3.3.1 Osilasi
Setiap gerak yang berulang dalam selang waktu yang sama disebut
gerak periodik. Jika suatu partikel dalam gerak peiodik bergerak bolak-balik
melaluilintasan yang sama, maka geraknya disebut gerak osilasi atau vibrasi
(getaran).Bumi penuh dengan gerak osilasi, misalnya osilasi roda keseimbangan
arloji,dawai biola, massa yang diikat pada pegas, atom dalam molekul atau dalam
F=−k ∆ x
Pegas yang ujung mula-mula berada pada titik x 0 bila diberi beban
denganmassa m, maka pegas tersebut akan bertambahnya panjang sebesar x,
sehingga :
∆ x=x 2−x 1
F=−k ∆ x
Bila setelah diberi massa m pegas kita getarkan yaitu dengan cara menarik pada
beban jarak tertentu lalu dilepaskan, maka waktu pergetaran selaras pegasatau
periode dirumuskan :
2π
T=
W
k
Dengan w=
√ m
m
Maka T =2 R
√ k
Ky
Ky=m .a atau a= (3.1)
m
Persamaan (3.1) ini adalah persamaan dasar untuk gerak harmonik sederhana
dengan percepatan a sebanding dengan simpangan y dan periodenya diberikan oleh
:
M
T =2
√ K
(3.2)
4 42
atau T = M (3.3)
K
Pada percobaan ini akan dicari hubungan antara periode T dengan massa
beban benda uang berosilasi dengan besaran lain dibuat tetap. Karena periode ini
dari satu gerakan ke gerakan lain relatif tetap namun waktunya sangat singkat,
maka diukur wakturnya dalam sejumlah kali osilasi . Dalam percobaan ini dihitung
Gambar 3.1
Set Alat Percobaan Osilasi Beban Pada Pegas
Pegas I
Pegas II
Pegas I
∆ f =k . ∆ x
∆f
k=
∆x
∆ m. g
k=
∆x
0,0972
k=
4,08
k = 0,02025 N/m
Pegas II
∆ f =k . ∆ x
∆f
k=
∆x
∆ m. g
k=
∆x
0,0972
k=
2,66
k = 0,036 N/m
Pegas III
0,0972
k=
0,88
k = 0,110 N/m
Pegas I
Beban 50 gram
Σ t 12+12+12+12,2+11,9+12,3+ 12+12,1+12+12,4
t= =
n 10
Σt
t= =12,09 S
n
t
Periode (T )=
Jumlah Osilasi
12,09 sekon
Periode (T )=
20
Σt
t= =14,92 S
n
t
Periode (T )=
Jumlah Osilasi
14,92 sekon
Periode (T )=
20
Σt
t= =16,73 S
n
t
Periode (T )=
Jumlah Osilasi
16,73 sekon
Periode (T )=
20
Σt
t= =18,92 S
n
t
Periode (T )=
Jumlah Osilasi
18,92 sekon
Periode (T )=
20
Σt
t= =20,92 S
n
t
Periode (T )=
Jumlah Osilasi
20,92 sekon
Periode (T )=
20
Pegas II
Beban 50 gram
Σt
t= =11,93 S
n
11,93 sekon
Periode (T )=
20
Σ t 151,6
t= =
n 10
Σt
t= =15,16 S
n
15,16 sekon
Periode (T )=
20
Σ t 179,7
t= =
n 10
Σt
t= =17,97 S
n
17,97 sekon
Periode (T )=
20
Σt
t= =20,76 S
n
20,76 sekon
Periode (T )=
20
Σ t 220,1
t= =
n 10
Σt
t= =22,01 S
n
22,01 sekon
Periode (T )=
20
Pegas III
Beban 50 gram
Σ t 205,5
t= =
n 10
Σt
t= =20,55 S
n
20,55 sekon
Periode (T )=
20
Σ t 247,4
t= =
n 10
Σt
t= =24,74 S
n
24,74 sekon
Periode (T )=
20
Σ t 287,3
t= =
n 10
Σt
t= =28,73 S
n
28,73 sekon
Periode (T )=
20
Σ t 315,5
t= =
n 10
Σt
t= =31,55 S
n
31,55 sekon
Periode (T )=
20
Σ t 340,5
t= =
n 10
Σt
t= =34,05 S
n
34,05 sekon
Periode (T )=
20
3.8.3 Bagian 3 : Hubungan Antara T dan k, M dibuat tetap dengan M=100 gram
Pegas I
Σ t 151,6
t= =
n 10
Σt
t= =15,16 S
n
15,16 sekon
Periode (T )=
20
Pegas II
Σ t 149,2
t= =
n 10
Σt
t= =14,92 S
n
14,92 sekon
Periode (T )=
20
Pegas III
Σ t 125,3
t= =
n 10
Σt
t= =12,53 S
n
12,53 sekon
Periode (T )=
20
3.9 Pembahasan
Dalam mengukur nilai k, digunakan 5 beban yaitu 50 gram, 100 gram, 150
gram, 200 gram, dan 250 gram, kemudian didapat nilai pada tiap perubahan beban
sama. Pada 5 jenis beban yang digunakan penambahan bebannya kosntan maka
nilai ∆ f =0,02025 N /m. Nilai k diperoleh dari rumus :
∆f1
k pegasI =
∆x
0,0972
k pegasI =
4,08
k pegasI =0,02025 N /m
Dalam mengukur nilai k, digunakan 5 beban yaitu 50 gram, 100 gram, 150
gram, 200 gram, 250 gram, kemudian diapat nilai pada tiap perubahan bebn sama
yaitu....Pada 5 jenis beban yang digunakan penambahan bebannya konstan, maka
nilai ∆ f =0,036 N /m. Nilai k diperoleh dari rumus :
∆f2
k pegasII =
∆x
0,0972
k pegasII =
2,66
k pegasII =0,036 N /m
Dalam percobaan ini pegas yang dipergunakan ada 3. Dari hasil percobaan
diperoleh data sebagai berikut :
Pegas I
M = 50 gram diperoleh periode rata-rata sebesar 0,6045 s
M = 100 gram diperoleh periode rata-rata sebesar 0,746 s
M = 150 gram diperoleh periode rata-rata sebesar 0,8365 s
M = 200 gram diperoleh periode rata-rata sebesar 0,946 s
M = 250 gram diperoleh periode rata-rata sebesar 1,046 s
Dari hasil perhitungan tersebut dibuat grafik sebagai berikut :
Dari grafik diatas dapat dilihat, bahwa semakin besar nilai M, maka nilai T
juga semakin besar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai M berbanding lurus
dengan nilai T dalam percobaan ini.
Pegas II
M = 50 gram diperoleh periode rata-rata sebesar 0,5965 s
M = 100 gram diperoleh periode rata-rata sebesar 0,758 s
M = 150 gram diperoleh periode rata-rata sebesar 0,8985 s
M = 200 gram diperoleh periode rata-rata sebesar 1,038 s
M = 250 gram diperoleh periode rata-rata sebesar 1,1005 s
Dari hasil perhitungan tersebut dapat dibuat grafik sebagai berikut :
Dilihat dari grafik yang tertera di atas, jika nilai M semakin besar, makan
nilai T semakin besar pula. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai M berbanding
lurus dengan nilai T.
Pegas III
M = 50 gram diperoleh periode rata-rata sebesar 1,0275 s
M = 100 gram diperoleh periode rata-rata sebesar 1,237 s
M = 150 gram diperoleh periode rata-rata sebesar 1,4365 s
M = 200 gram diperoleh periode rata-rata sebesar 1,5775 s
M = 250 gram diperoleh periode rata-rata sebesar 1,7025 s
Dari hasil perhitungan tersebut dilihat grafik sebagai berikut :
0.6
0.4
0.2
0.0
50 gram 100 gram 150 gram 200 gram 250 gram
Massa (gram)
Dilihat dari grafik yang tertera di atas, jika nilai M semakin besar, makan
nilai T semakin besar pula. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai M berbanding
lurus dengan nilai T.
Dalam percobaan ini massa yang digunakan adalah 100 gram dengan osilasi
sebanyak 20 kali. Dari hasil pengolahan data diperoleh data sebagai berikut :
Dilihat dari grafik yang tertera di atas, jika nilai k semakin besar, makan
nilai T berbalik semakin kecil. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai k
berbanding terbalik dengan nilai T.
3.10 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pratikum Hukum Newton tentang Gerak, dapat
diambil kesimpulan bahwa pada percobaan pertama, semakin besar gaya F maka
semakin besar pula a (percepatan) yang dimiliki. Sehingga gaya F berbanding lurus
dengan percepatan, sedangkan pada percobaan yang kedua disimpulkan bahwa
massa m pada sistem berbanding terbalik dengan percepatan (a), sehingga semakin
besar massa m sistem, maka percepatan yang ditimbulkan, akan semakin kecil.
3.11 SARAN
Untuk saran dari kelompok kami ,agar lebih di rapikan ruangannya dan
diganti beberapa alat praktikum karena ada stopwacth yang tidak bisa berfungsi .