KANTOR 8 LANTAI
Untuk membuat IMB Bangunan Umum Non Rumah Tinggal (s/d 8 lantai) pemohon harus
melengkapi beberapa syarat mengurus IMB berupa :
11. Gambar rancangan arsitektur (terdiri atas gambar situasi, denah, tampak, potongan,
sumur resapan) direncanakan oleh arsitek yang memiliki IPTB, diberi notasi GSB,
GSJ dan batas tanah)
12. Gambar konstruksi serta perhitungan konstruksi dan laporan penyelidikan tanah
(direncanakan oleh perencana konstruksi yang memiliki IPTB)
14. IPTB (Izin Pelaku Teknis Bangunan) arsitektur, konstruksi dan instalasi ( legalisir
asli )
Keterangan ukuran :
1. DK : Direksi Keet = 18 x 6 m
2. TO : Tower Crane = Uk. Lengan 55 m
3. PJ : Pos Jaga = 2 x 2 m
4. TS : Tempat Sampah = 2,5 x 6 m
5. GD : Gudang Tertutup = 16 x 6 m
6. LK : Los Kerja = 1,2 x 6 m
7. LPS : Lokasi Penumpukan Sementara = 1.2 x 4 m
8. T : Toilet = 6 @ 2 x 2 m
9. B : Bedeng Pekerja = 2,5 x 6 m
10. KT : Kantin = 5 x 5 m
Site plan diatas telah disesuaikan dengan buku “Referensi Untuk Kontraktor Bangunan
Gedung dan Sipil” yang dikeluarkan oleh PP pada tahun 2003. Untuk letak
pembangunan telah kami tentukan di daerah Jalan Soekarno Hatta Kota Malang
dengan peta sebagai berikut :
3. Flowchart ( secara umum )
4. Uraian Pekerjaan
I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan awal yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan proyek. Sebelumnya segala izin yang dibutuhkan sudah diurus, time schedule
telah dibuat, dan kontraktor telah memiliki Shop Drawing. Pekerjaan
pendahuluan yang dilakukan dalam proyek ini meliputi :
1. Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi Mobilisasi
Bertujuan untuk mengadakan/ mendatangkan peralatan, personil, dan perlengkapan
untuk melaksanakan semua item pekerjaan di lapangan, dan mengembalikan pada
keadaan yang diinginkan sesuai dengan gambar kerja. Pada saat mobilisasi alat berat
diangkut menggunakan mobil trailer, trailer yang
digunakan harus memiliki perlengkapan yang memadai.
a. Alat dan bahan :
Excavator 80 – 140 Hp
Generator set
Water Tanker
Dump truck 3 -4 m3
Water tanker
Concrete Mixer
Stamper
b. Personil :
Kepala Proyek
Site Manager
Quality Control
Koordinator HSE
Logistik
Surveyor
Operator-operator alat berat
Tenaga harian
2. Demobilisasi
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengembalian dan pemindahan peralatan
yang telah dipergunakan. Dan mengembalikan kondisi lapangan yang telah
digunakan sebgai tempat penyimpanan alat, barak pekerja, gudang, dan lain
sebaginya kembali ke kondisi awal.
3. Pembersihan lahan
Pembersihan lahan ini secara umum mencakup pekerjaan pembersihan awal dan
pembersihan akhir, termasuk menjaga keasrian dan kebersihan tempat kerja
selama kegiatan proyek berlangsung. Pembersihan awal dilakukan mengacu pada
ketentuan Pasal -Pasal Spesifikasi Teknis dan Gambar dilakukan pada area
rencana pekerjaan dengan membersihkan rencana lokasi dari bekas bongkaran,
sampah-sampah, pohon sampai pada sistem perakaran dan sampah lain yang
berpotensi dapat mengganggu proses pengukuran dan pemasangan bouwplank
serta keselamatan bangunan.
4. Pembuangan hasil pembersihan lahan
Hasil pembersihan lahan dibuang ke tempat yang telah direncanakan serta
disetujui oleh Direksi dan bertempat di luar area proyek agar tidak mengganggu
pekerjaan konstruksi nantinya.
5. Uitzet dengan waterpass/theodolite dan pemasangan bouwplank
Pekerjaan pasangan bouwplank diawali dengan uitzet. Pelaksanaan pengukuran
awal dilakukan oleh regu juru ukur dibawah koordinasi officer juru ukur setelah
itu dilanjutkan dengan pemeriksaan bersama dengan Direksi atau wakil yang
ditunjuk Direksi. Pengukuran diikuti pematokan (pemasangan bouwplank).
6. Memasang papan nama proyek
Papan nama kegiatan atau papan nama proyek merupakan informasi umum
mengenai identitas pekerjaan di lapangan yang dibuat sesuai dengan petunjuk
dan ketentuan Direksi, yaitu nama pekerjaan, lokasi, biaya, sumber dana,
kontraktor pelaksana, dan konsultan pengawas. Lokasi pemasangan papan nama
proyek pada tempat yang mudah dilihat oleh masyarakat dan sudah disetujui oleh
Direksi.
7. Memasang pagar pembatas proyek
Pagar pembatas proyek merupakan pembatas antara area proyek dengan
lingkungan sekitar yang merupakan permukiman dan jalan raya. Pemasangan
pagar ini bertujuan untuk menjaga kondusifitas lingkungan proyek dan sekitarnya
juga untuk keamanan proyek.
8. Pembuatan direksi keet, barak pekerja, gudang, dan lain-lain (tertera di site plan)
a. Peralatan dan bahan yang digunakan :
Pita ukur atau GPS
Patok dari kayu atau tali pembatas
Total station atau theodolite
Excavator
Dump truck
b. Metode Pelaksanaan :
1. Tahap Pertama yaitu melakukan Pekerjaan Survey pengukuran,
Pekerjaan Survey pengukuran dilakukan untuk menentukan batas-batas
daerah yang akan dibersihkan menggunakan peralatan survey seperti pita
ukur atau GPS. Batas daerah yang akan dibersihkan dapat diberi tanda
dengan menggunakan patok dari kayu atau dengan menggunakan tali
pembatas, atau dengan cara lain yang disetujui direksi pekerjaan . Jika
pekerjaan pembersihan lahan tersebut dalam skala yang lebih besar atau
diperlukan pengupasan lapisan permukaan tanah dasar maka ketersediaan
data elevasi (ketinggian) merupakan salah satu hal yang harus terpenuhi.
Untuk dapat memperoleh data ketinggian diperlukan survey pemetaan
yang lebih detail menggunakan peralatan survey seperti Total Station atau
theodolite. Semua pepohonan dan semak-semak dibersihkan dengan
menggunakan alat Excavator atau dengan alat lain yang sesuai.
Penggunaan excavator untuk melakukan pembersihan pohon memiliki
keterbatasan seperti yang disebutkan sebelumnya pada 3 fungsi lain
excavator. Untuk pohon yang relatif besar dengan diameter lebih dari 15
cm, dilakukan pemotongan dengan mesin potong dari bagian atas pohon
secara bertahap hingga ke bagian bawah. Semua tunggul dan akar sisa
pemotongan harus dicabut dengan excavator dan dibuang ke tempat lain
yang disetujui direksi pekerjaan menggunakan dump truck
2. Tahap Selanjutnya yaitu menutup dan meratakan lubang bekas
pembongkaran akar atau tunggul dengan bahan timbunan yang disetujui
direksi pekerjaan dan kemudian dipadatkan dengan alat pemadat yang
memadai.
II. PEKERJAAN STRUKTUR
1. PEKERJAAN GALIAN TANAH PONDASI
Penggalian tanah untuk basement, kolam, pile cap dan sloof.
Galian tanah pada proyek kantor ini melingkupi pekerjaan galian untuk pile
cap pondasi bored pile, sloof, basement dan galian kolam, dilaksanakan
menggunakan ekskavator. Pekerjaan galian dilakukan setelah pemasangan
dan penandaan ukuran pada bouwplank selesai dilaksanakan dan dimensi
galian tanah sesuai dengan gambar yang telah disetujui oleh Direksi.
Galian yang dapat dipakai untuk penimbunan diangkut langsung ke tempat
yang direncanakan penimbunan, sedangkan hasil galian yang tidak dapat
dipakai untuk penimbunan disingkirkan dari lokasi pekerjaan.
a. Peralatan dan bahan :
Eskavator
Stamper / Vibrator Roller
Alat bantu lainnya
Sirtu
b. Tenaga :
Pekerja
Tukang
Mandor
Tenaga Kerja
d. Metode pelaksanaan :
f. Flowchart Pekerjaan
2. PEKERJAAN PONDASI
a. Peralatan dan bahan
Kayu
Tiang pancang
Alat pemancang
Tulangan Pile cap
Theodolite
b. Tenaga :
Pekerja
Tukang
Mandor
Tenaga Kerja
d. Metode Pelaksanaan :
1. Pemancangan pondasi tiang pancang
Tiang Pancang yang digunakan yaitu Tiiang Pancang Beton dengan ukuran
22x22 cm dan panjang sekitar 10 m. Tiang Pancang ini merupakan barang
pabrikan. Sekitar 1 minggu sebelum kegiatan pemancangan dilakukan,
tiang pancang telah dipesan.
Pekerjaan pemancangan diawali dengan mempersiapkan alat
pemancang yang sesuai dengan jenis tiang pancang dan
jenis tanah sehingga tiang pancang tersebut dapat
menembus tanah sampai kedalaman yang telah
direncanakan tanpa kerusakan.
Rencanakan set tiang finaI Untuk menentukan pada
kedalaman mana pemancangan tiang dapat dihentikan,
berdasarkan data tanah dan data jumlah pukulan terakhir
(final set).
Tiang pancang disimpan di sekitar lokasi yang akan
dilakukan pemancangan.
Tentukan letak titik pancang dengan theodolit dan tandai
dengan patok. Disusun membentuk piramida dengan alas
dari kayu 5/10 dan dikelompokkan berdasarkan tipe dan
dimensi yang sama.
Kepala tiang pancang harus dilindungi dengan bantalan topi,
kemudian diikat pada sling yang ada pada alat dan ditarik
sehingga tiang pancang masuk ke dalam alat.
Setelah tiang pancang tegak lurus dengan permukaan tanah,
barulah dilakukan proses pemancangan dengan metode
hidrolik.
Apabila kedalaman tanah melebihi panjang tiang pancang,
maka harus dilakukan penyambungan tiang pancang dengan
pengelasan.
Sisa tiang pancang yang muncul di permukaan tanah dipotong
dan dibobokd engan menggunakan alat potong, kemudian besi
dari tiang pancang yang muncul di sambungkanke balok Sloof
dan Kolom.
2. Fabrikasi dan pemasangan tulangan pile cap
Fabrikasi tulangan dilakukan di luar tempat pengecoran, tetapi masih
di dalam area proyek agar setelah dirakit dapat langsung dipasang
dan proses pembuatan pondasi dapat berjalan lebih cepat.
Setelah selesai fabrikasi, tulangan pile cap dipasang pada titik yang
telah ditentukan secara manual. Jika rakitan tulangan sudah
dipastikan benar-benar stabil, maka dapat langsung dilakukan
pengecoran.
3. Bekisting untuk pile cap
Pekerjaan bekisting menggunakan pasangan batako putih.
Pemasangan bekisting untuk pile cap dilakukan sebelum pemasangan
tulangan (setelah pekerjaan lantai kerja).
4. Pengecoran pile cap
Pengecoran dilakukan dengan bahan beton ready mix yang
kualitasnya sesuai dengan RAB serta persetujuan Direksi. Adukan
beton ready mix tersebut dituangkan ke permukaan pile cap dan
dipadatkan memakai peralatan vibrator.
5. Pekerjaan lantai kerja
Penggalian tanah sampai pada lapisan sebagai dasar untuk perletakan
merata, lapisan rata dari beton (lean concrete 1 pc : 3 ps : 5 kr)
supaya dibuat sebagai lantai kerja dengan tebal sekitar 5 cm (atau
sesuai dengan gambar kerja). Dibawah lantai kerja diberi lapisan
pasir yang dipadatkan setebal tidak kurang dari 150 mm (atau sesuai
dengan gambar kerja).
a. Metode Pelaksanaan :
1. Pile Cap
Penulangan pile cap harus tersambung dengan tiang pancang secara baik
dengan ukuran yang sesuai dengan bestek.
2. Kolom Struktur
Mutu beton menggunakan K300, penulangan sesuai dengan bestek yang
telah disetujui untuk masing- masing jenis kolom,
Bekisting dilakukan setelah instalasi tulangan benar-benar terpasang
sempurna.
3. Balok Struktur
Mutu beton menggunakan K300, penulangan sesuai dengan bestek yang
telah disetujui untuk masing-masing jenis balok,
Bekisting dilakukan setelah instalasi tulangan benar-benar terpasang
sempurna.
4. Dinding Struktur, termasuk untuk dinding basement
Mutu beton menggunakan K300. Khusus untuk basement, pengecoran
dinding dan plat lantai sebisa mungkin dilakukan secara bersamaan
(menjadi satu kesatuan) supaya resiko kebocoran air tanah dapat
diminimalisir.
5. Kolom Praktis
Kolom praktis dipasang tiap 4 meter. Penulangan dan pembetonan tidak
perlu diperhitungkan, namun harus sesuai syarat dan ketentuan yang ada
pada bestek.
6. Balok Praktis
Balok praktis berguna untuk mengakukan struktur balok struktur (balok
induk) dan plat. Oleh karena itu, proses pengerjaan balok induk dan balok
praktis harus menjadi satu kesatuan supaya resiko kegagalan di daerah
sambungan dapat diminimalisir. Ketentuan penulangan dapat dilihat pada
bestek.
7. Tangga (termasuk bordes)
Pengecoran bordes, dinding tangga, dan anak tangga dilakukan menjadi
satu kesatuan setelah bekisting selesai dilakukan. Ukuran dan penulangan
dapat dilihat pada bestek. Bagian pondasi tangga yang berfungsi sebagai
tumpuan agar tangga tidak mengalami penurunan perlu diperkuat
konstruksinya.
8. Pelat struktur dan plat dak
Pengecoran plat struktur maupun plat dak harus dilakukan sekali jadi
sesuai dengan ketebalan yang dikehendaki, artinya pengecoran tidak
boleh terhenti sampai syarat yang dikehendaki tercapai. Hal ini dilakukan
agar hompogenitas beton tetap terjaga sehingga kualitas yang diperoleh
sama.
9. Pembuatan dan instaslasi penulangan
Pembuatan penulangan baik untuk dinding struktur, kolom struktur,
kolom praktis, balok struktur, maupun balok praktis dilakukan di tempat
yang sudah disediakan. Ukuran tulangan harus sesuai dokumen yang
telah ada di bestek.
10. Pembuatan dan instalasi bekisting
Bekisting harus benar-benar sesuai dengan ukuran yang ditentukan.
Material bekisting menggunakan bahan fabrikasi yang dapat digunakan
berulang-ulang jika memungkinkan. Pembukaan bekisting boleh
dilakukan setelah ubur beton 28 hari,
11. Pemasangan water proofing dan water stop
Proses pemasangan water stop dilakukan sebelum beton dicor (untuk
PVC water stop). Water stop dipasang diantara tulangan dan setelah
instalasi siap, maka pengecoran dapat dilakukan. Untuk water proofing
pada plat yang berhubungan langsung dengan tanah, maka ditambahkan
lembaran plastik yang dihampar pada dasar pekerjaan. Untuk lebih
jelasnya lihat pada bestek yang telah disetujui.
12. Pembuatan pondasi pompa, genset, dan trafo
Ketebalan untuk pondasi pompa, genset, dan trafo disesuaikan dengan
perhitungan ahli struktur. Namun untuk batasan, berat pondasi didesain
tidak lebih kurang dari 3-5 kali berat pompa, genset dan trafo tersebut.
13. Pembuatan dudukan gondola
14. Pembuatan dudukan control system & komponen lift pada lantai atas
Spesifikasi pondasi untuk komponen lift menyesuaikan dengan peraturan
dari merek lift yang digunakan karena berbeda merek biasanya
menerapkan spesifikasi yang berbeda pula.
15. Pembuatan pondasi tiang bendera, pondasi kolom pintu gerbang, dan
pondasi pagar keliling (untuk penahan kolom praktis)
Pondasi tiang bendera, pondasi pintu gerbang, dan pondasi pagar keliling
menggunakan beton mutu K-300 yang ukuran dan spesifikasi
penulangannya dapat dilihat pada bestek.
16. Pembuatan kolam
Pembuatan kolam utamanya pada lantai dua ke atas harus
mempertimbangkan keamanan dan kenyamanan laintai di bawahnya
supaya tidak terjadi rembesan yang akan mengganggu kekuatan beton.
Pembebanan untuk kolam perlu memperhatikan rencana jumlah pengguna
kolam dan berat air pada saaat kolam tersi penuh. Perhitungan momen
yang terjadi harus lebih kecil dari momen rencana, begitu pula dengan
lendutan yang terjadi.
MULAI
CEK TIDAK
Diperbaiki
DIREKSI
YA
PasanganM ULAI
Tulangan Febrikasi
YA KEPALAAN TERSEBUT
HUBUNGKAN DUA TITIK
DENGAN BENANG LOT
Pasang Bekisting
Curing
RATAKAN DENGAN JIDAR DAN ROSKAM
S E L SE ES LA EI S A I
III. PEKERJAAN ARSITEKTURAL
CEK TIDAK
DIREKSI Diperbaiki
YA
Pekerjaan Partisi
Pengecatan
SELESAI
PEKERJAAN PASANGAN
Meteran
Sendok semen/roskam
Palu karet
Waterpass
Ember plastic
Alat lot
Benang
Gergaji
Bata ringan
b. Metode pelaksanaan :
SELESAI
3. Pekerjaan Acian dinding
Membersihkan Area dinding yang akan diaci pastikan tidak ada kotoran
yang dapat mengurangi daya rekat. Siram dinding yang akan diaci dengan
air untuk mempercepat proses perekatan, banhan yang digunakan ialah
sement instant MU-200 khusus untuk acian dinding.
4. Pekerjaan dinding keramik
5. Pekerjaan pemasangan dinding keramik
A. Planning
I. Shop drawing :
keramik.
semen pc.
air.
additive.
Jidar aluminium.
Palu karet.
Waterpass.
Busa/spon
Kain/lap basah.
C. Metode Pelaksanaan :
I. Setelah pasangan batu bata, instalasi air & listrik selesai, dimulal marking
untuk batas pemasangan keramik.
- ukuran/dimensi.
- presisi.
- warna.
4. Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air ( ember) selama 1
jam.
7. Pasang benang / senar untuk kepalaan, dan benang / senar tersebut harus
dicek secara periodik baik kekencangan maupun elevasinya.
13.atur jarak nad dengan lebar sesuai gambar kerja, supaya ukuran nad blsa
serasi & rap1 diharuskan menggunakan plastic cross sebagai pengatur jarak
nad (tanda " + " ) atau dengan tile spacer.
15. Bersihkan permukaan keramik yang telah terpasang dengan kain / lap
basah.
Bor
Obeng
Angker dati steel plate tebal 2 mm dengan lapisan zinc minimal 13 mikron
Frameless tempered 12 mm
b. Metode pelaksanaan :
Bor
Obeng
Kusen aluminium
Fischer
Skrup
b. Metode Pelaksanaan
1. Pasang kusen pintu/jendela aluminium pada lokasi yang ditentuun ( sesuai
type yang ada ), sesuaikan lubang kusen dengan ukuran kusen ( selisih
lubang 1 cm ).
2. Masukkan kusen yang slap dipasang ke lubang tembok dengan bantuan baji
karet / kayu.
M Upada
10. Untuk menghindari cacat L A I profil profil aluminium yang telah terpasang,
maka beri pelindung sejenis vaseline / isolasi kertas/ plastik pada tempat
Pemasangan Kusen Jadi
yang rawan goresan
Pengeboran Dinding
Pemasangan Baut
SELESAI
2.Pekerjaan penggantung dan pengunci
Bahan-bahan
PEKERJAAN PLAFOND
a. Pekerjaan persiapan
Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule,
peralatan, personil kerja pekerjaan dimulai.
Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum
tanggal dilakukannya pelaksanaan pekerjaan
Menyediakan tangga pijakan untuk pemasangan gypsum
Membersihkan langit-langit yang akan dipasang gypsum
Menyediakan alat-alat keselamatan K3 dan rambu-rambu peringatan
b. Peralatan dan bahan
No. Uraian Pekerjaan Spesifikasi Produk
- Gypsum Board
Pekerja
Tukang
Kepala tukang
Mandor
Petugas K3
Tenaga Kerja
e. Aspek K3
Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan Alat
Pelindung Diri (APD)”
f. Metode pelaksanaan
Pemasangan rangka plafond
Pemasangan rangka plafond diawali dengan penentuan elevasi plafond
dengan membuat garis-garis sipatan pada dinding dan titik-titik paku kait
sesuai gambar kerja kemudian pasang paku kait. Setelah itu pasang
penggantung rangka plafond (rod) yang terdiri dari hanger dan clip
adjuster dengan posisi tegak lurus.
Kemudian tentukan jarak penempatan kait penggantung, pasang tarikan
benang sebagai pedoman penentu kelurusan dan ketinggian rangka
plafond. Terakhir pasang rangka utama dan rangka pembagi.
Pemasangan plafond gypsum board
Pemasangan panel gypsum pada rangka dan setiap sambungan harus tepat
pada rangka. Setelah terpasang, cek kerapian dan kerataan plafond
menggunakan waterpass.
Perataan sambungan plafond dengan menggunakan ceiling net lakban,
kemudian ditutup dengan paper tape dan compound cailing, setelah itu
diamplas dan dilakukan finishing menggunakan cat.
Pemasangan list plafond gypsum
List plafond dipasang pada setiap pertemuan antara dinding dan plafound
dengan cara pemasangan menggunakan paku atau sekerup sedemikian
rupa sehingga pangkal paku atau sekrup dapat masuk ke dalam gypsum.
Lubang bekas paku atau sekrup harus ditutup dengan plamir dari bahan
gypsum sampai tak terlihat bekas lubang. Setelah selesai dilakukan
pekerjaan compound untuk menutupi sambungan antar gypsum dengan
paper tape untuk menghindari keretakan dan titik-titik sekrup.
Tahapan Pekerjaan
PEKERJAAN LIFT
Uraian
pekerjaan spesifikasi Produk keterangan
MITSUBISHI
Elevator / Type : Passenger, SHANGHAI
Lift Machine Room GENERAL LIFT
SCHINDLER
a. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi Pengadaan Material Lift, Pemasangan Ruang Luncur,
Pemasangan Kabin, Mesin, Pengaman, Pintu serta Pengujian guna mendapatkan
Surat Laik Operasi (SLO).
b. Persiapan pekerjaan
Mengirim program kerja (workplan) termasuk jenis merek/material lift yang akan
digunakan, metoda kerja, time schedule, jenis perlatan, personil kerja dan gambar
kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari Direksi sebelum
pekerjaan dilakukan.
Baja IWF
Baja H Beam
Penjepit C (C-clamp)
Lampu center
Walky-talky
Tang buaya ,tang listrik (snipper) tang potong dan tang kupas (stripper)
d. Metode pelaksanaan :
Melakukan persiapan lapangan baik teknis maupun administrasi pekerjaan.
Setelah Request For Job disepakati oleh Direksi, maka dilanjutkan dengan
pekerjaan Mobilisasi Bahan, Alat dan Personil.
Template di sini adalah suatu bentuk yang dibuat untuk acuan menentukan
beberapa titik tali lining (lot). Template dibuat berdasarkan gambar kerja.
Pembuatan lot ini nanti untuk pedoman letak pemasangan komponen lift
yang ada di ruang luncur yaitu, dua rel sangkar, dua rel counterweight dan
pintu luar. Pembuatan template ini tidak ada standar khusus, ini tergantung
metode jarak peletakan lot terhadap gambar kerja yang dipakai oleh masing-
masing para teknisi mekanik. Paling sering terdapat dua metode penentuan
titik lot. Template dibuat dua buah, satu diletakan di atas ruang luncur (yang
telah ditentukan titik-titik lot) dan satu di bawah ruang luncur atau pit
ground (hanya untuk pengikat/penahan tali lot). Peletakan template ini
disesuaikan dengan gambar kerja dan lebih baiknya lagi dikombinasikan
dengan pengamatan lokasi ruang luncur. Agar nantinya tidak ada benturan
atau lokasi yang bergeser antar komponen satu dengan komponen lain atau
komponen dengan tembok ruang luncur.
Pemasangan Rel Kabin Dan Rel Counterweight. Pemasangan rel kabin dan
rel counterweight berdasarkan lot. Biasanya berjarak 2 cm dari tali, ini
dimaksud agar saat rel dipasang tidak menyentuh/mengganggu tali lot.
Untuk itu lot harus direncanakan pergeseranya saat pemasangan template.
Satu rel mempunyai panjang 5 meter dengan besarnya bermacam macam
disesuaikan dengan kapasitas angkut. Yaitu K8, K13, K24. Untuk
counterweight di sebut rel omega. Rel diikat oleh braket, dan braket dibaut
di tembok/balok/konstruksi. Braket ini biasanya dipasang setiap 2,5 meter.
Jarak inipun tidak harus, semakin pendek jaraknya juga akan semakin bagus,
karena rel kabin akan semakin kuat. Pemasangan rel biasanya dibantu
dengan steiger. Di sini tidak kami jelaskan bagaimana pemasangan rel kabin
secara detail. Rel kabin dipasang di kanan dan dikiri kabin. Sedangkan rel
coenterweight juga ada dua. Ada tipe yang di pasang di belakang kabin ada
juga di samping kanan atau kiri kabin, tergantung gambar kerja. Pemasangan
rel dimulai dari bawah sampai ke atas.
Pemasangan Sill Pintu Luar, Hanger Pintu Luar, Daun Pintu. Pemasangan
unit pintu luar yaitu sill pintu luar bersamaan itu juga dipasang hanger pintu
luar dan daun pintu luar. Pemasangan itu semua juga berdasarkan lot yang
sudah dibuat. Pemasangan unit pintu luar biasanya juga dimulai dari lantai
terbawah sampai lantai teratas.
Melakukan setting unit mesin yang terdiri dari gelagar UWF, frame gearbox,
motor gearbox/gearless, dan pulley deflection. Setting penempatan unit
mesin ini juga berdasarkan gambar kerja.
Prosedur pengujian
Tv Monitor
Camera
Kabel instalasi
Konduit
Terminal Box
Material bantu
Tang, Obeng, dl1
Waterpass
Bending konduit
b. Urutan pelaksanaan
Pasang Camera
- Gypsum board
tebal 12 mm (double dua sisi)
Partisi Gypsum Board Jayaboard
ukuran 2400 x 1200 mm
- Lakban
- Amplas
- Rol
- Kuas
- Skrap
- Kain lap
- Plamur .
- Cat dinding
Metode pelaksanaan :
6. Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat
rol pada bidang yang luas dengan kuas untuk bidang yang sempit (sulit).
7. Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang
pertama.
8. Jika cat finish yang pertama sudah kering, lakukan pengecatan finish
yang kedua/terakhir ( jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi ).
10. Apabila sudah rata, bersihkan cat - cat yang mengotori bahan
-bahan/pekerjaan lain yang seharusnya tidak terkena cat dengan kain lap.
- Palu karet.
- Sendok spesi.
- Waterpass.
- Sekop
- Busa/spon
- Kain/lap basah
- keramik.
- - semen pc,
- - air.
- - additive.
-
Metode pelaksanaan :
1. Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang akan digunakan.
- ukuran/dimensi.
- presisi.
- warna.
4. Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air (ember) selama 1.
Jam.
6. Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai . Penentuan peil ini
untuk seluruh kesatuan.
7. Pasang benang arah horisontal dan vertlkal pada lantai sesuai elevasi pada
shopdrawing. Kedudukan benang datar dan slku apabila dinding yang ada
adalah dinding keramik, maka kedudukan nad lantai harus disesuaikan
dengan yang ada pada dinding.
8. Pasang keramik sebagai pasangan kepalaan, sepanjang garis dasar yang telah
terpasang.
9. Cek keslkuan keramik dengan besi siku dan kerataan elevasi kewik dengan
waterpass.
10. Isi bagian/daerah permukaan lantai yang lainnya dengan adukani spesi.
11. Setelah itu pasang keramik berikutnya sesuai posisinya sampai selesai,
usahakan supaya tidak ada las - lasan.
12. Jika keramik sudah terpasang semua, ketuk permukaan keramik dengan palu
karet untuk mendatarkan/meratakan permukaan keramik supaya tidak
rusak/cacat.
Pekerjaan perbaikan jalan dilakukan setelah bangunan utama selesai atau setelah
kendaraan besar proyek tidak lagi beredar di area proyek. Jalan tersebut difungsikan
untuk menahan berat kendaraan ringan sampai sedang. Jika masih ada kendaraaan berat
proyek yang masih melintas saat jalan sudah dikerjakan, dikhawatirkan umur jalan tidak
akan sesuai dengan rencana. Item pekerjaan untuk perbaikan jalan dapat terbagi
menjadi berikut ini, yang mana ketebalan perkerasan dapat dilihat pada bestek.
a. Pemadatan tanah
b. Urugan Sirtu
c. Batu pecah dan koral
d. Aspal penetrasi
e. Aspal penutup (Hotmix)
f. Lantai kerja
g. Cor beton
h. Pemasangan conblock
Gambar Side Elevation