Anda di halaman 1dari 16

RESUME BIAYA SISTEM PENGENDALIAN

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

Dosen Penggampu :
Maria Yanida, SE., MSA, Ak,CA
Disusun Oleh :
Kelompok 14

Angelia F. Tampubolon (BCA 117 187)


Anderi Eka Saputra (BCA 117 230)
Andri Kustanto (BCA 117 196)
Fitri Anjani Manalu (BCA 117 190)
Yafet Gazza (BCA 117 224)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2019

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa , karena berkat dan rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan resume ini sesuai dengan teori-teori yang diambil
dari berbagai sumber.

Resume ini berisi tentang Biaya Sistem Pengendalian. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada: Ibu Maria Yanida, SE., MSA, Ak, CA selaku Dosen pengajar mata kuliah Sistem
Pengendalian Manajemen. Kritik dan saran dari Dosen guna perbaikan makalah ini.

Palangka Raya, 7 Oktober 2019

Penulis

Kelompok 14
BAB 5

BIAYA SISTEM PENGENDALIAN

Sistem Pengendalian Manajemen (SPM) memberikan satu manfaat pokok, yaitu


probabilitas yang lebih tinggi sehingga karyawan akan mencapai tujuan perusahaan. Manajer
terkadang bersedia menggunakan biaya langsung out-of-pocket untuk memperoleh manfaat ini.
Namun manajer juga harus memperhatikan beberapa hal lain, biaya tidak langsung yang
terkadang lebih besar daripada biaya langsung.

BIAYA LANGSUNG

Biaya langsung SPM mencakup seluruh biaya out-of-pocket, biaya moneter yang
dibutuhkan untuk mendesain dan mengimplementasikan SPM, seperti biaya pembayaran bonus
tunai (berasal dari kompensasi insentif untuk pengendalian hasil) atau biaya pemeliharaan staf
audit internal (dibutuhkan untuk memastikan kesesuaian dengan keputusan
pengendaliantindakan) secara relative dan mudah diidentifikasi. Beberapa organisasi terkadang
tidak menyadarinya atau tidak bersusah payahuntuk menghitung secara akurat ukuran semua
biaya tetap.

BIAYA TIDAK LANGSUNG

Biaya tidak langsung dapat dikurangi oleh biaya langsung pengendalian yang disebabkan
oleh sejumlah efek samping yang merugikan, termasuk perubahan perilaku, games
manship, penundaan pekerjaan, dan perilaku negative.

 Perubahan Perilaku

Perubahan perilaku dapat menyebabkan biaya tidak langsung yang signifikan pada suatu
organisasi. Hal ini terjadi ketika SPM membuat, dan sebenarnya mendorong, perilaku yang tidak
konsisten dengan tujuan organisasi.
Perubahan Perilaku dan Pengendalian Hasil

Dalam sistem pengendalian hasil, perubahan perilaku terjadi ketika suatu organisasi
menetapkan perangkat pengukuran hasil yang tidak sesuai dengan tujuan organisasi yang
sesungguhnya. Contohnya ketika perusahaan pialang memberikan imbalan kepada pialang
mereka dengan komisi perdagangan klien, beberapa pialang merespon dengan memutar
rekening, melakukan lebih banyak transaksi daripada bunga konsumen, dan hal ini
akan beresiko pada ketidakpuasan dan perginya klien. 

Biasanya, ketidaksesuian muncul karena organisasi terfokus pada hasil yang mudah


diukur yang menyebabkan mereka mendapatkan semua hasil yang diinginkan secara tidak
lengkap. Karyawan dituntut berkonsentrasi pada hasil yang disebabkan oleh sistem pengendalian
tersebut dan menolak hasil lain yang dibutuhkan tetapi tidak dapat diukur.

Pengendalian hasil hampir selalu tidak lengkap. Penyebab utama ketidak lengkapan
dalam sistem pengendalian hasil adalah kecenderungan untuk lebih mengkonsentrasikan pada
area hasil yang konkret dan mudah diukur daripada yang tak terlihat dan sulit diukur, selain
pentingnya bagi keberhasilan perusahaan. 

Satu solusi untuk permasalahan perubahan yang disebabkan oleh pengendalian hasil
adalah mencari atau mengembangkan indikator area hasil yang mungkin hilang dan terkadang
pengukurannya bersifat nonfinansial. Namun, banyak situasi yang terjadi ketika pengukuran
yang terkualifikasi tidak dapat digunakan. Pernah juga ada kecenderungan bahwa pengukuran
yang terkuantifikasi akan menjadi berlebihan yaitu digunakan ketika tidak tersedia repsentasi
hasil sebenarnya yang diharapkan. Ketika pengukuran menyebabkan distorsi jenis perubahan
perilaku, terkadang satu-satunya cara atau cara mengatasi yangterbaik adalah tidak terlalu
bergantung pada pengendalia hasil.

Perubahan Perilaku dan Pengendalian Tindakan

Perubahan perilaku juga dapat disertai pengedalian tindakan. Perubahan yang


berhubungan dengan pengendalian tindakan terkadang merujuk sebagai means-ends inversion,
yang berarti bahwa karyawan memerhatikan apa yang mereka lakukan (means), tetapi
mengabaikan apa yang akan mereka capai (end). Terkadang perubahan yang berhubungan
dengan pengendalian tindakan terjadi hanya karena tindakan yang ditetapkan tidak sesuai.

Beberapa pengendalian tindakan menyebabkan perubahan perilaku karena mereka


menunjukkan perilaku mengalah, tetapi kaku dan tidak adaptif. Pengendalian tindakan
dan birokratisasi akan menjadi baik pada lingkungan yang stabil dengan pengetahuan yangsangat
terpusat mengenai tindakan apa yang diharapkan karena mereka membantu membentuk rutinitas
kerja yang selalu tertib, dapat diandalkan, dan efisien. Namun, dalam lingkungan yang berubah-
ubah mereka mungkin menghindari perubahan penting yangdiperlukan untuk tetap kompetitif.

Perubahan Perilaku dan Pengendalian Personel/Kultural

Perubahan perilaku dapat muncul dari perekrutan karyawan yang salah atau dari
pelatihan yang tidak mencukupi. Budaya yang kuat juga dapat menyebabkan perubahan ketika
norma perilaku yang digunakan oleh kelompok untuk mengarahkan perilaku para anggotanya,
atau pengukuran yang digunakan untuk memberikan imbalan kelompok, tidak sesuai dengannya
diinginkan perusahaan. Ketika pengendalian personel/cultural diimplementasikan dengan cara
yang salah, mereka akan dinilai tidak efektif dan mendorong perilaku yang tidak diinginkan.

 Gamesmanship

Gamesmanship digunakan untuk menunjukkan tindakan oleh karyawan untuk meningkatkan


indikator kinerja mereka tanpa menghasilkan pengaruh ekonomi yang positif
terhadap perusahaan. Gamesmanship merupakan efek samping merugikan yang terjadi dalam
situasi yang menggunakan bentuk akuntabilitas pengendalian, baik akuntabilitas hasil amupun
tindakan.

Menciptakan Sumber Daya Slack

Slack mencakup konsumsi sumber daya perusahaan oleh pekerja yang melebihi apa yang
dibutuhkan yaitu konsumsi sumber daya oleh karyawan yang tidak dapat dibenarkan begitu saja
dalam hal kontribusinya terhadap tinjauan tujuan perusahaan.

Kecenderungan untuk menciptakan slack terkadang terjadi ketika pengendalian hasil


yang ketat sedang digunakan ketika karyawan yang sebagian besar pada bagian manajemen
dievaluasi apakah mereka mencapai target anggaran atau tidak. Satu cara manajer untuk
mempertahankan pengendalian hasil agar tidak merugikan mereka adalah dengan menyepakati
target yang dapat dicapai, yaitu target yang sengaja direndahkan dibandingkan dengan perkiraan
terbaik mereka untuk masa yang akan datang. Hal ini disebut dengan budget slack; slack yang
melindungi manajer dari kemungkinan yang tidak terduga dan meningkatkan kemungkinan
terpenuhi target anggaran, sehingga meningkatkan kemungkinan akan menerima evaluasi yang
baik dan imbalan yang berhubungan dengan kinerja.

Sisi positif, slack dapat mengurangi tegang dan tertekannya manajer, menaikkan
semangat perusahaan untuk berubah, dan menyediakansumber daya yang dapat
digunakan untuk inovasi. Sisi negatifnya, slack menguburkan kinerja pokok yang benar,
sehingga mengubah keputusan berdasarkan informasi yang kurang jelas.

Memanipulasi Data

Memanipulasi data menimbulkan indikator pengendalian. Manipulasi data terdiri atas


dua bentuk dasar yaitu pemalsuan dan manajemen data. Pemalsuan melibatkan pelaporan data
yang salah, dalam artian bahwa data diubah. Manajemen data melibatkan beberapa tindakan
yang diambil untuk mengubah hasil laporan.

Manajemen data dapat dihasilkan baik melalui cara akuntansi maupun cara operasional.
Individu yang terlibat dalam akuntansi manajemen data melibatkan intervensi dalam proses
pengukuran. Individu yang terlibat dalam metode akuntansi manajemen data terkadang
menyalahi kaidah akuntansi, tetapi sering kali mereka menggunakan fleksibilitas baik yang ada
dalam pemilihan metode akuntansi atau penerapan metode tersebut, atau keduanya,
untuk yang sering disebut “mengelola pendapatan”.

Metode operasional manajemen data melibatkan perubahan keputusan pelaksanaan.


Untuk mendorong pendapatan pada periode ini, katakan manajer dapat berusaha menunda
waktu pengeluaran kebijakan dan/atau berusaha meningkatkan penjualan. Metode ini
memengaruhi ukuran dan/atau waktu arus kas maupun laporan pendapatan.

Manipulasi adalah masalah serius karena dapat membuat seluruh sistem pengendalian
menjadi tidak efektif. Jika data dimanipulasi, tidak memungkinkan untuk menentukan apakah
entitas atau karyawan telah bekerja dengan baik. Pengaruh manipulasi juga dapat melebihi SPM
karena manipulasi memengaruhi ketepatan sistem informasi perusahaan. Dalam hal ini,
kemampuan manajemen untuk membuat keputusan yang tepat dan berdasarkan fakta akan
terancam. Oleh karena itu, walaupun berbagai macam metode manipulasi data itu legal,harganya
bisa mahal, karena dalam jangka panjang merugikan perusahaan.

Namun, beberapa skema manipulasi data melibatkan penipuan. Krisis keuangan sekarang
telah mendorong para pengawas lebih jauh ke arah meningkatkan penyelidikan terhadap dugaan
penyimpangan. Sebagian besar reformasi peraturan dan legislative difokuskan pada peran dan
tanggung jawab manajemen dan dewan direksi dalam pelaporan keuangan, serta peran dan
tanggung jawab dari auditor independen dalam melakukan audit laporan keuangan mereka.

 Penundaan Pekerjaan

Penundaan yang disebabkan pengendalian mungkin lebih besar, seperti yang timbul
dari persetujuan yang membutuhkan beberapa tanda tangan manajer dari berbagai tingkatan
dalam jenjang jabatan atau dari memo yang tak berujung melalui beberapa tingkatan jabatan
sebelum sesuatunya jelas. Dalam kondisi seperti ini, persetujuan yang dibutuhkan terkadang
menghambat pelaksanaan, sehingga menghambat pasar serta respon konsumen juga.

Jelasnya, ketika tindakan cepat merupakan hal yang penting, seperti pada beberapa pasar
yang bersaing ketat, penundaan keputusan bisa jadi cukup merugikan. Penundaan pekerjaan yang
disebabkan pengendalian bukanlah permas-lahan yang berdiri sendiri; penundaan tersebut dapat
menyebabkan reaksi manajerial yang mungkin merugikan, sepertiga meplaying, atau reaksi yang
merusak perilaku yang harus diperiksa oleh pengendalian.

 Perilaku Negatif

Ketika serangkaian pengendalian yang digunakan, pengendalian tersebut terkadang


menyebabkan efek negatif terhadap perilaku, termasuk ketegangan pekerjaan, konflik, frustrasi
dan perlawanan. Perilaku negatif mungkin disebabkan oleh banyak faktor: kondisi ekonomi,
struktur organisasi dan proses administrasi, baik secara terpisah maupun gabungan faktor-faktor
tersebut. Selain itu, tipe karyawan yang berbeda akan terpengaruh oleh faktor-faktor tersebut
secara berbeda pula.
Perilaku Negatif Yang Disebabkan Oleh Pengendalian Hasil

Pengendalian hasil dapat menyebabkan perilaku negative. Salah satu penyebab perilaku
negatif muncul dari kurangnya komitmen karyawan terhadap target kinerja yang ditetapkan
dalam sistem pengendalian hasil. Komitmen yang terkadang rendah disebabkan oleh target yang
terlalu sulit, tidak berarti, tidak dapat dikendalikan, gegabah atau lalai.

Perilaku negative mungkin juga berasal dari permasalahan dalam sistem pengukuran.


Mendengar manajer yang mengeluh bahwa evaluasi kinerja mereka tidak adil karena mereka
memegang tanggung jawab untuk sesuatu yang tidak mereka kendalikan itu sudah biasa.
Penyebab lain perilaku negatif mungkin dikaitkan dnegan imbalan yang berhubungan dengan
SPM. Imbalan yang diterima tidak adil dan mungkin banyaknya bentuk hukuman, cenderung
menimbulkan perilaku negatif. Bahkan penentuan target dan proses evaluasi sendiri bias
menimbulkan perilaku negatif, khususnya ketika diterapkan pada gaya kepemimpinan yang tidak
sesitif dan tidak mendukung. Namun yang lebih mengkhawatirkan adalah kerusakan sistem yang
dapat menyebabkan sikap negatif pada karyawan yang kinerjanya bagus.

Perilaku Negatif Yang Ditimbulkan Dari Pengendalian Tindakan

Sebagian besar orang, khususnya para tenaga professional, bereaksi negatif


terhadap penggunaan pengendalian tindakan. Kajian pratindakan dapat membuat frustasi jika
karyawan yang ditinjau tidak menganggap tinjauan tersebut memiliki tujuan
yang bermanfaat. Pengendalian tindakan juga dapat mengganggu karyawan golongan bawah.
Tidak mengherankan, hasilnya adalah tenaga kerja yang kehilangan motivasi dan marah,serta
tingginya tingkat penghianatan.
KESIMPULAN

Penerapan seluruh pengendalian pada hakikatnya mengharuskan perusahaan untuk


mengadakan beberapa biaya langsung dalam bentuk tunai. Namun, terkadang biaya langsung
diperkecil oleh biaya tidak langsung yang disebabkan oleh sejumlah efek samping yang
merugikan. Empat pengamatan umum mengenai efek samping yaitu:

1. Efek samping yang merugikan tidak khas pada suatu bentuk pengendalian.
2. Efek samping negative yang sebagian besar tidak dapat dihindari.
3. Efek samping yang merugikan semakin membesar ketika terdapat kegagalan untuk
memuaskan satu atau lebih dari kriteria desain yang diinginkan atau ketidaksesuaian
antara pilihan jenis pengendalian dan situasinya.
4. Pengendalian tidak didesain dengan sempurna atau tidak digunakan dengan tepat,
semakin ketat penerapan pengendalian, semakin besar kemungkinan dan keparahan efek
samping yang merugikan
Studi Kasus II

Studi Kasus: Philip Anderson

Analisis:
Dalam kasus phillip Anderson, pada saat itu tiga hari sebelum akhir bulan. Phlillip
Anderson, manajer cabang Stuart & Co. Dari Phoenix, perusahaan brokerage ternama dikota,
takut akan pertemuan bulanan melalui teleconference dengan para atasannya di New York.
Namun, phil mempertanyakan seberapa lama ia akan mampu membenarkan alasan tidak
tercapainya beberapa target tertentu yang perusahaan tetapkan bagi cabangnya.

Philip Anderson adalah manajer cabang Stuart & Co. perusahaan brokerage ternama di
sebuah kota. Phil memulai karir selepas kuliah, dimulai dengan berjualan pada perusahaan
sereal. Ia lalu pindah ke bisnis brokerage dengan harapan memperoleh pendapatan dan
kesempatan yang lebih besar untuk berhubungan langsung dengan klien pengecer, yang mana itu
adalah hoby dari Phil sendiri. Phil disini menurut kami mengalami masalah dalam hal perubahan
perilaku dan pengendalian hasil dan terlalu fokus kepada klien yang mana itu menyebabkan
kurangnya motivasi pada staf.

Jadi, dalam kasus phillip Anderson, pada saat itu tiga hari sebelum akhir bulan. Phlillip
Anderson, manajer cabang Stuart & Co. Dari Phoenix, perusahaan brokerage ternama dikota,
takut akan pertemuan bulanan melalui teleconference dengan para atasannya di New York.
Namun, phil mempertanyakan seberapa lama ia akan mampu membenarkan alasan tidak
tercapainya beberapa target tertentu yang perusahaan tetapkan bagi cabangnya.

Phil sudah muak dengan semua ini, tetapi tidak tau bagaimana ia dapat menghindarinya. Usianya
hampir 54 tahun dan merupakan satu-satunya pencari nafkah keluarga. Istrinya pensiun setahun
sebelumnya. Mempunyai 3 anak remaja, phil merasa takut jika ia membiarkan tim penasehatnya
untuk terus berfokus dalam memenuhi kebutuhan klien dengan sedikit memperhatikan target
perusahaan, maka tak hanya kompensasi diskresionernya yang menjadi taruhan.
Solusi:

1. Adanya baiknya memberi perhatian dan motivasi pada staf agar terjadinya hubungan yang
baik dan tercapainya tujuan perusahaan.
2. Memberikan pemahaman kepada tim penasehatnya agar tidak hanya focus pada klien tetapi
memberikan kinerja yang baik juga pada perusahaan
3. Memberikan pengembalian tertinggi kepada klien dan memberikan keuntungan tertinggi
kepada Stuart & Co. Dengan begitu dapat memberikan laba kepada dua belah pihak
4. Sebaiknya perusahaan memberikan beberapa langkah yang digunakan untuk memberi
hadiah kepada manajer cabang (Philip Anderson) yang dapat mencapai tujuan perusahaan.

Sunshine Fashion : Penipuan, Pencurian, dan Perilaku Menyimpang


Antarkaryawan

 Latar Balakang Perusahaan


Sunshine Fashion Co.Ltd. bertempat di Shenzhen merupakan joint-venture (usaha
patungan) Sino-Jepang yang didirikan tahun 1993. Menghasilkan sweter kasmir dan
kemudian berkembang menjadi pabrik dan pengecer yang terintergrasi dengan kegiatan
yang mencakup penyumberan bahan, pemintalan, pencelupan, desain, distribusi,
pemasaran, dan pengeceran. Sweter kasmir produksi Sunshine dianggap sebagai barang
mewah dicina.

 Persediaan
Pada awal tiap musim,kantor pusat akan menyiapkan persediaan dan kantor cabang
bertanggungjawab untuk mendistribusikan sweter ke-220 gerai pengecer dan untuk
mengisi kembali persediaan ditiap gerai sepanjang musim. Kantor pusat mengirimkan
barang kekantor cabang dengan pesawat dan terkadang dengan menggunakan jasa kurir.
Kira-kira 3% barang menghilang selama proses transportasi.

 Penjualan
Informasi mengenai persediaan dan penjualan dilaporkan secara manual kepada kantor
pusat. Sistem RFID/ERF Sunshine menyimpan informasi mnegenai inventaris pada
kantor cabang dan gerai pengecer, tetapi informasi tersebut harus di-input secara manual
oleh staf.

 Analisis Kasus
Dari 3% hilangnya barang saat proses transportasi dan masalah pencurian dan penipuan
yang dilakukan oleh karyawan pada tahun 2008 yang merugikan perusahaan sebesar
RMB10,5 juta yang berarti 5% dari total penjualan domesstiksunshine merupakan
kekurangan dari kantor pusat mengenai pencacatan informasi mengenai persediaan dan
penjualan yang masih dilakukan secara manual oleh staf. Manajer yang ingin berbuat
curang memanfaatkan ketidakmampuan kantor pusat untuk mengendalikan diskon dan
persediaan pada tingkat lokal. Kemudahan manajer dalam memanipulasi data seperti
menunda tanggal dimulainya masa promosi tanpa menginformasikannya kepada kantor
pusat supaya mereka dapat menjual sweter dengan harga asli dan mengantungi selisih
harga antara harga jual dengan harga diskon.
Faktor lain yang mendukung perilaku penipuan di Sunshine adalah perusahaan tidak
memiliki mekanisme yang pada tempatnya untuk mengendalikan persediaan pada level
lokal.

Sistem ERP Sunshine tidak bisa memeperbarui informasi tentang persediaan secara
otomatis karena sistempenyimpanan informasi tersebut harussdiinput secara manula oleh
staf. Untuk melawan perilaku menyimpang para karyawan, presiden direktur sunshine
secara rutin mengunjungi pusat-pusat perbelanjaan juga gerai-gerai pengecer Sunshine
untuk membangun hubungan pribadi dengan banyak pusat perbelanjaan tersebut.
Selain itu perilaku negatif yang dilakukan oleh para karyawan dapat juga disebabkan oleh
pengendalian hasil yang mana muncul karena kurangnyakomitmenkaryawan terhadap
target kinerja yang ditetapkan dalam sistem pengendalian hasil.

Yang menjadi penyebab utama dari penyimpangan perilaku oleh staf dan antarkaryawan
ialah perubahan perilaku dan pengendalian tindakan, para karyawan mungkin
memperhatikan manajer yang bertindak menyimpang eperti memanipulasi data penjualan
dan hal itu menjadikan contoh bagi para karyawan lain untuk melakukan hal yang sama.
Selain juga dapat karena perekrutan karyawan yang salah atau dari pelatihan yang tidak
mencukupi juga dari budaya yang kuat juga dapat menyebabkan perubahan perilaku
sesseorang.

 Kelemahan perusahaan sunshine


Kelemahan yang terdapat di perusahaan Sunshine ialah kurangnya teknologi dalam
menginput persediaan dan penjualan secara otomatis dan tepat, teknolgi yang digunakan
masih dilakukan secara manual oleh staf, kelemahan tersebut memicu karyawan dalam
bertindak negatif dan melakukan pencurian serta manipulasi data karena tidak adanya
pengawasan dan kebijakan yang ketat dari perusahaan.

 Kelebihan perusahaan sunshine


Kelebihan pengendalian internal terkini di Sunshine ialah kunjungan secara rutin dari
presiden direktur Sunshine sendiri pada pusat-pusat perbelanjaan juga gerai-gerai
pengecer Sunshinediseluruh negeri untuk memperkuat merk dan membangun hubungan
pribadi.

 Solusi
1. Untuk memperbaiki situasi kantor pusat mulai menentukan target penjualan untuk
manajer cabang setiap bulan juni berdasarkan pada lokasi manajer, ukuran luas dan
sejarah penjualan dari tempat pengecer, dan memberikan komisi akhir tahun kepada
manajer cabang yang dapat mencapai targetnya penjualannya. Di bawah sistem
baru ini, manajer cabang dapat menerima komisi yang sama tingginya dengan gaji
tahunan mereka jika kinerja penjualannya bagus. Dan hal itu diharapkan dapat
memperbaiki dan mengurangi perilaku menyimpang antarkaryawan.
2. Dalam pengukuran perbaikan untuk Sunshine seharusnya diawali saat melakukan
perekrutan karyawan baru, perusahaan harus membuat kebijakan yang ketat dan
pelatihan yang benar saat perekrutan, kemudian perusahaan harus memperbaiki
teknologi yang mereka gunakan agar tidak memberikan kesempatan kepada
manajer maupun karyawan untuk melakukan hal menyimpang. Memberikan
kompensasi kepada karyawan yang bekerja dengan baik serta giat juga dapat
mencegah perilaku menyimpang.

Kasus III
Fit Food, Inc

Analisis Kasus

 Tekanan yang diberikan berlebihan


Pemegang saham menuntut kinerja yang lebih baik dari Fit Food dan Fit Food perlu membuat
investasi yang lebih besar di masa depan, untuk mengembangkan produk baru dan untuk
menambah sumber bahan organik.

Manajer divisi biasanya berpendapat bahwa mereka perlu meningkatkan anggaran pengeluaran
agar dapat mencapai target penjualan mereka, dan perusahaan biasanya ingin menekan
pengeluaran untuk meningkatkan laba.

Penetapan target pada 2008 yang dirasa tidak rasional

FFI tidak memiliki internal audit

Kurangnya efektivitas internal control terhadap laporan keuangan

Manajer divisional memanipulasi data


Presiden direktur divisi smartcookies merupakan orang yang anti perubahan dan lemah dalam
bidang akuntansi dan keuangan

Tidak adanya inovasi

Makanan sehat divisi smartcookies tidak mampu bersaing

 Kelebihan
1. FFI sudah dikenal secara nasional
2. Divisi sport &energydrink memiliki brand yang kuat
3. Mempunyai system promosi yang kuat
4. FFI memelikirelatedparty yang dapat mengurangi pengeluaran
 Kekurangan
1. FFI tidak memiliki fungsi audit internal
2. Presiden direktur divisi smartcookies merupakan orang yang anti perubahan dan lemah
dalam bidang akuntansi dan keuangan
3. Fungsi internal control yang lemah
4. Opportunity
5. Terdapat lebih dari 300 juta penduduk di amerika
6. Pasar minuman berenergi di Amerika sedang menigkat
 Ancaman yang dapat muncul
1. Bermunculan pesaing kuat dalam pasar minuman berenergi
2. Perekonomian pada tahun 2008 mealambat
3. Tren terhadap makanan sehat telah berubah
4. Program Alternatif

 Memperbaiki sistem control environment perusahaan


Positif: meminimalisir penipuan

Negatif: membutuhkan biaya dan waktu

 Membentuk internal auditor


Positif: internal auditor membantu perusahaan dalam mencapai tujuan dan
menigkatkanvalueadded perusahaan

Negatif: perusahaan akan mengeluarkan biaya tambahan

 Mengganti presiden direktur divisi smartcookies


Positif: akan ada pembaruan dalam divisi smartcookies
Negatif: membutuhkan waktu untuk memncari presiden direktur baru

 Membuat inovasi produk pada divisi smartcookies


Positif : Dapat mengakomodasi segmen konsumen yang belum tersentuh oleh Fit Food

Negatif : Membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit untuk mengembangkan produk baru

 Melakukan Hedging untuk menstabilkan harga bahan baku produk


Positif : Dapat mengurangi fluktuasi biaya bahan baku, dan mengurangi biaya produksi

Negatif : Harus direncanakan jauh-jauh hari

 Hal yang dilakukan untuk memastikan FFI dapat mencapai tujuannya


1. Tindakanyang bisa dilakukan FFI yaitu dengan pelaksanaan Sistem Pengendalian
Manajemen dengan baik. Hal ini bisa dilakukan dengan :
Kesesuaian tujuan

Masalah yang biasanya timbul dalam pencapaian tujuan suatu perusahaan yaitu adanya
ketidakselarasan dalam antara tujuan individu dengan tujuan organisasi. Hal ini menjadi
perhatian manajemen dalam menentukan bagaimana mempengaruhi mereka untuk bertindak
demi pencapaian tujuan pribadi mereka dengan cara sedemikian rupa sehingga sekaligus juga
membantu pencapaian tujuan organisasi.

2. Pelaksanaan kegiatan pengendalian manajemen :


Mengkomunikasikan informasi.

Mengevaluasi informasi.

Memutuskan tindakan apa yang seharusnya diambil jika ada.

Anda mungkin juga menyukai