Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
dapat masuk sel tubuh dan kadar glukosa darah meningkat. Akibatnya,
(Rosdahi, 2015).
2. Etiologi
perkembangan anti bodi yang merusak sel-sel beta atau degenerasi sel-
7
jelas disebabkan oleh degenerasi sel-sel beta sebagai akibat penuaan
yang
8
9
cepat pada orang yang rentan dan obesitas disposisi terhadap jenis
normal.
3. Patofisiologi
penebalan membran basalis dan perubahan pada saraf perifer. Ini akan
negatif dan berat badan berkurang. Rasa lapar yang semakin besar
4. Manifestasi Klinis
c. Kadar gula darah dua jam setelah makan > 200 mg/dl
1) Kesemutan, neuropati
2) Kelemahan tubuh
4) Mata kabur
5. Pemeriksaan Penunjang
adalah:
6. Penatalaksanaan
7. Komplikasi
1) Koma hipoglikemia
2) Ketoasidosis
asidosis.
dalam penglihatan.
3) Neuropati diabetika
saluran kemih.
5) Ulkus diabetik
mengakibatkan gangren.
1. Pengertian
Dafianto, 2016). Ulkus ini juga disebut ulkus neuropati diabetik yang
sulit untuk sembuh dan luka ini mungkin sulit diobati (Rosdahi, 2015).
suatu luka terbuka pada lapisan kulit sampai ke dalam dermis biasanya
2. Etiologi
2016).
Tanda dan gejala ulkus diabetik (Arisanti dalam Yunus, 2010), yaitu:
a. Sering kesemutan
g. Kulit kering.
4. Patofisiologi
tiga faktor yang sering disebut Critical Triad of Diabetic Ucers yaitu
Glukosa yang ada pada urin akan menimbulkan efek osmotik dan
perifer (iskemia).
18
tekan baru dan penebalan pada telapak kaki (kalus). Gangguan saraf
sehingga kulit menjadi kering dan mudah mengalami luka yang sulit
kesemutan, rasa tidak nyaman, dan dalam jangka waktu lama dapat
Kenya menunjukan bahwa kapalan pada kaki dan tekanan darah diatas
seperti sepatu yang tepat, pemeriksaan kaki secara teratur, memiliki diet
al. Dalam Dafianto (2016), pasien DM dengan ulkus dan tanpa ulkus
Dafianto, 2016).
20
amputasi adalah:
b. Amputasi;
c. Deformitas kaki;
d. Neuropati perifer;
e. Kallus;
i. Merokok.
6. Klasifikasi
Derajat Keterangan
Belum ada luka terbuka, kulit masih utuh dengan kemungkinan
0 disertai kelainan bentuk kaki
1 Luka superfisial
2 Luka sampai pada tendon atau lapisan subkutan yang lebih dalam,
namun tidak sampai pada tulang
3 Luka yang dalam, dengan selulitis atau formasi abses
4 Gangren yang terlokalisir (gangren dari jari-jari atau bagian depan
kaki/forefoot)
5 Gangren yang meliputi daerah yang lebih luas (sampai pada daerah
lengkung kaki/mid/foot dan belakang kaki/hindfoot)
Sumber: Perawatan Luka Diabetes (Sari, 2016)
mengetahui tahapan luka bisa cepat sembuh atau luka yang berkembang
ke arah amputasi.
diabetik, ada tidaknya gejala infeksi serta ada atau tidaknya sensasi
b. Yellow/Kuning
c. Black/Hitam
7. Penatalaksanaan
kekambuhannya.
a. Debridement
b. Dressing
misalnya gel Vulnamin yang terbuat dari asam amino dan asam
c. Off-loading
deformitas.
d. Terapi medis
DM.
e. Terapi adjuvan
rusak pada ulkus diabetik termasuk mengganti kulit dari sel-sel kulit
f. Manajemen bedah
gagal.
8. Pencegahan
26
penerapan pelembab topikal setelah mencuci kaki dengan sabun dan air.
Kaki terkena air panas, bantalan pemanas dan obat topikal seperti
kaki yang aman dan dapat mengurangi tekanan sangat dianjurkan untuk
usaha apa saja yang telah dilakukan pasien (Dafianto, 2016). Lembar
27
atau instrumen yang dapat digunakan untuk skrining dan menilai risiko
2016).
1. Pengkajian
a. Anamnesa
Identittas penderita
b. Keluhan Utama
c. Riwayat Kesehatan
mengatasinya.
4) Riwayat psikososial
d. Pemeriksaan Fisik
inspeksi kaki untuk mengamati terdapat luka atau ulkus pada kulit
atau lebih tinggi sedikit. Pada kondisi terjadi gangguan di area kaki,
e. Pemeriksaan Penunjang
2. Diagnosa
dirasakan.
jaringan.
penyakitnya.
3. Rencana Keperawatan
Kriteria Hasil :
Rencana tindakan :
atur kaki sedikit lebih rendah dari jantung (posisi elevasi pada waktu
stres.
Kriteria Hasil :
gr/dl)
Rencana tindakan :
a. Timbang berat badan atau ukur lingkar lengan setiap hari sesuai
indikasi.
b. Tentukan program diet dan pola makan pasien sesuai dengan kadar
laki-laki= berat badan ideal x 30, sedangkan wanita berat badan ideal
x 25).
33
nutrisi.
dalam sel.
dan HCO3.
benda keton.
lambat.
mual, muntah.
rangsang gaster.
sepsis berkurang.
Kriteria Hasil :
35
5000-11000 ul.
o o
b. Suhu tubuh tidak tinggi (36,5 C-37 C).
mikroorganisme.
sepsis.
Rencana tindakan :
nyeri.
waktu/durasi nyeri).
nyeri.
serabut syaraf.
Rencana tindakan :
disintegritas.
silang.
e. Anjurkan klien dan keluarga untuk menjaga daerah luka agar tetap
silang.
terapi pilihan
b. Berikan dilokasasilin 500 mg per awal setiap 6 jam, mulai jam 10.00
4. Evaluasi
1. Pengertian
penyembuhan.
a. Membersihkan luka
3. Indikasi
4. Persiapan alat
1) Gunting 1 buah
f. Plester
41
g. Gunting
h. Spuit 10 cc
i. Bengkok
j. Pinset bersih
l. Sarung tangan 1 ps
m. Skort
n. Masker
p. Tempat sampah
5. Pelaksaan tindakan
a. Cuci tangan
c. Beri salam
f. Dekatkan alat
sterilitasnya
42
prinsip steril
o. Balut area luka dengan kassa verban (pada luka besar)/fiksasi dengan
q. Rapikan alat-alat
s. Cuci tangan
t. Dokumentasikan tindakan
1) Kasa
2) NaCl
44
penyembuhan luka.
3) Hidrogen Peroksida
4) Set Steril
5) Under Pad
perawatan luka.
juga digunakan plester jika ukuran luka tidak terlalu luas dan
kering.
cepat dalam dunia kesehatan. Metode perawatan luka yang saat ini
2016).
sebagai metode modern dressing dan memakai alat ganti balut yang
saat ini terbilang cukup tinggi namun semua itu tidak sesuai dengan
47
apa yang diberikan dan tingkat kesembuhannya cukup lama. Hal ini
luka dalam jarak yang cukup jauh untuk mengganti balutan dengan
Salawaney,2016).
dipakai untuk merawat luka. Dalam hal ini, perawat sangat perlu
lebih ditekankan pada intervensi yang melihat sisi klien dari berbagai
(Salawaney,2016).
dengan benar dan tepat serta menggunakan metode yang lebih baik
penyembuhan luka.
8. Prinsip-prinsip perawatan
(Ningsih, 2015).
saat luka terinfeksi atau tubuh pada saat penurunan imunitas, yang
Yessie, 2013).
b. Debridement
c. Terapi antibiotika
51
rasa sakit saat mengganti balutan dan menurunkan jumlah biaya dan
g/dl dan albumin darah dipertahankan lebih 3,5 g/dl. Dan perlu
salah satu tanda memburuknya infeksi yang ada sehingga luka suka
penyembuhan.
oksigen.
vasokonstriksi setempat.
diangkat. Abses ini timbul dari serum, fibrin, jaringan sel mati dan
54
pus.
menyebabkan hemoragi.