HETEROGENITAS RESERVOIR
144
145
3.2.2. Sedimentasi
Proses sedimentasi akan melibatkan tiga faktor yang saling
berkesinambungan, yaitu erosi, transportasi dan pengendapannya itu sendiri.
146
Gambar 3.1
Contoh Diagram Kontrol Untuk Mengetahui
Adanya Heterogenitas Reservoir13)
148
Gambar 3.2
Skala Heterogenitas Reservoir13)
Sedangkan untuk tekstur, pore space, kapilaritas atau pun kontinuitas secara
vertikal dapat dilihat pada Gambar 3.4, yang mana untuk channel ukuran butir
dan sortasinya semakin ke atas semakin besar dan ukuran pori-pori semakin
keatas semakin halus sehingga permeabilitasnya dari bawah keatas semakin
rendah. Sedangkan saturasi airnya semakin keatas semakin besar, hal tersebut
disebabkan karena kontinuitas semakin ke atas semakin buruk.
Tetapi untuk pengendapan deltaic bars akan terjadi kebalikan dari channel,
baik untuk ukuran butir, sortasi, porositas, ukuran pori, permeabilitas, saturasi air,
ataupun kontinuitasnya.
Pengaruh heterogenitas vertikal disamping mempengaruhi harga porositas,
permeabilitas, dan saturasi air secara mikroskopis juga mempengaruhi bentuk
kurva Pc versus Sw. Kenyataan ini dapat dilihat pada Gambar 3.5.
Gambar 3.3
Profil Permeabilitas Ideal dan Rekaman Log
Pada Endapan Delta dan Channel13)
151
Gambar 3.4
Sifat-sifat Fisik Batuan Pada Pengendapan
Channel dan Deltaic Bars13)
Gambar 3.5
Jenis-jenis Tekanan Kapiler dengan Saturasi Air
Untuk Fluida Yang Sama dan Sistem Batuannya Berbeda13)
Pada permeabilitas tinggi akan didapatkan zona transisi (h) yang sempit,
sedangkan permeabilitas yang rendah akan terjadi sebaliknya (Gambar 3.6).
Demikian juga bila formasi yang ditembus sumur pemboran yang
dipengaruhi oleh adanya perlapisan, yang mana setiap lapisan mempunyai tekanan
kapiler, maka akan didapatkan kurva tekanan kapiler atau ketebalan zona transisi
versus saturasi air yang berbeda untuk setiap lapisannya (Gambar 3.7).
Dari Gambar 3.7 layer satu dan layer tiga tidak memproduksi air, tetapi layer dua
dan layer empat akan memproduksikan air karena layer ini sudah memasuki zona
transisi. Semikian juga untuk layer lima dan seterusnya.
Dengan adanya ketidakseragaman (heterogenitas) vertikal ini, maka akan
mempengaruhi variasi permeabilitas, kurva tekanan kapiler versus saturai air dan
zona transisi, sehingga mempengaruhi pula terhadap produksi dan komplesinya.
Gambar 3.6
Kemiringan Water Oil Contact (WOC)
Karena Perbedaan Permeabilitas13)
153
Gambar 3.7
Pengaruh Permeabilitas Layer Pada Saturasi Air13)
Bila dilihat dalam skala makroskopis, baik untuk komposisi dan teksturnya
yang terdiri dari litologi, mineralogi (grains, matriks, dan semen) dan tekstur yang
terdiri dari ukuran butir, sortasi, kekompakan, dan fabirc akan berpengaruh secara
horizontal. Akibat dari sifat keseluruhan diatas, maka akan memberikan
kemampuan yang berbeda dari setiap titik dalam arah horizontal untuk
menampung minyak dan mengalirkannya. Contoh, lingkungan pengendapan
alluvial fan dapat dilihat pada Gambar 3.8 dan Gambar 3.9.
Pada lingkungan pengendapan alluvial, yang merupakan bagian dari
pengendapan kontinen, mempunyai sifat :
- Geometri berbentuk kerucut atau membaji
- Perlapisan bervariasi dengan kemiringan rendah
- Permeabilitasnya bervariasi, disamping itu permeabilitas horizontal lebih
besar dari pada permeabilitas vertikalnya
- Batas permeabilitasnya terbentuk secara lokal
Gambar 3.8
Lingkungan Pengendapan Alluvial
dan Model Sedimentasi Klastik13)
155
Gambar 3.9
Blok Diagram dan Potongan Melintang Dari Alluvial Fan13)
Gambar 3.10
Blok Diagram dan Lithologi Dari River Braided13)
Gambar 3.11
Penampang Delta13)
Gambar 3.12
Lingkungan Pengendapan Delta dan Sedimen Klastik13)
159
Gambar 3.13
Coastal Interdeltaic dan Lingkungan Marine13)
VDP
P 0.5 P 0.841
................................................................(3-1)
P 0. 5
Dimana :
P0.5 = harga permeabilitas dari garis lurus plot log-normal probability
paper, pada kumulatif probability 50 %
P0.841 = harga permeabilitas dari garis lurus plot log-normal probability
paper, pada kumulatif probability 84.1 %
VDP = mempunyai harga 0 – 1.0
Harga 0.0 ≈ Reservoir homogen
Harga 1.0 ≈ Reservoir heterogen
Syarat :
i. Permeabilitas disusun berdasar kanurutan dari besar (nomor
urut i = 1) ke kecil (nomor urut i = N).
2i - 1 100%
ii. Percent greater than ...................................................(3-2)
2N
iii. Bentuk plot probability paper
161
1000
100
Permeability, md
10
Gambar 3.14
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
Percent greater than, %
65 70 75 80 85 90 95 100
Dimana :
AFC = Luas daerah di bawah kurva Flow-Strorage Capacity tetapi
di atas garis bagi kuadran (45O line)
LC = mempunyai harga 0 – 1.0, jika :
Harga 0.0 ≈ Reservoir homogen
Harga 1.0 ≈ Reservoir heterogen
Flow Capacity (FC ) suatu lapisan batuan adalah merupakan sebagian dari
total flow capacity yang mempunyai kecepatan ≥ yang dipunyai lapisan tersebut.
Strorage Capacity (CC) adalah fraksi dari volume pori total yang ditempati
oleh fraksi dari total flow.
n N
FC ki hi k h ..............................................................(3-4)
i i
i 1 i 1
n N
CC i hi h ..............................................................(3-5)
i i
i 1 i 1
n
FC ki hi ht k ....................................................................(3-6)
i 1
n
FC i hi ht .....................................................................(3-7)
i 1
Dimana :
i = 1,2,3,…,N. Merupakan jumlah layer atau data pada basis
kedalaman
N
ht = h i 1
i
N
1
k =
ht
k h
i 1
i i
N
1
=
ht
h
i 1
i i
1
x
x
x
x
x
x
Fc x AFC
O
45
0 O
0 Cc 1
Gambar 3.15
Estimating Lorenz (Gini’s) Coefficient for Example Data
N
2
1 k k
F'
2
................................................. (3-8)
N 1 i 1 i
F'
CF '
k ............................................................................... (3-9)
Dimana :
adalah standar deviasi = akar positif dari variasi
CF’ adalah koefisien variasi
2
adalah variance
F'
Catatan :
a. Parameter σ harus relatif terhadap mean atau harga rata-rata dari (k/ø)
b. Parameter CF’ ternyata sensitif terhadap “auto correlation”, karena lebih
bersifat differenstiator.
Dimana :
164
VDP
Slope 0.5 Slope 0.841
................................................. (3-13)
Slope 0.5
Gambar 3.15, menjelaskan penentuan harga slope kurva Fc = f (Cc)
1
F
x
x
C x
x
2
x E
D
x
Fc O
1
x
A B
x
x
x
0
0 0.5 0.841 1
Cc
Gambar 3.16
Penentuan Slope