Operation Research
Program Linier (Permodelan Matematik)
Dosen : Dr. I Wayan Sudartha W, SE., M.Sc
Kelompok 3
Harry Kurniawan (41033402181110)
Dewi Nurhayati (41033402181099)
Nana Supriatna (41033402181090)
Kelas : A2
Semester : 4 (empat)
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
2020
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. I
Wayan Sudartha W. SE., M.Sc selaku dosen mata kuliah Operation Research
yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi lancarnya tugas makalah
ini.
Selain itu, dukungan dari semua pihak termasuk teman-teman telah
mendorong kami agar bisa menyelesaikan tugas ini. Untuk itu, kami
mengucapkan terima kasih.
Demikianlah makalah ini disusun, agar dapat memenuhi tugas mata kuliah
ini. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat, khususnya bagi kami dan
umumnya bagi kita semua, Aamiin.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV KESIMPULAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Linear Programming .
2. Apa Tujuan Linear Programming .
3. Bagaimana Model Linear Programming .
4. Bagaimana Fungsi Linar Programming .
5. Bagaimana Langkah–langkah Perumusan Masalah Pemprograman Linear (LPP) .
6. Asumsi–asumsi Dasar Linear Programming .
2
BAB II
TEORI PUSTAKA
Menurut T. Hani Handoko (1999, p379) Linear Programming ialah suatu metode analitik
paling terkenal dan yang merupakan suatu bagian pada kelompok teknik-teknik yang disebut
dengan programisasi matematik.
Menurut Sofjan Assauri (1999, p9) pengertian Linear Programming ialah suatu teknik
perencanaan yang dengan menggunakan model matematika dengan tujuan untuk menemukan
kombinasi-kombinasi produk yang terbaik didalam menyusun suatu alokasi sumber daya
yang terbatas guna untuk mencapai tujuan yang digunakan dengan secara optimal.
Zainal Mustafa, EQ, dan juga Ali Parkhan (2000, p43) Linear Programming ialah suatu
cara yang lazim digunakan dalam pemecahan suatu masalah pengalokasian sumber-sumber
yang terbatas dengan secara optimal.
Zulian Yamit (1996, p14) :Linear Programming ialah metode ataupun teknik matematis
yang digunakan untuk dapat membantu manajer dalam pengambilan keputusan. Ciri khusus
dalam penggunaan metode matematis ini ialah berusaha untuk mendapatkan maksimisasi atau
juga minimisasi.
3
2.3 Model Linear Programming
Ciri khas model linear programming ialah bahwa linear programming tersebut didukung
oleh macam-macam asumsi yang menjadikan sebagai tulang punggung model tersebut.
Asumsi tersebut antara lain ialah sebagai berikut :
Propotionality
Pada Asumsi ini ialah bahwa naik turunnya nilai z dan juga penggunaan faktor-faktor
produksi yang tersedia akan dapat berubah secara sebanding atau sejajar (proposional)
pada perubahan tingkat kegiatan.
Additivity
Pada Asumsi ini ialah bahwa nilai tujuan pada tiap kegiatan tidak saling
mempengaruhi satu sama lain, atau dalam linear programming tersebut dianggap bahwa
suatu kenaikan nilai tujuan yang diakibatkan oleh kenaikan suatu kegiatan(proses) dapat
ditumbuhkan dengan tidak harus mempengaruhi nilai Z yang diperoleh dari kegiatan lain.
Divisibility
Pada Asumsi ini menyatakan bahwa suatu keluaran (output) yang dihasilkan oleh
suatu kegiatan(proses) dapat berupa suatu bilangan pecahan, demikian juga dengan nilai
Z yang dihasilkan.
Deterministic (certainty)
Pada Asumsi ini menyatakan bahwa semua parameter yang terdapat didalam model
linear programming (aij, bj, cj ) tersebut dapat diperkirakan dengan pasti walaupun jarang
digunakan tepat.
Fungsi tujuan ialah fungsi yang menggambarkan suatu tujuan ataupun sasaran atau
juga target didalam suatu permasalahan linear programming yang berkaitan dengan suatu
peraturan dengan secara optimal sumber daya(resource) untuk memperoleh suatu
keuntungan yang maksimal.
Fungsi ialah suatu bentuk penyajian dengan secara sistematis batasan-batasan suatu
kapasitas yang tersedia akan dapat dialokasikan secara optimal. Masalah linear
programming tersebut dapat dinyatakan ialah sebagai proses optimisasi suatu fungsi tujuan
didalam bentuk Memaksimumkan ataupun meminimumkan.
4
2.5 Langkah-langkah Perumusan Masalah Pemrograman Linier ( LPP).
Dengan demikian , LPP adalah kumpulan fungsi tujuan , himpunan kendala dan set non -
negatif kendala.
5
BAB III
PEMBAHASAN
1 2 3 ………………… n
1 A11 a12 a13 …………… b1
2 a1n b2
3 A21 a22 a23 …………… b3
. a2n .
. A31 a32 a33 ………….. a3n .
. . . . ………….. .
6
M a3n bm
. . . .
. . . .
am1 am2 am3 anm
Atas dasar tabel di atas kemudian dapat disusun suatu model matematis yang digunakan
untuk mengemukakan suatu permasalahan LP sebagai berikut:
Fungsi tujuan :
Batasan – batasan :
Bentuk atau model LP di atas merupakan bentuk standar bagi masalah – masalah LP
yang akan dipakai selanjutnya. Dengan kata lain bila setiap masalah dapat diformulasikan
secara matematis mengikuti model diatas, maka masalah tersebut dapat dipecahkan dengan
teknik LP.
Terminologi umum untuk model LP yang diuraikan di atas dapat diringkas sebagai berikut :
1. Fungsi yang akan dimaksimumkan : C1X1 + C2X2 + C3X3 + …….. CnXn disebut fungsi
tujuan (objective function).
2. fungsi – fungsi batasan dapat dikelompokan menjadi dua macam, yaitu;
fungsi batasan fungsional, yaitu fungsi – fungsi batasan sebanyak m (yaitu ai1X1 +
ai2X2 + ai3X3 + aimXn).
7
fungsi batasan non-negatif ( non-negatif-constraints) yaitu fungsi – fungsi batasan
yang dinyatakan dengan Xi ≥ 0.
3. Variabel – variabel Xj disebut sebagai decision variables.
4. aij, bi dan Cj, yaitu masukan masukan (input) konstan; disebut sebagai parameter model.
Tentu saja, dalam praktek, tidak semua masalah LP dapat persis mengikuti model di atas.
Masalah – masalah tersebut antara lain adalah :
2. Masalah dengan fungsi batasan fungsional yang memiliki tanda matematis ≥; sehingga
apabila dirumuskan terlihat sebagai berikut :
ai1X1 + ai2X2 + ai3X3 + ……. + ainXn ≥ bi
3. Masalah dengan fungsi batasan fungsional yang memiliki tanda matematis ≥ ; sehingga
apabila dirumuskan terlihat sebagai berikut :
ai1X1 + ai2X2 + ai3X3 + ……. + ainXn = bi
4. Masalah tertentu , di mana fungsi batasan non – negatif tidak di perlukan ; atau dengan
kata lain xj tidak terbatas. Penyimpangan – penyimpangan dari bentuk
standar ini akan dibahas lebih terperinci di belakang.
1. Proportionality
3.1.1 Z = C1X1 + C2X2 + C3X3 + …….. CnXn
Setiap pertambahan 1 unit X1 akan menaikkan Z dengan C1 .
Setiap pertambahan 1 unit X2 akan menaikkan nilai Z dengan C2 , dan seterusnnya.
3.1.2 a11X1 + a12X2 + a13X3 + ………. anXn ≤ b1
setiap pertambahan 1 unit X1 akan menaikan peggunaan sumber/fasilitas 1 dengan
a11 .
setiap pertambahan 1 unit X2 akan menaikkan penggunaan sumber/fasilitas 1
dengan a12 , dan seterusnnya. Dengan kata lain, setiap ada kenaikkan rill tidak perlu
ada biaya persiapan (set up cost) .
2. Additivitiy
Rumus :
Z = 3X1 + 5X2
Dimana X1 = 10; X2 = 2;
Sehinnga Z = 30 + 10 = 40
8
Andaikan X1 bertambah 1 unit , maka dengan asumsi pertama , nilai Z menjadi 40
+ 3 = 43.
Jadi, nilai 3 karena kenaikan X1 dapat langsung ditambahkan pada nilai Z mula –
mula tanpa mengurangi bagian Z yang diperoleh dari kegiatan 2 (X2). Dengan kata
lain , tidak ada korelasi antara X1 dan X2 .
9
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Program linear adalah suatu cara sistematis yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan pengalokasian sumber daya yang tebatas untuk mencapai
optimisi, yaitu memaksimumkan atau meminimumkan fungsi tujuan yang yang bergabung
pada sejumlah variabel input. Yang termasuk dalam komponen program linear adalah
variabel keputusan, fungsi tujuan, dan batasan model. Program linear bisa diselesaikan
menggunakan metode grafik untuk menentukan persoalan maksimum maupun minimum.
10
DAFTAR PUSTAKA
11