Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MANAJEMEN
Istilah mengenai pengertian pengawasan menurut bahasa Indonesia berasal dari kata “awas” dimana berarti
pengawasan adalah aktivitas mengawasi atau mengamati sesuatu dengan teliti. Aktivitas lanjutan dari
pengawasan adalah melaporkan hasil pengawasan tersebut.
Pengawasan dalam bahasa inggris disebut dengan pengendalian (controlling). Istilah ini memiliki makna
yang lebih luas dibanding dengan pengertian pengawasan. Banyak yang mengatakan bahwa pengawasan sama
dengan pengendalian. Oleh karena itu pengawasan selalu dimasukkan pada fungsi manajemen bersamaan
dengan pengendalian.
Pengawasan dalam Manajemen suatu organisasi/perusahaan memiliki peranan penting baik
pengawasan internal maupun eksternal. Melalui aktivitas pengawasan diharapkan dapat segera diketahui apabila
terjadi penyimpangan dalamkeberjalanan manajemen organisasi yang tidak sesuai dengan perencanaan yang
telah ditentukan.
1. Secara Umum
Secara umum pengertian pengawasan adalah proses untuk menjamin segala kegiatan yang dilaksanakan telah
sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan. Lebih lengkapnya definisi pengawasan adalah usaha yang disusun
secara sistematis untuk menentukan acuan kerja pada proses perencanaan sistem feedback informasi,
mengkomarasi hasil kerja dengan acuan kerja, menganalisis terjadinya penyimpangan, dan segera mengambil
langkah perbaikan yang dibutuhkan untuk keterjaminan penggunaan sumber daya organisasi/perusahaan secara
efektif dan efisien dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.
Berdasarkan pengertian pengawasan tersebut pada dasarnya kegiatan pengawasan dilaksanakaan untuk
mengetahui secara segera terkait penyimpangan, penyalahgunaan, pemborosan, maupun problematika
organisasi yang lain, kemudian dilakukan langkah koreksi dan perbaikan terhadap permasalahan tersebut.
Selain itu pengawasan secara keseluruhan merupakan aktivitas membandingkan antara hasil yang telah
dilaksanakan dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu dalam pengawasan diperlukan adanya
acuan, standar, alat ukur terkait hasil yang infgin dicapai.
Para ahli manajemen juga mengemukakan beberapa definisi pengawasan. Pengertian pengawasan antara satu
ahli dengan lain mungkin berbeda namun memiliki makna yang kurang lebih sama hanya berbeda cara pandang.
Berikut pengertian pengawasan menurut para ahli :
Winardi
Definisi pengawasan adalah seluruh kegiatan yang dijalankan oleh pihak manajer untuk memastikan bahwa
hasil sesungguhnya sesuai dengan hasil dari perencanaan.
Basu Swasta
Pengertian pengawasan adalah fungsi penjaminan bahwa segala aktivitas akan memberikan hasil sesuai dengan
yang diharapkan.
Sondang P. Siagian
Pengawasan ialah proses mengamati suatu pelaksanaan dari keseluruhan aktivitas organisasi untuk menjamin
supaya seluruh tugas yang sedang dilaksanakan sesuai dengan perencanaan sebelumnya.
Arti pengawasan yaitu segala bentuk upaya dan perbuatan yang ditujukan untuk mengetahui sejauh mana
keberjalanan pekerjaan yang telah dilaksanakan sesuai dengan aturan dan tujuan yang akan diraih.
Henry Fayol
Fayol menyatakan bahwa pengawasaan terdiri proses pengujian untuk mengetahui apakah segala sesuatu
dilaksanakan sesuai perencanaan dan sesuai perintah dan aturan yang ada.
Pengawasan bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan penyimbangan untuk segera diperbaiki dan mencegah
terjadinya kealahan yang sama di kemudian hari.
Fungsi pengawasan dalam manajemen adalah salah satu fungsi manajemen yang bertujuan sebagai penjamin
agar segala keberjalanan aktivitas kerja sesuai dengan acuan yang telah ditentukan dan disusun dalam
perencanaan.
Soekarno K
Pada buku Dasar-Dasar Manajemen, pengertian pengawasan yang dikemukakan Soekarno K adalah suatu
proses yang menetapkan terkait hal yang harus dilaksanakan, tujuan dilaksanakannya hal tersebut, dan supaya
yang dilaksanakan sesuai dengan perencanaan.
Soekarno K dalam menjabarkan arti pengawasan menitikberatkan kegiata pengawasan sebagai proses dalam
penentuan terhadap hal apa saja yang harus dilaksanakan.
George R. Terry
Terry menjelaskan bahwa pengawasan merupakan upaya untuk menentukan hasil yang telah diraih,
mengevaluasi hasil tersebut, dan menjamin supaya hasil tersebut sesuai dengan perencanaan.
Sarwoto
Dalam buku yang berjudul Dasar Dasar Organisasi dan Manajemen, pengertian pengawasan yang dijelaskan
Sarwoto adalah aktivitas manajer dalam pengupayakan supaya tugas dan pekerjaan dapat dijalankan sesuai
dengan perencanaan yang ditentukan.
Pada pengertian pengawasan itu dijelaskan bahwa pelaksana fungsi pengawasan dalam manajemen adalah
manajer dan alat ukur kegiatan pengawasan adalah perencanaan yang telah disusun sebelumnya.
Selain itu secara implisit dalam bukunya, Sarwoto mengemukakan terkait tujuan pengawasan yang
mengupayakan supaya tugas dan tanggung jawaab dijalankan dan disesuaikan dengan acuan pada perencanaan.
Sehingga tugas dan pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan yang sedang dijalankan.
M. Manullang
Manullang mendeskripsikan pengawasan sebagai proses penentuan tugas dan tanggung jawab yang telah
dijalankan, melakukan penilaian, dan melakukan tindakan korektif jika diperlukan dengan tujuan agar
pelaksanaan yang telah dijalankan sesuai dengan perecanaan.
FUNGSI PENGAWASAN DALAM MANAJEMEN
Aktivitas pengawasan memiliki fungsi dalam kegiatan manajemen. Pengertian fungsi pengawasan pada
dasarnya adalah untuk menilai, menganalisis, dan memberi rekomendasi serta menyampaikan mengenai laporan
yang berkaitan dengan bidang pekerjaan dari sebuah departemen atau organisasi/perusahaan yang sudah diteliti.
Aktivitas ini juga termasuk ke dalam fungsi kepemimpinan dalam organisasi.
Secara lebih terperinci berikut fungsi pengawasan dalam manajemen yang dapat diketahui :
1. Pengawasan menilai apakah setiap elemen/unit dalam organisasi menjalankan kebijakan dan aturan yang
sesuai dengan tugas masing-masing.
2. Untuk menilai surat maupun laporan apakah telah mendeskripsikan aktivitas yang aktual dengan tepat
dan teliti.
3. Sebagai penilai terkait pengontrolan aktivitas manajemen apa sudah memadai dan dilaksanakan dengan
efektif.
4. Menganalisis apakah aktivitas yang telah dikerjakan secara efektif meraih sasaran yang ditentukan
sebelumnya.
5. Meneliti apakah aktivitas dijalankan seefisien mungkin.
TUJUAN PENGAWASAN
1. Menjamin keberjalanan pekerjaan sesuai dengan perencanaan, kebijakan dan prosedur yang ditetapkan.
2. Melakukan koordinasi antar aktivitas yang dilaksanakan.
3. Menghindari terjadinya penyalahgunaan dan pemborosan anggaran.
4. Melakukan penjaminan akan terwujudnya kepuasan konsumen terhadap produk yang dihasilkan (apabila
perusahaan nirlaba)
5. Membangun kepercayaan konsumen/publik pada kepemimpinan organisasi/perusahaan/pemerintahan.
Berdasarkan dua tipe tersebut terdapat jenis jenis pengawasan yang perlu diketahui sebagai berikut :
1. Preventif dan Represif. Pengawasan preventif dilaksanakan sebelum suatu aktivitas maupun program
dijalankan. Pengawasan ini memiliki tujuan agar mencegah penyimpangan dalam suatu kegiatan.
Sebagai contoh pengawasan dalam perusahaan pada bidang keuangan terkait penyusunan usulan
anggaran, laporan keuangan (neraca dan laporan laba rugi). Pengawasan ini dilaksanakan sebagai usaha
menghindari adanya penyelewengan anggaran dalam keberjalanan program yang akan merugikan
perusahaan. Adapun pengawasan represif yaitu pengawasan yang dilaksanakan pada aktivitas setelah
aktvitas tersebut telah selesai dijalankan. Contohnya pengawasan yang dilakukan pada akhir tahun
anggaran baik pengawasan dana desa hingga anggaran nasional dimana dana telah ditetapkan saat
perencanaan kemudian telah dilaksanakan kegiatan hingga laporan pertanggungjawabannya.
2. Aktif dan Pasif. Pengawasan aktif disebut juga pengawasan dekat. Pengawasan ini dijalankan langsung
di lokasi kegiatan yang akan diawasi. Sedangkan pengawasan pasif dilakukan dari jarak jauh seperti
pengawasan dengan penelitian dan pengujian pada surat ataupun laporan hasil kegiatan yang disertai
bukti-bukti terkait dengan pelaksanakan kegiatan.
3. Pengawasan Kebenaran Formil. Jenis pengawasan ini merupakan pengawasan menurut menurut hak
(rechtimatigheid) dan memeriksa kebenaran materiil terkait tujuan dilakukannya pengeluaran
(doelmatigheid).
Pengawasan dalam manajemen ini penting dilakukan agar kesalahan yang terjadi dapat segera diperbaiki. Ada 3
langkah dalam melaksanakan hal tersebut:
1. Membuat standar
Standar adalah kriteria yang bisa anda gunakan untuk mengukur hasil sebuah pekerjaan. Standar dibuat
berdasarkan kemampuan kerja pada keadaan normal.
a. Standar kuantitatif :
Standar yang dinyatakan dalam satuan-satuan tertentu seperti jam kerja mesin, jam kerja tenaga langsung, dan
satuan barang, investasi, dll
b.Standar kualitatif
3. Tindakan perbaikan
Tindakan ini dilakukan untuk memperbaiki aktifitas, kegiatan, atau kebijakan yang tidak sesuai dengan
standarnya.
Sebelum melakukan hal diatas, anda harus mendapatkan informasi mengenai kemajuan yang telah dicapai serta
adanya penyimpangan.
Adapun pengawasan dan pengendalian dalam manajemen harus memperhatikan hal-hal berikut ini:
Dengan adanya pengawasan dalam manajemen akan membuat operasional usaha dapat berjalan tanpa
hambatan. Disamping itu akan mendorong karyawan untuk lebih bertanggung-jawab terhadap tugas yang
dipikulnya.