Anda di halaman 1dari 6

Pengakuan Iman Rasuli

 
 
Aku percaya kepada Allah,
Bapa yang mahakuasa,
Khalik langit dan bumi.

Dan kepada Yesus Kristus,


AnakNya yang tunggal, Tuhan kita,
yang dikandung daripada Roh Kudus,
lahir dari anakdara Maria,
yang menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus,
disalibkan, mati dan dikuburkan,
turun ke dalam kerajaan maut,
pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati,
naik ke sorga,
duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang mahakuasa,
dan akan datang dari sana
untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.

Aku percaya kepada Roh Kudus;


gereja yang kudus dan am;
persekutuan orang kudus;
pengampunan dosa;
kebangkitan daging;
dan hidup yang kekal. Amin.
DOA BAPA KAMI

Bapa Kami yang di surga,


dikuduskanlah nama-Mu,
datanglah Kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu
di bumi seperti di surga.
Berikanlah kami pada hari ini
makanan kami yang secukupnya,
dan ampunilah kami akan kesalahan kami,
seperti kami juga mengampuni orang
yang bersalah kepada kami;
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,
tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.

(Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-
lamanya.Amin.)
10 HUKUM TUHAN

1. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku


2. Jangan membuat patung untuk disembah
3. Jangan menyebut nama Tuhan dengan sembarangan
4. Kuduskanlah hari Sabat
5. Hormatilah Orang tua mu
6. Jangan membunuh
7. Jangan berzinah
8. Jangan mencuri
9. Jangan berdusta
10. Jangan mengingini milik orang lain.
KHOTBAH
Mungkinkah Mengampuni Musuh?

Lukas 6:27:36

"Aku (Tuhan) berkata:  Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci
kamu;"   Lukas 6:27

Sebagai anak-anak Allah kita harus memiliki sifat-sifat Allah.  Ada pun salah satu sifat
Allah adalah Mahapengampun, seperti kata Pemazmur,  "Sebab Engkau, ya Tuhan, baik dan
suka mengampuni..."  (Mazmur 86:5), bahkan  "Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi,
akan menjadi putih seperti salju;  sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan
menjadi putih seperti bulu domba."  (Yesaya 1:18).

     Seperti Yesus, agar Ia layak menjadi Putera Kerjaan Allah, Ia tidak membalas meskipun
dicaci-maki, dihujat, diejek, diludahi dan dipermalukan;  Ia sanggup mengampuni dan
mengasihi musuh-musuhNya.  Ia berkata,  "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka
tidak tahu apa yang mereka perbuat,"  (Lukas 23:34).  Ia telah meninggalkan teladan hidup
yang luar biasa.  Menjadi Kristen berarti menjadi pengikut Kristus, dan sudah sepatutnya
kita mengikuti jejakNya dan meneladani kehidupanNya.  Alkitab dengan tegas menyatakan; 
"Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus
telah hidup."  (1 Yohanes 2:6).  Tuhan menghendaki agar kita mengasihi musuh-musuh
kita.  Kata-kata Yesus dari atas salib bukan kata-kata kutuk atau keluhan atau tentang
penghinaan atas kematianNya yang terkutuk, tetapi adalah doa untuk mereka yang
menyalibkan Dia, Putera Allah yang benar, tanpa dosa.  Stefanus adalah contoh orang yang
mengikuti teladan Yesus.  Ketika ia dilempari batu dan hampir menghembuskan nafas
terakhir, ia berdoa,  "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!"  (Kisah
7:60).

     Kalau kita mengasihi dan berbuat baik kepada orang yang mengasihi kita, apakah jasa
kita?  Yang dikehendakiNya:  "Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang
membenci kamu; mintalah berkata bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang
yang mencaci kamu."  (Lukas 6:27-28).  Banyak orang Kristen meremehkan pengajaranNya
ini.  Mungkin ada kasih, tapi terhadap kawan sendiri, grup sendiri atau denominasi sendiri. 
Terhadap saudara seiman yang tak dikenal secara pribadi saja kita sulit mengasihi, apalagi
musuh?

Betapa sedih hati Yesus melihat orang Kristen tak dapat mengikuti teladanNya!
MAKALAH UJIAN PRAKTEK

AGAMA KRISTEN

2017/2018

Nama : Zefanya Yefta Prasista

Kelas / No. Absen : XII – MIPA 7/34

Guru Pembimbing : Pdt. THEOFILUS SUMARYOTO Dip.Th,S.Miss,M.Miss

Anda mungkin juga menyukai