4.1 Umum
Dalam bab ini akan dibahas analisis dinamis sistem struktur berderajat tunggal.
Bahasan bab ini memiliki tujuan ganda. Yang pertama adalah analisis dinamis sistem
struktur yang pada nyatanya berderajat tunggal, atau dimodel cukup dengan sistem
berderajat tunggal.
Yang kedua adalah untuk melakukan persiapan dalam menghadapi kasus sistem
struktur yang harus dimodel sebagai sistem berderajat ganda. Dalam analisis dinamika
struktur telah diketahui bahwa sistem struktur berderajat ganda dapat dimodel sebagai
kombinasi dari pada beberapa sistem berderajat tunggal. Hal ini dikenal dengan proses
analisis ragam (modal analysis).
31
Untuk kasus ini, dimiliki persamaan diferensial dalam bentuk
(t ) cX (t ) 2 X (t ) 0
X (4.3.1)
yang memberikan dua kasus, yaitu vibrasi bebas teredam dan vibrasi bebas tidak
teredam. Untuk kasus tidak teredam, dihadapi
(t ) 2 X (t ) 0
X (4.3.2)
yang merupakan persamaan diferensial berorde dua. Solusi dapat diperoleh dengan
menggunakan fungsi-fungsi harmonis; salah satu di antaranya, yaitu fungsi eksponensial
akan dicobakan,
X (t ) et (4.3.3)
yang jika dimasukkan ke dalam Pers.(4.3.2), memberikan
( 2 2 )et 0 (4.3.4)
Karena fungsi eksponensial tidak mungkin nol, maka haruslah
2 2 0 (4.3.5)
yang merupakan persamaan karakteristik (characteristic equation), yang memberikan
jenis dari pada solusi persamaan diferensial. Solusi dari Pers.(4.3.5) adalah
1, 2 i (4.3.6)
yang merupakan dua bilangan riil yang berpasangan secara konyugatif, maka solusi
mengambil bentuk
X (t ) A cos t B sin t (4.3.7)
Diketahui bahwa fungsi-fungsi trigonometris dalam Pers.(4.3.7) memiliki sifat periodik
dengan perioda 2 . Satu gelombang dengan panjang gelombang 2 dicapai dalam
waktu t T , sehingga diperoleh
T 2 / (4.3.8)
yang dinamakan perioda ulang.
32
ccr 2m (4.3.12)
Bentuk solusi persamaan tergantung kepada perbandingan redaman yang ada terhadap
redaman kritis,
c
(4.3.13)
ccr
Jika nilai redaman lebih kecil dari nilai redaman kritis, diperoleh 1 sehingga solusi
menjadi
d 1 2 (4.3.15)
o 2 1 (4.3.17)
sebagai frekuensi teredam kuat.
dalam mana adalah frekuensi natural dari pada gaya dinamis dan P0 magnitudo dari
pada gaya. Jika dimisalkan dihadapi kasus getaran paksa dengan kasus c / ccr 1,
maka solusi komplementer mengambil bentuk
33
X p (t ) Qeit (4.4.4)
Pemasukan bentuk Pers.(4.4.4 ke dalam Pers.(4.4.1) menghasilkan
P0
Q (4.4.6)
( i c 2 )
2
P0
X p (t ) eit (4.4.7)
( ic )
2 2
P0
X (t ) e t ( A cosh d t B sinh d t ) e it (4.4.8)
( ic 2 )
2
Dalam Pasal 4.3.2 telah dibahas vibrasi paksa sistem struktur dengan gaya dinamis
berbentuk fungsi harmonis. Dalam pasal ini dibahas vibrasi paksa sistem struktur
berderajat tunggal dengan beban sembarang seperti dalam Gambar 4.5.1.
Gaya impuls dalam Gambar 4.5.1 bekerja pada sistem bermassa m sehingga
massa mendapat kecepatan v yang diberikan oleh hukum II Newton,
F ( )
dv d (4.5.1)
m
Jika dimisalkan massa memiliki simpangan awal nol, maka perpindahan diberikan oleh
F ( )
dX (t ) sin (t )d (4.5.2)
m
yang jika diintegrasikan, menghasilkan
t
1
X (t ) F ( ) sin (t )d (4.5.3)
m0
34
F(t)
t
τ τ+dτ
Jika bentuk fungsi F ( ) diketahui, maka Pers.(4.5.3) yang dikenal sebagai integral
Duhamel (Duhamel integral) memberikan solusi partikelir yang dapat digabungkan
dengan solusi komplementer. Untuk massa yang memiliki simpangan awal x0 dan
kecepatan awal v0 , solusi total menjadi
t
v0 1
m 0
X (t ) x0 cos t cos t F ( ) sin (t )d (4.5.4)
Berikut ini diberikan beberapa contoh yang dapat dikategorikan sebagai beban
sembarang, antara lain gaya konstan, gaya luar segi empat, dan gaya luar segi tiga.
Untuk gaya luar konstan, diperoleh gaya luar
F ( ) F0 ; 0 (4.5.5)
Substitusi Pers.(4.5.5) ke dalam Pers.(4.5.4) memberikan
v0 1
X (t ) x0 cos t cos t 1 cos t (4.5.6)
m 2
Untuk gaya luar dinamis berbentuk segi empat, dihadapi kasus
F ; 0 td
F ( ) 0 (4.5.7)
0; td
Dari Pers.(4.5.4), untuk 0 td Pers.(4.5.7) memberikan perpindahan dan kecepatan
X (t ) xst (1 cos t ); V (t ) xst sin t (4.5.8)
35
F (1 / td ); 0 t d
F ( ) 0 (4.5.11)
0; td
Untuk kasus kecepatan dan perpindahan nol pada saat awal, pemasukan bentuk Pers.
(4.5.11) ke dalam Pers.(4.5.4) memberikan
X (t )
F0
1 cos t F0 sin t t (4.5.12)
k ktd
sedangkan pada waktu td , perpindahan dan kecepatan diperoleh dari Pers.(4.5.12)
sebagai
F0
X (t ) sin td sin (t td ) F0 cos t (4.5.14)
ktd k
4.3 Rangkuman
36