OLEH :
FAKULTAS PERTANIAN
SURABAYA
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penyusun haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat karunianya, dan kesempatan yang diberikan sehingga
penyusunan Laporan Praktikum Komunikasi Agribisnis tentang Penyuluhan
pertanian dengan judul “Asuransi Usahatani Padi” ini dapat diselesaikan tepat
waktunya. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan Laporan Praktikum Komunikasi Agribisnis ini
sebagai salah satu syarat perkuliahan di Program Studi Agribisnis Fakultas
Pertanian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Penyusun sadar bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, dengan rendah hati kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak yang terkait guna memperbaiki ketidak
sempurnaan ini, karena hanya Allah Yang Maha Sempurna. Meskipun masih
jauh dari sempurna, penyusun berharap nantinya proposal ini bisa digunakan
sebagaimana mestinya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL..................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
I. PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.2.1 Maksud............................................................................................2
1.2.2 Tujuan.............................................................................................3
2.2.2 Perkebunan.....................................................................................7
2.2.3 Peternakan......................................................................................7
III. TUJUAN.....................................................................................................9
IV. PERMASALAHAN....................................................................................10
ii
V. RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN..........................................................11
VI. PENUTUP................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
vi
I. PENDAHULUAN
1
penerbitan Peraturan Menteri Pertanian No 40 Tahun 2015 tentang fasilitas
iasuransi pertanian sebagai bentuk advokasi kepada petani untuk melindungi
usahataninya. Asuransi pertanian merupakan pengalihan risiko yang dapat
memberikan ganti rugi akibat kerugian usahatani sehingga keberlangsungan
usahatani dapat terjamin (Kementerian Pertanian, 2016).
Asuransi pertanian adalah perjanjian antara petani dan pihak asuransi
untuk mengikatkan diri dalam pertanggungan risiko usaha tani (khususnya
tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan/atau peternakan). Asuransi
pertanian merupakan salah satu strategi perlindungan petani yang ditetapkan
pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya.
Perlindungan petani tersebut diberikan kepada: (a) petani penggarap tanaman
pangan yang tidak memiliki lahan usaha tani dan menggarap paling luas dua
hektar, (b) petani yang memiliki lahan dan melakukan usaha budidaya tanaman
pangan pada lahan paling luas dua hektar, dan/atau (c) petani hortikultura,
pekebun atau peternak skala usaha kecil (Undang-Undang Nomor 19 Tahun
2013). Melalui asuransi pertanian, petani akan memperoleh jaminan terhadap
kerusakan tanaman akibat banjir, kekeringan, serta serangan hama dan penyakit
tumbuhan atau organisme pengganggu tumbuhan (OPT), sehingga petani akan
memperoleh ganti rugi sebagai modal kerja untuk keberlangsungan
usahataninya.
Jenis produk asuransi pertanian meliputi asuransi tanaman
(cropinsurance), asuransi ternak (livestock insurance), asuransi kehutanan atau
perkebunan (forestry/plantation), asuransi rumah kaca (greenhouse insurance),
asuransi daging unggas (pultry insurance) dan asuransi budidaya perikanan
(aquaculture insurance) (FAO, 2011 dalam Djunedi, 2016:11-12).
Asuransi Usahatani Padi (AUTP) dapat menjadi program menarik dalam
hubungannya dengan perubahan iklim global. Asuransi juga bukan hanya
mencakup perlindungan terhadap fluktuasi harga, tetapi secara khusus
mencakup pembagian risiko karena kekeringan, banjir dan serangan organisme
pengganggu tanaman serta faktor eksternal lainnya, seperti bencana longsor,
gempa bumi, masalah politik dan lainnya.
I.2 Maksud dan Tujuan
I.2.1 Maksud
Maksud disusunnya penyuluhanan pertanian tentang Asuransi Usahatani
Padi di Kabupaten Sidoarjo Tahun 2019 adalah untuk mendukung
2
penyelenggaraan pembangunan pertanian dalam mencapaian target yang telah
direncanakan.
I.2.2 Tujuan
1. Memberikan perlindungan kepada petani jika terjadi gagal panen sebagai
akibat risiko banjir, kekeringan, dan serangan OPT.
2. Mengalihkan kerugian akibat risiko banjir, kekeringan, dan serangan OPT
kepada pihak lain melalui pertanggungan asuransi.
3
II. KEADAAN UMUM
4
Sebelah Barat = Kabupaten Mojokerto
Kabupaten Sidoarjo adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur,
Indonesia. Ibu kotanya adalah Sidoarjo. Kabupaten ini berbatasan dengan Kota
Surabaya dan Kabupaten Gresik di utara, Selat Madura di timur, Kabupaten
Pasuruan di selatan, serta Kabupaten Mojokerto di barat. Bersama dengan
Gresik, Sidoarjo merupakan salah satu penyangga utama Kota Surabaya, dan
termasuk dalam kawasan Gerbang kertosusila.
Pembagian peta administrasi di kabupaten sidoarjo yang terdiri dari 18
kecamatan. Kelembagaan yang berada di Kecamatan dalam bentuk Balai
Penyuluhan Kecamatan (BPK) yang keberadaannya di tiap kecamatan yang
terbagi dalam Wilayah Binaan (WIBI) untuk penyuluh pertanian. Dengan
terbentuknya BPK yang berada di kecamatan akan membantu petani yang
berada di pedesaan pada kegiatan penyuluhan pertanian, selain itu penyuluh
kabupaten juga dapat mengawasi perkembangan penyuluh pertanian di wilayah
binaan baik dalam penyampaian materi ke petani, penyalur sarana dan
prasarana petani ke kabupaten maupun membantu dalam permasalahan yang
ada di lapang. Selain itu secara administratif kabupaten Sidoarjo juga dijelaskan
bahwa di sebelah utara berbatasan dengan kota Surabaya, di sebelah timur
berbataasan dengan kabupaten Pasuruan dan Selat Madura, di sebelah selatan
berbatasan dengan kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Mojokerto, di sebelah
barat berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto. Peta yang dijelaskan tersebut
diambil melalui satelit
II.1.2 Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Sidoarjo adalah Laki –laki adalah 1.083.808
jiwa dan Perempuan 1.085.370 jiwa sehingga total keseluruhan adalah Jumlah
2.169.178 jiwa. Pembangunan Pertanian pada saat ini merupakan
pengembangan Sumber Daya Manusia yang diarahkan kepada adanya
peningkatan Kualitas Ilmu Pengetahuan dan teknologi dalam bidang pertanian
dan adanya peningkatan kualitas ketrampilan yang disertai dengan semangat
kerja, disiplin yang tinggi. Untuk mencapai itu semua dapat ditempuh dengan
jalan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani, baik alam teknis
budidaya yang orientasinya bisnis dengan tidak melupakan kelestarian
lingkungan dan melaksanakan pendidikan – Latihan Aparat, baik formal maupun
non formal.
II.1.3 Topografi dan Iklim
5
Kabupaten Sidoarjo terdiri dari 18 kecamatan dan 353 Desa/Kelurahan,
mempunyai iklim tropis dengan curah hujan rata – rata 167.4 mm/tahun dan hari
hujan 11.67 hari/bulan yang terbagi dalam 10 bulan basah dan 2 bulan kering.
Rata – rata suhu lingkungan tiap hari antara 28 – 30 0C, kedalaman air tanah
antara 1,7 – 4,0 meter.Keadaan curah hujan dan suhu akan berpengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman dan kualitas hasilnya, disamping itu juga
berpengaruh terhadap perkembangan hama/penyakit tanaman dan kesehatan
ternak.
II.1.4 Alat dan Mesin Pertanian (ALSINTAN)
Kepemilikan mesin/alat pertanian di Kabupaten Sidoarjo adalah sebagai
berikut :
- RMU : 183 unit
- Power Thresser : 426 unit
- Hand Traktor : 830 unit
- Mist Blower : 154 unit
- Handsprayer : 12.705 unit
II.2 Keadaan Umum Pertanian
Kabupaten Sidoarjo secara geografis terletak + 8 meter diatas permukaan
laut dengan topografi datar, jenis tanah alluvial. Adapun rincian penggunaan
lahan pertanian di Kabupaten Sidoarjo sebagai berikut :
6
Luas tanam, panen, rata-rata produksi, dan produksi tanaman padi pada
tahun 2017 :
- Luas Tanam : 30.278,90 Ha
- Luas panen : 29.804,90 Ha
- Rata-rata produksi : 6,67 Ton/Ha
- Produksi : 198.870,85 Ton
Luas lahan panen dan produksi tanaman sayur sayuran pada tahun 2017 :
a. Sawi
- Luas Panen : 438 Ha
- Produksi : 59.391 Kw
b. Bayam
- Luas Panen : 285 Ha
- Produksi : 31.039 Kw
c. Kangkung
- Luas Panen : 614 Ha
- Produksi : 27.256 Kw
d. Ketimun
- Luas Panen : 56 Ha
- Produksi : 2.098 Kw
II.2.2 Perkebunan
a. Luas panen tebu 4.603,16 Ha dengan produksi 194.269,66 ton
b. Luas tanaman GERHAN 300 Ha
c. Luas tanaman Mangrove 450 Ha
Adapun perincian produksi perkebunan rakyat menurut jenisnya sebagai berikut :
a. Kapuk Randu
- Luas Panen : 12.466 Pohon
- Produksi : 11,91 Kw
b. Tebu
- Luas Panen : 4.603,16 Ha
- Produksi : 194.269,66 ton
II.2.3 Peternakan
Peningkatan konsumsi hasil ternak, produksi hasil ternak dan pendapatan
peternak yang dicapai pada tahun 2017.
a. Produksi daging
7
Sapi = 9.392.620 kg
Kerbau = 2.227 kg
Kambing = 80.730 kg
Domba = 87.933 kg
Ayam kampung = 356.372 kg
Ayam ras = 988.936 kg
Itik = 105.859 kg
Entog = 6.479 kg
b. Produksi Susu
Sapi perah perusahaan = 1.243.890 lt
Sapi perah rakyat = 1.761.565 lt
c. Produksi Telur
Ayam kampong = 230.499 kg
Ayam ras = 289.571 kg
Itik = 818.640 kg
Entog = 11.500 kg
d. Produksi kulit
Sapi = 55.126 lembar
Kambing = 16.928 lembar
Domba = 15.972 lembar
8
III. TUJUAN
9
IV. PERMASALAHAN
10
V. RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN
11
c. Perbanyakan materi penyuluhan
d. Pelayanan konsultasi dan informasi agribisnis
5.2 Fasilitasi Kegiatan Penyuluhan
1. BOP Penyuluh Pertanian PNS
2. Koordinasi Penyusunan programa penyuluhan Pertanian
3. Perencanaan Kegitan Penyuluhan
4. Koordinasi Penyelenggaraan kegiatan penyuluhan pertanian
5. Pemutakhiran data kelembagaan petani (poktan, gapoktan, asosiasi
petani)
6. Monitoring dan evaluasi penyuluhan
a. Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan penyuluhan pertanian
b. Pendampingan wilayah kerja penyuluhan pertanian
c. Pengawalan dan pendampingan penyuluh di sentra produksi komoditi
padi
d. Pembinaan, pengawalan dan pendampingan kelembagaan petani
(poktan dan gapoktan)
e. Pengawalan dan pendampingan RDK dan RDKK
12
VI. PENUTUP
13
DAFTAR PUSTAKA
14
15
MATRIKS RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN KABUPATEN SIDOARJO
TAHUN 2019
Lampiran
No Keadaan Tujuan Masalah Sasaran Materi Metode Volum Lokasi Biaya Waktu Penanggu Pelaksana Ket
e ng Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Petani Padi
1 Petani baru Meningkatk Belum Penyulu - Bintek 23 Unit Desa PM Septemb Ka BPK Penyuluh
melaksanaka an peranan optimalnya h Peningkata dan buncita er 19 s/d Kecamatan pertanian,
n dan peran produksi pertania n produksi Gerakan n, Desembe Sedati
pemupukan dan Sedati r 19 Gapoktan
serta petani padi pada n
tanaman dan produktivita Kabupa
belum bersama saat musim Kabupat s tanaman ten
melaksanaka keluarga kemarau en unggulan Sidoarj
n dalam karena Sidoarjo, strategis. o
perbaikan pembangu irigasi yang pelaku -
kesuburan nan kurang utama Pemupuka
lahan pertanian merata. dan n organik
agar dapat pelaku
meningatka usaha
n produksi
pendapata
n dan
kesejahtera
an.
2 Permodalan Meningkatk Keterbatasa Penyulu Peminjama Sosialisas 23 Unit Desa PM Septemb Ka BPK Penyuluh
di Bank an peranan n h n modal i buncita er 19 s/d Kecamatan pertanian,
masih ekonomi pengetahua pertania mengguna penyuluh n, Desembe Sedati
menggunaka kan kartu an Sedati r 19 Gapoktan
perdesaan n, n
n jaminan tani mengenai Kabupa
dalam kemampua Kabupat materi ten
kemitraan n pelaku en kartu tani Sidoarj
di bidang utama dan Sidoarjo, o
pertanian. pelaku pelaku
usaha utama
dalam dan
mengakses pelaku
16
sumber usaha
modal.
3 Pengendalian Terlindung Masih Penyulu Pengendali Bintek 23 Unit Desa PM Septemb Ka BPK Penyuluh
OPT nya petani terbatasnya h an hama dan buncita er 19 s/d Kecamatan pertanian
menggunaka dari kemampua pertania terpadu, Gerakan n, Desembe Sedati
n kimia kerugian pengendali Sedati r 19 Gapoktan
n pelaku n
secara karena an OPT Kabupa
berkala tanpa utama, Kabupat ten
memperole pelaku en
melihat ada Sidoarj
h ganti rugi
serangan usaha dan Sidoarjo, o
jika terjadi
atau tidak petugas pelaku
gagal
dalam utama
panen
sebagai meminimali dan
akibat sir dampak pelaku
risiko negatif usaha
banjir, gangguan
kekeringan OPT dan
dan dampak
serangan perubahan
OPT iklim.
kepada
pihak lain
melalui
pertanggun
gan
asuransi.
4 Banyak Mengalihka Program Penyulu Pemberian Praktik, 23 unit Desa PM Septemb Ka BPK Penyluh
petani yang n kerugian asuransi h materi penyuluh Buncita er 19 s/d Kecamatan pertanian
tidak akibat pertanian pertania asuransi an, n, Kec. Desembe Sedati
pertanian sosialisasi Sedati, r 19 Gapoktan
mengetahui risiko hanya n
kepada Kab.
17
program banjir, diketaui Kabupat kelompok Sidoarj
asurani kekeringan, ketua en tani o
pertanian dan kelompok Sidoarjo,
serangan tani. pelaku
OPT utama
kepada dan
pihak lain pelaku
melalui usaha
pertanggun
gan
asuransi
18