Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Game atau permainan sesungguhnya adalah bagian dari sarana hiburan dan
sarana melepas lelah. Islam mewajibkan kepada umatnya agar mengabdikan seluruh
hidupnya hanya untuk beribadah kepada Allah swt. Itulah orientasi tunggal yang
harus dipegang oleh kaum muslimin etika menjalani kehidupan. Islam lalu
memerintahkan umatnya agar melaksanakan perintahnya Allah dengan segenap
potensi yang ia miliki dan tidak melanggar larangan-larangan Allah swt.

Namun demikian, Islam sesungguhnya adalah agama yang sangat


menghormati realitas obyektif dan realitas konkrit yang terdapat di sekitar dan dalam
diri manusia. Ketika manusia menyukai keindahan, kecantikan, ketampanan,
kelezatan, dan kemerduan, Islam kemudian menghalalkannya, dengan syarat hal
tersebut didapatkan dengan cara yang baik dan dilakukan dengan cara yang benar,

Islam bukanlah agama yang membelenggu manusia, Islam juga bukanlah


agama yang utopis, yang memperlakukan manusia seolah-olah malaikat yang tidak
memiliki keinginan atau nafsu sama sekali. Islam memperlakukan manusia sesuai
dengan naluri kemanusiaannya, Islam sangat memberikan keluasan dan kelapangan
bagi manusia yang merasakan kenikmatan hidup.Mengenai hal ini, ada suatu kisah
yang dapat kita ambil pelajaran. Kisah mengenai seorang sahabat Nabi saw. yang
bernama Hanzhalah. Suatu ketika, muncul kegundahan dalam hati Hanzhalah. Ia
merasa bahwa hidupnya telah diselubungi kemunafikan. Terlintas dalam benaknya
bahwa hidupnya hanyalah kepura-puraan. Ketika berhadapan dengan Rasulullah
saw, ia menjadi seorang muslim yang benar-benar taat. Ia berperilaku serius, tidak
bercanda, mata selalu sembab, hati selalu berdzikir dan senantiasa dalam kondisi
ketakwaan kepada Allah swt. Namun ia berlalu dari Nabi dan bertemu dengan
keluarganya, seketika perangainya berubah. Ia mencandai anak istrinya, tertawa,
merasa senang dan seolah-olah lupa bahwa sebelumnya ia menangis.
Ternyata, apa yang dialami oleh sahabat Hanzhalah juga dialami oleh sahabat
Abu Bakar. Maka, untuk mencari jawaban dari kegundahan hati dua sahabat
tersebut, keduanya kemudian mendatangi Rasulullah. “Demi Dzat yang jiwaku
berada di tangan-Nya, jika kalian menetapi perbuatan ketika kalian berada di sisiku
dan ketika berdzikir, niscaya para malaikat akan menjabat tangan kalian dalam setiap
bentang perjalanan hidup dan langkah-langkah kalian, namun (ingatlah) wahai
Hanzhalah! (Yang demikian itu akan kau dapatkan jika kau rutinkan) sedikit demi
sedikit dari waktu ke waktu.” Beliau mengucapkannya tiga kali.” (HR. Muslim).97

Hadits ini menunjukkan bahwa kesenangan psikologis dan hiburan merupakan


dua hal yang natural dalam diri manusia. Nabi saw bahkan mengatakan orang yang
di dalam dirinya tidak ada hal tersebut, ia akan disalami Malaikat. Dan merupakan
ucapan simbol yang menunjukkan satu hal yang mustahil terjadi. Maknanya adalah
islam tidak mengajarkan agar seseorang menjauhi kesenangan dan hiburan.
Sebaliknya, Islam justru mengajarkan bahwa mencari kesenangan, beristirahat,
mencari hiburan bias dilakukan, namun harus sesuai dengan porsinya. Islam tidak
mengharamkan hiburan sama sekali.

1.2. Tujuan

2. Untuk mengetahui apa itu game online


3. Untuk mengetahui apa saja yang menyebabkan seseorang menjadi kecanduan
4. Untuk mengetahui dampak dari game online
5. Untuk mengetahui apakah benar game online haram khususnya adalah game
PUBG
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Game Online


            Pengertian Game Online atau Online Games adalah sebuah permainan
(games) yang dimainkan di dalam suatu jaringan (baik LAN maupun Internet). Game
yang berbasis elektronik dan visual  yang memanfaatkan teknologi media visual
elektronik dan game online menyediakan server-server tertentu agar bisa
dimainkan,Game online tidak ada akhirnya.
Game online sendiri tidak lepas juga dari perkembangan teknologi komputer
dan jaringan computer itu sendiri. Meledaknya game online sendiri merupakan
cerminan dari pesatnya jaringan computer yang dahulunya berskala kecil (small local
network) sampai menjadi internet dan terus berkembang sampai sekarang.. Berikut
beberapa contoh Game Online yang beredar di Indonesia :
 PUBG (Player Unknown's Battle Ground)
 Ragnarok Online
 Dota 2
 Point Blank
 Cross Fire
 Counter Strike Online

2.2 Sejarah Game Online


            Sejarah game online (Permainan Daring) dimulai sejak tahun 1969, ketika
permainan untuk dua orang dikembangkan dengan tujuan awal untuk pendidikan.
Kemudian pada awal tahun 1970, sebuah sistem dengan kemampuan time-sharing,
yang disebut Plato, diciptakan untuk memudahkan siswa belajar secara online, di
mana beberapa pengguna dapat mengakses komputer secara bersamaan menurut
waktu yang diperlukan. Dua tahun kemudian, muncul Plato IV dengan kemampuan
grafik baru, yang digunakan untuk menciptakan permainan untuk banyak pemain
(multiplayer games).
Permainan daring benar-benar mengalami perkembangan setelah tahun 1995,
pembatasan NSFNET (National Science Foundation Network) dihapuskan, membuat
akses ke domain lengkap dari internet. Kesuksesan moneter menghampiri
perusahaan-perusahaan yang meluncurkan permainan ini, sehingga persaingan mulai
tumbuh dan menjadikan permainan daring semakin berkembang hingga hari ini.
Permainan Daring (Online Games) adalah jenis permainan komputer yang
memanfaatkan jaringan komputer (LAN atau internet), sebagai medianya. Biasanya
permainan daring disediakan sebagai tambahan layanan dari perusahaan penyedia
jasa online, atau dapat diakses langsung melalui sistem yang disediakan dari
perusahaan yang menyediakan permainan tersebut.
Menurut Andrew Rollings dan Ernest Adams, permainan daring lebih tepat
disebut sebagai sebuah teknologi, dibandingkan sebagai sebuah genre permainan;
sebuah mekanisme untuk menghubungkan pemain bersama, dibandingkan pola
tertentu dalam sebuah permainan (Rolling & Adams, 2006: 770)
Permainan daring terdiri dari banyak jenis, dari mulai permainan sederhana
berbasis teks hingga permainan yang menggunakan grafik kompleks dan membentuk
dunia virtual yang ditempati oleh banyak pemain sekaligus.
Dalam permainan daring, ada dua unsur utama, yaitu server dan client. Server
melakukan administrasi permainan dan menghubungkan client, sedangkan client
adalah pengguna permainan yang memakai kemampuan server. Permainan daring
bisa disebut sebagai bagian dari aktivitas sosial karena pemain bisa saling
berinteraksi secara virtual dan seringkali menciptakan komunitas maya.
TIPE-TIPE GAME ONLINE
 First Person Shooter (FPS)
Sesuai judulnya game ini mengambil pandangan orang pertama pada gamenya
sehingga seolah-olah kita sendiri yang berada dalam game tersebut, kebanyakan
game ini mengambil setting peperangan dengan senjata-senjata militer (di indonesia
game jenis ini sering disebut game tembak-tembakan).
  Real-Time Strategy
Merupakan game yang permainannya menekankan kepada kehebatan strategi
pemainnya, biasanya pemain memainkan tidak hanya 1 karakter saja akan tetapi
banyak karakter.
  Cross-Platform Online
Merupakan game yang dapat dimainkan secara online dengan hardware yang
berbeda misalnya saja need for speed undercover dapat dimainkan secara online dari
PC maupun Xbox 360(Xbox 360 merupakan hardware/console game yang memiliki
konektivitas ke internet sehingga dapat bermain secara online).
  Browser Games
Merupakan game yang dimainkan pada browser seperti Firefox, Opera, IE. Syarat
dimana sebuah browser dapat memainkan game ini adalah browser sudah
mendukung javascript, php, maupun flash.
  Massive Multiplayer Online Games
adalah  game dimana pemain bermain dalam dunia yang skalanya besar (>100
pemain), setiap pemain dapat berinteraksi langsung seperti halnya dunia nyata. 

2.3 Faktor penyebab Kecanduan


Banyak penyebab yang ditimbulkan dari kecanduan game online, salah
satunya  karena gamer tidak akan pernah bisa menyelesaikan permainan sampai
tuntas. Selain itu, karena sifat dasar manusia yang selalu ingin menjadi pemenang
dan bangga semakin mahir akan sesuatu termasuk sebuah permainan. Dalam game
online apabila point bertambah, maka objek yang akan dimainkan akan semakin
hebat, dan kebanyakan orang senang sehingga menjadi pecandu. Penyebab lain yang
dapat ditelusuri adalah kurangnya pengawasan dari orang tua, dan pengaruh
globalisasi dari teknologi yang memang tidak bisa dihindari.
Terdapat faktor internal dan faktor eksternal yang menyebabkan adiksi
remaja terhadap game online. Faktor-faktor internal yang dapat menyebabkan
terjaadinya adiksi terhadap game online, sebagai berikut:
 Keinginan yang kuat dari diri remaja untuk memperoleh nilai yang tinggi
dalam   game online, karena game online dirancang sedemikian rupa agar
gamer semakin penasaran dan semakin ingin memperoleh nilai yang lebih
tinggi.
 Rasa bosan yang dirasakan remaja ketika berada di rumah atau di sekolah.
 Ketidakmampuan mengatur prioritas untuk mengerjakan aktivitas penting
lainnya juga menjadi penyebab timbulnya adiksi terhadap game online.
 Kurangnya self control dalam diri remaja, sehingga remaja kurang
mengantisipasi dampak negatif yang timbul dari bermain game online secara
berlebihan.
Sedang faktor-faktor eksternal yang menyebabkan terjadinya adiksi bermain game
online pada remaja, sebagai berikut:
 Lingkungan yang kurang terkontrol, karena melihat teman-temannya yang
lain banyak yang bermain game online.
 Kurang memiliki hubungan sosial yang baik, sehingga remaja memilih
alternatif bermain game sebagai aktivitas yang menyenangkan.
 Harapan orang tua yang melambung terhadap anaknya untuk mengikuti
berbagai kegiatan seperti kursus-kursus atau les-les, sehingga kebutuhan
primer anak, seperti kebersamaan, bermain dengan keluarga menjadi
terlupakan.
Gejala remaja kecanduan game diantara lain :
  Lebih banyak menghabiskan waktu bermain game pada jam-jam di luar sekolah
  Tertidur di sekolah
  Sering melalaikan tugas
  Nilai di sekolah jeblok
  Berbohong soal berapa lama waktu yang sudah dihabiskan untuk ngegame
  Lebih memilih bermain game daripada bermain dengan teman
  menjauhkan diri dari kelompok sosialnya (klub atau kegiatan ekskul)
  Merasa cemas dan mudah marah jika tidak ngegame
Sementara gejala-gejala fisik yang bisa menimpa seseorang yang kecanduan
game antara lain:
 Carpal tunnel syndrome (gangguan di pergelangan tangan karena saraf
tertekan, misalnya jari-jari tangan menjadi kaku)
  Mengalami gangguan tidur (Insomia)
  Sakit punggung atau nyeri leher
  Sakit kepala
  Mata kering
  Malas makan / makan tidak teratur
2.4 Dampak dari Game Online
            Bermain game online pada remaja memiliki dampak positif dan negatif.
Dampak positif dari bermain game online yaitu dapat mengaktifkan sistem motorik,
dengan koordinasi yang tepat antara informasi yang diterima oleh mata kemudian di
teruskan ke otak untuk diproses dan diperintahkan kepada tangan untuk menekan
tombol tertentu.
Game online dapat mendorong remaja menjadi cerdas, karena pemain game
online menuntut daya analisa yang kuat dan perencanaan strategi yang tepat agar
bisa menyelesaikan permainan dengan baik. Kelebihan yang bisa diperoleh oleh
remaja dalam bermain game online adalah meningkatkan konsentrasi.
Bermain game online memang dapat berdampak positif, tetapi jika dibiarkan
berlarut-larut hingga mengarah pada adiksi tentu akan memberikan dampak negatif,
diantaranya remaja menjadi tidak memiliki skala prioritas dalam menjalani aktivitas
sehari-hari. Mendorong remaja untuk bertindak asosial, karena aktivitas bermain
game online cukup menyita waktu berkomunikasi, baik berkomunikasi dengan
keluarga maupun teman sebaya. Menimbulkan kemalasan belajar, disebabkan
kelelahan yang ditimbulkan setelah bermain game online, sehingga dapat memicu
tindakan kekerasan, karena remaja mengimitasi tokoh secara berlebihan, sehingga
meniru seluruh prilaku yang di tampilkan tokoh dalam permainan tanpa
mempertimbangkan apakah hal tersebut berbahaya atau tidak. Perilaku imitasi yang
berlebihan ini dapat pula memicu tindakan kriminal, tanpa pengetahuan remaja,
bahwa menyakiti orang lain secara fisik adalah suatu tindakan kriminal.
Adapun lebih detail mengenai dampak positif dan negatif dari game online
yang membuat remaja kecanduan terhadap game online,antara lain :
Dampak Positif
  Menghilangkan Kepenatan
  Dapat memberi rasa rileks dan mengendurkan urat saraf dari kesibukan rutin atau
kecapekan setelah bekerja.
  Melatih kemampuan untuk memusatkan perhatian dan konsentrasi pemainnya.
  Melatih memecahkan masalah dengan mempergunakan analisa.
  Melatih kemampuan untuk mengatur sistematis kerja untuk mencapai tujuan.
  Mengembangkan kecepatan reaksi dan persepsi audio visual.
  Tidak membuat orang gampang putus asa.
  Melatih mengembangkan kesabaran dan ketekunan.
  Melatih mengembangkan imajinasi dan kreativitas berpikir secara lebih luas.
  Membentuk rasa percaya diri.
Dampak Negatif
  Dapat menurunkan Kesehatan pemain.
  Menimbulkan Kemalasan dan tindakan kriminal
  Dapat membuat pemainnya lupa waktu, lupa belajar, lupa tugas dan tanggung
jawab.
  Dapat membuat pemainnya tidak produktif karena waktunya habis dipergunakan
untuk bermain game online.
  Dapat meningkatkan sikap agresivitas pemainnya, karena pengaruh aksi-aksi
kekerasan yang terbiasa disaksikannya.
  Dapat menyebabkan anti sosial, karena keranjingan main game online.
  Dapat menyebabkan ketegangan emosional antara orang tua dengan anak yang
kecanduan.

2.5 Cara Mengatasi Kecanduan


            Tempat-tempat game online sekarang sudah banyak dan mudah dijumpai
baik di perkotaan atau pun dipedesaan, jadi perkembangannya menjadi lebih mudah.
Yang dibahayakan dari dampak game online ini sangat buruk terutama untuk psikis
dan fisik pada usia remaja.
Beberapa cara atau Solusi cara mengatasi kecanduan Game online, Antara
Lain:
  Bersungguh – sungguh (Niat)
Langkah pertama agar bisa berhenti kecanduan harus ada niat dalam diri sendiri
yaitu harus bersungguh-sungguh atau berjanji dengan diri anda sendiri tidak akan
main game online lagi, namun awalnya pasti begitu sulit untuk melakukannya, tapi
lambat laun pasti akan bisa.
  Mempunyai Pikiran Hemat
Dengan menghitung banyaknya uang yang dikeluarkan untuk bermain game
online di warnet akan membuat seseorang lebih berpikir untuk tidak menghabiskan
uangnya demi game online. 
  Mencari aktivitas lain
Mencari aktivitas lain yang positif dan lebih bermanfaat terutama kebiasaan
yang disukai, seperti berolahraga, membaca buku atau berekreasi. Sehingga tidak
ada waktu kosong untuk bermain game online.
  Membatasi waktu bermain game online
Mengurangi waktu bermain dengan mulai menentukan jam bermain dan hari
bermain dan diusahakan mematuhi jadwal tersebut. Untuk tahap awal sehari bermain
3 jam dan untuk hari-hari berikutnya dikurangi sedikit demi sedikit.
  Jangan bergaul dengan pemain game
Maksut dari hal ini bukan tidak boleh berteman dengan pemain game melainkan
jangan terlalu akrab karena ajakan dan pengaruh teman akan gampang
mempengaruhi untuk bermain game online lagi.
  Meminta Bantuan orang terdekat
        Maksutnya meminta orang terdekat untuk sementara menjadi pengingat setiap
kali hendak ke warnet atau ingin bermain game. Akan sangat baik apabila dia bukan
seorang gamers juga.

2.6 Game Online Haram Menurut Mui Khususnya PUBG


Pro kontra wacana Majelis Ulama Indonesia (MUI) membuat fatwa haram
game Player Unknown's BattleGrounds (PUBG) terus bergulir. MUI beranggapan
wacana fatwa haram dipicu teror penembakan dua masjid di Christchurch, Selandia
Baru yang disebut terinspirasi gim baku tembak PUBG. Sejauh ini, MUI turun
tangan dengan melakukan kajian bersama sejumlah lembaga terjait untuk
memutuskan fatwa terhadap gim besutan Brendan Greene tersebut.

Head Division of Online Safety SAFEnet Boaz Simanjuntak menilai bahwa


kesimpulan yang mengatakan jika gim baku tembak bisa memicu aksi agresif pada
pemain bisa diantisipasi. Salah satu upaya pencegahannya yakni dengan melibatkan
keluarga dalam memberi pemahaman kepada anak agar tidak terpapar perilaku
menyimpan yang bisa berujung pada tindak kekerasan.

"Kalau saya melihat adalah komunikasi antara orang tua dan anak, kejujuran
komunikasi itu harus dibentuk dari kecil," kata Boaz saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Rabu (27/3). Boaz mengatakan orang tua harus membangun
komunikasi yang baik. Selain mau didengar oleh anak, orang tua juga harus mau
mendengarkan anaknya.Lebih lanjut, ia menambahkan jika orang tua juga harus
pintar menggambarkan dampak ketika anak ingin melakukan sesuatu."Orang tua
juga harus pintar menggambarkan bahwa 'kalau kamu melakukan kekerasan, orang
lain yang akan sakit' misalnya jika orang itu meninggal, keluarganya
sedih," jelasnya.
 Komunitas dan batasan usia 

Selain peran orang tua, Boaz mengatakan keterlibatan komunitas terlatih


yang peduli ranah daring juga harus diberdayakan. Keberadaan komunitas bisa
memberikan edukasi dan penyuluhan dampak baik dan buruk gim daring.

"Bisa juga meminta bantuan komunitas terlatih misalnya. Kalau di pemerintah kan
ada Siberkreasi, kemudian di luar itu yang masih ada jaringan dengan teman-teman
di Kominfo seperti ICT Watch," ucapnya. Boaz yang juga periset terorisme di Kreasi
Prasasti Perdamaian mengaku setujuu dengan pembahasan antara MUI dan lembaga
terkait mengenai pembatasan usia anak untuk bermain gim.

"Yang pertama soal batasan usia, perlu ketat saya setuju. Dalam konteks saya
sebagai orang SAFEnet dan sebagai peneliti terorisme saya setuju," ucapnya. Namun
di satu sisi, Boaz menilai pembatasan jam bermain gim online serta dampaknya telah
masuk ke dalam ranah privasi keluarga. "Pengaturan jam main game online misalnya
soal waktu dan dampak itu diurus private. Diurus di wilayah keluarga atau juga bisa
meminta bantuan komunitas terlatih," imbuhnya. Menurut Boaz, fatwa MUI tidak
memiliki hukum yang memngikat laiknya undang-undang. Namun, ia menghargai
sikap MUI yang melakukan pembahasan bersama lembaga terkait. Lebih jauh, ia
mengkritisi langkah MUI yang akan mengeluarkan fatwa terkait gim PUB.
Menurutnya, MUI cukup memberi masukan dan dorongan terhadap dampak yang
mungkin ditimbulkan gim daring yang beredar saat ini.

Game sebagai produk budaya ini memiliki sisi negatif dan juga sisi positif,
untuk itu, peserta FGD memiliki kesamaan pandangan, untuk mengoptimalkan sisi
positif game dan salah satu ikhtiar itu adalah mengkanalisasi melalui e-sport, untuk
mengoptimalkan nilai kemanfaatan, memberikan aturan-aturan yang asalnya tanpa
aturan, kemudian meminimalisir dampak negatif,” terang Sekretaris Komisi Fatwa
MUI, Asrorun Niam Sholeh.

1. Untuk kepentingan optimasi kesadaran publik, Komisi Hukum MUI


mengusulkan adanya review Permen No. 11 Tahun 2016 yang merupakan
ikhtiar pemerintah memberikan pengaturan terhadap game agar bisa lebih
tinggi manfaatnya dan dicegah mafsadah (kerusakan) yang ditimbulkan,
2. Niam mengatakan ada catatan terakhir untuk game PUBG tersebut antara lain
pembatasan usia, konten, waktu, dan dampak yang ditimbulkan. Di samping
itu juga pelarangan beberapa jenis game yang memang secara nyata
berkonten pornografi, perjudian, perilaku sosial menyimpang, dan juga
konten yang terlarang secara agama dan juga peraturan perundang-undangan.

Menurut Niam, catatan hasil FGD di atas nantinya akan menjadi acuan atau
referensi bagi pembahasan internal Komisi Fatwa MUI. Yang jelas, sejauh ini, belum
ada fatwa yang dikeluarkan terhadap game online, termasuk PUBG.

Jadi, sudah menemukan titik terang tentang nasib dari game Battle Royale
yaitu tidak adanya label Haram sejauh ini untuk PUBG, dan untuk para pemain
harusnya sudah bisa bernafas lega untuk bermain ke depannya.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan
Game Online atau Online Games adalah sebuah permainan (games) yang
dimainkan di dalam suatu jaringan (baik LAN maupun Internet). Faktor yang
mempengaruhi kebanyakan dikarenakan rasa penat terhadap tugas dan ajakan teman-
teman sekitar.
Dampak negatif bermain game online lebih banyak dibanding dampak
positifnya antara lain :
         Dapat merusak Kesehatan pemain.
         Menimbulkan Kemalasan dan tindakan kriminal
      Dapat membuat pemainnya lupa waktu, lupa belajar, lupa tugas dan tanggung
jawab.
         Dapat membuat pemainnya tidak produktif karena waktunya habis dipergunakan
untuk bermain game online.

Menurut Niam, catatan hasil FGD nantinya akan menjadi acuan atau referensi
bagi pembahasan internal Komisi Fatwa MUI. Yang jelas, sejauh ini, belum ada
fatwa yang dikeluarkan terhadap game online, termasuk PUBG.

Jadi, sudah menemukan titik terang tentang nasib dari game Battle Royale yaitu
tidak adanya label Haram sejauh ini untuk PUBG, dan untuk para pemain harusnya
sudah bisa bernafas lega untuk bermain ke depannya.

B.     Saran
Daripada bermain game online yang menghabisakan uang dan waktu
sebaiknya kaum remaja pecandu game mengisi waktu dengan hal-hal yang positif 
atau lebih bermanfaat serta mengeluarkan uang sesuai dengan kebutuhan.
DAFTAR PUSTAKA

Fahrul  Alam,M.2010.”Pengertian Game Online dan


http://my.opera.com/mfahrul/blog/show.dml/10712381
http://wicethe.wordpress.com/pengertian-dan-tipe-tipe-game-online/
http://wicethe.wordpress.com/sejarah-game-online/
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190327204156-185-381288/fatwa-
haram-pubg-dan-salah-kaprah-gim-online-baku-tembak
https://www.kotakgame.com/berita/detail/78964/MUI-Putuskan-PUBG-Tidak-
Haram-Ini-3-Rekomendasi-MUI-untuk-Game-Online-yang-Halal

Anda mungkin juga menyukai