Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PT.WIJAYA KARYA (Persero) Tbk

DIBUAT OLEH

NAMA : LAILIS SA’ADAH (A010319044)


KELAS : TEKNIK SIPIL 1 B

KEMENTRIAN RISET PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

PRODI TEKNIL SIPIL

TAHUN 2019/2020
PT. WIJAYA KARYA (Persero) Tbk.
Pertumbuhan yang berkelanjutan,
dimana PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. yang
telah berdiri selama lebih dari lima puluh tahun,
adalah cerita sukes yang merefleksikan
tingginya komitmen dan kerja keras. Memasuki
abad ke 21, WIKA berusaha untuk
meningkatkan kinerjanya dalam setiap aspek,
mulai dari Manajemen, Sumber Daya Manusia,
hingga pada struktur inovasi dan teknologi
tertinggi.

 
VISI 2030
Terdepan dalam Investasi dan EPC berkelanjutan untuk Kualitas Kehidupan yang Lebih
Baik

MISI 2030

1. Menyediakan jasa dan produk EPC yang terintegerasi berlandaskan pada prinsip
kualitas, keselamatan, kesehatan dan lingkungan
2. Memastikan pertumbuhan berkelanjutan dengan portofolio investasi strategis
3. Melakukan pengembangan kawasan terpadu demi kehidupan yang lebih baik bagi
masyarakat
4. Memberikan pelayanan kolaboratif yang melampaui ekspektasi/harapan pemangku
kepentingan
5. Menciptakan rekam jejak di kancah global melalui inovasi dan teknologi termutakhir
6. Mengimplementasikan budaya belajar dan berinovasi untuk memenuhi kompetensi
global
7. Menumbuhkembangkan kearifan lokal melalui praktik kepemimpinan untuk
membangun kesejahteraan yang menyeluruh
1.1 Sejarah PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.
WIKA dibentuk dari proses nasionalisasi perusahaan Belanda bernama
Naamloze Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vis
en Co. atau NV Vis en Co. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1960
dan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL)
No. 5 tanggal 11 Maret 1960, dengan nama Perusahaan Negara Bangunan
Widjaja Karja. Kegiatan usaha WIKA pada saat itu adalah pekerjaan instalasi
listrik dan pipa air. Pada awal dasawarsa 1960-an, WIKA turut berperan serta
dalam proyek pembangunan Gelanggang Olah Raga Bung Karno dalam rangka
penyelenggaraan Games of the New Emerging Forces (GANEFO) dan Asian
Games ke-4 di Jakarta. Seiring berjalannya waktu, berbagai tahap
pengembangan kerap kali dilakukan untuk terus tumbuh serta menjadi bagian
dari pengabdian WIKA bagi perkembangan bangsa melalui jasa-jasa konstruksi
yang tersebar di berbagai penjuru negeri. Perkembangan signifikan pertama
adalah di tahun 1972, dimana pada saat itu nama Perusahaan Negara Bangunan
Widjaja Karja berubah menjadi PT Wijaya Karya. WIKA kemudian
berkembang menjadi sebuah kontraktor konstruksi dengan menangani berbagai
proyek penting seperti pemasangan jaringan listrik di Asahan dan proyek
irigasi Jatiluhur.
Satu dekade kemudian, pada tahun 1982, WIKA melakukan perluasan
divisi dengan dibentuknya beberapa divisi baru, yaitu Divisi Sipil Umum,
Divisi Bangunan Gedung, Divisi Sarana Papan, Divisi Produk Beton dan
Metal, Divisi Konstruksi Industri, Divisi Energy, dan Divisi Perdagangan.
Proyek yang ditangani saat itu diantaranya adalah Gedung LIPI, Gedung
Bukopin, dan Proyek Bangunan dan Irigasi. Selain itu, semakin
berkembangnya anak-anak perusahaan di sektor industri konstruksi membuat
WIKA menjadi perusahaan infrastruktur yang terintegrasi dan bersinergi.
Keterampilan para personel WIKA dalam industri konstruksi telah mendorong
Perseroan untuk memperdalam berbagai bidang yang digelutinya dengan
mengembangkan beberapa anak perusahaan guna dapat berdiri sendiri sebagai
usaha yang spesialis dalam menciptakan produknya masing-masing. Pada
tahun 1997, WIKA mendirikan anak perusahaannya yang pertama, yaitu PT
Wijaya Karya Beton, mencerminkan pesatnya perkembangan Divisi Produk
Beton WIKA saat itu.
Kegiatan PT Wijaya Karya Beton saat itu diantaranya adalah pengadaan
bantalan jalan rel kereta api untuk pembangunan jalur double-track Manggarai,
Jakarta, dan pembangunan PLTGU Grati serta Jembatan Cable Stayed
Barelang di Batam. Langkah PT Wijaya Karya Beton kemudian diikuti dengan
pendirian PT Wijaya Karya Realty pada tahun 2000 sebagai pengembangan
Divisi Realty. Pada tahun yang sama didirikan pula PT Wijaya Karya Intrade
sebagai pengembangan Divisi Industri dan Perdagangan. Semakin
berkembangnya Perseroan, semakin tinggi pula tingkat kepercayaan
masyarakat terhadap kemampuan Perseroan. Hal ini tercermin dari
keberhasilan WIKA melakukan penawaran saham perdana (Initial Public
Offering/IPO) pada tanggal 27 Oktober 2007 di Bursa Efek Indonesia (saat itu
bernama Bursa Efek Jakarta). Pada IPO tersebut, WIKA melepas 28,46 persen
sahamnya ke publik, sehingga pemerintah Republik Indonesia memegang
68,42 persen saham, sedangkan sisanya dimiliki oleh masyarakat, termasuk
karyawan, melalui Employee/Management Stock Option Program (E/MSOP),
dan Employee Stock Allocation (ESA).
Sementara itu, langkah pengembangan Divisi menjadi anak perusahaan
yang berdiri di atas kaki sendiri terus dilakukan. Pada tahun 2008 WIKA
mendirikan anak perusahaan PT Wijaya Karya Gedung yang memiliki
spesialisasi dalam bidang usaha pembangunan high rise building. WIKA juga
mengakuisisi 70,08 persen saham PT Catur Insan Pertiwi yang bergerak di
bidang mechanical-electrical. Kemudian nama PT Catur Insan Pertiwi dirubah
menjadi PT Wijaya Karya Insan Pertiwi. Pada tahun 2009, bersama dengan PT
Jasa Sarana dan RMI, mendirikan PT Wijaya Karya Jabar Power yang bergerak
dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP). Di
pertengahan tahun 2009, WIKA bersama perusahaan lain berhasil
menyelesaikan Jembatan Suramadu, sebuah proyek prestisius yang
menghubungkan pulau Jawa dengan pulau Madura. Kini proyek tersebut telah
dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.
Memasuki tahun 2010, WIKA berhadapan dengan lingkungan usaha
yang berubah dengan tantangan lebih besar. Untuk itu, WIKA telah
menyiapkan Visi baru, yaitu VISI 2020 untuk menjadi salah satu perusahaan
EPC dan Investasi terintegrasi terbaik di Asia Tenggara. Visi ini diyakini dapat
memberi arah ke segenap jajaran WIKA untuk mencapai pertumbuhan yang
lebih optimal, sehat dan berkelanjutan. Sepanjang tahun 2012, WIKA berhasil
menuntaskan proyek power plant yang terdiri dari: Pembangkit Listrik Tenaga
Gas Borang, 60MW, Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas Rengat, 21MW,
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Ambon, 34MW. Pada tahun 2013 Perseroan
mendirikan usaha patungan PT Prima Terminal Peti Kemas bersama PT
Pelindo I (Persero) dan PT Hutama Karya (Persero), mengakuisisi saham PT
Sarana Karya (Persero) (“SAKA”) yang sebelumnya dimiliki oleh Pemerintah
Republik Indonesia, mendirikan usaha patungan PT WIKA Kobe dan PT
WIKA Krakatau Beton melalui Entitas Anak WIKA Beton, dan melakukan
buyback saham sebanyak 6.018.500 saham dengan harga perolehan rata-rata
Rp1.706,77,-
1.2 SBU (Stategic Business Unit)
WIKA saat ini memiliki 6 Strategic Business Unit (SBU) yang meliputi
konstruksi (Kontruksi sipil dan konstruksi Bangunan Gedung), Mekanikal
elektrikal, Industri Beton Pra cetak, Real Estate dan Industri Lainnya yang ke
depannya akan semakin terintegrasi menjadi perusahaan Engineering Procurement
Construction (EPC) dan Investasi.

1. Konstruksi Sipil
SBU Konstruksi Sipil dikelola di bawah Departemen Sipil Umum dan
Departemen Wilayah & Luar Negeri yang terdiri dari sub-sub bidang usaha:
jalan dan jembatan, pengairan, prasarana perhubungan, dan ketenagaan. Saat
ini, kegiatan usaha SBU Konstruksi Sipil tidak sekadar kontraktor. Didukung
oleh Tim Enginering yang mumpuni, SBU ini berkemampuan mengerjakan
rancang bangun (design and build) dari mulai proses perencanaan sampai
proses konstruksi. Beberapa proyek yang telah dikerjakan di antaranya adalah
Jetty Batubara PLTU Cilacap, Jetty Wood Chip Pulau Laut, serta Removable
Trashrack Banjir Kanal Manggarai.
Untuk sub bidang usaha jalan, jalan tol, dan jembatan, SBU ini telah berhasil
menyelesaikan berbagai proyek berskala besar dan berteknologi tinggi, di
antaranya:
a. Jembatan Layang Sudirman dan KS Tubun dengan menggunakan
teknologi Incremental Launching Method (ILM).
b. Jembatan Layang Pasupati Bandung yang merupakan jembatan layang
terpanjang di Indonesia dengan teknologi Cable Stayed.
c. Jembatan Layang Cikubang-Tol Cipularang Jawa Barat yang merupakan
jembatan dengan pilar tertinggi di Indonesia.
d. Jembatan Surabaya Madura
Sub bidang pengairan meliputi pembangunan prasarana dan sarana dasar
bidang pengairan antara lain bendung, bendungan/dam, saluran irigasi,
penyediaan air baku, instalasi pengolahan air bersih, dan penanggulangan
banjir.
Di bidang ini, WIKA berhasil merampungkan sejumlah proyek antara lain:
a. Bendung Gerak Klambu Barrage dan Bendung Gerak Serayu di provinsi
Jawa Tengah.
b. Banjir Kanal Timur, Normalisasi Sungai Bengawan Solo, Bendung
Amandit di Kalimantan, dan Waduk Jatigede di Jawa Barat.
Sub bidang usaha prasarana perhubungan meliputi jasa konstruksi
prasarana perhubungan darat, laut, dan udara, seperti bandara, pelabuhan laut,
termasuk jetty dan terminal peti kemas, dan stasiun kereta api. Beberapa
proyek yang telah diselesaikan antara lain:
a. Pelabuhan Peti Kemas dan Car Terminal Tanjung Priok.
b. Double Track Parujakan Cirebon.
c. Renovasi dan pemasangan kanopi Stasiun Jatimekar, Jatiasih, Jatiluhur,
Cibatu, Cibarusah, Bojongkulur, Wanaherang, Cileungsi, Nambo,
Cibinong, Cariu, Jatimulya dan Ciangsana.
d. Pembangunan stasiun baru Jatiwarna, Kalipayuk, Cileungsi, Jonggol,
Setu, Bambu Apus, Jatikramat, Rambutan, Cijantung, Pasar Rebo,
Bojonggede, Pasar Minggu, Ancol, Cakung, dan Jatibening.
e. Elektrifikasi jalur lintas kereta Tanjung Barat - Jatiwarna - Jatimekar -
Cakung, Jatimekar - Jatiasih dan Jatimekar - Ciangsana ex NIS, Cibatu -
Jonggol, Jatinegara - Bekasi, Duri - Tangerang dan Tanah Abang -
Serpong ex SS.
f. Pembangunan gardu listrik di daerah Jedor (Jatimekar), Jatiwarna,
Lubang Buaya, Pondok Bambu, Jatiluhur, Ciangsana, Nambo, Cileungsi,
Cibatu, Cibarusah, Bekasi, Tangerang, Serpong, Pondok Ranji dan Pasar
Minggu.
g. Double Track Wanaherang - Jabung - Cakung ex NIS dan Nambo
-Cileungsi - Jonggol - Cianjur ex TTS
h. Shortcut Kampung Sawah - Jedor, Jatikramat - Jatiasih, Pabrik Gula
Jatiwarna - Manjah Kidul dan Jedor - Tepus.
i. Perbaikan rel Citayam - Nambo ex NIS.
j. Penggantian gauge rel Sawangan - Tapakan - Bojonggede - Pondokrajeg,
Tapakan - Ciseeng (ex PVSM), Wanaherang - Cibubur - Ciracas, Cibubur
- Lenteng Agung (ex TjiTM), Megamendung - Sukaraja, Bantargebang -
Palokan Ilir, Pasaratas - Kranggan dan Sirnagalih - Jabung (ex TjVSM)
dari semula 600 mm menjadi 1.067 mm
k. Jalan Tol Surabaya - Mojokerto.

2. Konstruksi Bangunan Gedung


SBU Konstruksi Bangunan Gedung dikelola oleh Departemen Bangunan
Gedung untuk pasar Pemerintah dan BUMN, sedangkan untuk pasar swasta
dikelola oleh anak perusahaan tersendiri, WIKA Gedung. SBU konstruksi
bangunan gedung meliputi Sub Bidang Usaha Bangunan Hunian dan
Bangunan Fasilitas. Saat ini, dengan dukungan kemampuan di bidang
enginering, telah melakukan pekerjaan rancang bangun atau design and build,
yaitu melakukan pekerjaan sejak proses perencanaan sampai proses
konstruksi.
Sub bidang usaha jasa konstruksi bangunan hunian, meliputi
pembangunan apartemen, kondominium, hotel, rumah susun, dan kompleks
perumahan. Sejumlah proyek yang dikerjakan di antaranya:
a. Bangunan Hunian: Asrama Universitas Negeri Semarang.
b. Bangunan Hotel: Hotel Paragon City, Semarang.
Sub bidang usaha bangunan fasilitas menggarap bangunan fasilitas
seperti rumah sakit, terminal penumpang bandara dan stasiun, sarana
pendidikan, sarana olahraga, perkantoran, mal dan sarana rekreasi lainnya.
Sejumlah proyek yang dikerjakan antara lain:
a. Terminal Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekan Baru, Terminal
Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin Palembang.
b. Terminal Bandar Udara Ngurah Rai, Bali dan Sultan Aji Muhammad
Sulaiman, Balikpapan.
c. Gedung Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM Yogyakarta, Perpustakaan
Universitas Medan, Manufacturing Research Center UI Depok.
3. Mekanikal Elektrikal
SBU Mekanikal Elektrikal dikelola oleh Departemen Industrial Plant
yang meliputi sub bidang usaha Minyak & Gas, Sarana Industri, dan Pabrik
Fabrikasi Baja. Sub bidang usaha Minyak & Gas meliputi EPC Mekanikal
Elektrikal di sektor hulu, sektor hilir, dan distribusi dari kegiatan operasi di
sektor minyak & gas. Di sektor hulu terkait dengan pekerjaan processing gas
plant, crude oil & gas pipeline distribution. Di sektor hilir terkait dengan
pekerjaan kilang minyak, pipanisasi, dan tank terminal. Sejumlah Proyek EPC
yang sedang dikerjakan saat ini antara lain:
a. Proyek EPC Pembangunan Terminal LPG Pressurized di Tanjung Sekong
-Banten
b. Proyek EPC Pembangunan DPPU Kualanamu – Medan
c. Proyek EPC Penggantian Fasilitas DPPU Soekarno – Hatta
d. Proyek EPC Relokasi Depot LPG Tanjung Priok
e. Proyek EPC Pembangunan pipa Minyak Mentah Tempino – Plaju
f. Proyek EPC Penggantian Pipanisasi CB-I Tasikmalaya - Ujung Berung
g. Pekerjaan EPC Tie-in PLTP Dieng (Geodipa).
Sub bidang usaha Sarana Industri meliputi Jasa Konstruksi & EPC di
bidang industri (pabrik) dan material handling seperti pabrik Pengolahan
Kelapa Sawit, pabrik biofuels, pabrik granulasi pupuk NPK, pabrik semen,
pabrik farmasi, serta instalasi pengolahan air bersih & limbah.
Sejumlah Proyek EPC yang sedang dikerjakan saat ini antara lain:
a. Design and Build (Turnkey) 2500 MT per Day Palm Oil Refinery Pulau
Laut
b. Out of Pit Crushing & Conveying (OPCC) System ADARO
c. ANTAM Belt Conveyor MOP – PP FeNi 1 Pomala
Sub bidang usaha Pabrik Fabrikasi Baja pada awalnya merupakan sarana
pabrikasi pendukung. Namun sejak tahun 2009 ditingkatkan menjadi sub
bidang usaha yang dapat mengelola sendiri usahanya mulai dari pemasaran,
produksi, dan pengiriman dengan rentang produk yang besar dalam
menghasilkan Produk Konstruksi Baja seperti struktur rangka baja, conveyor,
pipe rack, tower telekomunikasi, tower transmisi listrik, jembatan rangka baja,
tanki baja, silo, hopper, pressure vessel, welded beam, dan steel plate work
lainnya. Selain memproduksi produk-produk di atas, saat ini sedang dijajaki
produk-produk baja lainnya terkait dengan industri perminyakan dengan target
pasar Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S), misalnya pekerjaan onshore
steel platform, dan komponen industri alat berat (heavy equipment).
SBU Mekanikal Elektrikal juga dikelola oleh Departemen Energi yang
menjalankan usaha dalam bidang konstruksi berbasis EPC (Engineering
Procurement Construction) yang terintegrasi. Lingkup pekerjaan yang
dilakukan mulai dari pekerjaan rekayasa dasar, rekayasa proses, rekayasa
detail, procurement terkait pengadaan equipment, dan construction atau
pelaksanaan konstruksi dari proyek-proyek yang telah direncanakan. Saat ini,
yang dikerjakan adalah EPC Power Plant, baik yang terkait dengan konstruksi
sipil maupun EPC dari Power Plant.
Beberapa proyek yang dikerjakan terkait power plant antara lain:
a. Kontruksi Sipil Power Plant: PLTU Labuhan Angin, PLTU Labuan,
PLTU Pelabuhan Ratu, PLTG Muara Karang, PLTGU Tanjung Priok,
dan PLTU Pacitan.
b. EPC Power Plant: PLTU Amurang 2 x 25 MW, PLTD Bali 50 MW,
PLTU AsamAsam 2x65MW, Kalimantan Selatan.
Anak perusahaan yang mendukung SBU Mekanikal Elektrikal adalah PT
WIKA Insan Pertiwi yang bergerak dibidang instalasi, operasi dan
pemeliharaan pembangkit dan peralatan industri. Di bidang energi terbarukan
WIKA memiliki anak perusahaan PT WIKA Jabar Power yang bergerak di
bidang pengusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi di Tampomas,
Sumedang, Jawa Barat. Investasi pembangkit lainnya yang dikelola di bawah
Biro Investasi dengan pola BOT (Build Operate Transfer) PLTD Bali dan
PLTG Borang di Palembang, sedangkan dengan pola BOO (Build Operate
Owned) PLTMG Rengat, Riau dan PLTD Ambon.
Untuk industri beton pracetak (precast) dikelola oleh anak perusahaan PT
WIKA Beton, untuk industri dan perdagangan dikelola oleh PT WIKA
Intrade, untuk bisnis realti dikelola oleh anak perusahaan PT WIKA Realty,
sedangkan penyertaan pada usaha patungan pengusahaan jalan tol dikelola
oleh PT MNA untuk tol Surabaya-Mojokerto, PT MKC untuk tol Cengkareng-
Kunciran, PT Jasa Marga Bali Tol untuk tol Tanjung Benoa, Bali dan untuk
bisnis energi terbarukan dikelola oleh PT WINNER.

1.3 ISO PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.


PT Wijaya Karya (WIKA), bersama dengan Tim Audit Penilai ISO 9001:
2000 mengadakan Audit Surveillance ISO 9001: 2000 pada tanggal 19-23 Februari
2007 untuk Kantor Pusat WIKA, anak perusahaan, dan beberapa proyek WIKA
yang sedang berjalan. Audit ke-20 ISO 9001: 2000 diharapkan memberikan saran
dalam meningkatkan Layanan Prima WIKA. "Kinerja kami tidak hanya baik tetapi
harus sangat baik yang didukung oleh sistem yang baik, seperti ISO yang telah
kami terapkan sejak 1995" Say Dirut dari WIKA A. Sutjipto. "Sistem harus
dipaksakan kepada seluruh karyawan agar dapat dan terbiasa, kemudian menjadi
budaya Perusahaan." Said A. Sutjipro saat membuka rapat Surveillance Audit di
Kantor Pusat WIKA Jakarta (19/02).
WIKA berkomitmen untuk menjunjung tinggi Keselamatan dan Kesehatan
Kerja serta pelaksanaan dan pengembangan sistem manajemen lingkungan dengan 
menerapkan sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja berdasarkan OHSAS 18001
dan sistem manajemen lingkungan berdasarkan ISO 14001.
1 Kesehatan dan Keselamatan Kerja
WIKA selalu menerapkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang bertujuan
mempertahankan zero accident dalam semua praktik kerjanya. WIKA yakin
keselamatan yang baik akan menghasilkan bisnis yang baik juga.
2 Pelestarian Lingkungan

o Komitmen pelaksanaan program pelestarian lingkungan diterapkan dengan


melakukan berbagai kegiatan yang disusun dalam program konservasi
o Penerapan kepatuhan lingkungan sesuai dengan peraturan dan kebijakan
pengelolaan lingkungan. Perusahaan selama ini tidak pernah didenda
terkait dengan kecurigaan pelanggaran pengelolaan lingkungan.
o Perusahaan berkomitmen untuk menjadi perusahaan yang ramah
lingkungan dengan membangun konstruksi ramah lingkungan (green
construction) dan bangunan ramah lingkungan (green building).

1.4 Strategi PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk


1 Strategi Pemasaran "Pasar Selektif"
Strategi Pasar Selektif yang dilakukan oleh WIKA merujuk pada pasar
yang terpilih. Saat ini, pasar WIKA terdiri dari pasar domestik dan luar negeri,
strategi WIKA untuk pasar domestik adalah dengan memilih proyek yang
berasal dari Pemerintah yang telah disesuaikan dengan anggaran Pemerintah,
Badan Usaha Milik Negara dan perusahaan swasta yang dinilai
menguntungkan. Untuk pasar luar negeri, WIKA memfokuskan diri pada pasar
yang sudah dikuasai.

2 Strategi keuangan "SentraLiSaSi dan Pembiayaan mandiri"


Strategi keuangan WIKA berfokus pada optimalisasi tingkat likuiditas.
Hal ini dapat dicapai melalui strategi keuangan terpusat dan kebijakan
pembiayaan proyek secara mandiri. kedua kebijakan tersebut diharapkan
mampu menjaga tingkat likuiditas perusahaan.

3 Strategi Operasional "QSHE, Sentralisasi Pengadaan, Program Efisiensi,


mitigasi risiko"
Strategi Operasional didasarkan kepada tiga hal keunggulan yaitu:
1. Quality, Safety, Health & Environment
2. Pengadaan Terpusat,
3. Program Efisiensi, dan
4. Mitigasi Risiko.
Perseroan memperhatikan Quality, Safety, Health, & Environment dalam
beroprasi. Pengadaan Terpusat merupakan salah satu cara substansial dalam
mengurangi biaya khususnya mendapatkan harga yang terbaik dan efisiensi
pada biaya persediaan. Program Efisiensi dilakukan dengan melakukan upaya-
upaya perbaikan yang berkelanjutan di setiap proses bisnis, baik di harga pokok
maupun di biaya operasional. Mitigasi risiko dilakukan sebagai bagian utuh dari
pengelolaan risiko yang ditujukan untuk meniadakan atau meminimalkan
tingkat risiko yang dapat diterima
4 Strategi investasi "Perkuatan integrasi forward-backward"
Strategi investasi yang diterapkan adalah melakukan investasi yang
bernilai tambah dan mempunyai keunggulan bersaing. Strategi nilai tambah
dilakukan dengan membuat keputusan investasi secara tepat dan diharapkan
dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan khususnya dalam hal tingkat
pengembalian investasi. Strategi keunggulan bersaing adalah strategi pemilihan
investasi untuk meningkatkan kemampuan sinergi perusahaan untuk memberi
nilai tambah kepada customer dibanding kompetitor.

5 Strategi Pengembangan Human Capital Berbasis Kompetensi dan


Pengharkatan
Strategi Pengembangan Human Capital dimulai dari desain organisasi
yang disesuaikan dengan arah perkembangan perusahaan dan mengembangkan
kompetensi Human Capital untuk mendukung pertumbuhan Perseroan.
Penerapan prinsip "more for more" dalam penerapan kebijakan pengharkatan.

1.5 Tanggung Jawab Sosial PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk


WIKA Gedung berkomitmen untuk memelihara keseimbangan antara
praktik bisnis, kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan melalui
program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau CSR (Corporate Social
Responsibility) yang terbagi dalam empat area utama; WIKA HIJAU (Tanam
Pohon), WIKA SEHAT (Sarana Kesehatan), WIKA PINTAR (Sarana Pendidikan),
dan WIKA PEDULI (Bantuan Sosial). Beberapa program CSR yang telah
dilaksanakan, diarahkan pada kegiatan-kegiatan yang terkait langsung dan
bermanfaat bagi masyarakat, serta menitikberatkan pada keseimbangan aspek
ekonomi, sosial dan lingkungan.
Dasar pelaksanaan CSR WIKA Gedung yaitu Peraturan Menteri BUMN No:
Per-05/MBU/2007 yang mengatur Tata Cara Implementasi Program Kemitraan
BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan yang meliputi bantuan
kemanusiaan, pendidikan, peningkatan kesehatan, bantuan kepada sarana ibadah,
pelestarian lingkungan hidup, dan pemberdayaan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai