Ketenaga Kerjaan
Ketenaga Kerjaan
NIM : 01021381823146
KELAS : EKONOMI KETENAGAKERJAAN (A)
KAMPUS : PALEMBANG
Misal, bila pemerintah menetapkan harga dasar beras Rp 700 per kilogram, maka
pembeli harus membeli beras dari petani dengan harga serendah-rendahnya Rp 700 per
kilogram. Contoh lain, bila pemerintah menetapkan upah minimum tenaga kerja Rp 15.000
per hari, maka majikan harus membayar tenaga kerja paling tidak Rp 15.000 per hari
Jika harga dasar berada diatas titik equilibrium, maka akan mempengaruhi
permintaan dan penawaran.
Upah Minimum dapat menyebabkan majikan untuk memberi upah lebih tinggi
kepada pekerja.
Hal tersebut menyebabkan perusahaan lebih ketat lagi dalam memilih pekerja, sehingga
akan mencegah pekerja yang mempunyai keahlian rendah untuk mendapatkan pekerjaan.
Grafik diatas merupakan contoh penerapan harga dasar pada pasar beras di
karawang.
Harga dasar diatas titik keseimbangan akan menyebabkan penawaran naik. Pada
grafik diatas penawaran naik menjadi 700.000 ton.
Sedangkan permintaan turun menjadi 200.000 ton.
Segitiga A dan B merupakan Deadweight Loss.
Surplus konsumen yang hilang adalah sebesar luas segitiga A.
Surplus Produsen yang hilang adalah sebesar luas segitiga B.
Contoh Penerapan Floor Price pada Upah Minimum Provinsi
Pada kurva diatas keseimbangan pasar tenaga kerja terjadi pada harga Rp
2.500/hari, dengan kesempatan kerja sebesar 5.000 pekerja/ bulan.
Saat pemerintah menetapkan upah minimum diatas harga keseimbangan dalam
pasar, maka permintaan terhadap tenaga kerja menurun, namun penawaran tenaga
kerja naik.
Perusahaan lebih ketat lagi dalam memilih pekerja, bahkan mengurangi pekerjanya
karena gaji yang lebih tinggi.
Dilain pihak, orang tertarik dengan gaji yang lebih tinggi, sehingga menyebabkan
penawaran tenaga kerja naik.
Hal ini menyebabkan pengangguran sebesar 5000 orang/bulan (7000-2000).
Deadweight Loss adalah sebesar segitiga A dan B.
Harga Tertinggi (Ceilling Price)
Harga tertinggi (ceiling price) adalah batas maksimum harga penjualan oleh
produsen.
Tujuan penetapan harga tertinggi adalah agar harga produk dapat terjangkau oleh
konsumen yang daya belinya kurang.
Harga tertinggi yang berada dibawah harga keseimbangan dapat menyebabkan
Deadweight Loss.
Perusahaan yang telah ditetapkan harga produk per unit dibawah harga biasanya
akan mengecilkan produksinya atau mengurangi pasokan barang dibawah yang
benar-benar diminta oleh konsumen.
Kuota
Kuota atau pembatasan produksi adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk
membatasi jumlah produksi barang atau jasa yang dijual di pasar.
Kuota bertujuan untuk mempengaruhi dan menjaga tingkat harga.
Tanpa campur tangan pemerintah, keseimbangan pasar jagung pada kurva diatas
terjadi di titik E1 dengan Jumlah jagung sebsar Qo dan harga sebesar Po.
Jika pemerintah ingin menjaga agar harga jagung minimal P1, maka jumlah
produksi harus dibatasi sebesar Q1 saja.
Kurva penawaran menjadi S1, dan harga naik menjadi P1.
Hal tersebut menyebabkan kehilangan surplus konsumen sebesar A+B.
Produsen kehilangan Surplus sebesar C namun mendapatkan tambahan surplus
seluas A.
Deadweight Loss adalah luas segitiga B dan C.
agar produsen jagung mau mengurangi produksinya sampai tingkat Q1, maka insentif
finansial yang harus diberikan setidak-tidaknya seluas B+C+F.
Pajak
Kekuatan Monopsoni
Kemampuan pembeli untuk mempengaruhi harga suatu barang dan memungkinkan
pembeli dapat membeli barang dengan harga yang lebih murah.
pasar sayuran dan peternakan sapi perah yang berada di daerah terpencil dan sulit dalam
hal distribusi ke tempat lain untuk menjual produknya ke konsumen. Kesulitan dalam hal
distribusi produk membuat para petani dan peternak menjual produk mereka ke satu
pembeli secara borongan dengan harga yang murah.
Pasar ini termasuk dalam pasar persaingan tidak sempurna, yaitu pasar yang belum
terorganisir dengan baik. Adapun ciri-ciri pasar monopsoni adalah sebagai berikut:
Pembeli memiliki kuasa penuh atas pembentukan harga di pasar ini. Tidak jarang
harga yang ditawarkan oleh pembeli tidak sesuai dengan harapan produsen namun tetap
diterima karena sulit untuk mendapatkan pembeli lain. Namun, meskipun pembeli memiliki
kuasa atas pembentukan harga, tetap ada ketentuan dan aturan yang harus dipertimbangkan,
misalnya disesuaikan dengan harga pasaran.
Pada pasar ini sering terjadi ketidakadilan dimana produsen tidak memiliki peran
dalam hal penentuan harga dan sulit berkembang karena sering menjual produknya dengan
harga murah. Sebaliknya, para pembeli akan semakin kaya karena dapat mengambil
keuntungan dari dua pihak, yaitu dari produsen dan dari konsumen akhir yang membeli
produk darinya.
Seperti halnya jenis pasar lainnya, pasar ini memiliki beberapa kelebihan dan
kekurangan tersendiri. Kelebihan dan kekurangan itu antara lain: