Anda di halaman 1dari 3

Sastra 2000an

Latar belakang

Belakangan ini perkembangangan sastra Indonesia telah mengalami perubahan, khususnya


dalam hal kebebasan berekspresi. Menurut beberapa para ahli,mengatakan bahwa sastra itu adalah
kebebasan itu sendiri. Jadi tidak ada batasan-batasan yang bisa menahan lajunya perkembangan
kesusasteraan khususnya di Indonesia.

Pada dasarnya perkembangan sastra itu selalu berkembang dan perkembangan itu menurut para
ahli ditandai dengan periode-periode, yang pada dasarnya memiliki ciri khas tersendiri. Salah satu
periode itu adalah sastra pasca-reformasi. Dalam makalah ini saya secara khusus membahas tentang
SASTRA INDONESIA ANGKATAN 2000-AN /REFORMASI, yang secara langsung menjadi judul
atas makalah ini.

Kehadiran karya sastra merupakan sebuah manifestasi atas kebudayaan yang ada pada saat itu.
Terbentuknya sastra pasca-reformasi merupakan hal yang dilematis dari sejarah sastra Indonesia.
Periode yang ditandai dengan jatuhnya kekuasaan Soeharto. Periode yang lahir dengan semangat
revolusioner. Kemungkinan periode ini merupakan jendela bagi perkembangan kesusasteraan di
Indonesia. Dan seharusnya setiap detail dalam perkembangan itu harus terus kita catat dan kita gali

Setelah wacana tentang lahirnya sastrawan Angkatan Reformasi muncul,namun tidak berhasil
dikukuhkan karena tidak memiliki ‘Juru bicara’ . Korrie Layun Rampan pada tahun 2002 melempar
wacana tentang lahirnya sastrawan Angkatan 2000. Sebuah buku tebal yang diterbitkan oleh
Gramedia,Jakarta tahun 2002,seratus lebih penyaiir,cerpennis,novelis,esais dan kritikus sastra
dimasukan Korrie ke dalam Angkatan 2000,termasuk mereka yang sudah mulai menulis sejak tahun
1980-an,seperti Afrisal Malna,Abmadun Yossi Herfanda dan Seno Gumira Ajidarma. Serta yang
muncul pada akhir tahun 1990-an seperti Ayu Utami dan Dorothea Rosa Herliany. Menurut
Korrie,Afrisal Malna melansir estetik baru yang digali dari sifat missal benda-benda dan manusia yang
dihubungkan dengan peristiwa tertentu dari interaksi missal.
Setelah terjadi reformasi,ruang gerak masyarakat pada awalnya merasa selalu dibekap dan
terganjal oleh gaya pemerintahan Orde Baru yang represif tiba-tiba memperoleh saluran kebebasan
yang leluasa. Kesusastraan seperti dalam sebuah pentas terbuka dan luas. Para pemainnya boleh
berbuat dan melakukan apa saja namun ada suasana tertentu yang mematangkannya. Angkatan 2000
adalah nama yang diberikan oleh Korrie Layun Rampan. Ada sejumlah pengarang yang melahirkan
wawasan estetik baru pada tahun 1990-an dan tokoh-tokoh Angkatan ini adalah:
1. Afrisal Malna
2. Seno Gumira Ajidarma
3. Ayu Utami
Ciri-ciri

1.      Menggunakan kata-kata maupun frase yang bermakna kontatif (makna yang mempunyai
hubungan/kaitan)
2.      Banyak menyindir keadaan sekitar baik sosial, budaya, politik, atau lingkungan
3.      Revolusi tipografi atau tata wajah yang bebas aturan dan kecenderungan ke puisi kongkret yang di
sebut antromofisme
4.      Kritik sosial sering muncul lebih keras
5.      Penggunaan estetika baru
6.      Karya cenderung vular,
7.      Mulai bermunculan fiksi-fiksi islami,
8.      Munculnya cyber sastra di Internet
9.      Ciri-ciri bahasa diambil dari bahasa sehari-hari yaitu kerayatjelataan,
10. Karya satra pada angkatan ini mulai berani memunculkan karya sastra yang cenderung berbau vulgar
dan kebanyakan mengadopsi begitu saja moral pergaulan bebas ala amerika

Pengarang dan karyanya

 Keith Foulcher dengan empat bukunya, yakni Sumpah Pemuda: Makna dan Proses Penciptaan
atas Sebuah Simbol Kebangsaan Indonesia (2000), Pujangga Baru: Kesusasteraan dan
Nasionalisme di Indonesia 1933-1942 (1991), Angkatan 45: Sastra, Politik Kebudayaan dan
Revolusi Indonesia (1994), dan Social Commitment in Literatureand The Arts: The Indonesian
Institute People s Culture 1950-1965 (1986)

 Ayu Utami mengibarkan sastra yang beraroma seks melalui Saman.


 Buku Aku Ingin Jadi Peluru karya Wiji Thukul terbit.
 Goenawan Mohamad, Remy Sylado, Hamsad Rangkuti, Seno Gumira Ajidarma, Linda
Christanty, Sapardi Djoko Damono, Joko Pinurbo, Gus tf., Acep Zamzam Noor, Ignas Kleden,
 Novel Ayat-ayat Cinta karya Habiburrahman El Shirazy.
 Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.
 Novel Kalatidha karya Seno Gumira Ajidarma
 Buku kumpulan puisi Otobiografi karya Saut Situmorang
 Ayu Utami (pengarang novel Saman, Larung) Djenar Maesa Ayu (pengarang Mereka Bilang
Saya Monyet, Jangan Main-Main dengan Kelaminmu dan Nayla), Hudan Hidayat (pengarang
Tuan & Nyonya Kosong, bersama Mariana Aminudin), Muhidin M Dahlan (pengarang Tuhan
Ijinkan Aku Menjadi Pelacur, Adam & Hawa)

Masih banyak sastrawan yang bermunculan dalam periode ini khususnya para cerpenis yang nama-
namanya sudah tidak asing lagi seperti :

 Budi Darma, Hamsad Rangkuti, Kuntowijoyo, Danarto.


 Martin Aleida misalnya, mengangkat tema korban politik bagi mereka yang terlibat PKI.
 Linda Christanty dengan antologinya, Kuda Terbang Maria Pinto (2004)

Begitu juga dengan cerpenis baru yang diprediksikan akan menjadi sastrawan Indonesia selanjutnya,
seperti nama-nama berikut :
 Eka Kurniawan dalam karya pertamanya, antologi cerpen Corat-Coret di Toilet (2000), Cantik
itu Luka (2002), Harimau (2004), antologi cerpen Cinta tak Ada Mati (2005)

 Teguh Winarsho (Bidadari BersayapBelati, 2002), Hudan Hidayat (Orang Sakit, 2001;
Keluarga Gila, 2003) Maroeli Simbolon (Bara Negeri Dongeng, 2002; Cinta Tai Kucing, 2003),
Satmoko Budi Santoso (Jangan Membunuh di Hari Sabtu, 2003), Mustofa W Hasyim (Api
Meliuk di Atas Batu Apung, 2004), Kurnia Effendi (Senapan Cinta, 2004; Bercinta di Bawah
Bulan, 2004), Moh. Wan Anwar (Sepasang Maut, 2004), Yusrizal KW (Kembali ke Pangkal
Jalan, 2004), Isbedy Stiawan (Perempuan Sunyi, 2004; Dawai Kembali Berdenting, 2004),
Triyanto Triwikromo (Anak-Anak Mengasah Pisau, 2003), Damhuri Muhammad (Laras,
Tubuhku bukan Milikku, 2005).
 Cerpenis wanita yang muncul dalam lima tahun terakhir ini, juga tidak dapat diabaikan
kontribusinya. Selain Linda Christanty, masih ada deretan cerpenis wanita yang sebenarnya
lebih kuat dan matang. Oka Rusmini (Sagra, 2002), Djenar Maesa Ayu (Mereka Bilang Saya
Monyet, 2002; Jangan Main-Main (dengan Kelaminmu, 2004), Maya Wulan (Membaca
Perempuanku, 2002), Intan Paramadhita (Sihir Perempuan, 2005), Nukila Amal (Laluba, 2005),
Weka Gunawan (Merpati di Trafalgar Square, 2004), Labibah Zain (Addicted to Weblog: Kisah
Perempuan Maya, 2005), Ucu Agustin (Kanakar, 2005), Evi Idawati (Malam Perkawinan,
2005). Mereka berpeluang mengikuti jejak seniornya, Nh Dini, Titis Basino, Leila S. Chudori,
Ratna Indrswari Ibrahim atau Abidah el-Khalieqy.

Jenis-jenis

• Cerpen, Cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra yang memaparkan kisah atau cerita
mengenai manusia beserta seluk beluknya lewat tulisan pendek dan singkat. Atau pengertian
cerpen yang lainnya yaitu sebuah karangan fiktif yang berisi mengenai kehidupan seseorang
ataupun kehidupan yang diceritakan secara ringkas dan singkat yang berfokus pada suatu tokoh
saja.

• Puisi, Puisi adalah sebuah karya sastra berwujud tulisan yang didalamnya terkandung irama,
rima, ritma dan lirik dalam setiap baitnya.

• Drama, Drama sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu draomai yang berarti berbuat,
bertindak, dan sebagainya. Kata drama dapat diartikan sebagai suatu perbuatan atau tindakan.
Secara umum, pengertian drama merupakan suatu karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog
dan dengan maksud dipertunjukkan oleh aktor.

• Novel, Novel merupakan suatu bentu karya sastra yang berbentuk prosa yang memiliki unsur
intrinsik dan ekstrinsik. Kata novel berasa dari bahasa Italia yaitu “novella” yang berarti sebuah
kisah atau cerita.

• Syair, Kata syair berasal dari bahasa Arab, syu’ur yang artinya “perasaan”. Dilihat dari asal
katanya, syair dapat diartikan sebagai ekspresi perasaan atau pikiran pembuatnya. Syair adalah
jenis puisi lama yang tiap-tiap bait terdiri atas empat larik (baris) yang berakhir dengan bunyi
yang sama.

• Esai, Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), esai adalah suatu karangan atau tulisan
yang membahas suatu masalah secara sekilas dari sudut pandang pribadi penulisnya. Dari
pengertian tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa esai adalah tulisan yang mengandung
opini dan sifatnya subjektif atau argumentatif.

Anda mungkin juga menyukai