Resume Regulasi Keuangan Sektor Publik Indonesia
Resume Regulasi Keuangan Sektor Publik Indonesia
RESUME
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Sektor Publik
Npm : 0117101235
Prodi Akuntansi S1
Fakultas Ekonomi
Universitas Widyatama
Kota Bandung
2020
1. UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara
A. Umum
1. Keuangan Negara
a. Pengertian Keuangan Negara Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban
negara yang dapat dinilai denga uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun
berupa barang yang dapat dijadikan 3 milik negara berhubungan dengan pelaksanaan hak
dan kewajiban tersebut (pasal 1 butir 1)
1) Objek : semua hak, kewajiban, negara yang dapat dinilai dengan uang, termasuk
kebijakan dan kegiatan dalam bidang fiskal, moneter dan pengelolaan kekayaan negara
yang dipisahkan, serta segala sesuatu baik berupa uang, maupun barang yang dapat
dijadikan milik negara berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
2) Subjek : seluruh objek keuangan diatas yang dimiliki negara dan/atau dikuasai
Pemerintah Negara/Daerah, dan badan lain yang ada kaitannya dengan keuangan
negara
4) Tujuan : seluruh kebijakan, kegiatan dan hubungan hukum yang berkaitan dengan
pemilikan dan/atau penguasaan objek dalam rangka. (Penjelasan UU No. 17 tahun 2003
butir 3)
2. Lingkup Keuangan Negara (Pasal 2):
a. Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang dan
melakukan pinjaman
e. Penerimaan Daerah
f. Pengeluaran Daerah
g. Kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa
uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan
uang termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan negara/perusahaan daerah
i. Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang diberikan
pemerintah
3. Bidang Keuangan Negara Bidang pengelolaa Keuangan Negara yang demikian luas
dapat dikelompokkan dalam :
2. Tugas Fiskal Menteri Keuangan (Pasal 8) Dalam rangka pelaksanaan kekuasaan atas
pengelolaan fiskal, Meteri Keuangan mempunyai tugas :
e. Mengelola piutang, dan utang negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian
Negara/Lembaga yang dipimpinnya
b. Selanjutnya, dilaksanakan oleh kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah selaku
pejabat pengelola APBD.
c. Dan oleh kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) selaku pejabat pengguna
anggaran/barang daerah
1. Penyusunan APBN
2. Penetapan APBN
d. APBN dirinci sampai dengan unit organisasi, fungsi, program, kegiatan dan jenis
belanja
1. Penyusunan APBN
a. Perubahan kebijakan umum APBD (pasal 18) Pemerintah Daerah menyampaikan dan
membahas kebijakan umum APBD dengan DPR (Juni) termasuk prioritas dan plafon
anggaran sementara untuk dijadikan acuan tiap SKPD
A. Ketentuan Umum
1. Pengertian
2. Ruang Lingkup
2. Pemisahan Kewenangan
Menteri Keuangan selaku BUN mengangkat kuasa BUN untuk melaksanakan tugas
kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan anggaran dalam wilayah kerja yang telah
ditetapkan.
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) adalah selaku kuasa BUN.
D. Pengelolaan Uang
1. Penyelenggaraan Rekening Pemerintah
c. Uang negara disimpan dalam Rekening Kas Umum Negara pada bank sentral.
a. Pemerintah Pusat memperoleh bunga dan/atau giro atas dana yang disimpan pada
bank sentral.
b. Jenis dana, tingkat bunga, jasa giro serta biaya pelayanan bank sentral ditetapkan
berdasarkan kesepakatan gubernur bank sentral dengan Menteri Keuangan.
a. Pemerintah Pusat/Daerah berhak memperoleh bunga dan/atau jasa giro atas dana
yang disimpan pada bank umum.
c. Biaya pelayanan bank umum didasarkan pada ketentuan yang berlaku pada bank
umum bersangkutan.
E. Pengelolaan Piutang
Setiap pejabat yang diberi kuasa untuk mengelola pendapatan, belanja dan kekayaan
negara/daerah wajib mengusahakan agar setiap piutang negara/daerah diselesaikan
seluruhnya dan tepat waktu.
Penjualan barang milik negara/daerah dilakukan dengan cara lelang, kecuali dalam
hal-hal tertentu diatur dengan peraturan pemerintah.
1. Pertanggungjawaban Bendahara
c. Kuasa Pengguna Anggaran bertanggung jawab secara formla dan material kepada
Pengguna Anggaran atas pelaksanaan kegiatan yang berada dalam
penguasaannya.
4. Laporan Keuangan
Rencana Kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan Kinerja BLU disusun dan
disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran (RKA)
serta laporan keuangan dan kinerja Kementerian negara/lembaga/Pemerintah Daerah.
A. KETENTUAN UMUM
1. Pemeriksaan adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang
dilakukan secara independen, obyektif, dan profesional berdasarkan standar
pemeriksaan, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan keandalan
informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
2. Badan Pemeriksa Keuangan, yang selanjutnya disebut BPK, adalah Badan Pemeriksa
Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
3. Pemeriksa adalah orang yang melaksanakan tugas pemeriksaan pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara untuk dan atas nama BPK.
4. Pejabat yang diperiksa dan/atau yang bertanggung jawab, yang selanjutnya disebut
pejabat, adalah satu orang atau lebih yang diserahi tugas untuk mengelola keuangan
negara.
B. LINGKUP PEMERIKSAAN
Pasal 2
a. Pemeriksaan keuangan negara meliputi pemeriksaan atas pengelolaan keuangan
negara dan pemeriksaan atas tanggung jawab keuangan negara.
b. BPK melaksanakan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara.
Pasal 3
a. Pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan
oleh BPK meliputi seluruh unsur keuangan negara sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
b. Dalam hal pemeriksaan dilaksanakan oleh akuntan publik berdasarkan
ketentuan undangundang, laporan hasil pemeriksaan tersebut wajib
disampaikan kepada BPK dan dipublikasikan.
Pasal 4
a. Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 terdiri atas pemeriksaan
keuangan, pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu.
b. Pemeriksaan Keuangan adalah pemeriksaan atas laporan keuangan.
c. Pemeriksaan Kinerja adalah pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara
yang terdiri atas pemeriksaan aspek ekonomi dan efisiensi serta pemeriksaan
aspek efektivitas.
d. Pemeriksaan dengan tujuan tertentu adalah pemeriksaan yang tidak termasuk
dalam pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3).
Pasal 5
a. Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dilaksanakan berdasarkan
standar pemeriksaan.
b. Standar pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun oleh BPK,
setelah berkonsultasi dengan Pemerintah.
C. PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
Pasal 6
Pasal 8
Pasal 9
Dalam menyelenggarakan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara, BPK dapat memanfaatkan hasil pemeriksaan aparat pengawasan intern
pemerintah.
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
Pemeriksa dapat melaksanakan pemeriksaan investigatif guna mengungkap adanya
indikasi kerugian negara/daerah dan/atau unsur pidana.
Pasal 14
a. Apabila dalam pemeriksaan ditemukan unsur pidana, BPK segera melaporkan
hal tersebut kepada instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
b. Tata cara penyampaian laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
bersama oleh BPK dan Pemerintah.