Pembahasan Sumberdaya Alam 1
Pembahasan Sumberdaya Alam 1
Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan adalah pengelolaan sumber daya alam yang
dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan manusia atau penduduk saat ini tanpa
mengurangi potensinya untuk memenuhi kebutuhan manusia di masa mendatang.
Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan harus memerhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Pemenuhan kebutuhan penduduk saat ini tidak mengorbankan kebutuhan
penduduk di masa mendatang.
b) Tidak melampaui daya dukung lingkungan (ekosistem).
c) Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam dengan menyelaraskan kebutuhan
manusia dan kemampuan mengolah dengan ketersediaan sumber daya alam.
Sumber daya alam dapat berkelanjutan jika sumber daya alam yang dikelola tergolong
sumber daya alam yang dapat diperbarui. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui
tidak tergolong pada sumber daya yang berkelanjutan karena pada periode tertentu
sumber daya tersebut akan habis. Sumber daya alam yang akan habis hanya dapat
dihemat dalam penggunaannya sehingga dapat memperpanjang umur kegunaan dari
sumber daya tersebut.
Pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan pertimbangannya tidak hanya pada
aspek ekonomi dan kesejahteraan petani, melainkan mencakup kelestarian sumber daya
alam dan hubungannya dengan lingkungan yang terdapat di sekitarnya.
Beberapa pengelolaan sumberdaya alam berkelanjutan:
1. Pengelolaan Sumber Daya Pertambangan
Pembangunan ekonomi yang mengolah kekayaan bumi Indonesia, seperti
pertambangan harus senantiasa memperhatikan bahwa pengelolaan sumber daya di
samping untuk memberi manfaat masa kini, dan menjamin kehidupan masa depan.
Dengan demikian, tugas pokok sektor pertambangan adalah:
melaksanakan pengelolaan sumber daya alam secara hemat dan optimal, serta sistem
penambangan yang berwawasan lingkungan;
pembangunan pertambangan diarahkan untuk menghasilkan bahan tambang sebagai
bahan baku bagi industri dalam negeri;
menciptakan lapangan kerja yang sebesar-besarnya;
Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan, dapat pula dengan melakukan daur ulang
barang-barang bekas sehingga dapat dimanfaatkan lagi, misalnya:
1. barang-barang bekas dari plastik dapat diolah menjadi ember, alat rumah tangga, dan
sebagainya;
2. koran bekas, buku bekas, karton dapat diolah kembali menjadi kertas (dihancurkan
menjadi bubur kertas lalu diolah menjadi kertas);
3. ban mobil dan motor dapat diolah kembali atau divulkanisir sehingga dapat dipakai lagi;
4. besi rongsokan dan aluminium dapat diolah kembali menjadi besi dan aluminium;
5. botol minuman bekas dapat diolah kembali menjadi botol daur ulang yang dapat
dimanfaatkan kembali.
Berikut merupakan contoh konsep atau prinsip-prinsip pengelolaan sumber daya alam
berwawasan lingkungan dan juga perlu dipraktikan secara berkelanjutan agar kelestarian
alam terus terjaga dan seimbang dalam pengelolaan Sumber Daya Alam, diantaranya:
1. Pengelolaan Sumber Daya Alam Di Bidang Pertanian
Mekanisme pertanian tanpa perhitungan yang tepat dapat menurunkan kesuburan sifat
Tugas Mata Kuliah
Pengantar Ilmu Lingkungan Page 2
fisik tanah. Hal ini bisa terjadi karena terjadi kerusakan pada lapisan bagian atas tanah
(baca: jenis-jenis tanah)yang mengandung humus dan dapat menyebabkan terjadinya
erosi tanah yang disebabkan oleh air. Usaha untuk memperoleh hasil pertanian yang
berlimpah dengan sebuan revolusi hijau. Langkah ini ditempuh insustri pertanian yaitu
dengan adanya perubahan dari petani kecil dengan lahan sempit menjadi petani industri
dengan lahan luas. Aktivitas ini membantu petani kecil yang kehilangan tanah garapan
dan pekerjaan.
2. Penggunaan Pupuk Alami atau Pupuk Organik
Penggunaan pupuk organik dalam pertanian merupakan suatu pilihan yang sangat tepat
karena dapat menjaga kelestarian tanah. Kandungan mineral dan zat-zat di dalam
produk pupuk organik sangat cocok untuk menjaga kelestarian tanah. Kandungan
mineral serta zat-zat tersebut tidak mengandung bahan kimiawi, sehingga sangat ramah
lingkungan. Kesuburan tanah yang diberi pupuk organik tidak mudah hilang. Bebeda
dengan pupuk kimia, tidak semua zat dapat diuraikan oleh mikroorganisme di dalam
tanah, sehingga dalam jangka waktu yang lama akan mengendap dan akan
menyebabkan pencemaran tanah.
3. Penggunaan pestisida seperlunya
Penggunaan pestisida dalam industri pertanian merupakan hal yang mutlak dilakukan
untuk mencegah serangan hama yang dapat merusak tanaman. Namun, untuk
mendukung kelestarian sumber daya alam, pestisida yang digunakan harus sesuai
dengan kebutuhan agar residu yang dihasilkan tidak begitu banyak dan mengendap dan
merusak tanah dan menyebabkannya tidak lagi subur (baca: tanah subur dan tidak
subur).
4. Pengelolaan tanah datar, lahan miring, dan perbukitan
Upaya pelestarian tanah dapat kita lakukan dengan menggalakkan kegiatan menanam
pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang sudah gundul. Untuk
daerah perbukitan atau pegunungan dengan tanah yang miring posisinya perlu
dibangun terasering atau sengkedan untuk menghambat laju aliran air hujan sehingga
dapat mencegah tanah longsor.
5. Pengelolaan udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan karena setiap organisme bernafas
memerlukan udara. Upaya yang dapat dilakukan untuk membuat udara tetap layak
dihirup adalah:
Menggalakan penanaman pohon dan tanaman hias di lingkungan sekitar. Tanaman
dapat menyerap gas-gas yang berbahaya bagi manusia dan mampu memproduksi
oksigen melalui proses fotosintesis. Tumbuhan juga mengeluarkan uap air sehingga
kelembaban udara tetap terjaga.
Mengupayakan pengurangan emisi atau gas sisa pembakaran. Asap kendaraan
bermotor dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di
perkotaan dan kawasan industri dan menjadi penyebab pencemaran udara. Salah
satu pencegahannya adalah menggunakan bahan industri yang aman bagi
lingkungan serta pemasangan filter pada cerobong asap.
Mengurangi dan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan
ozon di atmosfer (baca: fungsi atmosfer). Gas Freon yang digunakan untuk
pendingin AC atau kulkas serta yang digunakan dalam kosmetik merupakan salah
satu senyawa yang dapat merusak lapisan ozon.
6. Pengelolaan hutan
Ekspoitasi hutan yang berlangsung secara terus-menerus tanpa diimbangi dengan
penanaman kembali menyebabkan kawasan ekosistem hutan menjadi rusak. Upaya
yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian hutan adalah:
Selain mendirikan cagar alam dan margasatwa perlunya penindakan tegas terhadap
para perburuan liar dan perusakan cagar alam karena hal tersebut diatur dalam
undang-undang.
Salah satu contoh/ studi kasus pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, di
antaranya sebagai berikut:
Peternakan Sapi Potong
Peternakan sapi potong yang akan diuraikan adalah peternakan sapi potong yang
diintegrasikan dengan pertanian padi sawah, seperti yang telah dikembangkan di Sragen
(Jawa Tengah).
Peternakan sapi potong ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:
(1) Pakan sapi diperoleh dari jerami padi yang ada di sekitar peternakan. Setelah padi di
panen semua jerami diambil dan disimpan di gudang penyimpanan. Pakan ternak yang
disimpan dapat memenuhi kebutuhan pakan sampai pada musim panen berikutnya.