Administrasi sangat diperlukan bagi kelangsungan proses belajar mengajar dalam dunia
pendidikan. Semua itu tidak lepas dari keaktifan orang-orang yang menguasai administrasi
dalam sekolah. Orang sering menganggap enteng administrasi tersebut, padahal kalau
administrasi dipegang sama orang-orang yang kurang terampil maka administrasi tersebut
akan berantakan. Orang yang memegang administraasi adalah orang yang sudah terlatih
dalam bidangnya (orang yang sudah mendapat ilmu/ pelatihan). Administrasi tidak hanya
dalam hal keuangan saja tetapi juga dalam kerapian/ keteraturan kita dalam pembukuan.
Administrasi tidak hanya dilakukan dalam waktu tertentu saja tetapi setiap hari secara
kontinyu. Administrasi adalah upaya menjadikan kegiatan kerja sama antara guru dan
karyawan agar proses belajar mengajar lebih efektif.
1.3 Tujuan
Pengertian administrasi pendidikan dapat dirumuskan dari berbagai sudut pandang kerja
sama, proses kerja sama itu, sistem dan mekanismenya, manajemen, kepemimpinan, proses
pengambilan keputusan, komunikasi dan ketatausahaan.
Maksudnya :
3) administrasi pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berpikir sistem. Sistem
adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian dan bagian-bagian itu berinteraksi dalam
sautu proses untuk mengubah masukan menjadi keluaran.
4) administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi manajemen. Jika
administrasi dilihat dari sudut ini, perhatian tertuju kepada usaha untuk melihat apakah
pemanfaatan sumber-sumber yang ada dalam mencapai tujuan pendidikan sudah mencapai
sasaran yang ditetapkan dan apakah dalam pencapain tujuan itu tidak terjadi pemborosan.
5) administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi kepemimpinan. Administrasi
pendidikan dilihat dari kepemimpinan merupakan usaha untuk menajwab pertanyaan
bagaimana kemampuan administrator penddikan itu, apakah ia dapat melaksanakan tut wuri
handayani, ing madyo mangun karso, dan ing ngarso sungtulodo dalam mencapai tujuan
pendidikan
6) administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari proses pengambilan keputusan.
Kita tahu bahwa melakukan kerja sama dan memimpin kegiatan sekelompok orang bukanlah
pekerjaan yang mudah. Setiap kali, administrator dihadapkan kepada bermacam-macam
masalah, dan ia harus memecahkan masalah itu.
7) administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi komunikasi. Komunikasi
dapat diartikan secara sederhana sebagai usaha untuk membuat orang lain mengerti apa yang
kita maksudkan dan kita juga mengerti apa yang dimaksudkan orang lain itu.
8) administrasi seringkali diartikan dalam pengertian yang sempit yaitu kegaitan
ketatausahaan yang intinya dalah kegiatan rutin catat-mencatat, mendokumentasikan
kegiatan, menyelenggarakan surat-menyurat, serta mempersiapkan laporan.
ü Bidang administrasi personal, yang mencakup di dalamnya persoalan guru dan pegawai
sekolah dan sebagainya. Bidang administrasi kurikulum, yang mencakup didalamnya
pelaksanaan kurikulum, pembinaan kurikulum, penyusunan silabus, perisapan harian, dan
sebagainya.
Tujuan itu dicapai dengan melalui serangkaian usaha, mulai dari perencanaan sampai
melaksanakan evaluasi terhadap usaha tersebut. Pada dasarnya fungsi administrasi
merupakan proses pencapaian tujuan melalui serangkaian usaha itu (Longenecker, 1964).
Oleh karena itu, fungsi administrasi pendidikan dibicarakan sebagai serangkaian proses kerja
sama untuk mencapai tujuan pendidikan itu. Tujuan pendidikan perlu dibicarakan di sini
karena alasan sebagai berikut: a). tujuan pendidikan merupakan jabaran dari tujuan
pendidikan nasional. Oleh karena itu, pemahaman tentang hubungan keduanya perlu
dilakukan. b), tujuan pendidikan merupakan titik berangkat administrasi pendidikan pada
jenjang sekolah, dan c), tujuan pendidikan itu juga merupakan tolak ukur keberhasilan
kegiatan administrasi pendidikan di jenjang pendidikan itu.
1. Sejumlah bagian,
Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani, yaitu dari kata “system” yang artinya adalah
himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan
bersama.
Dengan mengharuskan seorang siswa atau mahasiswa datang dan pulang sesuai dengan
aturan yang berlaku maka secara tidak langsung dapat meningkatkan kedisiplinan seseorang.
Dengan begitu padatnya jadwal sekolah yang memaksa seorang siswa untuk belajar secara
terus-menerus akan menguatkan mental dan fisik seseorang menjadi lebih baik.
Tanggung jawab seorang anak adalah belajar di mana orangtua atau wali yang memberi
nafkah. Seorang anak yang menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik dengan
bersekolah yang rajin akan membuat bangga orang tua, guru, saudara, famili, dan lain-lain.
Banyaknya teman yang bersekolah bersama akan memperluas hubungan sosial seorang
siswa. Tidak menutup kemungkinan di masa depan akan membentuk jaringan bisnis dengan
sesama teman di mana di antara sesamanya sudah saling kenal dan percaya. Dengan memiliki
teman maka kebutuhan sosial yang merupakan kebutuhan dasar manusia dapat terpenuhi
dengan baik.
Lulus dari sebuah institusi pendidikan biasanya akan menerima suatu sertifikat atau ijazah
khusus yang mengakui bahwa kita adalah orang yang terpelajar, memiliki kualitas yang baik
dan dapat diandalkan. Jika disandingkan dengan orang yang tidak berpendidikan dalam suatu
lowongan pekerjaan kantor, maka rata-rata yang terpelajarlah yang akam mendapatkan
pekerjaan tersebut.
Seorang siswa dapat mengikuti berbagai program ekstrakurikuler sebagai pelengkap kegiatan
akademis belajar mengajar agar dapat mengembangkan bakat dan minat dalam diri seseorang.
Semakin banyak memiliki keahlian dan daya kreativitas maka akan semakin baik pula
kualitas seseorang. Sekolah dan kuliah hanyalah sebagai suatu mediator atau perangkat
pengembangan diri. Yang mengubah diri seseorang adalah hanyalah orang itu sendiri.
ü Meningkatkan prestasi belajar siswa yang bersifat Non Akademis melalui optimalisasi
kegiatan ekstrakurikuler
ü Menjalin kerjasama dengan instansi / Institusi terkait, masyarakat dan dunia usaha /
Industri dalam rangka pengembangan program pendidikan
ü Meningkatkan kemampuan, daya nalar serta meningkatkan ketrampilan siswa disertai
dengan sikap dan perilaku yang santun dan berwawasan global
Dalam organisasi lurus, organisasi ini didalamnya terdapat wewenang yang menghubungkan
langsung secara vertikal antara atasan dan bawahan
Organisasi benruk ini pada dasarnya adalah sama dengan struktur bentuk lurus, hanya saja
ada perbedaan dimana untuk membantu kelancaran kerja dalam pelaksanaan tugas, maka dari
atasan ditempatkan satupejabat atau lebih didalam unit-unit, tapi pejabat ini tidak mampunyai
komando, melainkan hanya bertugas membantu dalam hal yang khusus, memecahkan
masalah-masalah, memberi ide dsb, dan pejabat ini biasanya disebut dengan staf.
Bentuk pimpinan tunggal ialah bahwa yang memegang puncak pimpinan, merupakan
sumber pokok segala tugas maupun wewenang dan merupakan penanggung jawab
terakhir dalam organisasi.
Bentuk pimpinan jamak ialah suatu organisasi dipimpin oleh beberapa orang juga bisa
kita sebut dengan komite atau dewan, segala ketentuan sesuatu diputuskan bersama
oleh dewan/komite.
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka atau susunan yang menunjukkan hubungan
antara pejabat atau bidang kerja yang satu dengan yang lain, sehingga jelas tugas, wewenang
dan tanggungjawab masing-masing dalam suatu kebulatanyang teratur.
Dari bagan diatas dapat diketahui bahwa kedudukan guru disekolah berada dibawah naungan
kepala sekolah dan diatas siswaSehingga peran sentral guru tersebut sangat dibutuhkan untuk
memahami visi-misi dan tujuan sekolah dan menjabarkannya ke dalam sebuah isi (content)
kurikulum dan pembelajaran (learning), kegiatan kesiswaan, penciptaan kultur/budaya
sekolah, serta membangun penguatan kelembagaan yang sehat dan berkualitas. Selain itu,
guru mengalisis data-data yang terkait masalah perubahan kurikulum, perkembangan peserta
didik, kebutuhan sumber belajar dan pembelajaran, perkembangan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi (Iptek) serta informasi. Menyusun perioritas program sekolah
secara terukur dan sistematis, seperti proses rekuitmen siswa, masa orientasi siswa, proses
pembelajaran, hingga proses evaluasi.
Secara umum kedudukan guru dalam struktur organisasi sekolah adalah sbb:
3) Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan
intelektual.
7) Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas.
2) Wakil masyarakat, yang dapat menyalurkan kemauan masyarakat (dalam arti
yang baik).
5) Orang yang berpengetahuan, artinya ahli dalam mata pelajaran yang hendak ia
sampaikan. Sebab pembelajar bertanggung jawab dalam mewariskan kebudayaan
(pengetahuan) kepada peserta didiknya, guna mempersiapkanmereka untuk menjadi anggota
masyarakat yang dewasa.
2) Bertanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukannya sesuai dengan tuntutan
pengabdian profesinya.
3) Bertanggung jawab atas hasil profesi yang dilaksanakannya. Artinya dia harus
bekerja untuk mendatangkan hasil yang sebaik mungkin kulaitasnya, bagi kepentingan
kemanusiaan.
4) Bertanggung jawab terhadap diri sendiri, terhadap masyarakat dan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
5) Dalam pandangan orang yang berTuhan, bahwa seluruh pekerjaan yang
dilakukannya adalah dalam rangka ibadah kepadaNya. Oleh karena itu dia harus sadar, bahwa
apa yang dia kerjakan pada hakikatnya kelak akan diminta pertanggungjawaban oleh Tuhan
Yang Maha Esa.
6) Dalam keadaan apapun dia harus berani mengambil resiko untuk menegakkan
kebenaran yang berhubungan dengan profesinya, secara bertanggungjawab dia harus berani
berucap, bertindak dan mengemukakan sesuatu yang sesuai dengan kebenaran tuntutan
profesi yang diyakininya.
7) Dia secara sadar harus selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas yang
berhubungan dengan tuntutan profesinya, sesuai dengan dinamika dan tuntutan zaman serta
keadaan yang semakin berkembang pada tiap saat.
8) Dalam keadaan tertentu, bila diperlukan dia harus bersedia memberikan laporan
pertanggungjawaban kepada pihak manapun tentang segala hal yang pernah ia laksanakan
sesuai dengan profesinya
Secara normatif, dalam UU No. 14 Tahun 2005 Bab I Ketentuan Umum, Pasal I ayat 1
disebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan
menengah.
Namus jika kita perhatikan secara kontekstual isi pasal tersebut, maka tugas guru selain telah
terinci di atas, sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dengan kegiatan administrasi. Yaitu
sebuah kegiatan yang menjalankan tugas-tugas administrasi sistem sekolah yang menyangkut
segala rangkaian program kegiatan, baik kegiatan yang terencana maupun kegiatan insidental
guna mencapai visi, misi dan tujuan sekolah yang diinginkan.
Guru dalam jabatan adalah guru PNS dan Non PNS yang sudah mengajar pada satuan
pendidik, baik yang diselenggarakan pemerintah, pemerintah daerah, maupun masyarakat,
dan sudah mempunyai perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.
Prinsip Sertifikasi
Objektif yaitu mengacu kepada proses perolehan sertifikat pendidik yang impartial, tidak
diskriminatif, dan memenuhi standar pendidikan nasional. Berujung pada peningkatan mutu
pendidikan nasional melalui peningkatan mutu guru dan kesejahteraan guru. Sertifikasi guru
merupakan upaya Pemerintah dalam meningkatkan mutu guru yang dibarengi dengan
peningkatan kesejahteraan guru. Guru yang telah lulus uji sertifikasi guru akan diberi
tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok sebagai bentuk upaya Pemerintah dalam
meningkatkan kesejahteraan guru. Tunjangan tersebut berlaku, baik bagi guru yang berstatus
pegawai negeri sipil (PNS) maupun bagi guru yang berstatus non-pegawai negeri sipil (non
PNS/swasta). Dengan peningkatan mutu dan kesejahteraan guru maka diharapkan dapat
meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan diIndonesiasecara berkelanjutan.
Tujuan Sertifikasi
Sertifikasi guru bertujuan untuk meningkatkan mutu dan menentukan kelayakan guru dalam
melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Manfaat Sertifikasi
Melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten, yang dapat
merusak citra profesi guru.
Melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan
profesional.
Menjadi wahana penjaminan mutu bagi LPTK , dan kontrol mutu dan jumlah guru
bagi pengguna layanan pendidikan.
Menjaga lembaga penyelenggara pendidikan (LPTK) dari keinginan internal dan
tekanan eksternal yang menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang berlaku
Memperoleh tujangan profesi bagi guru yang lulus ujian sertifikasi.
Untuk dapat melakukan peranan dan melaksanakan tugas serta tanggung jawabnya, guru
memerlukan syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat inilah yang akan membedakan antara guru
dengan manusia-manusia lain pada umumnya. Adapun syarat-syarat menjadi guru itu dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok.
1. Persyaratan administrative
Syarat-syarat administratif ini antara lain meliputi: soal kewarganegaraan (warga negara
Indonesia), umur (sekurang-kurangnya 18 tahun), berkelakuan baik, megajukan permohonan.
Di samping itu masih ada syarat-syarat lain yang telah ditentukan sesuai dengan kebajikan
yang ada.
1. Persyaratan teknis
Dalam persyaratan teknis ini ada yang bersifat formal, yakni harus berijazah pendidikan guru.
Hal ini mempunyai konotasi bahwa seseorang yang memiliki ijazah pendidikan guru itu
dinilai sudah mampu mengajar. Kemudian syarat-syarat yang lain adalah menguasai cara dan
teknik mengajar, terampil mendesain program pengajaran serta memiliki motivasi dan cita-
cita memajukan pendidikan/pengajaran.
1. Persyaratan psikis
Yang berkaiatan dengan kelompok persyaratan psikis, antara lain: sehat rohani, dewasa
dalam berpikir dan bertindak, maupun mengendalikan emosi, sabar, ramah dan sopan,
memiliki jiwa kepemimpinan, konsekuen dan berani bertanggung jawab, berani berkorban
dan memiliki jiwa pengabdian. Di samping itu, guru juga dituntut untuk bersifat pragmatis
dan realistis, tatapi juga memiliki pandangan yang mendasar dan filosofis. Guru harus juga
mematuhi norma dan nilai yang berlaku serta memilki semangat membangun. Inilah
pentingnya bahwa guru itu harus memiliki panggilan hati nurani untuk mengabdi untuk anak
didik.
1. Persyaratan fisik
Persyaratan fisik ini antara lain meliputi: berbadan sehat, tidak memiliki cacat tubuh yang
mungkin mengganggu pekerjaannya, tidak memiliki gejala-gejala penyakit yang menular.
Dalam persyaratan fisik ini juga menyangkut kerapian dan kebersihan, termasuk bagaimana
cara berpakaian. Sebab, bagaimanapun juga guru akan selalu dilihat/diamati dan bahkan
dinilai oleh para siswa/anak didiknya.
1. Persyaratan mental
Persyartan mental antara lain meliputi: memiliki sikap mental yang baik terhadap profesi
keguruan, mencintai dan mengabdi pada tugas jabatan, bermental pancasila dan bersikap
hidup demokratis.
1. Persyaratan moral
Guru harus mempunyai sifat sosial dan budi pekerti yang luhur, sanggup berbuat kebajikan,
serta bertingkah laku yang bisa dijadikan suri tauladan bagi orang-orang dan masyarakat di
sekelilingnya.
Dari syarat-syarat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa mengingat tugas sebagai guru
adalah tugas yang berat tetapi mulia, maka dituntut syarat-syarat jasmani, rohani dan sifat-
sifat lain yang diharapkan dapat menunjang untuk memikul tugas itu dengan sebaik-baiknya.
Peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran harus merupakan fokus dari setiap
penyelenggaraan sekolah. Sekolah tidak boleh terjebak dalam rutinitas proses administrasi.
Di samping itu sekolah harus cepat mengambil keputusan-keputusan penting dalam
mengembangkan dirinya. Untuk pengambilan keputusan-keputusan tersebut dibutuhkan data-
data yang akurat. Sistem Informasi Sekolah yang baik merupakan solusinya. Proschool
mengembangkan Sistem Informasi Sekolah dengan modul-modul yang didisain mempercepat
administrasi sehingga meningkatkan kualitas belajar mengajar. Di samping itu juga
dikembangkan laporan-laporan yang sangat membantu dalam pengambilan-pengambilan
keputusan yang penting. Modul modul yang sudah dikembangkan saat ini:
Database Siswa
Program Uang Sekolah
Penilaian Absensi
Dengan modul ini proses penilaian akan transparan. Sekolah benar-benar dapat tegas dalam
memberikan penilaian kepada siswanya. Modul absensi dirancang agar orangtua dapat
memonitor anaknya secara online dalam kegiatan belajar mengajar.
Menu-menu dalam Database Siswa dan Uang sekolah adalah sebagai berikut:
1. Database siswa
1. Management Sekolah
1. Management Tagihan
1. Management Pembayaran
1. Management Informasi
1. Unlimited siswa
2. Security 3 level
1. Network: data diencrypt dengan SSL
2. Aplikasi: program diencrypt dengan Zend Guard
3. Database: database diletakkan dalam server sendiri
4. Teknologi : Apache, SSL, MySQL, PHP, Zend
5. Operating System: Windows/Linux
Teknologi Informasi pada era sekarang mengalami kemajuan yang sangat pesatnya, sehingga
guuru diharapkan tidak hanya mampu mengajar akan tetapi juga mampu berperan aktif dalam
sistem informasi disekolah. Berikut adalah peranan guru dalam sistem informasi disekolah:
Administrasi tata usaha merupakan kegiatan pencatatan tentang segala sesuatu yang
terjadi dalam sekolah untuk digunakan sebagai bahan keterangan bagi pimpinan.
Administrasi tata usaha itu meliputi segenap kegiatan mulai dari pembuatan surat,
pengelolaan, penataan sampai dengan penyimpanan semua surat atau bahan keterangan yang
diperlukan oleh sekolah.
ü Terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam memberi layanan
3.1 Kesimpulan
Pengertian administrasi pendidikan dapat dirumuskan dari berbagai sudut pandang kerja
sama, proses kerja sama itu, sistem dan mekanismenya, manajemen, kepemimpinan, proses
pengambilan keputusan, komunikasi dan ketatausahaan.
Fungsi administrasi pendidikan dibicarakan sebagai serangkaian proses kerja sama untuk
mencapai tujuan pendidikan itu
Salah satu kewenangan guru adalah menghadapi peserta didiknya, untuk itu ia harus memiliki
kemampuan dan memiliki standar, dengan prinsif mandiri (otonom) atas keilmuannya. Jadi
untuk berprofesi sebagai seorang guru perlu adanya kekuatan pengakuan formal melalui tiga
tahap; yakni; sertifikasi; regristrasi dan lisensi. Sertifikasi adalah pemberian sertifikat yang
menunjukkan kewenangan seseorang anggota seperti ijasah tertentu. Menteri Pendidikan
akan mengeluarkan peraturan menteri nomor 18 tahun 2007 yang berisi kebijakan mengenai
sertifikasi guru. Berdasarkan peraturan tersebut, sertifikasi dilaksanakan dalam bentuk
penilaian portofolio yaitu pengakuan atas pengalaman professional guru dalam bentuk
penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mendeskripsikan: kualifikasi akademik,
pendidikan dan pelatiahan, pengalaman mengajar, perencanan dan pelaksanaan pembelajaran,
penilaian dari atasan dan pengawas, prestasi akademik, karya pengenbangan profesi,
keikutsertaan dalam forum ilmiah, penglaman organisasi dibidang kependidikan dan social,
dan penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan. Regritasi mengacu kepada suatu
pengaturan di mana anggota diharuskan terdaftar namanya pada suatu badan atau lembaga.
Lisensi adalah suatu pengaturan yang menetapkan seseorang memperoleh izin dari yang
berwajib untuk menjalankan pekerjaanya.
3.2 Saran
Penulis menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca untuk penyempurnaan karya-karya yang akan datang. Harapan yang besar
adalah apabila ada karya-karya baru tentang admnistrasi pendidikan yang lebih lengkap dan
lebih baik lagi sehingga bisa dijadikan bahan referensi yang lebih menarik.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Menyenangkan.Bandung:MLC
Rosdakarya
Sumber Internet
http://geografi.upi.edu/?mod=article/view/12
http://kutbi.wordpress.com/2010/06/13/sosiologi-pendidikan-struktur-dan-hubungan-
hubungan-peranan-dalam-kelas/
http://ifzanul.blogspot.com/2010/06/hakikat-fungsi-dan-tujuan-organisasi.html
A. Pengertian Administrasi Pendidikan
Secara etimologis, kata administrasi berasal dari kata latin “ad” yang berarti kepada
dan “ministro” berarti melayani. Secara bebas dapat diartikan bahwa administrasi
itu merupakan pelayanan atau pengabdian terhadap subjek tertentu.
Secara garis besarnya administrasi adalah upaya mencapai tujuan secara efektif dan
efisien dengan memanfaatkan orang-orang dalam suatu pola kerjasama. Efektif
dalam arti hasil yang dicapai upaya itu sama dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Sedangkan efisien berhubungan dengan penggunaan sumber dana, daya dan waktu
yang ekonomis.
Hadari Nawawi dalam bukunya Administrasi Pendidikan mengatakan, “administrasi
pendidikan adalah rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha
kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara sistematis yang
diselenggarakan dalam lingkungan tertentu, terutama dalam lembaga pendidikan
formal”.
G.Z. Roring mengartikan administrasi pendidikan sebagai cara bekerja dengan orang-
orang dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang efektif, yang berarti
mendapatkan hasil yang baik, tepat dan benar sesuai dengan tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan.
BAB III
PENUTUP
SIMPULAN
administrasi pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses keseluruhan kegiatan
bersama dalam bidang pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan secara efektif
dan efisien.
Tujuan administrasi pendidikan adalah menunjang tercapai tujuan pendidikan
nasional.
Ruang lingkup administrasi pendidikan meliputi segala hal yang dapat memperlancar
dan membantu penyelenggaraan kegiatan-kegiatan pendidikan di lingkungan
sekolah (lembaga pendidikan formal)
DAFTAR PUSTAKA
Soetjipto dan Raflis Kosasi. 2009. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta
cancer55
Just another WordPress.com site
Langsung ke isi
Beranda
About
a. Sondang Siagian mengartikan administrasi sebagai keseluruhan proses kejasama antra dua
orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tetentu unutk mencapai tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya.
b. Hadari Nawawi mengartikan adminsitrasi sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan sebagai
proses pengendalian usaha kejasama kekelompok manusia unutk mencapai tujuan bersama
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pendidikan adalah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, terarah dan
sistimatis untuk mendewasakan anak didik sesuai dengan kualitas manusia yang dicita-
citakan dalam suatu masyarakat. Prosesnya berlangsung dalam suatu lembaga pendidikan
formal sesuai dengan jenjang dan jenisnya. Di Indonesia kualitas manusia yang diharapkan
sebagai suatu hasil out put pendidikan adalah warganegara Indonesia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerta luhur, sehat, cerdas dan terampil
serta cinta terhadap bangsa dan tanah air.
Berdasarkan uraian di atas maka adminsitrasi pendidikan dapat diartikan sebagai proses
pengendalian kerjasama sekelompok orang unutk mencapai tujuan pendidikan yang
berlangsung di suatu sekolah.
Secara umum ruang lingkup administrasi berlaku juga di dalam adminsitrasi pendidikan.
Ruang lingkup tersebut meliputi bidang kegiatan sebagai berikut :
4) Koordinasi, yaitu kegiatan mengatur dan membawa personal, metode, bahan, buah pikiran,
saran-saran, cita-cita dan alat-alat dalam hubungan kerja yang harmonis, saling isi mngisi dan
saling menunjang sehingga pekerjaan berlangsung efektif dan seluruh nya terarah pada
pencapaian tujuan yang sama.
5) Pengawasan, yaitu kegiatan mengamati pelaksanaan pekerjaan oleh personal dalam suatu
bidang kerja maupun secara keseluruhan apakah sudah sesuai dengan rencana yang telah
disusun dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
6) Penilaian, yaitu kegiatan unutk mengukur keberhasilan akhir suatu pekerjaan yang telah
dilaksaakan dalam suatu periode tertentu sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapka.
1). Tata Usaha, yaitu kegiatan menghimpun, mencatat, menggandakan, mengirim dan
menyimpan berbagai data btau informasi untuk keperluan organisasi.
2) Perbekalan, yaitu kegiatan mengadakan, mengatur dan memelihara berbagai alat yang
diperlukan dalam melakukan kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
4) Keuangan, yaitu kegiatan pencatatan masuk dan keluarnya uang dalam suatu organisasi
kerja.
Kedua fungsi administrasi itu saling berhubunagn dan tidak bisa dipisahkan antara satu
dengan yang lain. Dalam pelaksanaan kegiatan fungsi menejemen operatif agar berjalan
secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan selalu diikuti oleh
kegiatan fungsi menejemen administratif. Untuk lebih jelasnya hubungan kedua fungsi
tersebut dalam proses administrasi dapat digambarkan seperti pada skema dibawah ini.
Proses Administrasi
Bimbingan
Tujuan
Koordinasi
Keuangan
Kontrol
Perbekalan
Penilaian
Hubungan M
Masyarakat
Sebagaimana yang telah dirumuskan di atas, bahwa administrasi pendidikan diartikan sebagai
proses pengendalian kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan penidikan yang
berlangsung di suatu sekolah. Dengan demikian jelas bahwa fungsi administrasi tersebut
mengarah dan menggerakan agar organisasi sekolah dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai.
Mengenai fungsi umum administrasi tersebut telah banyak sarjana merumuskannya dengan
perumusan yang berbeda- beda diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Henry Fayol. Ia merupakan ahli pertama yang menulis tentang teori administrasi dan
menejemen dalam bukunya yang dalam bahasa Inggeris berjudul ” General and Industrial
Management ” yang terbit pada tahun 1939 dan merupakan terjemahan dalam bahasa
Perancis yang telah terbit pada tahun 1916. dalam bukunya yang membahas fungsi-fungsi
administrasi dan menejemen, Fayol mengatakan bahwa fungsi-fungsi adminsitrasi dan
menejemen itu adalah :
b. Luther M. Gullick, sarjana ini dalam karyanya ” Paper on The Science of Administration ”
mengatakan bahwa fungsi-fungsi organik adminsitrasi dan menejemen adalah :
c. Harold Koonts dan Cyrill O. Donnel, kedua orang sarjana ini dalam buku mereka yang
berjudul “ Principle of Management ” mmengklaisfikasikan fungsi-fungsi administrasi dan
menejemen tersebut adalah sebagai berikut :
d. John F Mee, seorang guru besar dalam ilmu menejemen mengkalsifikasikan fungsi-fungsi
administrasi menejemen itu adalah :
Setelah kita menganalisa berbagai teori mengenai fungsi-fungsi administrasi dan menejemen
yang dikemukakan oleh para sarjana tersebut, maka dapatlah kita simpulkan hal-hal sebagai
berikut :
Pertama, bahwa pada hakekatnya terdapat keseragaman cara berpikir dikalangan ahli
administrasi dan menejemen. Hal ini terutama terbukti dari adanya tiga fungsi yang disebut
oleh semua sarjana tersebut. Fungsi-fungsi tersebut adalah perencanaan, pengorganisasian
dan pengawasan. Kedua, bahwa sesungguhnya dalam berbagai kelasifikasi yang dibuat tidak
terdapat perbedaan yang prinsipil hanya perbedaan yang bersifat situasional dan
terminologislah yang ada. Ketiga adanya trend of thought yang seirama dikalangan para ahli
tersebut.
1) Perencanaan
2) Pengorganisasian
4) Koordinasi
5) Pengawasan
6) Penilaian
Fungsi-fungsi admimistrasi tersebut sangat menentukan sekali bagi tercapai tidaknya missi
yang diemban sekolah dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yaitu manusia Indonesia
yang dicita-citakan sebagaimana yang dikehendaki di dalam tujuan pendidikan nasional.
b. Organisasi diartikan sistem kerjasama sekelompok orang unutk mencapai tujuan bersama
( Hadari Nawawi, 1985 ).
Dari difinisi diatas jelas bahwa organisasi sekolah adalah merupakan bentuk atau sistem
kerjasama dari pada sekelompok orang yang terikat secara formal oleh tujuan
pendidikan. Pengertian bentuk menunjukan pada model sedangkan pengertian sistem
menunjukan pada suatu kebulatan dari unsur-unsur atau komponen-komponen yang terdapat
dalam bentuk kerjasama tersebut dimana antara satu dengan lainnya mempunyai hubungan
fungsional yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Bentuk dan sistem
kerja sama tersebut akan tergambar dalam struktur organisasi sekolah.
Istilah fungsi banyak digunakan dalam bahasa sehari-hari maupun dalam bahasa ilmiah
dengan arti yang berbeda-beda. Menurut ahli antropologi M.E.Spiro dalam
( Koentjaraningrat, 1996 ) fungsi mengandung arti sebagai berikut :
a. Menerangkan fungsi itu sebagai hubungan antara sesuatu hal dengan suatu tujuan tujuan
tertentu ( misalnya mobil mempunyai fungsi sebagai alat untuk mengangkut manusia atau
barang dari suatu tempat ke tempat lainnya )
b. Menjelaskan kaitan antara suatu hal ( X ) dengan hal lain ( Y ), sehingga apabila nilai S
berubah, maka nilai Y yang ditentukan oleh X, juga berubah.
c. Menerangkan hubungan yang terjadi antara suatu hal dengan hal-hal lain dalam suatu
sistem yang terintegrasi ( suatu bagian dari organisme yang berubah menyebabkan
perubahan pada berbagai bagian yang lain dan malahan dapat menyebabkan perubahan dari
seluruh organisasi ).
Fungsi dalam arti yang pertama merupakan istilah yang umum, baik dalam bahasa ilmiah,
maupun dalam bahasa sehari-hari. Fungsi dalam arti yang kedua sering digunakan dalam
ilmu pasti maupun statistik. Sedangkan fungsi dalam arti yang ketiga sering digunakan dalam
istilah ilmu adminsitrasi dan menejemen.
Sedangkan fungsi dalam tulisan ini mengandung arti yang pertama yaitu sebagai alat
dalam membantu kelancaran pelaksanaan tugas pokok sekolah. Sekolah sebagai organisasi
kerja di bidang pendidikan mengemban tugas pokok dan tugas penunjang dalam rangka
mencapai visi, misi dan tujuan lembaga. ” Tugas pokok sekolah adalah menyelenggarakan
proses belajar mengajar agar berjalan dengan baik dan lancar. Sedangkan tugas penunjang
adalah tugas yang berkenaan dengan pengendalian tugas pokok tersebut agar dapat berjalan
sesuai dengan tujuan yang diharapkan” ( Zuldafrial, 1996 : 16 ). Tugas pokok tersebut di
sekolah diselenggarakan oleh guru sedangkan di perguruan tinggi dilaksanakan oleh dosen.
Tugas penunjang yang berkenaan dengan pengendalian tugas pokok dijalankan oleh
pimpinan dan staf sekolah atau tenaga administrasi, yang berfungsi agar guru atau dosen
dapat mengajar dan siswa atau mahasiswa dapat belajar dengan baik, sehingga tujuan dalam
proses belajar mengajar dalam rangka mewujudkan misi sekolah dapat tercapai secara efektif
dan efisien.
Tujuan akhir dari suatu organisasi sekolah sebagai lembaga pendidikan formal baik pada
jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi adalah sebagaimana
yang tercantum di dalam undang-undang pendidikan nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan nasional pada bab II Dasar, Fungsi dan Tujuan pasal 3 yang berbunyi :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa , berahlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kereatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Tujuan itu bersifat ideal menggambarkan tentang kualitas manusia Indonesia yang dicita-
citakan sebagai hasil dari proses pendidikan. Oleh karena itu dalam kenyataannya sulit untuk
dicapai. Sehubungan dengan itu maka tujuan yang bersifat umum itu, perlu dijabarkan
kembali ke dalam tujuan yang bersifat khusus, sehingga di dalam prakteknya mudah unutk
dicapai. Dalam kenyataannya tujuan pendidikan nasional itu dijabarkan ke dalam tujuan
institusional sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan masing-masing. Tujuan institusional
itu dijabarkan kembali ke dalam tujuan kurikuler. Selanjutnya tujuan kurikuler dijabarkan
kembali ke dalam tujuan instruksional sesuai dengan topik- topik pokok bahasan yang
diajarkan sebagaimana yang terdapat di dalam kurikulum atau garis-garis besar program
pengajaran.
Dalam kegiatan proses belajar mengajar guru atau dosen perlu merumuskan tujuan
instruksional khusus yang dapat dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Secara hirarchis
tujuan pendidikan itu dapat diurutkan sebagai berikut :
b. Tujuan Institusional
c. Tujuan Kurikuler
Dengan demikian tujuan pendidikan yang di atas, merupakan kulminasi dari pada tujuan
pendidikan yang dibawahnya. Tujuan pendidikan yang dibawahnya merupakan tujuan antara
yang harus dicapai dengan kata lain keberhasilan pendidikan tergantung pada keberhasilan
dalam pencapaian tujuan pendidikan antara.
Dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan itu, maka kegiatan proses belajar mengajar di
sekolah harus dilakukan secara sadar, sistimatis dan terencana ( Zuldafrial, 1999 ). Oleh
karena itu kegiatan belajar mengajar harus dikelola dengan sebaik-baiknya agar kegiatan itu
terarah dan tidak menyimpang dari sasaran yang ingin dicapai sesuai dengan target waktu
yang telah ditentukan sebagaimana yang dituntut dalam kurikulum.
3. Bentuk dan Struktur Organisasi Sekolah
Secara umum bentuk organisasi kerja dapat dikelompokan ke dalam empat model yaitu : a)
Organisasi Lini ( Line Organization ) b) Organisasi Staf ( Staff Organization ) c) Bentuk
Gabungan ( Line and Staff Organization ) d) Organisasi Fungsional ( Fungsional
Organization ).
Dalam model ini semua hak dan kekuasaan berada pada pimpinan. Personal yang lain disebut
bawahan yang tidak mempunyai hak dan kekuasaan sekecil apapun karena hanya
berkedudukan sebagai pelaksana tugas dari atasan. Tidak dibenarkan adanya inisiatif dan
kereativitas semua tugas dilaksanakan sebagaimana diperintahkan. Dalam mewujudkan kerja
bawahan hanya diserahi tanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya kepada atasan yang
memberikan tugas tersebut. Saluran perintah dan penyampaian tanggung jawab dalam
organisasi model ini, dilakukan melalui prosedur dari atas ke bawah atau sebaliknya. Dengan
kata lain perintah datang dari atasan dan bawahan bertugas melaksanakan tugas tersebut
tanpa membantah dan tanpa kesalahan sesuai dengan yang diperintahkan. Sebaliknya
bawahan sebagai pelaksana harus menyampaikan tanggung jawab pelaksanaan tugas tersebut
persis seperti yang diperintahkan.
1) Proses pengambilan keputusan dapat berjalan dengan cepat, karena jumlah orang yang
perlu diajak berkonsultasi sedikit.
2) Rasa solidaritas para anggota organisasi pada umumnya masih besar karena saling
kenal mengenal.
1) Tujuan organisasi sedikit banyaknya didasarkan atas tujuan pribadi pimpinan tertinggi
dari organisasi.
3) Seluruh organisasi terlalu tergantung kepada seseorang sehingga kalau seseorang itu
tidak mampu melaksanakan tugasnya, maka seluruh organisasi itu terancam oleh ketidak
langsungan hidupnya.
4) Kesempatan bagi para anggota organisasi untuk mengembangkan sepesialisasi sangat
terbatas.
Model ini merupakan gabungan dari kedua model di atas, menempatkan pucuk pimpinan
sebagai pemegang hak dan kekuasaan tertinggi dan terakhir. Tidak semua hak kekuasaan dan
tanggung jawab dibagi habis pada satuan kerja yang ada, dalam arti pelimpahan wewenang
dan tanggung jawab dilakukan secara terbatas. Tugas-tugas bersifat prinsipil tetap berada
pada atasan/pucuk pimpinan. Pimpinan satuan kerja sebagai staff atau pembantu atasan
memperoleh wewenang atau kekukasaan dalam bidang kerja masing-masing sepanjang tidak
berhubungan dengan tugas-tugas yang bersifat prinsipil yang menjadi wewenang atau
kekuasaan pucuk pimpinan.
Dalam mebantu pucuk pimpinan dapat dibedakan dua jenis staff berdasarkan fungsinya
sebagai berikut :
Anggota staf sebagai pembantu pimpinan tidak mempunyai kewenangan dalam menetapkan
keputusan berupa kebijaksanaan organisasi. Staf berfungsi sebagai penasehat yang dalam
menjalankan tugasnya dilakukan dengan memberikan bahan-bahan pertimbangan, saran-
saran dan pendapat agar pucuk pimpinan dapat menetapkan keputusan secara baik dan tepat.
Bahan pertimbangan, saran-saran dan pendapat itu disampaikan baik diminta maupun tidak
oleh pucuk pimpinan. Dengan demikian kekuasaan dan tanggung jawab tertinggi dan terakhir
pada pucuk pimpinan.
Anggota staf sebagai pembantu pucuk pimpinan memperoleh kewenangan dalam menetapkan
keputusan sepanjang tidak bertentangan dengan kebijaksanaan pokok dari pimpinan.
Kewenangan staf dalam mengambil keputusan terbatas dalam bidangnya masing-masing dan
bilamana berkenaan dengan tugas-tugas yang bersifat prinsipil kewenangan itu dilaksanakan
setelah mendapat persetujuan dari pucuk pimpinan, sebelum ditetapkan sebagai keputusan
staf sebagai pejabat yang lebih rendah kedudukannya dalam organisasi.
Berdasarkan kedua jenis staf tersebut di atas, maka organisasi tipe lini dan staf ini disebut
organisasi berbentuk komite ( Committee Organization )
b) Bakat yang berbeda dari para anggota organisasi dapat berkembang menjadi suatu
sepesialisasi.
c) Koordinasi mudah dijalankan dalam setiap kelompok golongan karyawan itu.
d) Disiplin serta moral biasanya tinggi karena tugas yang dilaksanakan oleh seorang
sesuai dengan bakat, keahlian, pendidikan dan pengalaman.
e) Penerapan prinsip the right man in the right place lebih mudah dijalankan.
f) Bentuk organisasi dapat dikembangkan oleh setiap organisasi yang bagaimana besar
pun, apapun tujuannya dan betapa komplek pun struktur organisasinya.
a) Bagi para pelaksana tingkat operasional tidak selalu jelas yang mana nasehat. Artinya
orang-orang ini dihadapkan pada sua macam atasan. Pertama atasan yang telah ditentukan
dalam line of command yang mempunyai hak memerintah ( line outhority ). Kedua para
pelaksana operasional itu pun dihadapkan pula pada pimpinan staf yang meskipun hanya
berhak memberikan nasehat, perlu pula ditaati karena nasehat itu didasarkan pada keahlian
dan wewenang fungsional ( Fungsional authority ).
b) Perintah dan hiararki lini tidak selalu seirama dengan naehat dari hirarki staf, karena
belum tahu kedua macam hirarki ini memandang sesuatu hal dari kaca mata yang sama.
Dalam organisasi tipe ini pembagian hak dan kekuasaan dilakukan berdasarkan fungsi yang
diemban oleh satuan kerja dan terbatas pada tugas-tugas yang memerlukan keahlian khusus.
Oleh kerena itu personal yang diangkat dan menerima wewenang untuk menjalankan
kekuasaan itu diserahkan pada orang yang mempunyai keahlian dalam bidang kerja masing-
masing. Wewenang yang dilimpahkan dibatasi mengenai bidang teknis yang memerlukan
keahlian tertentu secara khusus. Misalnya fungsi kesehatan di sekolah dilaksanakan oleh
satuan kerja yang disebut usaha kesehatan sekolah dengan pejabatnya harus seorang yang ahli
antara lain dokter atau sekurang-kurangnya mantri kesehatan /perawat.
2) Solidaritas antara orang-orang yang fungsi yang sama pada umumnya tinggi
3) Moral serta disiplin orang-orang yang menjalankan fungsi yang sama pada umumnya
tinggi
1) Orang terlalu mensepesialisasikan diri dalam satu bidang kegiatan tertentu, sehingga sukar
unutk mengadakan tour of duty dan tour of area tanpa melalui pendidikan yang intensif
terlebih dahulu.
2) Orang-orang yang bergerak dalam satu bidang fungsi tertentu terlalu mementingkan
fungsinya saja, sehingga koordinasi yang bersifat menyeluruh sukar unutk dijalankan.
Sekolah sebagai suatu organisasi kerja merupakan bentuk atau sistem kerjasama sekelompok
orang dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sesuai dengan jenjang
dan jenis pendidikannya masing-masing. Sebagai suatu sistem kerjasama maka, setiap
personal sekolah mempunyai kedudukan dan posisi masing-masing sesuai dengan satuan
kerjanya dalam struktur organisasi sekolah. Demikianpula guru sebagai personal yang ada
dan terlibat di dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar di sekolah. Kedudukan guru di
dalam satuan kerja yang tergambar di dalam struktur organisasi sekolah tersebut menuntut
guru unutk melaksanakan tugas tambahan selain tugas mengajar.
Bagi guru yang mendapat tugas tambahan membantu Kepala Sekolah mengatur program
pengajaran, disamping tugas pokoknya melaksanakan pendidikan dan pengajaran, melakukan
kegiatan :
Bagi guru mendapat tugas tambahan membantu Kepala Sekolah di bidang kesiswaaan
melakukan kegiatan :
f) Pemilihan calon penerima bea siswa bagi siswa yang berbakat.
Bagi guru yang mendapat tugas tambahan membantu Kepala Sekolah sebagai wali kelas
melakukan kegiatan :
Bagi guru yang mendapat tugas membantu Kepala Sekolah di bidang perpustakaan sekolah
melakukan kegiatan :
Bagi guru yang mendapat tugas tambahan membantu Kepala Sekolah sebagai Ketua
jurusan/Kepala Instalasi melakukan kegiatan :
d) Observasi dan evaluasi kemajuan dan kemampuan siswa dalam jurusan yang
bersangkutan.
Bagi guru yang mendapat tugas tambahan membantu Kepala Sekolah untuk mengajar
praktek, melakukan kegiatan :
a) Praktek di laboratorium/di tempat praktek
i) Koordinasi dan kerjasama dengan masyarakat/dunia usaha dalam rangka praktek siswa
Bagi guru yang mendapat tugas tambahan membantu Kepala Sekolah di bidang hubungan
masyarakat, melakukan kegiatan :
a) Pengaturan dan penyelenggaraan hubungan sekolah dengan orang tua/wali siswa
c) Pengembangan hubungan antara sekolah dengan lembaga pemerintah, dunia usaha dan
lembaga sosial lainnya.
Bagi guru yang mendapat tugas tambahan membantu Kepala Sekolah di bidang bimbingan
dan penyuluhan melakukan kegiatan :
a) Penyusunan dan pelaksanaan program bimbingan penyuluhan yang meliputi waktu
kegiatan, metode bimbingan dan penyuluhan, peralatan dan biaya, serta petugas bimbingan
dannpenyuluhan.
b) Koordinasi dengan wali kelas guna penanggung jawab bidang pembinaan kesiswaan
dan orang tua/wali murid
c) Penyusunan dan pelaksanaan program kerjasama dengan instansi lain yang relevan baik
pemerintah maupun swasta.
Hak adalah imbalan yang harus diterima oleh seseorang atas kewajiban yang telah
dilaksanakannya dengan baik. Sedangkan kewajiban adalah kegiatan yang harus dilakukan
oleh seseorang karena imbalan yang diterimanya.
Tanggung jawab adalah beban yang harus dipikul oleh seseorang dengan sebaik-baiknya
sesuai dengan posisi atau jabatannya yang diembannya.
Hak, kewajiban dan tanggung jawab guru dalam administrasi pendidikan adalah sesuai
dengan batasan administrasi pendidikan sebagaimana telah dijelaskan di atas adalah imbalan,
kegiatan yang harus dilakukan dan beban yang harus dipikul oleh seorang guru sebagai salah
satu komponen yang yang terintegrasi dengan komponen lainnya di dalam suatu proses
kerjasama yang berlangsung di sekolah dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
Sadapun hak seorang guru sebagai pendidik dan pengajar adalah berhak memperoleh :
a. Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai
d. Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas atas hasil kekayaan
intelektual dan
e. Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, fasilitas pendidikan untuk menunjang
kelancaran pelaksanaan tugas.
3. Memberikan teladan dan menjaga nama baik lembaga profesi, dan kedudukan sesuai
dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Sedangkan yang menjadi tanggung jawab guru sebagai pendidik dan pengajar adalah
membawa anak didiknya ke tujuan pendidikan yang ingin dicapai melalui proses belajar
mengajar yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dengan
kurikulum sebagai alatnya yang telah disusun secara terencana, sistimatis dan
berkesinambungan sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan masing-masing.
Tujuan akhir dari pendidikan itu adalah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang telah
dirumuskan yang pada intinya mengandung karekteristik sebagai berikut warganegara yang
beriman dan bertakwa lepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti dan berahlak mulia,
cerdas, terampil dan punyai rasa kebangsaan yang tinggi.
Sedangkan keterampilan yang dituntut sebagai hasil dari suatu proses pendidikan adalah
sesuai dengan tujuan dari lembaga dimana anak didik tersebut belajar. Bila ia seorang
mahasiswa di suatu lembaga tenaga kependidikan seperti STKIP maka keterampilan yang
diharapkan dari lulusannya adalah terampil dalam mengajarkan mata pelajaran yang menjadi
program studi/jurusannya. Bila ia seorang mahasiswa pada Fakultas Sosial dan Politik, maka
begitu menyelesaikan studinya ia diharapkan terampil dalam berpolitik. Bila ia seorang
mahasiswa kedokteran., maka setelah lulus di kedokteran ia diharapkan terampil mengobati
pasiennya.
Dengan demikian tuntutan keterampilanm sebagai hasil dari suatu proses pendidikan adalah
keterampilan yang berkaitan dengan jabatan profesi yang akan dipegangnya di masyarakat
setelah ia menyelesaikan studinya si suatu lembaga pendidikan formal.
Sehubungan dengan uraian di atas, maka untuk dapat melaksanakan tanggung jawabnya
dengan sebaik-baiknya, maka seorang guru harus profesional. Ia harus memiliki kompetensi
keguruan dan keilmuan sesuai dengan bidang studi yang diajarkanya dan terus menerus mau
dan mampu mengembangkan dirinya dan punya prinsip belajar sepanjang hidup dan yang
sangat penting adalah loyalitas dan semangat pengabdian yang tinggi terhadap jabatan
profesinya.
“Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, dia telah berjuang jauh sebelum kesadaran
nasionalisme itu lahir pada 28 Oktober 1928”
(Anonim)
_____________________________
PENDAHULUAN
Peranan guru sangat urgen bila kita berada dalam lingkungan akademik yang menggunakan
istilah ini dalam kesehariannya. Bagaimanapun, seorang guru tidak sekedar mengajarkan
sebuah bidang studi yang menjadi keahliannya.
Guru dalam menyelenggarakan pengajaran di kelas tidak terlepas dari proses administrasi di
lingkungannya. Semenjak ia belum mengajar dia harus melakukan pengkajian atas kurikulum
yang digunakannya. Berupaya agar sebuah kurikulum bukan hanya sebuah sebuah konsep
semata, namun memberikan semacam pengalaman belajar yang nyata bagi siswanya sehingga
konsep belajar sepanjang hayat akan senantiasa tertanam.
Bila seorang telah melaksanakan peranan dengan baik dalam proses administrasi sekolah,
maka diharapkan proses pendidikan berhasil melahirkan generasi muda yang mumpuni demi
kelangsungan bangsa kita ini kedepannya.
Penulis akui, adanya ketidaksingkronya dalam makalah ini diantara adalah pengambilan
contoh terhadap kurikulum GBPP yang digunakan berbeda dengan kurikulum KTSP yang
kita gunakan sekarang ini. Bagaimanapun penulis harapkan bisa melakukan penyesuaian
dengan baik, sehingga tidak menghilangkan arti dari makalah ini yang “pure” nya.
Beberapa hal yang kami terangkan dalam makalah ini merupakan sebuah sistem (artinya
dilakukan secara berurutan agar tidak terjadi trouble dalam pengimplentasianya) yang
diharapkan dilakukan oleh guru, demi proses pengajarannya sampai pada harapan oleh
sisdiknas (sistem pendidikan nasional) itu sendiri. Pengertian administrasi dan kurikulum
kami masukkan ke dalam makalah ini tak lepas agar pembaca mengerti tentang istilah yang
akan sering kami pergunakan dalam makalah ini. Jadi, penulis harapkan ada “semacam
kesepahaman.”
PENGERTIAN KURIKULUM
Mauritz Johnson (tujuan), Mac Donald, Beuchamp, dan Taba (rencana). Jadi beberapa
praktisi pendidikan di atas memandang kurikulum sebagai tujuan dan rencana. Sebagai
tujuan, kurikulum dilihat dari rentetan hasil belajar (tujuan pengajaran). Bila meninjau dari
aspek rencana, kurikulum dipandang sebagai rencana tertulis (apa yang diundang-undangkan,
atau diatur oleh pemerintah) dan rencana fungsional (apa yang disusun dan disampaikan guru
dalam proses mengajar; nanti kaitannya dalam administrasi kurikulum).
Dalam arti yang singkat, kurikulum adalah kumpulan mata pelajaran. Namun, bila dilihat
aspek yang lebih luas di dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005, tentang
Standar Nasional Pendidikan, dinyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Dalam makalah ini, kurikulum diartikan menurut PP di atas dimana kurikulum merupakan
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Pedoman berarti adanya suatu sistimatik dalam proses mengajar, kegiatan belajar juga berarti
guru menciptakan sebuah pengalaman belajar yang diterima oleh siswa.
ADMINISTRASI KURIKULUM
2. Pedoman teknis pelaksanaan kurikulum, seperti pedoman dan penyusunan kalender
pendidikan, pedoman penyusunan program pengajaran, pedoman penyusunan satuan acara
pengajaran, pedoman penyusunan satuan pengajaran, pembagian tugas guru, dan penyusunan
jadwal pelajaran.
Pada tataran di bawah departemen, kurikulum sebagai sebuah rencana kembali mengalami
perincian seperti:
1. Penyusunan kalender pendidikan untuk setiap tahun ajaran, yang memuat diantaranya:
a) permulaan dan akhir tahun ajaran; b) penerimaan siswa baru dan persiapan tahun ajaran; c)
kegiatan pada hari-hari pertama masuk sekolah; d) hari-hari belajar efektif; e) hari-hari libur
(hari libur umum, hari libur khusus, hari libur semester) f) Ulangan umum semesteran, UN,
Pengisian dan Pembagian raport.
Berikutnya pada bagian yang menjadi pelaksana sesungguhnya dari kurikulum itu (sekolah),
seperti: a) pembuatan kalender pendidikan untuk tingkat sekolah berdasarkan kalender
pendidikan tingkat kanwil. B) penyusunan mata pelajaran untuk sekolah. Kurikulum pada
tingkat sekolah kembali mengalami perincian, yaitu:
Program ini diterapkan sampai kelas X SMA, program ini harus diikuti oleh semua siswa.
Program khusus ini diterapkan pada kelas XI atau semester 3 pada SMA. Terjadi penjurusan
dalam mata pelajaran, kita mengenal dengan IA, IS, dan Bahasa di SMA.
Perlu diperhatikan, bahwa kurikulum senantiasa berubah mengikuti perkembangan
masyarakatnya. Namun, secara umum tidak mengalami perubahan yang signifikan sehingga
pada beberapa komponennya sama saja.
GBPP merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari dalam
pengajaran di sekolah. GBPP terdiri atas: a) tujuan kurikuler; b) tujuan intruksional umum; c)
bahan pengajaran (pokok bahasan, sub pokok bahasan, dan Uraian); d) Program (kelas,
semester, alokasi waktu); metode; e) metode; f) sarana/sumber; dan g) Penilaian.
PENGEMBANGAN KURIKULUM
Kurikulum yang dibuat oleh pemerintah masih berupa rencana tertulis, sementara dalam
pelaksanaan (rencana fungsional) dilakukan oleh guru. Materi yang disampaikan kepada
siswa perlu dibahas oleh guru melalui diskusi dengan sesama rekan guru satu bidang studi,
semua guru, atau dengan kepala sekolah. Dalam pembahasannya dapat dilakukan dengan
diskusi kelompok, seminar, lokakarya, dll.
a. Harus ada pengkajian secara hati-hati tentang aspek filsafat, aspek
sosiologis/kebutuhan masyarakat; serta kecocokan dengan perkembangan anak.
f) Praktis (mudah untuk digunakan dengan alat dan biaya yng relatif murah)
Bila aspek di atas terpenuhi, maka ada prosedur administratif (prosedur akademik berjalan
beriringan, walau prosedur akademik harus lebih dahulu selesai agar mata pelajaran tersebut
dapat diakui dalam keilmuan.) Prosedur administratif tersebut, terdiri atas:
d. Dibentuknya tim kecil yang menyiapkan dokumen garis-garis besar program mata
pelajaran yang dibahas dalam rapat dewan guru.
e. Jika disetujui, maka persetujuan ini diusulkan ke Kepala Bidang pada Kanwil
Depdiknas.
Dalam pelaksanaan kurikulum sekolah dapar menambah kajian mengenai suatu mata
pelajaran dengan catatan tidak bertentangan dan mengurangi kurikulum yang telah
ditetapkan. Penjabaran ini dapat dilakukan oleh: a) guru bidang studi; b) kelompok guru
bidang studi; c) guru bersama kepala sekolah; d) dilakukan oleh pengawas; e) dilakukan oleh
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).
PELAKSANAAN KURIKULUM
Satuan Pengajaran (SP) adalah persiapan mengajar secara mendetail per pokok bahasan yang
disusun secara sistematik berdasarkan Garis-Garis Besar Program Pengajaran yang telah ada
untuk suatu mata pelajaran tertentu.
a. menjabarkan bahan pengajaran yang akan disajikan guru dalam PBM (Proses
Belajar-Mengajar)
b. mengarahkan tugas yang harus ditempuh oleh guru agar pengajaran daat terlaksana
secara bertahap dengan tepat.
b. sebagai bahan dalam pembinaan guru yang dilakukan oleh kepala sekolah dan atau
pengawas sekolah.
b. menjabarkan tujuan pokok bahasan (TIU) menjadi TIK yang lebih khusus.
Bila hal ini dilakukan oleh guru maka guru tersebut harus melakukan penyesuaian.
Penyesuaian dilakukan dengan pencocokan dengan GBPP, melakukan pertimbangan
(judgment), atau meminta tanggapan kepada orang lain yang sekirannya membantu.
Pengaturan ini dilakukan untuk memudahkan siswa dalam menerima pelajaran yang
disampaikan oleh guru. Penataan harus sedemikian rupa, sehingga guru dan siswa dapat
bergerak secara leluasa.
Intrakurkuler: kegiatan yang dilakukan berdasarkan penjatahan waktu sesuai dengan struktur
program.
Tingkat keberhasilan program diukur dengan membandingkan hasil dengan target yang
dirumuskan dalam rencana. Hal ini penting untuk memperbaiki kinerja guru, dan merupakan
bentuk tanggung jawab guru kepada sekolah dan masyarakat.
ADMINISTRASI KESISWAAN
Administrasi kesiswaan dilakukan agar transformasi yang telah ditetapkan, dapat berlangsung
efektif dan efisien. Secara sederhana administrasi kesiswaan adalah mengatur kegiatan-
kegiatan peserta didik dari mulai dia masuk sampai dia lulus.
2. pembinaan siswa; pemberian layanan kepada siswa di suatu lembaga pendidikan, baik
di dalam maupun di luar jam belajar di kelas.
b) pengaturan kehadiran siswa. Pencatatan kehadiran dapat dilakukan pada papan, buku
absensi, rekapitulasi harian siswa.
e) tata tertib sekolah, merupakan sarana sekolah untuk membuat siswa berdisiplin. Tata
tertib sekolah merupakan salah satu alat yang dapat digunakan oleh kepala sekolah untuk
melatih siswa agar dapat mempraktekkan disiplin di sekolah. Disiplin sekolah dapat diberikan
antara lain melalui ganjaran dan hukuman. Ganjaran adalah sesuatu yang bersifat
menyenangkan yang diterima siswa karena berprestasi, berusaha dengan baik atau bertingkah
laku yang dapat dijadikan contoh bagi yang lain. sedangkan hukuman adalah sesuatu yang
tidak menyenangkan yang harus diterima atau dikerjakan siswa karena mereka bertingkah
laku yang tidak pada tempatnya (Carolyn, 1984). Kalau ganjaran diberikan untuk membuat
siswa melakukan hal yang positif, maka hukuman diberikan dengan maksud agar siswa jera
atau tidak ingin berbuat lagi hal-hal yang negatif. Hukuman diberikan kepada siswa dalam
batas-batas yang wajar, sehingga misi mendidik siswa tercapai.
f) promosi dan mutasi; promosi/kenaikan kelas adalah perpindahan siswa dari jenjang
kelas yang satu ke kelas lainnya yang lebih tinggi. Mutasi adalah perpindahan, mutasi terbagi
menjadi 2 yaitu intern dan ekstern. Intern terjadi dalam lingkungan sekolah (misal siswa
berpindah antar kelas) dan ekstern terjadi antar sekolah.
g) Pencegahan terhadap drop out (DO). Drop Out adalah keluar dari sekolah sebelum
waktunya. Pencegahan dilakukan untuk penghematan (meminimalkan pemborosan) terhadap
biaya yang dikeluarkan. Tingginya angka DO juga menurunkan partisipasi pendidikan.
3. tamatan belajar; bila siswa sudah menyelesaikan/menempuh jenjang pendidikan dalam
kurikulum, maka siswa berhak mendapatkan surat tanda tamat belajar dari kepala sekolah.
a. dalam penerimaan siswa, guru dapat terlibat di dalamnya seperti: menjadi panitia.
b. dalam masa orientasi, tugas guru adalah membuat siswanya mampu dengan cepat
melakukan penyesuaian.
c. untuk pengaturan kehadiran siswa. Hal ini juga penting untuk melakukan penilaian
akhir.
Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang secara
langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah. Adapun, prasarana pendidikan
adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang
pelaksanaan pelaksanaan proses pendidikan di sekolah.
Sarana pendidikan diklasifikasikan menjadi Prasarana dan sarana pendidikan adalah semua
benda bergerak maupun tidak bergerak, yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan
proses belajar-mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Fungsi administrasi sarana dan prasarana, selain memberi makna penting bagi terciptanya dan
terpeliharanya kondisi sekolah yang optimal administrasi sarana dan prasarana sekolah
berfungsi sebagai: a) Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala kebutuhan yang di
perlukan dalam proses belajar mengajar. b) Memelihara agar tugas-tugas murid yang di
berikan oleh guru dapat terlaksana dengan lancar dan optimal.
1. Perencanaan kebutuhan
Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan dari kerusakan suatu barang,
sehingga barang tersebut kondisi baik dan siap pakai. Pemeliharaan barang inventaris
meliputi: perawatan, pencegahan kerusakan, dan penggantian ringan.
Guru merupakan pemakai dari sarana dan prasarana, guru memiliki peranan yang penting
dimulai dari:
a. Perencanaan; guru memikirkan saran dan prasarana pendidikan yang dibutuhkan oleh
sekolah, supaya hal tersebut fungsional dalam menunjang kegiatan belajar-mengajar.
ADMINSTRASI PERSONAL
Personel pendidikan adalah golongan petugas yang membidangi kegiatan edukatif dan yang
membidangi kegiatan nonedukatif (ketatausahaan) personal bidang edukatif ialah mereka
yang bertanggung jawab dalam kegiatan belajar-mengajar yaitu guru dan BK.
Dalam pembinaan guru sekolah menengah sebagai pegawai negeri sipil yang terpenting harus
diperhatikan adalah hak dan kewajibannya. Pembinaan pada hakikatnya adalah usaha untuk
meningkatkan prestasi mereka dengan memberikan hak-hak mereka serta dengan berbagai
usaha memotivasi mereka.
Di bagian ini akan dibahas: 1) pengangkatan menjadi pegawai negeri sipil, 2) pengangkatan
dalam pangkat pegawai negeri sipil, 3) penggajian pegawai negeri sipil, 4) kenaikan gaji
berkala, 5) kenaikan pangkat guru sekolah menengah, 6) cuti pegawai negeri sipil, dan 7)
daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan.
d. kesejahteraan pegawai
Jaminan terhadap kesejahteraan pegawai negeri seperti taspen, askes, dan koperasi.
e. Pemindahan
Pegawai negeri sipil dapat dipindahkan, pemindahan pegawai dibagi atas: 1) atas permintaan
sendiri 2) tidak atas kemauan sendiri 3) kepentingan dinas.
f. Pemberhentian
g. Pensiun
Hak pensiun pegawai negeri sipil diatur dalam undang-undang nomor 11 tahun 1969. pensiun
adalah berhentinya seseorang yang telah selesai menjalankan tugasnya sebagai pegawai
negeri sipil karena telah mencapai batas yang telah ditentukan atau karena menjalankan hak
atas pensiunnya.
Batas usia seorang pegawai negeri sipil untuk mendapatkan pensiun adalah 56 tahun, dan
dapat diperpanjang berdasarkan ketentuan yang mengatur.
1. anggaran pendapat dan belanja negara (APBN); keuangan ini dianggarkan oleh
pemerintah pusat melalui departemen pendidikan. Sekolah mendapatkan anggaran rutin
dalam APBN guna menyelenggarakan pendidikan.
2. bantuan pembantu penyelenggara pendidikan (BP3); dana berasal dari para pencita
pendidikan dan orang tua siswa.
Sekolah merupakan wadah untuk melestarikan nilai-nilai positif yang ada dalam masyarakat,
di lain pihak menjadi lembaga yang mendorong perubahan sebagai bentuk adaptasi dari
kemajuan dan tuntutan zaman serta pembangunan.
Husemas merupakan suatu proses komunikasi antara sekolah dengan masyarakat untuk
meningkatkan pengertian masyarakat tentang kebutuhan serta kegiatan pendidikan serta
mendorong kerja sama untuk masyarakat dalam peningkatan dan pengembangan sekolah.
Tujuan dari husemas: 1) peningkatan pehaman masyarakat tentang tuuan serta sasaran yang
ingin direalisasikan sekolah. 2) peningkatan pemahaman sekolah tentang keadaan serta
aspirasi masyarakat tersebut terhadap sekolah.
1. otoritas, dilakukan oleh orang yang memiliki otoritas, sebab pengetahuan dan
tanggung jawabnya dalam penyelenggaraan sekolah.
5. ketetapan, bahwa apa yang disampaikan sekolah kepada masyarakat harus tepat,
baik dilihat dari segi isi, waktu, media yang digunakan serta tujuan yang akan dicapai
a) perencanaan program; program hubungan harus memperhatikan dana yang ada, ciri
masyarakat, daerah jangkauan, sarana/media, dan teknik penyampaiannya.
b) pengorganisasian; perlu dilakukan agar berjalan dengan efektif dan efisien
c) pelaksanaan; kerjasama antar bagian, dan penggunaan waktu yang sinkron.
d) evaluasi; dilihat atas dua kriteria: efektivitas (sejauh mana tujuan telah tercapai) dan
efisiensi (sejauh mana sumber yang telah digunakan untuk kepentingan kegiatan hubungan
masyarakat.
Beberapa teknik yang digunakan dalam melakukan hubungan antara sekolah dengan
masyarakat a) teknik langsung (tatap muka kelompok (mis. rapat), tatap muka individu (mis.
berkunjung), melalui surat, dan melalui media massa. b) teknik tidak langsung (hubungan
dilakukan melalui kegiatan yang tidak sengaja dilakukan, memberikan nilai postif terhadap
husemes.)
Layanan khusus adalah suatu usaha yang tidak secara langsung berkenaan dengan proses
belajar-mengajar di kelas, tetapi secara khusus diberikan oleh sekolah kepada para siswanya
ada mereka lebih optimal dalam melaksanakan proses belajar.
unit kegiatan yang mempunyai fungsi untuk memproduksi, mengadakan, menyimpan, serta
melayani bahan pengajaran sesuai dengan keutuhan pelaksanaan proses belajar-mengajar di
kelas atau pelaksanaan pendidikan di sekolah pada umumnya. Salah satu pusat sumber
belajar yang mutlak ada adalah perpustakaan sekolah.
3. Kantin sekolah
KESIMPULAN
Guru memegang peranan yang penting dalam proses administrasi kurikulum, kesiswaan,
prasarana dan sarana, personal, keuangan, husemas, dan layanan khusus. Proses ini
berlangsung seiring dengan jalannya kegiatan pendidikan, selama seorang guru mengajarkan
ilmunya dalam lingkungan yang kita sebut dengan sekolah.
Berbagai peranan guru dalam proses administrasi menunjukkan keluwesan guru dalam
melakukan interaksinya di dalam maupun di luar sekolah . Untuk itu kita perlu mengetahui,
agar ketika kita turun ke masyarakat secara langsung terutama dalam lingkungan sekolah kita
mampu beradaptasi dengan cepat dan mampu memudahkan proses administrasi yang
dilaksanakan.
Peranan guru ini menjadi penting ketika seorang guru tidak sekedar menjadi pengajar di
kelas, melainkan menjadi pendidik di tengah masyarakat. Mengerti peranan duru dalam
proses administrasi ini akan memudahkan kita dalam menyelami kehidupan sebagai tenaga
pendidik yang kredibel, guna menciptakan penerus bangsa yang jujur, dan tangguh
menghadapi terpaan zamannya.
DAFTAR BACAAN
Soetjipto dan Raflis Kosasi. 2000 (cet.pertama). Profesi Keguruan. Jakarta: Pusat Perbukuan
Depdiknas dan Rineka Cipta.
Soetjipto dan Raflis Kosasi. 2004 (cet.2). Profesi Keguruan. Jakarta: Pusat Perbukuan
Depdiknas dan Rineka Cipta.
Suka
Tinggalkan Balasan
Banyak Pengunjung
24,272 Pengunjung
Langganan Artikel ku
Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan
tulisan-tulisan baru melalui surel.
Bergabunglah dengan 4 pengikut lainnya.
S-BlogRoll
Learn WordPress.com
septiana pratiwi i think life nothing without words
tiya maulida radam
Terbaru dari ku
Kalau Terkena Air
NFC (Near Field Communications)
Bertarung Pada Objektifitas yang Buram
Catatan Pulang ke Barabai
Indahnya menggenggam nanas dari masa ke masa
Tanggal
Januari 2011
S S R K J S M
Feb »
1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
31