Anda di halaman 1dari 5

NAMA : AHMAD WAHYUDIN A N

NIM : 1770011054
PRODI : TEKNIK MESIN
TUGAS : “ETIKA PROFESI TEKNIK”
DOSEN : NURKIM, ST,MT

1.Manusia sebagai makhluk yang berbudaya?


Jawab:
Manusia sebagai makhluk berbudaya berarti manusia adalah makhluk yang memiliki
kelebihan dari makhluk lain, yaitu manusia memiliki akal yang dapat dipergunakan untuk
menghasilkan ide dan gagasan yang selalu berkembang seiring dengan berjalannya waktu.
Dengan kehendaknya, manusia mengarahkan perilakunya dan dengan perasaannya manusia
dapat mencapai kebahagiaan.

2.Pengertian tentang dan sekitar etika?


Jawab:
Pengertian etika adalah suatu ilmu tentang kesusilaan dan perilaku manusia di dalam
pergaulannya dengan sesama yang menyangkut prinsip dan aturan tentang tingkah laku yang
benar. Dengan kata lain, etika adalah kewaijban dan tanggungjawab moral setiap orang dalam
berperilaku di masyarakat

3.Sifat dan fungsi etika?


Jawab:
Sifat etika sangat mendasar,yaitu bersifat kritis. Etika mempersoalkan norma-norma
yang dianggap berlaku; menyelidiki dasar-dasar norma tersebut;mempersoalkan hak dari
setiap lembaga seperti orang tua,sekolah, negara dan agama untuk memberi perintah atau
larangan yang harus ditaati. Hak dan wewenang untuk menuntut ketaatan dari lembaga
tersebut harus dan perlu dibuktikan. Dengan demikian etika menuntut orang agar bersikap
rasional terhadap semua norma.
Fungsi Etika
 Tempat untuk mendapatkan orientasi kritis yang berhadapan dengan berbagai suatu
moralitas yang membingungkan.
 Untuk menunjukan suatu keterampilan intelektual yakni suatu keterampilan untuk
berargumentasi secara rasional dan kritis.
 Untuk Orientasi etis ini diperlukan dalam mengambil suatu sikap yang wajar dalam
suasana pluralisme.
Manfaat Etika
 Dapat menolong suatu pendirian dalam beragam suatu pandangan dan moral.
 Dapat membedakan yang mana yang tidak boleh dirubah dan yang mana yang boleh
dirubah.
 Dapat menyelesaikan masalah-masalah moralitas ataupun suatu sosial lainnya yang
membingungkan suatu masyarakat dengan suatu pemikiran yang sistematis dan kritis.
 Dapat menggunakan suatu nalar sebagai dasar pijak bukan dengan suatu perasaan
yang bikin merugikan banyak orang. Yaitu Berpikir dan bekerja secara sistematis dan
teratur ( step by step).
 Dapat menyelidiki suatu masalah sampai ke akar-akarnya bukan karena sekedar ingin
tahu tanpa memperdulikannya.

4.Macam-macam / jenis-jenis etika?


Jawab:
Macam-Macam Etika terbagi menjadi beberapa macam. Berikut ini adalah macam-
macam etika yang wajib diketahui.
a. Etika Deskriptif merupakan jenis etika yang berupaya melihat sikap dan perilaku
manusia serta apa yang ia kejar dalam kehidupan ini sebagai hal yang memiliki nilai.
Upaya melihat sikap dan perilaku tersebut dilakukan dengan kritis dan rasional. Etika
jenis ini menjadikan fakta sebagai suatu dasar untuk pengambilan keputusan
mengenai sikap dan perilaku yang hendak diambil.

b. Etika Normatif adalah jenis etika yang berupaya menetapkan beragam sikap dan
perilaku ideal yang semestinya dimiliki oleh setiap orang dalam kehidupan ini. Etika
jenis ini memberikan penilaian dan juga memberikan norma sebagai kerangka dan
dasar perilaku manusia yang hendak diputuskan.
Selain pembagian etika di atas, secara umum etika juga masih dibagi lagi menjadi dua bagian,
yaitu etika umum dan etika khusus. Berikut penjelasannya.
 Etika Umum
Etika jenis ini berhubungan dengan keadaan dasar tentang tindakan manusia secara
etis. Selain itu, juga berkaitan dengan bagaimana manusia mengambil suatu keputusan
etis tersebut dan juga teori-teori dalam etika serta prinsip moral dasar yang dijadikan
pegangan oleh manusia dalam berbuat. Sehingga, adanya etika di sini menjadi tolak
ukur atas baik buruknya suatu tindakan.
 Etika Khusus
Sedangkan untuk etika khusus di sini merupakan suatu penerapan dari prinsip moral
di dalam kehidupan manusia secara khusus. Misalnya, bagaimana seseorang
mengambil suatu keputusan dan bertindak dalam kehidupannya. Selain itu juga
menentukan kegiatan khusus yang mesti dilakukan dengan prinsip moral dasar yang
ada.

5.Perbedaan etika dan etiket?


Jawab:
Etika dan etiket adalah hal yang menyangkut perilaku manusia. Namun, kedua-
duanya memiliki perbedaan. Berikut ini akan saya jelaskan terlebih dahulu mengenai asal
kata dan pengertian dari etika dan etiket.
Etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos yang bermakna watak kebiasaan.
Etiket berasal dari bahasa Perancis, yaitu etiquette yang berarti sopan santun.
Perbedaan etika dan etiket adalah sebagai berikut.

Etika
1. Selalu berlaku walaupun tidak ada saksi mata. 
Contoh : larangan untuk mencuri tetap ada walaupun tidak ada yang melihat kita mencuri.

2. Bersifat jauh lebih absolut atau mutlak.


Contoh : “Jangan Mencuri” adalah prinsip etika yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.

3. Memandang manusia dari segi dalam.


Contoh : Walaupun bertutur kata baik, pencuri tetaplah pencuri. Orang yang berpegang teguh
pada etika tidak mungkin munafik.

4. Memberi norma tentang perbuatan itu sendiri.


Contoh : Mengambil barang milik orang lain tanpa izin orang tersebut tidak diperbolehkan. 

Etiket
1. Hanya berlaku dalam pergaulan. Etiket tidak berlaku saat tidak ada orang lain atau saksi
mata yang melihat.
Contoh : Sendawa di saat makan melakukan perilaku yang dianggap tidak sopan. Namun, hal
itu tidak berlaku jika kita makan sendirian, kemudian sendawa dan tidak ada orang yang
melihat sehingga tidak ada yang beranggapan bahwa kita tidak sopan.

2. Bersifat relatif.
Contoh : Yang dianggap tidak sopan dalam suatu kebudayaan bisa saja dianggap sopan dalam
kebudayaan lain.

3. Hanya memandang manusia dari segi lahiriah saja.


Contoh : Banyak penipu dengan maksud jahat berhasil mengelabui korbannya karena
penampilan dan tutur kata mereka yang baik.

4. Etiket menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan oleh manusia.


Misalnya : Memberikan sesuatu kepada orang lain dengan menggunakan tangan kanan.
6.Pendapat para sarjana mengenai moral?
Jawab:
a. W. J. S. Poerdarminta
Moral ini didapatkan dari perbuatan baik serta buruk perilaku seseorang ialah sebagai
pengalaman serta dari situlah jugalah dapat ditarik sebuah tolak ukur padaa perilaku
mana yang dianggap sudah menyimpang.
b. Imam Sukardi
Moral ialah suatau karakter yang dicirikan dengan sesuatu yang baik didalam sebuah
masyarakat dengan melalui nilai-nilai yang diterapkan secara bersama.
c. Shaffer
Moral ini adalah suatu kaidah norma yang bisa untuk mengatur perilaku tiap-tiap
individu dalam menjalankan hubungan serta juga kerjasama di lingkungan masyarakat
dengan berdasarkan aturan yang berlaku.
d. A.Mustafa
Moral ialah sebagai penentuan dasar daari perilaku mana yang baik serta yang buruk
dengan melalui pengamatan pada perbuatan manusia sejauh akal pikiran mereka.

7.Macam macam moral?


Jawab:
 Moral baik merupakan suatu nilai yang dikaitkan dengan kesesuaian diantaaraa
harapan serta juga tujuan hidup manusia didalam menjalankannya, bisa ditinjaun dari
kaidah sosial dari masyarakat. Contohnya seperti dengan monolong semasama
makhluk yang membutuhkan.
 Moral tentang keburukan, meruppakan lawan kata darai istilah kebaikan. Nilai moral
yang buruk menyimpang terhadap keteratan sosial, selain dari hal tersebut dampak
yang ditimbulkan jugaa akan menciptakan masalah-masalah sosial. Contohnya
seperti  mencuri, korupsi, dan lain sebagainya.

8.Moral, moralis dan moralitas


 Moral adalah ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan,
sikap, kewajiban dan lain-lain; akhlak budi pekerti; dan susila. Kondisi mental yang
membuat orang tetap berani; bersemangat; bergairah; berdisiplin dan sebagainya.
 Moralis adalah orang yg terlalu mementingkan moral,orang yg mengajarkan atau
mempelajari moral sbg cabang filsafat dan orang yg menaruh perhatian thd
pengaturan moral orang lain
 Moralitas adalah kualitas dalam perbuatan manusia yang dengan itu kita berkata
bahwa perbuatan itu benar atau salah, baik atau buruk atau dengan kata lain moralitas
mencakup pengertian tentang baik buruknya perbuatan manusia.
9.Faktor yang mempengaruhi moralitas
Faktor yang Mempengaruhi Moralitas antara lain :
a. Modeling
Seseorang yang dihadapkan pada model yang bertingkah laku secara moral, mereka
cenderung meniru tingkah laku model tersebut. Selain itu, efektivitas meniru model
tergantung pada karakteristik model itu sendiri, misalnya kekuasaan, kehangatan, keunikan
dan lain-lain. Kehadiran proses kognitif, seperti kode simbolik dan perumpamaan untuk
meningkatkan ingatan mengenai tingkah laku moral.
b. Situasional
Moral dan tingkah laku seseorang tergantung pada situasinya, seperti faktor
lingkungan dan kesenjangan antara pemikiran moral dan tindakan moral. Seseorang
cenderung tidak menunjukkan tingkah laku yang konsisten dalam situasi sosial yang berbeda-
beda.
c. Lingkungan
Kepribadian seorang individu tidak dapat berkembang, demikian pula halnya dengan
moral dimana nilai-nilai moral yang dimiliki seseorang merupakan sesuatu yang diperoleh
dari luar dirinya. Seseorang diajarkan oleh lingkungannya mengenai bagaimana ia harus
bertingkah laku yang baik dan tingkah laku yang tidak baik atau salah. Lingkungan ini dapat
berarti orang tua, saudara, teman-teman, guru dan sebagainya.
d. Diri
Landasan motivasional bagi perilaku moral berada pada tuntutan internal untuk
perealisasian konsistensi diri secara psikologis. Self atau diri adalah pengorganisasian
mengenai informasi keterhubungan diri dimana terdapat banyak elemen yang tergabung di
dalamnya dan membentuk beberapa konsistensi psikologis.

Anda mungkin juga menyukai