KELOMPOK :
NAMA :
-TARNAMA HENRIKO SIMANGUNSUNG (710013 )
-DEDI RIVALDO ( 710013141 )
B. SISTEM PENGOLAHAN
Pada dasarnya Proses Pengolahan Bahan galian terdiri dari Preparasi, Konsentrasi dan
Dewatering.
1. Preparasi
Merupakan Proses persiapan sebelum dilakukan konsentrasi. Proses Ini meliputi :
a. Kominusi, Ialah proses reduksi ukuran butir sehingga menjadi lebih kecil dari ukuran
semula. Hal ini dapat dilakukan dengan crushing dan grinding. Grinding digunakan
untuk proses basah dan kering sedangkan crushing digunakan untuk proses kering
saja. Selain itu kominusi dimaksudkan juga untuk meliberasi bijih yaitu proses
pelepasan mineral berharga dari mineral pengotornya. Untuk melakukan hal ini
dibutuhkan crushing dan grinding mill.
b. Sizing ialah pengelompokan mineral, dapat dilakukan dengan cara:
Screening yaitu pemisahan besar butir berdasarkan lubang ayakan
sehingga besarnya seragam. Alat yang digunakan Screen.
Classifying yaitu pemisahan besar butir mineral berdasarkan atas
kecepatan jatuh mineral dalam suatu media seperti air, media sehingga
hasilnya tidak seragam. Alat yang digunakan Clasifier.
2. Konsentrasi
Merupakan proses pemisahan mineral berharga dengan mineral tidak berharga sehingga
diperoleh kadar yang lebih tinggi. Cara pemisahannya berdasarkan :
a. Specific Gravity Merupakan Konsentrasi Berdasarkan berat jenisnya.
b. Magnetic Susceptibility , Pemisahan berdasarkan kuat dan lemahnya sifat kemagnetan
pada suatu mineral. Alat yang digunakan Magnetic Separator.
c. Conductivity, Pemisahan Berdasarkan Sivat Konduktor dan Non Konduktor. Alat yang
digunakan High tension Separator.
d. Sifat permukaan, Pemisahan berdasarkan sifat sensitivitas terhadap gelembung udara.
Prosesnya dinamakan Flotasi.
e. Pemisahan Manual berdasarkan warna dan kilap pada batuan.
3. Dewatering
Merupakan Proses pemisahan antara cairan dengan padatan :
a. Thickening, proses pemisahan antara padatan dengan cairan berdasarkan cepat
pengendapan partikel mineral pada pulp.
b. Filtrasi, merupakan proses pemisahan antara padatan dan cairan dengan penyaringan .
c. Drying, Merupakan proses penghilangan air dari padatan dengan pemanasan.
2.2 Peningkatan Kadar atau Konsentrasi (Concentration)
2.2.1 Pemilihan (Sorting)
Pemilihan (Sorting) dilakukan dengan proses pemisahan dengan tangan atau
secara manual dengan memilah-milah sesuai ukuran bongkahannya. Apabila terdapat dan
terlihat bukan mineral berharga maka dipisahkan untuk dibuang.
Teknik pemisahan antara apungan dan endapan ini dapat dilakukan dengan berbagai
macam cara, antara lain :
1. Medium yang diam
2. Medium yang selalu diaduk
3. Memakai dua medium yang berbeda densitasnya
4. Pemisahan dengan bantuan gaya sentrifugal
5. Digunakan cairan berat sebagai medium
6. Autogenous media (mineral itu sendiri sebagai media).
B. Media Pemisahan
Secara umum media pemisahan yang akan digunakan harus memiliki syarat-syarat
sebagai berikut:
ü Stabil/ tidak bereaksi
ü Mudah diperoleh kembali (di-recovery)
ü Mudah dipisahkan dari produk sink/float
Media pemisahan ini bisa berupa campuran antara air dengan mineral-mineral
(padatan) tertentu yang mempunyai berat jenis cukup tinggi dan berukuran sangat halus
sehingga membentuk suspensi atau berupa larutan berat yang mempunyai berat jenis yang
juga cukup tinggi.
Persyaratan mineral (padatan) agar dapat digunakan sebagai media pemisahan,
disamping syarat-syarat yang telah disebutkan di atas adalah:
ü Mempunyai kekerasan tertentu
ü Tidak mudah mengendap
ü Tidak mengotori mineral yang akan dipisahkan
ü Sifat kimia stabil
ü Berat jenis tinggi
B. Konfigurasi
Beberapa kemungkinan konfigurasi dari pemasangan electrostatic separator dalam
proses konsentrasi dapat dilihat pada Gambar 2.4
Konsentrasi magnetik adalah salah satu tahap operasi dalam pengolahan bahan galian
yang operasinya mempergunakan sifat perbedaan kemagnetan dari mineral-mineral yang
akan dipisahkan.
Selama masa pengapungan, gelembung yang terbentuk harus stabil/ tidak pecah dan
setelah keluar dari sel flotasi gelembung tersebut pecah sehingga partikel-partikel yang
menempel pada gelembung tersebut bisa ditampung. Jika setelah keluar dari sel flotasi
gelembung masih tetap stabil atau gelembung belum pecah maka akan menyulitkan dalam
penanganan material yang diapungkan maupun penanganan untuk proses berikutnya seperti
drying (pengeringan), filtering, dan lain-lain. Disamping dapat menstabilkan gelembung,
frother yang baik harus dapat larut dalam air (mempunyai daya larut yang tinggi).
B.3 Modifier
Modifier atau regulator merupakan reagen kimia lain (selain kolektor dan frother)
yang ditambahkan dalam proses flotasi yang berfungsi mengatur lingkungan yang sesuai
dengan lingkungan flotasi sehingga selektifitas kolektor menjadi bertambah baik dan dengan
demikian dapat memperbaiki recovery (perolehan) proses flotasi. Modifier terdiri dari
macam-macam reagen, yaitu: pH regulator, depresant, activator, dan dispersant.
Depresant : reagen kimia yang berfungsi untuk mencegah interaksi kolektor terhadap mineral
tertentu sehingga mineral tersebut tetap bersifat hidrofilik agar tidak terapungkan. Beberapa
contoh depresant adalah:
ü ZnSO4 → untuk mendepress sphalerit (ZnS) pada pH cukup tinggi (sekitar pH = 9-11)
ü NaCN → untuk mendepress sphalerit, pirit, Au, Ag
Activator: reagen yang berfungsi membantu kolektor agar interaksi kolektor dengan mineral
tersebut bekerja dengan baik. Contoh activator adalah:
ü CuSO4 → ion-ion Cu++ diadsorpsi (diserap) oleh permukaan mineral yang sebelumnya
bekerja kurang baik dengan kolektor. Dengan diserapnya ion-ion Cu++ pada permukaan
mineral akhirnya mineral tersebut menjadi hidrofobik (suka udara)
ü Na2S.9H2O → ion-ion S2- diadsorp oleh permukaan mineral sulfida yang berubah menjadi
oksida sehingga permukaan mineral menjadi sulfida lagi.
Dispersant: reagen kimia yang berfungsi untuk melepas penempelan partikel-partikel halus
(slimes coating) pada permukaan mineral yang akan diapungkan. Contoh: sodium silikat
(mNa2O.nSiO2) → penambahan sodium silikat tidak boleh berlebihan karena mempunyai
efek terhadap gelembung udara (gelembung udara cepat pecah).
4. Pressure filter, misalnya: Merrill plate and frame filter, kelly pressure filter, burt revolving
filter
Beberapa alat pengering yang digunakan pada kondisi tertentu yaitu pemisahan
sentrifugal dan alatnya disebut ”centrifuges”. Alat ini cocok untuk pengeringan material hasil
olahan yang berukuran sangat halus. Ada 2 tipe alat centrifuge yang umum yaitu ”solid bowl”
dan ”perforated basket”
Gambar 2.17 Solid bowl centrifuge
Metode pengeringan lainnya yang biasa digunakan adalah thermal draying. Karena
pengurangan kadar air secara mekanis jarang dapat menurunkan kadar air di bawah 25 %
volume. Apabila diinginkan hal tersebut, maka diperlukan pengeringan dengan cara
pemanasan. Alat yang digunakan pada proses ini seperti fluidized bed drayer. Alat ini cocok
untuk pengeringan material halus. Temperatur pemanasan bisa mencapai 300oC.