2. Intifen = Intifen= mengandung ketotifen, obat untuk asma, bisa juga untuk
alergi, tidak untuk pada pasien asma yg terlanjur kambuh atau bisa dikatakan
sebagai pencegah asma
TERKAIT SKENARIO :
1) Nama,umur, dan berat badan pasien = ada, tapi Jenis kelamin tidak
ada tapi dapat diliat dari Namanya AYUNDA bisa disimpulkan
perempuan
2) Nama dokter, SIP, alamat, nomor telp, dan paraf dokter = ada
3) Tanggal penulisan resep ADA
4) Tanda R/ = ada
5) Nama obat, dosis, cara/aturan pemakaian, jumlah obat= ada
Peraturan
Tujuan
Perundang-
skrining resep
Undangan
Skrining
Resep
Skrining
Skrining Klinis
Admonistrasi
Skrining
Farmaseutik
STEP 5
Skrining farmasetik
4. Ciprofloksasin
Indikasi : INFEKSI, terutama pada isk, infeksi saluran nafas, kulit
dan jaringan lunak, tulang dan sendi, infeksi saluran cerna, infeksi GIT
termasuk demam tifoid. osteomilitis akut, infeksi ginjal tak terkomplikasi
Dosis : isk ringan-sedang = 250 mg = 2 x sehari
Isk berat, GIT = 500 MG = 2 X sehari
Infeksi sal.nafas & jar.lunak, tulang & sendi = 250-500
mg= 2xsehari
Sediaan : Kapsul
Kekuatan : 500 mg
Golongan : keras
Rute pemberian : Oral
Klinis
reaksi alergi (gatal-gatal, sulit bernafas, bengkak di wajah atau
tenggorokan) atau reaksi kulit yang parah (demam, sakit tenggorokan,
terbakar di mata, sakit kulit, ruam kulit merah atau ungu) menyebar dan
menyebabkan lepuh dan mengelupas). efek samping yang serius,
termasuk masalah tendon, efek samping pada saraf Anda (yang dapat
menyebabkan kerusakan saraf permanen), suasana hati yang serius atau
perubahan perilaku (setelah hanya satu dosis), atau gula darah rendah
(yang dapat menyebabkan koma).
Interaksi :
Terhadap obat salmeterol : Menggunakan salmeterol bersama dengan
ciprofloxacin dapat meningkatkan risiko irama jantung yang tidak teratur
yang mungkin serius dan berpotensi mengancam jiwa, meskipun itu
adalah efek samping yang jarang.
Cipro > fluticasone : Ciprofloxacin dapat secara signifikan meningkatkan
penyerapan fluticasone ke dalam aliran darah. Anda mungkin lebih
mungkin mengalami efek samping seperti pembengkakan, kenaikan berat
badan, tekanan darah tinggi, glukosa darah tinggi, kelemahan otot,
depresi, jerawat, penipisan kulit, stretch mark, mudah memar, kehilangan
kepadatan tulang, katarak, penyimpangan menstruasi, berlebihan
pertumbuhan rambut wajah atau tubuh, dan distribusi abnormal dari lemak
tubuh, terutama di wajah, leher, punggung, dan pinggang.
Cipro terhadap amiodarone : Penggunaan amiodarone bersamaan
dengan ciprofloxacin tidak dianjurkan. Menggabungkan obat-obatan ini
dapat meningkatkan risiko irama jantung yang tidak teratur yang mungkin
serius
Cipro terhadap Ventolin(albuterol) : Menggunakan albuterol bersama
dengan ciprofloxacin dapat meningkatkan risiko irama jantung yang tidak
teratur yang mungkin serius dan berpotensi mengancam jiwa, meskipun
itu adalah efek samping yang jarang.
Terhadap makanan : Jangan mengonsumsi ciprofloxacin dengan produk
susu seperti susu atau yogurt, atau dengan makanan yang diperkaya
kalsium (mis., Sereal, jus). Anda dapat makan atau minum produk susu
atau makanan yang diperkaya kalsium dengan makanan biasa, tetapi
jangan menggunakannya sendiri saat mengonsumsi ciprofloxacin. Mereka
bisa membuat obatnya kurang efektif. Ketika tablet ciprofloxacin diberikan
dengan makanan enteral (tabung), ciprofloxacin mungkin tidak bekerja
dengan baik. Anda dapat menghentikan pemberian makan selama 1 jam
sebelum dan 2 jam setelah dosis ciprofloxacin, atau dokter Anda mungkin
memutuskan untuk beralih ke perawatan lain. Penangguhan ciprofloxacin
oral tidak boleh diberikan melalui tabung nasogastrik atau tabung pengisi.
Penting untuk memberi tahu dokter Anda tentang semua obat lain yang
Anda gunakan, termasuk vitamin dan herbal. Jangan berhenti
menggunakan obat apa pun tanpa terlebih dahulu berbicara dengan
dokter Anda.
5. ASHTHEROL (SALBUTAMOL)
SKRINING FARMASETIK
Sediaan : tablet
Kekuatan : 4 mg
Rute pemberian : oral, iv, IM atau injeks subkutan, inhalasi
Cara penggunaan : diberikan saat perut kosong
SKRINING KLINIS
Indikasi : bronkospasme pd semua jenis asma bronkial, bronchitis
kronik, dan emfisema
Dosis : dewasa, 2-4 mg, anak 6-12 tahun 2 mg, 2-6 tahun 1-2
mg, diberikan 3-4 kali/hari
Injeksi subkutan atau intramuskular: 500 mcg diulang tiap 4 jam bila
perlu;
Infus intravena lambat: 250 mcg, diulang bila perlu.
Infus intravena: awal 5 mcg/menit, lalu disesuaikan dengan respons dan
denyut jantung, lazimnya antara 3-20 mcg/menit, atau lebih bila perlu;
Inhalasi aerosol: 100-200 mcg (1-2 hirupan). Untuk gejala yang persisten
3-4 kali sehari, anak 100 mcg (1 hirupan) dapat dinaikkan menjadi 200
mcg (2 hirupan) bila perlu. Profilaksis untuk bronkospasme akibat latihan
fisik, 200 mcg (2 hirupan), anak 100 mcg (1 hirupan);
Inhalasi nebuliser: untuk bronkospasme kronis yang tidak memberikan
respons terhadap terapi konvensional dan untuk asma akut yang berat:
Dewasa dan Anak di atas 18 bulan 2,5 mg, diberikan sampai 4 kali
sehari, atau 5 kali bila perlu, tetapi perlu segera dipantau hasilnya, karena
mungkin diperlukan alternatif terapi lain. Kemanfaatan terapi ini untuk
anak kurang dari 18 bulan masih diragukan.
6. VECTRIN (ERDOSTEINE)
Sediaan : kapsul, sirup kering
Kekuatan : 300 mg, 175mg/5 ml
Rute pemberian : oral
Cara penggunaan : dengan atau tanpa makanan
KLINIS
Indikasi : mukolitik, pengencer dahak pada saluran nafas akut
dan kronik
Dosis : dewasa, 1 kapsul 2-3 kali/hari, sirup dewasa & anak
>30kg 10 mL 2xsehari, 20-30 kg 5 mL 3xsehari, 15-19 kg 5 ml 2xsehari
Peringatan:
hamil, menyusui, diabetes mellitus (untuk granul).
Kontraindikasi:
hipersensitif terhadap produk, pasien sirosis hati dan kekurangan enzim
crystathionine sintetase, fenilketonuria (hanya pada granul), pasien gagal
ginjal (dengan klirens keratin < 25mL/min).
Efek Samping:
tidak ditemukan efek terhadap saluran pencernaan dan efek sistemik.
sakit kepala; dingin dan kesulitan bernafas;
perubahan rasa, mual, muntah dan
diare; pembengkakan pembuluh darah
di bawah kulit dan jaringan mukosa karena
reaksi alergi (angioedema); kulit lainnya
reaksi alergi, seperti gatal dan
kemerahan pada kulit, edema dan eksim.
Umum (dari 1 dalam 100 hingga 1 dalam 10):
sakit perut (mulas)
7. Prednisone
KLINIS
Indikasi : menekan reaksi radang dan reaksi alergi; lihat keterangan di atas.
Kontraindikasi:
infeksi sistemik (kecuali kalau diberikan pengobatan microbial spesifik),
hindari pemberian vaksin virus hidup pada pemberian dosis imunosupresif
(respon serum antibodi berkurang).
Dosis : Dosis:
Efek samping :
pandangan kabur, sakit mata, atau melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu;
bengkak, pertambahan berat badan yang cepat, nafas pendek;
depresi berat, perasaan bahagia atau sedih yang ekstrem, perubahan
kepribadian atau perilaku, kejang (kejang);
feses berdarah atau lembek, batuk darah;
pankreatitis (sakit parah di perut bagian atas menyebar ke punggung, mual
dan muntah, detak jantung cepat);
kalium rendah (kebingungan, detak jantung tidak merata, haus yang ekstrem,
peningkatan buang air kecil, ketidaknyamanan kaki, kelemahan otot atau
perasaan lemas); atau
tekanan darah tinggi yang berbahaya (sakit kepala parah, penglihatan kabur,
berdengung di telinga Anda, kecemasan, kebingungan, nyeri dada, sesak
napas, detak jantung tidak merata, kejang).
8. INTIFEN (Ketotifen)
Sediaan : tablet
Kekuatan : 1 mg
Indikasi: Cara kerja natrium kromoglikat dan nedokromil belum
sepenuhnya dapat dipahami. Tapi, obat ini mungkin bermanfaat pada
pasien asma dengan dasar alergi, walaupun pada prakteknya sulit untuk
menduga siapa yang akan mendapat manfaat. Natrium kromoglikat tidak
bermanfaat untuk serangan asma akut, namun dilaporkan dapat mencegah
asma akibat kerja fisik. Akan tetapi, asma akibat kerja fisik mungkin
menunjukkan kendali asma yang buruk, karenanya pasien harus dinilai.
Peringatan: terapi asma yang diberikan sebelumnya harus dilanjutkan
selama minimum 2 minggu dari awal penggunaan ketotifen; kehamilan
(Lampiran 4) dan menyusui (lihat Lampiran 5).
Interaksi: lihat Lampiran 1 (antihistamin), dan hindari penggunaan
bersama antidiabetik oral (dilaporkan penurunan trombosit); bila
menggunakan obat ini jangan menjalankan mesin; pengaruh alkohol
diperkuat.
Efek Samping: mengantuk, mulut kering, pusing; stimulasi SSP,
dilaporkan kenaikan berat badan.
Dosis: 1 mg 2 kali sehari waktu makan, bila perlu dinaikkan menjadi 2 mg
2 kali sehari; terapi awal pada pasien yang sudah tersedasi 0,5-1 mg
malam; Anak di atas 2 tahun 1 mg 2 kali sehari.
Indikasi:
pengobatan jangka pendek hanya untuk kelainan kulit inflamasi hebat seperti
eksim bandel yang tidak responsif terhadap kortikosteroid yang kurang kuat,
psoriasis lihat keterangan di atas.
Peringatan:
lihat Hidrokortison dan keterangan di atas. Tidak lebih dari 50 g sediaan
0,05% dioleskan per minggu.
Kontraindikasi:
luka kulit akibat bakteri, jamur atau viral yang tak diobati; rosacea (jerawat
rosacea) perioral dermatitis; tidak dianjurkan untuk akne vulgaris
(kontraindikasi khususnya untuk kortikosteroid lebih kuat).