TINJAUAN PUSTAKA
Perkembangan teknologi molekuler (seperti kloning) yang sangat pesat telah membuka
era baru dalam menghasilkan berbagai jenis vaksin maupun obat yang dibutuhkan oleh
hewan maupun manusia. Penggunaan teknologi tersebut telah memudahkan
dihasilkannya berbagai sub unit vaksin yang jauh lebih efektif jika dibandingkan dengan
vaksin yang dihasilkan dengan teknologi konvensional meng-gunakan mikroorganisme
virulen yang dilemahkan ataupun telah dibunuh.
2.1.1 Hepatitis B
2.1.3
2.1.3
total yang diijinkan atau Total Error allowable (Tea) merupakan target Statistical
6
7
Quality Control (SQC) untuk mendeteksi random error dan systematic error untuk
mengukur total error yang tidak boleh melibi batas Tea. Batasan Tea dapat dilihat
2.1.3.2 Akurasi
Akurasi dapat diniai dari hasil pemeriksaan bahan kontrol dan dihitung nilai
d% = ( x – NA ) : NA
Keterangan:
d% : nilai bias
8
spesifitas dengan metode pemeriksaan dan kualitas larutan standar. Bias adalah
perbedaan sistematis antara hasil yang diperoleh dengan uji laboratorium terhadap
hasil dari metode referensi yang diterima, referensi tersebut dapat diperoleh dari
2.1.3.3 Presisi
SD x 100
V=
X
X = Mean
dan dinyatakan dalam satuan persen. Koefisien variasi dikenal sebagai related
standard deviation. Koefisien dapat dihitung dari simpangan baku dan nilai rerata.
yang beda.
9
adalah SD yang menyatakan dalam persen terhadap nilai rata – rata. Nilai SD dan
dari bahan kontrol (serum kontrol). Bahan kontrol merupakan CV diperoleh bahan
yang digunakan untuk melihat atau memantau adanya ketepatan suatu untuk
2.1.3.4 QC Rule
evaluasi pemeriksaan grafik kontrol. Seri aturan tersebutt dapat digunakan pada
penggunaan ke satu level kontrol, dua level maupun tiga level. Beberapa banyak
level yang akan dipakai sangat tergantung pada kondisi laboratorium, namun
dan evaluasi hasil dari kedua level kontrol secara simultan yang akan memberikan
satu level. Diagram aplikasi Westgard multirules quality control adalah sebagai
berikut: (10,16)
10
menggunakan satu atau dua level kontrol yang masingmasing diperiksa satu atau
(15)
dua kali setiap run. Saat ini telah dikembangkan prosedur QC baru yang
penolakan berbagai aturan kontrol dan jumlah pengukuran kontrol yang berbeda
sesuai dengan nilai sigma, prosedur QC ini dengan nama ‘Westgard Sigma Rules’
sebagai berikut:
d. Rule < 4 sigma: Kualitas < 4 sigma membuthkan prosedur multirule yang
2.3 Hipotesis
Ho : Didapat hasil Analisis Six Sigma sebagai penilaian performa kualitas analitik