Politik Islam Pasca Nabi Muhammad Saw

1. Syia’ah
Golongan yang pro sayidina ali lahir batin. Kelompok ini lebih banyak dijiwai politik
daripada agama.
a. Karena mereka berasumsi kholifah yang 4 itu ada 1, yaitu sayidina Ali KW karena abu
bakar umar usman itu nyrobot.
b. Agama islam dan umat hanya sah di pimpin oleh keturunan rasul yang lewat dari
keturunan sayidina ali. Selain itu ndk boleh.

Dari hal diatas terjadi cekcok dan prokontra, kelompok abu bakar, Umar dan usman, jadi dari
ajaran mereka memaki kholifah 3 itu wajib hukumnya. Syiah di bangun diatas kebencian dan
fanatisme.
Jadi dalam peljaran syiah. sebagai contoh, Unifersitas di kota qom iran khusus syiah.(kota
suci orang syiah di iran)., yang pertama kali diajarkan adalah rasa kebencian pada 3 kholifah
ini. Sampai, ketika izizn kebelakang ia mneyebutnya mau ke abu bakar syidik.

Kelompok yang netral yang tidak pro muawiyyah, kelompok abu bakar, kelompok utsman di
sebut jumhur (mayoritas), artinya membedakan antar fenomena rebutan politik, kholifah dan
Syariat nabi muhammad saw, yang natinya menjelma ahli (mengikuti) sunnah. Jadi tidak ikut
orang,,,,tidak ikut ali, tidak ikut ustman..terus masa tabiin di tambaahi wal jamaa’ah. Sikap
yang sama terhadap 4 kholifah itu serta para shohabta nabi dalam hal equalite. Dalam
kesejajaran.

Dari dua kelompok yang bertentangan ini (utsman, syiaah) frustasi (BSH) meraka keluar dari
kelompok ini yang menjadi nama khowarij, semua brengsek. Dia tidak netral, orang atau
kelompok yang tidak sependapat atau sepemikiran orang khowarij halal untuk di bunuh.

Ada lagi kelompok elit, (intelektual) :menurut dia. Mendirikan lagi dinamakan mu’tazilah
(leterlek, exklusif) i’tizal.
Ada orang yang putus asa, utek e gak gadok. ah saya ndk mau berpendapat, semua ini qudroh
Allah swt. Yaitu jabariyyah (orang putus asa). Gak ngreken hal tersebut, tapi mereka yakin
akan ada pemimpin yang ideal, yang kelompoknya dinamkan mur’jiah.

Satastariku ummati ila salasin wa sabina firqoh, kuluhhum finar illa wahidah....