Anda di halaman 1dari 22

PENYELESAIAN SIKLUS AKUNTANSI

Makalah
Dibuat dan Dipresentasikan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pengantar Akuntansi 2, Prodi Ekonomi Syariah 2 Semester 4
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Oleh:
Kelompok 4

Febrianti
NIM. 01183038
Ririn Suhesti
NIM. 01183039
Yusmarliana Usman
NIM. 01183045
Surya Karmila Sari
NIM. 01183050
Kaslindah
NIM. 01183054

Dosen Pemandu:
Masyhuri, S.E., M.Ak.

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE


WATAMPONE
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................... i

BAB I (PENDAHULUAN)

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2

C. Tujuan ..................................................................................................... 2

BAB II (PEMBAHASAN)

A. Kertas Kerja/Neraca Lajur (Worksheet).................................................. 3

B. Mempersiapkan Laporan Keuangan ....................................................... 7

C. Jurnal Penutup (Tutup Buku) .................................................................. 8

D. Ringkasan Siklus Akuntansi ................................................................. 11

E. Soal Latihan .......................................................................................... 12

BAB III (PENUTUP)

A. Kesimpulan ........................................................................................... 18

B. Saran ..................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 20

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Akuntansi merupakan kumpulan konsep dan teknik yang digambarkan untuk

mengukur dan melaporkan informasi keuangan dalam suatu unit usaha ekonomi.

Informasi akuntansi sangat potensial untuk dilaporkan kepada pihak-pihak yang

membutuhkan, seperti: manajer perusahaan, pemilik, kreditur, pemerintah, analisis

keuangan dan karyawan.1

Penyelesaian siklus akuntansi meliputi penyusunan neraca lajur, laporan

keuangan, dan jurnal penutup. Neraca lajur merupakan kertas kerja yang terdiri dari

baris dan kolom sebagai dasar untuk menyusun laporan keuangan akhir. 2 Laporan

keuangan meliputi informasi finansial tentang kegiatan perusahaan dan hasil-

hasilnya yang disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) untuk


3
suatu saat atau periode tertentu. Jurnal Penutup merupakan pencatatan

pemindahan saldo akun nominal (pendapatan dan beban) ke akun modal melalui

akun ikhtisar laba/rugi dan pemindahan saldo akun prive ke akun modal. 4

Menurut kelompok kami, penyelesaian siklus akuntansi yang meliputi

penyusunan neraca lajur, laporan keuangan, dan jurnal penutup sangat penting bagi

sebuah perusahaan. Dengan adanya neraca lajur maka akan mempermudah dalam

penyusunan laoran keuangan. Kemudian, dengan adanya laporan keuangan maka

dapat memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas

perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan, serta laporan

keuangan juga memberikan informasi apakah perusahaan tersebut mendapatkan

1
Nurkurniana, Akuntansi Suatu Pengantar (Cet. I; Watampone, t.p: 2019), h. 2.
2
Samryn, Pengantar Akuntansi (Cet. I; Depok, PT. RajaGrafindo Persada: 2017), h. 189.
3
Nurkurniana, Akuntansi Suatu Pengantar (Cet. I; Watampone, t.p: 2019), h. 52.
4
Nurkurniana, Akuntansi Suatu Pengantar (Cet. I; Watampone, t.p: 2019), h. 54.

1
laba atau justru mengalami kerugian. Yang terakhir, yaitu jurnal penutup, jurnal

penutup dapat memberikan informasi tentang modal akhir periode dan juga

memindahkan (menolkan) akun sementara ke akun modal untuk pencatatan periode

berikutnya.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses penyusunan kertas kerja/neraca lajur (worksheet)?

2. Bagaimana proses penyusunan mempersiapkan laporan keuangan?

3. Bagaimana proses penyusunan jurnal penutup (tutup buku)?

4. Bagaimana ringkasan siklus akuntansi?

5. Bagaimana soal latihan kertas kerja/neraca lajur (worksheet), laporan

keuangan, dan jurnal penutup?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui proses penyusunan kertas kerja/neraca lajur (worksheet).

2. Untuk mengetahui proses penyusunan mempersiapkan laporan keuangan.

3. Untuk mengetahui proses penyusunan jurnal penutup (tutup buku).

4. Untuk mengetahui ringkasan siklus akuntansi.

5. Untuk mengetahui soal latihan kertas kerja/neraca lajur (worksheet), laporan

keuangan, dan jurnal penutup.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kertas Kerja/Neraca Lajur (Worksheet)


Siklus pelaporan keuangan dimulai dari penyususna neraca saldo yang
merupakan rangkuman dari saldo-saldo tiap buku besar dari masing-masing siklus
transaksi. Setelah menyelesaikan buku buku besar masih terdapat beberapa tahapan
lanjutan untuk sampai pada sebuah laporan keuangan yang final. Penyusunan
neraca saldo ini merupakan bagian awal dari penyusunan neraca lajur. Siklus
pelaporan keuangan dan penyusunan neraca saldo akhir tahun yang menjadi saldo
awal tahun berikutnya.

Neraca lajur merupakan kertas kerja yang terdiri dari baris dan kolom sebagai
dasar untuk menyusun laporan keuangan akhir. Dalam praktiknya, dalam sebuah
proses akuntansi tahapan ini bersifat opsional. Jika diperlukan boleh dibuat dan jika
tidak maka tahapan ini boleh juga di abaikan. Namun demikian, untuk kepentingan
proses belajar mengajar akutansi dasar tahapan ini selalu disajikan sebagi bahan
yang tidak kalah penting. Hal itu dilakukan mengingat para pemula tidak begitu
mudah memahami penyusunan laporan keuangan yang langsung dari saldo buku
buku besar. Terutama jika dengan alasan berlalunya waktu, pada akhir priode
akutansi terdapat sejumlah penyesuaian atas neraca saldo yang berasal dari
beberapa buku besar.

Neraca lajur memiliki 7 kolom utama. Lima kolom terakhir masing-masing


dibagi menjadi dua kolom debet dan kredit sehingga secara keseluruhan neraca lajur
menjadi 13 kolom. Nama-nama kolom dan petunjuk umum penggunaanya dapat
dijelaskan sebagai berikut:

1. Nomor akun. Nomor akun merupakan nomor identifikasi akun yang


dirancang untuk mengenali akun yang digunakan. Nomor-nomor ini sangat
penting dalam proses akutansi, terutama jika proses akutansi dikerjakan
dengan bantuan perangkat lunak komputer akutansi.

3
2. Nama akun. Nama akun ini berasal dari nama nama buku besar yang ada
dari tiap-tiap siklus transaksi. Nama dan nomor akun biasanya dirancang
dalam sau paket yang disebut bagan akun.
3. Neraca saldo. Sampai dengan kolom ini boleh diadopsi dari neraca saldo
seperti yang diperlihatkan diatas. Mulai dari kolom ini sampai dengan
kolom-kolom neraca lajur berikutnya selalu terbagi dalam kolom kolom
debet dan kredit. Kolom debet diisi dengan angka saldo debet dari buku
besar dan kolom kredit diisi dengan angka saldo kredit dari buku besar.
4. Penyesuaian. Kolom ini digunsnsnakan untuk mencatat hal hal yang harus
disesuaikan pada saldo menurut neraca saldo. Penyesuaian tersebut dapat
berupa penambahan dan pengurangan dari saldo menurut neraca saldo
Rp.1.000 Setelah dihitung kembali ternyata saldo piutang yang benar Rp
750. Karena saldo piutang piutang harus dikurangi Rp 250 Pengurangan ini
dapat dilakukan melalui pengkreditan piutang yang bersangkutan dalam
kolom kredit penyesuaian sebesar selisih antara saldo menurut buku besar
dengan saldo menurut perhitungan terakhir
5. Neraca saldo yang disuaikan. Kolom ini digunakan untuk mengisi hasil
penjumlahan dan pengurangan antara saldo akun menurut kolom neraca
saldo dan kolom penyesuaian.Misalnya dari contoh piutang diatas, saldo
piutang Rp 1.000 dalam kolom debet neraca saldo, dikurangi dengan kredit
iutang dalam kolom penyesuaian Rp 250 maka saldo piutang menurut
neraca saldo yang disesuaikan menjadi Rp 750 yang berasal dari Rp 1000
- Rp 250.
6. Laba rugi. Kolom ini juga terdiri dari kolom debet dan kolom kredit. Kolom
kredit digunakan untuk memindahkan saldo pendapatan yang sudah
disesuaikan. Kolom debet digunakan untuk pendapatan yang sudah
disesuaikan. Kolom debet digunakan untuk memindahkan saldo
biaya/beban yang sudah disesuiakan dari kolom neraca saldo yang sudah
disesuaikan. Dalam tahapan ini tidak ada perhitungan. Pekejaannya hanya
memindahkan angka-angka dari kolom kredit pada neraca saldo yang

4
disesuaikan ke kolom kredit laba rugi. Cara yang sama dilakukan untuk
angka-angka yang ada dikolom debet.
7. Neraca. Seperti kolom-kolom angka lainnya kolom ini juga dibagi menjadi
dua, yaitu kolom debet dan kolom kredit. Cara pengisiannya sama dengan
pengisian kolom laba rugi. Perbedaannya, dalam kolom neraca dipindahkan
angka-angka aktiva, kewajiban, dan ekuitas yang tidak pindah ke kolom
laba rugi. Angka-angka pendapatan dan biaya/beban dari kolom neraca
saldo yang disesuaikan yang sudah dipindahkan ke kolom-kolom laba rugi
tidak boleh lagi dipindahkan ke kolom neraca.
8. Baris total dan laba rugi. Setelah pengisian kolom kolom selesai pekerjaan
selanjutnya adalah menjumlahkan sisi debet dan sisi kedit pada tiap kolom.
Sisi kredit dan sisi debet pada tiap kolom harus sama hasil penjumlahannya
9. Khusus kolom laba rugi dan kolom neraca umumnya sisi kredit dan sisi
debetnya tidak sama jumlahnya pada penjumlahan pertama. Teruskan saja
menjumlahkan sisi debet dan kredit tiap kolom tersebut. Hitung selisih sisi
kredit dan debet kolom laba rugi. Tempatkan selisih penjumlahan tersebut
pada salah satu sisi debet atau kredit dimana yang lebih kecil. Lakukan cara
yang sama untuk kolom neraca.
10. Selisih kredit dan sisi debet di kolom laba rugi harus sama dengan selisih
sisi kredit dan sisi debet dikolom neraca. Tapi jika kolom laba rugi terdapat
sisi kredit yang lebih besar dari jumlahnya, maka dalam kolom neraca sisi
debet harus lebih besar jumlahnya, Sebalinya jika dalam kolom laba rugi
terdapat sisi debet yang lebih besar jumlahnya, maka dalam kolom neraca
sisi kredit harus lebih besar jumlahnya.
Sebagai ilustrasi (Debet > Kredit), misalnya:
Neraca
Nama Akun D K
Total 1.000 750
- 250
Laba bersih 1.000 1.000

5
Total
Total kolom debet Rp.1.000

Total kolom kredit 750

Selisih (Debet > Kredit) 250

11. Jika sisi kredit dalam kolom laba rugi lebih besar, maka berarti perusahaan
mendapat laba. Sebaliknya jika kolom debet lebih besar maka berarti
perusahaan menderita rugi. Tuliskan nama akun laba atau rugi pada garis
yang sejajar dengan selisih tersebut kolom nama akun.
Laba Rugi
Nama Akun D K
Total 1.500 1.750
250 -
Laba bersih 1.750 1.750
Total
Sebagai ilustrasi, misalnya:

Total kolom debet Rp.1.500

Total kolom kredit 1.750

Selisih (Debet > Kredit) 250

Jika terjadi perbedaan selisih kolom antara dua kolom perhitungan 10 dan
11 tersebut maka berarti ada kesalahan dalam proses sebelumnya. Silahkan
hitung kembali atau telusuri penempatan angka pada tiap akun.

12. Usaha untuk selalu mereview neraca lajur yang baru saja diselesaikan
sebelum masuk pada tahapan pekerjaan berikutnya. Angka-angka yang
sama pada sisi kredit dan sisi debet pada tiap kolom tidak selalu menjadi
jaminan bahwa pekerjaan tersebut sudah benar seluruhnya.5

5
Samryn, Pengantar Akuntansi (Cet. I; Depok, PT. RajaGrafindo Persada: 2017), h. 189-192.

6
B. Mempersiapkan Laporan Keuangan
Secara umum laporan keuangan meliputi ikhtisar-ikhtisar yang
menggambarkan posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas serta perubahan ekuitas
sebuah organisasi dalam suatu periode waktu terentu. Tiap ikhtisar tersebut dibuat
dalam satu format sendiri secara terpisah. Ikhtisar posisi keuangan tercermin dalam
laporan keuangan yang disebut neraca. Laporan ini mengikhtisarkan status atau
posisi sumber daya pada suatu saat tertentu.
Hasil usaha tercermin dalam laporan laba rugi. Ikhtisar arus kas menunjukkan
sumber kas dan penggunaan kas. Ikhtisar perubahan ekuitas menunjukkan saldo
awal ekuitas, mutasi tahun berjalan dan saldonya pada akhir periode yang
dilaporkan. Laporan laporan ini mengungkapkan kinerja dari arus sumber daya dari
waktu ke waktu.
Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan
arus kas, laporan perubahan modal/ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan. Tiap
laporan keuangan saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya.
Karakteristik umum tiap laporan dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Neraca
Neraca merupakan suatu laporan yang menggambarkan posisi keuangan
perusahaan pada suatu saat tertentu yang terdiri dari aktiva, kewajiban, dan
ekuitas.
2. Laporan laba rugi
Laporan laba rugi merupakan suatu ikhtisar yang menggambarkan total
pendapatan dan total biaya, serta laba yang diperoleh perusahaan dalam satu
periode akuntansi tertentu. Laba atau rugi yang dihasilkan dari ikhtisar ini
menjadi bagian dari kelompok ekuitas dalam neraca.
3. Laporan arus kas
Laporan arus kas menunjukkan saldo kas akhir perusahaan yang dirinci atas
arus kas bersih dari aktivitas operasi, arus kas bersih dari aktivitas investasi,
serta arus kas bersih dari aktivitas pendanaan. Hasil penjumlahan ketiga
kelompok arus kas tersebut dijumlahkan dengan saldo awal kas yang akan
menghasilkan saldo kas pada akhir periode akuntansi yag dilaporkan. Saldo kas

7
menurut laporan ini harus sama dengan saldo kas yang ada dalam kelompok
aktiva dalam neraca.
Laporan ini dapat dibuat dengan menggunakan data dari laporan laba rugi
tahun berjalan dan perubahan saldo akun neraca sebuah perusahaan dari dua
periode akuntansi yang disajikan secara kompratif.
4. Laporan perubahan modal
Laporan perubahan modal merupakan ikhtisar yang menunjukan
perubahan modal dari awal periode akuntansi menjadi saldo modal akhir tahun
setelah ditambah dengan laba tahun berjalan dan dikurangi dengan pembagian
laba seperti prive dalam perusahaan perorangan atau deviden dalam perusahaan
yang berbentuk perseroan terbatas. Perubahan juga bisa bersumber dari
pengaruh koreksi kesalahan dan perubahan metode akuntansi yang digunakan.
Laba atau rugi yang dihasilkan dari laporan laba rugi pada periode yang sama
juga menjadi bagian dari laporan perubahan modal.
5. Catatan atas laporan keuangan
Laporan keuangan yang lengkap biasanya memuat catatan atas laporan
keuangan yang menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan, kebijakan
akuntansi perusahaan, serta penjelasan atas pos-pos signifikan dari laporan
keungan perusahaan. Oleh karena itu, dalam laporan-laporan keuangan hasil
audit atau yang dipublikasikan secara resmi selalu terdapat catatan di
bawahnya yang berbunyi: “catatan atas laporan keuangan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.”6
C. Jurnal Penutup (Tutup Buku)
Jurnal penutup dimaksud untuk menutup akun-akun nominal dalam laporan
keuangan. Penutupan pembukuan ini di lakukan dalam empat tahap sebagai berikut:
1. Menghapus nilai pendapatan dan memindahkan nilainya sebagai
pendapatan pada saldo akun ikthisar laba rugi.
2. Menghapus nilai beban dan memindahkan nilainya sebagai pengurangan
saldo akun ikthisar laba rugi.

6
Samryn, Pengantar Akuntansi (Cet. I; Depok, PT. RajaGrafindo Persada: 2017), h. 30-32.

8
3. Menghapus nilai ikthisar laba atau rugi dan memindahkan nilainya sebagai
penambahan atau pengurangan atas saldo akun modal pemilik. Jika terjadi
laba akan menambah modal. Sebaliknya maka akan mengurangi saldo
akun modal.
4. Menghapus nilai prive dan memindahkan nilainya sebagai penguran saldo
akun modal.
Jika buku-buku telah ditutup dan di kemudian hari ditemukan kesalahan
perhitungan atas pendapatan atau biaya untuk periode yang sudah ditutup, maka
penyusuaian dapat di lakukan langsung ke dalam aku modal tahun tahun
ditemukannya kesalahan. Hal itu di sebabkan setelah penutupan buku, dalam akun
modal sudah termasuk hasil-hasil usaha yang berupa laba dari periode terjadinya
kesalahan tersebut.
Penutupan ini harus dilakukan untuk menghindari pengakuan pendapatan,
biaya dan laba lebih dari satu periode akuntasi, atau dalam periode yang tidak
sesuai. Akuntansi menganut prinsip periodisasi laporan. Jurnal yang harus
disiapkan untuk menutup pembukuan perusahaan jasa pada akhir tahun secara
berturut-turut dijelaskan dengan contoh di bawah ini.
1. Jurnal untuk menutup akun pendapatan ke akun ikthisar laba rugi.
Analisis dan jurnal:
a. Untuk membuat jurnal ini hal pertama yang harus diketahui adalah
nama-nama akun yang digunakan, yaitu akun ikthisar laba rugi dan
akun pendapatan.
b. Ikthisar laba rugi merupakan akun modal. Jika bertambah dicatat di
kredit dan jika berkurang dicatat disebelah debet. Akun ini merupakan
akun proforma (sementara) yang berupa bentukan untuk pemakaian
sementara dalam proses penutupan pembukuan. Setelah penutupan
pembukuan selesai akun ini akan bersaldo Rp0, kembali dan tidak
pernah tampak dalam laporan keuangan mana pun.
c. Akun pendapatan juga merupakan akun pembentuk modal. Jika
bertambah dicatat di kredit dan jika berkurang dicatat di sebelah debet.

9
Nilai akun ini dapat diambil dari saldo pendapat dalam laporan laba
rugi.
2. Jurnal untuk menutup akun biaya-biaya ke akun ikthisar laba rugi
Analisis dan jurnal:
a. Nama-nama akun yang digunakan pada tahap ini, yaitu ikthisar laba
rugi dan akun biaya atau beban. Jika akun biaya atau akun beban lebih
dari satu maka semua nama-nama akun tersebut ditampilkan dalam
jurnal satu per satu. Sesuai dengan nama-nama akun beban yang
tercantum di dalam buku besar atau laporan laba rugi.
b. Ikthisar laba rugi merupakan akun modal. Jika bertambah dicatat di
sebelah kredit dan jika berkurang dicatat di sebelah debet.
c. Akun beban juga merupakan akun pembentuk modal. Tetapi sifatnya
mengurangi modal. Jika biaya bertambah dicatat disebelah debet dan
jika berkurang biaya di catat disebelah kredit. Dalam jurnal penutup
akun biaya mengalami penghapusan sehingga harus di kredit.
3. Jurnal untuk menutup ikthisar laba rugi ke akun modal
Analisis dan jurnal:
a. Nama-nama akun yang digunakan untuk menutup atau memindahkan
saldo akun ikthisar laba rugi ke akun modal adalah akun ikthisar laba
rugi dan akun modal.
b. Karena ikthisar laba rugi bersaldo kredit dari dua jurnal tersebut maka
ikthisar laba rugi harus di debet dalam jurnal ini supaya saldonya
menjadi Rp0,-. Sebaliknya karena akun modal digunakan untuk
menampung pindahan dari ikthisar laba rugi yang bersaldo kredit maka
akun modal harus di kredit dengan jumlah yang sama.
4. Jurnal untuk menutup akun prive ke saldo modal
Analisis dan jurnal:
a. Nama-nama akun yang digunakan untuk menutup atau memindahkan
saldo akun prive ke akun modal adalah akun prive dan akun modal.
b. Prive dalam buku besar bersaldo debet. Modal bersaldo kredit. Prive
merupakan pengurangan atas akun modal. Karena akun prive bukan

10
akun laba rugi dan juga bukan akun neraca maka akun ini harus dihapus.
Saldonya dipindahkan ke akun modal.
c. Karena prive bersaldo debet dalam buku besar maka untuk
menghapusnya harus dibuat jurnal dengan kredit prive. Sebagai akun
lawannya adalah modal, karena modal digunakan untuk menampung
pindahan saldo prive yang dihaluskan. Untuk itu akun modal harus di
debet dengan jumlah yang sama. 7
D. Ringkasan Siklus Akuntansi

BUKTI JURNAL BUKU NERACA


TRANSAKSI UMUM BESAR SALDO

LAPORAN JURNAL
KEUANGAN PENYESUAIAN

Siklus akuntansi dapat dikelompokkan dalam beberapa tahap antara lain:

1. Tahap identifikasi.
Tahap identifikasi adalah tahap mengidentifikasi jenis usaha apa yang
dijalankan oleh sebuah perusahaan sehingga pencatatan suatu transaksi mudah
untuk dilakukan. Adapun transaksi yang ada berasal dari bukti-bukti transaksi.
2. Tahap pencatatan bukti transaksi
Tahap pencatatan bukti transaksi, yaitu suatu proses mengumpulkan dan
mencatat bukti atas suatu transaksi yang telah disetujui oleh perusahaan dan
disusun kedalam buku harian atau jurnal umum.
3. Tahap membuat ikhtisar laporan keuangan
Penyusunan neraca saldo (Trial Balance) berdasarkan data dari akun akun
buku besar. Pembuatan ayat jurnal penyesuaian (Adjustment Entries).
Penyusunan Lembar Kertas Kerja (Work Sheets) atau neraca lajur. Pembuatan
ayat Jurnal penutup (Closing Entries).
4. Tahap membuat laporan keuangan

7
Samryn, Pengantar Akuntansi (Cet. I; Depok, PT. RajaGrafindo Persada: 2017), h. 222-225.

11
Laporan Keuangan perusahaan terdiri dari:
a. Laporan Neraca (Balance Sheets)
Neraca adalah suatu ihtisar laporan keuangan yang menunjukkan posisi
Aktiva atau Assets, Hutang atau Liabilities, dan Modal atau Equity.
b. Laporan Rugi Laba (Income Statements)
Laporan Rugi Laba adalah laporan keuangan dari suatu perusahaan yang
dihasilkan pada suatu periode tertentu yang terdiri dari seluruh pendapatan
dan beban sehingga menghasilkan nilai laba atau rugi.
c. Laporan Perubahan Modal (Equity Statements)
Laporan Perubahan Modal adalah suatu ihtisar dari laporan keuangan
yang mencatat informasi mengenai perubahan modal, yang terdiri dari
jumlah Modal disetor awal (Capital Stock), tambahan modal disetor (Paid-
in Capital), Saldo Laba Periode Berjalan (Current Earning), dan Saldo Laba
Ditahan (Reatained Earning)
d. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statements)
Laporan Arus Kas adalah bagian dari laporan keuangan perusahaan
yang dihasilkan dari suatu periode akuntansi yang terdiri dari aliran dana
kas masuk dan keluar, yang biasanya dikelompokkan berdasarkan Arus Kas
dari Aktivitas Operasi, Aktivitas Investasi, dan Aktivitas Pendanaan.
e. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan adalah merupakan laporan tambahan
catatan informasi yang lebih terperinci mengenai akun tertentu serta
memberikan penilaian yang lebih komprehensif dari kondisi laporan
keuangan perusahaan. 8
E. Soal Latihan
Transaksi:
Reparasi kendaraan Iman Hingga per 1 desember menunjukkan Jumah Kas Rp.
6000.0000, piutang dagang Rp. 1.200.0000, Perlengkapan reparasi Rp.

8
Ferry Rinaldy, “Pengertian dan Tahapan Siklus Akuntansi”, dalam
https://www.kembar.pro/2015/01/pengertian-dan-tahapan-proses-siklus.html?m=1, 23 Maret 2020.

12
15.000.000, utang usaha Rp. 2.400.0000, modal Iman Rp. 21.300.000. selama
Desember 2015 mempunyai transaksi sebagai berikut:

Tanggal 3 Iman membayar utang kepada Toko Rapi Motor Rp. 6.000.000,

Tanggal 6 Iman menerima pembayaran Rp. 1.500.000 untuk pekerjaan reparasi


yang telah dikerjakan,

Tanggal 8 Iman menerima pembayaran dari debitur Tohari Rp. 450.000,

Tanggal 12 Iman membayar sewa tempat bulan Desember Rp. 450.000,

Tanggal 14 Iman menerima hasil pembayaran reparasi Rp. 1.200.000,

Tanggal 16 Iman membeli perlengkapan reparasi secara kredit dari Toko


Rapi Motor sebesar Rp. 375.000,

Tanggal 20 Iman membayar beban listrik Rp. 120.000 dan iklan Rp. 150.000,

Tanggal 23 Iman telah menyelesaikan pekerjaan reparasi dengan nilai Rp


1.800.000 tetapi pembayaran belum diterima,

Tanggal 25 Iman membeli peralatan reparasi Rp. 6.000.000 dari Toko Indah
Solo, tetapi bari dibayar Rp. 1.500.000 dan sisanya akan dibayar kemudian,

Tanggal 27 Iman membayar gaji pegawai bulan ini Rp. 1.500.000,

Tanggal 30 Iman mengambil uang untuk keperluan pribadi Rp. 600.000. 9

1. Kertas Kerja/Neraca Lajur (Worksheet)

REPARASI KENDARAAN IMAN

Neraca Lajur

Per 31 Desember 2013

Dalam ribuan rupiah

9
Nurkurniana, Akuntansi Suatu Pengantar (Cet. I; Watampone, t.p: 2019), h. 32.

13
No Nama Neraca Penyesuai Neraca Laporan Neraca
. rekening Saldo an Saldo Laba
ak Setelah Rugi
un Penyesuaia
n
Deb Kre De Kre Deb Kre De Kre Deb Kre
it dit bit dit it dit bit dit it dit
Kas 4.23 4.23 4.23
0 0 0
Piutang 2.55 2.55 2.55
Usaha 0 0 0
Perlengk 1.87 1.2 675 675
apan 5 00
reparasi
Peralata 21.0 21.0 21.0
n 00 00 00
reparasi
Utang 6.67 6.67 6.67
usaha 5 5 5
Modal 21.3 21.3 21.3
Iman 00 00 00
Prive 600 600 600
Iman
Pendapa 4.50 4.50 4.5
tan 0 0 00
reparasi
Beban 450 450 45
asuransi 0
Beban 1.50 10 2.50 2.5
gaji 0 00 0 00
Beban 120 120 12
listrik 0
Beban 150 75 75 75
iklan
32.4 32.4
75 75
Beban 12 120 1.2
perlengk 00 0 00
apan
Beban 90 900 90
Peny. 0 0
perlt
Akm. Peny. prlt 900 900 900
Utang gaji 100 100 100
0 0 0

14
Iklan dibayar dimuka 75 75 75
3.1 3.1 34.3 34.3 5.2 4.5 29.1 29.8
75 75 75 75 45 00 30 75
Laba Rugi 745 745
5.2 5.2 29.8 29.8
45 45 75 75

2. Laporan Keuangan
a. Laporan Laba/Rugi
REPARASI KENDARAAN IMAN
Laporan Laba/Rugi
31 Desember 2013
Dalam Rupiah

Pendapatan Reparasi 4.500.000


Beban-Beban:
Beban gaji 2.500.000
Beban perlengkapan 1.200.000
Beban peny. Peralatan 900.000
Beban asuransi 450.000
Beban listrik 120.000
Beban iklan 75.000
Jumlah beban (5.245.000)
Rugi (745.000)
b. Laporan Perubahan Modal

REPARASI KENDARAAN IMAN

Laporan Perubahan Modal

31 Desember 2013

Dalam Rupiah

Modal awal, Tn. Iman 21.300.000


Rugi (745.000)

15
Pengambilan prive, Tn. Iman (600.000)
Kenaikan dalam modal (1.345.000)
Modal akhir, Tn. Iman 19.955.000
c. Neraca

REPARASI KENDARAAN IMAN

Neraca

31 Desember 2013

Dalam Ribuan Rupiah

Aktiva Passiva
Aktiva Lancar: Utang Lancar:
Kas 4.230 Utang usaha 6.675
Piutang usaha 2.550 Utang gaji 1.000
Iklan dibayar di muka 75 Jumlah utang lancer 7.675
Perlengkapan reparasi 675 Modal:
Jumlah aktiva lancar 7.530 Modal, Tn Iman 19.955
Aktiva Tetap: Jumlah modal 19.955
Peralatan Reparasi 21.000
Akum. Peny. Per. ( 900)
Reparasi
Jumlah aktiva tetap 20.100

Jumlah aktiva 27.630 Jumlah utang dan modal 27.630


d. Laporan Arus Kas

REPARASI KENDARAAN IMAN

Laporan Arus Kas

31 Desember 2013

Dalam Rupiah

Arus kas dari aktivitas operasi:


Penerimaan
Penerimaan dari pelanggan (pendapatan) 2.700.000
Penerimaan dari pelanggan (piutang) 450.000
Total Penerimaan Kas 3.150.000

Pembayaran:
Untuk pemasok 600.000
Untuk karyawan 1.500.000

16
Untuk sewa 450.000
Untuk listrik dan iklan 270.000
Total pembayaran kas (2.820.000)
Arus kas keluar bersih dari aktivitas operasi 330.000

Arus kas dari aktivitas investasi:


Penerimaan: -
Pembayaran:
Pembelian peralatan (1.500.000)
Arus kas keluar bersih dari aktivitas investasi (1.500.000)
Arus kas dari aktivitas pendanaan:
Penerimaan:
Pembayaran:
Penarikan prive oleh pemilik (600.000)
Arus kas keluar bersih dari aktivitas pendanaan (600.000)
Penurunan kas bersih (1.770.000)
Kas pada awal periode 6.000.000
Kas pada akhir periode 4.230.000
3. Jurnal Penutup

REPARASI KENDARAAN IMAN

Jurnal Penutup

Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit


Des 31 Pendapatan Rp 4.500.000
13 Ikhtisar laba/rugi Rp 4.500.000
Ikhtisar laba/rugi 5.245.000
Beban asuransi 450.000
Beban gaji 2.500.000
Beban listrik 120.000
Beban iklan 75.000
Beban perlengkapan 1.200.000
Beban penyusutan 900.000
Modal, Tn. Iman 745.000
Ikhtisar laba/rugi 745.000
Modal, Tn. Iman 600.000
Prive, Tn. Iman 600.000 10

10
Nurkurniana, Akuntansi Suatu Pengantar (Cet. I; Watampone, t.p: 2019), h. 51-55.

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Neraca lajur merupakan kertas kerja yang terdiri dari baris dan kolom sebagai

dasar untuk menyusun laporan keuangan akhir. Dalam praktiknya, dalam sebuah

proses akuntansi tahapan ini bersifat opsional. Jika diperlukan boleh dibuat dan jika

tidak maka tahapan ini boleh juga di abaikan. Namun demikian, untuk kepentingan

proses belajar mengajar akutansi dasar tahapan ini selalu disajikan sebagi bahan

yang tidak kalah penting.

Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan

arus kas, laporan perubahan modal/ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan.

Neraca merupakan suatu laporan yang menggambarkan posisi keuangan

perusahaan pada suatu saat tertentu yang terdiri dari aktiva, kewajiban, dan ekuitas.

Laporan laba rugi merupakan suatu ikhtisar yang menggambarkan total pendapatan

dan total biaya, serta laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode akuntansi

tertentu. Laporan arus kas menunjukkan saldo kas akhir perusahaan yang dirinci

atas arus kas bersih dari aktivitas operasi, arus kas bersih dari aktivitas investasi,

serta arus kas bersih dari aktivitas pendanaan. Laporan perubahan modal

merupakan ikhtisar yang menunjukan perubahan modal dari awal periode akuntansi

menjadi saldo modal akhir tahun setelah ditambah dengan laba tahun berjalan dan

dikurangi dengan pembagian laba seperti prive dalam perusahaan perorangan atau

deviden dalam perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas. Catatan atas laporan

keuangan menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan, kebijakan akuntansi

perusahaan, serta penjelasan atas pos-pos signifikan dari laporan keungan

perusahaan.

18
Jurnal penutup dimaksud untuk menutup akun-akun nominal dalam laporan

keuangan.Penutupan ini harus dilakukan untuk menghindari pengakuan

pendapatan, biaya dan laba lebih dari satu periode akuntasi, atau dalam periode

yang tidak sesuai.

Siklus akuntansi dapat dikelompokkan dalam beberapa tahap antara lain:

Tahap identifikasi, tahap pencatatan bukti transaksi, tahap membuat ikhtisar

laporan keuangan, dan tahap membuat laporan keuangan.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari

kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman

pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis

mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan serta penyusunan makalah

ini.

19
DAFTAR PUSTAKA
Nurkurniana. Akuntansi Suatu Pengantar, Watampone: t.p, 2019.
Rinaldy, Ferry. “Pengertian dan Tahapan Siklus Akuntansi”, dalam
https://www.kembar.pro/2015/01/pengertian-dan-tahapan-proses-
siklus.html?m=1, 23 Maret 2020.
Samryn. Pengantar Akuntansi, Depok: PT. RajaGrafindo Persada, 2017.

20

Anda mungkin juga menyukai