Kolektor Provinsi
Primer
Sekunder Sekunder Sekunder
Primer
Lokal Kabupaten Kawasan I II III Perumahan
JALAN ARTERI
JALAN ARTERI PRIMER
PRIMER
JALAN KOLEKTOR
JALAN KOLEKTOR PRIMER PRIMER
JALAN Pusat
LOKAL Kegiatan
PRIMER Di Bawah
PKL
Sistem Penjenjangan Kota
JALAN LOKAL PRIMER
(dalam Hubungannya dengan Fungsi Jalan
dalam Jaringan Primer)
PERSIL
Matrik Fungsi Jalan dalam Jaringan Primer
Matrik Fungsi Jalan dalam Jaringan Sekunder
PKN (Pusat Kegiatan Nasional)
Kawasan Primer
Adalah kawasan kota yang mempunyai fungsi primer, yang
fungsinya dihubungkan dengan pelayanan terhadap warga kota itu
sendiri yang lebih berorientasi ke dalam dan jangkauan local.
Fungsi primer dan fungsi sekunder harus tersusun teratur dan tidak
terbaurkan.Fungsi primer,sekunder kesatu, sekunder kedua, dan
seterusnya terikat dalam suatu hierarki
KawasanSekunder
• Adalah kawasan kota yang mempunyai fungsi sekunder, yang
fungsinya dihubungkan dengan pelayanan terhadap warga kota itu
sendiri yang lebih berorientasi ke dalam dan jangkauan lokal.
Fungsi ini dapat mengandung fungsi yang terkait pada pelayanan
jasa yang bersifat pertahanan keamanan yang selanjutnya disebut
sebagai fungsi sekunder yang bersifat khusus. Fungsi primer dan
fungsi sekunder harus tersusun teratur dan tidak terbaurkan. Fungsi
primer,sekunder kesatu, sekunder kedua, dan seterusnya terikat
dalam suatu hierarki
Fungsi Primer
• Fungsi primer kota dalam hubungannya dengan kedudukan kota
sebagai pusat pelayanan jasa bagi kebutuhan pelayanan kota,dan
wilayah pengembangannya
Fungsi Sekunder
Wilayah
• Ruang yang merupakan kesatuan geografis besert segenap unsur
terkait, yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek
sdministratif dan/atau aspek fungsional (UU RI No. 24/1992)
Bagian-Bagian Jalan
ACBC
Badan Jalan
0,5 m 0,5 m
Ruang Manfaat Jalan (Rumaja)
Klasifikasi Fungsi
Jalan
dan Tingkat
Pelayanan yang
disediakan
Persentase Panjang Jalan Sesuai Kelas
28
Jalur lalu lintas adalah bagian jalan yang dipergunakan untuk lalu
lintas kendaraan yang secara fisik berupa perkerasan jalan.
Batas jalur lalu lintas dapat berupa:
1) Median;
2) Bahu;
3) Trotoar;
4) Pulau jalan; dan
5) Separator
5. Lajur
1) Lajur adalah bagian jalur lalu lintas yang memanjang, dibatasi
oleh marka lajur jalan, memiliki lebar yang cukup untuk dilewati
suatu kendaraan bermotor sesuai kendaraan rencana.
2) Lebar lajur tergantung pada kecepatan dan kendaraan rencana,
yang dalam hal ini dinyatakan dengan fungsi dan kelas jalan.
1) Jumlah lajur ditetapkan dengan mengacu kepada MKJI
berdasarkan tingkat kinerja yang direncanakan, dimana untuk
suatu ruas jalan dinyatakan oleh nilai rasio antara volume
terhadap kapasitas yang nilainya tdk lebih dari 0,80
2) Untuk kelancaran drainase permukaan, lajur lalu lintas pada
alinemen lurus memerlukan kemiringan melintang normal
a) 2 – 3% untuk perkerasan aspal dan perkerasan beton
b) 4 – 5% untuk perkerasan kerikil
Penentuan Lebar Jalur dan Bahu Jalan
2) Fungsi median :
o Memisahkan dua aliran lalu lintas yang berlawanan arah
o Ruang lapak tunggu penyeberangan
o Penempatan fasilitas jalan
o Tempat prasarana kerja sementara
o Penghijauan
o Tempat berhenti darurat (jika cukup luas)
o Cadangan lajur (jika cukup luas)
o Mengurangi silau dari sinar lampu kedaraan dari arah yang
berlawanan