Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PERPAJAKAN 2

Nama Kelompok :
- Niqmatul Janah (4318500125)
- Tsabitah Nafiraihan (4318500130)
- Istianah Dzauqiyatul Aulia (4318500141)
- Meylenia Rizqi Imani (4318500144)
- Yessi Fransiska (4318500148)

1. sebutkan pengertian dari Norma Penghasilan netto

Norma Penghitungan Neto adalah norma yang dapat


digunakan oleh Wajib Pajak dalam penghitungan
penghasilan neto dalam satu tahun pajak sebagai dasar
penghitungan PPh Pasal 25/29 terutang.

Sumber : http://www.wibowopajak.com/2012/02/norma-
penghitungan-neto-bagi-wajib.html?m=1

2. sebutkan syarat-syarat penyelenggaraan


pencatatan/pembukuan

a. Diselenggarakan dengan memperhatikan itikad baik dan


mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha yang
sebenarnya.
b. Diselenggarakan di Indonesia dengan menggunakan
huruf Latin, angka Arab, satuan mata uang Rupiah dan
disusun dalam bahasa Indonesia atau dalam bahasa
asing yang diizinkan oleh Menteri Keuangan.
c. Diselenggarakan dengan prinsip taat asas dan dengan
stelsel akrual atau stelsel kas.
d. Pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan
mata uang selain Rupiah dapat diselenggarakan oleh WP
setelah mendapat izin Menteri Keuangan.
e. Pembukuan sekurang-kurangnya terdiri atas catatan
mengenai harta, kewajiban, modal, penghasilan dan
biaya, serta penjualan dan pembelian sehingga dapat
dihitung besarnya pajak yang terutang.

Sumber:
https://pajakuntuknegeri.wordpress.com/2017/10/29/pembuk
uan-dan-pencatatan/

3. sebutkan tujuan penyelenggaraan pencatatan/pembukuan

Tujuannya adalah untuk mempermudah:


a. Pengisian SPT;
b. Penghitungan Penghasilan Kena Pajak;
c. Penghitungan PPN dan PPnBM;
d. Penyelenggaraan pembukuan juga untuk mengetahui
posisi keuangan dan hasil kegiatan usaha/pekerjaan
bebas.

Sumber:
https://pajakuntuknegeri.wordpress.com/2017/10/29/pembuk
uan-dan-pencatatan/
4. adakah sanksi pidana bila Wajib Pajak tidak membuat
pembukuan/pencatatan?
Tindak pidana terkait pembukuan
Setiap orang yang sengaja:
f. memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau
dokumen lain yang palsu atau dipalsukan seolah-olah
benar, atau tidak menggambarkan keadaan yang
sebenarnya;
g. tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan
di Indonesia, tidak memperlihatkan atau tidak
meminjamkan buku, catatan, atau dokumen lain;
h. tidak menyimpan buku, catatan, atau dokumen yang
menjadi dasar pembukuan atau pencatatan dan dokumen
lain termasuk hasil pengolahan data dari pembukuan
yang dikelola secara elektronik atau diselengarakan
secara program aplikasi on-line di Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (11)

Ada sanksi jika Wajib Pajak tidak membuat


pembukuan/pencatatan (pasal 39 ayat (1) UU KUP)
 Pidana penjara paling singkat 6 bulan dan paling lama 2
tahun, dan
 Denda paling sedikit 2 kali dan paling banyak 4 jumlah
pajak terutang yang tidak atau kurang bayar

Sumber: https://bospajak.com/sanksi-wajib-pajak-tidak-
memiliki-pembukuan-pencatatan

Anda mungkin juga menyukai