Anda di halaman 1dari 7

Pendahuluan

Pendahuluan

Kabupaten Nganjuk merupakan sebuah kota di Jawa Timur yang berbatasan dengan
Kabupaten Bojonegoro, Jombang, Madiun, Kediri, dan Kota Kediri. Kota tersebut merupakan
wilayah perlintasan antarkota karena dilalui oleh jalan arteri primer, kolektor primer, dan
kolektor sekunder (Wahyudi, 2012).

Sarana pendidikan adalah alat bantu ajar fisik dan spasial dalam proses belajar
mengajar yang dapat meningkatkan hasil ajar (Adeboyeje, 1997). Kualitas pendidikan yang
dibawakan oleh tenaga pendidik serta prestasi akademik siswa di sekolah sangat bergantung
pada sarana pendidikan (Asiyai, 2012). Sarana pendidikan mencakup struktur permanen dan
semi-permanen seperti mesin, peralatan laboratorium, dan perelngkapan habis pakai
(Oyesola, 2000).

Penduduk usia sekolah adalah penduduk dalam rentang usia 7-24 tahun. Rasio antara
penduduk usia sekolah dengan tenaga pendidik di Kabupaten Nganjuk adalah sebagai berikut,
TK : 9,44; SD : 6,66; SMP : 6,52; SMA : 5,84; dan SMK 5,57 (BPS, 2019).

Crosstabulation merupakan analisis distribusi frekuensi gabungan yang terdiri atas


dua atau lebih variabel. Analisis tersebut menggunakan chi square untuk menentukan
keterkaitan antar variabel. Apabila keterkaitan antar variabel dapat dibuktikan, indikator-
indikator lain seperti V, gamma, d, dan sebagainya dapat digunakan untuk mendeskripsikan
bagaimana satu variabel memengaruhi variabel lainnya (Michael, 2001). Analisis ini
membandingkan frekuensi perubahan satu variabel dengan variabel lainnya (Gerber & Finn,
2013).

Rumusan Masalah

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah tindakan stakeholder pembangun


sarana pendidikan di Kabupaten Nganjuk sudah sesuai dengan jumlah penduduk usia sekolah
di Kabupaten Nganjuk.

Tujuan

Meneliti hubungan antara jumlah penduduk usia sekolah dengan prasarana pendidikan
(sekolah) di Kabupaten Nganjuk.
Kebutuhan Data

Tabel 1.1. Hasil Analisis Deskriptif


Jumlah Interval Jumlah Interval
Jumlah
No. Kecamatan Penduduk Usia Penduduk Usia Jumlah
Sekolah
Sekolah Sekolah Sekolah
1 Sawahan 10952 35 3 3
2 Ngetos 10785 31 3 3
3 Berbek 16922 38 4 3
4 Loceret 22132 59 5 5
5 Pace 17978 46 4 4
6 Tanjungano 35478 81 5 5
m
7 Prambon 22175 54 5 5
8 Ngronggot 24403 48 5 4
9 Kertosono 16699 56 4 5
10 Patianrowo 13363 35 3 3
11 Baron 15027 45 4 4
12 Gondang 14749 38 4 3
13 Sukamoro 13383 29 3 2
14 Nganjuk 21389 59 5 5
15 Bagor 16676 39 4 3
16 Wilangan 7705 23 2 2
17 Rejoso 18960 47 4 4
18 Ngluyu 3531 7 1 1
19 Lengkong 9308 24 3 2
20 Jatikalen 5685 13 2 1
Sumber : Kecamatan Dalam Angka BPS 2019 dan Analisis Kelompok
Banyak Kelas = 1 + 3,3 log (n)
Banyak Kelas = 1 + 3,3 log (20)
= 1 + 3,3 (1,3)
= 1 + 4,29
= 5,29 ~ 5
Dari perhitungan banyaknya jumlah kelas setiap variabel, ditentukan klasifikasi setiap
variabel adalah sebagai berikut :
Hasil dan Pembahasan

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Penduduk Usia 20 100.0% 0 0.0% 20 100.0%
Sekolah JmlSekolah

Tabel di atas menjelaskan bahwa data mengenai hubungan antara jumlah penduduk
usia sekolah dengan jumlah ketersediaan fasilitas sekolah memiliki persentase 100 persen
valid. Tabel ini menunujukkan tidak ada data yang hilang (missing) dari jmlah total 20 data
yang digunakan.

Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 34.752a 16 .004
Likelihood Ratio 33.213 16 .007
Linear-by-Linear 15.400 1 .000
Association
N of Valid Cases 20

Berdasarkan ketentuan tersebut dan ukuran probabilitas pada tabel berupa nilai
probabilitas (asymptotic significance (2-sided)) sebesar 0.004 atau lebih kecil dari 0.05 maka
Ho ditolak atau “Terdapat hubungan antara jumlah penduduk usia sekolah dengan
ketersediaan fasilitas pendidikan di 20 kecamatan Kabupaten Nganjuk”

Crosstabulation
Jumlah Sekolah
Sangat Sangat Total
Sedikit Cukup Banyak
Sedikit Banyak
Penduduk Sangat 1 0 0 0 0 1
Usia Sedikit
Sekolah
Sedikit 1 1 0 0 0 2
Cukup 0 2 3 0 0 5
Padat 0 0 3 3 1 7
Sangat 0 0 0 1 4 5
Padat
Total 2 3 6 4 5 20

• Terdapat satu kecamatan dengan jumlah penduduk yang sangat jarang atau sangat
sedikit. Fasilitas pendidikan yang dimiliki kecamatan ini juga termasuk sangat sedikit.
• Terdapat 2 kecamatan dengan jumlah penduduk sedikit atau jarang, dari hasil
perhitungan tersebut diketahui bahwa 1 kecamatan tersebut memiliki fasilitas
pendidikan yang sangat sedikit atau dibawah 20 fasilitas pendidikan dan 1
kecamataan yang memiliki sedikit fasilitas pendidikan.
• Terdapat 5 kecamatan yang memiliki penduduk cukup padat. Terdiri dari 2 kecamatan
yang sedikit fasilitas pendidikan dan 3 kecamatan yang cukup akan fasilitas
pendidikan.
• Terdapat 7 kecamatan yang memiliki jumlah penduduk padat. 3 kecamatan memiliki
fasilitas pendidikan yang cukup. 3 kecamatan memiliki fasilitas pendidikan yang
banyak dan 1 kecamatan lainnya memiliki fasilitas pendidikan dengan kategori sangat
banyak.
• Terdapat 5 kecamatan yang memiliki jumlah penduduk sangat padat, diantaranya 1
kecamatan memiliki banyak fasilitas pendidikan dan 4 kecamatan memiliki sangat
banyak fasilitas Pendidikan

Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis crosstabulation, ditarik kesimpulan bahwa jumlah


penduduk usia sekolah memiliki keterkaitan dengan jumlah fasilitas pendidikan. Dalam
pembahasan di atas terdapat beberapa kecamatan yang memiliki ketimpangan antara jumlah
penduduk usia sekolah dnegan jumlah fasilitas pendidikan dimana terdapat kecamatan yang
memiliki jumlah penduduk yang padat namun tidak memiliki fasilitas pendidikan yang
memadai. Kedua variable tersebut saling memiliki pengaruh yang sama.

Berdasarkan kesimpulan tersebut, dapat dilihat bahwa respon pemberian supply dari
stakeholder pembangun sarana pendidikan sudah memenuhi demand berdasarkan jumlah
penduduk usia sekolah.

Daftar Pustaka

Adeboyeje, R. A. (1997). Management of school physical facilities. Fountain Publications.

Asiyai, R. I. (2012). Assessing school facilities in public secondary schools in Delta State,
Nigeria. African Research Review, 6(2), 192–205.
BPS. (2019). Kabupaten Nganjuk dalam Angka 2019.

Gerber, S. B., & Finn, K. V. (2013). Using SPSS for Windows: Data analysis and graphics.
Springer.

Michael, R. S. (2001). Crosstabulation & chi square. Indiana University, Bloomington, IN.
URL Http://Www. Indiana. Edu/~ Educy520/Sec5982/We
Ek_12/Chi_sq_summary011020. Pdf (Visited 2010, June 15).

Oyesola, G. O. (2000). Physical facilities and productivity in education. Education and


Productivity in Nigeria. Ilorin: Haytee Press and Publishing.

Wahyudi, E. (2012). Analisis Peramalan Perubahan Pemanfaatan Lahan di Kota Nganjuk


terkait Rencana Lokasi Interchange Jalan Tol Ngawi-Kertosono. JURNAL
PEMBANGUNAN WILAYAH & KOTA, 8(2), 167–177.

Anda mungkin juga menyukai