Anda di halaman 1dari 9

PERJANJIAN KERJA SAMA (PKS)

ANTARA
LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA SUMBAWA BESAR
DENGAN
I EItEtAFA L/nltcltt TAOI FrAlt EtAllTIlAlt tlttl,rttit
I-EIUIE A\rA f\\rIIi)LrL t Ar;rl IJAII E AII I LrAII nLrl\tJlII
UNIVERSITAS SAMAWA

TENTANG
PEMBERIAN BANTUAN HUKUM KEPADA
WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN YANG KURANG MAMPU

Nomor :W21.ESB.HM.05.03-1080

Nomor : SPK/LKBHUNSA-SBWX/2019

Pada hari ini Rabu tanggal Sembilan bulan Oktober tahun Dua ribu sembilan belas
(09-10-2019) bertempat di Kantor Lembaga Pemasyarakatan Kelas llA Sumbawa
Besar, kami yang bertanda tangan dibawah ini :

l. Dr. H. LALU JUMAIDI, SH. MH. Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas


llA Sumbawa Besar, dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama Lembaga
Pemasyarakatan Kelas llA Sumbawa
Besar, yang berkedudulen di Jalan Raya
Lintas Sumbawa-Bin'la Km. 07 Kabupaten
Sumbawa, untuk selanjutnya disebut
PIHAK PERTAMA.

II. AJENG WIDYA PARAMITA, Direktur Lembaga Konsultasi dan Bantuan


SH. MH. GPL. Hukum (LKBH) Universitas Samawa,
dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama Lembaga Konsultasi dan Bantuan
Hukum (LKBH) Universitas Samawa, yang
berkedudukan di Jalan Bypass Sering
Kerato, Unter lwes, Kabupaten Sumbawa,
untuk selanjutnya disebut PIHAK

f
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut PARA PIHAK
sedangkan masing*masing pihak secara terpisah disebut PIHAK. Terlebih dahulu
PARA PIHAK menerangkan :

a. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah Unit Pelaksana Teknis Pernasyarakatan yang


berada di bawah naungan Kernenterian Hukum dan Hak Asasi Manusia Repuhlik
lndonesia, yang memilikitugas untukmelakukan pembinaan terhadap Narapidana
dan Anak Didik.
b. Bahwa PIHAK KEDUA adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang
bergerak di bidang konsultasi dan bantuan hukurn hagi nnasyarakat yang
membutuhkan. LSM ini bernaung dibawah Fakultas Hukum Universitas Samawa
Nusa Tenggara Barat.
c. Bahwa PARA PIHAK saling mendukung untuk mengadakan kesepakatan
kerjasama dalam hal pelayanan dan pemberian bantuan hukum bagi Warga
Binaan Pemasyarakatan Lapas Kelas llA Sumbawa Besar yang kurang mampu.
Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan sebagai berikut :

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik lndonesia Tahun 1945.


2. Undang-Undang Repubtrik lndonesia Nomor 12 Tahun 1995 Tentang
Pemasyarakatan.
3. Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 99 Tahun 2012 Tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 32
Tahun 1999 Tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Narapidana dan
Anak Didik.
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik lndonesia Nomor 21
tahun 2413 Tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti
Mengunjungi Keluarga, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti
Bersyarat.
5. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik lndonesia Nomor 21

Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
_ Manusia Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2013 Tentang Syarat dan Tata Cara
Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga, Pembebasan
Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat.

-2*
+/
Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas, PARA PIHAK telah bersepakat membuat
dan menandatangani perjanjian kerjasama, yang diatur dalam ketentuan sebagai
berikut:

Pasal {
KETENTUAN UMUM
PENGERTIAN

Dalam kesepakatan kerjasama iniyang dimaksud dengan :

1. Lernbaga Pemasyarakatan yang selanjutnya disebut LAPAS adalah tempat untuk


melaksanakan Pembinaan Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan.
2. Warga Binaan Pemasyarakatan adalah Narapidana, Anak Didik Pemasyarakatan, dan
K!!en Pemasyarakatan
3. Bantuan Hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh Pemberi Bantuan Hukum
secara cuma-cuma kepada Penerima Bantuan Hukum.
4. Lembaga bantuan hukum adalah lembaga bantuan hukum atau organisasi
kemasyarakatan yang memberi layanan Bantuan Hukum berdasarkan Undang-
Undang.

Pasal 2
MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud Kerjasama
Maksud kerjasama ini adalah untuk mengkoordinasikan dan mensinergikan
pelaksanaan pemberian bantuan hukum bagi Warga Binaan Pemasyarakatan
Lembaga Pemasyarakatan Kelas llA Sumbawa Besar yang kurang mampu.
Penyelenggaraan pemberian bantuan hukum di sini diselenggarakan atas dasar
semangat pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsi
kelembagaan masing+nasing pihak.

. Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Kelas llA Sumbawa Besar yang kurang
rnampu dalam upaya memperoleh bantuan hukum, seyogianya dilaksanakan oleh
sebuah Lembaga bantuan hukum yang diberikan wewenang oleh Undang-Undang.
Hal ini semata-mata dilakukan agar masyarakat kurang marnpu, khususnya Warga
Binaan Pemasyarakatan, memperoleh pelayanan yang sama dan berkeadilan

3 {r"
sebagaimana pelayanan yang diberikan kepada warga negara lndonesia lain.
Dengan demikian diperoleh kepastian hukum atas berbagai permasalahan hidup
yang menimpa mereka.

Il. Tujuan Kerjasama


Warga Binaan Pemasyarakatan adalah bagian dari anggota masyarakat yang
sedang mendapat ujian dalarn kehidupannya untuk menjalani pidana di dalam
Lembaga Pemasyarakatan maka perlu bagi mereka untuk diperhatikan dalam
upaya memperoleh bantuan hukurn atas permasalahan hukum lfang tengah
dihadapi.
Kerjasama ini juga bertujuan untuk memberikan kesempatan yang sama
kepada Warga Binaan Pemasyarakatan kurang mampu untuk memperoleh bantuan
hukum dari sebuah Lembaga bantuan hukum yang kredibel dan diakui
keberadaannya oleh Undang-Undang.

Pasal 3
RUANG LINGKUP

Adapun ruang lingkup kerja sama meliputipernberian program bantuan hukum


bagiWarga Binaan Pemasyarakatan berupa :
1. Pemberian bantuan hukum bagiWarga Binaan Pemasyarakatan Lapas Kelas llA
Sumbawa Besar yang kurang mampu.
2. Mekanisme kerjasama yang saling menghargai dan mendukung dari PARA
PIHAK. Dalam pelaksanaannya, PARA PIHAK saling mernbantu dan
mempermudah proses penanganan suatu kasus hukum yang dihadapi oleh
Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Kelas llA Sumbawa Besar yang kurang
mampu.

Pasal 4
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PAR.A PIHAK

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA berkewajiban untuk bersama-sama


mewujudkan suatu bentuk kegiatan bantuan hukum yang mampu memberikan

-4-
Ir
kepastian hukum bagi Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Kelas llA Sumbawa
Besar yang kurang mampu.

A. PIHAK PERTAMA bertugas untuk :

1. Menyiapkan Warga Binaan Pemasyarakatan yang kurang mampu untuk


memperoleh bantuan hukum.
Z- Menyediakan fasilitas berupa tempat untuk melaksanakan konsultasi dalam
bentuk pemanfaatan lahan tidur diseputaran Lapas.
3. Memberikan gambaran kepada Warga Binaan Pemasyarakatan agar bersedia
mengikuti program bantuan hukum dengan sadar dan sungguh-sungguh.
4. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan bantuan hukum.

B. PIHAK KEDUA bertugas untuk :

1. Memberikan bantuan hukum dan pendampingan kepada Warga Binaan


Pemasyarakatan yang kurang mampu.
2. Melakukan pengawasan administrasi dan bimblngan kepada Warga Binaan
Pemasyarakatan selama proses Bantuan Hukum berlangsung.
3. llemberikan evaluasi terhadap kegiatan bantuan hukum yang telah
dilaksanakan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA memberikan kesempatan pada kedua


pihak atau pihak lain untuk mengambil bagian berpartisipasi dalam semua bentuk
kegiatan bantuan hukum sejauh tidak bertentangan dengan maksud dan tujuan dari
kegiatan ini serta mendapat persetujuan dari PARA PIHAK.

Pasal 5
PELAKSANAAN

Pelaksanaan kerjasama ini diatur lebih lanjut dalam oerjanjian tambahan


antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, dengan tetap mempertimbangkan
aspek keamanan, ketertiban, dan rasa keadilan masyarakat.

-5- +/
Pasal 6
PEMBIAYAAN

Biaya yang timbul akibat perjanjian kerja sama ini akan ditanggung secara
bersama*sama oleh PARA PIHAK baik melalui anggaran Lembaga Pemasyarakatan
Kelas llA Sumbawa Besar maupun dana Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum
(LKBH) Universitas Samawa serta sumber lain yang tidak mengikat.

Pasal 7
PELAPORAN

Pelaporan pelaksanaan perjanjian kerja sama oleh PARA PIHAK diatur lebih
lanjut dalam perjanjian tambahan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA,
dengan tetap mempertimbangkan aspek kesamaan hak memperoleh informasi antara
PARA PIHAK.

Pasal 8
MONITORING DAN EVALUASI

1. PARA PIHAK akan mengadakan rapat koordinasi secara berkala dan akan
ditentukan kemudian
2. PARA PIHAK melakukan monitoring dan evaluasiatas pelaksanaan kesepakatan
kerjasama inisehingga kegiatan berialan dengan baik.

Pasal I
KEADA.AN KAHAR / FORCE MAJEUR
1. Masing-masing pihak dibebaskan dari tanggung jawab atas keterlambatan atau
kegagalan dalam mernenuhikewajiban yang tercantum dalam Perjanjian ini, yang
disebabkan atau diakibatkan oleh kejadian di luar kekuasaan masing-masing
pihak yang digolongkan sebagai Force ltlajeure.
2. Peristiwa yang dapat digolongkan Force Majeure adalah : adanya bencana alam
seperti gempa bumi, topan, banjir atau hujan terus menerus, wabah penyakit,
adanya perang, peledakan, sabotase, revolusi, pemberontakan, huru hara,

-5-
*y
adanlfa tindakan pernerintahan dalam bidang ekonomi dan moneter yang secara
nyata berpengaruh terhadap pelaksanaan Perianjian ini.
3. Apabila terjadi Force Majeure maka pihak yang lebih dahulu mengetahui wajib
memberitahukan kepada pihak lainnya selambat-lambatnya dalam waktu 14
(empat belas hari) setelah terjadinya Force Maieure.
4. Keadaan Kahar/Force Majeure sebagaimana dimaksud Ayat (2) perjanjian initidak
menghapuskan atau mengakhiri perjanjian ini. Setelah keadaan Kahar/Force
lvlajeure berakhir dan kondisinya masih memungkinkan kegiatan dapat
dilaksanakan, PAR.A PIHAK dapat melanjutkan pelaksanaan perjanjian inisesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam perjanjian ini.

Pasal 9
KORESPONDENSI

Semua pemberitahuan dan komunitr<asi lain berdasarkan Perjanjian Kerja Sama


ini harus dibuat secara tertulis dan diserahkan langsung, surat pos tercatat atau jasa
kurir dengan tanda terima yang jelas di alamat masing-masing PIHAK sebagai berikut:
a. Lapas Kelas llA Sumbawa Besar dengan alamat di Jalan Raya Lintas Sumbawa-
Bima Km. 07 Samapuin Sumbawa Besar Kabupaten Sumbawa
b. LKBH Universitas Samawa dengan alamat Jalan Bypass Sering Kerato, Unter
lwes, Kabupaten Sumbawa.
Bila terjadi perubahan terhadap alamat dari salah satu PIHAK, PIHAK yang
berubah alamatnya wajib memberitahukan kepada pihak lalnnya dalam wal{u 14
(empat betras) hari.

Pasal 10
PERNYATAAN DAN JAMINAN

PARA PIHAK dalam perjanjian kerja sama inimenyatakan bahwa dokumen, fakta
yang menyangkut status hukum, keadaan keuangan dan hal-hal lain yang digunakan
selama kerjasama ini berlangsung adalah benar dimiliki oleh PARA PIHAK dan sah
secara hukum yang berlaku.

-7 -

{ f,
Apabila di kemudian hari ditemukan atau dapat dibuktikan halyang dikenrukakan
tidak benar, maka hal tersebut dapat dijadikan dasar untuk rnembatalkan perjanjian
atau menyatakan salah satu PIHAK telah melakukan wanprestasi.

Pasal 1l
PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN PERJANJIAN

'1. Atas permohonan salah satu PIHAK sebagai pemohon {PIHAK PERTAMA atau
PIHAK KEDUA) dan berdasarkan persetujuan kedua belah PIHAK, perjanjian ini
dapat dibatalkan dihentikan sebelum berakhirnya jangka waktu oerjanjian.
2. Permohonan pembatalan/penghentian perjanjian kerja sama sebagaimana
dimaksud pada Ayat {1) pasal ini harus disampaikan oleh pemohon kepada
PIHAK lainnya secara tertulis disertai alasan-alasan yang mendasarinya paling
lambat 30 (tiga puluh) harisebelum tanggal pembatalanlpenghentian perjanjian.

Pasal 12
PENYELESAIAN PERSELISI HAN

1. Apabila dalam pelaksanaan perjanjian kerja sama ini diantara kedua belah PIHAK
terdapat perselisihan atau ketidaksesuaian pendapat, akan diselesaikan dengan
musyawarah untuk mufakat.
2. Apabila musyawarah sebagaimana dimaksud dalam Ayat ('1) pasal ini tidak
tercapai. PARA PIHAK sepakat untuk diselesaikan menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Pasal 13
JANGKA WAKTU

1. Kesepakatan kerjasama ini berlaku sejak tanggal ditandatangani oleh kedua belah
PIHAK dan akan diperbarui 2 (dua) tahun kemudian atau sebelum masa
berakhirnya kesepakatan kerjasama jika PARA PIHAK menghendaki adanya
perubahan klausul yang telah disepakati.
2. Dalam hatr kesepakatan kerjasama ini berakhir baik disebabkan karena hal-hal
sebagaimana tersebut pada pasal (11) maupurn karena sebab-sebab train, maka

8 l|"

\y.
PARA PIHAK berkewajiban menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya
masing-masing sesuai dengan yang tersebut dalam pasal (4).

Pasal 14

PENUTUP

1. Hal-hal yang belum diatur. dafam kesepakatan ker]asama ini akan ditentukan
kemudian oleh PARA PIHAK dan merupakan tambalran (addendurn) dari
perjanjian kerja sama ini.
2. Perubahan terhadap pasal-pasal dalam perjanjian ini hanya dapat dilakukan atas
persetujuan PARA PIHAK.
3. Apabila ada perubahan akan diselesaikan oXeh PARA PIHAK secara
musyawarah.
4. Perjanjian kerja sama inidibuat rangkap 2 (dua) untuk rnasing-masing PIHAK.
5. Kesepakatan kerjasama ini dibuat dan ditandatangani pada hari, tanggal, bulan
dan tahun sebagalmana disebutkan pada awal perjanjian kerja sama ini, masing-
masing bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah
ditandatangani PARA PIHAK.

Demikian Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dengan harapan dapat dipatuhi dan
dilaksanakan oleh PARA PIHAK secara baik dan sungguh-sungguh.

PIHAK AMA PIHAK KEDUA

Kepala Lem Pemasyara Direktur Lembaga Konsultasi dan


Kelas Sumbawa Bantuan Hukum (LKBH) Unsa
iii
tt OIilBASTUN NIJIUII
ir

SAS SATIAWA
F.gr r
DR. H. LALU JUMAIDI, SH. MH. AJENG WIDYA P, SH. MH. CPL.
tj:
NlP. 19701231 199303 1 003

-9-

Anda mungkin juga menyukai