Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
AIR BERSIH
(Kecamatan Oebobo, Kota Kupang)
ATAN SUKUN KOTA MALAN
G
Disusun oleh:
Astrina Dassie (1726040)
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Kota Kupang merupakan salah satu kota yang terdapat di Provinsi Nusa
Tenggara Timur. Kota ini merupakan sebuah kotamadya dan sekaligus ibu
kota provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Kotamadya ini adalah kota yang
terbesar di Pulau Timor yang terletak di pesisir Teluk Kupang, bagian barat laut
pulau Timor. Jumlah penduduk di Kota Kupang tersebar pada 6 Kecamatan
penyebaran tertinggi terdapat di Kecamatan Oebobo sebanyak 4,90% (102.482
jiwa), Kecamatan Kelapa Lima 4,10% (83.550 jiwa) Kecamatan Alak 3,47%
(65.586 jiwa), Kecamatan Kota Raja 1,32% (55.515 jiwa) Kecamatan Maulafa
2,55% (39.943 jiwa) dan terendah di Kecamatan Kota Lama sebesar 3,31 % (35,677
jiwa) . Hal ini berfokus pada Kecamatan Oebobo yang mempunyai jumlah
penduduk yang tertinggi, tetapi tidak di imbangi dengan ketersediaan air yang juga
tinggi. PDAM Kota Kupang baru bisa memenuhi 34% kebutuhan air minum
masyarakat Kota Kupang dan 35 % penduduk Kota Kupang, atau sekitar 159.930
sambingan rumah (SR) . Penelitian ini menganalisis dan memprediksi banyaknya
kebutuhan air bersih untuk kondisi sekarang dan untuk kebutuhan di masa yang
akan datang di Kecamatan Oebobo kota Kupang dimana agar kebutuhan air bersih
dapat terpenuhi diperlukan kebijakan pengelolaan yang menyeluruh mencakup
pengaturan perlindungan atas sumber daya air, pemanfaatan sumber daya air
dengan didukung oleh penyediaan sarana dan prasarana pendistribusian, serta
pengembangan teknologi bagi penyediaan air, pemanfaatan serta pengolahannya.
2. Bagi PDAM dari hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar PDAM Kota
Kupang untuk mengambil kebijakan dalam memenuhi kebutuhan air bersih.
Air minum adalah air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan
atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung
di minum. Alasan kesehatan dan teknis yang mendasari penentuan standar kualitas
air minum adalah efek-efek dari setiap parameter jika melebihi dosis yang telah
ditetapkan. Pengertian dari standar kualitas air minum adalah batas operasional
dari kriteria kualitas air dengan memasukkan pertimbangan non teknis, misalnya
kondisi sosial ekonomi, target atau tingkat kualitas produksi, tingkat kesehatan yang
ada dan teknologi yang tersedia.
2.1.2 Sumber air bersih
Dalam memilih sumber air baku air bersih, maka harus perhatikan
persyaratan utama yang meliputi kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan biaya yang
murah dalam proses pengambilan sampai pada proses pengolahannya. Beberapa
sumber air baku yang dapat di gunakan untuk menyediakan air bersih di
kelompokkan sebagai berikut :
a. Air hujan
Air hujan bisa disebut sebagai air angkasa. Beberapa sifat kualitas dari air
hujan sebagai adalah Pada saat uap air terkondensi menjadi hujan, maka air
hujan merupakan air murni (H2O), untuk menjadikan air hujan sebagai air
minum hendaknya jangan saat air hujan baru mulai turun, karena masih
mengandung banyak kotoran. Air hujan juga mempunyai sifat agresif terutama
terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir, sehingga akan
mempercepat terjadinya korosi atau karatan. oleh karena itu air hujan yang
jatuh ke bumi mengandung mineral relatif rendah yang bersifat lunak sehingga
akan boros terhadap pemakaian sabun, Gas-gas yang ada di atmosfir umumnya
larut dalam butir-butir air hujan terkontaminasi dengan gas seperti CO2,
menjadi agresif. Air hujan yang Beraksi dengan gas SO2 dari daerah vulkanik
atau daerah industri akan menghasilkan senyawa asam (H2SO4), sehingga
dikenal dengan “acid rain” yang bersifat asam atau agresif. Kontaminan
lainnya adalah partikel padat seperi debu, asap, partikel cair, mikroorganisme
seperti virus, bakteri. Dari segi kuantitas air hujan tergantung pada tinggi
rendahnya curah hujan, sehinga air hujan tidak bisa mencukupi persediaan air
bersih Karena jumlahnya fluktuatif. Begitu pula jika dilihat dari segi
kuantinuitasnya air hujan tidak dapat digunakan secara terus menerus Karena
tergantung pada musim.
b. Air permukaan
Air permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah
contoh contoh yang bisa disebutkan antara lain: air didalam sistem sungai, air
didalam sistem irigasi, air di dalam sistem drainase, air waduk, danau, kolam
retensi. Air permukaan (surface water) terdisteribusi kedalam beberapa tempat
yaitu: danau, sungai, tambak, embung dan waduk. volume keseluruhan tidak
lebih dari 0,01% dari air di bumi. Air permukaan secara alami cendrung
mengandung padatan tanah tersupensi, bakteri, dan bahan organic hasil
pembusukan tanaman dan hewan. Oleh Karena itu, air yang diambil secara
langsung dari sungai atau danau pada umumnya belum cukup baik untuk
keperluan konsumsi manusia secara langsung. Sehingga perlu penegelolahan
leih lanjut guna untuk memenuhi standar mutu air air bersih dan air minum.
Tidak seperi air tanah yang biasanya hanya memerlukan sedikit perlakuan, air
permukaan sering memerlukan pengolahan secara lebih ekstensif, terutama air
tersebut tercemar berat oleh berbagai aktivitas manusia, seperti industri,
pertanian, pemukiman, pertambangan, perdagangan dan rekreasi.
c. Mata air
Mata air adalah air tanah dalam yang muncul ke permukaan, yang berasal
dari proses peresapan air hujan ke dalam tanah. Apabila curah hujan tidak tetap
sepanjang tahun maka kapasitas dari mata air juga akan berfluktuasi. Dalam
segi kualitas, mata air sangat baik bila dipakai sebagai air baku, karena berasal
dari dalam tanah yang muncul ke permukaan tanah akibat tekanan, pada
umumnya mata air cukup jernih dan tidak mengandung zat padat tersuspensi
atau tumbuh-tumbuhan mati, karena mata air melalui proses penyaringan alami
dimana lapisan tanah atau batuan menjadi media penyaring.
d. Air tanah
Air tanah (groundwater) merupakan air yang berada di bawah permukaan
tanah, air tanah ditemukan pada afiker. Pergerakan air tanah sangat lambat :
air dari permukaan tanah. Air tanah dangkal ini berada pada kedalaman 15,0 m2
sebagai sumur air minum, air dangkal ini ditinjau dari segi kualitas agak baik,
segi kuantitas kurang cukup dan tergantung pada musim. Sedangkan Air tanah
dalam terdapat setelah lapis rapat air tanah dangkal.
2.1.3 Kebutuhan air bersih
Kebutuhan air yaitu banyaknya air yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan air dalam kegiatan sehari-hari seperi mandi, mencuci, memasak,
menyiram tanaman dan lain sebagainya. Kebutuhan air bersih adalah jumlah air
bersih minimal yang perlu disediakan agar manusia dapat hidup secara layak yaitu
dapat memperoleh air yang diperlukan untuk melakukan aktivitas dasar sehari-hari.
Kebutuhan air adalah sejumlah air yang digunakan untuk berbagai peruntukkan atau
kegiatan masyarakat dalam wilayah tersebut. Dalam kasus ini kebutuhan air yang
diperhitungkan yaitu kebutuhan air. untuk peruntukan kegiatan rumah tangga
(domestik), fasilitas umum meliputi perkantoran, pendidikan (non domestik),
irigasi, peternakan, industri, serta untuk pemeliharaan/penggelontoran sungai.
a. Kebutuhan Domestic
Kebutuhan air di kategorikan kebutuhan air domestik dan non domestik.
Kebutuhan air domestik adalah kebutuhan air yang di perlukan keperluan
rumah tangga, yaitu untuk keperluan air minum, memasak, mandi, mencuci,
dan keperluan lainnya. Kebutuhan air domestik sangat di tentukan oleh jumlah
penduduk dan konsumsi perkapita. Kecenderungan populasi dan sejarah
populasi di pakai sebagai dasar perhitungan kebutuhan air domestik terutama
dalam penentuan kecenderungan laju pertumbuhan. Pertumbuhan ini juga
tergantung dari rencana pengembangan dari tata ruang kabupaten. Estimasi
populasi untuk masa yang akan datang merupakan salah atu parameter utama
dalam penentuan kebutuhan air domestik. Laju penyambungan juga menjadi
parameter yang di pakai untuk evaluasi. Propensitas untuk penyambungan
perlu diketahui dengan melakukan survey kebutuhan nyata terutama di wilayah
yang sudah ada sistem penyambungan air bersih dari PDAM. Hal ini akan
memberikan dampak terhadap perubahan harga dan sikap publik terhadap
otoritas suplai air. Untuk penentuan penyambungan di masa yang akan datang
makan laju penyambungan yang ada saat ini dapat di pakai sebagai dasar
evaluasi.
Untuk menghitung jumlah kebutuhan air bersih pada suatu daerah pelayanan
dilakukan dengan cara pertumbuhannya:
Cakupan pelayanan pipa
Kebutuhan Air
Air hujan Perhitunga
Bersih
n proyeksi
penduduk
Kecamatan
Kebutuhan Air Oebobo
Domestik( Analisa
Sumber Cakupan kebutuhan
Air pelayanan air bersih
air bersih Permukaan pipa, Jumlah yaitu
Penduduk kebutuhan
yang dilayani air
sistem domestik
perpipaan dan
Kebutuhan Air kebutuhan
Non Domestik air non
Mata Air (Kriteria domestik
Perencanaan
Masalah
Jumlah proyeksi penduduk Kecamatan
Sistem penyediaan
Oebobo yang meningkat
air bersih perpipaan
Analisa kebutuhan air bersih yaitu
kebutuhan air domestik dan kebutuhan
air non domestik
Dilakukan perhitungan
kebutuhan air untuk 10 tahun
ke depan
2.4 Hipotesis
Hipotesis dalam suatu penelitian berarti jawaban sementara penelitian, yang
kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut. Dengan melakukan studi
awal tentang sistem penyediaan air bersih di kecamatan oebobo kota kupang maka
akan mengetahui gambaran penyediaan sistem air bersih.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Dalam tahap ini yang dilakukan adalah Pengumpulan data yang sudah
didapat untuk dijadikan data awal dalam melakukan analisa dan perhitungan.
Perhitungan yang dilakukan berkaitan dengan analisa kebutuhan air bersih yaitu
kebutuhan air domestik dan kebutuhan air non domestik pada kondisi sekarang dan
yang akan datang di Kecamatan Oebobo
Tabel 3.2 Data yang Dibutuhkan
No. Dokumen yang Dibutuhkan Sumber
Kecamatan Oebobo
1. Data fasilitas-fasilitas di Kecamatan
dalam angka
Oebobo
Tahun 2011-2018
Kecamatan Oebobo
2 Data jumlah penduduk Kecamatan
dalam angka
Oebobo
Tahun 2011-2018
Kecamatan Oebobo
3 Peta-Peta Administrasi
Dimana :
Pn = Jumlah penduduk n pada tahun mndatang
Handayani Novi. 2010. Studi Awal Tentang Sistem Penyediaan Air Bersih di Desa
Karangduwur Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Jurusan Ilmu
Kesehatan Masyarakat. Universitas Negeri Semarang
Permana, Affrizal Dede. 2019. Evaluasi Kebutuhan Air Bersih Di Pdam Tirta
Muara Kabupaten Tebo Provinsi Jambi. Jurusan Teknik Sipil. Fakultas
Teknik Universitas Islam Riau Pekanbaru
Pratama, Dessy Maulida. 2016. Analisis Kebutuhan Dan Ketersediaan Air Bersih
Di Wilayah Kecamatan Sukamulia Kabupaten Lombok Timur. Fakultas
Teknik Universitas Mataram
Theodolfi Ragu Dan Ferry Wf Waangsir. 2014. Analisis Kebutuhan Air Bersih
Kota Kupang Menurut Ketersediaan Sumber Air Bersih Dan Zona
Pelayanan. Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Kupang