Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Hepatitis B merupakan penyakit menular serius  dan umumnya


menginfeksi hati disebabkan oleh virus Hepatitis B (HBV) yang dapat
menyebabkan penyaki akut maupun kronis (1-3). HBV mengancam jutaa
orang di dunia dan telah menginfeksi sekitar 1,2 jut orang di Amerika Serikat
dan 2 milyar orang di dunia,dengan sekitar 240 juta orang mengidap Hepatitis
B kronik. Kebanyakan orang tidak menyadari tel terinfeksi. Lebih dari
686.000 orang meninggal setiap tahun akibat komplikasi dari Hepatitis B,
termasuk sirosis dan kanker hati (3-6).

HBV telah menjadi penyakit endemis di berbaga negara di dunia.


Indonesia merupakan negara dengan endemisitas Hepatitis B tinggi, tercatat
Indonesia merupakan negara terbesar kedua di                 South East Asian
Region      (SEAR) setelah Myanmar. Hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) 2007 menunjukkan prevalensi Hepatitis B sebesar 9,4%. Ini
berarti 1 dari 10 penduduk Indonesia pernah terinfeksi Hepatitis B. Bila
dikonversikan dengan jumlah penduduk Indonesia maka jumlah penderita
Hepatitis B mencapai 23 juta orang. Hasil Riskesdas 2013 menyatakan jenis
Hepatits yang banyak menginfeksi penduduk Indonesia adalah Hepatitis B
(21,8 %). Besaran masalah tersebut akan berdampak besar terhadap masalah
kesehatan masyarakat, produktivitas, umur harapan hidup, dandampak sosial
ekonomi lain (4,7-8).

WHO telah menghimbau segera melaksanakan usaha pencegahan.


Pengobatan terhadap penderita penyakit hepatitis B yang sangat mahal (harga
obat ) mencapai jutaan rupiah/tablet), menyebab-kan tindakan pencegahan
melalui vaksinj merupakan tindakan yang lebih tepat. Vaksinasi secara besar-
besaran dinilai efektif untuk mencegah terjadinya penyakit ini. Proyek
immunisasi massal di Lombok menunjukkan penggunaan vaksin konven-

1
2

sional mampu menurunkan prevalensi hepatitis B hanya sampai 70%


(Mulyanto et al., 2002). Belum optimalnya hasil immunisasi hepatitis B ini
antara lain disebabkan oleh masih rendahnya antigenisitas dan immuno-
genisitas vaksin konvensional (Korean Green Cross) yang digunakan. Vaksin
konvensional tersebut berasal dari plasma darah orang asing sehingga tidak
mampu menstimulasi munculnya tanggap kebal (antibodi) spesifik yang
mampu melawan virus hepatitis B yang terdapat di Indonesia (Joung et al.,
2004).

Selain itu, keberhasilan program imunisasi menyebabkan pasien


hepatitis B yang akan menjadi sumber vaksin tersebut semakin berkurang
yang berakibat pada semakin terbatasnya darah yang dapat digunakan sebagai
sumber vaksin. Sehingga produksi vaksin hepatitis B dengan menggunakan
plasma semakin sulit dilakukan. Kekhawatir-an terhadap adanya kontaminan
pada darah terutama oleh virus berbahaya seperti HIV, menimbulkan
kekhawatiran tersendiri untuk menggunakan vaksin yang bersumber dari
plasma tersebut (Joung et al., 2004).

Teknologi DNA rekombinan yang me-mungkinkan digunakan untuk


menghasilkan protein rekombinan pada bakteri sangat penting untuk
mengatasi permasalahan ter-sebut. Produksi vaksin dengan menggunakan
bakteri akan dapat memenuhi semakin tingginya permintaan vaksin dengan
mem-butuhkan waktu yang relatif singkat dan biaya yang lebih murah. Selain
itu, teknologi DNA rekombinan dan teknologi produksi pada bakteri
memungkinkan dilakukan ber-bagai upaya rekayasa epitop dalam rangka
meningkatkan kualitas vaksin yang akan dihasilkan. Berdasarkan uraian
tersebut diatas penulis menentukan judul makalah "PERANAN BIOLOGI
MOLEKULER DI

ERA MODERN”.

1.2   Rumusan Masalah
3

Berdasarkan uraian dalam latar belakang pada BAB I, dapat kami rumuskan
masalah sebagai berikut:

Bagaimana Peranan Biologi Molekuler dalam Pembuatan Vaksin Hepatitis B di


era modern ?

1.3   Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Molekuler II serta lebih
mendalami materi perkuliahan mengenai perananan biologi molekuler di era
modern khususnya pembuatan vaksin hepatitis B.

1.3.2 Tujuan Khusus


Untuk mengetahui Peranan Biologi Molekuler dalam Pembuatan Vaksin Hepatitis
B di era modern

1.4 Manfaat Penulisan

1. Memberi pengetahuan mengenai Peranan Biologi Molekuler dalam


Pembuatan Vaksin Hepatitis B di era modern

2. Sebagai sarana tukar informasi dan mencari ilmu dalam mata kuliah
Biologi Molekuler khususnya mater DNA Rekombinan

Anda mungkin juga menyukai