Oleh:
Dwi Ratna Sari 1901301033
Mega Ulan Purnama 1901301058
M. Mujahid 1901301051
Muhammad Ramadhani 1901301072
Noorlinda 1901301084
DosenPengampu:
Yunita Prasetyaningsih, M. Kom
Secara umum, perangkat router ini dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu router
statis dan router dinamis.
1. Router statis
Router statis atau static router merupakan sebuah router yang memiliki tabel
routing dengan kondisi statis dengan pengaturan yang manual pada pihak
administrator jaringan.
2. Router Dinamis
Router dinamis atau dynamic router adalah router yang memiliki tabel routing
dengan kondisi yang dinamis yang dilakukan dengan cara membaca lalu lintas
jaringan dan dapat saling berhubungan dengan beberapa router yang lainnya.
Praktis dan lebih efisien karena router dinamis bisa bekerja secara otomatis
Kerja seorang administrator lebih ringan dan mudah, dan seorang administrator
tidak harus mengerti pembuatan tabel routing.
Sangat mendukung digunakan untuk kebutukan jaringan yang besar, luas dan
sibuk.
Sebuah router dinamis bekerja secara otomatis, hal ini membuat kita tidak bisa
mengkontrol kemana jaringan akan pergi.
2. OSPF
OSPF adalah kepanjangan dari Open Short Path First. Protokol ini adalah sebuah
protokol standar terbuka yang mungkin telah diterapkan pada sejumlah vendor
jaringan. OSPF bekerja dengan menggunakan sebuah algoritma yang disebut sebagai
algoritma Djikstra. Pertama-tama, sebauh shortest path tree akan dibangun, kemudian
routing table akan di isi dengan rute-rute terbaik yang dihasilkan dari tree tersebut.
OSPF hanya bekerja pada routing Internet Protocol saja.
Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing otomatis (Dynamic
Routing) yang mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan informasi routing
antar network mengikuti setiap perubahan jaringan secara dinamis. Pada OSPF
dikenal sebuah istilah Autonomus System (AS) yaitu sebuah gabungan dari beberapa
jaringan yang sifatnya routing dan memiliki kesamaan metode serta policy pengaturan
network, yang semuanya dapat dikendalikan oleh network administrator. Dan
memang kebanyakan fitur ini diguakan untuk management dalam skala jaringan yang
sangat besar. Oleh karena itu untuk mempermudah penambahan informasi routing dan
meminimalisir kesalahan distribusi informasi routing, maka OSPF bias menjadi
sebuah solusi.
OSPF termasuk di dalam kategori IGP (Interior Gateway Protocol) yang memiliki
kemapuan Link-State dan Alogaritma Djikstra yang jauh lebih efisien dibandingkan
protokol IGP yang lain. Dalam operasinya OSPF menggunakan protocol sendiri yaitu
protokol 89.
Cara Kerja OSPF
Berikut adalah sedikit gambaran mengenai prinsip kerja dari OSPF:
Setiap router membuat Link State Packet (LSP)
Kemudian LSP didistribusikan kesemua neighbor menggunakan Link State
Advertisement (LSA) type 1 dan menentukan DR dan BDR dalam 1 Area.
Masing-masing router menghitung jalur terpendek (Shortest Path) kesemua neighbor
berdasarkan cost routing.
Jika ada perbedaan atau perubahan tabel routing, router akan mengirimkan LSP ke
DR dan BDR melalui alamat multicast 224.0.0.6
LSP akan didistribusikan oleh DR ke router neighbour lain dalam 1 area sehingga
semua router neighbor akan melakukan perhitungan ulang jalur terpendek.
Konfigurasi OSPF - Backbone Area
OPSF merupakan protokol routing yang menggunakan konsep hirarki routing, dengan
kata lain OSPF mampu membagi-bagi jaringan menjadi beberpa tingkatan.
Tingakatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan system pengelompokan
yaitu area.
OSPF memiliki beberapa tipe area diantaranya:
Bakcbone - Area 0 (Area ID 0.0.0.0) ->Bertanggung jawab mendistribusikan
informasi routing antara non-backbone area. Semua sub-Area HARUS terhubung
dengan backbone secara logikal.
Standart/Default Area ->Merupakan sub-Area dari Area 0. Area ini menerima LSA
intra-area dan inter-area dari ABR yang terhubung dengan area 0 (Backbone area).
Stub Area -> Area yang paling "ujung". Area ini tidak menerima advertise external
route (digantikan default area).
Not So Stubby Area -> Stub Area yang tidak menerima external route (digantikan
default route) dari area lain tetapi masih bias mendapatkan external route dari router
yang masih dalam 1 area.
3. IGRP
IGRP merupakan singkatan dari Inferior Gateway Protocol. Protocol ini
dikembangkan pada pertengahan tahun 80-an oleh Cisco System Inc. Dengan tujuan
utama untuk menyediakan protokol yang kuat untuk routing dalam sistem otonomi
(Autonomous Systems). IGRP melakukan routing dengan berdasarkan jarak secara
matematis. Karena itu, IGRP mempertimbangankan band with, delay, beban dan
keandalan sebelum mengambil keputusan rute mana yang akan ditempuh untuk
mengalirkan data. IGRP memiliki jumlah hop maksimum sebesar 255 hop. Jumlah
hop yang sangat banyak ini dapat mengatasi keterbatasan jumlah hop pada RIP yaitu
hanya 15 hop saja.
Perhatikan gambar berikut :
4. EIGRP
EIGRP atau Enchanced Inferior Gateway Protocol merupakan pengembangan dari
IGRP. EIGRP masih melakukan routing berdasarkan jarak yang dihitung secara
matematis. Protokol ini hanya terdapat pada router Cisco. EIGRP digunakan pada
router untuk berbagi jalur dengan router lain pada sistem otonom yang sama. EIGRP
hanya mengirim update incremental sehingga mengurangi beban kerja pada router dan
jumlah data yang harus dikirimkan.
Cara konfigurasi EIGRP pada Router Cisco
1. Pertama catat terlebih dahulu IP Network dari jaringan yang dimiliki oleh Router
(terhubung langsung dengan router) tidak seperti static routing yang dicatat adalah
IP Network jaringan tetangga.
2. Kemudian masukkan dalam konfigurasi EIGRP seperti ini :
Router(config)# router eigrp [as-num]
Router(config-router)# network x.x.x.xw.w.w.w
Wildcard mask adalah kebalikan dari subnet mask, cara menghitungnya adalah
(255.255.255.255 – SubnetMask), sedang as-num adalah nomor AS, setiap router
EIRGP yang ingin saling terhubung harus memiliki AS yang sama.
5. BGP
BGP atau Border Gateway Protocol merupakan backbone dari jaringan internet dunia
karena ia adalah inti dari protokol routing internet. BGP berjalan dengan cara
memetakan sebuah tabel Internet Protocol yang merujuk kejaringan yang dapat
dicapai antar Autonomous Systems. BGP tidak menggunakan metrik IGP tradisional,
namun membuat keputusan mengambil rute berdasarkan jalur, kebijakan jaringan, dan
ruleset. Saatini yang masih digunakan adalah BGP versi ke 4.
Cara Kerja BGP
Routing protokol BGP baru dapat dikatakan bekerja pada sebuah router jika sudah
terbentuk sesi komunikasi dengan router tetangganya yang juga menjalankan BGP.
Sesi komunikasi ini berupa komunikasi protokol TCP dengan nomor port 179. Setelah
terjalin komunikasi ini, maka kedua buah router BGP dapat saling bertukar informasi
rute.
Untuk berhasil menjalin komunikasi dengan router tetangganya sampai dapat saling
bertukar informasi routing, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Kedua buah router telah dikonfigurasi dengan benar dan siap menjalankan routing
protokol BGP.
2. Koneksi antar kedua buah router telah terbentuk dengan baik tanpa adanya
gangguan pada media koneksinya.
3. Pastikan paket-paket pesan BGP yang bertugas membentuk sesi BGP dengan
router tetangganya dapat sampi dengan baik ketujuannya.
4. Pastikankeduabuah router BGP tidakmelakukanpemblokiran port komunikasi TCP
179.
5. Pastikan kedua buah router tidak kehabisan resource saat sesi BGP sudah
terbentuk dan berjalan.
Setelah semuanya berjalan dengan baik, maka sebuah sesi BGP dapat bekerja
dengan baik pada router Anda.
3. Router Wireless
Wireles Router berjalan tidak berdasarkan router statis maupun router dinamis. Router
wireless berjalan tanpa menggunakan kabel dan mengandalkan sambungan wireless
yang menggunakan perantara udara. Penerapan router wireless pada jaman modern ini
sangat banyak karena memberikan kemudahan dalam penggunaannya.
Dapat berjalan sangat baik seperti router statis maupun router dinamis
Tidak memerlukan kabel, sehingga gampang dalam instalasi
Bisa dijadikan Access Point, sehingga memudahkan terhubung dengan laptop,
notebook, smartphone dan perangkat komputer atau perangkat lain yang mempunyai
fitur wifi.
Dapat dipasang dimana saja
Cukup 1 modemuntuk beberapa pengguna komputer
Terlepas berdasarkan dari mekanismenya, jenis tipe router terbagi juga menjadi 3 susunan
lain, yakni berdasarkan pengaplikasiannya. Ayo kita simak apa saja tiga susunan tersebut.
1. Router PC
Router PC merupakan sebuah Sistem Operasi yang mempunyai fasilitas share yang dapat
membagi IP Address. Router PC adalah jenis router yang berasal dari computer dimana
komputer ini dibuat sedemikian rupa untuk dapat berfungsi sebagai router. Dalam
pembuatannya, computer tidak harus memiliki spesifikasi yang tinggi.
Minimal spesifikasi komputer untuk router PC ini adalah pentium II dengan harddrive 10
GB dan RAM 64. Spesifikasi seperti ini sudah dapat digunakan sebagai router melalui
proses install system operasi khusus. Jenis router PC ini sering digunakan pada operasi
Mikrotik.
2. Router Hardware
Router Hardware merupakan sebuah sistem perangkat yang dapat digunakan seperti
halnya menggunakan router asli, dimana hardware atau perangkat kerasini dalam
melakukan hal yang sama seperti router diantaranya membagi, memancarkan, dan
mensharing IP Address.
3. Router Aplikasi
Router Aplikasi adalah golongan jenis router yang terdapat pada aplikasi yang bisa diinstal
pada Sistem Operasi sehingga Sistem Operasi tersebut akan mempunyao kemampuan
seperti router, diantaranya SpyGate WinProxy, WinRoute, dan WinGate.
3. Sebutkan dan jelaskan fungsi dari mikrotik
Jenis mikrotik
1. Mikrotik Router OS
Jenis mikrotik ini merupakan salah satu sistem operasi pada jaringan komputer
yang berbasis UNIX dimana yang dapat menjadikan komputer memiliki beberapa
kemampuan, yakni tak hanya digunakan untuk penyambung internet. Tapi juga
digunakan sebagai firewall, router, hotspot, router, bridge, proxy server, dll.
2. RouterBoard
Fungsi Mikrotik
5. Fungsi mikrotik yang ke-lima yaitu dapat digunakan untuk pembuatan PPPoE
Server,
2. Setelah masuk ke menu awal, aktifkan interface WLAN 1 dan Ethernet 2 dengan
cara klik interface>interface
Klik wlan satu kali sehingga interface wlan 1 aktif dan berubah menjadii berwarna
biru. Pastikan pula interface Ethernet 2 aktif.
3. Klik dua kali pada interface Wlan1 sehingga akan muncul dialog seperti dibawah
ini. Pilih mode station kemudian ganti SSID menjadi prak_MJ_234 lalu tekan OK.
4. Setting wireless untuk interface Wlan1 dengan cara klik Wireless > pada wireless
table klik security profiles > klik pada deflaut
setting mode pada dynamic keys kemudian centang pada WPA PSK dan WPA2
PSK, gunakan password lab234pcr pada WPA Pre-shared key dan WPA2 Pre
shared key klik Ok.
5. Kemudian setting IP dengan cara klik IP > addreses , lalu akan muncul address list
7. Setting IP pada komputer dengan cara buka Open Network Dan Sharing Center.
pilih Change Adapter Setting.
IP Static telah selesai di konfigurasi, untuk mengecek konectivitas pada Admin.
Pilih Tools > ping kemudian masukkan ip Admin yaitu 10.10.10.100 lalu start.
jika berhasil maka akan muncul reply size dan TTL.
Setelah berhasil terkoneksi, kita dapat menyimpan file pengerjaan konfigurasi
router. melalui file backup.
5. Jelaskan Setting dynamic di mikrotik
Langkah-Langkah membuat IP Dynamic:
1. Pengatusan awal seperti konfigurasi IP Statis no 1-6.
2. Mensetting Router sebagai server yang nantinya akan memberikan ip secara
tomtis dengan cara yaitu : pada menu IP pilih DHCP server> pada DHCP
klil DHCP setup.
kemudian mensetting Router sebagai server yang nantinya akan memberikan ip
secara tomtis dengan cara yaitu : pada menu IP pilih DHCP server> pada DHCP
klil DHCP setup.
3. Router user digunakan sebagai DHCP Client dari router admin dengan cara yaitu
klik IP, lalu pilih DHCP Client klik add atau tanda tambah (+) lalu pada Interface
isi dengan wlan1 kemudian tekan OK.
pada DHCP server interface pilih ethernet 2 sebagai server. Lalu tekan tombol
next hingga kotak dialog menampilkan succes. Setelah itu maka Ethernet 2 siap
digunakan sebagai server