Anda di halaman 1dari 2

Klasifikasi

Terdapat 2 klasifikasi yang bias di gunakan untuk mendiagnosis anak dengan HIV yaitu
menurut CDC dan WHO

A. Klasifikasi menurut CDC :

CDC mengembangkan klasifikasi HIV pada anak berdasarkan hitung limfosit CD4 dan
manifestasi klinis penyakit. Pasien di kategorikanberdasarkan kategori klinis(N,A,B,C,E)

a) Kategori N: Gejala Ringan


Anak yang tidak mempunyai tanda dan gejala sebagai akibat infeksi HIV atau hanya
mempunyai satu keadaan yang terdapat pada kateori A.
b) Kategori A: Gejala sedang
Anak dengan 2 atau lebih kriteria seperti Limfadenopati, Hepatomegali, Splenomegali
,Dermatitis, Parotitis infeksi pernafasan bagian atas menetap atau berulang, Sinusitis,
atau Otitis media, namun tidak memnunjukan adanya kondisi yang tertera pada
kategori B dan C
c) Kategori B: Gejala Sedang
Anak dengan gejala selain daripada yang tertera pada kategori A atau C
menunjukkan adanya infeksi HIV, seperti anemia (<8g/dl), Neutropenia
(<1000/mm3), atau trombositopenia (100.000/mm3) menetap >30 hari, meningitis
bakterial, pneumonia atau sepsis, kandidiasis orofaringeal yang menetap (>2 bulan)
pada anak usia >6 bulan, diare kronis yang berulang, hepatitis, stomatitis virus herpes
simplex berulang (>2 episode dalam 1 tahun), bronkitis, pneumonitis, terserang
herpes zoster sampai 2 kali atau lebih, leimiosarkoma, pneumonia interstitial limfoid ,
nefropati, demam lebih dari 1 bulan, varisella berat.
d) Kategori C: Gejala Berat
Anak yang menunjukkan gejala seperti yang tertera pada definisi kasus HIV, kecuali
pneumonia interstitial limfoid (masuk kategori B). Adanya dijumpai infeksi bakteri
berat, sering atau kambuh-kambuh, kandidiasis esophagus atau paru (trakeal, bronus,
dan paru), coccidiomicosis, pneumonia akibat pneumocytis carinii, toksoplasmosis
otak, diare kriptosporidiosis lebih dari 1 bulan, ensefalopati, histoplasmosis berat,
sarcoma kaposi, limfoma terutama di otak, tuberkulosis. Tuberkulosis di luar paru,,
wasting sindrom yaitu penurunan BB>10% disertai diare dan demam >30 hari terus
menerus.
B. Klasifikasi menurut WHO :
WHO mengembangkan diagnosis HIV hanya berdasarkan penyakit klinis dengan
mengelompokkan tanda dan gejela dalam kriteria mayor dan minor. Seorang anak
yang memiliki 2 gejala mayor dan minor bias di diagnosis HIV mesikipun tanpa
pemeriksaan ELISA atau tes laboratorium lain.
a) Gejala Mayor : Gagal tumbuh kembang atau penurunan berat badan, diare kronis,
demam memanjang tanpa sebab serta tuberculosis.
b) Gejala Minor : Limfadenopati, generalisata, kandidias oral, batuk menetap, distress
pernafasan,infeksi berulang serta infeksi kulit generalisata.

Anda mungkin juga menyukai