Strategi Audit Keseluruhan Dan Program A
Strategi Audit Keseluruhan Dan Program A
Dalam merancang prosedur audit lebih lanjut, standar audit (SA 330.7) mentapkan
bahwa audito harus :
(a) Mempertimbangkan dasar penilaian yang dilakukan atas risiko kesalahan
penyajian material pada tingkat asersi untuk setiap golongan transaksi,
saldo akun, atau pengungkapan termasuk :
(i) Kemungkinan kesalahan penyajian material yang disebabkan oleh
karakteristik tertentu yang relevan dengan golongan transaksi,
saldo akun atau pengungkapan (contoh risiko inheren) dan,
(ii) Apakah penilaian risiko memperhitungkan pengendalian yang
relevan (contoh, risiko pengendalian), dan dengan demikian
menuntut auditor untuk memperoleh bukti audit untuk menentukan
apakah pengendalian berjalan efektif (contoh, auditor bermaksud
untuk mengandalkan efektivitas operasi pengendalian dalam
menentukan sifat, saat dan luas prosedur substantive)
(b) Memperoleh bukti yang lebih meyakinkan ketika auditor menilai risiko
yang lebih tinggi.
Pengujian Pengendalian
Pemahaman auditor terhadap pengendalian internal digunakan untuk
mengukur risiko pengendalian untuk setiap tujuan audit terkait transaksi .
Contohnya adalah hasil pengukuran atas Tujuan akurasi untuk transaksi
penjualan adalah rendah sedangkan untuk tujuan keterjadian adalah sedang.
Ketika kebijakan kebijakan pengendalian dan prosedur diyakini telah dirancang
dengan efektif , auditor mengukur risiko pengendalian pada suatu tingkat yang
menggambarkan pada efektifitas relative terhadap pengendalian-pengendalian
tersebut Untuk mendapatkan bukti yang tepat dan mencukupi untuk mendukung
pengukuran tersebut, auditor melakukan pengujian pengendalian.
Pengujian pengendalian, baik secara manual maupun otomatis dapat
mencakup jenis bukti berikut ini perlu dicatat bahwa ketiga prosedur yang
pertama sama seprti yang digunakan untuk mendapatkan pemahaman atas
pengendalian internal).
Melakukan Tanya jawab yang memadai dengan personel klien
Memeriksa dokumen , catatan dan laporan
Mengganti aktivitas terkait pengendalian
Mengerjakan ulang prosedur-prosedur klien.
Auditor melakukan penelusuran sistem sebagai dari prosedur untuk mendapatkan
pemahaman sebagai upaya membantunya dalam melakukan Apakah pengendalian
sudah diterapkan . Penelusuran biasnya diterapkan pada satu atau beberapa
transaksi dan pengikuti transaksi tersebut disepanjang pemrosesanya. Sebagai
contoh , auditor memilih sebuah transaksi penjualan untuk melakukan
penelusuran sistem persetujuan kredit, kemudian mengikuti persetujuan kredit
dari awal transaksi penjualan hingga mendapatkan kredit. Standar ke-2 PCAOB
mengharuskan auditor untuk melakukan penelusuran disemua proses yang
penting.
Prosedur yang dilakukan auditor untuk menentukan apakah pengendalian otomatis
telah telah diterapkan juga dapat berlaku sebagai pengujian atas transaksi tersebut,
jika auditor menentukan terdapat risiko yang minimal bahwa pengendalian
otomatis telah diubah sejak pemahaman didapatkan oleh auditor .Selanjutnya
tidak ada pengujian tambahan atas pengendalian yang diharuskan . Jumlah bukti
tambahan yang diharuskan untuk menguji pengendalian bergantung pada dua hal
berikut:
1. Keluasan bukti yang didapatkan dalam memperoleh pemahaman atas
pengendalian internal.
2. Pengurangan risiko pengendalian yang direncanakan
Pengujian Substantif Golongan Transaksi
Pengujian subtantif merupakan prosedur yang dirancang untuk menguji
salah saji rupiah (sering kali disebut salah saji moneter)yang secarah langsung
berpengaruh pada ketetapan saldo laporan keuangan. Auditor mengendalikan tiga
jenis pengujian subtantif, ketiga jenis itu adalah
pengujian subtantif transaksi
prosedur analitis subtantif
pengujian terperinci saldo.
Pengujian subtantif transaksi digunakan untuk menentukan apakah keenam
tujuan audit terkait transaksi penjualan adalah transaksi penjualan benar-benar
terjadi (tujuan keterjadian) dan transaksi penjualan yang ada telah dicatat (tujuan
kelengkapan).
Ketika auditor yakin bahwa semua transaksi telah dicatat dengan benar ketika
mengaudit siklus penjualan dan penagihan , dengan mempertimbangan keenam
tujuan audit terkait transaksi, ia meyakini bahwa total buku besar sudah benar.
Prosedur Analitis
Sebagaimana telah dijelaskan pada bab 5, prosedur analitis melibatkan
perbandingan-perbandingan jumlah dicatat dengan ekspektasi yang dikembangkan
oleh auditor. Standar audit mengharuskan prosedur analitis dilakukan selama
perencanaan dan penyelesaiaan audit. Meskipun tidak mengharuskan , prosedur
analitis juga dapat dilakukan untuk mengaudit saldo akun .
Dua tujuan utama dari prosedur analaitis dalam mengaudit saldo akun adalah
untuk:
1. Menandai adanya kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan
2. Memberikan bukti subtantif
D. Kombinasi Bukti
Untuk mendapatkan bukti yang tepat dengan memadai untuk menghadapi
risiko risiko-risiko yang teridentifikasi melalui prosedur penilaian risiko, auditor
menggunakan kombinasi antara keempat jenis pengujian lainnya. Kombinasi ini
sering kali dinamai dengan bukti gabungan (envidence mix).
Analisis audit 1 klien ini merupakan sebuah perusahaan besar dengan
pengendalian internal yang rumit dan risiko bawaan yang rendah. Sehingga,
auditor melakukan pengujian pengendalian yang luas dan sangat mengandalkan
pada pengendalian internal klien untuk mengurangi pengujian substantif lainnya.
Hai ini menyebabkan pengujian substantif transaksi dan pengujian terperinci saldo
diminimalkan. Karena penekanan pada pengujian pengendaliaan dan prosedur
analitis substantif, audit ini dapat dilakukan dengan biaya yang relatif tidak mahal.
Audit ini kemungkinan menghadirkan gabungan bukti yang digunakan dalam
audit teritegrasi laporan keuangan dan pengendalian internal laporan keuangan
perusahaan publik.
Analisis audit 2 perusahaan ini berukuran sedang, dengan beberapa pengendalian
dan beberap risiko bawaan. Auditor telah memutuskan untuk melakukan
pengujian atas semua jenis pengujian sedang, kecuali untuk prosedur analitis
substantif, yang kemungkinan akan dilakukan secara meluas. Lebih banyak
pengujian yang luas akan dibutuhkan jika risiko bawaan yang khusus ditemukan.
Analisis audit 3 perusahaan ini berukuran sedang, namun memiliki beberapa
pengendalian yang efektif dan beberapa risiko bawaan yang signifikan. Mungkin
manajemen memutuskan bahwa pengendalian internal yang lebih baik memakan
biaya yang cukup besar. Karena kurangnya pengendalian internal yang efektif,
kita dapat menganggap perusahaan ini kemungkinan bukan perusahaan publik.
Auditor menekankan pada pengujian terperinci saldo pengujian substantif
transaksi, namun beberapa prosedur analitis substantif dilakukan. Prosedur analitis
substantif biasanya dilakukan untuk mengurangi pengujian substantif karena
mereka akan memberikan bukti mengenai kemungkinan salah saji material. Jika
auditor sudah memperkirakan akan menemukan salah saji material dalam saldo
akun-akun, prosedur analitis tambahan menjadi tidak mudah lagi. Biaya audit
kemungkinan akan menjadi relatif tinggi karena jumlah pengujian substantif yang
lebih terperinci.
Analisis audit 4 rencana wal untuk audit ini adalah mengikuti pendekatan yang
digunakan dalam audit 2. Namun, auditor kemungkinan menemukan deviasi uji
pengendalian yang luas, dan salah saji yang signifikan ketika melakukan
pengujian substantif transaksi dan prosedur analitis substantif. Sehingga, auditor
menyimpulkan bahwa pengendalian internalnya tidak efektif. Pengujian terperinci
saldo yang meluas dilakukan untuk menutupi hasil pengujian lainnya yang tidak
dapat diterima. Biaya audit ini lebih besar kerana pengujian pengendalian dan
pengujian substantif transaksi dilakukan namun tidak dapat digunakan untuk
mengurangi pengujian terperinci saldo.
Menetapkan Salah Saji Yang Tepat Dapat Diterima Dan Mengukur Risiko
Bawaan Piutang Dagang
auditor harus memutuskan penilaian awal materialitas untuk audit secara
keseluruhan dan kemudian mengalokasikan totalnya ke saldo akun, untuk
mendapatkan salah saji yang dapat diterima untuk setiap saldo yang signifikan.
Risiko bawaan diukur dengan mengidentifikasi setiap aspek dari sejarah,
lingkungan atau operasi klien yang mengindikasikan kemungkinan salah saji yang
tinggi pada laporan keuangan tahun berjalan. Pertimbangan yang memengaruhi
risiko bawaan yang dapat diterapkan pada akun piutang dagang yang membentuk
jumalh total saldo piutang dagang, sifat bisnis klien, perikatan awal, dan faktor
risiko bawaan lainnya.
Risiko bawaan juga dapat diperluas untuk masing-masing tujuan audit terkait
saldo. Risiko bawaan dapat tetap rendah untuk semua tujuan lainnya.
Fase Proses Audit Sasara Hasil Audit Jenis Pengujian Keputusan Bukti Jenis Bukti
Merencanakan dan Sasaran hasil audit yang Prosedur analitis - Prosedur audit - Dokumentasi
merancang suatu - Penetapan waktu - Pemeriksaan klien
Pendekatan Audit - Prosedur analitis
Melaksanakan - Keberadaan Prosedur untuk mem- - Prosedur audit - Dokumentasi
Pengujian Pengen - Kelengkapan peroleh sebuah pema- - Ukuran contoh - Pengamatan
dalian dan Penguji- - Akurasi haman dan pengujian - Materi untuk di - Pemeriksaan klien
an Substantif atas - Klasifikasi pengendalian Pengujian pilih - Pencapaian
transaksi - Penetapan Waktu substantif atas transaksi - Penetapan waktu. kembali
- Memposkan dan pem- - Prosedur audit
buatan ringkasan - Ukuran contoh
- Materi untuk
dipilih
- Penetapan waktu
Melaksanakan Sasaran hasil Audit yang Prosedur analitis - Prosedur audit - pengujian fisik
Prosedur Analitis - Keberadaan Pengujiam rincian saldo - Penetapan waktu. - Konfirmasi
dan pengujian - Kelengkapan - Ukuran contoh - Dokumentasi
rincian saldo - Akurasi - Materi untuk - Pemeriksaan klien
- Klasifikasi dipilih - Pencapaian
- Cut off - Penetapan waktu kembali
- Rincian keterkaitan - Prosedur analitis
(tie-in)
- Hak dan Kewajiban
- Presentasi dan
Untuk mendapatkan bukti yang tepat dengan memadai untuk menghadapi risiko
risiko-risiko yang teridentifikasi melalui prosedur penilaian risiko, auditor
menggunakan kombinasi antara keempat jenis pengujian lainnya. Kombinasi ini
sering kali dinamai dengan bukti gabungan (envidence mix).
1. Analisis audit 1 klien ini merupakan sebuah perusahaan besar dengan
pengendalian internal yang rumit dan risiko bawaan yang rendah.
2. Analisis audit 2 perusahaan ini berukuran sedang, dengan beberapa
pengendalian dan beberap risiko bawaan
3. Analisis audit 3 perusahaan ini berukuran sedang, namun memiliki
beberapa pengendalian yang efektif dan beberapa risiko bawaan yang signifikan.
4. Analisis audit 4 rencana wal untuk audit ini adalah mengikuti pendekatan
yang digunakan dalam audit 2. Namun, auditor kemungkinan menemukan deviasi
uji pengendalian yang luas, dan salah saji yang signifikan ketika melakukan
pengujian substantif transaksi dan prosedur analitis substantif