantor yang memerlukan ruang- ruang khusus atau
(studi kebu- tuhan ruang) diluar luas ruangan untuk seluruh personil yang
jumlah personil yang akan ditampung dikalikan standar luas sesuai dengan
Laporan Akhir
II- 5
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
bangunan setempat/produksi dalam negeri, termasuk bahan bangunan
dengan ketentuan yang diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
bersangkutan, yaitu
a) Peruntukan lokasi
bersangkutan.
d) Ketinggian bangunan
Laporan Akhir
II- 6
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
Ketinggian bangunan gedung negara, sepanjang tidak bertentangan
e) Untuk bangunan gedung negara yang akan dibangun lebih dari 8 lantai,
dan/atau APBD;
anggaran BUMN.
f) Ketinggian langit-langit
Kenyamanan
Perbandingan antara luas area hijau dengan luas persil bangunan gedung
Laporan Akhir
II- 7
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
setempat tentang bangunan gedung, harus diperhitungkan dengan
mempertimbangkan
Untuk bangunan gedung yang mempunyai KDB kurang dari 40%, harus
j) Wujud arsitektur
sebagai berikut:
Laporan Akhir
II- 8
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
Sarana penyediaan air minum;
b) Bahan dinding
Bahan dinding terdiri atas bahan untuk dinding pengisi atau partisi,
Bahan dinding pengisi : batu bata, beton ringan, bata tela, batako,
dan/atau aluminium;
Bahan dinding partisi : papan kayu, kayu lapis, kaca, calsium board,
kuat II atau rangka lainnya, yang dicat tembok atau bahan finishing
Laporan Akhir
II- 9
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
yang telah ada komponen pra- cetaknya, bahan dindingnya dapat
c) Bahan langit-langit
langit-langit:
minimum:
pengikatnya.
bangunannya;
Laporan Akhir
II- 10
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
harus diberikan lapisan kedap air (water proofing). Penggunaan
x 3,2;
x 8 x 7;
berikut:
Daun pintu panil kayu digunakan kayu kelas kuat/kelas awet II, dicat
Laporan Akhir
II- 11
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
Daun jendela kayu, digunakan kayu kelas kuat/kelas awet II,
dipelitur;
bangunannya;
pintu baja BJLS 100 diisi glas woll untuk pintu kebakaran.
e) Bahan struktur
SNI
Laporan Akhir
II- 12
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
ketentuan. Spesifikasi teknis struktur bangunan gedung negara secara
a) Struktur pondasi
b) Struktur lantai
Laporan Akhir
II- 13
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
Balok-balok lantai yang masuk ke dalam pasangan dinding harus
dipersyaratkan.
5 cm;
dipersyaratkan.
timbulnya korosi;
c) Struktur Kolom
Laporan Akhir
II- 14
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
Mutu Bahan dan kekuatan yang digunakan harus sesuai dengan
150;
dengan kolom;
Laporan Akhir
II- 15
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
penggunaan profil baja tipis yang dibentuk dingin, harus
d) Struktur Atap
Umum
yang sesuai;
kebocoran;
dinormalisir;
Laporan Akhir
II- 16
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
bahan-bahan dan tegangan yang digunakan harus sesuai dengan
Gedung;
Laporan Akhir
II- 17
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
sambungan baja tulangan, pelapisan dengan beton bertulang cor
sama dengan yang dimiliki oleh struktur beton monolit yang setara;
minimal 45 KN/m;
mm;
mm;
tulangan pengikat per panel dengan memiliki kuat tarik nominal tidak
Laporan Akhir
II- 18
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
f) Basemen
keamanan galian;
test);
Utilitas yang berada di dalam dan di luar bangunan gedung negara harus
a) Air minum
Laporan Akhir
II- 19
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
berlangganan kota (PDAM), atau sumur, jumlah kebutuhan minimum
100 lt/orang/hari;
Pada dasarnya pembuangan air kotor yang berasal dari dapur, kamar
umum kota;
Semua air kotor yang berasal dari dapur, kamar mandi, dan
c) Pembuangan limbah
Laporan Akhir
II- 20
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
dilengkapi dengan tempat penampungan dan pengolahan limbah,
d) Pembuangan sampah
setempat;
sampah sendiri;
Pada dasarnya air hujan harus ditahan lebih lama di dalam tanah
terkait
Laporan Akhir
II- 21
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
Setiap bangunan gedung negara harus mempunyai fasilitas pencegahan
Lingkungan; dan
f) Instalasi listrik
Listrik;
40 % daya terpasang;
Laporan Akhir
II- 22
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
Ketentuan teknis dan besaran dari pencahayaan alami dan
berlaku.
bangunan;
7˚;
Laporan Akhir
II- 23
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
Penggunaan eskalator dapat dipertimbangkan untuk pemenuhan
bangunan;
Salah satu ruang lif harus menggunakan selubung lif dengan dinding
j) Sarana komunikasi
l) Instalasi gas
Laporan Akhir
II- 24
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
instalasi gas medis, seperti gas oksigen (O2), gas dinitro
medis.
berkebutuhan khusus
lansia, ibu hamil dan menyusui, seperti rambu dan marka, parkir,
Laporan Akhir
II- 25
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
Setiap bangunan gedung negara harus dilengkapi dengan sarana
a) Tangga Darurat
harus dipisahkan dari ruang-ruang lain dengan pintu tahan api dan
45 m dan min 9 m;
b) Pintu darurat
Laporan Akhir
II- 26
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
Setiap bangunan gedung negara yang bertingkat lebih dari 3
(halaman);
meter dari setiap titik posisi orang dalam satu blok bangunan
gedung;
dipersyaratkan.
harus dipisahkan dari ruang-ruang lain dengan pintu tahan api dan
45 m dan min 9 m;
Laporan Akhir
II- 27
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
Tangga darurat/penyelamatan tidak boleh berben-tuk tangga
standar teknis.
d) Pintu darurat
(halaman);
meter dari setiap titik posisi orang dalam satu blok bangunan
gedung;
dipersyaratkan.
pemenuhan persyaratan:
1) Dokumen Pembiayaan
Laporan Akhir
II- 28
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
lainnya yang dipersamakan, termasuk surat penunjukan/penetapan Kuasa
hak atas tanah di lokasi tempat bangunan gedung negara berdiri. Kejelasan
status atas tanah ini dapat berupa hak milik atau hak guna bangunan. Status
hak atas tanah ini dapat berupa sertifikat atau bukti kepemilikan/hak atas
Dalam hal tanah yang status haknya berupa hak guna usaha dan/atau
hak atas tanah atau pemilik tanah dengan pemilik bangunan gedung, sebelum
3) Status Kepemilikan
4) Perizinan
Fungsi (SLF) atau keterangan kelaikan fungsi sejenis bagi daerah yang
Laporan Akhir
II- 29
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
5) Dokumen Perencanaan
6) Dokumen Pembangunan
7) Dokumen Pendaftaran
meliputi Fotokopi:
gambar/legger;
Laporan Akhir
II- 30
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
2.3 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 39 TAHUN 2008
Pembakuan adalah proses penetapan nama rupabumi yang baku oleh lembaga
adlaah bagian dari permukaan bumi yang dapat dikenal identitasnya sebagai unsur
alam dan unsur buatan manusia, misalnya sungai, danau, gunung, tanjung, desa, dan
bendungan. Kemudian Unsur Rupabumi adalah bagian permukaan bumi yang berada
di atas atau di bawah permukaan laut yang dapat dikenali identitasnya sebagai unsur
nama rupabumi di lndonesia, mewujudkan data dan informasi akurat mengenai nama
39 tahun 2008 terdiri dari 2 unsur rupabumi yaitu unsur elemen generik; dan
elemen spesifik.
unsur rupabumi dalam bahasa lndonesia atau bahasa daerah, antara lain sungai
(dalam Bahasa lndonesia), krueng (sungai dalam bahasa Aceh), bulu (gunung
b. Elemen spesifik menerangkan nama diri dari elemen generik yang sudah
disebutkan sebelumnya, antara lain Merapi nama spesifik dari elemen generik
Laporan Akhir
II- 31
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
yang berupa gunung, Malang nama spesifik dari elemen generik yang berupa
tahun 2008 dijelaskan prinsip dalam penamaan rupabumi warisan budaya adalah
sebagai berikut:
a. Penggunaan abjad romawi untuk mempermudah komunikasi, tidak menggunakan
diakritik, Dalam hal nama unsur rupabumi dalam bentuk simbol, rumus, tanda, lambang,
harus ditulis dalam abjad romawi, Dalam hal nama unsur rupabumi menggunakan
penulisan dan pelafalan yang khas, maka dideskripsikan menggunakan Ejaan Fonetik
b. Satu unsur rupabumi satu nama untuk kepastian dan kejelasan nama rupabumi di suatu
desa/ kelurahan atau sebutan lain, Dalam hal unsur rupabumi mempunyai beberapa
nama, maka ditetapkan satu nama resmi dan nama lainnya dicatat di dalam gasetir
sebagai nama varian, Dalam hal satu nama untuk lebih dari satu unsur rupabumi maka
undangan
e. Menghormati keberadaan suku, agama, ras dan golongan untuk menjaga kerukunan,
f. Menghindari penggunaan nama diri atau nama orang yang masih hidup, Nama orang yang
sudah meninggal dunia paling singkat 5 (lima) tahun dan sangat berjasa bagi negara
Laporan Akhir
II- 32
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
2.4 PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 17/PRT/M/2010
proses IMB.
(SLFn) yaitu :
Laporan Akhir
II- 33
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
tahun untuk bangunan gedung fungsi non-hunian dan 10 (sepuluh)
Gedung dilaksanakan.
Pemerintah/pemerintah daerah.
antara lain :
Laporan Akhir
II- 34
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
gedung.
berhak menggunakan.
tahapan yaitu :
a) Tahap perencanaan
Laporan Akhir
II- 35
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
kegiatan pendataan bangunan gedung pada pra konstruksi ini
Bangunan (IMB).
b) Tahap Pelaksanaan
bangunan dimanfaatkan.
c) Tahap Pemanfaatan
Laporan Akhir
II- 36
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
Gambar 2. 1 Konsep Pendataan Bangunan Gedung dilihat dari proses
pentahapannya
Pada saat pendataan bangunan gedung baik pada tahap PPIMB ataupun SLF
Pemasukan data pada kegiatan pendataan bangunan gedung terdiri dari dua
bagian :
1) Data baru yaitu pada saat bangunan gedung baru didata, disertai
Laporan Akhir
II- 37
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
yang sudah didata sebelumnya, serta dilengkapi dengan dokumen-
dari segi bentuk, fungsinya serta bila terjadi perubahan kepemilikan ataupun
pengelolanya.
diarahkan untuk dapat dimanfaatkan pada seluruh alur kerja dalam tata
1) Database
Bagian yang paling utama dalam sistem ini adalah Database. Fungsi
data yang saling berhubungan satu dengan yang lain atau disebut
data tanah
Laporan Akhir
II- 38
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
2.4.4 Fungsi Dan Klasifikasi Bangunan Gedung
dan sejenisnya
besar/berat.
sejenisnya
Laporan Akhir
II- 39
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
4) Fungsi sosial dan budaya
kegiatan sosial dan budaya meliputi bangunan gedung dengan fungsi utama
untuk :
5) Fungsi khusus
6) Fungsi campuran
Laporan Akhir
II- 40
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
tidak sederhana.
5 (lima) tahun.
Laporan Akhir
II- 41
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
dalamnya tingkat mudah terbakarnya sangat tinggi.
gedung berumur paling sedikit 50 (lima puluh) tahun, atau mewakili masa
Laporan Akhir
II- 42
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
nilai penting sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan termasuk nilai
dengan peraturan.
1) Perorangan
d) Telp/Fax;
e) E-mail;
2) Badan Usaha
a) Nama Perusahaan;
b) Alamat Perusahaan;
d) NPWP;
e) Telp/Fax;
f) E-mail;
3) Negara
a) Nama Departemen/Institusi;
b) Alamat Departemen/Institusi;
c) No IKMN;
d) No HDNO;
e) Telp/Fax;
f) E-mail;
4) Data Tanah
Laporan Akhir
II- 43
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
a) Nama pemilik tanah;
f) Luas tanah
dan KTB)
a) Nama bangunan;
b) Alamat bangunan;
c) Fungsi bangunan;
d) Klasifikasi bangunan;
g) Ketinggian bangunan;
h) Luas basement;
Laporan Akhir
II- 44
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
dokumen).
hijau;
aksesibilitas;
dalam bangunan;
besar;
bangunan;
Laporan Akhir
II- 45
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
jenis alat komunikasi;
utilitas)
utilitas)
utilitas)
Laporan Akhir
II- 46
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
Alamat penyedia jasa;
Laporan Akhir
II- 47
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
2.5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 9 TAHUN 2011
pada visi misi Kabupaten Madiun yang tercantum dalam Rencana Program Jangka
yang dihadapi dalam 20 tahun mendatang maka Visi Pembangunan Kabupaten Madiun
Misi pengembangan wilayah ini diperlukan untuk menumbuhkan pusat dan sub-
Laporan Akhir
II- 48
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
3. Meningkatkan sarana dan prasarana/ infrastruktur kabupaten yang
Kabupaten Madiun dapat menikmati sarana dan prasarana yang sama di setiap
kawasan lidung dan kawasan budidaya yang ada di Kabupaten Madiun, sehingga
Laporan Akhir
II- 49
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
7. Mewujudkan berbagai kemudahan bagi pengembangan investasi serta peningkatan
kerjasama regional;
yang kondusif.
BERKELANJUTAN”
pada dua hal, yakni tujuan atau misi apa yang hendak dicapai berdasarkan
ketetapan visi-misi penataan ruang serta isu atau persoalan yang akan teratasi
berikut:
Laporan Akhir
II- 50
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
skala kabupaten; perkotaan Jiwan, perkotaan Dolopo dan perkotaan
belakangnya.
kegiatan perkotaan.
lebih merata di setiap pusat dan sub-sub pusat pertumbuhan sesuai dengan
Arah kebijakan penataan ruang untuk pencapaian misi ini adalah sebagai
berikut :
Laporan Akhir
II- 51
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
2) Pengembangan potensi ekonomi lokal baik pertanian, peternakan,
sentra produksi.
tangga pada setiap desa dengan konsep “One Village One Product”.
Madiun.
di Kabupaten Madiun.
pertanian.
Arah kebijakan di atas sekaligus untuk mengatasi isu yang mengemuka yaitu
Laporan Akhir
II- 52
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
ekonomi maupun persoalan kesenjangan sarana dan prasarana (fasilitas
Arah kebijakan penataan ruang untuk pencapaian misi ini adalah sebagai
berikut :
wilayah.
sekitar.
rendah.
Laporan Akhir
II- 53
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
D. Pencapaian Misi Keempat : Meningkatkan kemampuan dan kemandirian
Arah kebijakan penataan ruang untuk pencapaian misi ini adalah sebagai
berikut :
Madiun.
Arah kebijakan penataan ruang untuk pencapaian misi ini adalah sebagai
berikut:
pendekatan partisipatif.
Laporan Akhir
II- 54
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
5) Penataan sumber-sumber air berbasis konservasi serta melakukan
Arah kebijakan penataan ruang untuk pencapaian misi ini adalah sebagai
berikut:
partisipatif.
Arah kebijakan penataan ruang untuk pencapaian misi ini adalah sebagai
berikut:
Laporan Akhir
II- 55
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
2) Pembangunan dan pengembangan infrastruktur untuk mendukung
Kabupaten Madiun.
Arah kebijakan penataan ruang untuk pencapaian misi ini adalah sebagai
berikut:
pendekatan partisipatif.
tingkat regional.
1. Kebijakan (1)
Pelestarian dan pemantapan fungsi lindung pada kawasan cagar budaya
Laporan Akhir
II- 56
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
2. Strategi
a. Melestarikan kawasan sekitar kawasan cagar budaya dan ilmu
2.5.4 Kebijakan Dan Strategi Penetapan Kawasan Strategis Sosial Dan Budaya
Kebijakan :
Peningkatan dan pemantapan fungsi dan peran kawasan strategis sosial dan budaya.
Strategi :
pendidikan;
sejarah;
Laporan Akhir
II- 57
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
2.5.5 Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam Dan Cagar Budaya
Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya adalah kawasan
dimana lokasi bangunan hasil budaya manusia yang bernilai tinggi maupun bantuan
geologi alami yang telah ada. Adapun tujuan perlindungan adalah melindungi
dari ancaman kepunahan yang disebabkan oleh kegiatan alam maupun bencana.
Di Kabupaten Madiun terdapat cagar budaya dan ilmu pengetahuan yang dapat
bangunan non gedung, lingkungan bangunan gedung dan halamannya dan kebun raya.
tipe ekosistemnya.
3. Mempunyai kondisi alam, baik biota maupun fisiknya yang masih asli dan belum
diganggu manusia
4. Mempunyai luas dan bentuk tertentu agar menunjang pengelolaan yang efektif
5. Mempunyai ciri khas dan dapat merupakan satu-satunya contoh di suatu daerah
Untuk Kabupaten Madiun, yang dikategorikan sebagai kawasan cagar budaya dan
Laporan Akhir
II- 58
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
1. Monumen Kresek/Madiun Affair 48
Wungu, tepatnya 8 kilometer kearah timur dari Kota Madiun. Monumen ini
1948. Monumen ini memiliki luas 2 ha dengan fasilitas berupa pendopo tempat
kearah Timur Kota Madiun menuju Dungus. Tempat ini seringkali digunakan
sebagai tempat upacara ritual pada saat Bulan Suro. Terdapat peninggalan
pusaka, punden Lambing kuning, Lumbung selayur, Sumur kuno dan Sendang
Jambangan.
Kawasan Lingkungan bangunan non gedung yang dimaksud adalah suatu tempat
bangunan non gedung yang berfungsi sebagai cagar budaya dan ilmu pengetahuan
Laporan Akhir
II- 59
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
1. Makam Kuncen
cikal bakal Kota Madiun dan sekitarnya. Disini terdapt masjid tertua di
wilayah Madiun. Namanya masjid Kuncen, atau sekarang di beri nama Masjid
sesepuh pendiri Kadipaten Madiun yang sekarang menjadi Kota Madiun. Pada
adalah salah satu kawasan cagar budaya yang sangat potensial untuk
2. Situs Sewulan
Di dalam Situs Sewulan terdapat makam Ki Ageng Basyariah dan masjid yang
sampai saat ini banyak dikunjungi oleh masyarakat di luar Kabupaten Madiun.
Laporan Akhir
II- 60
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
menantunya Mohammad Bin Umar. Dengan ridho Allah SWT, berhasil
Masjid Al Muttaqin
Situs-situs ini antara lain berupa : Batu tulis tahun 528, ompak (penyangga
subur.
Laporan Akhir
II- 61
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
Gambar 2.6 Situs –situs peninggalan terbentuknya Madiun Lama berada di
harus dilestarikan sebagai ciri cagar budaya setempat. Bangunan gedung cagar
Pabrik gula Pagotan dan Kanigoro merupaka kawasan cagar budaya dan ilmu
Arahan pengelolaan pada kawasan cagar budaya dan ilmu pengatahuan alam yang
Laporan Akhir
II- 62
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
b. Pada kawasan cagar budaya yang sekaligus berfungsi sebagai obyek wisata,
c. Lingkungan fisik di sekitar situs atau cagar budaya dan ilmu pengetahuan
sejarah.
peninggalan sejarah.
bentuk lain.
Laporan Akhir
II- 63
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
• Memfungsikan bangunan tersebut sehingga dapat terkontrol dan terawat
kelestariannya.
Untuk lebih jelasnya rencana kawasan taman wisata alam dan cagar budaya dapat
Laporan Akhir
II- 64
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
Gambar 2.8 Peta Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya.
Laporan Akhir
II- 65
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
BAB 3
PENDEKATAN & METODOLOGI
Dalam Permendagri Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum
golongan. Keenam, menghindari penggunaan nama diri atau nama orang yang
keadaan data warisan budaya. Selain itu memudahkan masyarakat dan aparat
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya III - 1
Kabupaten Madiun
inventarisasi rupa bumi cagar bumi. Untuk mengantisipasi hal tersebut,
inventarisasi rupa bumi cagar bumi, yang dapat digunakan sebagai acuan bagi
berikut:
a. Pendekatan Normatif
aspek regulasi ini juga merujuk pada pemetaan pola ruang RTRW
b. Pendekatan Empiris
(citra satelit) dan survei lapangan. Pendekatan empiris ini dilakukan untuk
sebelumnya
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya III - 2
Kabupaten Madiun
3.1.1 METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Metodologi pelaksanaan dalam kegiatan Dalam kegiatan Penyusunan
serta waktu yang tersedia. Secara umum metodologi yang akan dikembangkan
diuraikan menjadi :
A. Tahap Persiapan
meliputi kegiatan mobilisasi personil dan koordinasi tim kerja yang akan
rinci, pokok pekerjaan dan hasil kegiatan pada tahap ini adalah sebagai
berikut:
1) Persiapan Administrasi
berupa surat tugas konsultan dan surat pengantar dari pihak penyedia
lapangan.
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya III - 3
Kabupaten Madiun
konsultan. Penyiapan peralatan kantor yang akan digunakan dalam
Pada tahap selanjutnya kegiatan koordinasi dan diskusi tim kerja akan
diperlukan.
Rumusan rencana kerja ini secara garis besar meliputi detail kegiatan
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya III - 4
Kabupaten Madiun
Sebagai langkah awal pelaksanaan survei lapangan yang akan dilakukan
kegiatan lapangan.
berwenang, yang dalam hal ini dapat diperoleh di instansi Bappeda, dan
Selain itu dalam pengumpulan data awal ini juga dilakukan studi
metodologi dan rencana kerja serta kondisi awal kondisi warisan budaya
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya III - 5
Kabupaten Madiun
di Kecamatan Mejayan dan Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun. Dalam
Bagian pokok yang merupakan inti dari kegiatan ini adalah mengetahui
budaya;
koordinat dilapangan
informasi.
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya III - 6
Kabupaten Madiun
Bentuk data sekunder dapat berupa lembaran surat peraturan,
Hal penting yang perlu diperhatikan dari data sekunder ini adalah
spasial (peta) yang ada maupun atribut data yang akan dimasukkan
dalam SIG. Data peta diperoleh dari instansi penyedia peta yang
terkait.
2. Survei Lapangan
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya III - 7
Kabupaten Madiun
lapangan dimaksudkan untuk merekam kondisi yang ada di lokasi.
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya III - 8
Kabupaten Madiun
Tabel 3.1 Form Survey Identifikasi Warisan Budaya
Nama Rupabumi Warisan Jenis Warisan Bentuk Warisan Lokasi Koordinat Kondisi Fungsi Luas (m²) Tahun Penamaan atau Keterangan
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya III - 9
Kabupaten Madiun
Tabel 3.2 Form Kebutuhan Data
Jenis Survey
Lapangan Kuesioner
Laporan)
Madiun
Lingkungan Geologi
(Data dan Peta) Jenis tanah
Kemiringan lahan
Hidrologi
Min)
hutan, dll)
Mata pencaharian
Pendapatan
Pertumbuhan penduduk
Kepadatan penduduk
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya III - 10
Kabupaten Madiun
Jenis Survey
Lapangan Kuesioner
bagian permukaan bumi yang berada di atas atau di bawah permukaan laut
yang dapat dikenali identitasnya sebagai unsur alam atau unsur buatan
1. Unsur alami adalah terbentuk secara alami, antara lain pulau, kepulauan,
2. Unsur buatan manusia adalah, dibuat oleh manusia, antara lain bandara,
lndonesia;
Republik lndonesia;
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya III - 11
Kabupaten Madiun
3. mewujudkan adanya gasetir nasional sehingga ada kesamaan pengertian
6. Menghindari penggunaan nama diri atau nama orang yang masih hidup;
pedoman, standar, dan ketentuan tentang bangunan gedung yang ada, baik
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya III - 12
Kabupaten Madiun
yang dikeluarkan oleh Pemerintah, asosiasi perusahaan, dan asosiasi profesi
antara warisan rupabumi cagar budaya alami dan warisan rupabumi cagar
budaya buatan manusia. Untuk rupabumi warisan cagar budaya alami adalah
yang terbentuk secara alami yaitu terdiri dari pulau, kepulauan, gunung,
samudera, laut, gunung bawah laut, palung, selat, teluk, danau, sungai, dan
dirumuskan sebelumnya. Sesuai dengan hal tersebut, analisis data dalam studi
A. Penyusunan Data
B. Pengolahan Data
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya III - 13
Kabupaten Madiun
1. Identifikasi karakteristik wilayah Kabupaten Madiun, terutama
berikut:
gasetir sebagai nama varian, Dalam hal satu nama untuk lebih
menambah pernerlaln/pembeda
masyarakat setempat
peraturan perundang-undangan
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya III - 14
Kabupaten Madiun
di masyarakat.
kesatuan nasional.
a. Persyaratan keselamatan
keandalan:
kombinasi beban;
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya III - 15
Kabupaten Madiun
Kemampuan mencegah bahaya listrik dengan perencanaan,
b. Persyaratan kesehatan
yang sehat.
ruang.
lingkungannya.
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya III - 16
Kabupaten Madiun
aksesibilitas hubungan horizontal dan vertikal, pintu,
evakuasi.
pemandu ram, tangga, lif, pintu, toilet dan telepon umum yang
keadilan
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya III - 17
Kabupaten Madiun
perangkat pendukung untuk terciptanya suatu Sistem Informasi
a) pemasukan,
(1996) bahwa dalam pengertian yang lebih luas lagi harus dimasukan
dalam definisi SIG selain perangkat keras dan perangkat lunak, juga
pemakai dan organisasinya, serta data yang dipakai, sebab tanpa mereka
Peta Dijitasi
Remote
Basis Data
Sensing
Sistem
Data Digital Re SIG
Format Manajemen
Spasial Wilayah
Pemetaan
Data Teks dan Masukan Aplikasi
Basis Data
Statistik
Data
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya III - 18
Kabupaten Madiun
Sistem Informasi Gegrafis (SIG) merupakan alat yang handal untuk
digital. Data ini lebih kompleks dan akurat dibandingkan data dalam
dipanggil dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi dan biaya per satuan
yang lebih rendah dari cara manual. Demikian pula dalam hal
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya III - 19
Kabupaten Madiun
Sistem Informasi
Gambar 3.2 Diagram SIG sebagai salah satu bagian dari suatu sistem
informasi
dikerjakan dengan metode yang sama sekali berbeda satu dengan yang
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya III - 20
Kabupaten Madiun
Gambar 3.3 Contoh Proses Digitasi Persil dengan Overlay Citra dan
Peta Garis
Data Management
kenampakan objek yang ada di bumi di dalam pengolahan data base SIG
dibagi dalam dua kelompok jenis data spasial yaitu basis data dalam
struktur vektor dan kemudian yang kedua adalah basis data dalam struktur
grid/raster.
(real world) dalam bentuk objek (entity) yaitu : titik (point), garis (line) dan
tersebut sebagai model data diskrit, atau dengan kata lain semua objek
Secara skematik model struktur data dan SIG dapat digambarakan dalam
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya III - 21
Kabupaten Madiun
Gambar 3.4 Model Struktur dalam SIG
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya III - 22
Kabupaten Madiun
Sehingga sistem basis data merupakan kumpulan data dan informasi
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya III - 23
Kabupaten Madiun
data (retrieval data).
proteksi file.
sebagai berikut :
variabel yang baru. Banyak komponen dan factor yang saling terkait
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya III - 24
Kabupaten Madiun
Gambar 3.5 Komponen – Komponen SIG
1. Data
berbagi (shared)
basis data saling terkait, tetapi kemubaziran data tidak akan terjadi
b. Sifat berbagi data, berarti bahwa data dapat dipakai oleh sejumlah
pengguna dalam waktu yang bersamaan. Sifat ini biasa terdapat pada
yakni suatu sistem yang hanya memungkinkan satu orang yang bisa
2. Perangkat Lunak
antara basis data (data yang disimpan dalam harddisk) dan pengguna.
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya III - 25
Kabupaten Madiun
pengguna, dimana perangkat ini mempunyai kemampuan utama sebagai
berikut:
3. Perangkat Keras
beban.
4. Pengguna
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya III - 26
Kabupaten Madiun
• DBA menentukan isi basis data.
Setiap pengguna diberi hak akses terhadap basis data secara tersendiri.
organisasi.
a. Data,
Dari uraian tentang SIG diatas dapat disimpulkan bahwa SIG bukan
hanya sekedar alat bantu untuk membuat peta akan tetapi kemampuan
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya III - 27
Kabupaten Madiun
Database yang dimaksud adalah data yang didapat dari dinas berupa
file Excel diconvert menjadi file .dbf agar terbaca pad software
bangunan gedung yang ada di database excel dan yang ada di peta.
dengan data informasi yang bersumber dari data sekunder dari Dinas,
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya III - 28
Kabupaten Madiun
Visualisasi Sebaran Bangunan
Gambar 3.6 Proses Join Item Data Tabular dan Data Spasial
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya III - 29
Kabupaten Madiun
Gambar 3.7 Contoh Proses Join Data
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya III - 30
Kabupaten Madiun
Gambar 3.8 Contoh Tampilan Hasil Join Data Excel dengan Data SHP
memunculkan Data Field Atribut Tiap Persil
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya III - 31
Kabupaten Madiun
Gambar 3.10 Contoh Tampilan Persil ID menurut Ketentuan Skema
Master Wilayah
ini harus diselesaikan dalam waktu 2 (tiga) bulan atau 60 (enam puluh) hari
terhitung sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dari Pejabat
Pembuat Komitmen:
a. Tahap Persiapan
• Persiapan administrasi
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya III - 32
Kabupaten Madiun
• Mobilisasi personil
• Persiapan survei
koordinat dilapangan.
3.2.2 PELAPORAN
komitmen adalah:
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya III - 33
Kabupaten Madiun
penugasan personil, pemakaian bahan dan peralatan, disamping itu laporan
bulan pertama Surat Perintah Mulai Kerja diterima oleh Konsultan dengan
b) Laporan Akhir.
Konsultan juga harus melampirkan Berita Acara dan Catatan hasil Diskusi
ini . Jumlah Laporan ini sebanyak 5 Set dengan ukuran kertas A4 paling
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya III - 34
Kabupaten Madiun
BAB 4
GAMBARAN UMUM
4.1 GAMBARAN UMUM KABUPATEN MADIUN
wilayah penelitian serta untuk observasi kondisi fisik maupun non fisik,
bertahap dari Kota Madiun ke Caruban sejak 2011. Luas wilayah Kabupaten
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya IV - 1
Kabupaten Madiun
111o25’45”-111o51” Bujur Timur. Batas wilayah Kabupaten Madiun adalah
sebagai berikut :
Persentase
No Kecamatan Luas (km2)
(%)
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya IV - 2
Kabupaten Madiun
Persentase
No Kecamatan Luas (km2)
(%)
Pilangkenceng
8%
Kare
19%
Sarandan
15%
Gemerang
10%
kecamatan dengan luas wilayah terbesar adalah kecamatan Kare dengan luas
190,85 Km² atau 18,88% dari total Kabupaten Madiun. Sementara itu untuk
kecamatan dengan luas wilayah paling kecil terdapat pada Kecamatan Sawahan
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya IV - 3
Kabupaten Madiun
dengan luas wilayah 22,15 Km² atau 2,19% dari total luas wilayah Kabupaten
Madiun.
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya IV - 4
Kabupaten Madiun
Gambar 4.2 Peta Adminsitrasi Kabupaten Madiun
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya IV - 5
Kabupaten Madiun
4.1.2 Kondisi Geologi dan Jenis Tanah
1. Geologi
- Mediteran,
- Latosol,
- Alluvial,
- Litosol dan
- Grumusol.
7.667,99 ha.
Satuan ini dikuasai oleh tuf lapili batu apung dengan sisipan batu
pasir gunung api dan tuf kerikilan di beberapa tempat. Morfonit ini
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya IV - 6
Kabupaten Madiun
Kecamatan Kebonsari, Geger, Dolopo, Dagangan, Wungu dan Kare
Batuan ini tersusun oleh breksi gunung api, tuf dan konglomerat
4. Alluvium (Qa)
Satuan ini merupakan breksi gunung api, tuf dan aglomerat. Satuan
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya IV - 7
Kabupaten Madiun
Saradan dengan luas 993,69 ha.
Satuan ini merupakan batuan breksi dan batu pasir tufan. Satuan
2. Jenis Tanah
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya IV - 8
Kabupaten Madiun
didominasi oleh jenis tanah alluvial dengan prosentase sebesar 36 %
Wonoasri dan Madiun. Untuk jenis tanah dengan luasan terkecil yaitu
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya IV - 9
Kabupaten Madiun
15. Jiwan 0,00 0,00 3.376,00 0,00 0,00 3.376,00
JUMLAH 32.958,09 16.196,20 47.227,54 4.704,17 27.045,01 101.086,00
Sumber : Perubahan RPJMD, Tahun 2017 (RTRW 2009-2029)
3. Tekstur Tanah
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya IV - 10
Kabupaten Madiun
Jenis Dan Luas Tekstur Tanah (Ha)
No Kecamatan
Halus Sedang Jumlah
11. Wonoasri 2.157,35 1.235,65 3.393,00
12. Balerejo 5.198,00 0,00 5.198,00
13. Madiun 3.443,05 149,95 3.593,00
14. Sawahan 2.215,00 0,00 2.215,00
15. Jiwan 3.376,00 0,00 3.376,00
JUMLAH 50.328,36 50.757,64 101.086,00
Sumber : Perubahan RPJMD, Tahun 2017 (RTRW 2009-2029)
permukaan, dimana pada saat musim penghujan dijumpai dalam jumlah yang
berkurang.
dilewati oleh 3 buah sungai besar, yaitu Sungai Bengawan Solo sepanjang ± 68
dan debit minimum 19,58 m3) yang bermata air di Waduk Gajah Mungkur
bahkan pada beberapa wilayah banyak dijumpai cekungan – cekungan yang saat
ini berupa rawa. Di beberapa daerah masih terdapat area dengan keadaan
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya IV - 11
Kabupaten Madiun
Tabel 4.4 Inventarisasi Sungai di Kabupaten Madiun
Panjang Manfaat Irigasi
No. Nama sungai Sungai
( km ) ( ha )
1. Kali Madiun 27,90 3.278,00
2. Kali Asin 8,00 2.803,00
3. Kali Jerohan 50,60 -
4. Kali Berangkal 14,50 227,00
5. Kali Catur 32,00 2.854,00
6. Kali Gunting 32,25 252,00
7. Kali Glonggong 4,70 232,00
8. Sungai Kelepek 12,50 433,00
9. Kali Sareng 20,25 1.366,00
10. Kali Batil 17,25 1.108,00
11. Sungai Gondang 9,10 372,00
12. Sungai Semawur 4,55 404,00
13. Kali Sono 10,00 314,00
14. Kali Piring 10,00 280,00
15 Kali Bribis 10,00 197,00
16 Kali Blodro 10,00 422,00
17 Kali Kentar 10,40 106,00
18 Kali Kembang 30,40 2.167,00
19 Kali Abu 14,40 374,00
20 Kali Gondang 15,00 14,00
21 Kali Mundu 30,40 479,00
22 Kali Sukoliman 5,00 30,00
23 Kali Uluh 21,20 86,00
24 Kali Sarangan 20,00 630,00
25 Kali Jumok 15,00 320,00
26 Kali Padas 13,00 86,00
27 Kali Lengkowo 7,00 242,00
28 Kedung Brubus 9,00 -
29 Ngasinan 12,50 -
30 Notopuro 33,75 3.089,00
31 Gede 21,25 483,00
32 Tangkil 5,00 -
33 Gruwok 13,75 2.238
34 Nampu 7,50 47,00
35 Sukorejo 5,00 -
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya IV - 12
Kabupaten Madiun
Panjang Manfaat Irigasi
No. Nama sungai Sungai
( km ) ( ha )
36 Kali Palem 5,00 Suplisi Waduk Notopuro
37 Sumber Agung 6,75 -
38 Kali Gendo 1,75 Saluran Suplisi Waduk
Notopuro
39 Kali Ulomati 1,25 Suplisi Waduk Saradan
40 Kali Lemah bang 1,00 Suplisi Waduk Saradan
41 Saradan/Blangambi 6,25 -
Sumber : Perubahan RPJMD, Tahun 2017 (RTRW 2009-2029)
resapan air hujan yang diperkirakan merupakan areal cadangan air tanah
sumber air di Kabupaten Madiun yang berjumlah 114 sumber air. Sumber-
sumber air tersebut dimanfaatkan untuk air irigasi dan air minum, namun
sayangnya dari 114 sumber air tersebut 10 (sepuluh) sumber air telah tidak
merupakan dataran rendah yang luas. Zona Madiun umumnya ditutupi oleh
endapan alluvial yang sebagian besar ditutupi oleh endapan alluvium yang
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya IV - 13
Kabupaten Madiun
terdiri dari bahan rombakan rempah gunung berapi seperti kerikil, tuff,
4.1.4 Topografi
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya IV - 14
Kabupaten Madiun
Sebagaimana halnya topografi, maka Kelerengan di Kabupaten Madiun
wilayah di > 25%. Kecamatan dimaksud antara lain adalah Kecamatan Dolopo,
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya IV - 15
Kabupaten Madiun
4.1.5 Kondisi Klimatologi
hujan dan intensitas hujan, sedangkan kondisi iklim sendiri ditandai dengan
keadaan dimana suatu wilayah mempunyai keadaan bulan basah dan bulan
kering. Dengan tipe iklim yang ada di Kabupaten Madiun, maka berdasarkan
Schmidt dan Ferguson, wilayah ini termasuk iklim dengan Tipe C yaitu iklim
sedang yang merupakan daerah tidak kering dan tidak basah. Kabupaten
Madiun dipengaruhi oleh iklim laut dan iklim pegunungan dengan temperatur
dengan hari hujan baik dalam bulanan maupun tahunan. Berdasarkan jumlah
intensitas tinggi terjadi pada bulan Desember hingga Maret dan hari hujan
Tabel 4.8 Curah Hujan dan Lokasi Penakar Hujan Di Kabupaten Madiun
Lokasi Tahun Curah Hujan ( mm )
No.
Penakar 2013 2014 2015 2016 2017
1. Kantor Madiun 1.855 1.545 2.244 1.146 2.055
2. PG Rejoagung 1.868 1.131 1.661 973 1.889
3. PG Kanigoro 1.549 1.408 2.247 790 1.683
4. Klegen 1.689 1.384 2.010 1.166 2.006
Sumber : BPS Kabupaten Madiun, Tahun 2018
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya IV - 16
Kabupaten Madiun
Gambar 4.3 Peta Rawan Banjir Kabupaten Madiun
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya IV - 17
Kabupaten Madiun
4.1.6 Kependudukan
penurunan sebesar 6,23 % yaitu dari 797.942 jiwa tahun 2013 menjadi
sebesar 10,50 % yaitu dari tahun 2013 sejumlah 797.942 jiwa menjadi
714.122 jiwa pada tahun 2014 dikarenakan adanya penghapusan data ganda,
mati dan pindah. Penurunan tersebut berlanjut sampai dengan tahun 2016,
akan tetapi pada tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 0,90 %, hal ini
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya IV - 18
Kabupaten Madiun
2017 secara rinci dapat dilihat pada tabel.
Tabel 4.10 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio
di Kabupaten Madiun dirinci per Kecamatan Tahun 2017
Sex
No. Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah
Ratio
1 Kebonsari 28.421 28.866 57.287 0,98
2 Geger 29.236 29.430 58.666 0,99
3 Dolopo 32.078 32.540 64.618 0,99
4 Dagangan 26.079 25.816 51.895 1,01
5 Wungu 16.531 16.246 32.777 1,02
6 Kare 16.477 16.237 32.714 1,01
7 Gemarang 27.748 28.205 55.953 0,98
8 Saradan 18.837 19.588 38.425 0,96
9 Pilangkenceng 28.169 28.970 57.139 0,97
10 Mejayan 22.180 22.630 44.810 0,98
11 Wonoasri 23.228 23.108 46.336 1,01
12 Balerejo 34.803 34.281 69.084 1,02
13 Madiun 27.389 27.624 55.013 0,99
14 Sawahan 12.740 13.090 25.830 0,97
15 Jiwan 17.611 17.658 35.269 1,00
Jumlah 361.527 364.289 725.816 0,97
60.000
50.000
40.000
30.000
20.000
10.000
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya IV - 19
Kabupaten Madiun
Kecamatan Balerejo merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk tertinggi
Sawahan yaitu 25.830 jiwa. Dilihat dari sex ratio, maka nilai tertinggi ada di
Kecamatan Wungu dan Kecamatan Balerejo dengan nilai 1,02. Nilai sex ratio
tabel berikut.
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya IV - 20
Kabupaten Madiun
Tabel 4.12 Kepadatan Penduduk Kabupaten Madiun Tahun 2017
dirinci per Kecamatan
Luas Wilayah Jumlah Kepadatan
No. Kecamatan 2
(Km ) Penduduk Penduduk/ Km2
1 Kebonsari 47,45 57.287 1.207
2 Geger 36,61 58.666 1.602
3 Dolopo 48,85 64.618 1.323
4 Dagangan 72,36 51.895 717
5 Wungu 45,54 32.777 720
6 Kare 190,85 32.714 171
7 Gemarang 101,97 55.953 549
8 Saradan 152,92 38.425 251
9 Pilangkenceng 81,34 57.139 702
10 Mejayan 55,22 44.810 811
11 Wonoasri 33,93 46.336 1.366
12 Balerejo 51,98 69.084 1.329
13 Madiun 35,93 55.013 1.531
14 Sawahan 22,15 25.830 1.166
15 Jiwan 33,76 35.269 1.045
Jumlah 1.010,86 725.816 718
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Madiun, Tahun 2017
4.1.7 Perekonomian
Bruto (PDRB) yang merupakan nilai tambah bruto (gross value added) yang timbul
dari seluruh sektor ekonomi suatu daerah. Nilai tambah bruto disini mencakup
keuntungan), penyusutan dan pajak tak langsung netto. Dengan menghitung nilai
tambah bruto dari masing-masing sektor dan menjumlahkan nilai tambah bruto dari
Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dari tahun ke tahun
volume produksi barang dan jasa yang dihasilkan dan perubahan dalam tingkat
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya IV - 21
Kabupaten Madiun
harganya. Untuk mengukur perubahan volume produksi atau perkembangan produksi
secara nyata, faktor pengaruh harga perlu dihilangkan dengan cara menghitung
PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK). Untuk mengetahui gambaran selengkapnya
Persentase Pertumbuhan
5 6,43 5,67 5,34 5,26 5,27
Ekonomi (%)
Dalam tabel Nilai dan Kontribusi sektor dalam PDRB Tahun 2012 s.d 2015 atas dasar
Harga Konstan Tahun 2000 Kabupaten Madiun terlihat bahwa pada Tahun 2015
sektor dengan kontribusi 10% ke atas adalah sektor Pertanian yang mencapai
31.46% kemudian disusul sektor Perdagangan, Hotel & Restoran Jasa mencapai nilai
10,02%, sedangkan kontribusi dengan nilai 10% ke bawah ditempati sektor lainnya.
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya IV - 22
Kabupaten Madiun
Tabel 4.14 Produk Domestik Regional Bruto Tahun 2014 s.d 2017 Atas Dasar Harga Konstan (Juta Rupiah)
Kabupaten Madiun
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya IV - 23
Kabupaten Madiun
Tabel 4.15 Produk Domestik Regional Bruto Tahun 2014 s.d 2017 Atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rupiah)
Kabupaten Madiun
4 Listrik, Gas & Air Bersih 25.844,69 0.25 27.973,73 0.25 29.616,79 0.24 32.548,68 0.23
7 Pengangkutan & Komunikasi 771.988,05 7.58 865.932,48 7.67 972.117,43 7.76 1.098.450,04 7.92
Keuangan, sewa, & Jasa
8 443.794,88 4.36 509.942,79 4.52 562.599,35 4.49 634.487,7 4.57
Perusahaan
9 Jasa-jasa 803.291,43 7.89 1.525.226,74 13.51 1.629.389,42 13.00 1.784.594,67 12.86
PDRB 10.181.983,12 100.00 11.293.562,04 100.00 12.531.745,97 100.00 13.874.666,14 100.00
Sumber : BPS Kabupaten Madiun, Tahun 2018
Laporan Akhir
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya IV - 24
Kabupaten Madiun
Dalam tabel nilai dan kontribusi sektor dalam PDRB Tahun 2012 s/d 2015 Atas
Dasar Harga Berlaku Kabupaten Madiun terlihat bahwa pada tahun 2015 ada 4 (empat)
sektor yang mempunyai kontribusi terhadap PDRB diatas 10% yaitu sektor pertanian
yang mencapai 34,69%, sektor bangunan sebesar 11,9% kemudian disusul perdagangan,
hotel dan restoran mencapai 17% dan sektor sektor Jasa mencapai 12,86% sedangkan
4.1.8.1 Listrik
Sistem pelayanan listrik di Kabupaten Madiun dikelola oleh PLN, sistem jaringan
dari sumber distribusi disalurkan dari jaringan tegangan menengah melalui gardu induk
pelanggan. Dimana untuk kondisi saat ini pelayanan listrik tersebut mayoritas sudah
cukup terlayani.
4.1.8.2 Telekomunikasi
telekomunikasi tidak lagi menjadi monopoli PT. Telkom Indonesia sehingga kebutuhan
Laporan Pendahuluan
III - 25
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
Untuk pengembangan sambungan kabel, telah dikembangkan teknologi serat
optik yang mampu meningkatkan kualitas suara dan jumlah sambungan, sedangkan
telekomunikasi. Hal tersebut disebabkan Kabupaten Madiun berada dalam zona latihan
keberadaan training area tersebut, dimana ketinggian tower yang diijinkan adalah 52
meter.
Untuk memenuhi kebutuhan penduduk Kabupaten Madiun akan air bersih, baik
untuk kebutuhan domestik maupun non domestik, sebagian dari PDAM dan sebagian
besar masih dipenuhi dari sumur gali, sumur pompa serta lainnya dari sumber mata air
dan sungai. Pelayanan jaringan air bersih PDAM Kabupaten Madiun terbatas pada
Brondong dan Kecamatan Paciran. Lokasi yang belum terlayani pelayanan air bersih
PDAM Kabupaten Madiun masih menggunakan sumur pompa, sumur gali, dan sungai
Bangunan fasilitas pendukung (Unit Instalasi) PDAM Kabupaten Madiun terdapat pada
tiga titik lokasi yaitu Instalasi Babat, Instalasi Sugio-Kembangbahu dan Instalasi
Brondong. Kabupaten Madiun memiliki potensi sumber air baku yang cukup melimpah,
sumber-sumber air baku berasal dari air hujan, sungai dan kali, mata air dan air tanah.
4.1.8.4 Drainase
Sistem jaringan drainase yang ada di Kabupaten Madiun terdiri dari jaringan
drainase lingkungan dan drainase jalan. Ketersediaan jaringan drainase terutama pada
aktivisat perkotaan.
Selain fungsi drainase sebagai saluran distribusi air hujan, saluran darinase juga
Laporan Pendahuluan
III - 26
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
pada kawasan perkotaan adalah teknis dan fisiknya berupa beton, beda halnya dengan
Masalah yang dihadapi pada sistem jaringan drainase adalah masalah sedimentasi pada
bangunan drainase oleh pembangunan yang tidak sesuai. Masalah-masalah aplikatif ini
juga dijumpai pada beberapa ruas jaringan drainase yang ada di Kabupaten Madiun.
mengakibatkan kawasan tangkapan air hujan semakin berkurang hal ini berbading
linear dengan peningkatan air buangan air hujan (run off) pada kawasan padat
telah ada kapasitasnya kadang tidak bisa menampung dan mengalirkan air buangan
tersebut.
Kondisi sistem drainase berbeda kita jumpai pada kawasan perdesaan, secara umum
sistem drainase kawasan perdesaan umumnya menyatu dengan sistem irigasi desa.
Bangunan drainase yang di bangun dalam kawasan permukiman desa hanya terbatas dan
kurang memperhatikan kaidah teknis sehingga muncul banyak genangan pada bangunan
drainasenya.
dengan teknis sebagai mana penanganan air limbah pada umumnya. Baik pada kawasan
perkotaan dan perdesaan, air limbah yang dihasilkan baik oleh rumah tangga, aktifitas
perdagangan dan perekonomian, dan aktivitas publik lainnya dibuang langsung pada
saluran drainase jalan dan tubuh air, misalnya sungai dan kali. Jumlah limbah cair yang
Laporan Pendahuluan
III - 27
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
Gambar 4.4 Peta Prsarana Wilayah Kabupaten Madiun
Laporan Pendahuluan
III - 28
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
4.1.9 Penggunaan Lahan Eksisting di Kabupaten Madiun
Penggunaan lahan yang ada di Kabupaten Madiun dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Kawasan Hutan
Hutan yang ada di Kabupaten Madiun dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu hutan
Pemangkuan Hutan yaitu KPH Lawu, KPH Madiun, dan KPH Saradan.
2. Sawah
Sawah di Kabupaten Madiun dapat dibedakan menjadi sawah irigasi (baik teknis,
setengah teknis, sederhana maupun irigasi desa/non PU) serta sawah tadah hujan.
Balerejo dan Madiun dengan luas mencapai kurang lebih 2.196,86 ha.
dan Kecamatan Dagangan seluas 1.201 Ha. Secara keseluruhan luas ladang/kebun
4. Perkebunan
5. Semak Belukar
Laporan Pendahuluan
III - 29
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
Merupakan tanah yang tidak diusahakan dan dibiarkan ditumbuhi pohon-pohon
perdu. Semak Belukar di Kabupaten Madiun pada umumnya berada di sekitar areal
hutan di Kecamatan Dolopo, Wungu dan Pilangkenceng dengan luas mencapai kurang
Yang dimaksud dengan rumah, bangunan dalam peta penggunan lahan adalah
penggunaan lahan untuk permukiman maupun penggunaan lahan untuk fasilitas umum
pada suatu kawasan karena adanya faktor daya tarik seperti fasilitas umum atau
berkembang sesuai dengan jaringan jalan yang ada. Adapun ciri dari permukiman
perkotaan adalah jarak antar bangunan sempit, koefisien dasar bangunan berkisar
jaringan jalan yang ada, sedangkan tanah garapannya berada di luar kawasan
permukiman. Adapun ciri dari permukiman pedesaan adalah jarak antar bangunan
Bila ditinjau dari kondisi bangunan yang ada, maka untuk permukiman pedesaan
7. Industri
Industri di Kabupaten Madiun sebagian besar berupa industri kecil dan sedang.
Lokasi industri berkembang ke arah Selatan dan Timur. Industri yang ada di
Kabupaten Madiun antara lain Pabrik Gula Kanigoro di Kecamatan Wungu, Pabrik
Gula Pagotan di Kecamatan Dagangan, Industri Kayu lapis, pupuk organik dan
8. Peternakan
potensi ternak kecil dan potensi ternak besar. Potensi ternak kecil, terdiri dari
Laporan Pendahuluan
III - 30
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
beberapa jenis ternak, yaitu, ayam buras, ayam petelur, dan ayam ras pedaging,
ternak ayam pada suatu lokasi seperti di Kecamatan Wungu tepatnya di Desa
Kabupaten Madiun. Sedangkan potensi ternak besar meliputi ternak sapi, terutama
sapi potong. Sapi selain sebagai penghasil daging, dapat juga sebagai alternatif
sumber energi, dengan cara memanfaatkan kotorannya untuk diolah menjadi biogas.
Laporan Pendahuluan
III - 31
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
Gambar 4.5 Peta Rencana Pola ruang Kabupaten Madiun
Laporan Pendahuluan
III - 32
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
4.1.10 Potensi Warisan Cagar Budaya Kabupaten Madiun
Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya adalah kawasan dimana
lokasi bangunan hasil budaya manusia yang bernilai tinggi maupun bantuan geologi alami
yang telah ada. Adapun tujuan perlindungan adalah melindungi kekayaan hasil budaya
bentuk geologi yang berguna untuk pengembangan dari ancaman kepunahan yang
disebabkan oleh kegiatan alam maupun bencana. Di Kabupaten Madiun terdapat cagar
budaya dan ilmu pengetahuan yang dapat dikategorikan menjadi empat bagian yakni
lingkungan non bangunan, lingkungan bangunan non gedung, lingkungan bangunan gedung
dan halamannya dan kebun raya. Untuk Kabupaten Madiun, yang dikategorikan sebagai
Makam Kuncen
Situs Sewulan
Makam Patih Kutho Miring Dusun Gentong Desa Putat Kecamatan Geger dan
harus dilestarikan sebagai ciri cagar budaya setempat. Bangunan gedung cagar
Kecamatan Mejayan yaitu makam kuncen yang merupakan rupabumi warisan budaya
buatan manusia sedangkan di Kecamatan Balerejo belum terdapat warisan budaya yang
Laporan Pendahuluan
III - 34
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya
Kabupaten Madiun
BAB 5
PENDATAAN UNSUR RUPABUMI
5.1 PENDATAAN UNSUR RUPABUMI WARISAN BUDAYA
KECAMATAN MEJAYAN
benda-benda peninggalan zaman sejarah baik itu berupa patung, rumah, arca,
Laporan Pendahuluan
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya V-1
Kabupaten Madiun
Tabel 5. 1 Pendataan Unsur Rupabumi Warisan Budaya Kecamatan Mejayan
1 Candi Wonorejo Buatan Candi Jl. Candi RT. 9 RW. 1, 7°34'52.2"S Candi Wonorejo pada awalnya • Ukuran Candi Dikelola Oleh BPCB
111°40'44.8"E
Santan, Wonorejo, adalah sebuah gundukan tanah pada sekitar 14 x 14 m Trowulan
Mejayan, Wonorejo, punden desa yang digunakan • Ukuran Lingga T:70 001/CB/MEJ/BNC
berbentuk persegi
2 Umpak Batu 1 Buatan Patung Dusun Sanggrahan, 7°32'59.4"S (Coklat keputihan , berukir) P:61 cm ; L:60 cm ; Dikelola Oleh BPCB
Desa Mejayan, 111°39'59.3"E T:30 cm Trowulan
Kecamatan Mejayan 007/CB/MEJ/BCB
(Rumah Bapak -KLA/2013
Urijanto)
Laporan Pendahuluan
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya V-2
Kabupaten Madiun
Nama Rupabumi Jenis Warisan Bentuk Tahun Penamaan
No Lokasi Koordinat Kondisi Ukuran/ Luas Foto
Warisan Budaya (Alami/buatan) Warisan atau Pengesahan
3 Umpak Batu 2 Buatan Patung Dusun Sanggrahan, 7°32'59.4"S (Putih, bermotif) P:54 cm ; L:52 cm ; Dikelola Oleh BPCB
Desa Mejayan, 111°39'59.3"E T:51 cm Trowulan
Kecamatan Mejayan 008/CB/MEJ/BCB
(Rumah Bapak -KLA/2013
Urijanto)
4 Umpak Batu 3 Buatan Patung Dusun Sanggrahan, 7°32'59.4"S (Kelabu, rusak) P:52 cm ; L:51 cm ; T:51 Dikelola Oleh BPCB
Desa Mejayan, 111°39'59.3"E Trowulan
cm
Kecamatan Mejayan 009/CB/MEJ/BCB
(Rumah Bapak -KLA/2013
Urijanto)
5 Arca Siwa Buatan Patung Dusun Sanggrahan, 7°32'59.4"S (Bagian wajah dari arca tersebut P:54 cm ; L:36 cm ; Dikelola Oleh BPCB
111°39'59.3"E
Desa Mejayan, telah aus dan tidak jelas lagi T:96 cm Trowulan
teratai.)
Laporan Pendahuluan
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya V-3
Kabupaten Madiun
Nama Rupabumi Jenis Warisan Bentuk Tahun Penamaan
No Lokasi Koordinat Kondisi Ukuran/ Luas Foto
Warisan Budaya (Alami/buatan) Warisan atau Pengesahan
6 Yoni Buatan Patung Dusun Sanggrahan, 7°32'59.4"S Yoni yang terdapat di Dusun P:79 cm ; L:47 cm ;
111°39'59.3"E
Desa Mejayan, Sanggrahan tersebut kondisinya T:41 cm
7 Lumpang Batu 1 Buatan Patung Dusun Sanggrahan, 7°32'59.4"S Kondisi terawat berada di rumah P:80 cm ; L:70 cm ; Dikelola Oleh BPCB
Desa Mejayan, 111°39'59.3"E T:35 cm Trowulan
bapak urijanto/ mbah palang
Kecamatan Mejayan 013/CB/MEJ/BCB
(Rumah Bapak -KLA/2013
Urijanto)
Laporan Pendahuluan
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya V-4
Kabupaten Madiun
Nama Rupabumi Jenis Warisan Bentuk Tahun Penamaan
No Lokasi Koordinat Kondisi Ukuran/ Luas Foto
Warisan Budaya (Alami/buatan) Warisan atau Pengesahan
8 Lumpang Batu 2 Buatan Patung Dusun Sanggrahan, 7°32'59.4"S kondisi terawat berada di rumah ø:72 cm ; T:58 cm Dikelola Oleh BPCB
Desa Mejayan, 111°39'59.3"E Trowulan
bapak urijanto/ mbah palang
Kecamatan Mejayan 012/CB/MEJ/BCB
(Rumah Bapak -KLA/2013
Urijanto)
9 Bak Air Buatan Patung Dusun Sanggrahan, 7°32'59.4"S Sebuah bak air berbentuk persegi P:83 cm ; L:45 cm ; Dikelola Oleh BPCB
111°39'59.3"E
Desa Mejayan, menyerupai peti batu berukuran T:31 cm Trowulan
penanggalan Jawa
10 Arca Perwujudan Buatan Patung Dusun Sanggrahan, 7°32'59.4"S Arca tersebut berwujud manusia P:70 cm ; L:41 cm ; Dikelola Oleh BPCB
111°39'59.3"E
Desa Mejayan, dengan kepala yang menyerupai T:105 cm Trowulan
bagian perut.
Laporan Pendahuluan
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya V-5
Kabupaten Madiun
Nama Rupabumi Jenis Warisan Bentuk Tahun Penamaan
No Lokasi Koordinat Kondisi Ukuran/ Luas Foto
Warisan Budaya (Alami/buatan) Warisan atau Pengesahan
11 Arca Ganesha 1 Buatan Patung Dusun Sanggrahan, 7°32'59.4"S Arca ganesha tersebut berukuran P:23 cm ; L:32 cm ; Dikelola Oleh BPCB
Desa Mejayan, 111°39'59.3"E Trowulan
agak kecil. Bagian wajah arca sudah T:46 cm
Kecamatan Mejayan 016/CB/MEJ/BCB
(Rumah Bapak tidak terlihat jelas lagi, sedangkan -KLA/2013
Urijanto)
belalai arca ganesha tersebut telah
12 Arca Ganesha 2 Buatan Patung Dusun Sanggrahan, 7°32'59.4"S Arca ganesha tersebut kondisinya P:40 cm ; L:54 cm ; Dikelola Oleh BPCB
Desa Mejayan, 111°39'59.3"E Trowulan
masih cukup baik, arca duduk T:69 cm
Kecamatan Mejayan 017/CB/MEJ/BCB
(Rumah Bapak bersila pada sebuah batu -KLA/2013
Urijanto)
berbentuk bulat.Bagian wajah
jelas
Laporan Pendahuluan
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya V-6
Kabupaten Madiun
Nama Rupabumi Jenis Warisan Bentuk Tahun Penamaan
No Lokasi Koordinat Kondisi Ukuran/ Luas Foto
Warisan Budaya (Alami/buatan) Warisan atau Pengesahan
13 Arca 1 Buatan Patung Dusun Sanggrahan, 7°32'59.4"S Arca tersebut menyerupai orang P:34 cm ; L:24 cm ; Dikelola Oleh BPCB
Desa Mejayan, 111°39'59.3"E Trowulan
yang sedang jongkok dan menempel T:50 cm
Kecamatan Mejayan 018/CB/MEJ/BCB
(Rumah Bapak pada sebuah tugu berbentuk -KLA/2013
Urijanto)
persegi atau sebuah tugu batu
berukuran kecil.
14 Arca 2 Buatan Patung Dusun Sanggrahan, 7°32'59.4"S Arca tersebut berwujud manusia P:12 cm ; L:31 cm ; T:43 Dikelola Oleh BPCB
Desa Mejayan, 111°39'59.3"E Trowulan
yang menempel pada sebuah batu cm
Kecamatan Mejayan
(Rumah Bapak lonjong. Bentuk arca masih cukup
Urijanto)
sederhana dengan ukiran yang tidak
Laporan Pendahuluan
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya V-7
Kabupaten Madiun
Nama Rupabumi Jenis Warisan Bentuk Tahun Penamaan
No Lokasi Koordinat Kondisi Ukuran/ Luas Foto
Warisan Budaya (Alami/buatan) Warisan atau Pengesahan
15 Fragmen Arca Buatan Patung Dusun Sanggrahan, 7°32'59.4"S Fragemen arca tersebut P:11 cm ; L:28 cm ; T:32 Dikelola Oleh BPCB
Desa Mejayan, 111°39'59.3"E Trowulan
diperkirakan hanya merupakan cm
Kecamatan Mejayan 020/CB/MEJ/BCB
(Rumah Bapak bagian badan dan lengan tangan -KLA/201
Urijanto)
kanan dan kiri. Tidak diketahui
16 Pipisan Buatan Patung Dusun Sanggrahan, 7°32'59.4"S kondisi terawat berada di rumah P:31 cm ; L:23 cm ; T:12 Dikelola Oleh BPCB
Desa Mejayan, 111°39'59.3"E bapak urijanto/ mbah palang Trowulan
cm
Kecamatan Mejayan 021/CB/MEJ/BCB
(Rumah Bapak -KLA/2013
Urijanto)
17 Gandik Buatan Patung Dusun Sanggrahan, 7°32'59.4"S kondisi terawat berada di rumah P:21 cm ; ø:5 cm Dikelola Oleh BPCB
Desa Mejayan, 111°39'59.3"E bapak urijanto/ mbah palang Trowulan
Kecamatan Mejayan 022/CB/MEJ/BCB
(Rumah Bapak -KLA/2013
Urijanto)
Laporan Pendahuluan
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya V-8
Kabupaten Madiun
Nama Rupabumi Jenis Warisan Bentuk Tahun Penamaan
No Lokasi Koordinat Kondisi Ukuran/ Luas Foto
Warisan Budaya (Alami/buatan) Warisan atau Pengesahan
18 Arca Nandi 1 Buatan Patung Dusun Sanggrahan, 7°32'59.4"S Nandi tersebut kondisinya sudah P:50 cm ; L:30 cm ; Dikelola Oleh BPCB
Desa Mejayan, 111°39'59.3"E Trowulan
sedikit rusak. Pada bagian muka T:32 cm
Kecamatan Mejayan 023/CB/MEJ/BCB
(Rumah Bapak nandi telah pecah dan aus. -KLA/2013
Urijanto)
19 Rumah Mbah Buatan Rumah atau Dusun Sanggrahan, 7°32'59.4"S Kondsi bangunan dan tanah mbah 0,75 ha
Desa Mejayan, 111°39'59.3"E
Palang pendopo palang telah dikelola oleh BPCB
Kecamatan Mejayan
(Rumah Bapak Trowulan, namun untuk menjaga
Urijanto)
keaslian bangunan rumah yang
20 Arca Nandi 2 Buatan Patung Dusun Gendoman, -7.550330, Nandi yang berwarna agak P:60 cm ; L:45 cm ; Dikelola Oleh BPCB
Desa Mejayan, Trowulan
111.665132 keputihan tersebut memiliki badan T:31 cm
Kecamatan Mejayan 024/CB/MEJ/BCB
(Trah Raden yang nampak sedikit gemuk dan -KLA/2013
Tumenggung
membulat. Nandi duduk di atas
Prawirodipuran
generasi ke-4) sebuah alas batu.
Laporan Pendahuluan
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya V-9
Kabupaten Madiun
Nama Rupabumi Jenis Warisan Bentuk Tahun Penamaan
No Lokasi Koordinat Kondisi Ukuran/ Luas Foto
Warisan Budaya (Alami/buatan) Warisan atau Pengesahan
21 Arca Nandi 3 Buatan Patung Dusun Gendoman, -7.550330, Nandi tersebut sedikit agak rusak P:63 cm ; L:28 cm ; Dikelola Oleh BPCB
Desa Mejayan, 111.665132 Trowulan
pada bagian muka dan atasnya telah T:28 cm
Kecamatan Mejayan 025/CB/MEJ/BCB
(Trah Raden pecah. Bagian alas nandi juga telah -KLA/2013
Tumenggung
rusak.
Prawirodipuran
generasi ke-4)
22 Arca Nandi 4 Buatan Patung Dusun Gendoman, -7.550330, Nandi yang terdapat di Dusun P:59 cm ; L:38 cm ; 026/CB/MEJ/BCB
Desa Mejayan, 111.665132
Gendoman tersebut berwarna T:27 cm -KLA/2013
Kecamatan Mejayan
(Trah Raden hitam agak keputihan, bentuk nandi
Tumenggung
masih cukup jelas. Nandi duduk di
Prawirodipuran
generasi ke-4) atas sebuah alas batu.
Laporan Pendahuluan
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya V - 10
Kabupaten Madiun
Nama Rupabumi Jenis Warisan Bentuk Tahun Penamaan
No Lokasi Koordinat Kondisi Ukuran/ Luas Foto
Warisan Budaya (Alami/buatan) Warisan atau Pengesahan
23 Makam Buatan Patung Dusun Gendoman, -7.550330, bangunan cungkup sebagai penanda Dikelola Oleh BPCB
Desa Mejayan, 111.665132
Prawirodipuran nisan makam Raden Ngabehi Trowulan
Kecamatan Mejayan
Prawirodipuran. Kompleks makam 027/CB/MEJ/SCB
24 Yoni Buatan Patung Dusun Gendoman, -7.550330, Yoni yang terletak di pintu sebelah P:83 cm ; L:58 cm ; Dikelola Oleh BPCB
Desa Mejayan, 111.665132
timur kompleks makam T:50 cm Trowulan
Kecamatan Mejayan
Prawirodipuran ini bermotif cukup 028/CB/MEJ/BCB
Laporan Pendahuluan
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya V - 11
Kabupaten Madiun
Nama Rupabumi Jenis Warisan Bentuk Tahun Penamaan
No Lokasi Koordinat Kondisi Ukuran/ Luas Foto
Warisan Budaya (Alami/buatan) Warisan atau Pengesahan
25 Fragmen Yoni 1 Buatan Patung Dusun Gendoman, -7.550330, ragmen yoni yang terletak di makam P:75 cm ; L:75 cm ; Dikelola Oleh BPCB
Desa Mejayan, 111.665132
Prawirodipuran tersebut juga telah T:60 cm Trowulan
Kecamatan Mejayan
rusak ada aus. Pada bagian atas yoni 029/CB/MEJ/BCB
cukup besar
26 Fragmen Yoni 2 Buatan Patung Dusun Gendoman, -7.550330, Yoni yang terletak di sebelah barat P:60 cm ; L:60 cm ; Dikelola Oleh BPCB
Desa Mejayan, 111.665132
makam Prawirodipuran tersebut T:51 cm Trowulan
Kecamatan Mejayan
berukuran cukup besar. Pada bagian 030/CB/MEJ/BCB
rata
27 Fragmen Yoni 3 Buatan Patung Dusun Gendoman, -7.550330, Kondisi yoni pada bagian atas P:62 cm ; L:48 cm ; Dikelola Oleh BPCB
Desa Mejayan, 111.665132
sedikit agak aus dan mengalami T:40 cm Trowulan
Kecamatan Mejayan
pengikisan, sedangkan pada bagian 031/CB/MEJ/BCB
tersebut.
Laporan Pendahuluan
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya V - 12
Kabupaten Madiun
Nama Rupabumi Jenis Warisan Bentuk Tahun Penamaan
No Lokasi Koordinat Kondisi Ukuran/ Luas Foto
Warisan Budaya (Alami/buatan) Warisan atau Pengesahan
28 Lumpang Batu Buatan Patung Dusun Gendoman, -7.550330, Kondisi Terawat dengan baik dalam P:58 cm ; L:47 cm ; Dikelola Oleh BPCB
Desa Mejayan, 111.665132 T:46 cm
kompleks makam Prawirodipuran Trowulan
Kecamatan Mejayan
032/CB/MEJ/BCB
-ISL/2013
29 Umpak Batu Buatan Patung Dusun Gendoman, -7.550330, Kondisi Terawat dengan baik dalam P:55 cm ; L:55 cm ; Dikelola Oleh BPCB
Desa Mejayan, 111.665132 T:46 cm Trowulan
kompleks makam Prawirodipuran
Kecamatan Mejayan 033/CB/MEJ/BCB
-ISL/2013
Laporan Pendahuluan
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya V - 13
Kabupaten Madiun
Nama Rupabumi Jenis Warisan Bentuk Tahun Penamaan
No Lokasi Koordinat Kondisi Ukuran/ Luas Foto
Warisan Budaya (Alami/buatan) Warisan atau Pengesahan
30 Makam Kuncen Buatan Makam Dusun Kuncen, Desa 7°34'03.0"S Dikelola Oleh BPCB
Kuncen, Kecamatan 111°40'16.2"E Trowulan
Mejayan
Mejayan
31 Masijid Jami” Ki Buatan Masjid Dusun Kuncen, Desa 7°34'02.0"S Secara Keseluruhan Suda terjadi Belum Ada
Kuncen, Kecamatan 111°40'17.7"E Pengesahan
ageng Anom renovasi namun masih terdapat
Mejayan
Besari oranamen asli dan merupakan dari
Laporan Pendahuluan
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya V - 14
Kabupaten Madiun
Nama Rupabumi Jenis Warisan Bentuk Tahun Penamaan
No Lokasi Koordinat Kondisi Ukuran/ Luas Foto
Warisan Budaya (Alami/buatan) Warisan atau Pengesahan
32 Pendopo Kantor Buatan Pendopo Kantor Dinas 7°32'53.0"S Sudah Terdapat Renovasi namun
Pekerjaan Umum 111°39'11.7"E
Dinas Pekerjaan keaslian pondasi masih sesuai pada
dan Penataan Ruang
Umum dan zaman sewaktu didirikan
Penataan Ruang
Laporan Pendahuluan
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya V - 15
Kabupaten Madiun
Gambar 5. 1 Peta Sebaran Warisan Budaya Kecamatan Mejayan
Laporan Pendahuluan
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya V - 16
Kabupaten Madiun
1. Sejarah Candi Wonorejo
nangka dan spreh. Di bawah pohon ada sebuah altar batu tempat sesaji,
Awal ditemukannya Candi, Pada malam hari Jum`at wage ,30 Juni 1989
sesepuh desa, yaitu Bapak Sukarto Simun mendapat wangsit dari seorang
kakek, bernama Buyut Resi Santanu Murti atau disebut juga Mbah Buyut
Punden Dsn Santan. Keesokan harinya Pak Sukarto Simun mencari cari apa
1,5 meter dan menemukan batu yang miring, kemudian datang pula Bapak
pembatas sampai dengan sekarang. Candi ini diberi nama CANDI LINGGA
YONI atau Candi Wonorejo. Makna Lingga Yoni yaitu Lingga merupakan
simbol perwujudan Dewa Siwa dan Yoni sebagai perwujudan Dewi Durga
(istri Dewa Siwa). Dapat di artikan pula sebagai simbol kesuburan. Candi
masa Majapahit, juga diyakini sebagai tempat abu jenazah tokoh penting
Laporan Pendahuluan
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya V - 17
Kabupaten Madiun
Wonorejo, keberadaan Candi Wonorejo harus dilestarikan sebagai
masa lalu di wilayah Caruban dan Madiun pada umumnya. Saat ini candi
Candi Wonorejo pada awalnya adalah sebuah gundukan tanah pada punden
desa yang digunakan sebagai lokasi bersih desa. Pada tahun 1996 hingga
1998 lokasi tersebut diekskavasi dan diteliti oleh BPCB Trowulan dan
didapati sebuah candi dari bata dengan lingga dan yoni yang masih utuh
terbuat dar batu andesit seperti yang nampak hingga sekarang. Candi
berbentuk persegi.
serta Yoni. Lingga dan Yoni ini biasanya diletakkan di atas sumuran candi
sudut struktur bata sumuran candi terdapat empat batu andesit yang
batu andesit sudah jelas – jelas bukan umpak dan merupakan batuan
menggambarkan Dewi Uma, salah satu istri Dewa Siwa. Lingga merupakan
dicurahkan dari atas Lingga, lalu mengalir keluar dari lubang Yoni dan
Laporan Pendahuluan
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya V - 18
Kabupaten Madiun
ditampung dalam wadah di bawahnya. Air ini dianggap air suci dan
arca dari batu andesit dalam keadaan aus atau rusak berat. Kemungkinan
di sebelah timur atau barat relung candi. Sementara di sisi Selatan di isi
3) Bagian atas berupa Lingga dan yoni berukuran besar terbuat dari
batu andesit.
kg.
diketemukan)
Istilah Caruban , berasal dari kata carub yang berarti campur, dahulu
dan para priyayi untuk keperluan adu jago, tempat ini kemudian disebut
Laporan Pendahuluan
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya V - 19
Kabupaten Madiun
Hindu Jawa yang berpusat di Ngurawan (Dolopo sekarang), ada sederet
orang-orang ini di beri tugas menanam pohon jati. Tetapi hipotesa ini
Anthoni Hurd dengan 214 tentara Belanda dan 1.000 prajurit Mataram.
pasukan Trunojoyo.
Pada masa perang Suropati pada tahun 1684 dan masa perebutan tahta
Beliau adalah putra sulung Raden Pecat Tondo II, Raden Pecat Tondo
Laporan Pendahuluan
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya V - 20
Kabupaten Madiun
Majapahit yang terakhir. Bupati kedua adalah Raden Cokrokusumo II
adalah putra Paku Buwono I dari selir, jadi Bupati Notosari adalah cucu
kemerdekaan desa ini masih ada, yang menunjukkan tahun Wawu 1627
sekarang.
Laporan Pendahuluan
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya V - 21
Kabupaten Madiun
Wedono Bupati di Madiun menjadi Bupati kecil di Caruban, karena
Besari yang merupakan ayah dari Kiai Ageng Hasan Besari Ponorogo di
Kuncen sebagai destinasi wisata religi tak lepas dari nilai sejarah
Ageng Anom Besari akan menjadi salah satu ikon dan menjadi salah
Ageng Anom Besari yang memiliki gelar Raden Neda Kusuma serta Kiai
Kyai Ageng Anom Besari merupakan ayah dari Kyai Muhammad Hasan
Laporan Pendahuluan
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya V - 22
Kabupaten Madiun
Besari yang makamnya ada di Desa Tegalsari, Kecamatan Jetis,
Ponorogo.
untuk makam Kiai Ageng Anom Besari berukuran sekitar 11x11 meter.
ageng anom besari ini, diakui sebagai salah satu wujud keariffannya
Selain Makam Kyai Ageng Anom Besari, di makam desa Kuncen Caruban
ini, juga ada makam-makam Para Bupati Madiun dan Bupati Caruban dan
Laporan Pendahuluan
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya V - 23
Kabupaten Madiun
Gambar 5. 2 Silsilah Keluarga Kyai dan Nyai Ageng Anom Besari
KECAMATAN BALEREJO
benda-benda peninggalan zaman sejarah baik itu berupa patung, rumah, arca,
Laporan Pendahuluan
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya V - 24
Kabupaten Madiun
Tabel 5. 2 Pendataan Unsur Rupabumi Warisan Budaya Kecamatan Balerejo
1 Punden Dusen Buatan Punden Dusun Wates, Desa 7°32'32.7"S Punden Dusun Wates terletak di • Luas lahan sekitar Dikelola Oleh BPCB
111°37'28.6"E
Wates sumberbening, pinggir persawahan Dusun Wates. 10 x 10 m, Trowulan
Kecamatan Balerejo Punden berupa sebuah sumur yang sedangkan ukuran 001/CB/BLR/SCB-
2 Punden Desa Buatan Patung Dusun Tapelan I, 7°32'12.8"S Punden Desa Tapelan terletak di Dikelola Oleh BPCB
Desa tapelan, 111°37'43.5"E sebelah timur dusun tepat di Trowulan
Tapelan
Kecamatan balerejo pinggir sungai. Dahulu di lokasi 002/CB/BLR/SCB
punden terdapat sebuah arca batu -ISL/2013
andesit, namun sayang arca
tersebut telah dicuri oleh oknum
yang tidak bertanggung jawab
sehingga menghilangkan sejarah
masyarakat Desa Tapelan. Setiap
tanggal 17 Agustus diadakan
bersih desa di punden tersebut
dengan mengadakan slametan dan
pentas tayub pada siang hari.
3 Punden Sendang Buatan Patung Dusun Simo, Desa 7°29'35.3"S Punden Desa Simo tersebut Dikelola Oleh BPCB
Simo, Kecamatan 111°35'52.8"E berupa sebuah sumur yang Trowulan
Simo
Balerejo terdapat di dalam pendhopo kecil. 003/CB/BLR/SCB
Setiap bulan Agustus diadakan -ISL/2013
bersih desa di punden tersebut
dengan mengadakan slametan dan
pentas tayub pada siang hari.
Setiap warga Desa Simo yang
sedang mengadakan hajatan
biasanya juga mengadakan
slametan di lokasi punden
tersebut.
Laporan Pendahuluan
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya V - 25
Kabupaten Madiun
Nama Rupabumi Jenis Warisan Bentuk Tahun Penamaan
No Lokasi Koordinat Kondisi Ukuran/ Luas Foto
Warisan Budaya (Alami/buatan) Warisan atau Pengesahan
4 Punden Mbah Buatan Patung Dusun Pacinan 2, 7°30'32.1"S Lokasi punden diyakini merupakan Berupa gundukan Dikelola Oleh BPCB
Desa Pacinan, 111°35'23.6"E tempat tujuh orang pendiri Desa Trowulan
Amben tanah berukuran 1x1 m
Kecamatan Balerejo Pacinan mengucap sumpah dan 004/CB/BLR/SCB
mengubur ludah sebelum -ISL/2013
membabat hutan untuk dijadikan
pemukiman. Pada lokasi tersebut
dahulu dipercaya terdapat pohon
pace. setiap tanggal 17 Agustus
diadakan bersih desa di punden
tersebut dengan mengadakan
slametan. Setiap warga Desa
Pacinan yang punya hajatan sering
memberikan sesaji di lokasi punden
tersebut.
5 Punden Mbah Buatan Patung Dusun Pacinan 2, 7°33'08.5"S Lokasi punden diyakini merupakan Dikelola Oleh BPCB
111°34'54.1"E
Jlamprang Desa Pacinan, makam dari Mbah Jlamprang, tokoh Trowulan
mengadakan slametan.
Laporan Pendahuluan
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya V - 26
Kabupaten Madiun
Nama Rupabumi Jenis Warisan Bentuk Tahun Penamaan
No Lokasi Koordinat Kondisi Ukuran/ Luas Foto
Warisan Budaya (Alami/buatan) Warisan atau Pengesahan
6 Yoni (Punden Buatan Patung Dusun Sanggrahan, Yoni yang terdapat di Dusun P:80 cm ; L:55 cm ; Dikelola Oleh BPCB
di lokasi punden.
7 Yoni Buatan Patung Dusun Gading, Desa Yoni yang terdapat di Dusun Gading P:70 cm ; L:48 cm ; Dikelola Oleh BPCB
Gading, Kecamatan T:40 cm Trowulan
tersebut bentuknya masih cukup
Balerejo 007/CB/BLR/BCB
(pekarangan Bpk baik namun kondisinya sedikit -KLA/2013
Wardi)
berlumut karena terletak di tempat
pemilik lahan.
8 Umpak Batu Buatan Patung Dusun Gading, Desa Benda tersebut menyerupai P:42 cm ; L:42 cm ; Dikelola Oleh BPCB
Gading, Kecamatan T:32 cm Trowulan
lumpang berbentuk persegi. Kondisi
Balerejo 008/CB/BLR/BCB
(pekarangan Bpk batu sudah agak aus dan keropos -KLA/2013
Wardi)
dan berlumut. Benda tersebut
orangtuanya.
Laporan Pendahuluan
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya V - 27
Kabupaten Madiun
Gambar 5. 3 Peta Sebaran Warisan Budaya Kecamatan Balerejo
Laporan Pendahuluan
Inventarisasi Rupabumi Berdasarkan Warisan Budaya V - 28
Kabupaten Madiun