Anda di halaman 1dari 3

NAMA : drg.

SRI AYU ASTUTI ARIB


NIP : 19920411 201903 2 023
MATERI : KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA
SESI IV PBB, KEPROTOKOLAN DAN ETIKA KEPROTOKOLAN
PEMATERI : Drs. ARWIN MALIK, M.Si
KELOMPOK 2 ANGKATAN 3

A. PBB (PERATURAN BARIS BERBARIS)


Peraturan Baris Berbaris (PBB) merupakan bentuk latihan fisik yang diperlukan guna menanamkan
kebiasaan dalam tata cara hidup dalam rangka membina dan kerjasama ASN untuk mewujudkan
kedisiplinan agar dapat menunjang pelayanan yang prima, juga dapat membentuk sikap, pembentukan
disiplin, membina kebersamaan dan kesetiakawanan dan lain sebagainya.
Skep Pangab 611/x/1985 tentang Peraturan Baris-Berbaris
1. MENGEPAL digunakan pada gerakan istirahat di tempat dan lari maju.
 Ibu jari menyentuh jari tengah, seperti orang hendak memukul.
2. MENGGENGGAM digunakan pada gerakan sikap sempurna, lencang kanan/kiri, lencang depan,
langkah tegap, dan langkah biasa.
 Ibu jari berada di atas atau menghadap ke muka apabila sedang dalam posisi sikap sempurna.
Bentuknya seperti tangan yang sedang memeras santan.

B. KEPROTOKOLAN

KEPROTOKOLAN (UU NO 9 / 2010) merupakan serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan
dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi Tata Tempat, Tata Upacara dan Tata
Penghormatan sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan dan/atau
kedudukannya dalam negara, pemerintahan, atau masyarakat.

Keprotokolan:
1. Tata Tempat
2. Tata Upacara
3. Pelaksanaan Kegiatan Apel
4. Tata Penghormatan

ACARA KENEGARAAN DAN ACARA RESMI


Kenegaraan :
1. Bersifat kenegaraan
2. Diatur secara terpusat
3. Dihadiri oleh RI 1 dan/atau RI2 serta Pejabat Negara dan Pemerintah
4. Melaksanakan acara tertentu
Resmi :
1. Bersifat Resmi
2. Diselenggarakan oleh pemerintah/lembaga negara
3. Dihadiri oleh Pejabat Negara dan Pemerintah
4. Melaksanakan tugas dan fungsi tertentu

ATURAN DASAR TATA TEMPAT


1. Orang yang berhak mendapat tata urutan pertama/paling tinggi adalah mereka yang
mempunyai urutan paling depan/ mendahului.
2. Jika berjajar, yang berada di sebelah kanan dari orang yang mendapat urutan tata tempat paling
utama, dianggap lebih tinggi/mendahului orang yang duduk di sebelah kirinya.
3. Jika menghadap meja, tempat utama yang menghadap ke pintu keluar dan tempat terakhir
adalah tempat yang paling dekat dengan pintu keluar.
4. Pada posisi berjajar pada garis yang sama, tempat yang terhormat adalah di tempat paling
tengah, dan di tempat sebelah kanan luar.
5. Dalam hal kedatangan dan kepulangan, orang yang paling dihormati selalu datang paling akhir
dan pulang paling dahulu.

ATURAN URUTAN NAIK KENDARAAN


1. Apabila naik kendaraan, orang yang mendapat tata urutan paling utama di pesawat terbang naik
paling akhir dan turun paling dahulu.
2. Kapal laut: orang yang utama, naik terlebih dahulu dan akan turun akan turun lebih dahulu.
3. Kenderaan mobil atau kereta :
 Orang yang paling utama baik sewaktu naik maupun sewaktu turun akan mendahului yang
lain.  Namun demikian apabila letak kendaraan tidak dapat diatur sedemikian rupa karena
keadaan,   hal tersebut merupakan suatu perkecualian.
 Letak kendaraan hendaknya dihadapkan ke kiri, artinya arah kendaraan akan menuju, berada
di sebelah kiri kita.
 Yang utama duduk di tempat duduk sebelah kanan, sedang berikutnya di sebelah kiri.
 Bila sampai ke tempat tujuan dan akan turun, hendaknya kenderaan dihadapkan ke sebelah
kanan, sehingga memudahkan yang utama dapat turun lebih dahulu.
 Jika penumpang mobil tiga orang dan duduk di belakang, maka orang yang paling terhormat
duduk disebelah kanan, orang ke dua duduk paling kiri, dan orang ketiga duduk di tengah.
 Jika mobil dimungkinkan di duduki oleh lebih dari 5 atau 6 orang, karena ada tambahan bak
di tengah, maka bak yang paling tengah diduduki oleh orang yang paling rendah
kedudukannya, yang lebih tinggi menduduki di sebelah kanan kirinya.

JENIS UPACARA
1. Upacara Bendera
Kegiatan pengibaran atau penurunan bendera merahputih yang dilaksanakan dalam rangka
memperingati hari-hari besar nasional, seperti HUT Proklamasi Kemerdekaan RI, Hari Kebagkitan
Nasional, Hari Pahlawan dll.
2. Bukan Upacara Bendera
Kegiatan yang memerlukan pengaturan protokol seperti antara lain penerimaan tamu-tamu
Presiden, credentials, penganugerahan tanda kehormatan, peresmian pembukaan
munas/rakernas, dll.

PENGELOMPOKAN JENIS UPACARA


• Penerimaan Tamara
• Penyelenggaraan Upacara lainnya: hari besar nas, credentials dll.
• Penyelenggaraan Resepsi/Jamuan
• Pengaturan rapat/sidang/konferensi
• Perjalanan ke daerah/LN

PEDOMAN PENYELENGGARA UPACARA


1. Perencanaan Upacara
a. Apa, siapa yang harus berbuat apa, dimana (tempat), bilamana (waktu)
b. Bagaimana tata caranya
2. Persiapan Upacara
a. Menyusun acara, tata ruang, pengaturan tempat, membuat rencana upacara,
menetapkan jenis pakaian
b. Pengecekan kelengkapan dan perlengkapan upacara
3. Pelaksanaan Upacara
a. Pembukaan
b. Acara Pokok
c. Penutup

PAKAIAN UPACARA
N Pejabat Sipil TNI/POLR Wanita Acara
o (Pria/Wanita) I (istri pejabat)

1. PSDH/PSN PDU 2 Pakaian Nasional PSDH: Jamuan resepsi/santap resmi atau


kenegaraan
PSN: Acara resmi/kenegaraan di luar negeri
2. PSL PDU 1 Pakaian Nasional Upacara resmi/kenegaraan, bepergian resmi
dan 3 ke LN, upacara pelantikan pejabat tertentu
3. PSR PDU 4 Bebas Rapi Upacara selain upacara kenegaraan, seperti
menerima tamu LN, upacara pelantikan
4. PSH PDH Bebas Rapi Bekerja sehari-hari dan keperluan umum
lainnya, spt: upacara peresmian proyek dll
5. Batik Batik Batik Acara resmi/tidak resmi di luar jam kerja atau
acara lainnya

DEFINISI TATA PENGHORMATAN (MENURUT PASAL 1 AYAT 8 PP NO. 62 TAHUN 1990)


1. Pejabat Negara
a. Acara Kenegaraan
b. Acara Resmi
2. Pejabat Pemerintah
a. Acara Kenegaraan
b. Acara Resmi
3. Tokoh Masyarakat
a. Acara Kenegaraan
b. Acara Resmi

C. ETIKA KEPROTOKOLAN
Tata cara & ketentuan/adab sopan santun dalam suatu kegiatan /penyelenggaraan acara kenegaraan,
acara resmi maupun acara tidak resmi dengan menciptakan situasi yang menyenangkan.

ASN PROFESIONAL HARUS MEMILIKI PRINSIP BERIKUT :


 Good Grooming
 Confidence
 Correct Body Posture
 Communication Skills
 Great Public Speaker

CARA MEMPERKENALKAN ORANG LAIN


1. Yang lebih muda kepada yang lebih tua
2. Yang lebih rendah jabatanya kepada yang lebih tinggi jabatannya
3. Pria diperkenalkan kepada wanita
4. Berilah keterangan tentang orang yang anda perkenalkan

CARA MEMBUKA PEMBICARAAN


1. Yang menarik perhatian lawan bicara
2. Yang mau membuat ia bercerita tentang pekerjaanya
3. Membuat pujian
4. Membicarakan hobby

MEMBERIKAN KARTU NAMA


Cara tersopan adalah dengan menyodorkanya sambil memegang ujung-ujung kartu nama dengan kedua
tangan anda.

BERTELEPON DI KANTOR
Berbicaralah dengan jelas (jangan bergumam!) agar kata-kata yang diucapkan bisa ditangkap dengan
jelas.

SAAT MENERIMA TELPON


 Jangan sampai berdering lebih dari tiga kali.
 Ucapkan “Selamat pagi/siang/sore” plus nama anda dan nama perusahaan dengan jelas.
 Biarkan penelepon menutup teleponya terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai