Disusun oleh :
Adinda F 1704281
BANDUNG
2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem
Distribusi Tegangan Menengah ”
Salawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Baginda Rasulullah SAW ,
sahabat serta umatya.
Pada penulisan makalah ini, penulis mengambil referensi dari berbagai sumber yang
ada dan menggabungkannya sesuai yang dibutuhkan, sehingga mendapatkan tujuan yang
hendak disampaikan dari makalah ini.
Tak ada gading yang yak retak. Begitu pula dengan makalah ini masih jauh dari kata
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis memohon maaf apabila ada kekurangan ataupun
kesalahan.
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………. i
Daftar Isi…………………………………………………………………………. ii
BAB I Pendahuluan……………………………………………………………… 1
1.3 Tujuan…………………………………………………………… 1
1.4 Manfaat…………………………………………………………. 1
BAB II Pembahasan…………………………………………………………….. 2
Daftar Pustaka………………………………………………………………….. 9
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem distribusi merupakan sistem dalam tenaga listrik yang mempunyai peran penting
karena berhubungan langsung dengan pemakai energi listrik, terutama konsumen listrik
tegangan rendah. Kebutuhan masyarakat akan energi listrik semakin meningkat dari tahun
ketahun, seiring meningkatnya pertambahan jumlah penduduk, akan mengarah pada
pembangunan permukiman, pembangunan pusat-pusat perdagangan dan pembangunan
industri sehingga tingkat perekonomian masyarakat akan mengalami perubahan, dengan
demikian akan mempengaruhi penyediaan energi listrik yang dikelola oleh Perusahaan Listrik
Negara. Secara umum, konsumen mengharapkan sistem pelayanan tenaga listrik yang
kontinyu. Salah satu persyaratan sistem penyaluran tenaga listrik adalah kualitas tegangan
yang stabil.
Sistem distribusi mempunyai fungsi yang penting sebagai komponen dari sistem tenaga
listrik khususnya dalam penyaluran tenaga listrik kekonsumen maka perlu dilakukan suatu studi
sebagai salah satu upaya memaksimalkan pemenuhan kebutuhan energi listrik terhadap
konsumen (masyarakat). Sistem distribusi menekankan prinsip transparansi jaringan, yaitu
bahwa pengguna tidak menyadari bahwa sistem tersebut sebenarnya tersebar diberbagai lokasi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian Sistem Distribusi Tegangan Menengah
2. Oprasi Sistem Distribusi Tegangan Menengah
3. Hasil survey Gardu portal
4. komponen-komponen pada Gardu Portal
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Ssitem Distribusi Tegangan Menengah
2. Mengetahui Sistem Oprasi Distribusi Tegangan Menengah
3. Mengetahui Hasil survey Gardu portal
4. Mengetahui komponen-komponen Pada Gardu portal
1.4 Manfaat
1.Menambah wawasan Tentang Sistem Distribusi Tegangan Menengah
2. Hasil makalah ini dapat di gunakan sebagai ganbaran Untuk Oprasi sistem distribusi
tegangan Menengah
3.Hasil makalh ini dapat informasi tentang sistem distribusi tegangan menengah
4. Hasil makalah ini dapat menggambarkan komponen-komponen yang terdapat pada
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Distribusi Tegangan Menengah
Sistem distribusi tenaga listrik didefinisikan sebagai bagian dari sistem tenaga
listrik yang menghubungkan gardu induk, atau pusat pembangkit listrik dengan
konsumen. Sedangkan jaringan distribusi adalah sarana dari sistem distribusi tenaga
listrik di dalam menyalurkan energi ke konsumen. Dalam menyalurkan tenaga listrik ke
pusat beban, suatu sistem distribusi harus disesuaikan dengan kondisi setempat dengan
memperhatikan faktor beban, lokasi beban, perkembangan dimasa mendatang, keandalan
serta nilai ekonomisnya. Sebelum menuju ke bahasan Jaringan Distribusi Listrik
Tegangan Menengah, disini saya akan membagi berbagai istilah dan penjelasan tentang
distribusi tenaga listrik. Yang pertama adalah pembagian jaringan distribusi berdasarkan
tegangan pengenalnya. Berdasarkan tegangan pengenalnya sistem jaringan distribusi
dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
Sistem jaringan tegangan primer atau Jaringan Tegangan Menengah (JTM), yaitu
berupa Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) atau Saluran Udara Tegangan
Menengah (SUTM). Jaringan ini menghubungkan sisi sekunder trafo daya di Gardu
Induk menuju ke Gardu Distribusi, besar tegangan yang disalurkan adalah 6 kV, 12 kV
atau 20 kV.
Jaringan tegangan distribusi sekunder atau Jaringan Tegangan Rendah (JTR),
salurannya bisa berupa SKTM atau SUTM yang menghubungkan Gardu Distribusi/sisi
sekunder trafo distribusi ke konsumen. Tegangan sistem yang digunakan adalah 220 Volt
dan 380 Volt.
Berdasarkan penjelasan diatas ternyata sistem jaringan listrik distribusi dibagi
menjadi tiga, yaitu : JTM, SKTM, SUTM. Itulah yang disebut Jaringan Distribusi Listrik
Tegangan Menengah, lalu jaringan tersebut diatas, masuk ke dalam jaringan distribusi
primer. Konfigurasi jaringan distribusi primer pada suatu sistem jaringan distribusi sangat
menentukan mutu pelayanan yang akan diperoleh khususnya mengenai kontinyuitas
pelayanannya. Adapun jenis jaringan primer yang biasa digunakan adalah:
2
3
Pola radial adalah jaringan yang setiap saluran primernya hanya mampu
menyalurkan daya dalam satu arah aliran daya. Jaringan ini biasa dipakai untuk melayani
daerah dengan tingkat kerapatan beban yang rendah. Keuntungannya ada pada
kesederhanaan dari segi teknis dan biaya investasi yang rendah. Adapun kerugiannya
apabila terjadi gangguan dekat dengan sumber, maka semua beban saluran tersebut akan
ikut padam sampai gangguan tersebut dapat diatasi.
Pola jaringan ini mempunyai beberapa rel daya dan antara rel-rel tersebut dihubungkan
oleh saluran penghubung yang disebut tie feeder. Dengan demikian setiap gardu distribusi dapat
menerima atau mengirim daya dari atau ke rel lain.
1. Mutu listrik
Ada 2 hal yang menjadi ukuran mutu listrik yaitu tegangan dan frekuensi. Batas toleransi
tegangan pelayanan yaitu pada konsumen TM adalah ±5 %, dan pada konsumen TR adalah
maksimum 5 % dan minimum 10 %. Sedangkan untuk batas toleransi frekuensi adalah ±1 % dari
frekuensi standar 50 Hz.
Berikut Komponen Komponen Utama Yang Umumnya Di Gunakan Pada Gardu Porta:
1. Lightning Arrester ( LA )
Berfungsi sebagai alat Proteksi atau pengaman Trafo distribusi dari tegangan lebih akibat Surja
Petir, khususnya pada gardu pasangan luar.
Berfungsi sebagai proteksi atau pegaman lebur, Pada gardu distribusi khususnya, FCO ini
berfungsi sebagai alat pelindung Trafo dari Arus hubungan Singkat dan sebagai alat untuk
membebeskan sumber tegangan jika dilakukan pemeliharaan. Proteksi pada FCO ini dipasang
7
dalam bentuk Fuse Link yang dapat disesuaikan dengan Arus Nominal Trafo distribusi yang
terpasang.
Yaitu Berupa Pengawatan atau kawat Penghubung untuk menghubungkan tegangan dari
Jaringan SUTM, Lightning Arrester ( LA ), dan Fused Cut Out ( FCO )ke Trafo Distribusi.
4. Tiang
Tiang yang dipergunakan untuk Gardu distribusi jenis ini bisa berupa Tiang Beton maupun
Tiang Besi, yang memiliki kekuatan kerja sekurang kurangnya 500 dAn dengan panjang 11 atau
12 meter.
5. Trafo Distribusi
Yaitu Komponen Utama dari gardu distribusi untuk menurunkan tegangan dari Sisi Tegangan
Menengah ( SUTM ) menjadi tegangan yang siap di pakai oleh pelanggan. Trafo yang di
pergunakan mulai dari 50 kVa - 400 kVa sesuai dengan kebutuhan pembangunan gardu.
6. Rangka Gardu
Pada dasarnya berfungsi untuk menempatkan Trafo distribusi dan komponen lainya pada
Tiang. Rangka Gardu ini biasanya sudah berupa satu Set lengkap.
7. Pipa Jurusan
Berfungsi untuk menempatkan kabel naik atau kabel jurusan dari PHB-TR ke jaringan SUTR
di bagian atas.
BAB III
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik.Sistem distribusi ini berguna
untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk PowerSource) sampai
ke konsumen. Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah;
B. SARAN
Penulis dalam kesempatan ini menyarankan kepada pembaca untuk memberika kritikan
atau saran yang dapat membangun untuk penyusunan makalah yang akan datang.
8
9
DAFTAR PUSTAKA
http://dunia-listrik-88.blogspot.com/2014/04/sistem-distribusi-tenaga-listrik_3.html
http://oneforallindo.blogspot.com/2015/09/distribusi-tegangan-menengah.html
http://elektro-unimal.blogspot.com/2013/06/klasifikasi-jaringan-distribusi_14.html
10