Anda di halaman 1dari 1

Kemuliaan Abu Bakar Ash-Shiddiq

Abu Bakar bernama asli Abdullah, lahir di Makkah 2 tahun 2 bulan setelah kelahiran Rasulullah
SAW. Ia dipanggil Abu Bakar karena ia sering menjadi pelopor kebaikan. Abu berarti bapak, Bakar
berarti segera atau dini atau awal sebab itu beliau selanjutnya disebut Abu Bakar. Sejak kecil Abu
Bakar senang sekali berbuat kebajikan dan hal-hal terpuji, salah satu sahabatnya berkata
“Sesungguhnya engkau selalu menyambung tali silahturahim, selalu berkata benar, banyak
menanggung kesulitan orang lain, menolong orang-orang yang menderita, dan menghormati tamu.”
Begitu kesaksian Ibnu Dugunah sahabat Abu Bakar. Abu Bakar termasuk yang paling utama masuk
islam ia adalah sahabat Nabi Muhammad SAW. yang paling setia mendampingi Rasulullah sejak
masuk Islam sampai meninggal. Ketika Nabi Muhammad SAW. berhijrah dari Makkah ke Madinah,
Abu Bakar lah yang menemaninya pada saat itu, Kamis 27 Syafar tahun ke 14 Kenabian, waktu
tengah hari Rasulullah SAW. mendatangi Abu Bakar kerumahnya, Abu Bakar berkat “Demi Allah
beliau tidak akan kembali pada saat begini, kecuali ada urusan penting.” Beliau menggambarkan
kepada Abu Bakar bahwa Allah SWT. telah mengizinkannya untuk hijrah ke Madinah setelah
memastikan rencana hijrah Rasulullah SAW. pulang kerumah sambal menunggu waktu malam tiba.
Pada hari yang sama para tokoh Kafir Quraisy sedang mengepung rumah Rasulullah SAW. mereka
berniat akan membunuhnya setelah lewat tengah malam, mereka meyakini inilah cara terakhir
untuk menghentikan Rasulullah berdakwah kepada Islam, ketika malam semakin larut Rasulullah
keluar dari rumahnya menuju rumah Abu Bakar tanpa diketahui oleh orang-orang yg memusuhinya,
lalu mereka berdua berusaha keluar dari Makkah sebelum fajar menyingsing, mereka justru ke arah
Yaman arah selatan Makkah tidak langsung menuju ke Madinah, setelah sampai di dekat bukit yang
tinggi dan terjal, mereka berdua berencana bersembunyi, Abu Bakkar membantu Rasulullah SAW
sambil menggendong naik ke atas bukit. Di depan mulut goa yang dikenal dengan Goa Thur, Abu
Bakar berkata “Engkau jangan masuk sebelum aku masuk terlebih dahulu, agar jika ada sesuatu yang
berbahaya akulah yang kena bukan engkau.” Abu Bakar masuk dan membersihkan Goa, ia
memerikasa dinding-dinding Goa, lalu Abu Bakar menyobek kain yang dipaikainya untuk menyumbat
lubang-lubang yang ada di dinding Goa, setelah itu ia berkata “Silahkan masuk ya Rasulullah”
Rasulullah masuk ke dalam Goa, lalu menyandarkan kepalanya ke sebuah batu dan memejamkan
mata, Abu Bakar menjanganya tiba-tiba kaki Abu Bakar disengat oleh binatang berbisa dari balik
lubang yang disembatnya, ia berusaha tidak bergerak sambil menahan rasa sakitnya karena khawatir
akan membangunkan Rasulullah, namun rasa nyeri yang sangat membuat air mata Abu Bakar
menetes dan mengenai wajah Rasulullah SAW. Rasulullah terbangun dan bertanya “Apa yang terjadi
wahai Abu Bakar?” “Aku disengat binatang berbisa, Wahai Rasulullah.” lalu Rasullah meludahi luka
Abu Bakar, dan rasa nyeri hilang seketika. Abu Bakar mendampingi Rasulullah SAW. dalam hijrah ke
Madinah selama 10 hari, 3 hari di Goa Sur, dan 7 hari di perjalanan ke Yatsri Madinah. Sampai
mereka tiba di Madinah dengan selamat pada hari Senin 8 Rabiul awal tahun 14 kenabian, Abu
Bakar seorang yang pemberani, Ali Bin Abi Thalib berkata “Ketika perang Badar mendirikan tenda
untuk Rasulullah SAW.” lalu kami bertanya “Siapa yang bersedia mendampingi Rasulullah SAW.?
agar tidak ada musuh yang bisa mendekatinya” Demi Allah tak satupun dari kami yang maju selain
Abu Bakar. Abu Bakar juga seorang yang sangat dermawan Putri Abu Bakar, Aisyah menceritakan
ketika masuk Islam Abu Bakar memiliki 40 Ribu dinar keping emas, ia menginfakan seluruh hartanya
itu kepada Rasulullah SAW. Abu Bakar seorang yang cerdas dan berilmu luas, Abdullah Bin Umar
pernah ditanya “Siapakah yang memberikan Fatwa di masa Rasulullah SAW.” ia menjawab “Abu
Bakar dan Umar dan aku tidak mengetahui orang lain selain mereka berdua.” Abu bakar juga sosok
yang paling baik dan utama, Abdullah Bin Umar berkisa “Dimasa Rasulullah kami diperintahkan
memilih orang-orang, kami pun memilih Abu Bakar lalu Umar lalu Usman, dan terlihat Rasulullah
SAW. tidak menentang hal itu.” Abu Hurairah

Anda mungkin juga menyukai