1 Pulau Panikiang
Kabupaten Barru yang dapat menjadi sumber data penting keanekagaman jenis
plankton yaitu Pulau Panikiang. Kawasan ini memiliki hutan yang masih
terjadi interaksi beberapa ekosistem. Dalam hal ini terdapat ekosistem abiotik dan
merupakan daerah pertemuan antara daratan dan lautan, sehingga daerah pantai
dipengaruhi oleh proses-proses yang terjadi di darat dan laut. Hal ini
menyebabkan kerusakan yang terjadi di wilayah pantai tidak hanya berasal dari
daerah itu sendiri tapi juga dari luar daerah yaitu darat dan laut (Darmono, 2001
dalam air yang pergerakannya relative pasif (Suin, 2002). Faktor fisika-kimia
merupakan plankton yang bersifat hewani yang beraneka ragam yang terdiri dari
golongan yaitu bentos, nekton dan plankton. Dari ketiga komponen ini, plankton
mempunyai peran sangat penting dalam mata rantai makanan (food web) di suatu
A. Plankton bahari
c. Plankton air payau: plankton yang hidup di perairan salinitas rendah (0,5-
30,0 ‰)
Semua plankton yang hidup di per-airan dengan salinitas kurang dari 0,5
‰ (ARINARDI et al. 1957). Plankton meliputi biota yang hidup terapung atau
terhanyut di daerah pelagik, relatif kecil atau mikroskopis, gerakannya tergantung
pada arus atau pergerakan air tetapi ada juga yang mempunyai daya renang cukup
kuat sehingga dapat melakukan migrasi harian. Plankton dapat dibagi ke dalam
dua golongan besar yaitu fitoplankton (plankton tumbuhan atau plankton nabati)
dalam massa air yang dapat dicapai oleh sinar matahari (zone eufotik), dan
dalam air. Kemampuan gerak yang dimiliki plankton sangat terbatas, sehingga
mikroplankton (0,06 - 1) mm dan nanoplankton (< 0,06) mm, dimana 70% dari
siklus hidupnya dapat juga dibedakan atas holoplankton, yakni plankton yang
plankton yang hanya sebagian dari daur hidupnya sebagai plankton. Berdasarkan
adanya beban masukan yang diterima oleh perairan. Ini disebabkan karena
masukan tersebut. Oleh karena itu, perubahan yang terjadi dalam perairan sebagai
akibat dari adanya beban masukan yang ada akan menyebabkan perubahan pada
komposisi, kelimpahan, dan distribusi dari komunitas fitoplankton. Maka dari itu,
hidupnya yang relatif menetap, jangka hidup yang relatif panjang dan mempunyai
berkembang dengan baik pada kondisi perairan yang serasi. Pola penyebaran
dan struktur komunitas zooplankton dalam suatu perairan dapat dipakai sebagai
salah satu indikator biologi dalam menentukan perubahan kondisi suatu perairan
(Sari,dkk,2014).
yang penting dalam perairan sebagai sumber makanan bagi berbagai jenis hewan
pelindung biota air karena jika tidak ada plankton, maka biota air akan bersifat
kanibalisme. Plankton dapat berfungsi sebagai peneduh dan menstabilkan suhu air
karena sinar matahari akan terserap oleh plankton untuk aktivitas fotosintesis.
Manfaat lain dari plankton yang juga sangat penting adalah sebagai penyumbang
oksigen terlarut bagi perairan yang diberikan karena adanya proses fotosintesis