Anda di halaman 1dari 4

Tugas Individu Meresume Jurnal berupa essay

Analisis BOD dan COD di Perairan Estuaria Krueng Cut, Banda Aceh. Oleh
Muhammad Irham, Fauzul Abrar, Viqqi Kurnianda

Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas


Syiah Kuala, Banda Aceh

Perairan Krueng Cut Desa Alue Naga Kecamatan Syiah Kuala, Banda
Aceh merupakan suatu perairan yang rentan terhadap pencemaran antropogenik.
Jenis bahan antropogenik ini terdiri dari limbah organik dan anorganik, residu
peptisida, sedimen dan bahan lainnya yang masuk ke perairan melalui limbah
buangan (Rolet et al., 2015). Masuknya limbah organik dan anorganik dari
kegiatan penduduk disekitar sungai secara terus menerus akan berdampak buruk
bagi perairan tersebut (Pavlin et al., 2011; Irham, 2016). Kualitas air suatu
perairan sangat penting diketahui khususnya dalam kaitan pemanfaatannya untuk
kegiatan budidaya perikanan (Muchlisin, 2009). Untuk itu perlu diadakannya
penelitian di perairan Krueng Cut Desa Alue Naga yang dilakukan pada bulan
Maret sampai dengan April 2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui kualitas air di perairan Krueng Cut Desa Alue Nagayang
dibandingkan dengan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 82 Tahun 2001.

Indikator yang digunakan untuk menentukan kualitas periran yaitu dengan


pengujian secara kimia kualitas air yang dapat dilakukan dengan menganalisis
keadaan BOD (Biological Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand),
DO (Disolved Oxygen), keasaman (pH), nitrat, dan nitrit di daerah perairan yang
dikaji (Yudo, 2010; Baron et al., 2013). Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode purposive sampling, untuk penentuan titik sampling sendiri
berdasarkan tujuan dan pebedaan karakteristik yang terdapat di daerah penelitian.
terdapat 7 titik stasiun pengambilan sampel. Untuk pengambilan sampel air
menggunakan botol sampel dengan volume 250 mL pada 3 kedalaman air.
Selanjutnya sampel yang telah diambil ditempatkan dalam ice box yang berisi
pecahan es batu dengan suhu 4⁰C kemudian dibawa ke Laboratorium untuk
dianalisis kadar BOD dan COD. Sampel air untuk uji kadar BOD terlebih dahulu
diinkubasi pada suhu 20⁰C selama 5 hari dalam keadaan tanpa cahaya (Boyd dan
Tucker, 1998). Selanjutnya sampel yang telah diinkubasi diuji dengan
menggunakan filterfotometer. Pengukuran kadar COD juga menggunakan metode
filterphotometer tetapi tidak diperlukan inkubasi sampel.

Konsentrasi nitrat dan nitrit diperairan dilakukan dengan menggunakan


metode Filterphotometer. Sampel yang diambil dilapangan dimasukkan kedalam
botol plastik gelap untuk mencegah masuknya sinar matahari kedalam botol untuk
mengurangi konsentrasi nitrat. Sampel dianalisis dalam kurun waktu 28 - 48 jam
untuk menghindari nitrifikasi (Effendi, 2003). Sampel selanjutnya diuji dengan
alat filterphotometer PF-11 untuk mendapatkan hasil kadar nitrat. Suhu perairan
diukur menggunakan termometer air raksa di masukkan ke dalam sampel air
selama lebih kurang 5 menit. Kemudian dibaca skala pada thermometer tersebut
dan dicatat hasilnya dengan satuan ºC. pH air diukur menggunakan pH meter di
masukkan ke dalam sampel air selama lebih kurang 10 detik, kemudian dibaca
derajat keasamannya pada layar. Pengukuran DO menggunakan alat DO meter
yang pengukuran langsung dilakukan diperairan tersebut.

Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa kualitas air di


Perairan Kreung Cut masuk dalam kategori kualitas air baku mutu kelas III dari
semua titik stasiun yang menjadi daerah penelitian kondisi air masih terbilang
normal dan masih layak digunakan untuk budidaya perairan. Dari hasil penelitian
di perairan Krueng Cut konsentrasi BOD meningkat karena disekitar daerah ini
banyak terdapat bahan - bahan organik yang berasal dari daerah hulu dan hilir.
Untuk pengujian kadar COD juga meningkat karena banyaknya senyawa –
senyawa organic berupa limbah hasil pembuangan intensifikasi pertanian seperti
pupuk dan pestisida. Untuk uji oksigen terlarut (DO) berbanding terbalik
memperlihatkan bahwa nilainya bertambah seiring dengan berkurangnya kadar
BOD dan COD. Hasil uji DO memperlihatkan bahwa pada kawasan dengan nilai
BOD dan COD tinggi maka kandungan DO rendah. Untuk hasil uji nitrat semakin
meningkat seiring dengan meningkatnya kadar BOD dan COD.
Jika dibandingkan dengan hasil 2 jurnal lain yang saya review yaitu jurnal
yang berjudul “Kajian Kualitas Air di Sungai Ciliwung dengan parameter BOD
dan COD”, BOD dan COD dipilih sebagai parameter pencemeran perairan, karena
perannya sebagai indicator pencemaran bahan organic dan kaitannya dengan
penurunan kandungan oksigen terlarut perairan. Hasil analisis Bod ternyata
memiliki konsentrasi lebih rendah dari COD, karena BOD merupakan gambaran
bahan organic mudai terurai yang ada di perairan sedangan COD merupakan
jumlah oksigen yang diperlukan untuk megurai seluruh bahan organic yang
terkandung dalam air. Analisis BOD dan COD ini memenuhi baku mutu kelas 1
dan 3. Tingginya konsentrasi BOD dan COD dapat mengakibatkan rendahnya
oksigen diperairan karena bakteri pengurai menggunakan oksigen sebagai bahan
makannya. Akibatnya ekosistem perairan menjadi terganggu yaitu ikan dan
tumbuha air tidak dapat hidup dengan baik.(Sara, dkk 2018)

Untuk perbandingan jurnal kedua yang saya review yaitu jurnal yang
berjudul“Pemanfaatan Arang Tempurung Kelapa Dan Enceng Gondok Untuk
Menurunkan Kadar BOD dan COD” Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada
variasi waktu aktivasi arang terjadi penurunan nilai BOD dan COD yakni pada
waktu aktivasi 2 hari. Dalam air sumur tersebut ditemukan kadar BOD dan COD
yang melebihi ambang batas persyaratan kualitas air bersih untuk pemenuhan
lebutuhan rumah tangga berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI No, 82/2001.
Pada penelitian ini arang batang eceng gondok dan tempurung kelapa digunakan
untuk adsorben dalam penurunan kadar BOD dan COD pada air sumur gali di
desa Panjangan kecamatan Ngaliyan, Semarang.

Daftar Puataka:

Irham, M et al. 2017. Analisis BOD dan COD di Perairan Estuaria Kreung Cut,

Banda Aceh. Jurnal ilmu – ilmu perairan, pesisir dan perikanan,


6(3): 199-204

Sara, Potjut Siti, dkk 2018. Kajian Kualitas Air Di Sungai Ciliwung Dengan
Parameter Bod Dan Cod. Seminar Nasional Cendekiawan Ke 4.
Kota Jakarta. Issn (p) : 2460 – 8696.

Sari, Tri Novita, dkk 2014. Pemanfaatan Arang Tempurung Kelapa Dan Enceng

Gondok Untuk Menurunkan Kadar Bod Dan Cod. Indonesian


Journal of Chemical Science. Kota Semarang.. ISSN NO 2252 –
6951, volume 3 no 2

Anda mungkin juga menyukai