Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

Manajemen Resiko
( MANAJEMEN RESIKO COVID-19 )

Dosen Pengampu :

Dr. Jumiadi AW,M.Si,Ak

Disusun Oleh :

Nadya Rahma Suwanti (7183220052)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI NONDIK


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
202

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Covid- 19 merupakan keluarga besar dari virus SARS and MERS yang menyebabkan
penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Virus ini merupakan virus jenis baru yang
belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia, yangkemudian pertama kali
diidentifikasi di kota Wuhan, China Desember 2019.

Virus corona dapat ditularkan antara hewan ke manusia dan manusia ke manusia. Gejala
klinis akan muncul setelah 2-14 hari setelah terinfeksi, namun dapat menular meski belum
menunjukkan gejala infeksi. Infeksi menyebar dari satu orang ke orang lain melalui percikan
(droplet) dari saluran pernapasan yang sering dihasilkan saat batuk atau bersin.

Metode standar diagnosis adalah uji reaksi berantai polymerase transkipsi-balik (rRT-PCR)
dari usapnasofaring atau sampel dahak dengan hasil dalam beberapa jam hingga 2 hari.
Pemeriksaan anti bodi dari sampel serum darah juga dapat digunakandengan hasil dalam
beberapa hari. Infeksi juga dapat diagnosis dari kombinasi gejala, factor risiko, dan pemindaian
tomografiterkomputasi pada dada yang menunjukkangejala pneumonia.

Penyebaran epidemi yang berlanjut kenegara – negara lain, mengakibatkan penularan lokal
dan menimbulkan wabah dinegara yang terjangkit. Bahkan data dari Global Cases by the Center
for System Science and Engineering atau CSSE at Johns Hopkins University, hingga saat ini
sudah ada 198ribu orang didunia yang terinfeksi corona, hampir 8ribu meninggal dunia dan
81ribu berhasil dipulihkan. Dalam hal ini beberapa negara yang terkena kasus terbesar dari
virus corona setelah China adalah seperti Italia, Korea Selatan, Singapura, Malaysia, dan
bahkan telah menjangkiti negara Indonesia.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Apakah dampak jika Indonesia menerapkan sistem Lockdown akibat virus covid19?
Bagaimana pengukuran Manajemen Resiko atas wabah ini dan apakah Lockdown
layak?
Bagaimana penanganan dari virus corona dari Manajemen Resiko?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KAJIAN TEORI

➢ Pengertian resiko
1. Smish (1990), Manajemen Resiko didefenisikan sebagai proses identifikasi,
pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah resiko yang mengancam aset
dan penghasilan dari sebuah perusahaan atau proyek yang dapat
menimbulkan kerusakan atau kerugian pada perusahaan tersebut.
2. Clough and Sears (1994), Manajemen resiko didefenisikan sebagai suatu
pendekatan yang komprehensif untuk menangani semua kejadian yang
menimbulkan kerugian.
3. William, et.al. (1995), Manajemen Resiko juga merupakan suatu aplikasi
dari manajemen umum yang mencoba untuk mengidentifikasikan, mengukur,
dan menangani sebab dan akibat dari ketidakpastian pada sebuah organisasi.
4. Dorfman (1998), Manajemen Resiko dikatakan sebagai suatu proses logis
dalam usahanya untuk memahami eksposur terhadap suatu kerugian.

➢ Pegertian covid-19

Covid- 19 merupakan keluarga besar dari virus SARS and MERS yang
menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Virus ini merupakan virus
jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia, yangkemudian
pertama kali diidentifikasi di kota Wuhan, China Desember 2019.

2.2 Hubungan Covid-19 dengan Perekonomian

Berdasarkan aspek low politics, Corona merupakan bagian dari International non
convenstional security. Misalnya, dari sisi ekonomi wabah corona dapat diasumsikanada
kolerasinya dengan perang dagang antara dua economic great powers, yaitu Amerika Serikat
(USA) dan China.
Jika pandemic Covid-19 diasumsikan sebagai Biochemical Weapon dalam antara USA
vs China sekalipun, faktanya corona hadir justru saat ekonomi dunia sedang mengalami
ketidakpastian. Kemunculan corona jelas menghambat export-import di seluruh dunia dan
memukul sector pariwisata di hampir semua negara. Terutama negara-negara yang
mengandalkan perolehan devisa uatamanya dari sektor pariwisata.

Sepertinya halnya ‘ nuclear war’ dampak corona meluas tanpa pandang bulu dan
menghantam perekonomian semua negara. Tak ada satu pun negara yang bebas dari corona dan
tak ada negara yang sector perekonomiannya aman akibat pandemic virus tersebut. Termasuk
USA tentunya yang sector ekonominya juga bergantung pada perkembangan ekonomi dunia.

Sifat dan dimensi penyebaran wabah corona yang lintas batas negara, maka meskipun
beberapa negara melakukan lockdown, penangan corona tetap memerlukan kerjasama
antarnegara seluruh dunia. Yakni, dengan bersama-sama brusaha menemukan vaksin untuk
mengatasi covid-19 yang di koordinir oleh WHO sehingga manfaatnya bias dirasakan oleh
seluruh umat manusia.

2.3 Dampak Penerapan Lockdown

Lockdown itu untuk Indonesia dampak negatifnya jauh lebih besar dari negara lain
karenabanyak yang di sector informal. Pedagang bakso tidak bias jualan bakso. Berapa ribu
masyarakat Indonesia yang jualan bakso, yang jualan ketoprak, yang jualan pecel, yangjualan
siomay dan yang buka warung. Otomatis mereka akan kehilangan income. Itu sebabnya jika
lockdown terjadi, pemerintah harus menyiapkan bantuan langsung tunai kepada masyarakat
menengah ke bawah yang bekerja di sector informal.

Jika lockdown dilakukan maka dampaknya di Jakarta sangan lebih berpengaruh


terhadap perekenomian nasional. Mengingat 75% pergerakan uang dalam perekonomian
nasional terjadi di Jakarta. Meski begitu, pengaruh pertumbuhan ekonomi di tengah situasi saat
inidianggap tidak masalah. Mengingat hamper semua negara mengalami penurunan ekonomi
akibat virus corona.

Lalu, apakah Indonesia perlu mengikuti jejak Malaysia dan negara lain yang
memutuskan untuk lockdown karena virus corona?. Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
David Sumual mengatakan secara tidak langsung Indonesia terutama Jakarta sudah menerapkan
semi lockdown. Mengingat sejumlah pekerjaan dan kegiatan belajar dilakukan dari rumah. Kita
tidak ingin lockdown, yang bisa kita lakukan sekarang ini adalah isolasi secara terbatas. Tapi ini
harus diikuti dengan benar-benar kedisiplinan masyarakat karena sebenarnya virus corona ini
bukan masalah mematikan atau tidak, tapi lebih kepada virus ini sangat cepat menular.
Pengamat Ekonomi David Samual menambahkan, sebelum menetapkan lockdown,
pemerintah harus menyiapkan pasokan pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dari
sisi logistik pangan terutama, harus ada persiapan kalau mau dilakukan (lockdown). Selain itu,
juga harus disiapkan penyediaan alat-alat kesehatan yang memadai di sejumlah rumah sakit.
Mengingat jika terjadi lockdown lalu lintas barang kemungkinan akan terganggu.
"Harus ada stimulus fiskal dari pemerintah terutama untuk penyediaan alat-alat kesehatan dalam
rangka persiapan. Misalnya lockdown kalau alat kesehatannya nggak ada repot juga. Jadi
memastikan dulu rumah sakitnya siap, dari jumlah rumah sakitnya, jumlah kamarnya, terus alat-
alat kesehatannya," terang David.

Dalam melakukan pengukuran terhadap resiko akibat lockdown serta wabah penyakit ini
dapat dikur dengan :

Tipe Resiko Definisi Teknik Pengukuran


Resiko Pasar Harga pasar bergerak kearah Value at Risk (VAR),
yang tidak menguntungkan Stresstesting
Resiko Kesehatan Manusia terkena penyakit Probabilitas terkenal
tertentu penyakit dengan
menggunakan table
morbiditas
Resika Operasional Kerugian yang terjadi Matriks frekuensi dan
melulai operasi perusahaan signifikansi kerugian, VAR
(misal sistem perusahaan Operasional
yang gagal)

2.4 Manajemen Resiko pada Wabah Corona

Mitigasi merupakan suatu kegiatan mengurangi risiko bencana agar tidak muncul
kepanikan ataupun korban. Setiap upaya mitigasi memerlukan persepsi yang sama dari semua
pihak, baik jajaran pemerintah maupun unsur masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya
pedoman dalam penyelenggaraan mitigasi bencana yang dapat dituangkan dalam bentuk standar
pelaksanaan atau kebijakan. Penyelenggaraan mitigasi bencana dapat dilakukan dengan
beberapa langkah teknis yang perlu disampaikan ke masyarakat agar fenomena ini teratasi
secara tepat dan tidak menimbulkan keresahan dalam masyarakat yaitu :

1. pemetaan wilayah. Melakukan pemetaan untuk daerah mana saja yang


memungkinkan masuknya virus corona. ndonesia merupakan negara kepulauan
dengan akses masuk yang sangat terbuka lebar. Mulai dari udara, darat dan laut,
sehingga melalui pintu masuk tersebut dilakukan mitigasi yang sesuai dengan
keadaan disana. Lebih baik lagi jika ada pembatasan bagi orang yang datang dari
luar negeri.
2. pemantauan. Setelah mengetahui saluran masuknya virus ini, langkah selanjutnya
adalah memantau perkembangan mobilisasi penduduk yang melakukan perjalanan
keluar negeri. Indonesia sudah memiliki alat pendeteksi yang sudah terintegrasi
dengan sistem, fasilitas, laboratorium yang memadai dan terstandar, hal ini juga
sudah didukung oleh SDM yang dapat mengoperasikannya, sehingga dari sini
tinggal kemauan pemerintah untuk melakukannya.
3. penyebaran informasi. Hal ini menjadi perlindungan masyarakat dari risiko ancaman
bahaya jika informasi tersebut akurat dari sumber terpercaya disampaikan secara
cepat dan tepat pada masyarakat. Sumber yang terpercaya diperlukan untuk
menghindari informasi yang menyesatkan. Sedangkan penyampaian secara cepat
dan tepat sangat diperlukan agar masyarakat memiliki cukup waktu untuk
meningkatkan kewaspadaan. Penyebaran informasi dapat dilakukan dalam bentuk
penyebaran poster atau leaflet yang disebar melalui akun media sosial atau bekerja
sama dengan media cetak dan online. Konten-konten dari informasi tersebut berupa
latar belakang dan tindakan apa yang diperlukan saat sebelum atau saat virus
tersebut menyerang kita.
4. sosialisasi dan penyuluhan. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dapat
meneliti dan menganalisis gejala dari wabah ini dan hasilnya bisa diinformasikan
kepada lembaga-lembaga kesehatan dan juga bisa dikoordinasikan dengan Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Kemudian informasi yang diterima
dapat disampaikan dan disosialisasikan kepada masyarakat, bisa melalui pendidikan
dan kegiatan-kegiatan sosialisasi dari dinas-dinas terkait.
MANAJEMEN RISIKO TERHADAP LOCKDOWN AKIBAT CORONAVIRUS
DISEASE 2019 (COVID-19)

I.Masyarakat
Karyawan Resiko Rajin cuci Harus Resiko Kurang
Perusahaan Tinggi tangan, dilakukan penyebaran nyaman saat
menggunakan covid 19 pada bekerja
masker dan karyawan
sarung tangan menjadi kecil Biaya
saat bekerja, membeli
serta masker,
menggunakan sarung
hand sanitizer tangan, serta
hand
sanitizer
menjadi
besar

Mahasiswa Sangat Dilarang Harus Mahasiswa Proses


beresiko bepergian, dilakukan terhindar dari belajar
rajin cuci penyebaran mengajar
tangan dan covid 19 kurang
minum air efektif dan
putih, serta optimal
belajar secara
online
dirumah

Petugas Sangat Menggunakan Harus Pelayanan Kurang


Negara beresiko masker dan segera kepada nyamannya
sarung tangan dilakukan masyarakat saat bekerja
saat bekerja tetap
dan dilakukan Kurangnya
mengurangi interaksi
kontak fisik langsung

dengan orang dengan orang


lain lain

Anak - anak Resiko Dilarang Harus Pengawasan Kurangnya


tinggi bermain dilakukan orangtua interaksi
diluar, terhadap anak sosial anak
menerapkan lebih mudah
pola hidup Pengetahuan
sehat, rajin anak terbatas
cuci tangan
dan minum air
putih

Orangtua ( Sangat Membersihkan Harus Orangtua Pendapatan


dewasa ) beresiko rumah, jaga dilakukan bekerja menurun
kesehatan, dirumah dan dikarenakan
rajin cuci mengurangi aktivitas
tangan, penyebaran bekerja
dilarang covid 19 terhenti
bepergian

II.Tempat
Umum Sangat Menutup Harus Mengurangi Liburan
Tempat Beresiko tempat wisata, segera penyebaran masyarakat
liburan, wisata, liburan dan dilakukan covid 19 menjadi
dan rekreasi rekreasi dan dalam terbatas
jangka
waktu yang Penghasilan
berkala masyarakat
yang bekerja
pada tempat
itu turun

Rumah makan Risiko Membersihkan Harus Tempat Dibutuhkan


atau cafe Tinggi dan dilakukan menjadi lebih pengeluaran
mensterilkan dan dalam steril biaya yang
tempat serta jangka lebih besar
alat alat waktu yang Resiko untuk
makan berkala penyebaran melakukan
covid 19 pen sterilan
menjadi lebih tempat
kecil

Pusat Sangat Menutup pusat Harus Meminimalis Akses


berbelanja beresiko perbelanjaan dilakukan atau perbelanjaan
dan dalam memperkecil masyarakat
Mengurangi jangka penyebaran berkurang
aktivitas waktu yang covid 19 pada
pembelanjaan berkala masyarakat Menurunnya
pendapatan
masyarakat

Transpotasi Beresiko Selalu Harus Mencegah Aktivitas


umum tinggi dibersihkan dilakukan penyebaran masyarakat
serta selalu covid 19 pada terbatas
menyediakan masyarakat
hand sanitizer Penghasilan
atau antiseptik Masyarakat sopir
akan lebih transportasi
memilih umum
mengisolasi menurun
diri dirumah
daripada pergi
sembarangan

Rumah ibadah Sangat Menutup Harus Penyebaran Kegiatan di


beresiko tempat ibadah segera covid 19 tempat
untuk dilakukan terhadap umat ibadah
sementara dan menjadi kecil menjadi
melakukan kurang dan
ibadah terbatas.
dirumah atau
mengikuti
ibadah online

Instansi Resiko Mengurangi Sebaiknya Jajaran Kegiatan


Pemerintahan tinggi pertemuan dilakukan pemerintahan pemerintahan
tatap muka minim terkena terbatas dan
atau face to covid 19 berlangsung
face tidak optimal

Instansi Resiko Menutup Harus Meminimalisir Proses


Pendidikan tinggi sekolah atau dilakukan pelajar dan belajar
universitas pengajar mengajar
secara terkena virus kurang
sementara dan covid 19 optimal
melakukan dikarenakan
kegiatan tidak adanya
belajar interaksi
dirumah atau langsung dan

dengan sistem penyampaian


online ( daring materi tidak
) baik.

Anda mungkin juga menyukai