Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN

                                                     

DOSEN PEMBIMBING : Fajri M Hanif ,M.Kom

NAMA : WHENNY CARTIKA SARI

NIM : 1814201043

PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI

2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang membahas
tentang SISTEM INFORMASI DALAM KEPERAWATAN.Terima kasih saya
ucapkan kepada Bapak Fajri M Hanif ,M.Kom sehingga makalah inidapat
terselesaikan dengan baik.
Saya sadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik dan Saran yang
membangun dari semua pihak sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.Demikian yang saya sampaikan, semoga makalah inidapat bermanfaat.

Bangkinang 09.11.2019

  WHENNY CARTIKA SARI


DAFTAR ISI

Kata Pengantar .........................................................................................

DaftarIsi......................................................................................................

Bab I :Pendahuluan.....................................................................................

1. Perkembangan teknology informasi..........................................


Bab II : Pembahasan...................................................................................

PENDOKUMENTASIAN DALAM KEPERAWATAN............................

I. Pendokumentasian Asuhan Keperawatan........................................


II. Sistem Informasi Manajemen Keperawatan....................................
III. Program-Program Yang Dirancang Dalam SIM Keperawatan........
IV. Hal Hal Yang Disiapkan Dalam Penerapan SIM Keperawatan.......
 

Bab III : Penutup.........................................................................................

1. Kesimpulan......................................................................................
2. Saran.................................................................................................
Daftar Pustaka.......................................................................................

 
BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Dunia keperawatan di Indonesia terus berkembang, seiring dengan
meningkatnya strata pendidikan keperawatan di Indonesia, disamping akses
informasi yang sangat cepat di seluruh dunia. Hal itu membawa efek pada
kemajuan yang cukup berarti di keperawatan (Jasun, 2006). Tenaga perawat
sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan
kesehatan, mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan. Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, seorang
perawat harus mampu melaksanakan askep sesuai standar, yaitu dari mulai
pengkajian sampai dengan evaluasi. 
Oleh karena itu dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan keperawatan,
maka perlu dibuat suatu mekanisme pendokumentasian yang mudah dan cepat
berkaitan dengan dokumentasi proses keperawatan
 

 
BAB II

PEMBAHASAN

I. Sistem Informasi Manajemen Keperawatan


Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu
informasi dan ilmu keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen
dan proses pengambilan informasi dan pengetahuan yang digunakan untuk
mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan (Gravea & Cococran,1989 dikutip
oleh  Hariyati, RT.,  1999)

Sedangkan menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995 dikutip oleh  Hariyati,


RT.,  1999) system informasi keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk
memperoleh dan menggunakan data, informasi dan pengetahuan  tentang  standar
dokumentasi , komunikasi, mendukung proses pengambilan keputusan,
mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan
kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan keperawaratan dan memberdayakan
pasien untuk memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan. Kehandalan suatu
sistem informasi pada suatu organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen
yang ada sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu informasi yang
berguna, akurat, terpercaya, detail, cepat, relevan untuk suatu organisasi.

Selanjutnya pendokumentasian keperawatan yang menggunakan Sistem


Informasi Manajemen Keperawatan, dimana fasilitas yang dibuat menjadi lebih
lengkap, bahkan menurut Jasun (2006) Sistem Informasi Manajemen
Keperawatan merupakan “papper less” untuk seluruh dokumen keperawatan
II. Program-Program Yang Dirancang Dalam SIM Keperawatan

Menurut Jasun (2006) beberapa program yang dirancang dalam SIM


Keperawatan antara lain :

a.      Standar Asuhan Keperawatan

Standar Asuhan Keperawatan menggunakan standar Internasional dengan


mengacu pada Diagnosa Keperawatan yang dikeluarkan oleh North American
Nursing Diagnosis Association, standar outcome keperawatan mengacu pada
Nursing Outcome Clasification dan standar intervensi keperawatan mengacu
pada Nursing Intervention Clasification (NIC) yang dikeluarkan oleh Iowa
Outcomes Project. Standar Asuhan Keperawatn ini juga telah dilengkapi dengan
standar pengkajian perawatan dengan mengacu pada 13 Divisi Diagnosa
Keperawatan yang disusun oleh Doenges dan Moorhouse dan standar evaluasi
keperawatan dengan mengacu pada kriteria yang ada dalam Nursing Outcome
Clasification (NOC) dengan model skoring.

1. Standart Operating Procedure (SOP)

Standart Operating Procedure (SOP) adalah uraian standar tindakan


perawatan yang terdapat dalam standar asuhan keperawatan. SOP merupakan
aktifitas detail dari NIC.

2. Discharge Planning

Discharge Planning adalah uraian tentang perencanaan dan nasihat


perawatan setelah pasien dirawat darii rumah sakit. Dalam sistem, discharge
planning sudah tersedia uraian dimaksud, perawat tinggal print out yang
selanjutnya hasil print out tersebut dibawakan pasien pulang.

3. Jadwal dinas perawat

Jadwal dinas perawat dibuat secara otomatis oleh program komputer,


sehingga penanggung jawab ruang tinggal melakukan print.
4. Penghitungan angka kredit perawat.

Masalah yang banyak dikeluhkan oleh perawat adalah pembuatan angka


kredit, dikarenakan persepsi yang berbeda antara Urusan Kepegawaian dengan
tenaga perawat. Disamping itu, kesempatan perawat untuk menghitung angka
kredit sangat sedikit. Sehingga penghitungan angka kredit banyak yang tertunda
dan tidak valid. Sistem yang dibuat dalam SIM Keperawatan, angka kredit
merupakan rekapan dari aktifitas perawat sehari-hari, yang secara otomatis akan
dapat diakses harian, mingguan atau bulanan.

5. Daftar diagnosa keperawatan terbanyak.

Daftar diagnosa keperawatan direkapitulasi oleh sistem berdasar input


perawat sehari-hari. Penghitungan diagnosa keperawatan bermanfaat untuk
pembuatan standar asuhan keperawatan.

6. Daftar NIC terbanyak

Adalah rekap tindakan keperawatan terbanyak berdasarkan pada masing-


masing diagnosa keperawatan yang ada.

7. Laporan Implementasi

Laporan implementasi adalah rekap tindakan-tindakan perawatan pada satu


periode, yang dapat difilter berdasar ruang, pelaksana dan pasien. Laporan ini
dapat menjadi alat monitoring yang efektif tentang kebutuhan pembelajaran bagi
perawat. Laporan implementasi juga dapat dijadikan alat bantu operan shift.

8. Laporan statistik

Laporan statistik yang di munculkan dalam sistem informasi manajaman


keperawatan adalah laporan berupa BOR, LOS, TOI dan BTO di ruang tersebut

.
9. Resume Perawatan

Dalam masa akhir perawatan pasien rawat inap, resume keperawatan harus
dicantumkan dalam rekam medik. Resume perawatan bermanfaat untuk melihat
secara global pengelolaan pasien saat dirawat sebelumnya, jika pasien pernah
dirawat di rumah sakit. Dalam sistem, resume perawatan dicetak saat pasien akan
keluar dari perawatan. Komputer telah merekam data-data yang dibutuhkan untuk
pembuatan resume perawatan

10. Daftar SAK 

Standar Asuhan Keperawatan yang ideal adalah berdasarkan evidance based


nursing, yang merupakan hasil penelitian dari penerapan standar asuhan
keperawatan yang ada. Namun karena dokumen yang tidak lengkap, SAK banyak
diadopsi hanya dari literatur yang tersedia. Dalam sistem informasi manajemen
keperawatan, SAK berdasarkan rekapan dari sistem yang telah dibuat.

11. Presentasi Kasus On Line

Sistem dengan jaringan WiFi memungkinkan data pasien dapat diakses dalam
ruang converence. Maka presentasi kasus kelolaan di ruang rawat dapat dilakukan
on line ketika pasien masih di rawat

12. Mengetahui Jasa Perawat

Dengan system integrasi dengan SIM RS, memugkinkan perawat


mengetahui jasa tindakan yang dilakukannya.

13. Monitoring Tindakan Perawat & Monitoring Aktifitas Perawat

 Manajemen perawatan dapat mengakses langsung tindakan-tindakan yang


dilakukan oleh perawat, dan mengetahui pula masing-masing perawat telah
melakukan aktifitas keperawatan apa
14. Laporan Shift

Laporan shift merupakan rekapan dari aktifitas yang telah dilakukan dan
yang akan dilakukan oleh perawat, tergantung item mana yang akan dilaporkan
pada masing-masing pasien.

15. Monitoring Pasien oleh PN atau Kepala Ruang saat sedang Rapat

Monitoring pasien oleh PN atau Kepala Ruang dapat dilakukan ketika PN


atau Kepala Ruang sedang rapat di ruang converence. Akan diketahui apakah
seorang pasien telah dilakukan pegkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi
dan evaluasi atau belum

III. Hal Hal Yang Disiapkan Dalam Penerapan SIM Keperawatan

Menurut Jasun (2006) hal-hal yang harus dipersiapkan dalam penerapan SIM
Keperawatan ialah :

A. Hard Ware

 Perangkat keras berupa PC / CPU pada masing-masing ruang


implementasi, yang terhubung dengan jaringan.

 Printer digunakan untuk mencetak dokumen yang telah dibuat..

 Note Book atau Laptop digunakan untuk memasukan data-data saat


penglkajian di samping pasien. Dengan menggunakan Note Book
diharapkan pengkajian menjadi valid.

 WiFi adalah perangkat keras untuk menghubungkan Note Book dengan


jaringan, sehingga tidak mengunakan kabe, tapi dengan wireless.
B. Soft Ware

      Program yang dibuat sesuai dengan kebutuhan perawat.

C. Brain Ware

Pembentukan Mind Set bukan sesuatu yang mudah bagi perawat. Istilah
gagap teknologi, tidak percaya diri dengan membawa Note Book ke hadapan
pasien, merasa repot dan lain-lain akan menjadi faktor penentu yang cukup
signifikan bagi keberhasilan penerapan SIM Keperawatan

D. Skill

Ketrampilan perawat juga merupakan factor penting yang tidak bisa


diabaikan, mengingat standar yang dipakai adalah standar internasional. Bahasa
label dalam NIC adalah sesuatu yang baru, belum popular disamping
membutuhkan pemahaman yang cukup mendalam.

Pendokumentasian keperawatan sudah saatnya untuk dikembangkan


dengan berbasis komputer, walaupun perawat umumnya masih menggunakan
pendokumentasian tertulis. Padahal pendokumentasian tertulis ini sering
membebani perawat karena perawat harus menuliskan dokumentasi pada form
yang telah tersedia dan membutuhkan waktu banyak untuk mengisinya.
Permasalahan  lain yang sering muncul adalah biaya pencetakan form mahal
sehingga sering form pendokumentasian tidak tersedia. Pendokumentasian secara
tertulis dan manual juga mempunyai kelemahan yaitu sering hilang. Selain itu
pendokumentasian secara tertulis juga memerlukan tempat penyimpanan dan akan
menyulitkan untuk pencarian kembali jika sewaktu-waktu pendokumentasian
tersebut diperlukan.

Oleh karena itu pendokumentasian keperawatan yang menggunakan


Sistem Informasi Manajemen Keperawatan perlu diterapkan, dimana fasilitas
yang dibuat menjadi lebih lengkap, karena memuat berbagai aspek
pendokumentasian yaitu standart operating procedure (SOP), discharge planning,
jadwal dinas perawat, penghitungan angka kredit perawat, daftar diagnosa
keperawatan terbanyak, daftar NIC terbanyak, laporan implementasi, laporan
statistik, resume perawatan, daftar SAK, presentasi kasus on line, mengetahui jasa
perawat, monitoring tindakan perawat & monitoring aktifitas perawat laporan
shift dan monitoring pasien oleh PN atau kepala ruang saat sedang rapat

Namun dalam penerapan sistem pendokumentasian manajemen


keperawatan ini perlu mempertimbangkan kendala yang ada. Menurut Jasun
(2006) kendala yang dapat muncul antara lain :      Pengadaan hardware
membutuhkan dana yang cukup banyak. Dengan seperangkat hardware untuk satu
ruang (PC, Notebook, WiFi, Printerdan PDA) minimal membutuhkan dana
sebesar Rp. 21.000.000,- Maka solusi yang dapat diambil adalah dengan
pengadaan secara bertahap. Kemudian masalah system baru dimana softare yang
dibuat relative baru dan sangat teoritis. Dengan demikian membutuhkan
sosialisasi yang terus menerus dan komunikasi yang berkesinambungan.
Disamping itu, dorongan secara psikologis juga diperlukan, agar perawat percaya
diri menggunakan notebook di hadapan pasien.

   Dengan memperhatikan hal-hal yang terkait dengan penerapan SIM


Keperawatan, maka “Komunitas Perawatan” menjadi kelompok yang sangat
berperan, yang merupakan motor penggerak profesi keperawatan di rumah sakit.

 
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain :

 Pendokumentasian Keperawatan  merupakan hal penting yang dapat


menunjang pelaksanaan mutu asuhan keperawatan.

 Sistem informasi manajemen berbasis komputer bermanfaat dalam


pendokumentasian asuhan keperawatan, dan dapat menjadi pendukung
pedoman bagi pengambil kebijakan/pengambil keputusan  di keperawatan

2. Saran

Profesi keperawatan perlu mengembangkan system pendokumentasian


keperawatan dengan menggunakan system informasi manajemen
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito.  (1985).  Nursing diagnosis application to clinical practice. J.B.


        Lippincott Co.,. Philadephia .
 
Hariyati, S. T. (1999). Hubungan antara pengetahuan aspek hukum dari perawat
          dan karakteristik perawat terhadap kualitas dokmentasi keperawatan di
        RS.Bhakti Yudha, Tidak dipublikasikan
 
http://www.fik.ui.ac.id/pkko/files/UJIAN%20SIM%202%20ON%20LINE.doc. P
erawat dan Teknologi Informasi, diakses dari tanggal 12 Maret 2008
 
Jasun, (2006),  Aplikasi Proses Keperawatan Dengan Pendekatan Nanda NOC
dan NIC Dalam Sistem Informasi Manajemen Keperawatan Di Banyumas

Anda mungkin juga menyukai