Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RESUME

LIMNOLOGI

DI SUSUN OLEH

KHILAL ADITYA
( 2018154243028 )

DOSEN PENGAMPU

NURI MUAHIDAH

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN
UPATMA
2020
Parameter Perairan :

1. Parameter Fisika meliputi sumber air, gerakan air (gelombang, arus, seiches, pasang surut); daya
apung, viskositas, suhu air, salinitas turbiditas, kecerahan, TDS dan TSS
2. Parameter Biologi, meliputi bakteri, jamur, plankton (fito dan zoo), tanaman dan binatang air
3. Parameter Kimia, meliputi DO, CO2, pH, alkalinitas, kesadahan, N (NH3, NH4, NO2, NO3), P, K,
BOD, COD, mineral, BO, logam berat dan senyawa racun.
4. Morfometri Meliputi panjang, lebar, luas, jeluk, volume, garis pantai, kemiringan.

1. Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen /DO)

Fungsi Utama yakni untuk Pernafasan Dan Pembakaran/Dekomposisi Bahan Yang


bersumber dari fotosintesis dan atmosfer (difusi).

1.1 Reduksi (Pengurangan) Do antara lain :


a. Respirasi /pernafasan
b. Dekomposisi bahan organik
c. Adanya gas-gas lain (n2)
d. Reaksi fero menjadi feri
e. Menguap karena suhu naik
f. Masuk tanah bersama air tanah

1.2 Kelarutan Oksigen :


a. SUHU (suhu tinggi, DO turun)
b. TEKANAN (tek naik, DO turun)
c. SALINITAS (sal. naik, DO turun)
d. KEJENUHAN (jenuh naik, DO turun
e. GAS LAIN
1.3 Koreksi Kelarutan Oksigen Pada Tekanan Atmosfer Berbeda
P o −P w
DO c = DO t
760−P w

DOc = koreksi oksigen terlarut


DOt = DO pd 1 atm suhu teramati (tabel 1)
Po = tek atm pada suhu teramati
Pw = tek uap air dalam mmHg (tabel 2)
1.4 Do Dapat dinyatakan

a. Mg/L

Persen kejenuhan (air sampel dibanding air murni)

 eg. Air suhu 5 oC mengandung 6.1 DO kejenuhan 49,3% berasal (6.1 mg/l : 12.37
mg/l) x 100% = 49,3%)
 eg. Air suhu 25 oC mengandung 12.4 DO kejenuhannya 152,9% berasal (12.4 mg/l :
8.11 mg/l) x 100% = 152,9%)
Undersaturation = kurang dari konsentrasi teori air murni
Supersaturation = lebih dari konsentrasi teori

b. Tekanan parsial Oksigen

 Tek O2 dalam udara suhu 0 oC dan tekanan 760 mmHg adalah 159,2 mmHg berasal
(760 mmHg/l x 0,2095) Atmosfer mengandung 20.95% oksigen
 Air yg mengandung 4,4 mg/l O2 pd suhu 0 oC memiliki tekanan oksigen 49,5 mmHg
berasal (4,4 mg/l : 14,16 mg/l) x 159,2 mmHg) = 49,5 mmHg
 Air pd suhu 20 oC mengandung O2 = 15,2 mg/l memiliki tekanan oksigen: 273,7
mmHG {(15,2 mg/l : 8,84 mg/l) x 159,2 mmHg}

c. Dinyatakan ml/liter

 Pada suhu 0 oC dan tekanan760 mmHg mengandung 14,16 mg/l O2 jenuh. Untuk
mengubah ke ml/l diperhatikan bahwa 22.4 liter udara
 pada suhu 0 oC dan tekanan 760 mmHg mengandung 1 mole O2, sehingga densitas
oksigen 1,43 mg/l (32.000 mg/mole : 22.400 ml/mole)Sehingga 14,16 mg/l bisa
dirubah ke 9,90 ml/l (14.16 mg/l : 1.43 mg/l). Densitas O2 turun akibat suhu naik dan
tekanan turun.

1.5 PENGUKURAN DO: Titrasi dan DO-meter


Reaksi titrasi (Metode Winkler :
1. MnSO4+ 2NaOH --- > Mn(OH)2 + Na2SO4
2. Mn(OH)2 + O --- > 2H2MnO3 (endapan coklat)
3. H2MnO3+2H2SO4+2KJ-- >MnSO4+3H2O+K2SO4+J2 (larutan warna kuning)
4. J2 + 2Na2S2O3 --- > Na2S4O6 + 2NaJ (+ amilum) (larutan tdk berwarna) MnSO4 bisa
diganti MnCl2

1.6 Gangguan titrasi


1. Nitrit: dengan penambahan Sulfamic acid
NH2SO2OH+HN2 --- > H2SO4+N2+H2O
2. Perlakuan pendahuluan: kekeruhan (lumpur dan BO) dengan Potasium Aluminium Sulfat
10% dan NaOH 35%, sehingga bahan terikat dan mengendap
3. Mengeliminir BO atau nitrit dengan Sodium Azide
2KI + H2SO4 --- > 2HJ + K2SO4
HNO2 + 2HI --- > 2H2O + N2O2 + I
4. Rideal-Stewart Modification oleh adanya Fe
5. Pemeroy-Kirsman-Alsterberg Modification: kandungan DO lewat jenuh (supersaturated,
>15 mg/l) atau kaya BO dengan memberikan larutan basa iodine yang berisi 6N NaI dan
10N NaOH.
6. Alkaline hypochlorite modification untuk menghilangkan komplek sulfur (eg sulfit
pabrik kertas) dengan penambahan alkaline-hypoclorite, tp kelebihan bahan ini merusak
penambahan KI.

1.7 OXYGEN DEFICIT:

1. OXYGEN DEFICIT: perbedaan jumlah O2 pada awal dan akhir stratifikasi pada
kedalaman tertentu.
2. Actual DefO: perbedaan O2 teramati pada suatu titik dan nilai saturasi (kejenuhan) dalam
air volume sama pada suhu dan tekanan permukaan danau
3. Absolut DefO: perbedaan kandungan O2 teramati pada suatu titik dengan nilai saturasi
pada suhu 4 oC dan tekanan permukaan danau (Alsterberg, 1929).
4. Relatif DefO: perbedaan kandungan O2 pada hipolimnion dengan kandungan empiris
ditentukan pada akhir musim semi.

1.8 Kelarutan DO

◦ Spasial: horizontal bisa merata atau menurun karena misalnya pencemaran,


sedangkankedalaman semakin rendah
◦ Temporal (diurnal): maks siang dan minimal pagi sebelum matahari terbit

1.9 Elevasi danau di indonesia


Luas Danau Di Indonesia Suhu Air

Do Pada Setiap Kedalaman DO, pH, padatan terlarut dan kecerahan di Waduk
Sermo

Rustadi dkk., 2002


1.10 Oksigen Terlarut Danau Di Indonesia
 Keadaan DO terpengaruh suhu dan gerakan air, tidak mesti karena status kesuburan
(trophic) dan eutrofikasi
 Defisit DO pd umumnya tergantung suhu bukan karena bahan teroksidasi (Rutner 1940)
 Defisit DO karena proses kimia tergantung suhu, bukan karena beban bahan organik
tinggi akibat eutrofikasi

1.11 Persyaratan Kualitas Air

2. CO2 Bebas (Karbon Doksida)


Fungsi : sumber karbon (fotosintesis), berpengaruh pada pH air.
Negatif : menghambat pengikatan O2
2.1. Reduksi CO2 bebas

a. Fotosintesis
b. Pembentukan kapur karbonat (marl)
c. Lepas ke udara (agitasi)
d. Evaporasi
e. Gelembung udara dg H2S
2.2. Pengukuran CO2 bebas
a. Titrasi
b. Bahan: NaOH 1/44N + pp
c. Prosedur: 100cc air + 3 tetes pp titrasi dengan NaOH 1/44N, sampai warna pink.
d. Perhitungan:
2.3. Besarnya Faktor pada berbagai pH

3. Gas Amonia (NH3)


3.1. Sumber : - ekskresi biota air/ikan
- pembongkaran protein
Bentuk dalam air: keseimbangan dg NH4-
NH + H O <=======> NH- + OH-
3 2 4

3.2. Dampak Gas Amonia (NH3)


a. Bahaya:
- Beracun pada biota/ikan (> 0,02 ppm (dalam PP RI No 82 tahun 2001)
b. Konsentrasi rendah:
-
Gangguan ekskresi
- Osmoregulasi
- Transport oksigen oleh darah
- Pertumbuhan
3.3. Pengaruh amonia(k)
◦ Konsentrasi amonia yang menyebabkan kematian akut pada kebanyakan spesies
ikan berkisar 0,2 - 2,0 mg/L (Alabaster dan Lloyd, 1982).
◦ Oreochromis niloticus pada suhu 28 - 33 oC tidak terpengaruh pertumbuhannya
oleh amonia sampai 0,06 mg/l, bila konsentrasinya 0,8 – 0,9 mg/l dapat
menyebabkan pertumbuhan berkurang 50% dan berhenti tumbuh bila
konsentrasinya 1,5 - 1,7 mg/l (Abdalla (1990).
3.4. Bentuk Nitrogen lain
◦ Gas: Nitrit (NO2-) beracun dan N2 bebas (penyebab gas buble disease)
◦ Nitrat dan amonium (NH4-): unsur hara tersedia bagi fitoplankton

Nitrifikasi = NH4+ <==> NH2OH <==> H2N2O2 <==> NO2- <==> NO3-2
Denitrifikasi = 5C6H12O6 + 24NO3-2 + 24H+ -- > 3O2 + CO2 + 12 N2 + 42 H2O

4. CH4 (Methane)

◦ Gas rawa dan beracun


◦ Hasil perombakan BO secara anaerob
◦ Bentuk gelembung dg CO2 (CH4: 65-85%)
◦ Di perairan tropis konsentrasinya 40 cc/l
C6H12O6 + 3CO2 ------ > 3 CH4 + CO2

5. H2S (Hidrogen sulfida)


◦ Gas belerang, bau busuk dan beracun
◦ Hasil perombakan BO secara anaerob
◦ Bila oksigen tersedia
◦ 2H2S + O2 <=======> 2H2O + S2
◦ S2 + 3O2 + H2O <=======> H2SO4

Anda mungkin juga menyukai