Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH STRUKTUR BETON II

Pelat 2 Arah Dengan Metode Portal Ekivalen

Disusun Oleh :
Nama : Telsa Wulandari
Bp : 2017210034

Dosen Pembimbing :
MUHAMMAD RIDWAN, Dr . Eng

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL S1


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
menberikan kesempatan dalam menyusun makalah ini. Serta kita kirimkan salam
dan salawat kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi pedoman dalam
hidup ini. Adapun tujuan dari penulis makalah ini adalah untuk memeuhi tugas yg
diberikan Bapak Muhammad ridwan, Dr. Eng selaku dosen pada bidang studi
struktur beton yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan kami. Ananda menyadari, makalah yang Ananda tulis ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran Ananda nantikan demi
kesempurnaan makalah ini

Padang, 29 Desember 2019

Telsa Wulandari

DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
BAB II Pembahasan
2.1 Defenisi pelat dua arah
2.2 Jenis-jenis pelat dua arah
2.3 Metode pelatdua arah
2.4 Geser Pada Pelat Dua Arah
BAB III Penutup
3.1 kesimpulan
Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Struktur harus dianggap terdiri dari rangka-rangka ekivalen pada garis-
garis kolom yg diambil dalam arah longitudinal & transversal bangunan. Masing-
masing rangka terdiri dari sebaris kolom atau tumpuan dan lajur pelat-balok,
dibatasi dalam arah lateral oleh garis tengah panel pada masing-masing sisi dari
sumbu kolom atau tumpuan. Kolom  atau  tumpuan  dianggap  dihubungkan  pada
lajur  pelat-
balok oleh komponen puntir yg arahnya transversalterhadap arah bentang yg ditinj
au momennya dan memanjang hingga garis tengah panel-panel pada masing-
masing sisi kolom.
Rangka yang berdekatan dan sejajar terhadap suatu tepi dibatasi oleh tepi
tersebut dan garis tengah panel yang berada di dekatnya, setiap rangka ekuivalen
dapat dianalisa sebagai suatu kesatuan sebagai alternatif, untuk perhitungan akibat
beban gravitasi, masing-masing lantai dan atap dapat dianalisis secara terpisah
dengan menganggap bahwa ujung-ujung jauh dari kolom adalah terjepit. Bila
pelat-blok di analisis secara terpisah, dalam menentukan momen pada suatu
tumpuan, dapat dianggap bahwa tumpuan jauh pada dua bentang berikutnya
adalah terjepit selama pelat-balok adalah menerus melewati tumpuan jepit
tersebut. Nilai-nilai momen yang diperoleh, kemudian di distribusikan ke lajur
kolom, lajur tengh dan balok dengan pendistribusikan sebagaimana metoda disain
langsung.
1.2 Rumusan Masalah
1.      Apa Defenisi Pelat dua Arah Dengan Metode Portal Ekivalen?
2.      Apa saja jenis pelat dua arah?
3.      Apa saja matode pelat dua arah ?
1.3     Tujuan Penulisan
Dengan tersusunnya makalah ini mahasiswa diharapkan mampu mejelasakan tentang :
Pelat 2 Arah Dengan Metode Portal Ekivalen

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Pelat 2 Arah Dengan Metode Portal Ekivalen

Pelat dua arah adalah pelat yang didukung pada keempat sisinya,sehingga
lenturan terjadi dalam dua  arah. Persyaratan  jenis  pelat  lantai  dua  arah  jika
perbandingan dari benang panjang terhadap bentang pendek kurang dari 2. Kolom
ekivalen yaitu Kolom yang dianggap menyatu dengan balok-pelat transversal
terhadap bentangan yang ditinjau melalui aksi torsi. Balok pelat yang mengalami
torsi ini membentang dari garis sumbu-gris sumbu panel yang membatasi masing-
masing sisi dari balok pelat yang ditinjau, seperti pada gambar 2.1.
Aksi torsi dari balok-pelat transversal akan mengurangi kekakuan lentur efektif
dari kolom aktual. Efek ini diperhitungan dalam analisis dalam bentuk kolom
ekuivalen yang mempunyai kekakuan lentur lebih kecil dari kolom aktualnya.
Gambar 2.1
(a) transfer momen antara pelat dan kolom.

(b) kolom ekivalen.

2.2 jenis pelat dua arah.

1. Pelat lantai dengan balok-balok

2. Pelat lantai cendawan


3. Pelat lantai datar

pelat

kolom

Kekakuan Lentur Kolom Ekuivalen (Kek)

Kekakuan lentur (Kek), Besarnya nilai kekakuan lentur kolom ekuivalen


dapat ditentukan sebagai berikut :

1 1 1
= +
K ek ΣK k K t
Dimana :
Kek = kekakuan lentur kolom ekuivalen
ΣKk = jumlah kekakuan lentur kolom aktual dari kolom atas dan bawah
pelat.
Kt = kekakuan puntir dari penahan puntir ( torsianarm)
 Momen Terfaktor Positif Dan Negatif.
Kekakuan kolom ekuivalen (Kek), kekakuan balok pelat, kemudian
digunakan untuk menentukan faktor distribusi (Analisis Struktur Dengan Metode
Cross) dari setiap elemen struktur untuk mendapatkan momen- momen terfaktor
(momen positif, momen negatif dan momen ujung kolom) pada masing- masing
ujung batang.
 Distribusi Momen Terfaktor.
Distribusi momen- momen terfaktor yang diperoleh dari hasil analisis
struktur kemudian di distribusikan ke masing- masing lajur kolom dan lajur
tengah seperti pada Metoda Disain Langsung.
 Transfer Beban Lantai Ke Kolom
Beban maksimum yang bekerja pada pelat dua arah, harus mampu dipukul
oleh kekuatan dari pertemuan pelat dan kolom. Meskipun pelat yang ada mampu
memikul beban lentur yang disebabkan oleh momen akibat beban luar,
kemungkinan besar pelat tersebut tidak mampu memikul gaya geser yang bekerja.
Transfer beban beban dari lantai kekolom terjadi pada bagian daerah
sekililing kolom (perimeter of the column). Jika pelat cukup tipis, luas daerah
tersebut kecil dan tegangan yang bekerja pada daerah tersebut cukup besar. Pada
kondisi tertentu, momen juga harus ditransfer dari pelat lantai ke kolom. Momen
yang ditransfer ini juga akan menyebabkan gaya geser dan dijumlahkan dengan
gaya geser yang ditimbulkan oleh beban vertikal. Tegangan-tegangan ini menjadi
sangat besar pada kolom luar (exterior column), dimana momen yang bekerja
hanya pada satu sisi.

2.3 Metode Analisis Struktur Pelat Dua Arah

1. Metode pendekatan PBI 71


2. Metode disain langsung (Koefisien Momen)
3. Metode portal ekivalen
4. Metode garis luluh (Yield line theory)

Persyaratan tebal pelat lantai 2 arah

1. Tebal minimum pelat tanpa balok


 Pelat tanpa penebalan (drop panel) = 120 mm
 Pelat dengan penebalan = 100 mm
2. Tebal minimum pelat dengan balok
Tebal pelat tidak boleh lebih dari:
fy
h = (
ln 0,8+
1500 )
36

Tebal pelat tidak boleh kurang dari


fy
h = (
ln 0,8+
1500 )
36+9 β
Tebal pelat lantai dengan balok dihitung dengan rumus
fy
(
ln 0,8+
1500 )
h =
[
36+5 β α m −0,12 1+ ( 1β )]
ln = bentang bersih terbesar antara kedua arah
β=¿perbandingan bentang bersih terpanjang dengan bentang bersih terpendek
pada panel yang ditinjau
1
αm = ( α 1+ α 2+ α 3+α 4 )
4

Eb. Ib
α=
Es . Is
Dalam segala hal tebal minimum pelat:
α m< 2 h minimum = 120 mm
αm ≥ 2 h minimum = 90 mm

Metode Pendekatan PBI 71


Anggapan Tumpuan

1. Terletak bebas, hal ini terjadi apabila pelat dapat berotasi bebas pada
tumpuannya.

Pelat sebelum berotasi


Balok tepi

Pelat setelah berotasi


Balok tepi

pelat

balok

pelat

balok

2. Terjepit elastis, terjadi apabila pelat pada tumpuan merupakan satu


kesatuan dengan balok pemikul yang relative tidak terlalu kaku, sehingga
memungkinkan terjadi rotasi.

3. Terjepit penuh, hal ini terjadi apabila penampang pelat diatas tumpuan
tidak dapat berotasi akibat beban, misalnya pada balok pemikul yang
relative kaku atau pada kondisi pelat yang simetris.
pelat

kaku
Pembebanan pelat lantai gedung
Beban mati:

1. Berat sendiri pelat


2. Berat sendiri keramik
3. Berat sendiri spesi
4. Berat sendiri gantungan/langit-langit

Beban hidup
Sesuai dengan peraturan pembebanan
Momen pelat
Dalam PBI 71 diberikan table koefisien momen lentur dari masing-masing arah
sisi pelat. Setiap panel dianalisis tersendiri berdasarkan kondisi tumpuan bagian
tepinya. Ada 9 set koefisien momen yang sesuai untuk Sembilan kondisi pelat
sebagai berikut:

3 8
9 2

5
7
4

1
6

Mtx
lx Mly Mty

Mlx

Ly
Momen perlebar satuan dalam arah bentang pendek dan panjang:
Mu = 0,001 X qu lx2
qu = 1,2 qbs + 1,6 qh
lx = panjang bentang pendek
ly
X = koefisien yang tergantung
lx
2.4 Geser Pada Pelat Dua Arah

Pelat lantai yang didukung oleh kolom tanpa balok pemikul apabila menerima
beban yang berat akan mengalami retak-retak disekitar kolom. Retak retak ini
terjadi karena beban mengalami lentur, pada saat yang sarna pelat lantai akan
mengalami geser. Menurut (Phil M. Ferguson) tegangan geser yang terjadi pada
plat yang didukung oleh kolom dapat di identifikasikan kebalikan dari tegangan
geser yang terjadi pada pondasi tumpuan persegi atau bujur sangkar yang dibebani
oleh beban kolom terpusat. Akibat beban yang menerus maka akan semakin jelas
retak yang terjadi di daerah sekitar kolom . Geser yang terjadi pada pelat lantai
dua arah ini akan menyebabkan retak-retak diagonal pada daerah piramid beton
pada daerah sekeliling pertemuan antara kolom dan pelat.
Dalam penentuan daerah retak-retak yang timbul dan daerah tekan geser (geser
pons), maka dltetapkan sebuah daerah kritis (jarak kritis) yang besarnya d/2 dari
permukaan kolom.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pelat dua arah adalah pelat yang didukung pada keempat sisinya,sehingga
lenturan terjadi dalam dua  arah. Persyaratan  jenis  pelat  lantai  dua  arah  jika
perbandingan dari benang panjang terhadap bentang pendek kurang dari 2. Kolom
ekivalen yaitu Kolom yang dianggap menyatu dengan balok-pelat transversal
terhadap bentangan yang ditinjau melalui aksi torsi.

jenis pelat dua arah.


1. Pelat lantai dengan balok-balok
2. Pelat lantai cendawan
3. Pelat lantai datar

Metode Analisis Struktur Pelat Dua Arah

1. Metode pendekatan PBI 71


2. Metode disain langsung (Koefisien Momen)
3. Metode portal ekivalen
4. Metode garis luluh (Yield line theory)

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/37717363/Struktur_Beton_2_Perencanaan_Pelat_Met
ode_Portal_Ekivalen (online) Diakses 29 Desember 2019

https://dokumen.tips/documents/struktur-beton-2-perencanaan-pelat-metode-
portal-ekivalen.html (online) Diakses 29 Desember 2019

https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/2102/05.2%20bab%202.pdf?
sequence=6&isAllowed=y (online) Diakses 29 Desember 2019

Anda mungkin juga menyukai