Pancas 5
Pancas 5
NIM : 615170045
1. Pancasila disebut sebagai sumber dari segala sumber hukum karena merupakan
peraturan dan pokok-pokok hukum dari ranah paling bawah hingga yang paling atas.
Pancasila sendiri merupakan pedoman hidup bagi bangsa Indonesia dan menjadi
kepribadian sekaligus cita-cita bangsa Indonesia yang ingin diraih dan juga pondasi
utama terbentuknya bangsa.
Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum
dikarenakan:
Sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 yang menempatkan Pancasila sebagai dasar
ideologi negara serta sekaligus dasar filosofis bangsa dan negara, sehingga setiap
materi muatan peraturan perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Telah diatur dalam Ketetapan MPR No.IX/MPR/1978.
Muatan pancasila sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
2. Teori Stufenbau adalah teori mengenai sistem hukum oleh Hans Kelsen yang
menyatakan bahwa sistem hukum merupakan sistem anak tangga dengan kaidah
berjenjang dimana norma hukum yang paling rendah harus berpegangan pada norma
hukum yang lebih tinggi, dan kaidah hukum yang tertinggi (seperti konstitusi) harus
berpegangan pada norma hukum yang paling mendasar (grundnorm). Menurut Kelsen
norma hukum yang paling dasar (grundnorm) bentuknya tidak kongkrit (abstrak).
3.
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
Istilah Pancasila sudah eksis jauh sebelum negara Indonesia berdiri. Sejak
zaman Majapahit, yaitu sekitar abad 14 masehi, istilah Pancasila sudah dikenal.
Berasal dari Bahasa Sansekerta, Pancasila merupakan perpaduan
istilah panca dan sila. Panca artinya lima, dan sila artinya batu sendi, maksudnya
adalah prinsip dasar.
Perikebangsaan
Perikemanusiaan
Periketuhanan
Perikerakyatan
Kesejahteraan rakyat
Lalu pada tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno mengusulkan lima asas Pancasila
sebagai berikut:
Kebangsaan Indonesia
Internasionalisme atau perikemanusiaan
Mufakat atau demokrasi
Kesejahteraan sosial
Ketuhanan yang berkebudayaan
Bila menyimak paparan di atas, kita temukan bahwa rumusan Pancasila belum
rampung dan masih diperdebatkan. Pada 22 Juni 1945 dibentuklah Panitia Sembilan
yang diketuai oleh Bung Karno. Panitia Sembilan ini menghasilkan Piagam Jakarta
yang didalamnya terdapat rumusan Pancasila sebagai berikut:
Diawal kita sudah mengetahui bahwa sidang PPKI pada 18 Agustus 1945 dan
UUD 1945 sebagai dua diantara berbagai macam dasar hukum penetapan Pancasila
sebagai dasar negara. Dasar hukum lainnya yang menguatkan Pancasila antara lain:
Dari keempat poin di atas kita bisa ketahui bahwa kedudukan Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia secara hukum sangat kuat. Pertanyaan tentang
bagaimana mengimplementasi Pancasila sebagai dasar negara dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara memang persoalan lain. Namun setidaknya kita telah pahami
bahwa berdirinya bangsa ini sampai sekarang, pemerintah dan para politikus yang
berada dijajaran kekuasaan masih mengakui dan mempertahankan Pancasila sebagai
dasar negara kita yang resmi.
MAKNA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
Dari makna yang dijabarkan di atas, kita bisa pahami bahwa segala sesuatu
yang terkait dengan penyelenggaraan negara dan kehidupan berbangsa mesti berpegang teguh
pada Pancasila. Sebagai contoh, ketika kita dihadapkan pada pertanyaan tentang bagaimana
menyikapi adanya kelompok minoritas yang bernama LGBTQ, sikap yang kita ambil sebagai
warga negara Indonesia semestinya tidak menyalahkan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila. Ketika kekayaan alam di bumi Indonesia di eksplorasi, kita harus mengambil sikap
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Di sini sudah jelas bahwa, kekayaan alam semestinya
didistribusikan secara merata demi mewujudkan kedilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,
misalnya. Demikianlah makna Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dijelaskan.