Anda di halaman 1dari 40

ENTREPRENEURSHIP NURSING

Ns. Wahyuddin,SE.,S.Kep
Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan
STIK FAMIKA MAKASSAR
Email: wahyoeddin.se@gmail.com

SUB POKOK BAHASAN: EDISI


1. KONSEP ENTREPRENEURSHIP/ KEWIRAUSAHAAN

1
2. KONSEP KEPERAWATAN
3. KONSEP NURSEPRENEUR

A. TIU
Untuk mengetahui dan mengaplikasikan kewirausahaan dalam keperawatan,

Entrepreneurship Nursing Of Stik Famika Makassar


Dimana Wirausaha adalah seseorang pembuat keputusan yang membantu
terbentuknya system ekonomi perusahaaan yang bebas. Karir kewirausahaan dapat
mendukung kesejahteraan masyarakat, menghasilkan imbalan financial yang nyata.
Wirausaha di berbagai industry membantu perekonomian dengan menyediakan
pekerjaan dan memproduksi barang dan jasa bagi konsumen dalam negeri maupun
di luar negeri. Meskipun perusahaan raksasa menarik perhatian banyak publik akan
tetapi bisnis kecil dan kegiatan kewirauasahaannya setidaknya memberikan andil
nyata bagi kehidupan sosial dan perekonomian dunia.

B. TIK
TUJUAN KEGIATAN BELAJAR :
1. Untuk mengetahui konsep kewirausahaan
2. Untuk mengetahui konsep keperawatan
3. Untuk mengetahui konsep nursepreneurs
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020

URAIAN MATERI BELAJAR


1. KONSEP KEWIRAUSAHAAN
Seorang wirausaha adalah seseorang yang dapat menciptakan sesuatu hal dan mengolah bahan baku
baru. Sejalan dengan pendapat Joseph Schumpeter (Buchari Alma, 2013: 24), “Entrepreneur as the person who
destroys the existing economic order by introducing new products and services, by creating new forms of
organization, or by exploiting new raw material”. Artinya Wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem
ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi
baru atau mengolah bahan baku baru.
Kata Entrepreneurship yang dahulunya sering diterjemahkan dengan kata kewiraswastaan akhir-akhir
ini diterjemahkan dengan kata kewirausahaan. Entrepreneur berasal dari bahasa Perancis yaitu entreprendre
yang artinya memulai atau melaksanakan. Wiraswasta/wirausaha berasal dari kata: wira: utama, gagah berani,
luhur; swa: sendiri; sta: berdiri; usaha: kegiatan produktif (Kementrian Pendidikan Nasional, 2010).
Menurut Zimmerer dkk (2008) wirausaha adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan
mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara
mengidentifikasi peluang yang signifikan dan menggabungkan sumber-sumber daya yang diperlukan.
Jadi, kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif, kreatif, berdaya, bercipta,
berkarsa dan bersahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya atau
kiprahnya. Seseorang yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah
dicapainya.
Entrepreneur sebuah kata yang berasal dari bahasa Perancis yang bermakna seseorang yang melakukan
dan mengoperasikan kegiatan enterprise (perdagangan) atau venture (bisnis) yang dihubungkan dengan
pengambilan resiko. Dalam konteks yang lebih luas entrepreneur disinonimkan dengan "founder".
Secara umum entrepreneur selalu dikaitkan dengan bisnis, namun sebenarnya tidak selalu demikian.
Seorang entrepreneur adalah pembuka cakrawala baru atau membentuk pelayanan jasa/produk dalam market
baru, baik itu bersifat profit ataupun non profit. Prof W.Long menyebutkan istilah dari bahasa jerman
"unternehmer", dan "unternehmergeist" yang memiliki pengertian semangat untuk gagasan baru yang
menguntungkan (spirit of entrepreneurship). (1).
Referensi lainnya menyebutkan bahwa kata “entrepreneur” berasal dari bahasa Perancis
“entreprendre” yang berarti memulai, mengambil inisiatif dan tindakan sejenis. Artinya dalam konteks dunia
usaha, itu berarti memulai sebuah usaha atau bisnis. Kamus Webster kemudian mendefinisikannya sebagai
seseorang yang mengorganisasi, mengelola, dan mengambil risiko dari suatu bisnis atau perusahaan.
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, entrepreneur diartikan sebabagai orang yang pandai atau
berbakat dalam membuat produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan
produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.
Definisi entrepreneur ini terus berkembang dengan bermacam penekanan sejalan dengan peradaban
manusia. Richard Cantillon, misalnya, mendefinisikan entrepreneur sebagai orang yang mempekerjakan diri
sendiri. Mereka adalah orang-orang yang membeli sesuatu pada harga tertentu dan menjualnya pada harga tak

Page 2 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020
tentu di masa depan. Entrepreneur di sini identik dengan mereka yang menanggung ketidakpastian (uncertainty)
atau risiko. (Bisnis Indonesia, 9 Oktober 2003)
Menurut Rhenald Kasali entrepreneur adalah seseorang yang menyukai perubahan, melakukan temuan-
temuan yang membedakan dirinya dengan orang lain, menciptakan nilai tambah, memberikan manfaat bagi
dirinya dan orang lain, karyanya dibangun berkelanjutan (bukan ledakan sesaat) dan dilembagakan agar kelak
dapat bekerja efektif di tangan orang lain (dalam Paulus Winarto, 2005).
Seorang entrepreneur adalah pembuka cakrawala baru atau membentuk pelayanan jasa/produk dalam
market baru. Dalam ranah kehidupan sehari-hari dan dalam bahasa yang sederhana entrepreneur dapat dikenali
dengan contoh seorang yang mengubah sesuatu yang tidak berguna, sampah, rongsokan menjadi sesuatu yang
berharga atau mendatangkan manfaat. Dalam hal ini seseorang itu mempunyai kemampuan berpikir yang
kreatif dengan daya kreasi dan membuat sesuatu yang baru dengan cakap melihat suatu peluang serta berani
mengambil risiko atas tindakannya. Ketika seorang perawat mengambil suatu langkah di tengah orang-orang
lain saling berlomba memperebutkan kesempatan kerja yang sangat sempit, ia justru berpikir melakukan suatu
usaha yang dapat menghasilkan secara ekonomi dan memberi peluang kerja bagi sesamanya, ia dapat dikatakan
sebagai seorang entrepreneur.
Definisi terkini mengenai seorang entrepereneur adalah: Orang yang membentuk ulang atau mevolusir
pola produksi dengan memanfaatkan suatu penemuan atau, sebuah kemungkinan teknologis yang belum pernah
dicoba untuk rnenghasilkan suatu komoditi baru atau memproduksi suatu bentuk lama dengan cara baru.
Beberapa ahli menjelaskan seorang entrepereneur dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan berikut,
kemudian dari cara menjawabnya kita bisa melihat apakah ia seorang entrepereneur atau seperti perawat
kebanyakan, pertanyaan adalah sebagai berikut:
1. Apakah Anda mendambakan keamanan saat orang banyak berkerumun?
2. Apakah Anda bertindak berdasar konsensus dan komite?
3. Apakah Anda mau memberi pengorbanan?
4. Apakah Anda merasa nyaman bekerja 6 atau 7 hari, 60-80 jam seminggu?
5. Apakah Anda mudah dikacaukan saat mengerjakan proyek khusus?
6. Apakah Anda siap untuk melakukan lebih dari yang dilakukan pesaing Anda?
7. Dapatkah Anda membuat keputusan penting?
8. Dapatkah Anda mengendalikan diri saat mereka di sekitar Anda tak lagi mampu?

Who Are the Entrepreneurs?


Despite dreams, wishful thinking, and even plans, few people actually take the step of trying to start a company.
Why is this? Is there a special breed of man which is particularly inclined to become an entrepreneur? Are there
special characteristics or conditions which stimulate entrepreneurial activities? The basic questions we are
asking here are classic one- Are entrepreneurs born or are they made? If they can be made, what are the
ingredients? I have reached the conclusions that, given a degree of ambition and ability not uncommon to many
individuals, certain kinds of experiences and situational conditions rather than personality or egoare the major
determinants of whether or not an individual becomes an entrepreneur.
Seorang entrepreneur adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan, mencari, dan
memanfaatkan peluang dalam menuju apa yang diinginkan sesuai dengan yang diidealkan. Perbedaan seorang

Page 3 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020
wiraswastawan dengan seorang Entrepreneur adalah Entrepreneur cenderung bermain dengan resiko dan
tantangan. Artinya. Entrepreneur lebih bermain dengan cara memanfaatkan peluang-peluang tersebut.
Sedangkan wiraswastawan lebih cenderung kepada seseorang yang memanfaatkan modal yang dimilikinya
untuk membuka suatu usaha tertentu. Seorang Entrepreneur bisa jadi merupakan wiraswastawan, namun
wiraswastawan belum tentu Entrepreneur. Wirausahawan mungkin adalah seorang manajer yang mengelola
suatu perusahaan yang bukan miliknya. Namun Entrepreneur adalah seseorang yang memiliki sebuah usaha
sendiri.
Kecenderungan yang terjadi pada mahasiswa-mahasiswa yang duduk di perguruan tinggi sekarang
adalah kebanyakan dari mereka lebih menginginkan pekerjaan yang mapan setelah menyelesaikan
pendidikannya. Mereka tidak mau mengawali kehidupan setelah lulus dari perguruan tinggi dengan memulai
sebagai Entrepreneur. Kesuksesan seseorang mereka lihat dari ukuran seberapa makmur kehidupan orang
tersebut, berapa besar gaji yang diperolehnya, apakah ia sudah memiliki mobil mewah atau rumah yang indah.
Padahal, sukses tidaknya seorang Entrepreneur bukan dilihat dari sudut pandang kemakmuran dan
kesejahteraan seseorang saja, namun lebih dinilai dari usaha apa yang telah diperbuat dalam pekerjaannya, baik
itu dengan memulai suatu usaha sendiri atau lewat pekerjaan yang digelutinya.
Pendidikan kewirusahaan yang diberikan di perguruan tinggi sekarang ini cenderung kepada bagaimana
memulai suatu usaha dan mengelola usaha tersebut dengan baik. Padahal mengacu kepada definisi Entrepreneur
yang diberikan sebelumnya, Entrepreneur bukan berarti harus memiliki suatu usaha. Entrepreneur secara umum
adalah orang-orang yang mampu menjawab tantangan-tantangan dan memanfaatkan peluang-peluang yang
ada. Sehingga yang menjadi pertanyaan adalah keberadaan kurikulum pendidikan mengenai Entrepreneur ini.
Apakah memang seharusnya mengajarkan bagaimana memulai usaha atau bagaimana menjawab tantangan dan
memanfaatkan peluang usaha ? Kalau yang diberikan adalah bagaimana memulai suatu usaha, maka kurikulum
yang ada telah menjawab pertanyaan tersebut. Tetapi kalau yang diberikan adalah bagaimana menjawab
tantangan dan memanfaatkan peluang usaha, maka akan timbul pertanyaan lain yang lebih sulit dijawab.
Apakah seorang entrepreneur itu dibentuk atau dilahirkan.

A. Tujuan Kewirausahaan
Kewirausahaan merupakan proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke
dalam kehidupan.Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan
sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko
atau ketidakpastian.
Tujuan Kewirausahaan yaitu:
1) Meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas
2) Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan
kesejahteraan masyarakat
3) Membudayakan semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan di kalangan masyarakat
yang mampu, andal, dan unggul

Page 4 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020
4) Menumbuh kembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap
masyarakat

B. Manfaat Kewirausahaan
Kegiatan kewirausahaan dapat membantu perekonomian menjadi lebih baik. Menurut Zimmerer dkk
(2008) manfaat kewirausahaan yaitu:
1) Peluang untuk Menentukan Nasib Anda Sendiri
Memiliki usaha atau perusahaan sendiri memberikan kebebasan dan peluang bagi para wirausaha untuk
mencapai apa yang penting baginya.
2) Peluang untuk Melakukan Perubahan
Semakin banyak bisnis yang memulai usahanya karena mereka dapat menagkap peluang untuk
melakukan berbagai perubahan yang menurut mereka sangat penting. Mungkin berupa penyediaan
perumahan sederhana yang sehat dan layak pakai, dan mendirikan daur ulang limbah untuk
melestarikan sumber daya alam yang terbatas, pebisnis kini menemukan cara untuk mengombinasikan
wujud kepedulian mereka terhadap berbagai masalah ekonomi dengan sosial dengan harapan untuk
menjalani hidup yang lebih baik.
3) Peluang untuk mencapai potensi sepenuhnya
Banyak orang menyadari bahwa bekerja di suatu perusahaan seringkali membosanka, kurang
menantang dan tidak ada daya tarik. Hal ini tentu tidak berlaku bagi seorang wirausahawan, bagi
mereka tidak banyak perbedaan antara bekerja atau menyalurkan hobi atau bermain, keduanya sama
saja. Bisnis-bisnis yang dimiliki oleh wirausahawan merupakan alat untuk menyatakan aktualisasi diri.
Keberhasilan mereka adalah suatu hal yang ditentukan oleh kreativitas, antusias, inovasi, dan visi
mereka sendiri. Memiliki usaha atau perusahaan sendiri memberikan kekuasaan kepada mereka,
kebangkitan spiritual dan mampu mengikuti minat atau hobinya sendiri.
4) Peluang untuk Meraih Keuntungan
Walaupun pada tahap awal uang bukan daya tarik utama bagi wirausahawan, keuntungan
berwirausahawan merupakan faktor motivasi yang penting untuk mendirikan usaha sendiri,
kebanyakan pebisnis tidak ingin menjadi kaya raya, tetapi kebanyakan diantara mereka yang menang
menjadi berkecukupan. Hampir 75% yang termasuk dalam daftar orang terkaya (Majalah Forbes)
merupakan wirausahawan generasi pertama.
5) Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakan dan mendapatkan pengakuan atas usahanya
Pengusaha atau pemilik usaha kecil seringkali merupakan warga masyarakat yang paling dihormati dan
dipercaya. Kesepakatan bisnis berdasarkan kepercayaan dan saling merhormati adalah ciri pengusaha
kecil.Pemilik menyukai kepercayaan dan pengakuan yang diterima dari pelanggan yang telah dilayani
dengan setia selam bertahun-tahun.Peran penting yang dimainkan dalam sistem bisnis dilingkungan
setempat serta kesadaran bahwa kerja memilki dampak nyata dalam melancarkan fungsi sosial dan
ekonomi nasional adalah merupakan imbalan bagi manajer perusaan kecil.

Page 5 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020
6) Peluang untuk melakukan sesuatu yg Anda sukai
Hal yang didasarkan oleh pengusaha kecil atau pemilik perusahaan kecil adalah bahwa kegiatan usaha
mereka sesungguhnya bukan kerja. Kebanyakan kewirausahawan yang berhasil memilih masuk dalam
bisnis tertententu, sebab mereka tertarik dan menyukai pekerjaan tersebut. Mereka menyalurkan hobi
atau kegemaran mereka menjadi pekerjaan mereka dan mereka senang bahwa mereka melakukannya.

Entrepreneur dalam menjalankan bisnisnya tidak lepas dari modal. Modal tidak selamanya identik
dengan uang ataupun barang (tangible). Sebuah ide sudah termasuk modal yang luar biasa karena ide
merupakan modal utama yang akan membentuk dan mendukung modal lainnya. Beberapa modal yang
termasuk ke dalam modal tidak berwujud (intangible) antara lain :
1. Modal Intelektual
Modal Intelektual didefinisikan sebagai kombinasi dari sumberdaya-sumberdaya intangible dan
kegiatan-kegiatan yang membolehkan organisasi mentransformasi sebuah bundelan material, keuangan
dan sumberdaya manusia dalam sebuah kecakapan sistem untuk menciptakan stakeholder value (Cut
Zurnali , 2008).
2. Modal Sosial dan Moral
Modal sosial dan moral yang dapat disebut sebagai suatu integritas merupakan suatu hal penting yang
membentuk sebuah citra terhadap kepribadian Anda sebagai seorang wirausaha. Pada saat menjalankan
bisnis, ada etika wirausaha yang tidak boleh Anda langgar.
3. Modal Mental
Mental wirausaha harus ditaman sejak dini. Karena modal mental merupakan kesiapan sejak dini
kemudian diwujudkan dalam bentuk keberanian untuk menghadapi risiko dan tantangan.

C. Faktor-faktor Pendorong Keberhasilan Wirausaha


Menurut Suryana (2014:108), keberhasilan dalam kewirausahaan ditentukan oleh tiga faktor, yaitu yang
mencakup hal-hal berikut:
1. Kemampuan dan kemauan.
Orang yang tidak memiliki kemampuan, tetapi banyak kemauan dan orang yang memiliki kemauan,
tetapi tidak memiliki kemampuan, keduanya tidak akan menjadi wirausahawan yang sukses.
Sebaliknya, orang yang memiliki kemauan dilengkapi dengan kemampuan akan menjadi orang yang
sukses. Kemauan saja tidak cukup bila tidak dilengkapi dengan kemampuan.
2. Tekad yang kuat dan kerja keras.
Orang yang tidak meiliki tekad yang kuat, tetapi memiliki keamauan untuk bekerja keras dan orang
yang suka bekerja keras, tetapi tidak memiliki tekad yang kuat, keduanya tidak akan menjadi wirausaha
yang sukses.
3. Kesempatan dan peluang.

Page 6 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020
Ada solusi ada peluang, sebaliknya tidak ada solusi tidak akan ada peluang. Peluang ada jika kita
menciptakan peluang itu sendiri, bukan mencari-cari atau menunggu peluang yang datang kepada kita.

2. KONSEP KEPERAWATAN (NURSING)

Salah satu definisi Keperawatan menurut Virginia Henderson : Fungsi unik dari perawat adalah
membantu individu baik sehat maupun sakit dalam melaksanakan kegiatan yang menunjang kesehatan serta
penyembuhan atau membimbing klien agar meninggal dunia dengan tenang. Segala yang dilakukan perawat
adalah untuk membantu meningkatkan dan menumbuhkan kemauan, kekuatan dan pengetahuan agar tidak
bergantung pada bantuan orang lain.
Kata kunci dari definisi tersebut adalah menumbuhkan kemauan, kekuatan dan pengetahuan agar tidak
bergantung pada bantuan orang lain. Pentingnya kemandirian klien agar klien tersebut tidak menjadi beban.
Klien harus menjadi bagian dari solusi bukan menjadi bagian dari masalah keluarganya.
Masalah kesehatan muncul salah satunya dari ketidak mandirian klien secara finansial. Sebagai illustrasi
pada saat bimbingan profesi perawatan jiwa masyarakat di suatu wilayah di Bandung, penulis menemukan kasus
sebagai berikut;
Kepala keluarga tinggal di rumah kontrakan 4x4 meter. Mata pencaharian menarik becak. Kontrakan sudah
habis dan harus segera dibayar. Listrik Belum dibayar, rumah bocor, Persediaan beras di rumah sudah kosong.
Anak yang paling kecil menjadi pengamen. Anak kedua terlibat tawuran dan minuman keras. Klien tersebut
mengalami TBC khronis dan muntah darah. Istrinya menjadi tukang cuci pakaian tetangga, iapun sudah mulai
mengeluh batuk dan sulit tidur.
Bila perawat melakukan asuhan klien di atas, maka tidak ada ilmu yang paling relevan digunakan
perawat selain ilmu tentang perubahan behavior dengan jiwa entreprenueur, karena akar masalahnya adalah
uang dan kepribadian. Bila faktor genetik dan takdir yang menjadi masalah, maka kuncinya adalah merubah
DNA nya dengan metoda re-change your DNA yang digagas Rhenald Kasali. Mungkinkah DNA dirubah?,
menurut Kazuo Murakami, ahli genetika terkemuka dunia, pemenang max Planck research Award dan Japan
Academi Prize dalam diri orang miskin ada gen kaya yang sedang tidur (dormant) dan perlu dibangkitkan(2).
Gen tidur bisa juga dalam bentuk gen kanker atau gen penyakit lain yang mengancam. Jadi ada dormant posistif
yang menguntungkan dan dormant negatif yang merugikan.
Melalui penelitian genetika selama lebih dari 40 tahun, Murakami menemukan bahwa kita bisa
mengkondisikan tombol gen kita meng ”on”-kan gen positif dan meng”off”-kan gen negatif. Stimulusnya bisa
dari lingkungan. Lingkungan paling dekat dengan klien adalah perawat. Perawatlah yang dapat memberi
stimulus agar klien menjadi kaya. Dapat memenuhi kebutuhannya, tidak tergantung pada orang lain. Bukan
rahasia, ada ribuan keluarga yang bernasib sama dengan klien di atas di Indonesia.
Kenyataannnya tidak bisa diselesaikan langsung oleh perawat. Karena perawat bukan dewa atau
sinterclas. Perawat perlu membekali diri agar cerdas secara finansial, menjadi bagian dari solusi dan bermanfaat
untuk orang banyak. Gen dormant klien harus dibangkitkan oleh perawat. Melalui stimulus berupa dorongan,

Page 7 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020
nasehat, ajakan, berupaya sebagai role model, Stimulasi tersebut akan efefktif bila perawat sendiri memiliki
jiwa entrepreneur dan telah membangkitkan gen tidur dalam dirinya. Dengan demikian sangat penting menggali
wacana ke arah kaitan konsep nursing dengan entrepreneur (nursepreneur).

Gambar x. Gambar gen diatas menunjukan gen kanker yang dibangunkan


di bawah menunjukan gen dorman

Sebagi ilustrasi tentang keajaiban stimulasi gen dorman ini mungkin bisa dijelaskan dengan pendekatan
ilmu pertanian. Pernahkah Anda mendengar tentang pohon tomat yang setiap batangnya menghasilkan dua
belas ribu buah tomat?. Pohon-pohon ini pernah dipamerkan dalam Pameran Sains and Technology Tsukuba
pada 1985. Banyak orang yang menganggap bahwa pohon-pohon ini adalah hasil dari bioteknologi, tetapi
sesungguhnya mereka dihasilkan dari biji sebuah varietas tomat biasa yang biasanya hanya akan menghasilkan
dua puluh atau tiga puluh buah tomat. Jika bukan bioteknologi, lalu apa rahasianya?.
Pohon-pohon itu dikembangbiakkan dengan metode hidroponik menggunakan sinar matahari dan air
yang diperkaya dengan nutrisi. Satu-satunya perbedaan adalah bahwa pohon-pohon tersebut ditumbuhkan di
air dan bukan di tanah. Pada umumnya, tanah sangatlah penting untuk pembiakan tanaman. Tanaman
mengirimkan akarnya ke dalam tanah untuk menyerap nutrisi dan kelembapan yang diperlukan untuk tumbuh.
Tentu saja, tanaman juga memerlukan sinar matahari dan udara, tetapi tanah selalu dianggap sebagai salah satu
aspek terpenting dalam bercocok tanam.
Namun, seorang ahli agronomi, Shigeo Nozawa, beranggapan bahwa hal yang sebaliknyalah yang
benar. Dengan keyakinan bahwa kemampuan sebuah tanaman untuk tumbuh justru dihalangi oleh kenyataan
bahwa akar-akar tanaman tersebut tumbuh di dalam tanah, ia pun menumbuhkan tanaman di air, untuk
melepaskan akar-akar dari kurungannya dan membiarkannya dengan bebas menyerap pemberian alam. Hal ini
dikenal dengan metode hidroponik, dan hasilnya adalah pohon tomat yang menghasilkan seribu kali Iipat buah
daripada pohon konvensional.
Nozawa dapat melihat kehidupan dari sudut pandang pohon tomat. Dari hal ini, kita dapat melihat
bahwa bahkan tomatpun memiliki potensi jauh lebih besar daripada yang dapat kita keluarkan Murakami
(2007). Bayangkan. Jika filosofi Nozawa telah membantu tanaman menyadari potensi mereka, apakah yang
akan terjadi jika kita menerapkan filosofi ini pada manusia?. Walaupun kita berjuang untuk membangun potensi
kita, kita terus terperangkap dalam batasan yang kita terapkan pada diri sendiri. Jika perawat atau dokter

Page 8 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020
berkata, "Apakah mungkin bapak bisa membayar pengobatannya?, resep ini mungkin terlalau mahal bagi
bapak, obat generic ini mungkin sangat cocok bagai bapak yang secara ekonomi di bawah rata-rata!"
Batasan yang kita terapkan pada diri sendiri dan klien kita hampir selalu didasari oleh perbandingan
dengan orang lain. Ini adalah sebuah sudut pandang yang sangat sempit. Tetapi, kita masih yakin bahwa
batasan-batasan ini ada, dan kita memandang pengalaman dan pengetahuan kita sebagai sesuatu yang absolut.
Sungguh suatu perspektif yang sangat sempit.
Nozawa menjelaskan bagaimana ia mendapat ide untuk memproduksi tomat raksasa: "Tumbuh-
tumbuhan yang kita lihat di sekitar kita hanya menunjukkan potensi yang terbatas sebagai reaksi dari kondisi
tertentu. Saya mulai meneliti kondisi apa saja yang mencegah mereka menyadari potensi yang lebih besar. Saya
pun mengambil kesimpulan bahwa tanah adalah salah satu dari hambatan mereka." Menurut jalan pikiran
konvensional, tanah sangatlah penting untuk pertumbuhan tumbuhan, tetapi Nozawa membalikkan ide ini.
Nozawa menyimpulkan bahwa jika halangan-halangan ini dihilangkan, efisiensi fotosintesis akan lebih baik
dan pertumbuhan tanaman pun akan meningkat. Teorinya itu terbukti dengan peningkatan panen seribu kali
lipat pada pohon-pohon tomatnya.
Manusia pun sama halnya. Jika kita menghilangkan semua hambatan dan menyediakan Iingkungan
yang sesuai, potensi kita untuk berkembang akan tidak terbatas. Jika tomat dapat mencapai peningkatan potensi
seribu kali lipat, maka bukan tidak realistis untuk mengharapkan peningkatan kemampuan yang lebih besar
pada manusia, yang merupakan organisme yang lebih kompleks. "manusia pasti memiliki potensi yang lebih
besar."
Berapa banyak orang di dunia yang menyalahkan kelemahan mereka, seperti kurang memiliki keahlian
olahraga, atau menyalahkan orangtua mereka. Memang benar bahwa keturunan memengaruhi karakteristik dan
kemampuan setiap individu. Tetapi, walaupun sifat-sifat ini diwariskan secara genetik, gen kita juga dilengkapi
dengan suatu tombol nyala/padam yang dapat mengubah fungsi gen tersebut. Contohnya, olahraga secara
teratur akan menyalakan gen yang bermanfaat yang berakibat meningkatnya kekuatan otot dan kesehatan, dan
pada saat yang sama juga memadamkan gen yang merugikan.
Lingkungan juga dapat memicu mekanisme nyala/padam ini. Namun, yang lebih luar biasa adalah
kenyataan bahwa mekanisme nyala/padam tersebut dapat dipicu oleh sikap mental. Penelitian di masa kini
menunjukkan bahwa cara berpikir dapat mengaktifkan gen kita. Sebuah eksperimen yang baru-baru ini
dilakukan Kazuo dkk. menemukan bahwa kita dapat menurunkan secara signifikan tingkat gula darah pada
penderita diabetes setelah makan. Selanjutnya ditemukan pula bahwa gen-gen tertentu dapat teraktivasi oleh
perasaan bahagia, dan membuktikan untuk pertama kali bahwa berpikir positif dapat memicu tombol positif
genetic dormant. Dengan mempelajari bagaimana mengaktifkan gen positif dan menonaktifkan gen negatif
kita, terbuka kemungkinan tak terbatas untuk mengembangkan potensi kemampuan finansial manusia.
Faye Glenn Abdellah, mendefinisikan perawatan sebagai berikut: Perawatan adalah memberikan
pelayanan kepada individu keluarga dan masyarakat yang didasari oleh ilmu seni, sikap dan kemampuan
intelektual serta keterampilan. Perawat berupaya dengan hasrat dan kemampuannya untuk menolong seseorang
yang sakit maupun yang sehat. Abdellah memperhatikan gambaran perawat melalui intelegensi, kemampuan
dan tehnik yang baik dalam memberikan pertolongan kepada kliennya.

Page 9 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020
Abdellah mengklasifikasikan 21 tipe masalah keperawatan, yang dirangkum dalam 3 pola :
1. Kebutuhan, fisik, sosial dan emosional pasien
2. Hubungan interpersonal antara perawat dan pasien
3. Unsur biasa dari perawatan pasien yang menyangkut lingkungan fisik.

Fokus penting dari keperawatan menurut Abdellah adalah perawat harus menciptakaan atau
memelihara lingkungan terapeutik. Abdellah juga mengatakan bahwa bila reaksi perawat terhadap klien
bersikap bermusuhan atau negative maka keseluruhan lingkungan klien akan terpengaruh menjadi menjadi
negatif juga.
Suasana emosional perawat akan mempengaruhi suasana emosional klien. Suasana emosional klien
akan mempengaruhi kekebalan tubuhnya. Kekebalan tubuh akan mempengaruhi penyembuhannya. Suasana
emosional perawat dapat terpengaruh oleh kondisi keuangan perawat. Perawat-perawat yang kurang cerdas
secara finansial cenderung lebih emosional, reaktif dan menyalahkan lingkungan. Ciri-ciri perawat ini adalah
kebutuhan dasarnya sendiri belum terpenuhi secara optimal, tidak punya tabungan, tidak adanya asset yang
dimiliki, sering bertengkar tentang masalah-masalah kecil yang sebenarnya mempertengkarkan gaji, honor,
komisi atau sejenisnya.
Akibatnya energinya akan ditransfer pada lingkungan dan pada kliennya. Menurut prof. Arphon ahli
holistic care, setiap perawat memancarkan aura pada lingkungannya. Lingkungan akan merasakan apakah
kehadiran perawat menyebabkan lebih tenang, lebih termotivasi atau makin cemas. Aura perawat yang buruk
biasanya mencerminkan karakter perawat tersebut, dimana secara psikologis klien tidak tenang berdekatan
dengan tipe perawat tersebut. Contoh perawat yang memiliki aura buruk seperti perawat pemarah, pendendam,
otoriter, sombong tidak empati dan kurang toleran.

Suasana Mempengaruhi
emosional suasana
perawat emosional
pasien

Aura perawat yang


kebutuhan memilki kecerdasan Mempengaruhi
dasar perawat finansial kekebalan tubuh
terpenuhi klien
Mempengaruhi
proses
penyembuhan
klien

Gambar 1. Kaitan ilmu keperawatan dengan entrepereneur yang dilandasai teori model keperawatan Glen Faye
Abdellah. Aura perawat yang memiliki kecerdasan finansial memberikan efek penyembuhan klien.

Hubungan interpersonal perawat klien dapat mengalami hambatan komunikasi. Perawat yang memiliki
aura buruk biasanya mengalami countertransference dalam dirinya. Bentuk-bentuk countertransference
adalah: tidak mampu berempati terhadap klien, perasaan tertekan selama/setelah proses, tidak bijaksana dalam
Page 10 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020
membuat membuat kontrak dengan klien, terlambat atau terlalu lama, Klien dan perawat dalam “mood” yang
kurang baik, Marah dan tidak sabar karena klien tidak mau berubah, aura perawat dalam memenuhi kebutuhan
fisik, sosial dan emosional klien sangat penting.

Gambar X.
Prof. Arphon dengan perawat Indonesia mentransfer Aura positif pada klien
di Bangkok hospital Thailand.

Marilah kita tinjau Teori Model keperawatan menurut Imogene M. King. Kerangka ini dikenal sebagai
kerangka sistem terbuka. Asumsi yang mendasari kerangaka ini adalah Pertama, asuhan keperawatan berfokus
pada manusia termasuk berbagai hal yang mempengaruhi kesehatan seseorang. Kedua, tujuan asuhan
keperawatan adalah kesehatan bagi individu, kelompok dan masyarakat. Ketiga, manusia selalu berinteraksi
secara konstan terhadap lingkungan.
Dalam kerangaka konsep ini terdapat 3 sistem yang saling berinteraksi dan saling berhubungan.
Pertama, kepribadian (personal system). Setiap individu mempunyai sistem kepribadian tertentu. Kepribadian
seseorang dipengaruhi oleh persepsi, konsep diri, pertumbuhan dan perkembangan, gambaran diri, tempat dan
waktu. Kedua, sistim interpersonal. Sistem interpersonal terbentuk karena hasil interaksi manusia. Konsep ini
dapat berupa interaksi, komunikasi, perjanjian, stress dan peran pendidikan, sistem pekerjaan dan kelompok
sebaya. Menurut king tujuan pemberian asuhan keperawatan dapat tercapai jika perawat dan pasien saling
bekerja sama dalam mengidentifikasi masalah serta menetapkan tujuan bersama yang hendak dicapai. Faktor
utama yang menentukan adalah kepribadian perawat (personality system).
Setiap orang yang diciptakan Tuhan sudah dilengkapi dengan kepribadian (personal system). Kepribadian
itu sebetulnya adalah anugerah Tuhan yang dilengkapi dengan pengaruh lingkungan yang kita terima atau kita
alami pada masa pertumbuhan kita (5). Ada beberapa ahli yang beranggapan bahwa segalanya telah diprogram
dalam genetik. Beberapa ahli lain menyatakan bahwa faktor belajar dan lingkungan memegang peranan yang
sangat menentukan. Perpaduan kedua faktor itu dinamakan Anna Anastasia, dimana keduanya membentuk
kepribadian perawat yang akan mempengaruhi perilaku pasien.
John L Holland, seorang praktisi yang mempelajari hubungan antara kepribadian dan minat pekerjaan,
mengemukakan bahwa ada enam tipe atau orientasi kepribadian pada manusia.
1. Tipe realistik : Menyukai pekerjaan yang sifatnya konkret, yang melibatkan kegiatan sistematis, seperti
mengoperasikan mesin, peralatan. Tipe seperti ini tidak hanya membutuhkan keterampilan, komunikasi, atau
hubungan dengan orang lain, tetapi dia memiliki fisik yang kuat. Bidang karier yang cocok, yaitu perburuhan,
pertanian, barber shop, dan konstruski.

Page 11 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020
2. Tipe intelektual/investigative : Menyukai hal-hal yang teoritis dan konseptual, cenderung pemikir
daripada pelaku tindakan, senang menganalis, dan memahami sesuatu. Biasanya menghindari hubungan
sosial yang akrab. Tipe ini cocok bekerja di laboratorium penelitian, seperti peneliti, ilmuwan, ahli
matematika.
3. Tipe sosial : Senang membantu atau bekerja dengan orang lain. Dia menyenangi kegiatan yang melibatkan
kemampuan berkomunikasi dan ketrampilan berhubungan dengan orang lain, tetapi umumnya kurang dalam
kemampuan mekanikal dan sains. Pekerjaan yang sesuai, yaitu guru/pengajar, konselor, pekerja sosial, guide,
dan bartender.
4. Tipe konvensional : Menyukai pekerjaan yang terstruktur atau jelas urutannya, mengolah data dengan aturan
tertentu. Pekerjaan yang sesuai, yaitu sekretaris, teller, filing, serta akuntan.
5. Tipe usaha/enterprising : Cenderung mempunyai kemampuan verbal atau komunikasi yang baik dan
menggunakannya untuk memimpin orang lain, mengatur, mengarahkan, dan mempromosikan produk atau
gagasan. Tipe ini sesuai bekerja sebagai sales, politikus, manajer, pengacara atau agensi iklan.
6. Tipe artistik : Cenderung ingin mengekspresikan dirinya, tidak menyukai struktur atau aturan, lebih menyukai
tugas-tugas yang memungkinkan dia mengekspresikan diri. Karier yang sesuai, yaitu sebagai musisi,
seniman, dekorator, penari, dan penulis.

Perawat secara empiris cenderung didasarkan pada kepribadian tipe sosial, hal ini terutama dipengaruhi
tokoh keperawatan dunia sejak zamannya Florence Nightingale. Tidak seperti perawat Indonesia, Florence
tidak mengalami mahalnya tarip dasar listrik, tingginya harga BBM tanpa subsidi, mahalnya pendidikan anak
berkualitas, ia juga tidak berdesakan dalam bis kota sebelum berangkat tugas. Florence betul-betul altruism
yang berorientasi sosial dan kemanusiaan belaka, karena mobil pribadi dan istana ayahnya di Inggris yang
mewah cukup untuk menghidupi ia sampai generasi ke tujuh. Doktrin keperawatan bahwa kita harus bersipat
Altruism semata (hanya berorinetasi kemanusiaan) terus-menerus diajarkan di Akper dan STIKes, karena
Florence dianggap contoh tuladan dalam sejarah Keperawatan, hal ini telah menyebabkan banyaknya perawat
kurang cerdas secra finansial dan kurang dihargai.
Menurut ketua PPNI Jabar dalam sebuah audiensi dengan asisten gubernur Jawa Barat, karena dilandasi
semangat kemanusiaan saja, perawat banyak yang digaji di bawah UMR. Banyaknya waktu dihabiskan untuk
menolong klien yang sakit, di pihak lain perawat meninggalkan anaknya yang sakit akibat kurang gizi dan
kekebalannya lemah, ada yang terkena TBC kelenjar atau terkena DHF. Di Indonesia perawat digaji rendah per
bulan Sementara di Amerika perawat sudah digaji tinggi dengan hitungan per jam.

Gambar X.

Page 12 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020
Perjuangan Florence dalam menumbuhkan jiwa altruism bagi perawat menjadi salah satu faktor pendukung
kurang cerdasnya finansial perawat dan klien

Berdasarkan konsep King yang dilengkapi dengan konsep John L Holland, saat ini dibutuhkan perawat
yang memiliki kepribadian Tipe usaha/enterprising. Perawat tipe ini cenderung mempunyai kemampuan verbal
atau komunikasi yang baik dan menggunakannya untuk memimpin orang lain, mengatur, mengarahkan, dan
mempromosikan produk atau gagasan. Dengan perawat tipe ini ia akan lebih mandiri secara finansial, klien
akan sehat dan terpenuhi kebutuhan dasarnya.
Untuk melengkapi pengertian keperawatan, maka yang paling esensial dan paling awal dikemukakan oleh
ICN (International Confrencce of Nursing) Sebagai berikut,

Nursing :The uniqe function of the nurse is to assit the individual, sick or well, in the performance of those
activities contributing to health or its recovery (or the peaceful death) that he would perform unaided if he had
the necessary strength, will or knowledge.( Fundamentals of nursing 1983 :5). Another factor that has increased
the demand and needed for nursing services is the greater the fimansial support provided through health
insurance programe ( Fundamentals of nursing 1983 :18).

Dari definsi di atas dikemukakan bahwa aspek ekonomi serta dukungan finansial akan mempengaruhi
tuntutan dalam dunia keperawatan, terutama yang menyangkut asuransi pelayanan kesehatan. Masalah
finansial ini patut digaris bawahi karena dalam paradigma sehat di Indonesia yang mengarah pada pencegahan
agar orang sehat tidak menjadi sakit, justeru telah menyebabkan makin tingginya anggaran bidang kesehatan.
Di samping hal tersebut saat ini program Askeskin yaitu sebuah asuransi untuk keluarga miskin dan masyarakat
tidak mampu setiap tahun terus meningkat. Sebagai ilustrasi penulis menyampaikan pengalaman selama 10
tahun, bahwa lebih dari 90% pasien-pasien gangguan jiwa yang dirawat di RSJ menggunakan askeskin atau
subsidi dana pemerintah. Ke depan pengertian UU Kes no. 23 yang memfokuskan ciri sehat klien harus
produktif secara sosial dan ekonomi patut terus dikembangkan guna mencetak klien yang mandiri secara
ekonomi.

Gambar X.
Hampir seluruhnya klien gangguan jiwa di Rumah sakit Jiwa akibat sosial ekonomi

Page 13 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020

3. KONSEP NURSEPRENEURS

Dalam fundamental of Nursing, Taylor, Lilis dan leMone (1997:11), membahas tentang expanded career Roles
and function of Nurses, meliputi ; clinical Nurse specialist, Nurse practitioner, Nurse anesthetist, Nurse midwife,
Nurse educator, Nurse administrator, Nurse researcher, Nurse entrepreneur. Nurse entrepreneur is a nurse ,
usually with an advanve degree, who may manage a clinic or helath related business, conduct research, provide
education or serve aas an adviser or consultant to institutions, political agencies or business. (3).

Secara konseptual Nursepreneur termasuk dalam pengembangan karir dari peran dan fungsi perawat.
pengembngan karir tersebut dapat menjadi pengelola klinik atau sarana kesehatan lainnya. Misalnya manager
spa, manager fisioterapi, manager Nursing Center, manager Balai kesehatan swasta, pemilik massage dan refleksi,
meskipun dalam pelaksanaan teknisnya banyak melibatkan profesi lain sebagai pelaksana, dalam hal ini perawat
dapat bertindak sebagai pemilik modal, penggagas ide, pemilik saham, atau owner yang akan menggaji
karyawannya. Hal seperti ini sudah mulai ada di Indonesia, misalnya Saat pembubaran Konas jiwa, Penulis peranh
berkunjung ke klinik perawat yang mengelola kolam renang, balai kesehatan sekaligus pemancingan di daerah
Soreang. Di Bali perawat memiliki balai Keperawatan yang dipadukan dengan fisioterapi.
Selain peran tersebut perawat juga dapat melakukan penelitian-penelitian, sebagai contoh adanya tim riset
yang meneliti perawatan luka, cara ganti balutan efektif, kompres modern, terapi modalitas, tehnik relaksasi dsb.
Masalah penelitian direkomendasikan dari Rumah sakit atau intistusi kesehatan yang membutuhkan solusi.
Misalnya kenapa kunjungan ke RS tertentu sangat rendah, maka perawat manajemen akan melakukan riset yang
didanai rumah sakit yang bersangkutan, termasuk riset kepuasan klien.
Disamping peran-peran di atas perawat dapat juga bergerak dalam bidang pendidikan atau menyediakan
pelatihan-pelatihan atau sebagai konsultan. Misalnya pelatihan baby siter, pelatihan perawat lansia, perawat anak
di rumah atau perawat yang akan mendampingi klien saat ibadah haji.
Nursepreneur adalah rangkaian dari dua kata kata yaitu “nurse’ dan “entrepreneur”. Nurse artinya seorang
perawat, sedangkan Entrepreneur sendiri memiliki berbagai pengertian dan sifat, salah satunya yang disampaikan
oleh John G. Burch dalam http:wikipedia.org/wiki/Entrepreneur., Entreprenuer memiliki sifat:
▪ Berhasrat mencapai prestasi
▪ Seorang Pekerja keras
▪ Ingin bekerja untuk dirinya
▪ Mencapai kualitas
▪ Berorientasi kepada Reward dan Kesempurnaan
▪ Optimis

Page 14 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020
▪ Berorganisasi
▪ Berorientasi kepada keuntungan
Seseorang yang berprofesi apapun, asal mampu menerapkan 8 aspek sifat entrepreneur dalam kehidupan
sehari-harinya, maka dapat dikategorikan sebagai entrepreneur, termasuk seorang perawat. Dengan jiwa
Entrepreneur masalah sehari-hari yang dihadapi perawat di ruangan akan menjadi uang. Karena perawat yang
berjiwa entreperneur memilki ciri berorientasi pada keuntungan. Sebagai contoh masalah menumpuknya botol
infus bekas, abocate yang tak terpakai, sisa makanan pasien, cucian keluarga perawat, penunggu pasien,
terpisahnya orang tua yang sakit dengan anak.
Nursepreneur merupakan istilah baru dalam mempopulerkan entrepreneurship yang dikaitkan dengan
perawat atau dunia keperawatan. Seiring dengan gencarnya program gerakan nasional kewirausahaan pada
masyarakat luas, kalangan kampus adalah salah satu sasarannya. Para calon intelektual yang tengah dalam studi
pada berbagai bidang ilmu berusaha dikenalkan pada dunia wirausaha. Hal ini merupakan langkah usaha
membekali wawasan dan pengetahuan dasar kepada mereka agar kelak setelah meninggalkan kampus tidak selalu
berorientasi pada keinginan untuk menjadi pegawai atau karyawan, tapi justru menjadi pencipta lapangan
pekerjaan. Di beberapa kampus yang concern dalam program ini bahkan sampai membentuk satu wadah resmi
pusat pelatihan dan riset bisnis yang tidak hanya ditujukan pada mahasiswa saja tapi untuk masyarakat luas.
Khusus untuk para mahasiswa ilmu keperawatan, maka istilah nursepreneur dipakai untuk mengenalkan dan
memberi pengetahuan dasar tentang kewirausahaan. Hal ini diupayakan sebagai sebuah upaya lompatan pola
berpikir menanggulangi pengangguran melalui dunia pendidikan. Lebih jauh lagi memang ditujukan agar dapat
membentuk jiwa-jiwa wirausaha baru yang dapat berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat, di samping
memiliki soft skill dan keterampilan yang kompeten dalam bidang profesi keperawatan sesuai dengan disiplin
studi yang dijalani.
Disamping hal tersebut ada fenomena menarik seperti apa-apa yang dilakukan oleh perawat yang tergabung
dalam asosiasi perawat Indonesia yang bekerja di malaysia, Saudi Arabia, Qatar dan Kuwait. Mereka mencoba
berorganisasi sebagai ciri Nursepreneur dan memiliki keberanian untuk hijrah dengan Berorientasi kepada
keuntungan berupa besarnya gajih yang diperoleh, gaji tersebut selanjutnya dijadikan aset yang akan menjadi
mesin uang.
Secara konseptual Nursepreneur memiliki ciri sebagai berikut :
1. Pengerahan Diri: Pendisiplinan diri dan secara menyeluruh merasa nyaman bekerja untuk diri sendiri.
2. Pengasuhan Diri: Antusiasme tak terbatas untuk ide-ide Anda saat tak seorang pun memilikinya.
3. Orientasi pada Tindakan : Hasrat menyala untuk memujudkan, mengaktualisasikan dan mengubah ide-ide
Anda menjadi kenyataan.
4. Energi Tingkat Tinggi : Mampu bekerja dalam waktu lama secara emosional, mental dan fisik.
5. Toleransi atas Ketidakmenentuan : Secara psikologis mampu menghadapi resiko

Page 15 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020

Gambar X.
Beberapa logo asosiasi bisnis dan entrepreneur dalam bidang keperawatan
di luar negeri yang menandai bangkitnya para pengusaha.
Sementara perawat di Indonesia masih sibuk dengan definisi apa itu perawat professional.

Entrepeneur bagi perawat sebetulnya bisa dipelajari sambil melakukannya (learning by doing), namun harus diingat
bahwa wawasan tentang jenis usaha yang akan dipilih tetap sangat diperlukan karena jika tanpa hal itu sama dengan
menyelam ke dasar laut tanpa tabung gas. Agar konsep Entrepeneur dapat dipahami lebih jauh dalam kaitannya
dengan konsep nursepreneur, akan dicakup lima ciri entrepeneur unggulan (Paulus Winarto, 2005):
1. Berani mengambil risiko.
Perawat berani memulai sesuatu yang serba tidak pasti dan penuh risiko. Tentu tidak semua risiko diambil
melainkan risiko yang telah diperhitungkan dengan cermat (calculated risk).
2. Menyukai tantangan.
Segala sesuatu dilihat sebagi tantangan, bukan masalah. Perubahan yang terus terjadi dan jaman yang terus
berubah menjadi motivasi kemajuan bukan menciutkan nyali seorang perawat entrepreneur unggulan.
Dengan demikian, ia akan terus memacu dirinya untuk maju, mengatasi segala hambatan.
3. Punya daya tahan yang tinggi
Seorang entreprenur harus banyak akal, kretaif dan tidak mudah putus asa. Ia harus selalu mampu bangkit
dari kegagalan serta tekun.
4. Punya visi jauh ke depan
Segala yang dilakukan perawat punya tujuan jangka panjang meski dimulai dengan langkah yang amat kecil.
Ia punya target untuk jangka waktu tertentu. Bagaimana tahun berikutnya, 5 tahun lagi, 10 tahun lagi, dan
seterusnya. Usahanya bukan letupan-letupan sesaat dan bukan pula karena latah (ikut–ikutan).
5. Selalu berusaha memberikan yang terbaik
Perawat entrepreneur akan mengerahkan semua potensi yang dimilikinya. Jika itu dirasa kurang, maka ia
akan merekrut orang-orang yang lebih berkompeten agar dapat memberikan yang terbaik kepada
pelanggannya.

Jadi yang terpenting dari seorang Nursepreneur adalah inovasi dan keberanian untuk
mengambil risiko serta siap bekerja keras mencapai tujuan dengan optimis. Inilah yang membuat
entreprenur selalu tampil dengan gagasan–gagasan baru yang segar, melawan arus pemikiran
orang banyak atau kreatif. Bahkan terkadang dicap gila pada awal kemunculannya karena
bertentangan dengan kebiasaan umum. Tapi, bukankah perahu dapat berlayar dan layang-

Page 16 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020
layang hanya dapat terbang tinggi jika ia mampu melawan arah arus angin? Tampaknya, begitu
pula caranya jika kita ingin menjadi nursepreneur unggulan. (Paulus Winarto, 2005)

4. MEMAHAMI KATA "ENTREPRENUER" DALAM KEPERAWATAN


Dalam Karya Nurmartono, salah seorang tokoh keperawatan menyampaikan sebuah testimoni yaitu Danielle
D. Shapiro, RN, BSN, CMSRN, Legal Nurses Chairman - Shapiro Medical Legal Consulting Las Vegas, NV.
Belaiu mengemukakan:
" Saya sangat senang masuk dalam Nurse Entrepreneur Network (NEN) sebuah kelompok "Nursepreneurs.".
Dia menyatakan kepuasaannya setelah menyelesaikan sebuah teleclass "Get Clients Now !" sebuah kelas program
yang dibuat oleh NEN untuk meningkatkan minat perawat di Amerika dalam bidang kewirausahaan. Dengan rata-
rata gaji pokok U$ 20 – U$ 40/hour (sekitar Rp. 180.000-Rp. 360.000,-/jam) untuk seorang RN di Amerika
Serikat, dengan keahlian dan gelar Danielle, apa mungkin masih kurang untuknya. Sehingga ada pertanyaan yang
lantas bergulir; Bagaimana mungkin dengan income sedemikian Danielle masih melakukan aktifitas tersebut ?.
Entrepreneur dapat merupakan proses aktualisasai diri dimana unsur keberanian dan kecerdasan seseorang diuji
dalam dunia nyata. Kesiapan menanggung resiko dan kesiapan untuk kaya dengan cepat serta latihan membangun
jaringan akan memberikan kepuasan tersendiri. Kata enterpreneur dalam keperawatan mengandung pengertian
suatu soft skill yang dimilki perawat sehingga ia mampu merubah tantangan dan hambatan menjadi keuntungan.
Perawat adalah sebuah profesi bidang kesehatan yang saat ini memiliki peran terdepan dalam memberikan
tatanan pelayanan kesehatan di Indonesia. Namun tak bisa dipungkiri juga bahwa kesejahteraan seorang perawat
penting sekali, agar pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien dapat berhasil optimal. Di lain
pihak perkembangan profesi lain di luar bidang keperawatan semakin maju semisal kedokteran, kesehatan
masyarakat/public health, dsb. karena mereka terus melakukan transformasi dan lebih cepat memodifikasi makna
sebuah "profesi" itu sendiri.
Ada sebuah harapan baru tentang profesi perawat di Indonesia, yang dapat dikembangkan dalam upaya
alternatif solusi "pengangguran terdidik" perawat Indonesia. Saat ini upaya penempatan perawat di luar negeri
menjadi altenatif utamanya, dalam upaya meningkatkan kesejahteraan perawat. Namun ada yang sedikit
terlupakan dan justru telah banyak dilakukan profesi lain yakni sebuah kata "entrepreneur", yang diterapkan
secara nyata. Thema ini pernah diangkat dalam salah satu seminar. Seminar nasional bertajuk "Nursing
Entreprenueurship Membangun Jiwa Entrepreneur Perawat" yang dilaksanakan oleh Forum mahasiswa
keperawatan Jabar-Banten bekerja sama dengan Rifa Corporation di Bandung. Dengan nara sumber prof. Eli
Nurachmah dan pakar bisnis lain. Hal ini dapat menjadi stimulus munculnya budaya pemikiran entreprenur. Ilmu
Entrepreneur sendiri bersipat netral dan dapat menjiwai berbagai disiplin ilmu. Entrepreneur lebih bersipat soft

Page 17 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020
skill yang merupakan kemampuan seseorang dalam mengelola hambatan dan tantangan menjadi peluang yang
menguntungkan, baik secara finansial maupun untuk marketing profesi itu sendiri. Soft skill berupa kemampuan
wirausaha menjadi hal yang sangat penting bagi perawat masa depan dalam tatanan era global yang berfokus
pada keunggulan. Singapura, Jepang dan Taiwan merupakan negera kecil yang miskin sumber daya alam tetapi
penduduknya 50% memiliki jiwa entrepeneur yang tinggi sehinga tumbuh menjadi macan-macan Asia dalam
perekonomian.
Sebagian besar kita telah mengenal di luar negeri nama seperti Bill Gates (Microsoft Founder), Oprah
Winfrey (entertainment), Martha Steward (media, dan kerajinan rumah), dsb. Atau di Indonesia nama-nama
seperti Martha Tilaar, Tantowi Yahya, dsb-nya. Mereka adalah sebagian kecil saja dari para entrepreneur.
Fenomena entrepreneur muncul berbarengan dengan diterapkannya pasar bebas dalam bidang keperawatan
dan kesehatan. Fenomena lain yang mencuat misalnya alih profesi dokter menjadi perawat di Filipina. Sekitar
6.000 dokter di Filipina sedang belajar menjadi perawat agar mereka bisa dapat pekerjaan bergaji tinggi di luar
negeri, Jumlah tersebut merupakan peningkatan dari 2.000 dokter yang belajar menjadi perawat tahun lalu, kata
Menkes Francisco Duque. Eksodus dokter dan perawat tersebut telah menciptakan suatu "situasi yang
mengancam” bagi sistem perawatan kesehatan di filipina sendiri dan suatu satuan tugas telah dibentuk untuk
meneliti dampaknya, Filipina membentuk tim penyusun rancangan undang-undang yang akan mewajibkan para
dokter untuk berpraktik di Filipina selama paling tidak tiga sampai empat tahun sebelum mereka bisa bekerja di
luar negeri.
Suatu studi Universitas Filipina menemukan bahwa antara tahun 2000 hingga 2003, lebih dari 50.000 perawat
Filipina pergi ke luar negeri untuk bekerja, katanya. Seorang dokter yang bekerja di suatu rumah sakit pemerintah
di Filipina hanya berpenghasilan sekitar 25.000 peso (446 dolar AS) sebulan. Seorang dokter dapat
berpenghasilan sekitar 8.000 dolar bila bekerja sebagai perawat di luar negeri.Bahkan para pengacara, akuntan,
dan insinyur mendaftarkan diri untuk dilatih sebagai perawat. Para perawat Filipina dibutuhkan di Eropa, Amerika
Serikat, Timur Tengah, dan bahkan negara yang dekat dengan negara tersebut, yakni Singapura, dan Jepang. Para
pejabat kesehatan telah memperingatkan bahwa negara tersebut menghadapi kekurangan tenaga medis bila para
tenaga profesionalnya di bidang kesehatan terus mencari pekerjaan di luar negeri

5. KIAT MENJADI NURSEPRENEUR


Seorang perawat dapat menjadi nurse entrepreneur atau menjadi nurse intrapreneur. Seorang perawat
nurse entrepreneur adalah seorang perawat yang menjalankan wirausaha-nya sendiri atau dengan beberapa teman
dalam bisnis keperawatan. Sebaliknya seorang perawat intrapreneur adalah seorang perawat yang menjalankan
"bisnis" dalam divisi atau bagian dari satu perusahaan yang telah ada. Menjadi seorang intrapreneur lebih aman,
mendapatkan karir, dan dapat melangkah menjadi entrepreneur. Tentu saja ini berbeda dengan apa yang umumnya
perawat lakukan, dan bukan bekerja di RS yang tentu saja yang secara alamiah bukan tempat "berbisnis". (1)
Ketrampilan dan karakter perawat yang diperlukan berbeda sekali, mesti memiliki semangat wirausaha,
memulai sendiri, bertanggung jawab secara keuangan, mencoba hal baru, dan berani. Anda sebagai perawat juga
dituntut memiliki jiwa sales, customer services, budgeting, forecasting dan manajemen.
Secara mudahnya lebih baik menjadi perawat intrapreneur dulu, sambil bekerja dalam satu institusi bisnis
atau sambil bekerja sebagai perawat, namun memiliki usaha sampingan di bidang wirausaha. Setelah kita yakin
siap, maka bisa langsung terjun dalam entrepreneurship untuk mengurus bisnis sendiri.

Page 18 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020
A. MENJADI EMPLOYER KEMUDIAN INVESTOR
Menurut Robert Kiyosaki tingkatan terendah dalam bekerja menurut penghasilannya adalah Employer
(pekerja), tingkatan kedua adalah owner (pemilk) dan tingkatan ketiga adalah investor (pemilik modal).
Jawaban menarik yang disampaikan oleh para perawat yang bekerja di Kuwait kalau ditanyakan apakah ingin
bekerja sebagai perawat kembali di Indonesia nanti (saat resign)?. Sebagaian besar mereka menjawab ”tidak”.
Sehingga banyak dari mereka yang telah merintis berbagai jenis usaha bisa berhubungan dengan dunia
keperawatan/kesehatan atau bahkan tidak sama sekali. Banyak teman perawat yang selalu setiap annual leave
(cuti tahunan) mulai merintis bidang usaha baru, yang dikelola keluarga/teman, atau membuat kontrakan,
transportasi, buka toko obat, bisnis fotocopy, makanan, property, wartel/warnet, usaha komputer, service hp,
bengkel, dsb.
Mereka memiliki keyakinan bahwa dalam bidang pekerjaan apapun, yang namanya income harian,
mingguan, bulanan, tahunan dan "dadakan", serta income antar negara (income di LN dan di Indonesia )
semuanya penting terpenuhi. (4). Bekerja di LN bisa menjadi langkah awal menjadi pebisnis dan investor.
Perawat di luar negeri rata-rata mencapai gaji 10 x lipat perawat di Indonesia. Sebelum menjadi pengusaha
kita memang perlu modal finansial dan modal karakter. Untuk mencari modal finansial kita boleh menjadi
karyawan dulu (employer). Setelah gaji kita ditabungkan maka kita mulai punya modal finansial yang akan
kita rubah menjadi mesin pencetak uang (aset). Kemudian hasilnya dapat diinvestasikan oleh perawat yang
akan menjadi pasif income.

B. MAMPU BERPIKIR UNTUNG (THINK BENEFIT) DAN MERUBAH PARADIGMA BERPIKIR


(CHANGE THINKING PARADIGM)
Saat seorang mahassiwa perawat cerdas berjalan-jalan di sebuah kampung, ia berhadapan dengan pohon
bambu yang rindang. Pohon bambu itu berada di sebelah rumah neneknya. Setiap hari neneknya harus
membersihkan halaman dekat pohon bambu itu. Yang membuat kesal mahassiwa tersebut adalah kotornya
halaman rumah nenek tersebut akibat jatuhnya daun-daun bambu yang kering. Karena ia adalah seorang
mahasiswa cumlaude yang cerdas, maka muncul idenya untuk membabat habis pohon bambu itu, agar
neneknya tidak repot lagi membersihkan halaman tiap hari.

Gambar 4.
Apakah yang terpikir oleh mahasiswa keperawatan
saat melihat pohon bambu masalah atau peluang?

Pikiran mahasiswa cerdas di atas adalah pikiran orang kebanyakan. Biasanya dilandasi sikap praktis dan
efisien. Ingin cepat mneyelesaikan masalah dan memberi kesan sangat peduli pada orang lain. Pikiran tersebut
menghinggapi sebagin bangsa besar kita. Pikiran empati semu seperti itu bukan termasuk ciri entrepreneur.
Banyak orang pintar tetapi Indonesia kering wirausahawan (entrepreneur). Padahal para wirausahawan inilah
yang menjadi fasilitator bagi kemajuan ekonomi sebuah negara. Menurut chairman kelompok usaha Ciputra,
Indonesia membutuhkan setidaknya 2% penduduknya agar mampu berpikir sebagai wirausaha untuk
menopang kemajuan ekonomi. Padahal saat ini hanya terdapat sekitar 0,8% penduduk Indonesia yang
Page 19 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020
menjadi wirausahawan. Entrepreneurship pada dasarnya adalah upaya menciptakan nilai tambah, dengan
menangkap peluang bisnis dan mengelola sumber daya untuk mewujudkannya. Seorang entreperenur mampu
melihat masalah menjadi peluang. Selain menyelesaikan masalah ia juga mampu menghasilkan uang dari
masalahnya.
Kini mahsiswa perawat yang berjiwa entreprenur datang. Ia menghadapi masalah yang sama.
Sebongkah pohon bambu yang mengotori halaman. Muncul ide kretaifnya yang dilandasi kemampuan
berpikir untung (think benefit). Maka saat melihat bongkahan pohon bambu yang terpikr adalah :
1. Ekspor tusuk gigi dengan ukiran kecil dan warna-warni
2. Tusuk sate ramah lingkungan
3. Angklung mang ujo versi rock
4. Calung millenium
5. Kentongan rumah makan kampung daun
6. Tirai bambu mahassiwa terndy
7. Meubel bambu bergaya gothic
8. Kerajinan bebek dari akr bambu
Apakah kita melihat perbedaan saat seorang mahassiwa perawat enterperenur mengahadapi masalah
dengan, seorang mahassiwa cumlaude menghadapi masalah?. Perbedaannya adalah kemampuan berfikir
untung dan kebiasaan berfikir lain dari yang biasanya. Itulah yang menyebabkan seorang penggagas sering
ditertawakan. Dulu pemilki ide jalan layan ditertawakan. Pemilki ide remote control dianggap gila, pemilki
ide air teh dalam kemasan dianggap aneh dan berbicara di tengah hutan dengan lawan bicara di tengah kota
adalah pekerjaan mustahil.
Perawat sering berhadapan dengan berbagai masalah saat bekerja misalnya macet saat mau dinas ke
Rumah sakit, mencuci baju putih yang gampang kotor, sampah medis yang berserakan, sulitnya
meninggalkan anak saat dinas, jauhnya kantin saat makan siang, tidak keburu masak di rumah, mahalnya
biaya berkomunkasi dengan suami. Seorang perawat yang berjiwa entrepreneur akan mulai berpikir beda dan
berpikir untung. Tahap selanjtnya mungkin muncul gagasan-gagasan segar dan ide-ide kreatif misalnya
perawat menciptakan CD rekaman English for nurse saat macet, laundry for nursing staf, Re-use machine for
waste medical, katering siap antar bagi perawat atau penitipan bayi bagi perawat. Ide-ide tersebut harus
dibiasakan muncul. Seberapa jeleknya ide itu atau seberapa sepelenya ide itu tetap harus dimunculkan. Di
luar negeri justru ide sepele itulah yang menghasilkan royalti jutaan, misalnya ide tentang alat penjepit kuping
anjing jenis tertentu, yang telinganya menjuntai saat makan dan tercelup pada makanan.

Gambar 5.
Apakah yang terpikir oleh mahasiswa keperawatan
saat melihat tumpukan sampah medis di rumah sakit?

Page 20 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020
Menurut valentino Dinsi, Jika kita ingin mencetak calon entrepereneur yang tangguh dan memilki ide
kreatif 1% saja dari penduduk Indonesia, maka jumlahnya sudah di atas 2 juta orang. Kalau seluruh perawat
di Jawa Barat saja ada sekitar 20.000 orang maka ada sekitar 200 orang perawat yang memiliki jiwa
entreperenuer dengan langkah awal keberanian untuk berpikir untung serta mampu melihat masalah menjadi
peluang. Tetapi apakah kebiasaan berpikir untung terlahir karena seseorang berkesempatan untuk
bersekolah tinggi?. Ternyata bersekolah tinggi-tinggi, membuat pribadi pembelajar memperoleh
pengetahuan. Tapi belum tentu mereka memiliki ide.
Napoleon Hill pemah berkata,”Pikiran adalah benda”. Tapi pikiran biasa tidak akan sanggup
membawa kita kemana-mana. Setiap orang punya pikiran, tapi hanya sedikit yang punya ide. Ide, adalah
pikiran yang punya arah atau tujuan. Menurut Valentiono Dinsi menganggap pengetahuan berharga bisa
saja pandangan itu keliru. Pengetahuan itu statis, idelah yang berguna. Banyak orang dalam masyarakat
kita hanya memikirkan penumpukan pengetahuan sehingga kita mendorong anak-anak kita mengejar
pemilikan lembaran ijazah. Einstein pemah bilang,”Pengetahuan yang tidak diterapkan itu tidak berguna.
Hanya ide yang bisa mengubah dunia.” Apa gunanya menjadi perpustakaan atau ensiklopedi berjalan?.
Mugkin cukup inspiratif bagi Anda, menyimak sidang penghinaan terhadap Henri Ford, pendiri Ford Motor.
Koran pemah menyebutnya ignoramus (orang bodoh). Kasus itu dibawa ke pengadilan. Untuk membuktikan
bahwa ia memang orang bodoh dan tak berpendidikan, pembelanya menanyakan pertanyaan seperti ini :
1. ”Siapa presiden kesembilan belas Amerika?”
2. ”Berapa mil jarak matahari ke bumi?”
3. ”Apa yang dikatakan dalam Prinsip Archimedes?”
4. ”Berapa akar pangkat dua dari 1?”
Seperti kebanyakan dari apa-apa yang dipelajari mahasiswa kita. Pertanyaan itu berkisar dari sejarah
sampai fisika dan matematika agar kita mengingatnya setiap mau ujian. Bila kita tidak mampu menjawabnya
itu akan membuktikan bahwa ia tidak punya pengetahuan dan memang bodoh!. Henry Ford bosan
menghadapi semua pertanyaan itu. Ia sontak berdiri, menghadap hakim.
”Ya Tuhan, mengapa saya harus menyia-nyiakan waktu menjawab pertanyaan bodoh ini bila dengan
hanya memencet tombol, saya bisa memanggil ahli sejarah terbaik untuk menjawab pertanyaan dan dengan
tombol lain saya bisa memanggil ahli fisika terbaik untuk menjawab dan ahli matematika terbaik untuk
menghitung semua soal….”
Semua yang ada di ruang sidang, terdiam. Baru saja mereka mendengarkan kata-kata dari seorang
terpelajar dan bijaksana. Tak perlu dikatakan, Henry Ford memenangkan perkara!. Demikianlah perbedaan
antara pergi ke sekolah dan menjadi terpelajar. Banyak orang menganggap orangtua dan kakek kita tidak
terpelajar karena tidak pemah bersekolah. Ini menyedihkan! Beberapa anak bahkan merasa malu akan
orangtuanya karena punya orangtuanya petani padi, penjual rokok, penjual koran atau pedagang kaki lima.
Apakah kita bisa menanamkan seorang lulusan universitas tapi malu akan orang tuanya sebagai orang
terpelajar?. Yang menarik, dari semua hal yang berubah dalam 50 tahun terakhir, pendidikanlah yang berubah
belakangan. Sangat menarik untuk dicatat bahwa seorang ilmuan yang mempelajari hidup dan pemikiran
Socrates mendapat PhD untuk itu. Tapi Socrates sendiri tidak punya ijazah sama sekali.
Pendidikan kita sering melahirkan orang-orang tidak kreatif dan berpikiran linier. Bila jawabannya tidak
sesaui keinginan dosen maka dianggap salahg. Pendidikan tidak merangsang untuk menghasilkan ide-ide
baru karena, sebelum kita bisa menghasilkan ide, pikiran kita harus bebas. Pendidikan harus membebaskan
pikiran kita dan bukan menguncinya. Tujuan pendidikan adalah menggantikan pikiran yang kosong dengan
pikiran yang terbuka.
Anda akan memperhatikan bahwa sulit sekali ide muncul bila pikiran terlalu kaku dan terkontrol atau
terkondisi. Perhatikan bahwa salah satu penemu terbesar sepanjang masa, Thomas Alfa Edison, hanya
bersekolah selama tiga bulan. Henry Ford bersekolah sebentar. Mungkin spesialis terlalu terbenam dalam
pikiran mereka, sehingga mereka tidak bisa keluar untuk memecahkan masalah. Anda pernah dengar, bukan,
tentang Lembah Silikon (Silicon Valley). Itu desa kecil di California. Bukan kebetulan kalau di sini lahir

Page 21 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020
banyak ide. Miliuner yang dihasilkan lembah ini setiap bulan, mengejutkan. Setiap lima hari, sebuah
perusahaan go public di Lembah Silokon! . Tahun 1980-an, ”mesin uang” mereka, sektor manufaktur. tahun
1990-an, pebisnis jasa, merupakan gelombang kedua pencetak uang. Pada milenium baru ini, penghasil uang
terbesar, adalah kelompok yang bekerja berdasarkan ide. Telah lahir 20 multimiliuner yang berusia di bawah
40 tahun pada 1 September 1999. Ini berarti sudah waktunya kita mengubah ide yang dapat membantu kita
mendapatkan uang tunai, penjualan atau bisnis, dalam kehidupan sehari-hari.Bila Anda merenungkan lebih
lanjut, bahwa ternyata setiap masalah yang belum terselesaikan adalah karena kita belum memikirkan ide
untuk mecahkannya.
Kadang-kadang dalam pencarian kita untuk suatu pemecahan kita tidak boleh hanya bertahan pada cara
pikir lama. Masalahnya sejak sekolah kita terkondisikan demikian, kita hanya punya jawaban yang salah atau
benar. Hidup tidak semuanya hitam atau putih. Kadang bisa juga berwama abu-abu bahkan seperti pelangi.
Cobalah beberapa ide atau metode yang mungkin. Beberapa mungkin kedengaran gila, tapi mungkin juga
berhasil.
Pembaca, ide itu mahal. Sering nilainya unlimited. Kalau pun terpaksa harus muncul sebuah angka
nominal tertentu untuk harga sebuah ide, lebih karena kepentingan praktis, transaksi atas itu harus
berlangsung. Sejatinya, ide sendiri, susah diukur nilainya. Ia bergerak, memberi pengaruh terhadap banyak
hal, menciptakan banyak situasi-situasi baru.
Kewirausahaan, adalah “jagad ide” yang akan mati saat ide sudah hilang tergantikan dengan rutinitas
mekanistik. Rutinitas itu, sering terjadi sebagai dampak psiklogi dunia formal. Ya, tegasnya: pendidikan
formal. Korban-korbannya begitu banyak. Mereka bersekolah, tapi kebingungan dalam menyusun
kemauannya sendiri. Berbondong-bondong, mengekori sebuah tujuan tertentu, membuat sebuah peluang
kerja, menjadi kian sempit lantaran persaingan amat ketat.
Padahal, segudang fakta menunjukkan, mereka yang “lepas dari belenggu persekolahan dan penjara
pengetahuan”, malah melihat peluang dan membangunkan jiwa kewirausahaan dalam dirinya.
Lihat saja, Primagama, bimbingan belajar milik Purdi Chandra, drop out dari Universitas terkemuka,
Gajah Mada, kini menjadi satu-satunya bimbingan belajar yang masuk Museum Rekor Indonesia (MURI)
memiliki 297 cabang tersebar di 122 kota di Indonesia dengan 107.334 siswa dengan penghasilan tahunan
berkisar 300 miliar (data tahun 2003).
Ya, sudah dikatakan bahwa abad ke-20 adalah abad di mana gelar akademi dari universitas sangat
peting, tapi tidak lagi di abad 21. Kecenderungan ini sudah dimulai di AS, Jepang, dan kemudian di seluruh
dunia. Banyak yang drop out dan mulai! Bila Anda punya gelar, itu bagus, tapi jangan jadikan itu sebagai
halangan. Jangan biarkan ijazah Anda menentukan jumlah yang bisa Anda dapatkan atau apa yang bisa anda
lakukan.

C. MAMPU MENEMUKAN PELUANG WIRA USAHA DALAM BIDANG KEPERAWATAN


(SEARCH FOR BUSINESS CHANCE)
Kemampuan mencari dan menemukan peluang usaha perlu dilatih terus-menerus pada diri perawat.
Kemampuan ini perlu diasah. Terutama bagi perawat-perawat yang sudah bosan miskin. Pada tingkat pemula
biasanya hanya ide spontan yang belum tentu bisa dilaksanakan. Kebiasaan menyampaikan ide-ide spontan
tersebut mungkin saja mendapat cemooh atau bahan tertawaan orang lain. Tetapi berbahagialah kalau kita
sudah dicemooh atau ditertawakan, karena biasanya kita akan mentertawakan dia pada saat dia pinjam uang
pada kita atau menyatakan diri ingin bergabung. Setidaknya bila kita terbiasa mengemukakan ide akan
melatih kreativitas otak kita. Ciri orang kreatif secara verbal menurut Guilford diantaranya adalah word
fluency, originality and ideational fluency.
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan perawat dalam menemukan peluang usaha atau bisnis
dalam bidang keperawatan. Hal ini bisa dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan.
- Langkah pertama : dimana biasanya perawat berkumpul?. Misalnya di Rumah sakit, Puskesmas,
Klinik, Stikes, Akper, Panti, Tempat seminar, tempat pelatihan, Sanggar

Page 22 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020
o Langkah kedua : apa yang biasanya dibutuhkan mereka?. Misalnya makanan, pakaian, angkutan, pulsa,
referensi, buku, jaringan internet, mesin cuci, laptop, printer, alat tulis, kado, buah-buahan dsb.
o Langkah ketiga : dengan siapa mereka berhubungan setiap hari?. Misalnya dokter, perawat lain,
masyarakat, pasien, korban, keluarga, kelompok khusus, pemerintah.
o Langkah ke lima : barang dan jasa apa yang dibutuhkan dan bisa kita jual bagi mereka ? Misalnya
makanan, pakaian, angkutan, pulsa, referensi, buku, jaringan internet, mesin cuci, laptop, printer, alat
tulis, kado, buah-buahan dsb.
o Langkah ke enam : Jasa apa yang bisa kita tawarkan kepada mereka ? mencucui, memasak, mengajar,
mendengar, mendorong, membersihkan, menghubungkan.
o Langkah lanjutan : inovasi apa dari produk yang dihasilkan orang lain yang bisa kita rubah atau kita
sempurnakan, misalnya dalam hal ini saya ingin memberikan contoh norak agar anda terbiasa dengan ide
yang dinggap buruk. Idenya adalah Motor dan laptop menjadi molap, bicaralah dengan pabrik Honda
untuk membuat Molap, kita bisa membuat motor yang ada laptopnya di tengah jok, sehingga orang yang
dibonceng bisa duduk sambil ngetik atau carilah ide yang lebih gila dari itu. Bisanya dari 10 ide gila ada
satu ide yang normal.
o Langkah terakhir mulai mencari nama perusahaan yang hoki kalau bisa dengan sholat istikharah, dengan
demikian meskipun perusahaan kita bangkrut di dunia, tetapi kita akan tetap kaya di akherat karena
banyanya niat baik dan pahala sholat sunat sesuai dengan niat kita menjadi entreperenur yaitu Rich until
hereafter (kaya sampai akherat). Selanjutnya buatlah kartu nama perusahaan kita agar mudah
berhubungan dengan orang lain. Tuliskan nama kita dan jabatan kita sebagai presiden direktur merangkap
karyawan dan komisaris pemegang saham. Biasakanlah untuk siap menghadapi kegagalan makin banyak
akan makin bijak menghadapi masa depan. Tidak usah terlalu serius, bukankah dunia ini hanya main-
main saja?
Tingginya jumlah institusi perawat di indonesia memungkinkan terbukanya peluang usaha atau bisnis di
bidang;
▪ Buku-buku keperawatan
▪ CD-CD perkuliahan
▪ Rumah kontrakan
▪ Asrama perawat
▪ Catering perawat
▪ E Book Askep
▪ Out let pakaian dan atribut rumah sakit
▪ Instrumen Alat kesehatan
▪ Jaringan penyedia perawat ke luar negeri
▪ Toko aksesories keperawatan
▪ Sablon dan percetakan buku-buku keperawatan
▪ Restoran diet milik perawat bagi klien diabet, stroke, kanker, asma
▪ Explore Bandung for terminall illness (mobil wisata bagi pasien yang mau meninggal)

Page 23 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020
▪ Home care
▪ Pelatihan babysitter
▪ Nursing laundry
▪ Pelatihan helper gerontik
▪ Jasa statistic for Nursing research
▪ Distributor beras bagi dosen keperawatan
▪ Internet
▪ Rental latop
▪ Rental infocus
▪ Hotel pelatihan perawat
▪ Wisma perawat
▪ Pom bensin milik perawat
▪ Aqua galon Sehat
▪ Pabrik Abocath
▪ Pabrik kateter
▪ Pabrik obat
▪ Pabrik penyediaan kapas steril
▪ Kerjasama dengan ITB dalam pembuatan phantom
▪ Kerjasama dengan ITB dalam membuat instrument bedah
▪ Pabrik bethadin

Komentar pertama yang akan kita dapati pada saat kita mengajukan ide bisnis tersebut adalah, “ah itu tidak
mungkin”, “itu kan sudah ada”, ‘sulit untuk memulainya’. ‘hal tersebut mana bisa laku” Manusia-manusia
seperti itu telah membatasi dirinya dan otaknya dari sumber-sumber rezeki yang telah disediakan Allah yang
maha Luas rahmatNya, Maha kaya, maha kreatif. Dulu ide air putih dimasukan ke dalam botol banyak
ditertawakan orang. Sekarang hampir semua orang menggunakan produk tersebut dan ingin meniru
keberhasilan Aqua, termasuk orang-orang yang pernah mencemooh. Jadilah kita pecundang-pecundang kalah
yang tak pernah gagal karena tak pernah mau memulai suatu kebaikan. Ketakutan terhadap kegagalan telah
melahirkan manusia-manusia kalah yang terkumpul di seluruh wilayah Indonesia. Akhirnya manusia-
manusia kreatif yang kaya ide telah menjadi milyuner di Singapura, Jepang, Taiwan, Amerika, Jerman dsb.
Siapa penemu angka nol?, siapa penemu tusuk gigi?, siapa penemu peniti?, siapa penemu kaos kaki?, siapa
penemu kancing baju?, siapa penemu pentil?, siapa penemu atom heckter?, mereka adalah para penghayal
yang pada awalnya ditertawakan dan dicemoohkan. Karena idenya yang sepele dan dianggap tak berharga.
Siap penghayal yang tidak mungkin hayalannya itu untuk dilakukan tetapi paling diminati oleh anak-anak
dan menghasilkan milyaran rupiah?.Dialah Doraemon. Maka oleh karena itu hanya ada dua pilihan untuk
para penghayal dan penggagas ide baru yaitu kaya atau kaya orang gila.

Page 24 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020
D. MEMILKI KEMAMPUAN UNTUK BERANI MENCOBA WIRAUSAHA TERKAIT
KEPERAWATAN ATAU KESEHATAN (SENSE OF TRIAL IN NURSING BUSINESS)
SEGERALAH BERTINDAK
"Jangan menunda hingga esok apa yang dapat Anda kerjakan hari ini."
(Benjamin Franklin)
Diawal buku ini kami telah menyampaikan sebuah slogan yang wajib dijalankan setiap calon wirausaha
: Praktek! Praktek! Praktek! Inilah sesuatu yang para pemimpin dalam semua bidang sepakat. Setiap
pekerjaan besar – entah itu menjalankann perusahaan, penjualan tingkat tinggi, dalam sains atau pemerintahan
– memerlukan orang yang berfikir untuk bertindak. Para eksekutif utama yang mencari tokoh kunci, menuntut
jawaban terhadap perrtanyaan :"Apakah ia akan melaksanakan pekerjaan tersebut?" "Apakah ia akan
menuntaskannya?" "Apakah ia orang yang berinisiatif?" "Dapatkah ia memberikan hasil, atau apakah ia
hanya pandai omong?"
Semua pertanyaan ini mempunyai satu tujuan : Mencari tahu apakah orang tersebut adalah orang
yang suka bertindak ?.Gagasan yang bagus saja tidak cukup. Gagasan sederhana yang dilaksanakan dan
dikembangkan, adalah seratus persen lebih baik daripada gagasan hebat yang mati karena tidak
ditindaklanjuti. Tidak ada yang datang dengan hanya memikirkannya.
Ingatlah. Semuanya yang kita miliki di dunia ini, dari satelit hingga pencakar langit hingga makanan bayi,
hanyalah suatu ide yang dilaksanakan.

E. BERANI UNTUK GAGAL (DARE TO FAILED)


Sejak ibu mengandung bayi yang dicinatainya, ia gagal menahan sakit, tetapi tetap diterusakan karena
sakit tersebut suatu saat akan hilang. Saat mau melahirkan gagal untuk mendapatkan pembukaan lengkap
secara cepat, tetapi tetap bertahan karena mungkin lambat laun akan lengkap, atau dokter akan memberinya
pitosin drip, atau mungkin bila darurat akan dilakukan sectio caesaria. Saat anak telah lahir gagal bernafas
dengan spontan tetapi tetap saja bayi itu berjuang untuk hidup karena bidan segera membersihkannya.
Menjelang ia neonatus gagal mendapat bilirubin normal sehingga bayi kekuningan, tetapi bayi tenang saja
karena ada sinar matahari yang bisa mengatasinya. Menjelang satu tahun ia gagal berbicara tetapi terus saja
mengoceh karena sutau saat ia akan bisa menirukan suara bapaknya. Saat belajar jalan dia gagal dan terjatuh
terus-terusan tetapi tetap saja belajar karena hidup memang harus terus belajar. Tidak pernah frustasi dan
menganggap dirinya tidak berbakat untuk berjalan. Sampai bayi dewasa ia terus menerus didera kegagalan
agar dia sempurna sebagai manusia. Bayi itu adalah kita. Kitalah calon wirausahawan sukses.
Guru saya Valentiono Dinsi pernah menyampaikan bahwa calon wirausahawan harus siap gagal.
Terutama untuk memahami makna kegagalan. Tanpa faham filosofi itu, jangan berpikir mau mengambil jalan
menjadi wirausaha. Alasannya, ada yang sukses dalam usahanya, ada yang belum berhasil. Pengusaha
mengetahui bahwa ”kegagalan” bukan akhir permainan dan tidak boleh takut mengalaminya. Ia menyadari
dengan keberanian.
Resiko adalah suatu konsekuensi kehidupan. Menghadapi risiko, adalah gabungan kerja keras,
kecerdikan, kehati-hatian, kecermatan membaca peluang dan kesiapan menghadapi kegagalan maupun
keberhasilan. Happy ending sebuah ikhtiar adalah keberhasilan. Ini dicapai, tentu setelah melewati
keberhasilan demi keberhasilan kecil, seperti keberhasilan menyingkirkan kesulitan dan bahaya. Proses ini
dibangun dari kesungguhan melahirkan segenap potensi diri seorang wirausahawan. Dengan begitu, ia
mengubah “kekalahan menjadi kemenangan”, sebuah proses yang kecil peluang pencapaiannya tanpa
kesiapan mental menghadapi kegagalan. Kalau Anda termasuk yang tidak siap gagal, lebih baik jangan meniti
jalan ini. Bahkan, mengimpikannya saja, jangan!
Kegagalan adalah bagian dari kehidupan. Seperti illustarasi di atas semenjak dalam kandungan sampai
menjelang lansia kita berjalan dengan kegagalan yang berulang. Setiap kegagalan adalah pelajaran yang
mendorong pengusaha untuk mencoba pendekatan baru yang belum pemah dicoba sebelumnya. Bagi
pengusaha sejati, “Berani Gagal” berarti “Berani Belajar”. Dengan gagal dan dengan belajar, pengusaha

Page 25 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020
bertumbuh menjadi orang yang lebih baik dan belajar bagaimana menciptakan kekayaan sejati. Walaupun
pengusaha kehilangan kekayaan materi yang telah mereka peroleh, mereka tahu bagaimana menciptakan
semua kekayaan itu lagi. Pelajarannya tidak pemah hilang. Sebaliknya, mereka yang tidak pemah mengalami
perjalanan yang sulit dan menemukan kekayaan dengan mudah, tidak akan tahu bagaimana menciptakan
kekayaan ketika mereka kehilangan. Dengan kata lain, mereka yang tidak gagal tak akan tahu kekayaan sejati.
Kini jamannya menulis kurikulum vitae dengan rentetan kegagalan. Semakin banyak gagal semakin
tinggi jam terbangnya dan semakin besar pengalamannya. Gemerlap materi, pada komunitas bahkan
kehidupan sosial yang serba benda (materialistis), lebih banyak memperoleh penilaian tinggi. Sebaliknya,
siapa pun mengalami kegagalan, sudah mendapat stempel sosial sebagai manusia yang kehilangan harga. The
looser dunia usaha, sering menjadi figur yang menghadapi titik balik sikap sosial terhadapnya. Dulu, saat
masih jaya, ia banyak rekan dan kolega, setelah gagal dalam usahanya, hampir semua rekan dan kolega yang
dulu mendukungnya, menebar senyum ramahnya, bahkan mengajak bermitra, hilang sudah! Akibat cara
pandang seperti ini, banyak wirausahawan yang traumatik terhadap kegagalan. Ini, “awal kematian” benih-
benih kewirausahaan. Semua pihak harus mengubah sikapnya: doronglah masyarakat menjadi pihak yang
turut membangun keberanian banyak orang untuk respek terhadap ikhtiar orang meraih keberhasilan dalam
bisnis. Gagal atau keberhasilan, bukan menjadi satu-satunya alasan menghargai atau meremehkan
wirausahawan. Tentu, sembari tetap mentransfer sikap-sikap arif, bahwa dalam setiap kegagalan selalu ada
pelajaran berharga. Seorang bijak berkata,”sukses hanyalah pijakan terakhir dari tangga kegagalan.”
Allah SWT menyampaikan dengan mengulang dua ayat tentang peluang keberhasilan sesudah
kegagalan. Dalam untaian ayat yang indah Allah menyampaikan ”...Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan...setelah kesulitan ada kemudahan..... ”.
Billy P.S. Lim, motivator kelas dunia yang berbasis di Malaysia, pernah menanyakan kepada peserta
trainingnya tentang satu masalah menarik. ”Mengapa orang akan tenggelam apabila jatuh ke dalam air?”
Ternyata berbagai komentar diberikan oleh peserta seminar. Tetapi yang paling sering ialah ”Dia tenggelam
karena ia tak dapat berenang.” Yang hadir heran, karena Lim menyalahkan jawaban itu. Yang hadir mengira,
Lim bercanda. Untuk menyakinkan mereka, Lim memberi contoh kejadian orang tenggelam di air sedalam
tiga inci. Akhirnya, ia memberitahu jawabannya, yang akan ia berikan kepada Anda sekarang. Kami kutip
pendapat Lim: ”Orang tenggelam karena dia menetap disitu dan tidak menggerakkan dirinya ke tempat lain.”
dengan demikian kata kuncinya adalah bergerak, berubah, mencari ide lain dan mencoba cara baru. Berarti
berapa kali orang jatuh tak jadi masalah, yang penting kemampuannya untuk bangkit kembali setiap kali
jatuh.
Valentino mengemukakan bahwa Janganlah kita mengukur seseorang dengan menghitung berapa kali
dia jatuh, ukurlah ia dengan beberapa kali dia sanggup bangkit kembali. Seseorang yang mampu bangkit
kembali setelah jatuh, tidak akan putus asa. Menyedihkan, mendengar bahwa banyak orang seperti mereka,
setelah sekali dua kali gagal, memilih untuk menetap di situ dan akhirnya mati sebagai orang yang sebenar-
benarnya gagal, tersungkur, dan tidak bangkit lagi.
Dalam hal ini kulitas diri sendiri menjadi hal yang sangat penting dan menentukan. Tidak ada apapun
di dunia ini yang bisa menggantikannya. Sebagain besar oarng mengatakan bahwa kegagalan wirausaha
karena tidak bakat, tetapi banyak sekali orang berbakat yang tidak sukses. Sebagian lagi menyatakan bahwa
orang harus jenius. Jenius yang tidak sukses sudah malahan akan menjadi bahan olok-olokan. Yang terakhir
beranggapan bahwa kesuksesan seorang pengusaha terlerak pada latar belakng pendidikan. Tetapi dunia ini
penuh dengan orang terpelajar dan bergelar sarjana. Ternyata hanya kemauan dan ketabahan saja yang paling
ampuh. Ketabahan adalah kemampuan bangkit kembali untuk kesekian kalinya setelah terjatuh. Dalam
benturan antara sungai dan batu, air sungai senantiasa menang bukan dengan kekuatan tapi dengan
ketabahan. Seberapa jauh Anda jatuh tidak menjadi masalah, tetapi yang penting seberapa sering Anda
bangkit kembali.
Apabila Anda dapat terus mencoba setelah tiga kegagalan, Anda dapat mempertimbangkan diri untuk
menjadi pemimpin dalam pekerjaan Anda sekarang. Jika Anda terus mencoba setelah mengalami belasan
kegagalan, ini berarti benih kejeniusan sedang tumbuh dalam diri Anda. Seperti Thomas Alfa Edison, saat
ditanya, bagaimana ia bisa bertahan setelah ribuan kali gagal? Penemu bola lampu dan pendiri perusahaan
Page 26 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020
kelas dunia, General Electric ini menjawab, ”Saya tidak gagal, tetapi menemukan 9994 cara yang salah dan
hanya satu cara yang berhasil. Saya pasti akan sukses karena telah kehabisan percobaan yang gagal.”
Allah SWT maha penyabar menypakan bumi ini milyaran tahun agar betul-betul siap dihuni manusia.
Tiga ratus lima puluh tahun dengan tabah bambu runcing menghadapi jet tempur dan meriam penjajah
sebelum lahirnya Indonesia. Charles Goodyear yang tekun, membuahkan ban yang memungkinkan
kendaraaan melaju kencang. Tabahnya Wright and wright membuahkan pesawat terbang yang bisa digunakan
kita ke tanah suci. Bethoven, mengisi dunia dengan musik inspiratif, John Milton membuahkan karya puisi
indah yang menyejukkan hati, perempuan tuna netra yang tegar Helen Keller, memberikan harapan kepada
semua orang cacat dengan ditemukannya braile, ketabahan Abraham Lincoln membuatnya terpilih menjadi
presiden. Thomas Alfa Edison, memberi kita bola lampu listrik hingga teranglah dunia di malam gulita.
Kesuksesan sebenarnya tergantung pada kekuatan untuk bertahan. Kurang tabah merupakan salah satu alasan
orang gagal dalam bisnis, politik, dan karirnya.
Secara sederhana, kegagalan adalah situasi tak terduga yang menuntut transformasi dalam sesuatu
kompensasi yang positif. Sejarah mencatat bahwa Amerika Serikat merupakan hasil dari kegagalan total.
Karena Columbus sebenarnya ingin mencari jalan ke Asia. Kegagalan, jangan biarkan sebagai sesuatu yang
final. Entrepreneur sejati, memandang kegagalan sebagai awal, batu loncatan untuk memperbaharui kinerja
bisnis mereka di masa mendatang. Pemimpin tidak menghabiskan waktunya memikirkan kegagalan.
Saat gagal menimpa, kendati lelah dan kecewa berat, jangan matikan energi kreatif Anda. Tetaplah
berpikir kreatif. Sempurnakan produk yang ada, atau hasilkan produk baru atau usaha baru yang mungkin
belum terpikirkan. Jangan terpaku pada karier dan keterampilan yang dimiliki, yang terlalu lama bersandar
pada lingkungan di mana kita dibesarkan atau selama ini bergulat. Kadang kala apabila seseorang gagal
setelah berusaha dengan tabah dan mengerahkan sepenuh tenaga untuk sekian lama, mungkin tiba saatnya ia
mengkaji kembali bidang yang digeluti dan menilai apakah ia mampu untuk mendapatkan apa yang
dinginkannya di bidang tersebut.
Banyak cara untuk mencapai tujuan hidup. Sebagian lebih cepat atau lebih lambat daripada yang lain.
Sebagian kurang berisiko tetapi lebih lambat daripada yang lain.
Saran kami, janganlah terlalu kaku mengatakan bahwa Anda tidak bisa berubah. Kami sendiri, kerap
berubah seiring dengan perkembangan in put dan stimulasi kondisi di sekitar kami. Tanpa itu, bagaimana
mungkin kami menyusun sebuah buku, memberi pencerahan bagi banyak orang?
Kadang kala dalam kehidupan kita terpaksa menekuni bidang usaha yang berlainan dan kita mesti
menyesuaikan segala keterampilan dan bakat yang tidak kita peroleh dari bidang-bidang usaha di masa lalu.
Lalu? Salurkan kekuatan itu di bidang usaha yang baru. Mungkin, kita dipaksa mempelajari keterampilan
baru, sebagai konsekuensi menghadapi tantangan serba-baru itu.
Pernahkah Anda bertanya bagaimana orang Jepang bangkit kembali dari kehancuran PD II untuk
menjadi pengusaha ekonomi yang unggul saat ini? Dulu, produk Jepang sempat dinilai murahan, tidak
berkualitas, dan stigma jelek lainnya. Tapi sekarang, sulit bagi kita untuk hidup tanpa barang-barang buatan
Jepang di dalam rumah kita. Ini tidak hanya berlaku di Negara kita saja, tetapi bahkan di seluruh dunia.
Orang-orang Jepang tidak menciptakan mobil. Tidak juga kamera, kulkas, televisi, AC, mesin cuci,
penghisap debu, film atau system perangkat audio berkualitas tinggi. Mereka tidak menciptakan banyak
benda. padahal yang mereka lakukan ”hanyalah” meniru. Hakikat :peniruan ala Jepang”, sarat pesan penting
bagi calon entrepeneur. Di sana ada proses penyempumaan tanpa kenal lelah, sampai akhirnya ”tiruannya”
lebih baik dari aslinya! Mereka menggunakan ”kreativitas” untuk menyempumakan barang yang sudah ada.
Tak ada yang membantah, Jepang meraih suksesnya. Kultur entrepreneurship tumbuh subur di sana,
menyebar menguasai dunia.
Jika Anda menyadari bahwa Anda tidak berhasil mencapai tujuan Anda pada suatu pekerjaan di mana
Anda telah dilatih untuk melakukannya, latihlah atau lengkapi diri Anda dengan pekerjaan yang memberi
peluang meraih yang lebih baik di masa depan. Janganlah gantungkan diri Anda pada satu keterampilan saja.
Sebagai manusia, Tuhan memberi kita kemampuan untuk mempelajari keterampilan baru dan menerjuni
bidang usaha lain. Jangan ”hidup-mati” Anda gantungkan pada satu bidang saja. Orang lain bisa sukses. Anda
tentu juga bisa. hanya saja, ada yang lekas tercapai, ada yang masih berliku.
Page 27 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020
Tengok kiri-kanan Anda. Produk Cina, membanjiri negeri ini. Bayangkan, seperti apa sepuluh atau
duapuluh tahun yang akan datang? Akankah ini kita terima sebagai ”keharusan ekonomi”? Tidakkah Anda
mulai berpikir hal yang sebaliknya? Anda bisa!

”BERANI”, MODAL AWAL ENTREPRENEUR


Kami yakin, kalau entrepreneur berani memiliki visi, maka akan lebih dapat menciptakan kekuatan positif
di dalam pikirannya. Sehingga nantinya akan lebih mampu meningkatkan kemampuan kerja dan kualitas hidup
kita. Karena ini saya sangat yakin dengan ungkapan berikut ini: “Hati-hatilah dengan angan-anganmu, karena
angan-anganmu itu akan menjadi kenyataan”
Presiden RI pertama, Ir. Soekamo, pernah bilang, “Gantungkan cita-citamu setinggi langit.” Visi itu
memang bisa mensugesti orang. Dan, semua langkah kita akan kita arahkan kesana. Apalagi entrepreneur ini
biasanya seorang pemimpi. Maka mimpi tentang perusahaan, mimpi tentang masa depan, tentu akan dapat
mempengaruhi para pengikut yang dipimpinnya.
Anda “juru penerang”, mengusir gelapnya pikiran orang lain yang Anda pimpin. Ini prinsip kepemimpinan.
Wirausahawan yang memiliki visi, adalah penerangan bagi para bawahannya, anggota “tim sukses”nya dalam
bisnis. Wirausahawan dengan visi besar, merangsang terbangunnya atmosfir bisnis penuh kreativitas dan
inovasi.
Bahkan orang meyakini, jiwa wirausahawan itu, dekat sekali dengan dunia pengkhayal. Apa susahnya,
berkhayal? Berkhayal adalah aktivitas yang “murah”. Bagaimaan tidak, karena berkhayal tidak memerlukan
fasilitas khusus, apalagi ongkos. Sekarang juga, Anda pun bisa berkhayal. Tentu saja, khayalan seorang
wirausahawan, bukan sembarang berkhayal. Bahkan, di zaman susah, dengan tumpukan persoalan hidup yang
harus dipikul, bisa membuat orang pun tidak berani berhkayal. Anda akan tercenung, kalau kami katakan,
“Berkhayal pun, perlu keberanian!”
Mengapa? Khayalan yang memicu keberhasilan, atau minimal, keberanian berbuat dan berkreativitas,
dihambat pandangan lama yang cuku berurat-akar dalam benak kita, bahwa orang sukses harus ditopang
pendidikan dan gelar formal. Sebetulnya, keyakinan ini bisa dipatahkan dengan mudah. Misalnya, hadirkan saja,
beberapa nama orang sukses yang lulus SMA pun, tidak. Sejumlah wirausahawan, memulai dari khayalan. Dan
ia mulai kembangkan khayalannya, dari nol sampai akhirnya terwujud.
Bill Gates mengimpikan, personal computer akan tersedia di rumah setiap orang. Untuk merealisasikan
mimpinya, ia drop out dari studinya, memilih menekuni Microsoft-nya. Ia berhasil. Kini, ia salah satu orang
terkaya dunia.
Michael Dell, punya impian menakjubkan: mengalahkan perusahaan komputer raksasa IBM. Ia juga
berhasil menjadi orang pertama yang memasarkan komputer pribadi dengan strategi direct marketing. Usahanya
yang dirintis tahun 1984 berhasil, penjualan Dell Computer laris manis. Bahkan Dell dalam usia 34 tahun
berhasil menjadi salah satu orang terkaya di Amerika Serikat.
Contoh lainnya, Jeff Bezos. Mimpinya, menjadi pengusaha sukses di dunia e-commerce, perdagangan
melalui intemet. Meski baru tahun 1995, yaitu di saat usianya 30 tahun, ia nyemplung ke dunia maya, mendirikan
Amazon. com. Situs itu melejit menjadi situs paling banyak dikunjungi orang, untuk mendapatkan informasi

Page 28 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020
atau membeli buku-buku bermutu dari seluruh dunia. Mimpinya terwujud. Ia pun tercatat sebagai miliarder di
negeri Paman Sam itu.
✓ Perawat Berani Mencoba
Bisnis modern akan berhenti berputar kalau sikap berani mencoba itu lenyap. Memang, banyak orang yang
gagal dalam usahanya, putus asa tanpa, tak berani mencoba lagi. Ini bukan bukan saja merugikan aspek materi
atau finansial saja, tapi juga aspek psikologis. karena itu, sekalipun krisis, tetaplah menjadi entrepreneur dengan
semangat kewirausahaan tinggi. Sesungguhnya tidak ada yang gagal dalam berbisnis, yang ada hanya karena ia
berhenti mencoba, berhenti berusaha. Berani mencoba, lebih tekun dan ulet, kegagalan takkan pernah ada.
Beranilah mencoba. Sebab, tidak satu pun di dunia ini, termasuk di dalam dunia entrepreneur yang dapat
menggantikan keberanian mencoba dengan bakat bisnis. Sebagus apa pun bakat seseorang, tidak akan sukses
tanpa mulai mencoba. Bagaimana dengan kejeniusan seseorang? Juga tidak. Kejeniusan terpendam, sama saja
dengan omong-kosong. Pendidikan terbaik? Juga bukan jaminan. Dunia ini sudah penuh dengan pengangguran
berijazah sarjana. Dan ternyata, sekali lagi, keberanian mencoba dan mencoba itulah penentu kesuksesan bisnis
kita.
✓ Perawat Berani Merantau
Ingat tragedi Sampit? Semua bersedih, karena sebagian pengusaha sukses etnis Madura, ikut hengkang dari
Sampit, Kalimantan Tengah. Kami bukan menyoal tragedinya, tetapi dari aspek kewirausahaan. Madura dan
Kalimantan, jelas bukan seperti antar rumah di sebuah kampung. Ini dua pulau yang berbeda dan berjauhan.
Tapi, berapa banyak orang Madura yang masih kelahiran Madura, lalu merantau ke Sampit. Banyak, bahkan
banyak sekali dan kemudian anak-turunnya lahir di Kalimantan.
Sebagian dari mereka, sukses, meskipun awalnya dari nol. Kami hanya mau mengatakan, mereka “dari
bukan apa-apa”, merantau, lalu sukses. Etnis lainnya yang fenomenal, orang Jawa asal Tegal. Ibukota saja,
mereka taklukkan. Kalau mau menghitung jumlah warung “beridentitas daerah” paling banyak yang mana,
jawabannya: Warung Tegal. Di sektor makanan rakyat, ada penjaja bakso keliling. Banyak di antara mereka,
mengusung identitas daerah. Seperti bakso Malang , bakmi Wonogori, Pecel Lamongan, atau rumah makan
Padang.
Yang lebih fenomenal, dan ini juga lebih global, perantau Cina pun yang sukses di negeri yang mereka
datangi. Bukankah Anda yang sering bepergian lintas daerah, pernah mendengar, transmigran petani Jawa atau
bali, banyak yang sukses sebagai transmigran di Sumatera, atau Sulawesi? Sukses dalam usaha, juga disokong
sebuah keberanian: merantau.
Merantau, punya makna sosial tersendiri. Ia berarti “jauh dari keluarga” yang memicu terbangunnya jiwa
kemandirian. Tak bergantung pada keluarga, berarti mulai melangkah menjadi dewasa. Di rantau, apalagi di
lingkungan yang tak tahu siapa kita sebelumnya, Anda bisa menjadi pribadi yang baru.
Kebaruan ini, sarat tantangan. Merantau, menyadarkan kita apa kelebihan dan kekurangan kita karena kita
dihadapkan pada kenyataan-kenyataan baru. Merantau, membuat seseorang relatif tangguh, karena diterjunkan
dalam situasi serba baru.
Perantau, umumnya segan minta tolong. Di situlah, kemauan menjadi lebih termotivasi. Perantau, rata-rata
enggan berutang budi. Justru, karena ia orang baru, seorang perantau cenderung menanam jasa untuk banyak

Page 29 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020
orang. “Investasi sosial” ini, pada saatnya berbuah kebaikan. Siapa sangka, banyak orang yang menyukai
kepribadian kita, bernagsur-angsur, menjadi pendukung setia langkah kita menganyam kesuksesan. Jadi?
Cobalah merantau, temukan jatidiri Anda yang tangguh, kreatif, dan cerdik menangkap peluang
✓ Perawat berani gagal
PERNYATAAN John. F. Kennedy ini ada benarnya. salah satu dari kami, membuktikannya. Gagal total,
itu karier bisnis, Purdi E.Chandra dalam bukunya “Menjadi Entrepreneur Sukses” bertutur : “Akhir 1981, merasa
tak puas dengan pola kuliah yang membosankan saya meninggalkan kampus. Saat itu saya pikir, gagal meraih
gelar sarjana, tapi bukan berarti gagal mengejar cita-citanya. Tahun 1982, saya kemudian mulai merintis bisnis
bimbingan tes Primagama, yang belakangan berubah menjadi Lembaga Bimbingan Belajar Primagama. Bisnis
tersebut saya jalankan dengan jatuh bangun. Pada awalnya, sepi peminat, cuma dua orang! Saat ini, wow,
peminatnya membludak, sampai-sampai Primagama membuka cabang di ratusan kota, dan menjadi lembaga
bimbingan belajar terbesar di Indonesia”.
Dalam kehidupan sosial, memang kegagalan itu adalah sebuah kata yang tidak begitu enak untuk didengar.
Kegagalan bukan sesuatu yang disukai, dan suatu kejadian yang setiap orang tidak menginginkannya. Kita tidak
bisa memungkiri diri kita, yang nyata-nyata masih lebih suka melihat orang yang sukses daripada melihat orang
yang gagal, bahkan tidak menyukai orang yang gagal.
Maka, bila Anda seorang entrepreneur yang menemui kegagalan dalam usaha, jangan harap orang akan
memuji Anda; orang di sekitar anda maupun relasi Anda akan memahami mengapa Anda gagal; Anda tidak
disalahkan; semua sahabat masih tetap berada di sekeliling Anda; Anda akan mendapat dukungan moral dari
teman yang lain; Ada orang yang akan meminjami uang sebagai bantuan sementara; Apalagi ini: bank akan
memberikan pinjaman selanjutnya! No way!
Mengapa gambaran seorang entrepreneur yang gagal, kami gambarkan begitu buruknya? Itulah masyarakat
kita. Kita cenderung memuji yang sukses dan menang, dan mudah menghujat yang kalah dan gagal. Sebaiknya,
setiap kita mulai mengubah budaya itu, beri kesempatan kedua bagi setiap orang.
Menurut pengalaman kami, apabila orang gagal, tidak ada gunanya murung dan memikirkan kegagalannya.
Tetapi perlu mencari penyebabnya. Kegagalan seharusnya membuat enerpreneur sejati tertantang untuk
menemukan kekuatan-kekuatan baru agar bisa meraih kesuksesan kembali. Tentu, kasus kegagalan dalam bisnis
maupun dunia kerja, saat krisis ekonomi kian, memang banyak. Ribuan orang terkena Pemutusan Hubungan
Kerja (PHK) dan kehilangan mata pencahariannya. Sungguh ironis, seperti halnya kita, suka atau tidak suka,
setiap manusia pasti akan mengalami berbagai masalah, bahkan mungkin penderitaan.
Seorang entrepreneur, harus berani menghadapi kegagalan, dan memetik hikmahnya. Mungkin saja
kegagalan itu datang untuk memuliakan hati kita, membersihkan pikiran kita dari keangkuhan dan kepicikan,
memperluas wawasan kita, serta untuk lebih mendekatkan diri kita kepada Tuhan. Untuk mengajarkan kita
menjadi gagah tatkala lengah. Menjadi berani ketika kita takut. ltu sebabnya, kita bisa sepakat pada pendapat
Richard Gere, aktor terkemuka Hollywood,”Kegagalan itu penting bagi karier siapapun.”
Mengapa? Banyak orang membuat kesalahan yang sama, dengan menganggap kegagalan sebagai musuh
kesuksesan. Sebaliknya. kita seharusnya menganggap kegagalan itu dapat mendatangkan hasil. Ingat, kita harus

Page 30 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020
yakin akan menemukan kesuksesan di penghujung kegagalan. tapi mengapa seseorang gagal dalam bisnis. Ada
beberapa sebab umum.
Pertama, kita ini sering menilai kemampuan diri kita terlalu rendah. Kedua, setiap bertindak, kita sering
terpengaruh oleh mitos yang muncul di masyarakat sekitar kita. Ketiga, biasanya kita terlalu “melankolis” dan
suka memvonis diri terlebih dahulu, bahwa kita ini dilahirkan dengan nasib buruk. Keempat, kita cenderung
masih memiliki sikap, tidak mau tahu dari mana kita harus memulai kembali suatu usaha. Dengan mengetahui
sebab kegagalan itu, tentunya akan membuat kita yakin untuk bisa mengatasinya. Buat kita mengalami sembilan
dari sepuluh hal yang kita lakukan menemui kegagalan, maka sebaiknya kita bekerja sepuluh kali lebih giat.
Dengan memiliki sikap dan pemikiran semacam itu, maka akan tetap menjadikan kita sebagai sosok entrepreneur
yang selalu optimis akan masa depan. Maka, sebaiknya janganlah kita suka mengukur seorang entrepreneur
dengan menghitung berapa kali dia jatuh. Tapi ukurlah, berapa kali ia bangkit kembali.

✓ Perawat Berani Sukses


SUKSES adalah proses. Ia dicapai dengan pengorbanan. Salah satunya, tidak cengeng dengan
kegagalan. Sukses, pikirkanlah sebagai keseharian Anda. Keyakinan bisa sukses, selalu dibangun setiap saat.
Karena itulah, jangan biarkan Anda kehilangan motivasi untuk sukses, dan terus membangun keyakinan itu
dalam sanubari.
Buanglah semua alasan, Anda gagal karena kelemahan dari diri Anda. Kurang cerdas, kurang fit, sudah
terlalu tua, dan segudang “rasa kurang”, bukanlah alasan Anda gagal. Sukses memerlukan keberanian tanpa
henti, mempelajari kemunduran bisnis.
Hadapkan setiap problem dengan perjalanan sukses wirausahawan lain yang serupa usahanya dengan
Anda. Bahkan, Anda simak mereka yang gagal, dan temukan jawabannya mengapa dia gagal. Kesiapan
pribadi seorang wirausahawan menghadapi perubahan, juga dipermantap. Jangan mudah dikejutkan
perubahan.
Pelajarilah kesuksesan orang lain, himpun semua “sebab-sebab sukses” itu, temukan kelebihan-
kelebihan itu, dan mulai mencoba menyusun apa kelebihan Anda, apa kebaruan yang bisa ditelurkan dari
proses membandingkan dengan usaha orang lain.
Seorang wirausahawan, adalah yang selalu “melek” dan “buka telinga” terhadap setiap peluang.
Sukses wirausahawan, bukan sekadar “rezeki dari langit”, tapi juga kejelian membaca/menangkap peluang.
Dan ini memerlukan stamina usaha yang tinggi. Jangan ketakutan lebih dulu, seakan-akan wirausahawan itu
orang yang tidak pernah beristirahat. Tidak! Secara fisik, istirahat perlu, tapi sebagai wirausahawan, pikiran
“tetap jalan” dalam arti, keseharian kita dibiasakan terus memikirkan, kebaikan-kebaikan apa yang bisa
dibangun berdasarkan peluang yang kita hadapi setiap saat.
Tidak ada orang yang bisa mendapatkan kenikmatan dari hidup yang terus merangkak-rangkak,
kehidupan yang setengah-setengah. Sukses berarti hanya hal yang mengagumkan dan positif. Sukses berarti
kesejahteraan pribadi: rumah bagus, keamanan di bidang keuangan dan kesempatan maju yang maksimal,
serta berguna bagi masyarakat. Sukses juga berarti memperoleh kehormatan, kepemimpinan, dan disegani.
Dengan demikian sukses berarti self respect, merasa terhormat, terus-menerus merasa bahagia, dan

Page 31 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020
merasakan kepuasan dari kehidupannya. Itu artinya, kita berhasil berbuat lebih banyak hal yang bermanfaat.
Dengan kata lain, sukses berarti menang. Namun sayangnya, diera globalisasi seperti sekarang ini, tidak
semua entrepreneur berani menyebutkan, bahwa dirinya telah mencapai kesuksesan.
Menurut kami, sebagai wirausahawan, jangan segan Anda nyatakan: hari ini saya sukses. Dengan
begitu, rasa percaya diri itu pun terbangun. Kepercayaan diri yang besar itu, membangkitkan semangat untuk
meraih kesuksesan. Dan kesuksesan itu, juga berarti perlu dibagi kepada sesama pebisnis. Betapapun
sibuknya wirausahawan yang sukses, dalam dirinya ada jiwa sosial saat diminta membantu wirausahawan
lain yang belum sesukses dirinya. Yakinlah, dalam jiwa seorang wirausahawan sukses, ada keyakinan: Allah
itu kekuatanNya besar yang mendorong umatnya, termasuk para wirausahawan, untuk tidak egois. Karena
pribadi yang senang melihat orang lain “gagal melulu”, sejatinya sedang menanti gelombang kegagalan
menerpanya. Jadi, beranilah berpikir sukses!
✓ Perawat berani Berbeda
Mengapa orang menertawakan kita? Atau lebih enteng dari itu, mengapa orang meremehkan kita?
Karena kita berbeda. Tapi, apa salahnya jika kita berbeda? Kenyataaannya, menjadi berbeda sudah terjadi
sejak kita lahir. Setiap individu di dunia ini berbeda. Tak ada seorangpun yang 100 % sama dengan lainnya.
Sidik jari kita cukup membuktikan fakta ini – tak ada dua sidik jari yang sama di dunia. Setiap orang dari
kita berbeda – UNIK. Dan keunikan kita memisahkan kita satu dengan lainnya.
Bila kita benar-benar ingin berhasil dalam hidup ini, munculkanlah bakat ini dari dalam diri, biarkan
ia bersinar begitu terang. Orisinalitas gagasan, di mana Anda menampakkan “sesuatu yang baru dan terang”,
akan membuat keberbedaan itu, memberi nilai lebih bagi pribadi Anda.
Lebih baik kita berani berbeda. Dan, perbedaan kita dari yang lain, adalah wujud ketekunan kita
menjadi LEBIH BAIK. Seorang diri, menjadi lebih baik, di antara banyak orang yang berpikiran nyaris sama
tentang suatu hal, lalu keberbedaan Anda, diterima banyak orang dan diterima dunia. Luar biasa,
bukan.Mari, gunakan energi Anda menghasilkan perbedaan yang bertenaga. Perbedaan yang bernilai.

F. PERAWAT MEMBANGUN JARINGAN (BUILDING NETWORKING)


Jaringan dan berhubungan dengan jaringan selalu merupakan fondasi kuat untuk membangun bisnis.
Karena kita hidup di zaman pekerja berpengetahuan yang dioperasikan di bawah paradigma yang diarahkan oleh
mutu tinggi dan hubungan baik, dasar tersebut sangat penting untuk keberhasilan.
Dengan database berlimpah, digabung keuntungan praktis yang disediakan internet, diperoleh akses untuk
berhubungan ataupun untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Sebelum era internet, belum pernah ada jalan
semudah ini. Saat ini, dengan sentuhan jari, pengetahuan yang dipilih beserta detailnya dapat dikirimkan dan
diterima. Tidak mengherankan inisiatif bisnis wirausaha dapat bergerak dengan cepat dan mudah tumbuh dengan
baik dan kuat.
Terlalu banyak organisasi yang memiliki unit yang menyimpan banyak hal untuk mereka sendiri dan cemas
unit tetangga mencuri ide-ide mereka. Kurangnya hubungan dalam organisasi adalah alasan utama mengapa
organisasi tersebut kehilangan kesempatan. Saat kekuatan semua sumber daya dibawakan bersama-sama,
tercapai keberhasilan yang lebih besar. Sekali Anda melakukan kontak, pelihara mereka. Mereka adalah sumber
daya wirausaha.
Ada cerita dari sebuah sudut Jakarta, puluhan tahun silam. Saat itu, sudah masyhur, bahwa perputaran
uang terbesar di Indonesia terletak antara Glodok dan Jembatan Tiga. Konon di daerah Jembatan Tiga, ada kedai
mie yang dikenal sebagai mie Toko Tiga. Di situ sering menjadi tempat mangkal para tauke. Bila ada yang ingin

Page 32 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020
melakukan bisnis dan butuh uang, tak jarang mereka hanya mengambil secarik kertas bekas pembungkus rokok,
menulis sedikit catatan diatasnya serta sejumlah angka dan menandatanganinya. Dengan bekal kertas bekas
rokok tersebut si pembawa dapat melakukan peminjaman uang ke jaringan mereka di Indonesia, bahkan hingga
ke luar negeri. Tapi jangan coba-coba mengingkari kepercayaan apalagi menipu. Sekali jalan ditutup tak kan
terbuka lagi seumur hidup bahkan hingga tujuh turunan.

✓ Teman Adalah Asset


Jaringan usaha atau organisasi nirlaba sering dipahami dan diterjemahkan secara sederhana. Orang selalu
setuju pada ungkapan “teman adalah aset”. Apakah membangun jejaring sesederhana seperti menjalin
pertemanan? Jejaring yang perlu dibangun antara satu organisasi dengan organisasi yang lain sering tidak sama.
Karena, karakteristik dan kebutuhannya berbeda. Maka perlu diidentifikasi dan dirumuskan secara jelas, dengan
pihak-pihak mana saja kita perlu membangun jejaring. Bagi dunia usaha, yang perlu dijalin hubungannya antara
lain lembaga konsumen, pemerintah (departemen terkait), militer, organisasi keagamaan, LSM, rekanan usaha,
institusi penunjang (lembaga keuangan, lembaga pasar modal yang sudah go public) dan para tokoh informal
masyarakat. Perlu digaris bawahi, membangun jejaring dalam konteks ini sama sekali berbeda dari korupsi,
kolusi dan nepotisme (KKN), yang umumnya lebih bersifat hit and run serta jangka pendek.
Selain itu, yang tidak kalah penting diperhatikan dan dijalin hubungannya dengan baik adalah mereka yang
tergolong intemal concered group, seperti para pemegang saham, karyawan serta manajemen madya atau
penyelia. Dalam konteks inilah membangun jejaring semakin relevan, apalagi information technology telah
berkembang sedemikian pesat, sehingga perbedaan geografis nyaris bukan hambatan lagi.
Jejaring memang perlu dibangun dengan sadar, sistematis, komprehensif dan terencana baik. Untuk itu,
perlu dibentuk departemen (PR), yang fokus menangani secara profesional. Program membangun jejaring
melibatkan seluruh jajaran perusahaan. Pelaksana programnya bisa meliputi satpam hingga direktur utama,
tergantung pada bentuk kegiatan dan tujuan yang ingin dicapai. Dalam konteks ini, semua anggota organisasi
pada dasarnya petugas PR perusahaan.
Jejaring yang dibangun dengan baik menjadi aset perusahaan, dan dirasakan manfaatnya baik dalam proses
kehidupan sehari-hari perusahaan maupun pada saat terjadi kasus. Malahan, kalau jejaring sudah terbangun
dengan luas dan solid kita bangga dan rendah hati boleh mengatakan: “Ini jejaringku”. Benar, manusia perlu
pergaulan yang luas, sebab manusia seperti diungkapan Aristoteles adalah zoon politicon.
Kami punya seorang kawan, Amie Primarni namanya. Dia direktur sebuah usaha rumah busana, Rizqita,
di Depok, Jawa Barat. Suatu ketika, setelah perbincangan bisnis usai di ruang pertemuan, kami ke tempat parkir.
Ternyata, sopir mobil Bu Amie, saat pamit makan, tak kunjung muncul. Setengah jam-an kami menunggu sang
pengemudi. Bukan menunggu percuma di parkiran. Kebetulan, ia sedang memerlukan beberapa karyawati baru.
Sambil menunggu, ia berbincang dengan beberapa petugas Satpam. Ia iseng bertanya, apa tidak punya saudara
atau kenalan wanita yang sedang mencari pekerjaan? Satpam yang disapanya bilang,”Oh, Ada.” Dalam tempo
beberapa menit, ia sudah kembali dengan dua buah amplop besar, lamaran kerja. Lalu, dari seorang Satpam
lainnya, Amie mendpat dua amplop lamaran lagi.
Ia tersenyum puas. ”Saya perlu beberapa pilihan,meski pun peluangnya tak banyak. Saya punya ruko baru
di sini. Bayangkan, kalau pekerja saya adalah kenalan atau saudara Satpam di sini, mereka akan mewujudkan
terima kasihnya dengan cara-cara yang kita tak bisa bayangkan. Minimal, toko saya akan dibantu diawasi. Saya
punya kenalan yang tak punya interest buruk, karena saudara bekerja di toko saya.”
Begitulah, pembaca, Amie memanfaatkan sedikit waktu untuk meluaskan jejaringnya, di sekitar tempat
usahanya. Buat kami, ia entrepreneur dengan kecerdasan sosial, bukan hanya kecerdasan ekonomi.

✓ Membangun Jejaring
Persahabatan merupakan unsur penting dalam hidup kita, sebagaimana hubungan profesional menjadi
pusat keberhasilan kita. Karena itu, membangun jejaring menjadi keahlian yang sangat bermanfaat.

Page 33 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020
Ungkapan “Yang penting bukan apa yang Anda tahu, tapi siapa yang Anda kenal” tidak sepenuhnya benar,
tapi hanya separuh benar. Kenyataannya, dalam mengembangkan karier dan bisnis atau menuntun ke arah cita-
cita, yang penting adalah siapa yang kenal Anda!
Bakat, keahlian, pengalaman dan kepandaian semata tidaklah cukup untuk mencetak keberhasilan. Justru,
hubungan dan kontak dengan orang lainlah yang akan mendorong Anda menuju sukses. Sukses bersifat relatif,
karena Anda tahu apa yang Anda inginkan, apa nilai yang Anda anut, serta apa yang Anda mau lakukan.
Anda pasti akrab dengan komputer. Internet, juga bukan lagi sesuatu yang asing. Semua menyadari,
internet memberi akses informasi instan, dari yang serius seperti peta investasi lintas bangsa, kebijakan politik,
isu-isu kemanusiaan terkini sampai sekadar resep dan anekdot. Bagi wirausahawan, informasi harus bisa ia
jadikan “peluru” dalam pertempuran bisnis. Jadikanlah informasi sebagai kekuatan saat ia dipertukarkan. Salah
satu cara memperkuat basis informasi, membangun jejaring.
Apakah jejaring itu? Dalam konteks ini, yang kami maksud adalah, proses dua arah yang benar di mana
berbagai sumberdaya dibagikan dan diterima. Di dalam proses ini, ada semangat saling berbagi informasi. Ya:
informasi! Kalau Anda termasuk tipe pembangun jejaring yang baik, maka Anda akan bahagia saat Anda dapat
memberi kepada mitra-mitra Anda, stakeholder jejaring, seluruh elemen yang terlibat dalam “proses saling
berbagi informasi” ini.
Sepintas, “berbagi informasi” serasa sesuatu yang mudah. Perlu energi lebih, kalau pertukaran informasi
dilekati kepentingan memperkuat performance bisnis. Menerapkan pertukaran informasi dan membangun
“jejaring yang efektif” untuk menguatkan sebuah usaha, tidaklah segampang menjelaskannya. Bagaimana agar
sukses membangun jejaring? Saran kami, jadilah pribadi yang menjunjung tinggi cara, proses serta tujuan
dibangunnya sebuah jejaring. Jangan mengabaikan pentingnya ikhtiar mengembangkan dan memperhalus
kemampuan melakukan tindak lanjut. Anda mungkin punya banyak informasi menarik dan potensial
melancarkan bisnis Anda, tapi semuanya tidak menjadi apa-apa tanpa tindak lanjut. Sebagai wirausahawan yang
berhasrat memperkuat usaha melalui jejaring, fokus tindakan Anda: menyadarkan, bahwa mitra jejaring Anda
punya informasi bernilai. Pastikan, Anda temukan argumentasi yang tepat, apa informasi itu, dan bagaimana ia
bisa bernilai bagi Anda.

✓ Kembangkan Kontak-kontak Anda


Jika Anda menemukan seseorang yang mampu memberikan inspirasi kepada Anda mintalah bantuan
kepadanya
Seorang entrepreneur sukses harus selalu membangun kontak bisnis dan sosial. Dalam hal ini, itikad baik
merupakan modal dasar yang tidak bisa dibeli tetapi harus dimiliki. Bahkan ada beberapa perusahaan yang sama
sekali menjauhkan diri dari media massa. Saya kira sikap seperti ini tidak bijaksana karena saya tidak percaya
dengan pepatah lama yang mengatakan bahwa bentuk publikasi apapun tidak jelek sebab hubungan-hubungan
yang baik akan dapat membawa suatu perubahan penting.
Keberuntungan pastilah sesuatu yang berada pada tempat dan waktu yang tepat. Mungkin saja, ciri paling
umum yang dapat ditemukan pada orang-orang beruntung adalah bahwa mereka memanfaatkan kesempatan
yang mereka dapatkan. Keberuntungan bukan sesuatu yang harus Anda tunggu sambil santai, tetapi harus diraih.
Napoleon pemah berkata: Jangan jendral-jenderal brilian, tetapi berilah saya jendaral—jenderal yang memiliki
keberuntungan.”

G. MENUMBUHKAN PERAWAT KREATIF


berani tanpil beda,kenap tidak ?, bukankah perawat dilahirkan dalam keadaan berbeda ?, berani beda itu
berarti perawat memiliki jiwa entrepreneur
KUTIPAN di atas, sangat mungkin, mengundang senyum meremehkan. Masa, berbeda saja, sampai
menjadi ciri jiwa enterpreneur. Kalimat itu terasa berlebihan. Pembaca, entrepreneur sendiri adalah dunia yang
unik. Itu sebabnya, mengapa entrepreneur atau wirausahawan dituntut untuk selalu kreatif setiap saat. Dengan
kreativitasnya, tak mustahil akan terbukti bahwa ía betul-betul memiliki citra kemandirian yang memukau
banyak orang. Karenanya, ia pantas dikagumi, dan selanjutnya diikuti.
Page 34 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020
Menjadi entrepreneur kreatif di saat krisis ekonomi, tentu saja tantangan yang sangat berat. Siapa saja yang
mencoba terjun menjadi entrepreneur kreatif, ia harus bekerja 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu. Ini masih
harus dijalankan sedikitnya untuk kurun waktu sekitar dua tahun pertama. Sebuah babak baru yang berat,
berjuang tanpa henti dengan berbagai tekanan fisik maupun psikis.
Bisnis modern? Apalagi! Ia boleh dikatakan, mustahil bisa eksis dan berkembang tanpa kemampuan
menciptakan sesuatu yang baru pada setiap harinya. Berpikirlah kreatif setiap hari. Dari mana ia datang? Dari
mana saja, dari siapa saja. Interaksi sosial Anda, menjadi stimulan munculnya ide inovatif. Memang, tak mudah
melahirkan sesuatu yang orisinal atau sama sekali baru. Bisa saja, ia adalah kombinasi “sentuhan baru” pada
karya-karya yang sudah ada. Kesan, aksentuasi disain, modifikasi, adalah bagian dari proses kreatif.

✓ Kreativitas: Keharusan dalam Kewirausahaan


Jangan terpaku saja melihat gemerlap perubahan! Anda, satu di antara sekian orang yang sanggup
menghadirkan hal baru! Pikirkanlah hal ini sebagai kebiasaan. Karena Anda hidup dalam abad kreativitas.
Kreatif adalah, kunci memenangkan kompetisi. Ada banyak konsep kreativitas. Salah satunya, mengambil
inspirasi dari dunia musik, tepatnya, musik jazz. Dalam musik jazz, ada istilah jam session, saat pemusik
tidak memainkan lagu tertentu, tapi alat musiknya mengalunkan paduan nada tanpa terikat lagu, bebas-
mengalir saja. Jamming, menjadi inspirasi John Kao menuangkan teorinya dalam buku yang sudah beredar
dalam bahasa Indonesia, “Jamming: Seni dan Disiplin Kreativitas Bisnis”.
Kalau jamming bisa menggelitik telinga dengan alunan musik indah, bisnis pun, amat mungkin
mengambil langkah alternatif di luar yang biasa berlaku. Hasilnya, seperti jamming dalam jazz, tetap
“berirama dan enak didengar”. Begitulah analogi teori Kao dalam dunia bisnis.
Jamming dalam bisnis, adalah ikhtiar kreatif. Ada imajinasi, totalitas berkreativitas, menyerap pendar-
pendar inspirasi dari mana-mana. Dari sana tercipta ide-ide kreatif dalam pengembangan bisnis-. Siapa
“sparing partner” seorang wirausahawan dalam mengeksplotasi gagasan kreatifnya? Ia bisa sesama
wirausahawan, meskipun tak ada salahnya dengan orang lain yang sangat berbeda dunia kerja (bukan
wirausahawan).
Bekerja “serba rutin”, “manut pakem”, di level pengambilan keputusan tertinggi, terutama sebagai pusat
penyikapan terhadap realitas bisnis, diyakini merupakan sebuah sikap berbahaya bagi keberlangsungan
usaha. Rutinitas, pakem-pakem itu, menjadi belenggu bagi kemajuan. Namun begitu, jangan salah
memaknainya. Manajemen kreativitas, bukan “anti aturan”. Aturan tertentu, harus tetap ada, tetapi
keberadaannya tidak memasung kreativitas. Ada yang “ekstrim” dalam kasus pembaharuan ini. Misalnya,
produsen piranti keras komputer yang mendunia, Intell. Intell, secara berkala selalu menghancurkan produk
lama mereka setelah memproduksi produk baru hasil kreativitas timnya. Langkah yang serupa, meskipun “tak
sengaja” dialami perusahaan Unilever. Begitu produk barunya muncul, produk lama Unilever “otomatis”
dikalahkan produk barunya sendiri.
Kalau ada contoh Intell dan Unilever di bagian ini, dua dari sekian big corporate dunia, sejatinya
kreativitas tidak menjadi monopoli korporat besar. Dalam sektor usaha kecil pun, ide kreatif muncul dari
perenungan dan perbincangan akan hal-hal yang tak pernah terpikirkan. Justru dalam usaha kecillah,
kreativitas seharusnya lebih berkembang, karena biasanya usaha kecil, punya sumber daya insani tak banyak.
Ini poin lebih sehingga usaha kecil relatif lebih kompak orang-orangnya, sehingga transfer kreativitas baru
bisa lekas merata. Dalam usaha berskala kecil transfer kreativitas lebih pendek jalurnya. Seorang inovator
dalam tempo pendek ia bisa langsung mentransfer temuan barunya kepada semua orang yang bekerja
bersamanya. Bukan mustahil, proses mentransfer temuan baru itu, sekaligus bisa memicu tumbuhnya
kreativitas.

✓ Luwes Menyikapi Peluang


Jika Anda termasuk dalam golongan orang yang selalu ingin tahu, kemudian dapat melihat suatu
peristiwa dan pengalaman untuk dijadikan sebuah peluang, di mana orang lain tidak melihatnya, kemudian
memiliki keberanian berpikir kreatif dan inovatif, bersiaplah Anda untuk menjadi entrepreneur.
Page 35 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020
Banyak contoh yang dapat memberikan gambaran kepada kita, bahwa tidak ada sesuatu yang tidak
mungkin dilakukan wirausahawan. Keluarkan semua ide atau gagasan Anda, jangan takut diremehkan atau
dihina orang. ‘Ide gila” yang Anda sampaikan, boleh jadi suatu waktu akan mengundang kekaguman banyak
orang. Begitu Anda mulai menuai sukses, barulah orang akan berguman, “Mengapa itu tak terpikirkan oleh
saya sejak dulu, ya?”
Kalau Anda berani tampil beda, itu berarti Anda berjiwa entrepreneur. Saya setuju pendapat yang
mengatakan, keberhasilan entrepreneur ibarat kesabaran dan ketenangan seorang aktor akrobatik meniti
tambang tipis hingga sampai ke tujuan. Ia tidak menghabiskan waktunya dengan perasaan khawatir, tapi
konsentrasinya tertuju pada tujuannya. Tak kalah pentingnya, jangan malu akan kesalahan yang kita buat.
Seorang entrepreneur memang tidak menyukai kesalahan, tapi ia tetap akan menerimanya sepanjang hal itu
dapat memberikan pelajaran berharga. Ia harus mampu meloloskan diri dari situasi-situasi yang hampir
mustahil bisa diatasi. Dalam era global sekarang ini, kegiatan usaha yang kita jalankan hampir 90% justru
tidak sesuai rencana.
Karena itu, kita harus luwes dengan rencana yang telah kita buat. Bersiaplah berpindah dari satu rencana
ke rencana lainnya. Seorang entrepreneur juga tidak boleh mudah berputus asa. Ia harus yakin dengan
kreativitasnya. Selalu ada jalan yang tidak pernah terbayang sebelumnya.
SALAH satu tugas kita sebagai pengusaha, selain memiliki ketrampilan interpersonal, leadership, dan
managerial, juga harus mampu melakukan tugas kreatif. Kreativitaslah, unsur penting eksis dan
berkembangnya sebuah usaha. bagi entrepreneur, seolah tiada hari tanpa kreativitas. Saatnya kita terus kreatif.
Apalagi, kalau di bagian sebelumnya, kerap disebut-sebut angka luar biasa pertumbuhan kewirausahaan di
Amerika Serikat, di Indonesia sendiri, keragaman usaha maupun jumlah wirausahawannya, belum sebanyak
di Amerika Serikat ataupun di negara lain.
Di Amerika Serikat misalnya, ada bisnis yang masih langka dan belum memasyarakat di Indonesia,
yakni bisnis menyewakan pakaian dan perlengkapan bayi. Jadi sebenarnya banyak macam usaha yang bisa
kita kerjakan, asal kita mau kreatif. Dalam hal apa saja, kita harus kreatif? Kreatiflah dalam beberapa hal,
antara lain, memilih jenis usaha dan memilih waktu untuk memulainya.
Maka, jangan ragu menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap unsurnya bisa kreatif. Jadikan
setiap sudut, setiap suasana dalam usaha Anda, kondusif bagi munculnya ide-ide kreatif. Kreativitas itu
sendiri, memang memerlukan proses, yakni proses kreatif. Jadi pada awalnya, untuk kreatif itu perlu
persiapan, meski secara tidak formal. Tinggal, bagaimana kita sendiri membuat suasana kerja itu kreatif.

H. MANFAATKAN OTAK BUKAN PERAWAT


Perlunya orang yang mampu dan berpengalaman dalam membantu sebuah bisnis, tidak perlu diperdebatkan
lagi. Meskipun demikian, kualifikasi akademik yang bagus, bahkan dari institusi yang paling bergengsi, juga
bukan jaminan kesuksesan di setiap tingkatan dalam dunia korporat. Apapun perusahaannya Anda harus
memiliki keterampilan teknis atau kemampuan mempekerjakan orang untuk itu. Ini yang saya sebut “bekerja
dengan otak orang lain.”
Pendahulu kita, juga orangtua kita sering bilang, “Nak, pergilah ke sekolah (kuliah), kalau tidak, kamu
bakal gagal menjalani kehidupan. Kamu tidak bakal sukses.” Oke, niat baik orangtua, kita terima. Tapi sukses,
bukan hanya karena kepintaran. Wirausahawan sejati (kebanyakan) menikmati saat ia memimpin, menjadi
pengelola usahanya sendiri. Ia memiliki orang-ornag yang bekerja padanya. Karena urusan teknis memerlukan
keahlian teknis, sebagai bos, ia harus mendapatkan orang lain yang menguasai ketrampilan teknis itu. Maka ia
pekerjakan seseorang yang lebih pintar daripada dirinya. Jika Anda pemilik usaha ini, maka Anda adalah bos
yang mempekerjakan tenaga ahli. begitu usaha Anda sukses, selangkah demi selangkah mengisi jagad dunia
usaha, bahkan Anda naik terus ke jenjang prestisius dalam bisnis yang Anda geluti, saat itu orang tak lagi peduli
Anda pintar atau tidak di sekolah. Bahkan, kampus Anda saja, orang tak lagi hirau. Anda dulu anak siapa, “sesulit
apa”, juga tak lagi menjadi perbincangan.
Bicara soal memanfaatkan otak orang lain, David Ogilvy, tokoh paling inspirasional dalam dunia iklan,
pernah memberi nasihat. Katanya,”Pekerjakanlah orang yang lebih pintar daripada Anda.” Dengan
mempekerjakan orang yang lebih pintar dari Anda, maka Anda akan lebih cepat dan banyak belajar dari mereka.
Page 36 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020
Banyak orang yang lebih pintar daripada Anda pada banyak hal – menulis pidato, membangun tim, yang dengan
sadar mengajar anggota tim baru berbagai keterampilan baru. Sama halnya dengan keuangan. Anda dapat belajar
akunting dasar dengan cepat kepada akuntan anda.
Perusahaan yang menonjol seperti Coca-Cola, IBM, Microsoft, memiliki orang dengan kualitas menonjol
hampir di semua bidang. Pekerjakanlah orang lain, buat mereka bekerja untuk Anda meskipun untuk itu, Anda
harus mengeluarkan banyak uang.
GAYA MANAJEMEN-nya berdasar pada akal sehat dan PERTUMBUHANNYA berasal dari momentum
alamiah dan intuisi.
Keahlian bisnis dari bangku kuliah? Oke, ia adalah serangkaian “nilai studi” di atas kertas sertifikat
kelulusan. Tapi, itu bukan jaminan sang alumnus sekolah bisnis, akan mampu merintis bisnis. Sebab, dengan
gelar dan nilai cum laude sekalipun, sebatas “jaminan” penguasaan administrasi bisnis. Dan administrator
bukanlah wirausahawan. Jangan berharap, setelah sukses studi Master of Bussiness Administration (MBA),
misalnya, sang alumnus akan mengurus sebuah industri, melibatkan keluarganya total bekerja bersamanya –
mungkin tanpa upah dulu - sampai usahanya sukses. Ini bukan “kelas” akademisi bisnis, tapi dunianya seorang
wirausahawan dengan energi juang bisnis yang tinggi. Akademisi bisnis, memang diperlukan dalam sebuah
usaha, karena perannya berkait erat dengan langkah pembenahan sistem manajemen dan kontrol dalam sebuah
bisnis. namun begitu, sang master administrasi bisnis, tidak bisa memulai bisnis itu sendiri.
Jika Anda bekerja dengan orang yang sangat cemerlang dibidangnya dan memiliki beragam bakat dan latar
belakang, Anda akan mengembangkan sebuah tim dengan kekuatan dan kelenturan yang baik. Adalah esensial
untuk mampu mengenali bakat sejati dan mengembangkannya.
Memakai otak orang lain adalah benar-benar suatu kesenangan jika anda suka permainan dalam tim.
Bekerja dengan seorang yang tidak Anda sukai secara aktif, di sisi lain, bisa menjadi sebuah pengalaman yang
sangat membuat stress, walaupun mereka sangat cakap dalam pekerjaannya.
Anda tidak akan pemah menyesal bekerja dan berkembang bersama orang-orang berbakat. Orang-orang
seperti ini yang akan membuat Anda menjadi wiraswastawan yang lebih sukses. Satu fakta menarik, bisa
diperlhatkan di sini, bagaimana figur kharismatik di sebuah di desa tertinggal, menarik ”orang-orang terdidik”
untuk berbuat sesuatu didesanya. Ia, figur yang mampu bekerja dengan otak orang lain, meskipun cuma berbekal
Sekolah Rakyat ”Ongko Loro” (Angka Dua). Contoh serupa itu, kami temukan di Cijeruk, Bogor Selatan. Ada
Haji Zakaria, punya tanah lumayan luas, pendidikannya cuma SR, tapi ia bisa mengoptimalkan lahannya sebagai
contoh bagi pertanian di desanya dan desa-desa sekitarnya, saat melibatkan mulai LSM Pertanian Organik
sampai Dinas Pertanian setempat, memperlihatkan bagaimana bertani yang baik dan bernilai bisnis.

I. KETEKUNAN DAN FOKUS


Logika ”focusing”, meminjam fenomena matahari. Mahakarya Tuhan ini, sumber energi yang amat kuat,
yang setiap jamnya menyinari bumi dengan jutaan kilowatt energi. Siapa pun, bisa ”mandi matahari” berjam-
jam dengan risiko yang ringan.
Bagaimana dengan laser? Seberkas sinarnya, adalah energi lemah. Ia hanya membutuhkan beberapa
kilowatt energi tetapi bisa difokuskan menjadi sebuah pancaran cahaya yang koheren. Dari seberkas cahaya
laser, temuan ilmuwan bisa menggunakannya untuk dari memotong baja sampai mematikan sel kanker.
Beralih pada perbincangan sebuah usaha. Anda bisa menciptakan efek yang sama: sebuah kemampuan kuat
laksana laser untuk mendominasi sebuah pasar. Itulah yang kami maksud sebagai ”tindakan memfokuskan”.
Ketika sebuah usaha menjadi tidak fokus, ia akan kehilangan kekuatannya. Usaha itu menjadi seperti
matahari, menyebarkan energinya terlalu banyak produk, di pasar yang terlalu luas.
Konsentrasi, kemampuan untuk memberikan perhatian penuh kepada tugas yang dihadapi, dan dalam
jangka panjang, berkonsentrasi pada suatu karier, merupakan satu segi dari fokus. Tetapi bukan hanya itu. Segi
lainnya, intensitas. Intensitas melibatkan kemampuan untuk menyalurkan sejumlah besar tenaga pada tugas yang
dihadapi. Menjalankannya sebagai kebiasaan, akan meningkatkan karier Anda. Secara analog, fokus mempunyai
pengaruh yang sama terhadap pekerjaan seseorang, bak lensa pembesar yang dipegang di atas sehelai kertas
pada hari yang cerah. Memegang lensa dengan sudut yang tepat, membuat sinar-sinar berkonsentrasi pada satu
titik, sanggup membakar kertas itu.
Page 37 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020
Prioritas, masuk dalam gagasan fokus. Jangan segan-segan mengubah dan menaruh yang paling penting
sebagai nomor satu jika sesuatu yang tak terduga muncul. Bekerjalah atas dasar prioritas.
Tahukah Anda, apa rahasia nomor satu sukses? Prioritas.
Membahas soal fokus, bisa kita mengutip pendapat Eugene Grisham dalam Achievement Factor, buku best
seller dunia itu. Ia bercerita tentang faktor-faktor sukses hasil wawancara bertahun-tahun dengan tokoh-tokoh
sukses dunia. Kesimpulan buku itu cuma satu: “Untuk sukses besar dalam suatu bidang, apapun bidangnya,
dibutuhkan waktu setidaknya sepuluh tahun dengan tetap berfokus pada bidang tersebut.”
Kami yakin benar dengan kesimpulan buku itu. Kami punya bukti, seorang yang cukup kami kenal, sejak
lulus SMA, hidup dari berdagang dan tak pemah berpindah-pindah bidang usaha kecuali pada produk rumah
tangga yang sangat digemari kaum ibu. Kenyataannya, tak sampai sepuluh tahun, ia sukses di bidang yang
digelutinya. Itulah kekuatan fokus.
Bak air yang menetesi sebuah batu, setetes demi setetes; hari berganti hari, tahun berganti tahun, pada
saatnya, kita akan terkaget-kaget melihat kenyataan bahwa batu tersebut telah menjadi cekung hanya karena
tetesan air.

Page 38 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020

REFERENSI
Referensi
1. Muhammad Faiz Almatih,1100 Hadits terpilih Sinar Ajaran Muhammad, Gema Insani Press, Jakarta
1993.
2. Valentiono Dinsi, Jangan Mau Seumur Hidup Jadi Orang Gajian, Letsgo Indonesia, 2004
3. (2). Kazuo Murakami, The divine message of the DNA, Tuhan dalam gen kita, Mizan, 2007
4. (3) Taylor, Lilis dan leMone, Fundamental of Nursing, (1997, jb lippincott company,
Philadelphia.USA
5. Buchari Alma. (2013). Kewirausahaan.Bandung: Alfabeta.
6. Budiono. 2016. Konsep dasar Keperawatan. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
7. Hanggara, M.W. 2016. Kewirausahaan. Waringin Timur: Akademi Keperawatan.
8. Hisrich, R.D., Peters, M.P & Sheperd, D.A. 2008. Entrepreneurship. Mc Graw Hill International
Edition.
9. Iyus, Y & Mardhiyah, A. 2010. Spririt and Sofrkill of Nursing Entrepreneur. Bandung: Rafika
Aditama.
10. Kementrian Pendidikan Nasional. 2010. Konsep Dasar Kewirausahaan. Kementrian Pendidikan
Nasional.
11. Nursalam. 2008. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan Profesional. Edisi 2.
Jakarta: Salemba Medika.
12. Ricky. 2012. Perawat Pengusaha (Nurse Preneurs). http://rotikanricky.blogspot.com/2012/12/perawat-
pengusaha-nursepreneurs. Diakses tanggal 3 Maret 2019 pukul 15.15.
13. Yusuf, N. 2006. Wirausaha dan Usaha Kecil. Jakarta: Modul PTKPNF Depdiknas.
14. https://nursepreneur.blogspot.com/2017/02/konsep-dan-wawasan-nursepreneurship. Diakses tanggal 3
Maret 2019 15.00.

Page 39 of 40
Entreprenneurship Nursing STIK FAMIKA 2020

PROPAGASI
Kegiatan 1
1. Bagikan 1 (satu) kartu metaplan kepada peserta
2. Identifikasikan sikap kewirausahaan yang positif dan negatif yang ada pada diri anda
3. Tempelkan hasil indentifikasi saudara dan beri penjelasan.
Kegiatan 2
 Bacalah dan cermati kasus “siapa saya”
 Gantilah kata “saya” dengan kata lain yang Anda anggap paling tepat
Siapakah saya
Saya adalah rekanmu yang setia.
Saya bisa menjadi penolong yang paling hebat atau menjadi beban yang paling berat.
Saya sepenuhnya ada di bawah perintahmu.
Setengah dari pekerjaanmu sering kau alihkan kepada saya dan saya bisa menyelesaikannya dengan
cepat dan benar
Tunjukkan pada saya cara mengerjakan sesuatu dan setelah beberapa kali mencoba, saya akan
menyelesaikannya tanpa perlu disuruh.
Saya adalah pelayan para pemenang dan sayangnya… juga para pecundang
Mereka yang hebat….itu karena saya
Mereka yang gagal….itupun karena saya
Saya bukanlah mesin, meskipun saya bekerja setepat kerja mesin dan bahkan masih ditambah dengan
kecerdasan manusia. Apakah Anda meraih keuntungan atau kerugian, hal itu tidak ada bedanya buat
saya.
Gunakan saya, latih saya, bersikap tegaslah kepada saya, niscaya saya akan membawa dunia ke kaki
Anda. Manjakan saya, maka saya akan menghancurkanmu.
Siapakah Saya?

Page 40 of 40

Anda mungkin juga menyukai