Anda di halaman 1dari 52

“Peranan Guru Dalam Administrasi Pendididkan”

Posted by sarwo_09320036 on April 17, 2011


Posted in: Pendidikan. Leave a Comment

1.1              Latar Belakang

Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan untuk mengembangkan kemampuan


dalam bidang administrasi. Ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang dilaksanakan bertujuan
jangka panjang yaitu agar tenaga administrasi maupun mengembangkan ilmu yang telah
dipelajari dan dipraktekkan di sekolah.

Administrasi sangat diperlukan bagi kelangsungan proses belajar mengajar dalam dunia
pendidikan. Semua itu tidak lepas dari keaktifan orang-orang yang menguasai administrasi
dalam sekolah. Orang sering menganggap enteng administrasi tersebut, padahal kalau
administrasi dipegang sama orang-orang yang kurang terampil maka administrasi tersebut
akan berantakan. Orang yang memegang administraasi adalah orang yang sudah terlatih
dalam bidangnya (orang yang sudah mendapat ilmu/ pelatihan). Administrasi tidak hanya
dalam hal keuangan saja tetapi juga dalam kerapian/ keteraturan kita dalam pembukuan.
Administrasi tidak hanya dilakukan dalam waktu tertentu saja tetapi setiap hari secara
kontinyu. Administrasi adalah upaya menjadikan kegiatan kerja sama antara guru dan
karyawan agar proses belajar mengajar lebih efektif.

Namun, administrasi pendidikan seringkali disalahartikan sebagai semata-mata ketatausahaan


pendidikan. Namun dari uraian berikut ini akan diketahui bahwa pengertian administrasi
pendidikan sebenarnya adalah bukan sekedar itu. Administrasi pendidikan tidak begitu
mudah, karena ia menyangkut pengertian yang luas. Culberston (1982) mengatakan bahwa
Schwab pada tahun enam puluhan telah mendiskusikan bagaimana kompleksnya administrasi
pendidikan sebagai ilmu. Ia memperkirakan bahwa ada sekitar 50.000 masalah yang mungkin
timbul dalam pelaksanaan administrasi pendidikan

1.2              Rumusan Masalah

Dari Latar Belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah konsep dasar administrasi pendidikan itu ?


2. Apakah Sistem dan struktur organisasi Sekolah itu ?
3. Apakah Hak, kewajiban, dan tanggung jawab guru dalam administrasi sekolah?
4. Apakah Peranan Guru dalam Sistem Informasi dan Ketatausahaan Sekolah?

1.3              Tujuan

Dari Rumusan Masalah tersebut dapa ditarik 4 tujuan, yaitu :

1. Untuk mengetahui  konsep dasar administrasi pendidikan.


2. Untuk mengetahui  Sistem dan struktur organisasi Sekolah.
3. Untuk mengetahui  Hak, kewajiban, dan tanggung jawab guru dalam administrasi
sekolah?
4. Untuk mengetahui Peranan Guru dalam Sistem Informasi dan Ketatausahaan
Sekolah?

2.1       KONSEP DASAR  ADMINISTRASI  PENDIDIKAN

2.1.1    Pengertian administrasi pendidikan

Pengertian administrasi pendidikan dapat dirumuskan dari berbagai sudut pandang kerja
sama, proses kerja sama itu, sistem dan mekanismenya, manajemen, kepemimpinan, proses
pengambilan keputusan, komunikasi dan ketatausahaan.

Maksudnya :

1)                 administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai


tujuan pendidikan.
2)                 administrasi pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencpai tujuan
pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemanduan,
dan penilaian.

3)                 administrasi pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berpikir sistem. Sistem
adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian dan bagian-bagian itu berinteraksi dalam
sautu proses untuk mengubah masukan menjadi keluaran.

4)                 administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi manajemen. Jika
administrasi dilihat dari sudut ini, perhatian tertuju kepada usaha untuk melihat apakah
pemanfaatan sumber-sumber yang ada dalam mencapai tujuan pendidikan sudah mencapai
sasaran yang ditetapkan dan apakah dalam pencapain tujuan itu tidak terjadi pemborosan.

5)                 administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi kepemimpinan. Administrasi
pendidikan dilihat dari kepemimpinan merupakan usaha untuk menajwab pertanyaan
bagaimana kemampuan administrator penddikan itu, apakah ia dapat melaksanakan tut wuri
handayani, ing madyo mangun karso, dan ing ngarso sungtulodo dalam mencapai tujuan
pendidikan

6)                 administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari proses pengambilan keputusan.
Kita tahu bahwa melakukan kerja sama dan memimpin kegiatan sekelompok orang bukanlah
pekerjaan yang mudah. Setiap kali, administrator dihadapkan kepada bermacam-macam
masalah, dan ia harus memecahkan masalah itu.

7)                 administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi komunikasi. Komunikasi
dapat diartikan secara sederhana sebagai usaha untuk membuat orang lain mengerti apa yang
kita maksudkan dan kita juga mengerti apa yang dimaksudkan orang lain itu.

8)                 administrasi seringkali diartikan dalam pengertian yang sempit yaitu kegaitan
ketatausahaan yang intinya dalah kegiatan rutin catat-mencatat, mendokumentasikan
kegiatan, menyelenggarakan surat-menyurat, serta mempersiapkan laporan.

  2.1.2 Ruang lingkup bidang garapan administrasi pendidikan

                        Lingkup bidang garapan administrasi pendidikan meliputi :

ü    Bidang administrasi material: kegiatan administrasi yang menyangkut bidang-bidang


materi. Seperti: ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, alat-alat perlengkapan.

ü    Bidang administrasi personal, yang mencakup di dalamnya persoalan guru dan pegawai
sekolah dan sebagainya. Bidang administrasi kurikulum, yang mencakup didalamnya
pelaksanaan kurikulum, pembinaan kurikulum, penyusunan silabus, perisapan harian, dan
sebagainya.

ü    Bidang administrasi kurikulum, yang mencakup didalamnya pelaksanaan kurikulum,


pembinaan kurikulum, penyusunan silabus, perisapan harian, dan sebagainya

2.1.3        Fungsi umum administrasi pendidikan dan penerapannya di sekolah


Fungsi administrasi pendidikan terutama dalam konteks sekolah perlu dimulai dari tinjauan
tentang tujuan pendidikan. Hal ini disebabkan oleh adanya prinsip bahwa pada dasarnya
kegiatan amdinistrasi pendidikan dimaksudkan untuk pencapaian tujuan pendidikan itu.

Tujuan itu dicapai dengan melalui serangkaian usaha, mulai dari perencanaan sampai
melaksanakan evaluasi terhadap usaha tersebut. Pada dasarnya fungsi administrasi
merupakan proses pencapaian tujuan melalui serangkaian usaha itu (Longenecker, 1964).

Oleh karena itu, fungsi administrasi pendidikan dibicarakan sebagai serangkaian proses kerja
sama untuk mencapai tujuan pendidikan itu. Tujuan pendidikan perlu dibicarakan di sini
karena alasan sebagai berikut: a). tujuan pendidikan merupakan jabaran dari tujuan
pendidikan nasional. Oleh karena itu, pemahaman tentang hubungan keduanya perlu
dilakukan. b), tujuan pendidikan merupakan titik berangkat administrasi pendidikan pada
jenjang sekolah, dan c), tujuan pendidikan itu juga merupakan tolak ukur keberhasilan
kegiatan administrasi pendidikan di jenjang pendidikan itu.

2.2       SISTEM DAN STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH

2.2.1        Pengertian system dan organisasi sekolah

Sistem dapat didefinisikan sebagai seperangkat objek dengan hubungan-hubungan antara


objek dan hubungan antar atributnya. Dengan kata lain, sistem adalah suatu kesatuan utuh
yang terjalin dari :

1. Sejumlah bagian,

2. Hubungan bagian-bagian, dan

3. Atribut dari bagian-bagian itu maupun dari hubungan itu.

Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani, yaitu dari kata “system” yang artinya adalah
himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan
bersama.

Organisasi sekolah, adalah organisasi yang beranggotakan murid-murid . organisasi ini bisa


berupa organisasi intra sekolah maupun organisasi intra sekolah

Pengorganisasian di sekolah dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses untuk memilih


dan memilah orang-orang (guru dan personal sekolah lainya) serta mengalokasikan prasarana
dan saran untuk menunjang tugas orang-orang itu dalam rangka mencapai tujuan sekolah.
Termasuk di dalam kegiatan pengorganisasian adalah penetapan tugas, tanggung jawab, dan
wewenang orang-orang tersebut serta mekanisme kerjanya sehingga dapat menjadi
tercapainya tujuan sekolah itu.

2.2.2        Fungsi dan tujuan organisasi sekolah


v  Fungsi Organisasi sekolah

ü  Melatih Kemampuan Kemampuan Akademis Anak (Biar Pintar)

Dengan melatih serta mengasah kemampuan menghafal, menganalisa, memecahkan masalah,


logika, dan lain sebagainya maka diharapkan seseorang akan memiliki kemampuan akademis
yang baik. Orang yang tidak sekolah biasanya tidak memiliki kemampuan akademis yang
baik sehingga dapat dibedakan dengan orang yang bersekolah. Kehidupan yang ada di masa
depan tidaklah semudah dan seindah saat ini karena dibutuhkan perjuangan dan kerja keras
serta banyak ilmu pengetahuan.

ü  Menggembleng dan Memperkuat Mental, Fisik dan Disiplin

Dengan mengharuskan seorang siswa atau mahasiswa datang dan pulang sesuai dengan
aturan yang berlaku maka secara tidak langsung dapat meningkatkan kedisiplinan seseorang.
Dengan begitu padatnya jadwal sekolah yang memaksa seorang siswa untuk belajar secara
terus-menerus akan menguatkan mental dan fisik seseorang menjadi lebih baik.

ü  Memperkenalkan Tanggung Jawab

Tanggung jawab seorang anak adalah belajar di mana orangtua atau wali yang memberi
nafkah. Seorang anak yang menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik dengan
bersekolah yang rajin akan membuat bangga orang tua, guru, saudara, famili, dan lain-lain.

ü  Membangun Jiwa Sosial dan Jaringan Pertemanan

Banyaknya teman yang bersekolah bersama akan memperluas hubungan sosial seorang
siswa. Tidak menutup kemungkinan di masa depan akan membentuk jaringan bisnis dengan
sesama teman di mana di antara sesamanya sudah saling kenal dan percaya. Dengan memiliki
teman maka kebutuhan sosial yang merupakan kebutuhan dasar manusia dapat terpenuhi
dengan baik.

ü  Sebagai Identitas Diri

Lulus dari sebuah institusi pendidikan biasanya akan menerima suatu sertifikat atau ijazah
khusus yang mengakui bahwa kita adalah orang yang terpelajar, memiliki kualitas yang baik
dan dapat diandalkan. Jika disandingkan dengan orang yang tidak berpendidikan dalam suatu
lowongan pekerjaan kantor, maka rata-rata yang terpelajarlah yang akam mendapatkan
pekerjaan tersebut.

ü  Sarana Mengembangkan Diri dan Berkreativitas

Seorang siswa dapat mengikuti berbagai program ekstrakurikuler sebagai pelengkap kegiatan
akademis belajar mengajar agar dapat mengembangkan bakat dan minat dalam diri seseorang.
Semakin banyak memiliki keahlian dan daya kreativitas maka akan semakin baik pula
kualitas seseorang. Sekolah dan kuliah hanyalah sebagai suatu mediator atau perangkat
pengembangan diri. Yang mengubah diri seseorang adalah hanyalah orang itu sendiri.

v  Tujuan Organisasi Sekolah


ü   Meningkatkan prestasi belajar siswa yang  bersifat Akademis

ü   Meningkatkan prestasi belajar siswa yang  bersifat Non Akademis melalui optimalisasi
kegiatan ekstrakurikuler

ü   Meningkatkan KBM yang mengarah pada pembelajaran berbasis Kompetensi

ü   Terciptanya manajemen yang baik dan efisien

ü   Menjalin kerjasama dengan instansi / Institusi terkait, masyarakat dan dunia usaha /
Industri dalam rangka pengembangan program pendidikan

ü   Tersedianya  sarana-prasarana pendidikan yang representatif

ü   Menciptakan kultur sekolah yang kondusif

ü   Menciptakan manajemen yang tertib dan profesional

ü   Meningkatkan kemampuan, daya nalar  serta meningkatkan ketrampilan siswa disertai
dengan sikap dan perilaku yang santun dan  berwawasan global

2.2.3        Bentuk dan struktur organisasi sekolah

1. Bentuk organisasi sekolah


2. Organisasi Lini (bentuk lurus)

Dalam organisasi lurus, organisasi ini didalamnya terdapat wewenang yang menghubungkan
langsung secara vertikal antara atasan dan bawahan

1. Organisasi bentuk lurus dan staf

Organisasi benruk ini pada dasarnya adalah sama dengan struktur bentuk lurus, hanya saja
ada perbedaan dimana untuk membantu kelancaran kerja dalam pelaksanaan tugas, maka dari
atasan ditempatkan satupejabat atau lebih didalam unit-unit, tapi pejabat ini tidak mampunyai
komando, melainkan hanya bertugas membantu dalam hal yang khusus, memecahkan
masalah-masalah, memberi ide dsb, dan pejabat ini biasanya disebut dengan staf.

1. Organisasi Bentuk Fungsional

Adalah organisasi dimana wewenang dari pimpinan atas/pucuk pimpinan dilimpahkan


kepada kepala bagian atau pimpinan unit dibawahnya dalam satu bidang kerjaan tertentu,
setiap kepala unit mempunyai wewenang memerintah para unit pelaksana dibawahnya
sepanjang menyangkut pekjaan tertentu. Dalam organisasi ini menganut sistem satuan
organisasi yang didasari atas fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi tersebut.

1. Bentuk pimpinan tunggal dan pimpinan jamak/komite

 Bentuk pimpinan tunggal ialah bahwa yang memegang puncak pimpinan, merupakan
sumber pokok segala tugas maupun wewenang dan merupakan penanggung jawab
terakhir dalam organisasi.
 Bentuk pimpinan jamak ialah suatu organisasi dipimpin oleh beberapa orang juga bisa
kita sebut dengan komite atau dewan, segala ketentuan sesuatu diputuskan bersama
oleh dewan/komite.

1. Struktut organisasi sekolah

Struktur organisasi merupakan suatu kerangka atau susunan yang menunjukkan hubungan
antara pejabat atau bidang kerja yang satu dengan yang lain, sehingga jelas tugas, wewenang
dan tanggungjawab masing-masing dalam suatu kebulatanyang teratur.

Berikut adalah contoh struktur organisasi sekolah.

         

2.2.4         Kedudukan guru dalam struktur  organisasi sekolah

Dari bagan diatas dapat diketahui bahwa kedudukan guru disekolah berada dibawah naungan
kepala sekolah dan diatas siswaSehingga peran sentral guru tersebut sangat dibutuhkan untuk
memahami visi-misi dan tujuan sekolah dan menjabarkannya ke dalam sebuah isi (content)
kurikulum dan pembelajaran (learning), kegiatan kesiswaan, penciptaan kultur/budaya
sekolah, serta membangun penguatan kelembagaan yang sehat dan berkualitas. Selain itu,
guru mengalisis data-data yang terkait masalah perubahan kurikulum, perkembangan peserta
didik, kebutuhan sumber belajar dan pembelajaran, perkembangan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi (Iptek) serta informasi. Menyusun perioritas program sekolah
secara terukur dan sistematis, seperti proses rekuitmen siswa, masa orientasi siswa, proses
pembelajaran, hingga proses evaluasi.

Secara umum kedudukan guru dalam struktur organisasi sekolah adalah sbb:

1. Ikut serta merencanakan dan merumuskan tujuan-tujuan kegiatan ekstra kurikuler


serta pelaksanaannya.
2. Guru secara bersama-sama membina, memelihara dan meningkatkan organisasi guru
profesional sebagai sarana pengabdiannya.
3. Guru menjadi anggota dan membantu organisasi guru yang bermaksud membina
profesi pendidikan pada umumnya
4. Guru senantiasa berusaha agar menghindarkan diri dari sikap-sikap, ucapan-ucapan
dan tindakan-tindakan yang merugikan organisasi.
5. Guru mampu membei contoh kepada peserta didik untuk bersikap fair.

2.3       HAK, KEWAJIBAN, DAN TANGGUNG JAWAB  GURU DALAM


ADMINISTRASI SEKOLAH

2.3.1    Hak guru

Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berhak:

1)                  Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan


kesejahteraan sosial.
2)                  Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.

3)                  Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan
intelektual.

4)                  Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi.

5)                  Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk


menunjang kelancaran tugas keprofesionalan.

6)                  Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan


kelulusan, penghargaan, dan/atau sanksi kepada peserta didik sesuai dengan kaidah
pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-undangan.

7)                  Memperoleh rasa aman dan  jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas.

8)                  Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi.

9)                  Memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan.

10)              Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi


akademik dan kompetensi dan/ atau.

2.3.2    Kewajiban guru

Dalam hubungannya dengan kegiatan pengadministrasian, seorang guru berkewajiban


sebagai berikut :

1)                  Pengambilan inisiatif , pengarah, dan penilaian kegiatan pendidikan.

2)                  Wakil masyarakat, yang dapat menyalurkan kemauan masyarakat (dalam arti
yang baik).

3)                  Penegak disiplin

4)                  Untuk memperlancar kegiatan pendidikan, maka pembelajar harus mampu


melaksakan kegiatan administrasi.

5)                  Orang yang berpengetahuan, artinya ahli dalam mata pelajaran yang hendak ia
sampaikan. Sebab pembelajar bertanggung jawab dalam mewariskan kebudayaan
(pengetahuan) kepada peserta didiknya, guna mempersiapkanmereka untuk menjadi anggota
masyarakat yang dewasa.

2.3.3    Tanggungjawab guru


1)                  Bertanggung jawab terhadap dunia profesi yang dimilikinya dan mentaati kode
etik yang berlaku dalam profesi yang bersangkutan.

2)                  Bertanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukannya sesuai dengan tuntutan
pengabdian profesinya.

3)                  Bertanggung jawab atas hasil profesi yang dilaksanakannya. Artinya dia harus
bekerja untuk mendatangkan hasil yang sebaik mungkin kulaitasnya, bagi kepentingan
kemanusiaan.

4)                  Bertanggung jawab terhadap diri sendiri, terhadap masyarakat dan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.

5)                  Dalam pandangan orang yang berTuhan, bahwa  seluruh pekerjaan yang
dilakukannya adalah dalam rangka ibadah kepadaNya. Oleh karena itu dia harus sadar, bahwa
apa yang dia kerjakan pada hakikatnya kelak akan diminta pertanggungjawaban oleh Tuhan
Yang Maha Esa.

6)                  Dalam keadaan apapun dia harus berani mengambil resiko untuk menegakkan
kebenaran yang berhubungan dengan profesinya, secara bertanggungjawab dia harus berani
berucap, bertindak dan mengemukakan sesuatu yang sesuai dengan kebenaran tuntutan
profesi yang diyakininya.

7)                  Dia secara sadar harus selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas yang
berhubungan dengan tuntutan profesinya, sesuai dengan dinamika dan tuntutan zaman serta
keadaan yang semakin berkembang pada tiap saat.

8)                  Dalam keadaan tertentu, bila diperlukan dia harus bersedia memberikan laporan
pertanggungjawaban kepada pihak manapun tentang segala hal yang pernah ia laksanakan
sesuai dengan profesinya

2.3.4    UU Guru dan  Dosen

Secara normatif, dalam UU No. 14 Tahun 2005 Bab I Ketentuan Umum, Pasal I ayat 1
disebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan
menengah.

Namus jika kita perhatikan secara kontekstual isi pasal tersebut, maka tugas guru selain telah
terinci di atas, sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dengan kegiatan administrasi. Yaitu
sebuah kegiatan yang menjalankan tugas-tugas administrasi sistem sekolah yang menyangkut
segala rangkaian program kegiatan, baik kegiatan yang terencana maupun kegiatan insidental
guna mencapai visi, misi dan tujuan sekolah yang diinginkan.

2.3.5    Sertifikasi guru


            Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru yang telah
memenuhi standar kompetensi guru. Sertifikasi guru bertujuan untuk: (1) menentukan
kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan
tujuan pendidikan nasional, (2) meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan, (3)
meningkatkan martabat guru, (4) meningkatkan profesionalitas guru.

Guru dalam jabatan adalah guru PNS dan Non PNS yang sudah mengajar pada satuan
pendidik, baik yang diselenggarakan pemerintah, pemerintah daerah, maupun masyarakat,
dan sudah mempunyai perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.

 Prinsip Sertifikasi

Dilaksanakan secara objektif, transparan, dan akuntabel.

Objektif yaitu mengacu kepada proses perolehan sertifikat pendidik yang impartial, tidak
diskriminatif, dan memenuhi standar pendidikan nasional. Berujung pada peningkatan mutu
pendidikan nasional melalui peningkatan mutu guru dan kesejahteraan guru. Sertifikasi guru
merupakan upaya Pemerintah dalam meningkatkan mutu guru yang dibarengi dengan
peningkatan kesejahteraan guru. Guru yang telah lulus uji sertifikasi guru akan diberi
tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok sebagai bentuk upaya Pemerintah dalam
meningkatkan kesejahteraan guru. Tunjangan tersebut berlaku, baik bagi guru yang berstatus
pegawai negeri sipil (PNS) maupun bagi guru yang berstatus non-pegawai negeri sipil (non
PNS/swasta). Dengan peningkatan mutu dan kesejahteraan guru maka diharapkan dapat
meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan diIndonesiasecara berkelanjutan.

 Tujuan Sertifikasi

Sertifikasi guru bertujuan untuk meningkatkan mutu dan menentukan kelayakan guru dalam
melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

 Manfaat Sertifikasi

Adapun manfaat  sertifikasi guru dapat diperikan sebagai berikut.

 Melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten, yang dapat
merusak citra profesi guru.
 Melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan
profesional.
 Menjadi wahana penjaminan mutu bagi LPTK , dan kontrol mutu dan jumlah guru
bagi pengguna layanan pendidikan.
 Menjaga lembaga penyelenggara pendidikan (LPTK) dari keinginan internal dan
tekanan eksternal yang menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang berlaku
Memperoleh tujangan profesi bagi guru yang lulus ujian sertifikasi.

2.3.6    Persyareatan guru

Untuk dapat melakukan peranan dan melaksanakan tugas serta tanggung jawabnya, guru
memerlukan syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat inilah yang akan membedakan antara guru
dengan manusia-manusia lain pada umumnya. Adapun syarat-syarat menjadi guru itu dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok.

1. Persyaratan administrative

Syarat-syarat administratif ini antara lain meliputi: soal kewarganegaraan (warga negara
Indonesia), umur (sekurang-kurangnya 18 tahun), berkelakuan baik, megajukan permohonan.
Di samping itu masih ada syarat-syarat lain yang telah ditentukan sesuai dengan kebajikan
yang ada.

1. Persyaratan teknis

Dalam persyaratan teknis ini ada yang bersifat formal, yakni harus berijazah pendidikan guru.
Hal ini mempunyai konotasi bahwa seseorang yang memiliki ijazah pendidikan guru itu
dinilai sudah mampu mengajar. Kemudian syarat-syarat yang lain adalah menguasai cara dan
teknik mengajar, terampil mendesain program pengajaran serta memiliki motivasi dan cita-
cita memajukan pendidikan/pengajaran.

1. Persyaratan psikis

Yang berkaiatan dengan kelompok persyaratan psikis, antara lain: sehat rohani, dewasa
dalam berpikir dan bertindak, maupun mengendalikan emosi, sabar, ramah dan sopan,
memiliki jiwa kepemimpinan, konsekuen dan berani bertanggung jawab, berani berkorban
dan memiliki jiwa pengabdian. Di samping itu, guru juga dituntut untuk bersifat pragmatis
dan realistis, tatapi juga memiliki pandangan yang mendasar dan filosofis. Guru harus juga
mematuhi norma dan nilai yang berlaku serta memilki semangat membangun. Inilah
pentingnya bahwa guru itu harus memiliki panggilan hati nurani untuk mengabdi untuk anak
didik.

1. Persyaratan fisik

Persyaratan fisik ini antara lain meliputi: berbadan sehat, tidak memiliki cacat tubuh yang
mungkin mengganggu pekerjaannya, tidak memiliki gejala-gejala penyakit yang menular.
Dalam persyaratan fisik ini juga menyangkut kerapian dan kebersihan, termasuk bagaimana
cara berpakaian. Sebab, bagaimanapun juga guru akan selalu dilihat/diamati dan bahkan
dinilai oleh para siswa/anak didiknya.

1. Persyaratan mental

Persyartan mental antara lain meliputi: memiliki sikap mental yang baik terhadap profesi
keguruan, mencintai dan mengabdi pada tugas jabatan, bermental pancasila dan bersikap
hidup demokratis.

1. Persyaratan moral

Guru harus mempunyai sifat sosial dan budi pekerti yang luhur, sanggup berbuat kebajikan,
serta bertingkah laku yang bisa dijadikan suri tauladan bagi orang-orang dan masyarakat di
sekelilingnya.
Dari syarat-syarat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa mengingat tugas sebagai guru
adalah tugas yang berat tetapi mulia, maka dituntut syarat-syarat jasmani, rohani dan sifat-
sifat lain yang diharapkan dapat menunjang untuk memikul tugas itu dengan sebaik-baiknya.

2.4       PERANAN GURU DALAM SISTEM INFORMASI DAN KETATAUSAHAAN


SEKOLAH

2.4.1    Sistem informasi di sekolah

Peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran harus merupakan fokus dari setiap
penyelenggaraan sekolah. Sekolah tidak boleh terjebak dalam rutinitas proses administrasi.
Di samping itu sekolah harus cepat mengambil keputusan-keputusan penting dalam
mengembangkan dirinya. Untuk pengambilan keputusan-keputusan tersebut dibutuhkan data-
data yang akurat. Sistem Informasi Sekolah yang baik merupakan solusinya. Proschool
mengembangkan Sistem Informasi Sekolah dengan modul-modul yang didisain mempercepat
administrasi sehingga meningkatkan kualitas belajar mengajar. Di samping itu juga
dikembangkan laporan-laporan yang sangat membantu dalam pengambilan-pengambilan
keputusan yang penting. Modul modul yang sudah dikembangkan saat ini:

 Database Siswa
 Program Uang Sekolah

Dengan program ini Pembuatan Tagihan, Penerimaan Pembayaran, dan Pencetakan


slip/kwitansi dapat dilakukan dengan komputerisasi Modul yang sedang dikembangkan saat
ini

 Penilaian Absensi

Dengan modul ini proses penilaian akan transparan. Sekolah benar-benar dapat tegas dalam
memberikan penilaian kepada siswanya. Modul absensi dirancang agar orangtua dapat
memonitor  anaknya secara online dalam kegiatan belajar mengajar.

Menu-menu dalam Database Siswa dan Uang sekolah adalah sebagai berikut:

1. Database siswa

 Management data pribadi siswa


 Management virtual account
 Management orang tua
 Management saudara

1. Management Sekolah

 Management Lokasi sekolah


 Management Tingkatan Sekolah
 Management Tingkatan Kelas
 Management Kelas
 Management Pindah Kelas, Naik Kelas, dan kelulusan

1. Management Tagihan

 Wizard Tagihan Uang Sekolah


 Wizard Tagihan Uang Gedung
 Create Tunggakan
 Create Denda

1. Management Pembayaran

 Upload data pembayaran dari bank


 Pembayaran secara manual
 Cetak kwitansi

1. Management Informasi

 Informasi untuk siswa


 Informasi untuk orang tua
 Informasi untuk guru
 Informasi untuk kepala sekolah
 Feature
1. Web base, unlimited user

1. Unlimited siswa
2. Security 3 level
1. Network: data diencrypt dengan SSL
2. Aplikasi: program diencrypt dengan Zend Guard
3. Database: database diletakkan dalam server sendiri
4. Teknologi : Apache, SSL, MySQL, PHP, Zend
5. Operating System: Windows/Linux

2.4.2    Peranan dan tanggungjawab guru dalam system informasi di sekolah

1. Peranan guru dalam sistem informasi di sekolah

Teknologi Informasi pada era sekarang mengalami kemajuan yang sangat  pesatnya, sehingga
guuru diharapkan tidak hanya mampu mengajar akan tetapi juga mampu berperan aktif dalam
sistem informasi disekolah. Berikut adalah peranan guru dalam sistem informasi disekolah:

1. Sebagai pelatih (coaches), guru harus memberikan peluang yang sebesar-besarnya


bagi siswa untuk mengembangkan cara-cara pembelajarannya sendiri sesuai dengan
kondisi masing-masing.
2. Sebagai konselor, guru harus mampu menciptakan satu situasi interaksi belajar-
mengajar, di mana siswa melakukan perilaku pembelajaran dalam suasana psikologis
yang kondusif dan tidak ada jarak yang kaku dengan guru.
3. Sebagai manajer pembelajaran, guru memiliki kemandirian dan otonomi yang
seluas-luasnya dalam mengelola keseluruhan kegiatan belajar-mengajar dengan
mendinamiskan seluruh sumber-sumber penunjang pembelajaran
4. Sebagai partisipan, guru tidak hanya berperilaku mengajar akan tetapi juga
berperilaku belajar dari interaksinya dengan siswa
5. Sebagai pembelajar, guru harus secara terus menerus belajar dalam rangka
menyegarkan kompetensinya serta meningkatkan kualitas profesionalnya
6. Sebagai pengarang, guru harus selalu kreatif dan inovatif menghasilkan berbagai
karya yang akan digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas profesionalnya.
7. Tanggung jawab guru dalam sistem informasi di sekolah
1. Guru mampu memberi pengarahan tentang dampak positif dan negatif  dalam
sistem informasi
2. Guru dapat memberi contoh dalam menggunakan sistem informasi.

2.4.3    Ketatausahaan di sekolah

            Administrasi tata usaha merupakan kegiatan pencatatan tentang segala sesuatu yang
terjadi dalam sekolah untuk digunakan sebagai bahan keterangan bagi pimpinan.
Administrasi tata usaha itu meliputi segenap kegiatan mulai dari pembuatan surat,
pengelolaan, penataan sampai dengan penyimpanan semua surat atau bahan keterangan yang
diperlukan oleh sekolah.

2.4.4        Peranan dan tanggungjawab guru dalam ketata-usahaan sekolah

ü    Terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam memberi layanan

ü    Menghimpun, mencatat, mengolah, mnggandakan, mengirim, menyimpan dan


menemukan kembali berbagai keterangan yang berkenaan maupun yang menunjang
penyelenggaraan dan pendidikan disekolah.

ü    Membantu perkembangan lembaga persekolahan dengan memberikan masukan-masukan


yang bersifat inovatif dan kreatif dalam meningkatkan kualitas pelayannan sekolah, baik
secara ekternal maupun inter

3.1       Kesimpulan

Pengertian administrasi pendidikan dapat dirumuskan dari berbagai sudut pandang kerja
sama, proses kerja sama itu, sistem dan mekanismenya, manajemen, kepemimpinan, proses
pengambilan keputusan, komunikasi dan ketatausahaan.

Fungsi administrasi pendidikan dibicarakan sebagai serangkaian proses kerja sama untuk
mencapai tujuan pendidikan itu
Salah satu kewenangan guru adalah menghadapi peserta didiknya, untuk itu ia harus memiliki
kemampuan dan memiliki standar, dengan prinsif mandiri (otonom) atas keilmuannya. Jadi
untuk berprofesi sebagai seorang guru perlu adanya kekuatan pengakuan formal melalui tiga
tahap; yakni; sertifikasi; regristrasi dan lisensi.  Sertifikasi adalah pemberian sertifikat yang
menunjukkan kewenangan seseorang anggota seperti ijasah tertentu. Menteri Pendidikan
akan mengeluarkan peraturan menteri nomor 18 tahun 2007 yang berisi kebijakan mengenai
sertifikasi guru. Berdasarkan peraturan tersebut, sertifikasi dilaksanakan dalam bentuk
penilaian portofolio yaitu pengakuan atas pengalaman professional guru dalam bentuk
penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mendeskripsikan: kualifikasi akademik,
pendidikan dan pelatiahan, pengalaman mengajar, perencanan dan pelaksanaan pembelajaran,
penilaian dari atasan dan pengawas, prestasi akademik, karya pengenbangan profesi,
keikutsertaan dalam forum ilmiah, penglaman organisasi dibidang kependidikan dan social,
dan penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan. Regritasi mengacu kepada suatu
pengaturan di mana anggota diharuskan terdaftar namanya pada suatu badan atau lembaga.
Lisensi adalah suatu pengaturan yang menetapkan seseorang memperoleh izin dari yang
berwajib untuk menjalankan pekerjaanya.

3.2       Saran

Penulis menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca untuk penyempurnaan karya-karya yang akan datang. Harapan yang besar
adalah apabila ada karya-karya baru tentang admnistrasi pendidikan yang lebih lengkap dan
lebih baik lagi sehingga bisa dijadikan bahan referensi yang lebih menarik.

 
 

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Davies, Ivor K.1991. Pengelolaan Belajar. Jakarta:CV Rajawali

Hernowo.2005.Menjadi Guru yang Mau dan Mampu Mengajar Secara

Menyenangkan.Bandung:MLC

Mudjito.1986.Guru Yang Efektif.Jakarta:Rajawali

Prawiradilaga, Dewi S.2008.Prinsip Desain Pembelajaran.Jakarta:Kencana

Sheel, Barbara B.,dkk.1994.Teknologi Pembelajaran.Jakarta:IPTPI

Usman, Moh. Uzer.2002.Menjadi Guru Profesional.Bandung:PT Remaja

Rosdakarya
 

Sumber Internet

http://geografi.upi.edu/?mod=article/view/12

http://kutbi.wordpress.com/2010/06/13/sosiologi-pendidikan-struktur-dan-hubungan-
hubungan-peranan-dalam-kelas/

http://ifzanul.blogspot.com/2010/06/hakikat-fungsi-dan-tujuan-organisasi.html

 
A. Pengertian Administrasi Pendidikan
Secara etimologis, kata administrasi berasal dari kata latin “ad” yang berarti kepada
dan “ministro” berarti melayani. Secara bebas dapat diartikan bahwa administrasi
itu merupakan pelayanan atau pengabdian terhadap subjek tertentu.
Secara garis besarnya administrasi adalah upaya mencapai tujuan secara efektif dan
efisien dengan memanfaatkan orang-orang dalam suatu pola kerjasama. Efektif
dalam arti hasil yang dicapai upaya itu sama dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Sedangkan efisien berhubungan dengan penggunaan sumber dana, daya dan waktu
yang ekonomis.
Hadari Nawawi dalam bukunya Administrasi Pendidikan mengatakan, “administrasi
pendidikan adalah rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha
kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara sistematis yang
diselenggarakan dalam lingkungan tertentu, terutama dalam lembaga pendidikan
formal”.
G.Z. Roring mengartikan administrasi pendidikan sebagai cara bekerja dengan orang-
orang dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang efektif, yang berarti
mendapatkan hasil yang baik, tepat dan benar sesuai dengan tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan.

Jadi administrasi pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses keseluruhan


kegiatan bersama dalam bidang pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan
secara efektif dan efisien.

B. Tujuan Administrasi pendidikan


Tujuan administrasi pendidikan berkaitan erat dengan tujuan pendidikan secara
umum sebab administrasi pendidikan merupakan alat untuk mencapai tujuan
pendidikan.
Sergiovanni dan Carver (1975) menyebutkan empat tujuan administrasi, yaitu:
1. Efektivitas produksi
2. Efesiensi
3. Kemampuan menyesuaikan diri
4. Kepuasan kerja
Apabila dikaitkan dengan pengertian administrasi pendidikan, maka tujuan
administrasi pendidikan agar segala usaha kerjasama dalam mendayagunakan
berbagai sumber dapat berjalan dengan teratur, efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan pendidikan.
Administrasi pendidikan merupakan subsistem dari system pendidikan nasional.
Tujuan administrasi pendidikan adalah menunjang tercapai tujuan pendidikan
nasional. Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dinyatakan bahwa tujuan
pendidikan Negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tujuan tersebut dijabarkan lagi ke dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa bertujuan untuk
berkembangkannya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab.
Tujuan pendidikan nasional tersebut dijabarkan lagi ke dalam tujuan-tujuan
institusional sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan yang diharapkan adanya
kesinambungan antara jenjang dan jenis pendidikan tersebut. Untuk mencapai
tujuan institusional tersebut dijabarkan lagi ke dalam tujuan kurikuler sesuai dengan
jenjang dan jenis pendidikan.
Untuk mencapai tujuan institusional tersebut, dalam GBPP atau silabus telah
dicantumkan tujuan instruksional umum (kompetensi umum) dari setiap pokok
bahasan yang mencakup hal-hal yang luas. Guru harus menjabarkan tujuan
instruksional umum/ tujuan pembelajaran khusus yang ditinjau dari tiga bidang
pengembangan tingkah laku manusia melalui pendidikan yaitu bidang kognitif,
keterampilan, nilai dan sikap.
Tujuan administrasi secara sempit adalah untuk:
1. Melayani pelaksanaan seluruh kegiatan pendidikan sekolah
2. Merekam seluruh aktivitas pendidikan (sekolah)
3. Menunjang seluruh kegiatan pendidikan (sekolah)

C. Fungsi Administrasi Pendidikan


Fungsi administrasi pendidikan dapat dilihat dari dua segi yaitu:
1. Dari segi hasil yang telah dicapai dari kegiatan administrasi pendidikan itu,
fungsinya adalah sebagai dokumentasi dan bahan informasi yang berguna untuk
perencanaan dan penentuan kebijakan baru.
2. Dari kegiatan yang dilakukan adalah sebagai pengelolaan, pembimbingan,
pengarahan dan pengawasan terhadap seluruh kegiatan yang dilakukan oleh
lembaga pendidikan.

D. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan


Ruang lingkup administrasi pendidikan meliputi segala hal yang dapat memperlancar
dan membantu penyelenggaraan kegiatan-kegiatan pendidikan di lingkungan
sekolah (lembaga pendidikan formal) sehingga tujuan pendidikan dapat ditempuh
melalui bentuk-bentuk kegiatan secara tertib dan teratur yang pada akhirnya sampai
pada pencapaian tujuan pendidikan itu sendiri.
Untuk memperjelas ruang lingkup administrasi pendidikan, khususnya bidang-
bidang penting yang sering dilaksanakan di sekolah-sekolah pada umumnya untuk
penyelenggaraan kegiatan-kegiatan operasional pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Bidang tata usaha sekolah, meliputi:
a. Organisasi dan struktur pegawai tata usaha
b. Anggaran belanja keuangan sekolah
c. Masalah kepegawaian dan personalia sekolah
d. Keuangan dan pembukuannya
e. Korespondensi/surat menyurat
f. Masalah pengangkatan, pemindahan, penempatan, laporan, pengisian buku induk,
raport, dan sebagainya.
2. Bidang personalia murid, meliputi:
a. Organisasi murid
b. Masalah kesehatan murid
c. Evaluasi kemajuan murid
d. Masalah kesejahteraan murid
e. Bimbingan dan konseling bagi murid
3. Bidang personalia guru, meliputi:
a. Pengangkatan dan penempatan guru
b. Organisasi person guru
c. Masalah kepegawaian
d. Masalah kondisi dan evaluasi kemajuan guru
e. Refreshing dan up grading guru
4. Bidang pengawasan (supervisi), meliputi:
a. Usaha membangkitkan semangat guru dan pegawai tata usaha dalam
menjalankan tugasnya masing-masing sebaik-baiknya
b. Mengusahakan dan mengembangkan kerjasama yang baik antara guru, murid dan
pegawai tata usaha sekolah
c. Mengusahakan dan membuat pedoman cara-cara menilai hasil-hasil pendidikan
dan pengajaran
d. Usaha mempertinggi mutu dan pengalaman guru pada umumnya
5. Bidang pelaksanaan dan pembinaan kurikulum:
a. Berpedoman dan menerapkan apa yang tercantum dalam kurikulum sekolah yang
bersangkutan, dalam usaha mencapai dasar-dasar dan tujuan pendidikan dan
pengajaran
b. Melaksanakan organisasi kurikulum beserta metode-metodenya, disesuaikan
dengan pembaharuan pendidikan dan lingkungan masyarakat
Dapatlah disingkatkan bahwa bidang-bidang tersebut secara umum dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
 Bidang administrasi materil, yaitu kegiatan administrasi yang menyangkut bidang-
bidang materi, seperti: ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, alat
perlengkapan dan sebagainya.
 Bidang administrasi kurikulum, yang mencakup didalamnya pelaksanaan
kurikulum, pembinaan kurikulum, penyusunan silabus, persiapan harian dan
sebagainya.

E. Komponen-Komponen Administrasi Pendidikan


Komponen-komponen administrasi pendidikan secara garis besar dapat digolongkan
menjadi:
1. Administrasi Personal Sekolah
Administrasi personal sekolah adalah segenap proses penataan personal di sekolah,
mereka itu terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, kepala tata usaha,
semua karyawan tata usaha, termasuk pesuruh.
2. Administrasi Kurikulum
Kurikulum meliputi segala pengalaman yang sengaja diberikan sekolah untuk
memupuk perkembangan anak-anak dengan jalan menciptakan situasi belajar
mengajar, bias juga diartikan sebagai kumpulan mata-mata pelajaran.
3. Administrasi Prasarana dan Sarana pendidikan
Prasarana adalah alat tidak langsung untuk mencapai tujuan, seperti lokasi/tempat,
bangunan sekolah, dan lapangan olahraga. Sedangkan sarana adalah alat langsung
untuk mencapai tujuan pendidikan. Misalnya: ruang, buku, perpustakaan,
laboratorium dan sebagainya.
4. Administrasi Siswa
OSIS merupakan organisasi murid yang resmi diakui dan siselenggarakan di sekolah
dengan tujuan untuk melatih kepemimpinan murid serta memberikan wahana bagi
murid untuk melakukan kegiatan-kegiatan kurikuler yang sesuai.
5. Kejasama Sekolah dan Masyarakat
Ada beberapa jalur yang dapat ditempuh dalam hubungan sekolah-masyarakat
adalah:
a. Anak/murid
b. Surat-surat selebaran dan buletin sekolah
c. Media massa
d. Pertemuan informal
e. Laporan kemajuan murid
f. Kontak formal
g. Memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia di masyarakat
h. Badan pembantu penyelenggara pendidikan
F. Peranan Guru Dalam Administrasi Pendidikan
Tugas utama guru yaitu mengelola proses belajar mengajar dalam suatu lingkungan
tertentu, yaitu sekolah. Sekolah merupakan subsistem pendidikan nasional.
Di sekolah guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah. Sekolah melaksanakan
kegiatannya untuk menghasilkan lulusan yang jumlah serta mutunya telah
ditetapkan. Dalam lingkup administrasi sekolah itu peranan guru amat penting.
Dalam menetapkan kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan penilaian kegiatan kurikulum,
kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia sekolah, keuangan dan hubungan
sekolah-masyarakat, guru harus aktif memberikan sumbangan, baik fikiran maupun
tenaganya. Administrasi sekolah adalah pekerjaan yang sifatnya kolaboratif, artinya
pekerjaan yang didasarkan atas kerjasama, dan bukan bersifat individual. Oleh
karena itu, semua personel sekolah termasuk guru harus terlibat.
Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1992, Pasal 20 disebutkan bahwa:
“tenaga kependidikan yang akan ditugaskan untuk bekerja sebagai pengelola satuan
pendidikan dan pengawas pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dipilih dari
kalangan guru.” Ini berarti, bahwa selain peranannya untuk menyukseskan kegiatan
administrasi di sekolah, guru perlu secara sungguh-sungguh menimba pengalaman
dalam administrasi sekolah.
Adapun manfaat bagi seorang tenaga kependidikan yang mempelajari administrasi
pendidikan ialah:
• Dapat mengetahui dan menyadari tugas-tugas dan kewenangan yang mesti
dipikulnya serta mengetahui bagaimana cara-cara melaksanakan tugas-tugas dan
kewenangannya masing-masing.
• Mengetahui bagaimana melaksanakan sesuatu kegiatan kependidikan dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan supaya tercapai efektif dan efisisen serta secara
tepat.
Prosedur atau langkah-langkah pokok yang harus ditempuh secara urut dalam
kegiatan administrasi pendidikan meliputi:
1. Menyusun rancangan
2. Mengadakan pengorganisasian
3. Memberikan arahan dan bimbingan
4. Mengadakan koordinasi
5. Menciptakan hubungan atau menjalin komunikasi
6. Mengadakan pengawasan atau mengontrol
7. Mengadakan evaluasi
Serentetan prosedur kegiatan administrasi pendidikan diatas harus dilakukan secara
berurutan, berjalin satu sama lain sehingga menunjukkan suatu system kegiatan
yang bersinambungan.

BAB III
PENUTUP

SIMPULAN
administrasi pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses keseluruhan kegiatan
bersama dalam bidang pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan secara efektif
dan efisien.
Tujuan administrasi pendidikan adalah menunjang tercapai tujuan pendidikan
nasional.
Ruang lingkup administrasi pendidikan meliputi segala hal yang dapat memperlancar
dan membantu penyelenggaraan kegiatan-kegiatan pendidikan di lingkungan
sekolah (lembaga pendidikan formal)

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, H.M. 2006. Administrasi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Rohani, Ahmad dan Abu Ahmadi. 1991. PedomanPenyelenggaraan Administrasi


Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara

Soetjipto dan Raflis Kosasi. 2009. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta

Yuseran, Muhammad. 2010. Dasar-Dasar Administrasi dan Manajemen Pendidikan.


Banjarmasin: Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari

cancer55
Just another WordPress.com site

Langsung ke isi

 Beranda
 About

← Keterampilan Guru dalam Mengelola Kelas


Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar →

Peranan Guru dalam Administrasi


Pendidikan di Sekolah
Posted on 27 Mei 2011
 
 
 
 
 
 
2 Votes

A. Konsep Dasar Adminsitrasi Penidikan

1.  Pengertian Administrasi pendidikan

Dibawah ini diketengahkan beberapa pengertian adminsitrasi.

a. Sondang Siagian mengartikan administrasi sebagai keseluruhan proses kejasama antra dua
orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tetentu unutk mencapai tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya.

b. Hadari Nawawi mengartikan adminsitrasi sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan sebagai
proses pengendalian usaha kejasama kekelompok manusia unutk mencapai tujuan bersama
yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pendidikan adalah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, terarah dan
sistimatis untuk mendewasakan anak didik sesuai dengan kualitas manusia yang dicita-
citakan dalam suatu masyarakat.  Prosesnya berlangsung dalam suatu lembaga pendidikan
formal sesuai dengan jenjang dan jenisnya. Di Indonesia kualitas manusia yang diharapkan
sebagai suatu hasil out put pendidikan adalah warganegara Indonesia yang beriman dan
bertakwa  kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerta luhur, sehat, cerdas dan terampil
serta cinta terhadap bangsa dan tanah air.

Berdasarkan uraian di atas maka adminsitrasi pendidikan dapat diartikan sebagai proses
pengendalian kerjasama sekelompok orang unutk mencapai tujuan pendidikan yang
berlangsung di suatu sekolah. 

2. Ruang Lingkup Bidang Garapan Administrasi Pendidikan

Secara umum ruang lingkup administrasi berlaku juga di dalam adminsitrasi pendidikan.
Ruang lingkup tersebut meliputi bidang kegiatan sebagai berikut :

a. Menejemen Administratif  ( Administrative Management ). Bidang kegiatan ini disebut


juga management of adminsitrative function yakni kegiatan- kegiatan yang bertujuan
mengarahkan agar semua orang dalam organisasi/kelompok kerjasama mengerjakan hal-hal
yang tepat sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Kegatan-kegiatan itu sebagai berikut :

1) Perencanaan, yaitu kegiatan persiapan menyusun suatu keputusan berupa langkah-langkah


penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian
tujuan tertentu. Di dalam bidang penddikan berarti persiapan menyusun keputusan tentang
masalah atau pekerjaan yang akan dilaksanakan sejumlah orang dalam rangka membantu
anak didik untuk mencaai tujuan pendidikannya.

2) Pengorganisasian, yaitu kegiatan penetapan bidang-bidang/fungsi-fungsi yang termasuk


ruang lingkup kegiatan yang akan diselenggarakan oleh suatu kelompok kerjasama tertentu.
Keseluruhanm bidang itu merupakan suatu kesatuan yang terintegrasi sebagai suatu sistem
yang bergerak kearah tujuan yang ingin dicapai.
3) Bimbingan, yaitu kegiatan memelihara, menjaga dan memajukan organisasi melalui setiap
personal, baik secara struktural maupun fungsional, agar setiap kegiatannya tidak terlepas
dari usaha mencapai tujuan.

4) Koordinasi, yaitu kegiatan mengatur dan membawa personal, metode, bahan, buah pikiran,
saran-saran, cita-cita dan alat-alat dalam hubungan kerja yang harmonis, saling isi mngisi dan
saling menunjang sehingga pekerjaan berlangsung efektif dan seluruh nya terarah pada
pencapaian tujuan yang sama.

5) Pengawasan, yaitu kegiatan mengamati pelaksanaan pekerjaan oleh personal dalam suatu
bidang kerja maupun secara keseluruhan apakah sudah sesuai dengan rencana yang telah
disusun dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

6) Penilaian, yaitu kegiatan unutk mengukur keberhasilan akhir suatu pekerjaan yang telah
dilaksaakan dalam suatu periode tertentu sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapka.

b. Menejemen Operatif ( Operative Management ). Bidang kegiatan ini disebut juga


management of operative function yakni kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan dan
mebina agar dalam mengerjakan pekerjaan yang menjadi beban tugas masing-masing setiap
orang melaksanakannya dengan tepat dan benar. Keiatan-kegiatan ini meliputi :

1). Tata Usaha, yaitu kegiatan menghimpun, mencatat, menggandakan, mengirim dan
menyimpan berbagai data btau informasi untuk keperluan organisasi.

2) Perbekalan, yaitu kegiatan mengadakan, mengatur dan memelihara berbagai alat yang
diperlukan dalam melakukan kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.

3) Kepegawaian, yaitu kegiatan penerimaan, penempatan/penggunaan,


pengembangan/pembinaan dan pemberhentian personal dalam suatu organisasi kerja.

4)  Keuangan, yaitu kegiatan pencatatan masuk dan keluarnya uang dalam suatu organisasi
kerja.

5) Hubungan masyarakat, yaitu kegiatan menciptakan hubungan yang harmonis dengan


masyarakat atau fihak-fihak tertentu di luar organisasi tersebut agar mendapatkan dukungan
terhadap pelaksanaan kerja yang telah direncanakan.

Kedua fungsi administrasi itu saling berhubunagn dan tidak bisa dipisahkan antara satu
dengan yang lain. Dalam pelaksanaan kegiatan fungsi menejemen operatif  agar berjalan
secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan selalu diikuti oleh
kegiatan fungsi menejemen administratif. Untuk lebih jelasnya hubungan kedua fungsi
tersebut dalam proses administrasi dapat digambarkan seperti pada skema dibawah ini.

SKEMA  :  Hubungan antara Fungsi Menejemen Administratif dengan Fungsi  Menejemen


Oeratif

Proses Administrasi

Perencanaan Tata Usaha


Pengorganisasian Kepegawaian

Bimbingan
Tujuan
Koordinasi
Keuangan
Kontrol
Perbekalan
Penilaian
Hubungan M

Masyarakat

3. Fungsi Umum Administrasi Pendidikan dan Penerapannya di Sekolah

Sebagaimana yang telah dirumuskan di atas, bahwa administrasi pendidikan diartikan sebagai
proses pengendalian kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan penidikan yang
berlangsung di suatu sekolah. Dengan demikian jelas bahwa fungsi administrasi tersebut
mengarah dan menggerakan agar organisasi sekolah dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai.

Mengenai fungsi umum administrasi tersebut telah banyak sarjana merumuskannya dengan
perumusan yang berbeda- beda diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Henry Fayol. Ia merupakan ahli pertama yang menulis tentang teori administrasi dan
menejemen dalam bukunya yang dalam bahasa Inggeris berjudul ” General and Industrial
Management ” yang terbit pada tahun 1939 dan merupakan terjemahan dalam bahasa
Perancis yang telah terbit pada tahun 1916. dalam bukunya yang membahas fungsi-fungsi
administrasi dan menejemen, Fayol mengatakan bahwa fungsi-fungsi adminsitrasi dan
menejemen itu adalah :

1)      Planning ( Perencanaan )

2)      Organizing ( Pengorganisasian )

3)      Commanding ( Pemberian komando )

4)      Coordinating ( Pengkoordinasian 0

5)      Controlling ( Pengawasan )

b. Luther M. Gullick, sarjana ini dalam karyanya  ” Paper on The Science of Administration ”
mengatakan bahwa fungsi-fungsi organik adminsitrasi dan menejemen adalah :

1)      Planning ( Perencanaan )

2)      Organizing ( Pengorganisasian )

3)      Staffing ( Pengadaan tenaga kerja )


4)      Directing ( Pemberian bimbingan )

5)      Coordinating ( Pengkoordinasian )

6)      Reporting  ( Pelaporan )

7)      Budgeting ( Penganggaran )

Rangkaian fungsi-fungsi administrasi tersebut lebih dikenal dengan akronimnya POSDCORB

c. Harold Koonts dan Cyrill O. Donnel, kedua orang sarjana ini dalam buku mereka yang
berjudul “ Principle of Management  ” mmengklaisfikasikan fungsi-fungsi administrasi dan
menejemen tersebut adalah sebagai berikut :

1)      Planning ( Perencanaan )

2)      Organizing ( Pengorganisasian )

3)      Staffing ( Pengadaan tenaga kerja )

4)      Directing ( Pemberian bimbingan )

5)      Controlling ( Pengawasan )

d. John F Mee, seorang guru besar dalam ilmu menejemen mengkalsifikasikan fungsi-fungsi
administrasi menejemen itu adalah :

1)      Planning ( Perencanaan )

2)      Organizing ( Pengorganisasian )

3)      Motivating ( Pemberian motivasi )

4)      Controlling ( Pengawasan )

e. S.P. Siagian dalam bukunya ” Filsafat Administrasi ” berpendapat bahwa fungsi-fungsi


organik administrasi dan menejemen itu adalah :

1)      Perencanaan ( Planning )

2)      Pengorganisasian ( Organising )

3)      Pemberian motivasi ( Motivating )

4)      Pengawasan ( Controlling )

5)      Penilaian ( Evaluating )

f. Hadari Nawawi, dalam bukunya berjudul ” Administrasi Pendidikan ” mengklasifikasikan


fungsi-fungsi administrasi menejemen tersebut sebagai berikut :
1)      Perencanaan ( Planning )

2)      Pengorganisasian ( Organizing )

3)      Bimbingan ( Directing )

4)      Koordinasi ( Coordinating )

5)      Pengawasan ( Controlling )

6)      Komunikasi ( Comunicating )

Setelah kita menganalisa berbagai teori mengenai fungsi-fungsi administrasi dan menejemen
yang dikemukakan oleh para sarjana tersebut, maka dapatlah kita simpulkan hal-hal sebagai
berikut :

Pertama, bahwa pada hakekatnya terdapat keseragaman cara berpikir dikalangan ahli
administrasi dan menejemen. Hal ini terutama terbukti dari adanya tiga fungsi yang disebut
oleh semua sarjana tersebut. Fungsi-fungsi tersebut adalah perencanaan, pengorganisasian
dan pengawasan. Kedua, bahwa sesungguhnya dalam berbagai kelasifikasi yang dibuat tidak
terdapat perbedaan yang prinsipil hanya perbedaan yang bersifat situasional dan
terminologislah yang ada. Ketiga adanya trend of thought yang seirama dikalangan para ahli
tersebut.

Sedangkan bagi penulis sendiri fungsi-fungsi administrasi dan menejemen adalah :

1)      Perencanaan

2)      Pengorganisasian

3)      Bimbingan dan motivasi

4)      Koordinasi

5)      Pengawasan

6)      Penilaian

Fungsi-fungsi admimistrasi tersebut sangat menentukan sekali bagi tercapai tidaknya missi
yang diemban sekolah dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yaitu manusia Indonesia
yang dicita-citakan sebagaimana yang dikehendaki di dalam tujuan pendidikan nasional.

B. Sistem dan Struktur Organisasi sekolah

1. Pengertian system dan Organisasi sekolah

Banyak sekali difinisi-difinisai tentang organisasi. Di bawah ini diketengahkan beberapa


difinisi.
a. Organisasi didifinisikan sebagai setiap bentuk perseketuan antara dua orang atau lebih
yang bekerja sama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian sesuatu tujuan yang
telah ditentukan dalam ikatan manaterdapat seorang/beberapa orang yang disebut atasan dan
seseorang/sekelompok orang yang disebut bawahan ( S.P. Siagian, 1979 )

b. Organisasi diartikan sistem kerjasama sekelompok orang unutk mencapai tujuan bersama
( Hadari Nawawi, 1985 ).

Dari difinisi diatas jelas bahwa organisasi sekolah adalah merupakan bentuk atau sistem
kerjasama dari pada sekelompok orang yang terikat secara formal oleh tujuan
pendidikan. Pengertian bentuk menunjukan pada model sedangkan pengertian sistem
menunjukan pada suatu kebulatan dari unsur-unsur atau komponen-komponen yang terdapat
dalam bentuk kerjasama tersebut dimana antara satu dengan lainnya mempunyai hubungan
fungsional yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Bentuk dan sistem
kerja sama tersebut akan tergambar dalam struktur organisasi sekolah.

2. Fungsi dan Tujuan Organisasi Sekolah

Istilah fungsi banyak digunakan dalam bahasa sehari-hari maupun dalam bahasa ilmiah
dengan arti yang berbeda-beda. Menurut ahli antropologi  M.E.Spiro dalam
( Koentjaraningrat, 1996 ) fungsi mengandung arti sebagai berikut :

a.  Menerangkan fungsi itu sebagai hubungan antara sesuatu hal dengan suatu tujuan tujuan
tertentu ( misalnya mobil mempunyai fungsi sebagai alat untuk mengangkut manusia atau
barang dari suatu tempat ke tempat lainnya )

b.  Menjelaskan kaitan antara suatu hal ( X ) dengan hal lain ( Y ), sehingga apabila nilai S
berubah, maka nilai Y yang ditentukan oleh X, juga berubah.

c. Menerangkan hubungan yang terjadi antara suatu hal dengan hal-hal lain dalam suatu
sistem yang terintegrasi  ( suatu bagian dari organisme yang berubah menyebabkan
perubahan pada berbagai bagian yang lain dan malahan dapat menyebabkan perubahan dari
seluruh organisasi ).

Fungsi dalam arti yang pertama merupakan istilah yang umum, baik dalam bahasa ilmiah,
maupun dalam bahasa sehari-hari. Fungsi dalam arti yang kedua sering digunakan dalam
ilmu pasti maupun statistik. Sedangkan fungsi dalam arti yang ketiga sering digunakan dalam
istilah ilmu adminsitrasi dan menejemen.

Sedangkan fungsi dalam tulisan ini mengandung arti yang pertama yaitu sebagai alat
dalam membantu kelancaran pelaksanaan tugas pokok sekolah. Sekolah  sebagai organisasi
kerja di bidang pendidikan  mengemban tugas pokok dan tugas penunjang  dalam rangka
mencapai visi, misi dan tujuan lembaga. ” Tugas pokok sekolah adalah menyelenggarakan
proses belajar mengajar agar berjalan dengan baik dan lancar. Sedangkan tugas penunjang
adalah tugas yang berkenaan dengan pengendalian tugas pokok tersebut agar dapat berjalan
sesuai dengan tujuan yang diharapkan” ( Zuldafrial, 1996 : 16 ). Tugas pokok tersebut di
sekolah diselenggarakan oleh guru sedangkan di perguruan tinggi dilaksanakan oleh dosen.
Tugas penunjang yang berkenaan dengan pengendalian tugas pokok dijalankan oleh
pimpinan dan staf sekolah atau tenaga administrasi, yang berfungsi agar guru atau dosen
dapat mengajar dan siswa atau mahasiswa dapat belajar dengan baik, sehingga tujuan dalam
proses belajar mengajar dalam rangka mewujudkan misi sekolah dapat tercapai secara efektif
dan efisien.

Tujuan akhir dari suatu organisasi sekolah sebagai lembaga pendidikan formal baik pada
jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi adalah sebagaimana
yang tercantum di dalam undang-undang pendidikan nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan nasional pada bab II Dasar, Fungsi dan Tujuan  pasal 3 yang berbunyi : 
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa , berahlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kereatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.        

Tujuan itu bersifat ideal menggambarkan tentang kualitas manusia Indonesia yang dicita-
citakan sebagai hasil dari proses pendidikan. Oleh karena itu dalam kenyataannya sulit untuk
dicapai. Sehubungan dengan itu maka tujuan yang bersifat umum itu, perlu dijabarkan
kembali ke dalam tujuan yang bersifat khusus, sehingga di dalam prakteknya mudah unutk
dicapai. Dalam kenyataannya tujuan pendidikan nasional itu dijabarkan ke dalam tujuan
institusional sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan masing-masing. Tujuan institusional
itu dijabarkan kembali ke dalam tujuan kurikuler. Selanjutnya tujuan kurikuler dijabarkan
kembali ke dalam tujuan instruksional sesuai dengan topik- topik pokok bahasan yang
diajarkan sebagaimana yang terdapat di dalam kurikulum atau garis-garis besar program
pengajaran.

Dalam kegiatan proses belajar mengajar guru atau dosen perlu merumuskan tujuan
instruksional khusus yang dapat dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Secara hirarchis
tujuan pendidikan itu dapat diurutkan sebagai berikut :

a. Tujuan Pendidikan Nasional

b. Tujuan Institusional

c. Tujuan Kurikuler

d. Tujuan Instruksional umum

e. Tujuan Instruksional khusus ( Zuldafrial, 1995 )

Dengan demikian tujuan pendidikan yang di atas, merupakan kulminasi dari pada tujuan
pendidikan yang dibawahnya. Tujuan pendidikan yang dibawahnya merupakan tujuan antara
yang harus dicapai dengan kata lain keberhasilan pendidikan tergantung pada keberhasilan
dalam pencapaian tujuan pendidikan antara.

Dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan itu, maka kegiatan proses belajar mengajar di
sekolah harus dilakukan secara sadar, sistimatis dan terencana ( Zuldafrial, 1999 ). Oleh
karena itu kegiatan belajar mengajar harus dikelola dengan sebaik-baiknya agar kegiatan itu
terarah dan tidak menyimpang dari sasaran yang ingin dicapai sesuai dengan target waktu
yang telah ditentukan sebagaimana yang dituntut dalam kurikulum.
3. Bentuk dan Struktur Organisasi Sekolah

Secara umum bentuk organisasi kerja dapat dikelompokan ke dalam empat model yaitu : a)
Organisasi Lini ( Line Organization ) b) Organisasi Staf ( Staff Organization ) c) Bentuk
Gabungan ( Line and Staff  Organization ) d) Organisasi Fungsional ( Fungsional
Organization ).

a.   Organisasi Lini ( Line Organization )

Dalam model ini semua hak dan kekuasaan berada pada pimpinan. Personal yang lain disebut
bawahan yang tidak mempunyai hak dan kekuasaan sekecil apapun karena hanya
berkedudukan sebagai pelaksana tugas dari atasan. Tidak dibenarkan adanya inisiatif dan
kereativitas  semua tugas dilaksanakan sebagaimana diperintahkan. Dalam mewujudkan kerja
bawahan hanya diserahi tanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya kepada atasan yang
memberikan tugas tersebut. Saluran perintah dan penyampaian tanggung jawab dalam
organisasi model ini, dilakukan melalui  prosedur dari atas ke bawah atau sebaliknya. Dengan
kata lain perintah datang dari atasan dan bawahan bertugas melaksanakan tugas tersebut
tanpa membantah dan tanpa kesalahan sesuai dengan yang diperintahkan. Sebaliknya
bawahan  sebagai pelaksana harus menyampaikan tanggung jawab pelaksanaan tugas tersebut
persis seperti yang diperintahkan.

Bentuk organisasi ini mempunyai kebaikan sebagai berikut :

1)      Proses pengambilan keputusan dapat berjalan dengan cepat, karena jumlah orang yang
perlu diajak berkonsultasi sedikit.

2)      Rasa solidaritas para anggota organisasi pada umumnya masih besar karena saling
kenal mengenal.

3)      Disiplin biasanya masih tinggi.

Sedangkan kelemahan-kelemahan bentuk organisasi ini antara lain :

1)      Tujuan organisasi sedikit banyaknya didasarkan atas tujuan pribadi pimpinan tertinggi
dari organisasi.

2)      Kecenderungan bagi pimpinan organisasi untuk beertindak diktatoris/otokratis cukup


besar karena organisasi dipandang sebagai milik pribadi dan oleh karenanya kemauannya
yang harus dituruti.

3)      Seluruh organisasi terlalu tergantung kepada seseorang sehingga kalau seseorang itu
tidak mampu melaksanakan tugasnya, maka seluruh organisasi itu terancam oleh ketidak
langsungan hidupnya.

4)      Kesempatan bagi para anggota organisasi untuk mengembangkan sepesialisasi sangat
terbatas.

b.   Organisasi Staff ( Staff Organization )


Dalam organisasi model ini, semua hak kekuasaan dan tanggung jawab dibagi habis pada
satuan kerja yang ada secara bertingkat, setiap satuan kerja memperoleh sebagian hak dalam
menentukan kebijaksanaan sepanjang tidak bertentangan dengan kebijakan umum dari pucuk
pimpinan. Hak tersebut berkenaan dengan bidang tugasnya masing-masing. Dengan kata lain
wewenang dan tanggung jawab dilimpahkan secara luas, sehingga pucuk pimpinan
berkedudukan sebagai koordinator. Tanggung jawab disampaikan secara bertingkat sesuai
dengan hak dan kekuasaan yang dilimpahkan. Dalam organisasi model ini setiap personal
mendapat kesempatan yang sama untuk menyampaikan pendapatnya, ide/gagasan atau saran-
sarannya, melalui atasan dalam satuan kerjanya masing-masing. Kereativitas dan inisiatif
mendapat tempat yang sewajarnya dalam melaksanakan perintah atau tugas-tugas yang
diterima dari pimpinan.

c.   Bentuk Gabungan ( Line and Staff Organization )

Model ini merupakan gabungan dari kedua model di atas, menempatkan pucuk pimpinan
sebagai pemegang hak dan kekuasaan tertinggi dan terakhir. Tidak semua hak kekuasaan dan
tanggung jawab dibagi habis pada satuan kerja yang ada, dalam arti pelimpahan wewenang
dan tanggung jawab dilakukan secara terbatas. Tugas-tugas bersifat prinsipil tetap berada
pada atasan/pucuk pimpinan. Pimpinan satuan kerja sebagai staff atau pembantu atasan
memperoleh wewenang atau kekukasaan dalam bidang kerja masing-masing sepanjang tidak
berhubungan dengan tugas-tugas yang bersifat prinsipil yang menjadi wewenang atau
kekuasaan pucuk pimpinan.

Dalam mebantu pucuk pimpinan dapat dibedakan dua jenis staff berdasarkan fungsinya
sebagai berikut :

1)      Staf sebagai penasehat ( Advisory staff atau advisory Committee )

Anggota staf sebagai pembantu pimpinan tidak mempunyai kewenangan dalam menetapkan
keputusan berupa kebijaksanaan organisasi. Staf berfungsi sebagai penasehat yang dalam
menjalankan tugasnya dilakukan dengan memberikan bahan-bahan pertimbangan, saran-
saran dan pendapat agar pucuk pimpinan dapat menetapkan keputusan secara baik dan tepat.
Bahan pertimbangan, saran-saran dan pendapat itu disampaikan baik diminta maupun tidak
oleh pucuk pimpinan. Dengan demikian kekuasaan dan tanggung jawab tertinggi dan terakhir
pada pucuk pimpinan.

2)      Staf Eksekutif ( Executive Staff )

Anggota staf sebagai pembantu pucuk pimpinan memperoleh kewenangan dalam menetapkan
keputusan sepanjang tidak bertentangan dengan kebijaksanaan pokok dari pimpinan.
Kewenangan staf dalam mengambil keputusan terbatas dalam bidangnya masing-masing dan
bilamana berkenaan dengan tugas-tugas yang bersifat prinsipil kewenangan itu dilaksanakan
setelah mendapat persetujuan dari pucuk pimpinan, sebelum ditetapkan sebagai keputusan
staf sebagai pejabat yang lebih rendah kedudukannya dalam organisasi.

Berdasarkan kedua jenis staf tersebut di atas, maka organisasi tipe lini dan staf ini disebut
organisasi berbentuk komite ( Committee  Organization )

Kebaikan-kebaikan dari pada organisasi ini antara lain :


a)      Adanya pembagian tugas yang jelas antara orang-orang yang melaksanakan tugas-tugas
pokok dan tugas-tugas penunjang

b)      Bakat yang berbeda dari para anggota organisasi dapat berkembang menjadi suatu
sepesialisasi.

c)      Koordinasi mudah dijalankan dalam setiap kelompok golongan karyawan itu.

d)      Disiplin serta moral biasanya  tinggi karena tugas yang dilaksanakan oleh seorang
sesuai dengan bakat, keahlian, pendidikan dan pengalaman.

e)      Penerapan prinsip the right man in the right place lebih mudah dijalankan.

f)      Bentuk organisasi dapat dikembangkan oleh setiap organisasi yang bagaimana besar
pun, apapun tujuannya dan betapa komplek pun struktur organisasinya.

Sedangkan kelemahan-kelemahan organisasi model ini adalah :

a)  Bagi para pelaksana tingkat operasional tidak selalu jelas yang mana nasehat. Artinya
orang-orang ini dihadapkan pada sua macam atasan. Pertama atasan yang telah ditentukan
dalam line of command yang mempunyai hak memerintah ( line outhority ). Kedua para
pelaksana operasional itu pun dihadapkan pula pada pimpinan staf yang meskipun hanya
berhak memberikan nasehat, perlu pula ditaati karena nasehat itu didasarkan pada keahlian
dan wewenang fungsional ( Fungsional authority ).

b)  Perintah dan hiararki  lini tidak selalu seirama dengan naehat dari hirarki staf, karena
belum tahu kedua macam hirarki ini memandang sesuatu hal dari kaca mata yang sama.

d.  Organisasi Fungsional ( Fungsional Organization )

Dalam organisasi tipe ini pembagian hak dan kekuasaan dilakukan berdasarkan fungsi yang
diemban oleh satuan kerja dan terbatas pada tugas-tugas yang memerlukan keahlian khusus.
Oleh kerena itu personal yang diangkat dan menerima wewenang untuk menjalankan
kekuasaan itu diserahkan pada orang yang mempunyai keahlian dalam bidang kerja masing-
masing. Wewenang yang dilimpahkan dibatasi mengenai bidang teknis yang memerlukan
keahlian tertentu secara khusus. Misalnya fungsi kesehatan di sekolah dilaksanakan oleh
satuan kerja yang disebut usaha kesehatan sekolah dengan pejabatnya harus seorang yang ahli
antara lain dokter atau sekurang-kurangnya mantri kesehatan /perawat.

Adapun kebaikan-kebaikan bentuk organisasi ini antara lain :

1)  Sepesialisasi para karyawan dipergunakan semaksimal-maksimalnya.

2)  Solidaritas antara orang-orang yang fungsi yang sama pada umumnya tinggi

3)  Moral serta disiplin orang-orang yang menjalankan fungsi yang sama pada umumnya
tinggi

4)  Koordinasi antara orang-orang dalam satu fungsi mudah dijalankan.


Sedangkan kelemahan-kelemahannya antara lain :

1)  Orang terlalu mensepesialisasikan diri dalam satu bidang kegiatan tertentu, sehingga sukar
unutk mengadakan tour of duty dan tour of area tanpa melalui pendidikan yang intensif
terlebih dahulu.

2)  Orang-orang yang bergerak dalam satu bidang fungsi tertentu terlalu mementingkan
fungsinya saja, sehingga koordinasi yang bersifat menyeluruh sukar unutk dijalankan.

4. Kedudukan guru dalam Struktur Organisasi Sekolah

Sekolah sebagai suatu organisasi kerja merupakan bentuk atau sistem kerjasama sekelompok
orang dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sesuai dengan jenjang
dan jenis pendidikannya masing-masing. Sebagai suatu sistem kerjasama maka, setiap
personal sekolah mempunyai kedudukan dan posisi masing-masing sesuai dengan satuan
kerjanya dalam struktur organisasi sekolah. Demikianpula guru sebagai personal yang ada
dan terlibat di dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar di sekolah. Kedudukan guru di
dalam satuan kerja yang tergambar di dalam struktur organisasi sekolah tersebut menuntut
guru unutk melaksanakan tugas tambahan selain tugas mengajar.

Bagi guru yang mendapat tugas tambahan membantu Kepala Sekolah mengatur program
pengajaran, disamping tugas pokoknya melaksanakan pendidikan dan pengajaran, melakukan
kegiatan :

a)      Penyusunan jadwal kegiatan sekolah

b)      Penyusunan pembagian tugas guru

c)      Penyusunan jadwal pelajaran

d)      Penyusunan jadwal kegiatan evaluasi belajar

e)      Penyusunan laporan pelaksanaan pengajaran secara terbuka

Bagi guru mendapat tugas tambahan membantu Kepala Sekolah di bidang kesiswaaan
melakukan kegiatan :

a)      Penyusunan program pembinaan kesiswaan

b)      Pelaksanaan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa/OSIS dalam


rangka menegakan disiplin dan tata tertib sekolah

c)      Pengarahan dalam pemilihan pengurus OSIS

d)      Pembinaan pengurus OSIS dalam berorganisasi

e)      Penyusunan pembinaan siswa secara berkala dan insendental

f)        Pemilihan calon penerima bea siswa bagi siswa yang berbakat.
Bagi guru yang mendapat tugas tambahan membantu Kepala Sekolah sebagai wali kelas
melakukan kegiatan :

a)      Penyusunan laporan keadaan kelas pada akhir tahun ajaran

b)      Pembuatan jadwal pelajaran kelas

c)      Pembuatan statistik bulanan siswa

d)      Pencatatan jumlah kehadiran siswa mingguan dan bulanan

e)      Pencatatan penerimaan uang SPP

f)        Pengisian daftar nilai siswa

g)      Pendataan alamat siswa

h)      Pembuatan catatan khusus tentang siswa

i)        Pencatatan mutasi siswa

Bagi guru yang mendapat tugas membantu Kepala Sekolah di bidang perpustakaan sekolah
melakukan kegiatan :

a)      Perencanaan pengaaan buku

b)      Pengurusan pelayanan perpustakaan

c)      Perencanaan pengembangan perpustakaan

d)      Pemeliharaan dan perbaikan buku/bahan pustaka

e)      Penyusunan laporan bulanan

Bagi guru yang mendapat tugas tambahan membantu Kepala Sekolah sebagai Ketua
jurusan/Kepala Instalasi melakukan kegiatan :

a)      Penyusunan program pembinaan dan pengembangan jurusan

b)      Koordinasi penggunaan laboratorium/ tempat praktek

c)      Peningkatan prestasi dalam jurusan yang bersangkutan

d)      Observasi dan evaluasi kemajuan dan kemampuan siswa dalam jurusan yang
bersangkutan.

e)      Penyusunan laporan perkembangan jurusan/instalasi

Bagi guru yang mendapat tugas tambahan membantu Kepala Sekolah untuk mengajar
praktek, melakukan kegiatan :
a)      Praktek di laboratorium/di tempat praktek

b)      Pengembangan alat praktek di laboratorium/tempat praktek

c)      Pemeliharaan alat praktek laboratorium/ praktek kejurusan

d)      Perencanaan kegiatan praktek

e)      Penyiapan bahan/alat untuk pelajaran praktek sesuai dengan jurusannya

f)        Pengkoordinasian kegiatan praktek

g)      Perencanaan kebutuhan bahan/alat praktek

h)      Pengawasan pelaksanaan praktek

i)        Koordinasi dan kerjasama dengan masyarakat/dunia usaha dalam rangka praktek siswa

j)        Penyusunan laporan kemajuan praktek siswa

Bagi guru yang mendapat tugas tambahan membantu Kepala Sekolah di bidang hubungan
masyarakat, melakukan kegiatan :

a)      Pengaturan dan penyelenggaraan hubungan sekolah dengan orang tua/wali siswa

b)      Pembinaan hubungan antar sekolah dengan komite sekolah

c)      Pengembangan hubungan antara sekolah dengan lembaga pemerintah, dunia usaha dan
lembaga sosial lainnya.

d)      Pemberian informasi tentang keadaan sekolah kepada masyarakat lingkungannya.

e)      Pertemuan/konsultasi dengan dunia usaha

f)        Penyusunan laporan pengembangan hubungan antara sekolah dengan masyarakat

Bagi guru yang mendapat tugas tambahan membantu Kepala Sekolah di bidang bimbingan
dan penyuluhan melakukan kegiatan :

a)      Penyusunan dan pelaksanaan program bimbingan penyuluhan yang meliputi waktu
kegiatan, metode bimbingan dan penyuluhan, peralatan dan biaya, serta petugas bimbingan
dannpenyuluhan.

b)      Koordinasi dengan wali kelas guna penanggung jawab bidang pembinaan kesiswaan
dan orang tua/wali murid

c)      Penyusunan dan pelaksanaan program kerjasama dengan instansi lain yang relevan baik
pemerintah maupun swasta.

d)      Evaluasi pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan


e)      Penyusunan dan pemberian saran dan pertimbangan pemilihan jurusan bagi siswa.

1. Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab guru dalam Administrasi Sekolah

Hak adalah imbalan yang harus diterima oleh seseorang atas kewajiban yang telah
dilaksanakannya dengan baik. Sedangkan kewajiban adalah kegiatan yang harus dilakukan
oleh seseorang karena imbalan yang diterimanya.

Tanggung jawab adalah beban yang harus dipikul oleh seseorang dengan sebaik-baiknya
sesuai dengan posisi atau jabatannya yang diembannya.

Hak, kewajiban dan tanggung jawab guru dalam administrasi pendidikan adalah sesuai
dengan batasan administrasi pendidikan sebagaimana telah dijelaskan di atas adalah imbalan,
kegiatan yang harus dilakukan dan beban yang harus dipikul oleh seorang guru sebagai salah
satu komponen yang yang terintegrasi dengan komponen lainnya di dalam suatu proses
kerjasama yang berlangsung di sekolah dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

Sadapun hak seorang guru sebagai pendidik  dan pengajar adalah berhak memperoleh :

a.    Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai

b.   Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.

c.    Pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas

d.  Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas atas hasil kekayaan
intelektual dan

e.  Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, fasilitas pendidikan untuk menunjang
kelancaran pelaksanaan tugas.

Kewajiban guru sebagai pendidik dan pengajaran adalah :

1. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kereatif dinamis dan


dialogis.

2. Mempunyai komitmen secara profesional unutk meningkatkan mutu pendidikan dan

3. Memberikan teladan dan menjaga nama baik lembaga profesi, dan  kedudukan sesuai
dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Sedangkan yang menjadi tanggung jawab guru sebagai pendidik dan pengajar adalah
membawa anak didiknya ke tujuan pendidikan yang ingin dicapai melalui proses belajar
mengajar yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dengan
kurikulum sebagai alatnya yang telah disusun secara terencana, sistimatis dan
berkesinambungan sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan masing-masing.

Tujuan akhir dari pendidikan itu adalah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang telah
dirumuskan yang pada intinya mengandung karekteristik sebagai berikut warganegara yang
beriman dan bertakwa lepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti dan berahlak  mulia,
cerdas, terampil dan punyai rasa kebangsaan yang tinggi.

Sedangkan keterampilan yang dituntut sebagai hasil dari suatu proses pendidikan adalah
sesuai dengan tujuan dari lembaga dimana anak didik tersebut belajar. Bila ia seorang
mahasiswa di suatu lembaga tenaga kependidikan seperti STKIP maka keterampilan yang
diharapkan dari lulusannya adalah terampil dalam mengajarkan mata pelajaran yang menjadi
program studi/jurusannya. Bila ia seorang mahasiswa pada Fakultas Sosial dan Politik, maka
begitu menyelesaikan studinya ia diharapkan terampil dalam berpolitik. Bila ia seorang
mahasiswa kedokteran., maka setelah lulus di kedokteran ia diharapkan terampil mengobati
pasiennya.

Dengan demikian tuntutan keterampilanm sebagai hasil dari suatu proses pendidikan adalah
keterampilan yang berkaitan dengan jabatan profesi yang akan dipegangnya di masyarakat
setelah ia menyelesaikan studinya si suatu lembaga pendidikan formal.

Sehubungan dengan uraian di atas, maka untuk dapat melaksanakan tanggung jawabnya
dengan sebaik-baiknya, maka seorang guru harus profesional. Ia harus memiliki kompetensi
keguruan dan keilmuan sesuai dengan bidang studi yang diajarkanya dan terus menerus mau
dan mampu mengembangkan dirinya dan punya prinsip belajar sepanjang hidup dan yang
sangat penting adalah loyalitas dan semangat pengabdian yang tinggi terhadap jabatan
profesinya.

PERANAN GURU DALAM


ADMINISTRASI
SEKOLAH MENENGAH
Januari 22, 2011 Tinggalkan Komentar

“Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, dia telah berjuang jauh sebelum kesadaran
nasionalisme itu lahir pada 28 Oktober 1928”

(Anonim)

_____________________________

PENDAHULUAN

Peranan guru sangat urgen bila kita berada dalam lingkungan akademik yang menggunakan
istilah ini dalam kesehariannya. Bagaimanapun, seorang guru tidak sekedar mengajarkan
sebuah bidang studi yang menjadi keahliannya.
Guru dalam menyelenggarakan pengajaran di kelas tidak terlepas dari proses administrasi di
lingkungannya. Semenjak ia belum mengajar dia harus melakukan pengkajian atas kurikulum
yang digunakannya. Berupaya agar sebuah kurikulum bukan hanya sebuah sebuah konsep
semata, namun memberikan semacam pengalaman belajar yang nyata bagi siswanya sehingga
konsep belajar sepanjang hayat akan senantiasa tertanam.

Bila seorang telah melaksanakan peranan dengan baik dalam proses administrasi sekolah,
maka diharapkan proses pendidikan berhasil melahirkan generasi muda yang mumpuni demi
kelangsungan bangsa kita ini kedepannya.

Penulis akui, adanya ketidaksingkronya dalam makalah ini diantara adalah pengambilan
contoh terhadap kurikulum GBPP yang digunakan berbeda dengan kurikulum KTSP yang
kita gunakan sekarang ini. Bagaimanapun penulis harapkan bisa melakukan penyesuaian
dengan baik, sehingga tidak menghilangkan arti dari makalah ini yang “pure” nya.

Beberapa hal yang kami terangkan dalam makalah ini merupakan sebuah sistem (artinya
dilakukan secara berurutan agar tidak terjadi trouble dalam pengimplentasianya) yang
diharapkan dilakukan oleh guru, demi proses pengajarannya sampai pada harapan oleh
sisdiknas (sistem pendidikan nasional) itu sendiri.  Pengertian administrasi dan kurikulum
kami masukkan ke dalam makalah ini tak lepas agar pembaca mengerti tentang istilah yang
akan sering kami pergunakan dalam makalah ini. Jadi, penulis harapkan ada “semacam
kesepahaman.”

PENGERTIAN KURIKULUM

Mauritz Johnson (tujuan), Mac Donald, Beuchamp, dan Taba (rencana). Jadi beberapa
praktisi pendidikan di atas memandang kurikulum sebagai tujuan dan rencana. Sebagai
tujuan, kurikulum dilihat dari rentetan hasil belajar (tujuan pengajaran). Bila meninjau dari
aspek rencana, kurikulum dipandang sebagai rencana tertulis (apa yang diundang-undangkan,
atau diatur oleh pemerintah) dan rencana fungsional (apa yang disusun dan disampaikan guru
dalam proses mengajar; nanti kaitannya dalam administrasi kurikulum).

Dalam arti yang singkat, kurikulum adalah kumpulan mata pelajaran. Namun, bila dilihat
aspek yang lebih luas di dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005, tentang
Standar Nasional Pendidikan, dinyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Dalam makalah ini, kurikulum diartikan menurut PP di atas dimana kurikulum merupakan
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Pedoman berarti adanya suatu sistimatik dalam proses mengajar, kegiatan belajar juga berarti
guru menciptakan sebuah pengalaman belajar yang diterima oleh siswa.

ADMINISTRASI KURIKULUM

Administrasi Kurikulum memiliki tujuan, yaitu:

1.       Membantu para pelaksana pendidikan dalam memahami cara merencanakan,


mengorganisasikan, melaksanakan, mengendalikan, serta menilai proses belajar mengajar di
sekolah.
2.       Meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan pendidikan dengan lingkungan sebagai
sumber belajar dan kebutuhan siswa untuk bekal hidup di masyarakat.

Untuk itu biasanya perencanaan kurikulum pada tingkat pusat meliputi:

1.        Penyusunan kurikulum dan kelengkapan pedoman yang terdiri atas:

a)  Ketentuan-ketentuan pokok.

b)  Garis-garis besar program pengajaran.

c)  Pedoman pelaksanaan kurikulum.

2.        Pedoman teknis pelaksanaan kurikulum, seperti pedoman dan penyusunan kalender
pendidikan, pedoman penyusunan program pengajaran, pedoman penyusunan satuan acara
pengajaran, pedoman penyusunan satuan pengajaran, pembagian tugas guru, dan penyusunan
jadwal pelajaran.

Pada tataran di bawah departemen, kurikulum sebagai sebuah rencana kembali mengalami
perincian seperti:

1.        Penyusunan kalender pendidikan untuk setiap tahun ajaran, yang memuat diantaranya:
a) permulaan dan akhir tahun ajaran; b) penerimaan siswa baru dan persiapan tahun ajaran; c)
kegiatan pada hari-hari pertama masuk sekolah; d) hari-hari belajar efektif; e) hari-hari libur
(hari libur umum, hari libur khusus, hari libur semester) f) Ulangan umum semesteran, UN,
Pengisian dan Pembagian raport.

Berikutnya pada bagian yang menjadi pelaksana sesungguhnya dari kurikulum itu (sekolah),
seperti: a) pembuatan kalender pendidikan untuk tingkat sekolah berdasarkan kalender
pendidikan tingkat kanwil. B) penyusunan mata pelajaran untuk sekolah. Kurikulum pada
tingkat sekolah kembali mengalami perincian, yaitu:

1. Tujuan Institusional Sekolah Menengah

Tujuan institusional sekolah menengah dijabarkan dari tujuan pendidikan nasional.

2. Struktur Program Sekolah Menengah

Struktur inti kurikulum di sekolah menengah, yaitu:

a)      Program Inti

Program ini diterapkan sampai kelas X SMA, program ini harus diikuti oleh semua siswa.

b)      Program Khusus

Program khusus ini diterapkan pada kelas XI atau semester 3 pada SMA. Terjadi penjurusan
dalam mata pelajaran, kita mengenal dengan IA, IS, dan Bahasa di SMA.
Perlu diperhatikan, bahwa kurikulum senantiasa berubah mengikuti perkembangan
masyarakatnya. Namun, secara umum tidak mengalami perubahan yang signifikan sehingga
pada beberapa komponennya sama saja.

3. Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP)

GBPP merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari dalam
pengajaran di sekolah. GBPP terdiri atas: a) tujuan kurikuler; b) tujuan intruksional umum; c)
bahan pengajaran (pokok bahasan, sub pokok bahasan, dan Uraian); d) Program (kelas,
semester, alokasi waktu); metode; e) metode; f) sarana/sumber; dan g) Penilaian.

PENGEMBANGAN KURIKULUM

Beberapa aspek dalam pengembangan kurikulum perlu diketahui oleh pendidik:

1. Prosedur Pembahasan Materi Kurikulum

Kurikulum yang dibuat oleh pemerintah masih berupa rencana tertulis, sementara dalam
pelaksanaan (rencana fungsional) dilakukan oleh guru. Materi yang disampaikan kepada
siswa perlu dibahas oleh guru melalui diskusi dengan sesama rekan guru satu bidang studi,
semua guru, atau dengan kepala sekolah. Dalam pembahasannya dapat dilakukan dengan
diskusi kelompok, seminar, lokakarya, dll.

2. Penambahan Mata Pelajaran Sesuai dengan Lingkungan Sekolah

Penambahan mata pelajaran dimungkinkan berdasarkan pasal 38 UU No. 2 Tahun 1989.


Mata pelajaran dapat ditambahkan oleh sekolah ke dalam kurikulum  yang disesuaikan
dengan lingkungan dan ciri khas satuan pendidikan bersangkutan. Namun hal tidak
mengurang kurikulum yang berlaku secara nasional.

Penambahan mata pelajaran haruslah melalui prosedur akademik, seperti:

a.           Harus ada pengkajian secara hati-hati tentang aspek filsafat, aspek
sosiologis/kebutuhan masyarakat; serta kecocokan dengan perkembangan anak.

b.          Harus memenuhi prinsip pembinaan dan pengembangan kurikulum, yaitu:

a)      Relevansi; (kesesuaian dengan lingkungan) relevansi terbagi atas: ke dalam


(keterpaduan di dalam lingkungan) dan ke luar (sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan
masyarakat.)

b)      Efektivitas; (peranan dalam pengembangan sekolah, dimana akan meningkatkan


keberhasilan sekolah secara kuantitatif dan kwalitatif).

c)      Efisiensi; (seberapa jauh lingkungan sekolah mendukung pelaksanaan pelajaran


tersebut, sehingga mampu mendayagunakan waku, biaya, dan sumber-sumber lainnya secara
optimal, cermat, dan tepat sehingga hasilnya memadai.)

d)     Kontinuitas (dapat dikembangkan lebih lanjut, sehingga menciptakan kesinambungan


antar jenjang pendidikan.)
e)      Fleksibilitas (memungkinkan terjadinya penyesuaian terhadap kondisi).

f)       Praktis (mudah untuk digunakan dengan alat dan biaya yng relatif murah)

Bila aspek di atas terpenuhi, maka ada prosedur administratif (prosedur akademik berjalan
beriringan, walau prosedur akademik harus lebih dahulu selesai agar mata pelajaran tersebut
dapat diakui dalam keilmuan.)  Prosedur administratif tersebut, terdiri atas:

a.       Usul penambahan datang dari berbagai pihak.

b.      Usul dibicarakan dalam rapat kelompok guru sejenis

c.       Untuk memberikan pertimbangan akademik, diundang narasumber yang dianggap


mampu memberi masukan.

d.      Dibentuknya tim kecil yang menyiapkan dokumen garis-garis besar program mata
pelajaran yang dibahas dalam rapat dewan guru.

e.       Jika disetujui, maka persetujuan ini diusulkan ke Kepala Bidang pada Kanwil
Depdiknas.

f.       Ka Kanwil mengeluarkan persetujuan penambahan mata pelajaran.

3. Penjabaran dan Penambahan Bahan Kajian Mata Pelajaran

Dalam pelaksanaan kurikulum sekolah dapar menambah kajian mengenai suatu mata
pelajaran dengan catatan tidak bertentangan dan mengurangi kurikulum yang telah
ditetapkan. Penjabaran ini dapat dilakukan oleh: a) guru bidang studi; b) kelompok guru
bidang studi; c) guru bersama kepala sekolah; d) dilakukan oleh pengawas; e) dilakukan oleh
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).

PELAKSANAAN KURIKULUM

1. Penyusunan dan Pengembangan Satuan Pengajaran

Satuan Pengajaran (SP) adalah persiapan mengajar secara mendetail per pokok bahasan yang
disusun secara sistematik berdasarkan Garis-Garis Besar Program Pengajaran yang telah ada
untuk suatu mata pelajaran tertentu.

Prosedur pengembangan SP, yaitu:

a.       Pengertian Penyusunan Program Pengajaran Semester

Merupakan pengembangan lebih lanjut dari GBPP masing-masing bidang studi.

b.      Tujuan Penyusunan Program Pengajaran Semester

a.          menjabarkan bahan pengajaran yang akan disajikan guru dalam PBM (Proses
Belajar-Mengajar)
b.         mengarahkan tugas yang harus ditempuh oleh guru agar pengajaran daat terlaksana
secara bertahap dengan tepat.

c.       Fungsi Program Pengajaran Semester

a.      sebagai pedoman penyelenggaraan pengajaran selama satu semeter.

b.      sebagai bahan dalam pembinaan guru yang dilakukan oleh kepala sekolah dan atau
pengawas sekolah.

d.      Langkah-langkah Penyusunan Program Pengajaran Semester

a.      pengelompokkan bahan pengajaran yang tercantum dalam GBPP.

b.      menghitung banyaknya satuan bahasan selama satu semeter

c.       menghitung banyaknya minggu efektif selama satu semeter

d.     mengalokasikan waktu berdasarkan untuk mengajar berdasarkan minggu efektif.

e.      mengatur pelaksanaan

2. Prosedur Penyusunan Satuan Pengajaran

a.        mengisi identitas mata pelajaran.

b.       menjabarkan tujuan pokok bahasan (TIU) menjadi TIK yang lebih khusus.

c.        Menjabarkan sub pokok bahasan sesuai dengan TIK

d.        Mengalokasikan waktu pengajaran

e.        Menentukan langkah-langkah penyampaian secara rinci

f.        Mengantisipasikan perbaikan pengajaran

3. Pengembangan Satuan Pengajaran

Pengembangan ini dapat berubah, pengurangan, penambahan, pengubahan, atau penggantian.


Hal ini tentu disesuaikan dengan perkembangan.

4. Penggunaan Satuan Pengajaran Bukan Buatan Guru Sendiri

Bila hal ini dilakukan oleh guru maka guru tersebut harus melakukan penyesuaian.
Penyesuaian dilakukan dengan pencocokan dengan GBPP, melakukan pertimbangan
(judgment), atau meminta tanggapan kepada orang lain yang sekirannya membantu.

5. Pelaksanaan Proses Belajar-Mengajar


Pengalokasian dan pengaturan sumber-sumber yang ada di sekolah untuk memungkinkan
proses belajar-mengajar itu dapat dilakukan oleh guru dengan sefektif mungkin. Dalam
melaksanakan proses belajar-mengajar, guru harus memperhatikan kesalahan perencanaan, di
samping untuk meningkatkan keprofesionalan guru.

6. Pengaturan Ruang Belajar

Pengaturan ini dilakukan untuk memudahkan siswa dalam menerima pelajaran yang
disampaikan oleh guru. Penataan harus sedemikian rupa, sehingga guru dan siswa dapat
bergerak secara leluasa.

7. Kegiatan Kokurikuler dan Ekstrakurikuler

Ada 3 kegiatan kurikuler, yaitu: intrakurikuler, kokurikuler, dan esktrakurikuler.

Intrakurkuler: kegiatan yang dilakukan berdasarkan penjatahan waktu sesuai dengan struktur
program.

Kokurikuler: kegiatan yang ditujukan untuk memperkaya pelajaran. Misalnya: penugasan,


pekerjaan rumah, dll.

Ekstrakurkuler: kegiatan di luar intrakurikuler yang ditujukan untuk memperluas


pengetahuan siswa, menambah ketrampilan, mengenal hubungan antara berbagai mata
pelajaran, menyalurkan bakat, minat, menunjang pencapaian tujuan kurikuler serta
melengkapi usaha pembinaan manusia Indonesia seutuhnya.

8. Evaluasi Hasil Belajar dan Program Pengajaran

a.       evaluasi hasil belajar

Berguna untuk memberikan berbagai informasi secara berkesanambungan dan menyeluruh


tentang proses dan hasil belajar yang telah dicapai siswa. Memperbaiki cara belajar,
memberitahukan perkembangan siswa, dan memberikan penilaian atas hasil belajar siswa.

b.      evaluasi program pengajaran

Tingkat keberhasilan program diukur dengan membandingkan hasil dengan target yang
dirumuskan dalam rencana. Hal ini penting untuk memperbaiki kinerja guru, dan merupakan
bentuk tanggung jawab guru kepada sekolah dan masyarakat.

ADMINISTRASI KESISWAAN

Administrasi kesiswaan dilakukan agar transformasi yang telah ditetapkan, dapat berlangsung
efektif dan efisien. Secara sederhana administrasi kesiswaan adalah mengatur kegiatan-
kegiatan peserta didik dari mulai dia masuk sampai dia lulus.

a. kegiatan dalam administrasi kesiswaan


Kegiatan dalam administrasi kesiswaan terbagi atas:

1.      penerimaan siswa;

2.      pembinaan siswa; pemberian layanan kepada siswa di suatu lembaga pendidikan, baik
di dalam maupun di luar jam belajar di kelas.

Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam tahap pembinaan siswa:

a)      orientasi siswa baru

b)      pengaturan kehadiran siswa. Pencatatan kehadiran dapat dilakukan pada papan, buku
absensi, rekapitulasi harian siswa.

c)      pencatatan siswa di kelas.

d)     pembinaan disiplin siswa.

e)      tata tertib sekolah, merupakan sarana sekolah untuk membuat siswa berdisiplin. Tata
tertib sekolah merupakan salah satu alat yang dapat digunakan oleh kepala sekolah untuk
melatih siswa agar dapat mempraktekkan disiplin di sekolah. Disiplin sekolah dapat diberikan
antara lain melalui ganjaran dan hukuman. Ganjaran adalah sesuatu yang bersifat
menyenangkan yang diterima siswa karena berprestasi, berusaha dengan baik atau bertingkah
laku yang dapat dijadikan contoh bagi yang lain. sedangkan hukuman adalah sesuatu yang
tidak menyenangkan yang harus diterima atau dikerjakan siswa karena mereka bertingkah
laku yang tidak pada tempatnya (Carolyn, 1984). Kalau ganjaran diberikan untuk membuat
siswa melakukan hal yang positif, maka hukuman diberikan dengan maksud agar siswa jera
atau tidak ingin berbuat lagi hal-hal yang negatif. Hukuman diberikan kepada siswa dalam
batas-batas yang wajar, sehingga misi mendidik siswa tercapai.

f)       promosi dan mutasi; promosi/kenaikan kelas adalah perpindahan siswa dari jenjang
kelas yang satu ke kelas lainnya yang lebih tinggi. Mutasi adalah perpindahan, mutasi terbagi
menjadi 2 yaitu intern dan ekstern. Intern terjadi dalam lingkungan sekolah (misal siswa
berpindah antar kelas) dan ekstern terjadi antar sekolah.

g)      Pencegahan terhadap drop out (DO). Drop Out adalah keluar dari sekolah sebelum
waktunya. Pencegahan dilakukan untuk penghematan (meminimalkan pemborosan) terhadap
biaya yang dikeluarkan. Tingginya angka DO juga menurunkan partisipasi pendidikan.

3.      tamatan belajar; bila siswa sudah menyelesaikan/menempuh jenjang pendidikan dalam
kurikulum, maka siswa berhak mendapatkan surat tanda tamat belajar dari kepala sekolah.

b. peranan guru dalam administrasi kesiswaan

Beberapa peranan guru dalam administrasi pendidikan diantaranya:

a.         dalam penerimaan siswa, guru dapat terlibat di dalamnya seperti: menjadi panitia.

b.         dalam masa orientasi, tugas guru adalah membuat siswanya mampu dengan cepat
melakukan penyesuaian.
c.         untuk pengaturan kehadiran siswa. Hal ini juga penting untuk melakukan penilaian
akhir.

d.        Memotivasi siswa agar berprestasi tinggi.

e.         Untuk menciptakan disiplin sekolah/kelas yang baik.

ADMINISTRASI PRASARANA DAN SARANA

Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang secara
langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah. Adapun, prasarana pendidikan
adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang
pelaksanaan pelaksanaan proses pendidikan di sekolah.

Sarana pendidikan diklasifikasikan menjadi Prasarana dan sarana pendidikan adalah semua
benda bergerak maupun tidak bergerak, yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan
proses belajar-mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Administrasi prasarana dan sarana merupakan keseluruhan proses pengadaan,


pendayagunaan, dan pengawasan prasarana dan peralatan yang digunakan untuk menunjang
pendidikan agar tujuan pendidikan yang telah ditetapkan tercapai secara efektif dan efisien.

Fungsi administrasi sarana dan prasarana, selain memberi makna penting bagi terciptanya dan
terpeliharanya kondisi sekolah yang optimal administrasi sarana dan prasarana sekolah
berfungsi sebagai: a) Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala kebutuhan yang di
perlukan dalam proses belajar mengajar. b) Memelihara agar tugas-tugas murid yang di
berikan oleh guru dapat terlaksana dengan lancar dan optimal.

Kegiatan administrasi prasarana dan sarana yaitu:

1. Perencanaan kebutuhan

Dilakukan atas pertimbangan: a) kebutuhan sekolah b) mengganti barang yang rusak,


dihapuskan, atau hilang c) untuk persedian.

2. Pengadaan prasarana dan sarana pendidikan

Pengadaan merupakan kegiatan untuk menghadirkan prasarana pendidikan dalam rangka


menunjang pelaksanaan tugas-tugas sekolah. Pengadaan dapat dilakukan dengan cara:
pembelian, buatan sendiri, hibah/bantuan, penyewaan, pinjaman, dan pendaurulangan.

3. Penyimpanan prasarana dan sarana pendidikan

Penyimpanan merupakan kegiatan pengurusan, penyelenggaraan, dan pengaturan persediaan


prasarana dan sarana di dalam ruang penyimpanan/gudang.

4. Inventaris prasarana dan sarana pendidikan


Inventarisasi merupakan kegiatan melaksanakan pengurusan penyelenggaraan, pengaturan,
dan pencatatan barang-barang yang menjadi milik sekolah menengah yang bersangkutan
dalam semua daftar inventaris barang.

5. Pemeliharaan prasarana dan sarana pendidikan

Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan dari kerusakan suatu barang,
sehingga barang tersebut kondisi baik dan siap pakai. Pemeliharaan barang inventaris
meliputi: perawatan, pencegahan kerusakan, dan penggantian ringan.

6. Penghapusan prasarana dan sarana pendidikan

Penghapusan ialah kegiatan meniadakan barang-barang milk negara/daerah dari daftar


inventaris karena barang itu dianggap sudah tidak mempunyai nilai guna atau sudah tidak
berfungsi sebagaimana yang diharapkan, atau biaya pemeliharaan sudah terlampau mahal.

7. Pengawasan prasarana dan sarana pendidikan

Pengawasan merupakan kegiatan pengamatan, pemeriksaan, dan penilaian terhadap


pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana pendidikan.

8. Peranan guru dalam administrasi prasarana dan sarana

Guru merupakan pemakai dari sarana dan prasarana, guru memiliki peranan yang penting
dimulai dari:

a.       Perencanaan; guru memikirkan saran dan prasarana pendidikan yang dibutuhkan oleh
sekolah, supaya hal tersebut fungsional dalam menunjang kegiatan belajar-mengajar.

b.      pemanfaatan dan pemeliharaan; guru memanfaatkan secara optimal.

c.       pengawas penggunaan; disini guru mengawasi bagaimana siswanya menggunakan


sarana dan prasarana.

ADMINSTRASI PERSONAL

Personel pendidikan adalah golongan petugas yang membidangi kegiatan edukatif dan yang
membidangi kegiatan nonedukatif (ketatausahaan) personal bidang edukatif ialah mereka
yang bertanggung jawab dalam kegiatan belajar-mengajar yaitu guru dan BK.

a. pengadaan guru sekolah menengah sebagai pegawai negeri

Pasal 16 ayat I undang-undang nomor 8 tahun 1974 tentang pokok-pokok kepagawaian


menyatakan bahwa pengadaan pegawai negeri sipil adalah untuk mengisi formasi (jumlah
dan susunan pangkat pegawai negeri sipil yang diperlukan oleh suatu satuan organisasi
negara untuk mampu melaksanakan tugas pokok untuk jangka waktu tertentu yang ditetapkan
oleh menteri yang bertanggung jawab dalam bidang penertiban dan penyempurnaan aparatur
negara).

b. pengisian jatah/formasi baru


Mulai tahun 1974 pemerintah selalu membuka formasi baru, penambahan guru disesuaikan
jatah agar sampai kebutuhan guru sekolah menengah terpenuhi. Untuk penambahan dan
pengangkatan guru sekolah menengah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: a)
persyaratan untuk diangkat sebagai guru sekolah menengah b) lamaran c) ujian/seleksi d)
pengangkatan sebagai calon pegawai negeri sipil.

c. pembinaan pegawai negeri sipil

Dalam pembinaan guru sekolah menengah sebagai pegawai negeri sipil yang terpenting harus
diperhatikan adalah hak dan kewajibannya. Pembinaan pada hakikatnya adalah usaha untuk
meningkatkan prestasi mereka dengan memberikan hak-hak mereka serta dengan berbagai
usaha memotivasi mereka.

Di bagian ini akan dibahas: 1) pengangkatan menjadi pegawai negeri sipil, 2) pengangkatan
dalam pangkat pegawai negeri sipil, 3) penggajian pegawai negeri sipil, 4) kenaikan gaji
berkala, 5) kenaikan pangkat guru sekolah menengah, 6) cuti pegawai negeri sipil, dan 7)
daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan.

d. kesejahteraan pegawai

Jaminan terhadap kesejahteraan pegawai negeri seperti taspen, askes, dan koperasi.

e. Pemindahan

Pegawai negeri sipil dapat dipindahkan, pemindahan pegawai dibagi atas: 1) atas permintaan
sendiri 2) tidak atas kemauan sendiri 3) kepentingan dinas.

f. Pemberhentian

Pemberhentian pegawai negeri sipil dapat dilakukan karena: 1) permintaan sendiri, 2)


mencpai batas usia pensiun, 3) penyederhanaan organisasi 4) pelanggaran/tindak pidana
penyelewengan, 5) tidak cakap jasmani/rohani, 6) meninggalkan tugas, 7) meninggal/hilang,
8) hal-hal lain.

g. Pensiun

Hak pensiun pegawai negeri sipil diatur dalam undang-undang nomor 11 tahun 1969. pensiun
adalah berhentinya seseorang yang telah selesai menjalankan tugasnya sebagai pegawai
negeri sipil karena telah mencapai batas yang telah ditentukan atau karena menjalankan hak
atas pensiunnya.

Batas usia seorang pegawai negeri sipil untuk mendapatkan pensiun adalah 56 tahun, dan
dapat diperpanjang berdasarkan ketentuan yang mengatur.

ADMINISTRAS KEUANGAN SEKOLAH MENENGAH

Administrasi keuangan meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan, pencatatan, pelaporan,


dan pertanggungjawaban dana yang dialokasikan untuk penyelenggaraan sekolah. Tujuan
administrasi ini adalah mewujudkan suatu tertib administrasi keuangan, sehingga
pengurusnya dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kepala sekolah menjadi pengawas dalam penggunaan dana. Sumber keuangan sekolah
menengah:

1.      anggaran pendapat dan belanja negara (APBN); keuangan ini dianggarkan oleh
pemerintah pusat melalui departemen pendidikan. Sekolah mendapatkan anggaran rutin
dalam APBN guna menyelenggarakan pendidikan.

2.      bantuan pembantu penyelenggara pendidikan (BP3); dana berasal dari para pencita
pendidikan dan orang tua siswa.

3.      subsidi/bantuan pembiayaan penyelenggaraan sekolah menengah negeri; dana diperoleh


dari pemerintah daerah. Kepala sekolah menjadi adminitator yang diwajibkan membuat surat
pertanggungjawaban (SPJ), dengan dilampiri bukti-bukti yang sah.

ADMINISTRASI HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT (HUSEMAS)

Sekolah merupakan wadah untuk melestarikan nilai-nilai positif yang ada dalam masyarakat,
di lain pihak menjadi lembaga yang mendorong perubahan sebagai bentuk adaptasi dari
kemajuan dan tuntutan zaman serta pembangunan.

Husemas merupakan suatu proses komunikasi antara sekolah dengan masyarakat untuk
meningkatkan pengertian masyarakat tentang kebutuhan serta kegiatan pendidikan serta
mendorong kerja sama untuk masyarakat dalam peningkatan dan pengembangan sekolah.

Tujuan dari husemas: 1) peningkatan pehaman masyarakat tentang tuuan serta sasaran yang
ingin direalisasikan sekolah. 2) peningkatan pemahaman sekolah tentang keadaan serta
aspirasi masyarakat tersebut terhadap sekolah.

a. prinsip-prinsip hubungan sekolah-masyarakat

1.           otoritas, dilakukan oleh orang yang memiliki otoritas, sebab pengetahuan dan
tanggung jawabnya dalam penyelenggaraan sekolah.

2.           kesederhanaan, program hubungan harus sederhana dan jelas.

3.           sensitivitas, sekolah harus sensitiv terhadap kebutuhan masyarakat.

4.           kejujuran, apa yang disampaikan kepada masyarakat adalah apadanya.

5.           ketetapan, bahwa apa yang disampaikan sekolah kepada masyarakat harus tepat,
baik dilihat dari segi isi, waktu, media yang digunakan serta tujuan yang akan dicapai

b. penyelenggaraan kegiatan administrasi hubungan sekolah-masyarakat

kegiatan ini dilihat dalam dua segi yaitu:

1. proses penyelenggaraan hubungan sekolah-masyarakat

a)   perencanaan program; program hubungan harus memperhatikan dana yang ada, ciri
masyarakat, daerah jangkauan, sarana/media, dan teknik penyampaiannya.
b)   pengorganisasian; perlu dilakukan agar berjalan dengan efektif dan efisien

c)   pelaksanaan; kerjasama antar bagian, dan penggunaan waktu yang sinkron.

d)  evaluasi; dilihat atas dua kriteria: efektivitas (sejauh mana tujuan telah tercapai) dan
efisiensi (sejauh mana sumber yang telah digunakan untuk kepentingan kegiatan hubungan
masyarakat.

2. kegiatan hubungan sekolah masyarakat

Beberapa teknik yang digunakan dalam melakukan hubungan antara sekolah dengan
masyarakat a) teknik langsung (tatap muka kelompok (mis. rapat), tatap muka individu (mis.
berkunjung), melalui surat, dan melalui media massa. b) teknik tidak langsung (hubungan
dilakukan melalui kegiatan yang tidak sengaja dilakukan, memberikan nilai postif terhadap
husemes.)

c. peranan guru dalam hubungan sekolah masyarakat

Peranan guru dalam kegiatan husemes, yaitu:

1.           membantu sekolah dalam melaksanakan teknik-teknik husemas.

2.           membuat dirinya lebih baik lagi dalam bermasyarakat.

3.           guru melaksanakan kode etik dalam husemas,

ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS

Layanan khusus adalah suatu usaha yang tidak secara langsung berkenaan dengan proses
belajar-mengajar di kelas, tetapi secara khusus diberikan oleh sekolah kepada para siswanya
ada mereka lebih optimal dalam melaksanakan proses belajar.

Beberapa jenis layanan khusus:

1. pusat sumber belajar

unit kegiatan yang mempunyai fungsi untuk memproduksi, mengadakan, menyimpan, serta
melayani bahan pengajaran sesuai dengan keutuhan pelaksanaan proses belajar-mengajar di
kelas atau pelaksanaan pendidikan di sekolah pada umumnya. Salah satu pusat sumber
belajar yang mutlak ada adalah perpustakaan sekolah.

Fungsi perpustakaan diantaranya: a. pendidikan (memberikan kesempatan kepada siswa


untuk menambah pengetahuan atau mempelajari kembali materi) b. informasi (tempat untuk
mencari informasi yang berkenaan dengan pemenuhan rasa ingin tahu siswa dan guru.) c.
rekreasi (memberi kesempatan kepada guru dan siswa untuk menikmati bahan yang ada) d.
penelitian (menjadi sumber rujukan terhadap berbagai pertanyaan)

Keterlibatan guru dalam administrasi perpustakaan, diantaranya mengenalkan buku-buku


kepada para siswa dan guru, memilih buku dan bahan pustaka, mempromosikan
perpustakaan, dll.
2. UKS (Unit Kesehatan Sekolah)

3. Kantin sekolah

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam administrasi kepala sekolah:

a.       kesehatan masakan yang dijajakan oleh sekolah

b.      kebersihan tempat

c.       makanan yang dijual hendaknya makanan yang bergizi tinggi.

d.      harga makanan disesuaikan dengan kondisi ekonomi siswa

e.       tidak membuat siswa berlama/nongkrong.

KESIMPULAN

Guru memegang peranan yang penting dalam proses administrasi kurikulum, kesiswaan,
prasarana dan sarana, personal, keuangan, husemas, dan layanan khusus. Proses ini
berlangsung seiring dengan jalannya kegiatan pendidikan, selama seorang guru mengajarkan
ilmunya dalam lingkungan yang kita sebut dengan sekolah.

Berbagai peranan guru dalam proses administrasi menunjukkan keluwesan guru dalam
melakukan interaksinya di dalam maupun di luar sekolah . Untuk itu kita perlu mengetahui,
agar ketika kita turun ke masyarakat secara langsung terutama dalam lingkungan sekolah kita
mampu beradaptasi dengan cepat dan mampu memudahkan proses administrasi yang
dilaksanakan.

Peranan guru ini menjadi penting ketika seorang guru tidak sekedar menjadi pengajar di
kelas, melainkan menjadi pendidik di tengah masyarakat. Mengerti peranan duru dalam
proses administrasi ini akan memudahkan kita dalam menyelami kehidupan sebagai tenaga
pendidik yang kredibel, guna menciptakan penerus bangsa yang jujur, dan tangguh
menghadapi terpaan zamannya.

DAFTAR BACAAN

Soetjipto dan Raflis Kosasi. 2000 (cet.pertama). Profesi Keguruan. Jakarta: Pusat Perbukuan
Depdiknas dan Rineka Cipta.

Soetjipto dan Raflis Kosasi. 2004 (cet.2). Profesi Keguruan. Jakarta: Pusat Perbukuan
Depdiknas dan Rineka Cipta.

Hansiwany Kamarga. “Landasan dan Prinsip Kurikulum” diperoleh dari:


www.hackey.pbworks.com diakses pada: Wednesday, March 24, 2010 11:27:58 AM.

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Pertanian.


2009. Administrasi dan Pengelolaan Sekolah (administrasi Kurikulum dan Pembelajaran).
Cianjur: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
Pertanian.
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Pertanian.
2009. Administrasi dan Pengelolaan Sekolah (kesiswaan). Cianjur: Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Pertanian.

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Pertanian.


2009. Administrasi dan Pengelolaan Sekolah (Sarana dan Prasarana Pendidikan). Cianjur:
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Pertanian.

Cute Cat’s. “Tujuan Administrasi Kurikulum” diperoleh dari:


www.sindemeysin.blogspot.com diakses pada: Wednesday, March 24, 2010, 11:19:20 AM

“Makalah Perkembangan Kurikulum” diperoleh dari: www.scbrid.com diakses pada:


Wednesday, March 24, 2010, 11:13:12 AM

Hansiwany Kamarga. “Landasan dan Prinsip Pengembangan Kurikulum” diperoleh dari:


www.hackey.pbworks.com diakses pada: Wednesday, March 24, 2010 11:23:50 AM.

B.S. Sidjabat. “pentingnya inovasi dan pengembangan kurikulum dalam pendidikan


teologi.” diperoleh dari: www.tiranus.net diakses pada: Wednesday, March 24, 2010
11:18:24 AM.

Pakde Sofa. “peran guru dalam administrasi kesiswaan.” diperoleh dari:


www.massofa.wordpress.com diakses pada: Wednesday, March 24, 2010 11:19:56 AM.

Imron Fauzi. “Administrasi Sarana dan Prasarana.” Diperoleh dari


www.imronfauzi.wordpresss.com diakses pada: Wednesday, March 24, 2010 11:17:24 AM.

Suka

Be the first to like this post.

Disimpan dalam Kuning Hijau

Tinggalkan Balasan

Banyak Pengunjung

 24,272 Pengunjung

Langganan Artikel ku

Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan
tulisan-tulisan baru melalui surel.
Bergabunglah dengan 4 pengikut lainnya.

S-BlogRoll

 Learn WordPress.com
 septiana pratiwi i think life nothing without words
 tiya maulida radam

Terbaru dari ku

 Kalau Terkena Air
 NFC (Near Field Communications)
 Bertarung Pada Objektifitas yang Buram
 Catatan Pulang ke Barabai
 Indahnya menggenggam nanas dari masa ke  masa

Tanggal
Januari 2011

S S R K J S M

    Feb »

  1 2

3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 13 14 15 16

17 18 19 20 21 22 23

24 25 26 27 28 29 30

31  

Anda mungkin juga menyukai