0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan1 halaman
Dokumen ini merangkum rencana pabrik lauryl glucoside kapasitas 25.000 ton per tahun yang menggunakan proses asetilasi antara lauryl alcohol dan glukosa dengan suhu 120 derajat Celcius selama 3,5 jam untuk mencegah karamelisasi glukosa, menghasilkan lauryl glucoside dengan kemurnian 50%.
Dokumen ini merangkum rencana pabrik lauryl glucoside kapasitas 25.000 ton per tahun yang menggunakan proses asetilasi antara lauryl alcohol dan glukosa dengan suhu 120 derajat Celcius selama 3,5 jam untuk mencegah karamelisasi glukosa, menghasilkan lauryl glucoside dengan kemurnian 50%.
Dokumen ini merangkum rencana pabrik lauryl glucoside kapasitas 25.000 ton per tahun yang menggunakan proses asetilasi antara lauryl alcohol dan glukosa dengan suhu 120 derajat Celcius selama 3,5 jam untuk mencegah karamelisasi glukosa, menghasilkan lauryl glucoside dengan kemurnian 50%.
Pra Rancangan Pabrik Lauryl Glucoside dari Lauryl Alchol dan Glukosa
menggunkan Proses Asetilasi dengan Kapasitas 25.000 ton/tahun
ABSTRAK
Lauryl glucoside merupakan surfaktan non-ionik yang dapat digunakan sebagai
agen berbusa, kondisioner atau pengemulsi. Lauryl glukosida memiliki kapasitas berbusa yang sangat baik dan kompatibilitas dermatologis yang baik. Lauryl Glucoside disintesis melalui reaksi asetilasi antara lauryl alcohol dan glukosa, dengan bantuan katalis berupa katalis asam yaitu p-TSA. Proses asetilasi berlangsung selama 3.5 jam dengan temperatur yang digunakan dijaga pada temperatur 120oC untuk mencegah terjadi karamelisasi pada glukosa. Perbandingan molar fatty alcohol dan glukosa yaitu 6:1 dan perbandingan masa katalis dan glukosa yaitu 0,008:1, menghasilkan lauryl glucoside yang dihasilkan memiliki kemurnian 50%.
Kata kunci: lauryl alcohol, glukosa, asetilasi, lauryl glucoside.