Seberapa penting / urgent bagi presiden untuk mengeluarkan / menerbitkan perpu
terkait UU KPK Perpu KPK sangat penting untuk segera diterbitkan karena revisi UU KPK sudah disahkan walaupun nanti Presiden tidak menandatangani maka akan tetap sah menjadi UU. UU tentang KPK perubahan pertama atas UU Nomor 30 tahun 2002 tentang KPK dapat membuat pemberantasan korupsi mundur. Pasalnya tindakan penindakan tidak bisa seperti semula, selain akibat ketentuan seluruh pegawai KPK berstatus aparatur sipil Negara (ASN) juga kehadiran Dewaan Pengawas yang berwenang mengeluarkan izin penyadapan. Indonesia Legal Roundtable (ILR) menilai Presiden Joko Widodo memiliki lima alasan untuk mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (Perpu KPK). Pertama, ILR menilai pembentukan Perpu sudah sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 138/PUU-VII/2009. Direktur ILR Firmansyah Arifin mengatakan dalam putusan itu MK menjabarkan tiga alasan keluarnya perpu, yakni kebutuhan mendesak, adanya kekosongan hukum dan kekosongan hukum itu tidak bisa diselesaikan dengan cara formal. Penerbitan perpu merupakan kewenangan absolut presiden. Indonesia menganut sistem presidensil bukan parlementer sehingga posisi konstitusional presiden sangat kuat. Oleh karena itu, kebijakan presiden dalam menerbitkan perpu KPK untuk menyelamatkan pemberantasan korupsi tidak boleh diintervensi dan ditekan oleh parlemen. Penerbitan Perpu KPK bisa memperpanjang jalan dan napas penyelamatan upaya pemberantasan korupsi karena uji materil di MK akan memakan waktu yang cukup lama.