Anda di halaman 1dari 90

KERAMIK GIGI

Gatot
Sutrisno
KERAMIK
 Kata ceramic berasal dari kata keramikos yang
berarti bahan yang terbakar (dalam bahasa Yunani).
Sifat ceramic didapat melalui campuran
kaolin, quartz & feldspar
pada proses heat treatment →
temperatur tinggi (firing)

Secara umum bersifat refraktori, kekerasan,


kerentanan terhadap fraktur karena rapuh dan kelembaman
kimianya. Untuk gigi, kekerasan ceramic yang sama dengan
email merupakan keuntungannya.

Phillips, 10ed
SEJARAH DARI KERAMIK GIGI
 Keramik gigi digunakan sejak sekitar tahun 1700an. Mahkota
poercelain mulai berkembang pada tahun 1900an.

 Teknologi keramik gigi adalah salah satu bidang yang cepat


berkembang.

 Pada akhir abad ke 20, sudah banyak sistim inovasi untuk


pembuatan all ceramic dental restoration. Bahan baru untuk
restorasi keramik berkembang setiap tahun dan menambah
daftar populasi keramik yang digunakan untuk KG.

Craig, 12th ed
KLASIFIKASI KERAMIK GIGI
Dapat diklasifikasikan menurut :
 Fusion temperature (temperatur pembakaran)

 Aplikasi

 Tehnik pembuatannya (fabrication technic)

 Fase kristalin

Craig, 10ed
…..KLASIFIKASI
 Fusion temperature (temperatur pembakaran)
 Dibagi menjadi :
- High fusing → 1300° - 1370°C
- Medium fusing →1090° - 1260°C
- Low fusing → 870°- 1065°C
- Ultra low fusing → 870°C
 Fusion temperatur dipengaruhi oleh 3 komposisi keramik :
1. Quartz
2. Feldspar
3. Clay / kaolin

Craig, 10ed
…..KLASIFIKASI

High fusing diguna- Medium fusing dan


kan untuk elemen Low fusing →
gigi tiruan. ceramic metal,
all ceramic fixed
High fusing → restorasi. Ultra low dan
Strength terkuat, Penambahan low fusing→
tdk dapat larut, boron oxide atau Mahkota, jembatan.
translusens & alkali carbonates
dapat menjaga ↓
keakuratan bentuk Homogenitas bubuk
dlm proses firing >>>
yg berulang. menguntungkan
pada saat fusing

Craig, 10ed
…..KLASIFIKASI
 Aplikasi
3 aplikasi utama keramik gigi :
- keramik → mahkota logam & bridge
- all keramik → mahkota, inlay, onlay
& veneer
- ceramic denture teeth

Craig, 10ed
Klasifikasi menurut pembuatannya
….Klasifikasi
 Menurut Fase Kristalin:
 Setelah teknik pembuatan &
pembakaran, keramik gigi
dibagi menjadi 2 fase :
1. Fase glassy (mengelilingi
fase kristalin)
2. Fase kristalin (=leucite)
 Dgn meningkatnya fase glassy
 menurunkan ketahanan
tjdnya crack tapi
meningkatkan translusensi. GM = Glassy matrix
LC = Leucite crystal
 Pada restorasi all-ceramic 
jml fase kristalinnya banyak.
…Fase Kristalin

Struktur dua dimensi Struktur tiga dimensi


sodium silikat (glass) Leucite (KAlSi2O6)
KERAMIK GIGI
 Komposisi keramik gigi konvensional :
 SiO2 (silika)
 K2O.Al2O3.6SiO2 ( feldspar potas)
 Na2O.Al2O3.6SiO2 (feldspar soda)
 Pigmen

Phillips, 10ed
…..KERAMIK GIGI
 SILIKA
 Quartz kristalin, kristobalit kristali, tridymite
kristalin, silika nonkristal
 memiliki titik leleh yang tinggi
 ditambahkan fluks (low fusing glass)  untuk
menurunkan titik leleh & untuk mencegah
deformasi pada proses sintering.

Sintering : proses pemanasan dari partikel


partikel untuk mendapat ikatan antar
partikel dan menaikkankepadatan struktur.
Phillips, 10ed
…..KERAMIK GIGI
 Feldspar yang digunakan relatif murni dan
tidak berwarna, sehingga harus ditambahkan
pigmen untuk mendapatkan warna dari gigi
asli atau sesuai dengan gigi tetangganya.

Phillips, 10ed
…..KERAMIK GIGI
 Keramik termasuk bahan terbaik dari segi estetiknya
yang digunakan pada KG.

 Keramik bersifat brittle dan sangat sensitif terhadap


tekanan.

 Keramik pada KG digunakan sebagai bahan


veneering pada ceramic-metal crown.

Hal ini dapat terjadi karena adanya koefisien thermal


expansion antara keramik dan alloy.
…..KERAMIK GIGI
 Lapisan glazed pada keramik memberikan kestabilan
warna, aman terhadap jaringan lunak, biokompatible
dan difusi yang rendah pada perubahan temperatur.

 Inlay dan onlay keramik pada gigi posterior dapat


menggantikan resin komposit, dan memiliki sifat
yang lebih resisten terhadap abrasif.

 Pada Inlay dan onlay keramik setelah oklusal


adjusment harus dipoles kembali dapat mengabrasi
gigi antagonisnya. Craig, 12ed
SIFAT MEKANIK
 Brittle fracture of ceramic.
Proses fraktur oleh karena brittle :
1. Formation (pembentukkan) of crack
2. Propagation (perambatan) of crack

 Fracture toughness :
kemampuan ceramic untuk menahan fraktur saat
crack.

 Delayed fracture/Static fatigue :


fraktur ceramic yang terjadi perlahan-lahan dengan
stress yang statik.
STRUKTUR KRISTAL
Ikatan keramik merupakan gabungan antara:
 ikatan ion
 ikatan kovalen.

Ikatan ion ditentukan dr perbedaan elektronegatif antara kation (+)


& anion (-).
Ikatan ion kristal biasanya antara kation gol alkalis atau alkalin dgn
anion oksigen a/ halogen.

Ikatan kovalen tgtg dr pemakaian bersama antara elektron valensi.


RESTORASI KERAMIK
LOGAM
RESTORASI KERAMIK -LOGAM
 Restorasi all keramik sangat baik penampilannya dan
terlihat natural, tetapi brittle dan cenderung mudah
fraktur.
 Sebaliknya pada metal restorasi → kuat tetapi tidak
dapat digunakan pada gigi anterior, hanya acceptable
pada gigi posterior.
 Sehingga kombinasi keduanya metal keramik
restorasi memiliki kekuatan yang baik dan
penampilan yang diharapkan.
Persyaratan Sistem Metal - Keramik

1. Alloy harus memiliki temperatur lebur yang


tinggi  > 100°C krn temperatur
pembakaran keramik yg ↑.
2. Keramik mempunyai titik lebur yang rendah
(< all ceramic restorations), sehingga tidak
terjadi distorsi pada metal coping.
3. Keramik harus melapisi logam campur
secara merata untuk menghindari voids.
Persyaratan Sistem Metal-Keramik
1. Ikatan yg baik antara metal
dgn keramik  sgt penting
 didapatkan dgn interaksi
keramik dgn oksida metal
pd permukaan metal &
kekasaran pd coping metal
(Fig-19.2)
2. Coeffisient of thermal
expansion keramik & metal
harus kompatibel  spy
tdk tjd crack pd proses
pembuatan  CTE metal >
dr keramik  kompresi
keramik yg kuat saat
coolling (Fig.19.3)
Persyaratan Sistem Metal-Keramik
1. Kekakuan & kekuatan pd inti logam sgt penting utk
pbuatan fixed-bridge & crown posterior.
 Tingginya kekakuan  menurunkan stress keramik
 Tingginya kekuatan  penting utk regio
interproksimal fixed-bridge.
2. Tingginya ketahanan thd kelenturan  penting krn
coping relatif tipis
3. Casting metal coping  hrs akurat
4. Desain restotasi yg baik.
 Ketebalan preparasi hrs cukup
RESTORASI KERAMIK-LOGAM
PERSYARATAN KERAMIK UNTUK RESTORASI
KERAMIK –LOGAM:

 Dapat tetap memberikan penampilan natural dari gigi.


 Low fuse temperature
 Koefisien ekspansi termal yang sesuai dengan metal
 Adaptasi yang baik denagn keadaan didalam mulut
(oral environment)
 Tidak abrasif terhadap gigi antagonisnya

Craig,12ed
RESTORASI KERAMIK-METAL
IKATAN KERAMIK-LOGAM
 Perlekatan keramik dan metal didapat dari
difusi antara permukaan oksida alloy dan
keramik.

 Terbentuknya lapisan oksida pada


permukaan metal sangat berperan pada
perlekatan yang baik antara keramik-logam.
RESTORASI KERAMIK -LOGAM
IKATAN KERAMIK-LOGAM
 Base metal alloy → nikel, kromium, beryllium mudah
mengalami oksidasi, tetapi harus dihindari lapisan
oksidasi yang terlalu tebal. (Pabrik→ kondisi yang
optimal).

Diskolorasi pada
 NiO → abu-abu lapisan tipis keramik
Cr2O3 → hijau (pada daerah gingival edge)
RESTORASI KERAMIK-METAL
IKATAN KERAMIK-LOGAM

 Kekasaran dari permukaan metal coping dapat


memberikan perlekatan yang baik →
penetrasi keramik kedalam permukaan yang kasar
tersebut.

 Air abrassion partikel dapat digunakan untuk


menghilangkan residu-residu pada permukaan metal
coping dan menambah kekasarannya.
RESTORASI KERAMIK-METAL

Gambaran electon micrograph dari permukaan oksidasi allloy Au-Pt-Pd


RESTORASI KERAMIK-METAL
KEGAGALAN PADA RESTORASI
KERAMIK-METAL

 Mayoritas kasus yang terjadi oleh karena :

Kegagalan biologis :fraktur gigi, Fraktur prothesis dan


periodontal disease kegagalan estetik → 20%
sekunder karies dari kasus retreatment

Craig, 12ed
RESTORASI KERAMIK-METAL
 Fraktur pada protesis (crown) terletak pada adhesif keramik-
coping.

 Bermacam-macam teknik dikembangkan untuk memperbaiki


keadaan tersebut :
 Bahan komposit yang menggunakan silane
bonding agent untuk perlekatan komposit
dan keramik.
 Menggunakan air abrassion silika → melekat pada metal
 Base metal alloy dilapisi tin menggunakan acidic primer

Metode tersebut diharapka dapat menghasilkan perlekatan


yang baik untuk menunda pembuatan protesis yang baru.

Craig, 12ed
Proses restorasi keramik-metal
(ceramic metal restorations).

Aplikasi dan kondensasi


Setelah mendapatkan metal coping, diberi
lapisan tipis opaque porcelain.
Bubuk dentin porcelain dicampur dengan air
distilasi → creamy konsistensi.
Kemudian dilakukan kondensasi pada metal frame work
Kondensasi ada 3 cara : getaran, spatulasi, sikat.
…Proses
getaran : aplikasi dengan getaran ringan
spatula : menggunakan spatula untuk aplikasi
dan penghalusannya
sikat : penambahan bubuk porselen kering,
diletakkan dengan bantuan sikat.
…Proses
 Drying
Restorasi diletakkan didalam preheated porcelain
furnace terbuka selama 5-8 menit.
Proses pengeringan ini sangat penting
sebelumpembakaran, untuk membuang sisa air.
 Pembakaran (firing / sintering)
 Penambahan bahan glazing
 Pendinginan (cooling)
 Gambaran cross
sectional :

 Kanan : keramik-metal
crown
 Kiri : all ceramic
crown
Logam untuk Metal Keramik
Noble (noun, nobility)
 Metal yg tahan thd korosi & oksidasi krn
sifatnya yg inertness.(Craig,1989).
 7 nobel metal yg dig.di KG
 Gold
 Grup Platinum (Pt, Pd, Ir, Os, Rh, Ru)
 Phillips, 1982 : Ag tdk termasuk nobel krn
mengalami oksidasi dlm mulut.

Introduction to Metal Ceramic Technology.Quintessence.1992: 27


Logam untuk Metal Keramik
NonNobel
 Metal non-Nobel yg mengalami oksidasi.
 Sbg alternatif nobel  disebut sbg “base
metal” atau “nonprecious”.
Precious
 Metal yg memiliki nilai komersial intrinsik yg
tinggi berdasarkan persediaan & permintaan.
 C/ Gold, silver, beryllium, gallium, & indium.
(German,1979).
Introduction to Metal Ceramic Technology.Quintessence.1992: 27
Logam untuk Metal Keramik
Nobel metal  termasuk precious namun tdk
semua precious metal adl noble.
Semi-precious
 Semi : ½ alloy precious + ½ alloy non-
precious
Non-precious
 Metal / alloy yg tdk memiliki nilai intrinsik tinggi
Logam untuk Restorasi Metal Keramik

NOBEL ALLOY BASE METAL ALLOY

Au-Pt-Pd Ni-Cr
Au-Pd-Ag Co-Cr
Pd-Ag Ti
Au-Pd
Pd-Cu
Nobel Alloy

Au-Pt Au-Pd
Nobel Alloy
Pd-Ag Au-Pd
Nobel Alloy
Pd-Co
Base Metal Alloy

Ni-Cr Co-Cr
RESTORASI
“ALL CERAMIC”
Klasifikasi menurut pembuatannya
…ALL CERAMIC RESTORATIONS

SINTERED ALL CERAMIC MATERIALS


 Keramik Inti Alumina (In-Ceram)
Indikasi :
 restorasi single crown anterior & posterior
 bridge anterior 3 unit
 pasien yang alergi logam

Keuntungan adanya infiltrasi kaca :


kurangnya lapisan logam
ketepatan sangat baik
kekuatan lenting sangat tinggi
ALL CERAMIC RESTORATIONS

 Leucite pada feldpathic porcelain


(Optec HSP).
Indikasi : inlay, onlay, veneer

Keuntungannya :
berkurangnya logam
tranlusensi yang baik
fleksural strength yang sedang

Kekurangannya :
ketidaktepatan pada daerah tepi, karena penurunan volumetrik
pada saat sintering.
ALL CERAMIC RESTORATIONS

 Heat pressed All ceramic materials


 Leucite-Based Ceramic

 Lithium Disilicate-Based materials


ALL CERAMIC RESTORATIONS
 IPS Empress
mengandung kristal leucite dalam konsentrasi yang lebih tinggi
→ meningkatkan ketahanan terhadap fraktur.

Keuntungannya :
- Logamnya lebih kecil
- kekuatan lenting sedang
- ketepatannya sangat baik
- estetik yang baik

Kekurangannya :
- potensi untuk mangalami fraktur pada gigi posterior
ALL CERAMIC RESTORATIONS
SLIP-CAST ALL CERAMIC MATERIALS
 Spinel & Zirconia–Based Materials

Modified keramik yang teriri dari dua komposisi :


MgAl2O4 dan zirconia alumina.

Keuntungan dari keramik slip-cast :


memiliki kekuatan yang baik
Kekurangannya : ↑ opasitas.
ALL CERAMIC RESTORATIONS
CAD-CAM
(computer aided design/computer assisted manufacturing)

 Keramik ini berbentuk blok kecil, yang


kemudian diasah menjadi inlay, onlay,veneer
dan crown.

 Pada saat ini CEREC sistem yang dapat


memproses CAD-CAM dengan cepat.
Sturdevant, 5ed
ALL CERAMIC RESTORATIONS
 Kekurangannya adalah high cost,
memerlukan pelatihan untuk
menggunakannya.

 Keuntungan dari CEREC adalah menghindari


kunjungan yang berulang sehingga tidak
memerlukan temporari restorasi.

Sturdevant 5ed
CEREC
Preparasi Metal Keramik
 A post crown  mrpk complete crown
( metal, veneer) yg didukung o/ metal
extension (post) ke dlm sal.akar.
 Fungsinya : utk menjaga gigi pasca endo sbg
abutment (anchor) yg dpt mendukung &
mempertahankan makhota gigi
 Panjang post  2/3 dr panjang saluran akar.
 Bagian dr post yg
tampak dr saluran
akar core.
 Core + sisa jaringan gigi
 dipreparasi utk
restorasi
 Stlh post & core
disementasi ke dlm
sal.akar  siap utk
pembuatan crown.
PREPARASI
RESTORASI LOGAM
TUANG
INDIKASI
 Restorasi dgn kavitas yg luas
 Restorasi post endodontik
 Gigi dgn resiko fraktur
 Dental rehabilitation
 Diastema closure & occlusal plane correction
 Removeable prosthodontic abutment
KONTRA INDIKASI
 Resiko karies tinggi
 Pasien usia muda
 Estetik
 Restorasi dgn kavitas kecil
 Keuntungan  Kerugian
 Kekuatan  Jumlah kunjungan &
 Biokompatibel waktu kunjungan
 Low wear  Menggunakan

 Kontrol thd kontur & restorasi sementara


 Biaya
kontak
 Teknik
 Terbelahnya gigi
Preparasi Metal Keramik
 A post crown  mrpk complete crown
( metal, veneer) yg didukung o/ metal
extension (post) ke dlm sal.akar.
 Fungsinya : utk menjaga gigi pasca endo sbg
abutment (anchor) yg dpt mendukung &
mempertahankan makhota gigi
 Panjang post  2/3 dr panjang saluran akar.
 Bagian dr post yg
tampak dr saluran
akar core.
 Core + sisa jaringan gigi
 dipreparasi utk
restorasi
 Stlh post & core
disementasi ke dlm
sal.akar  siap utk
pembuatan crown.
PREPARASI INLAY
INLAY
 Adl restoration yg dipasang pd kavitas yg
telah dipreparasi yg dikenal dgn restorasi
intracoronal.
 Inlays biasanya dlm btk
 logam tuang “medium hard gold”
 porcelain
 resin
 Penamaan inlay berdasarkan sisi permukaan
gigi yg direstorasi:
 MO (mesio-occlusal) inlay
 MOD (mesio-occlusaldistal) inlay as shown in
figure 6-1.
 Preparasi awal
 Occlusal step
Dgn bur karbid  1,5 mm sejajar dgn
sumbu gigi.
 Boks Proksimal
 Preparasi akhir
 Membersihkan
jar.infeksi & proteksi
pulpa
 Preparasi bevel & flare
Preparasi bevel &
flare
Inlay
PREPARASI ONLAY
Onlay
 Onlay  u/ menutupi semua cusp gigi
posterior & didesain utk memperkuat gigi yg
mjd lemah krn karies atau restorasi sblmnya.
 Disebut sebagai restorasi ekstrakoronal.
Tahap Preparasi Onlay
 Preparasi awal
 Pengurangan oklusal
 Mendptkan akses &

lapangan pandang
yg baik utk tahap
selanjutnya
 Dgn bur karbid

diambil dgn
kedalaman 1,5 mm
 Occlusal step

 Boks proksimal
 Preparasi akhir
 Mengambil dentin yg terinfeksi,
defek restorasi & proteksi pu
 Preparasi bevel & flare
 Slender, flame-shaped, fine -

grit bur  counter bevel,


gingival bevel & secondary
flare (dinding facial & lingual
pd boks proksimal.
 Sudut 30° & selebar mgkn

(0,5 mm)
…Preparasi onlay
 Menghaluskan sudut2
(D,E)

 Axio-pulpa line angle


dgn fine grit diamond (F)

 Groove retensi ( 0.3


mm )  bur karbid  utk
retensi gigi yg pendek yg
banyak mengambil cusp
(G).
 Modifikasi
 Facial / lingual surface
groove extension

Anda mungkin juga menyukai