Oleh :
Kelompok 2
CI LAHAN CI INSTITUSI
INFORMAN KELUARGA
Nama : Tn D
Umur : 52
Jenis Kelamin : Laki laki
Hubungan dengan Pasien : Suami
RIWAYAT KESAHATAN
Keluhan Utama : Nyeri pada luka post op
KEBUTUHAN DASAR
1. Nutrisi
TB: 155 cm BB: 60 kg IMT: kg/cm
Kebiasaan makan : 3 x/hari,( tidak
teratur )
Keluhan saat ini : klien hanya makan 2
sendok dan tidak menghabiskan
makanannya mual 7x dan muntah 4x
󠇈Tidak nafsu makan
√ mual
√ muntah
󠇈 sukar / sakit menelan
󠇈 nyeri ulu hati / salah serna yang
berhubungan dengan …..
󠇈 sakit gigi
Di sembuhkan dengan …..
Konjungtiva : Tidak anemis
Skelera : tidak ikterik
Pembesaran tyroid : tidak ada
Hernia / massa : Tidak ada
Holitosis : Tidak ada
Kondisi gigi /gusi : Bersih
Penampilan lidah: Bersih
Bising usus : 15 x/menit
󠇈 makan per NGT/parenteral/infus
Di mulai tgl: 17-02-2020
Jenis cairan : RL 20 tpm
Di pasang di : ditangan kanan
Porsi makan yang di habiskan : 2
sendok
Makanan yang di sukai : nasi, sayur,
ikan,
Diet : cair
Data lain: tidak ada
2. Cairan
Kebiasaan minum : 2.000 ± cc/hari
Jenis : Air mineral
Turgor kulit: Baik
warna : Sawo matang
CRT : < 2detik
Mata cekung √tidak 󠇈ya : ka/ki
edema √tidak 󠇈ya ka/ki
distensi vena jugularis : tidak terdapat
distensi
asites: √tidak 󠇈ya
spider naevi √tidak 󠇈ya
penggunaan kateter : Ya
data lain : tidak ada
3. eliminasi
BAB:1x/hari
Warna : kuning
Konsistensi: lunak
Bau : tidak
BAK:4-5x/hari
Wana : kuning
Bau : amis
Tampilan : jernih
Volume: tidak dkaji
Penggunaan kateter: tidak
4. Oksigenasi
Bentuk dada : Normal chest
Bunyi napas : Vesikuler
Respirasi √TAK 󠇈disepnea 󠇈ronchi
󠇈 stridor 󠇈 whezing 󠇈 batuk
󠇈 hemoptisis 󠇈 sputum
󠇈 pernapasan cuping hidung 󠇈
󠇈 penggunaan otot-otot aksesoris
Jenis pernafasan : melalui hidung
Fremitus : Merata diseluruh lapang paru
Sputum: -
󠇈 kental 󠇈 encer
󠇈 merah 󠇈putih
󠇈 hijau 󠇈 kuning
Sirkulasi oksigenasi √ TAK
󠇈 pusing 󠇈 sianosis
󠇈 akral 󠇈dingin 󠇈cullubing finger
dada: √ TAK
󠇈retraksi dada 󠇈 berdebar-debar
󠇈deviasi trachea
󠇈 bunyi jantung
󠇈murmur 󠇈gallop
data lain
5
5
5
5
Tonus otot
5
5
5
5
Postur : Baik
Tremor : Tidak ada
Rentang gerak (ROM)
Ekstremitas atas kanan
(√ )Fleksi (√ )Ekstensi (√)Abduksi
(√)Adduksi
(√ ) Supinasi (√ )Pronasi (√ )
Sirkumduksi
Ekstremitas atas kiri
(√ )Fleksi (√ )Ekstensi (√ )Abduksi
(√)Adduksi
(√) Supinasi (√)Pronasi (√)Sirkumduksi
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan USG
2 Data Subjektif :
Klien mengatakan nyeri pada
luka operasi laparatomi di
Resiko infeksi ditandai
bagian abdomen
dengan efek prosedur
Data objektif
invasif
Nampak ada luka operasi
dibagian abdomen
Nampak verban agak basah
3 Data Subjektif
Pasien mengatakan kesulitan
tidur karena nyeri pada bagian
operasinya
Pasien mengatakan ketidak Gangguan pola tidur
puasan setelah tidur berhubungan dengan nyeri
Pasien mengatakan sering
terjaga dimalam hari
Data Objektif :
Pasien nampak lemah
1.2 Diagnosis keperawatan
1.2.1 Nyeri akut b.d kondisi pembedahan
1.2.2 Risiko infeksi ditandai dengan efek prosedur invasif
1.2.3 Gangguan pola tidur b.d nyeri
1.3 Rencana asuhan Keperawatan
No RM : 650250
2. Kontrol resiko
Meningkat Pencegahan infeksi
Risiko 1. Monitor tanda dan gejala infeksi
infeksi Kriteria hasil lokal dan sistemik
ditandai 1. Kemampu 2. Batasi jumlah pengunjung
dengan an 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah
efek mencari kontak dengan pasien
prosedur informasi 4. Menjelaskan tanda dan gejala
invasif tentang infeksi
faktor
resiko
2. Kemampu
an
mengident
ifikasi
faktor
resiko
3. Kemampu
an
melakuka
n strategi
kotrol
resiko
3.
Dukungan tidur
Ganggua 1. Identifikasi faktor pengganggu
n pola tidur
tidur b.d 2. Modifikasi lingkungan
nyeri pola tidur (Pencahayaan, kebisingan, suhu,
membaik matras, dan tempat tidur)
3. Tetapkan jadwal tidur rutim
Kriteria hasil 4. Batasi waktu tidur siang
1. Keluhan 5. Fasilitasi menghilangkan stress
sulit tidur sebelum tidur
2. Keluhan
sering
terjaga
3. Keluhan
tidak puas
tidur
4. Keluhan
pola tidur
berubah
1.4 Implementasi keperawatan
Nama : Ny H No Medical
Record :650250
Umur : 49 Diagnosa
Medis : Kolelitiasis
Jenis Kelamin : Perempuan Ruang rawat
: Bedah kelas 1
Tanggal/ Diagnosa Implementasi Evaluasi
Pukul Keperawatan
22/02/2020 Nyeri akut b.d Managemen nyeri S : Pasien mengatakan masih nyeri
kondisi pembedahan 1. Mengidentifikasi skala nyeri dan kesulitan bergerak dari tidurnya
H : Skala nyeri 4
2. Mengidentifikasi respon nyeri O : Klien nampak lemah
nonverbal
A : Masalah nyeri belum teratasi
H : Klien nampak meringis jika
nyeri muncul P : Lanjutkan intervensi
3. Memberikan teknik nonfarmakologi
untuk mengurangi nyeri 1. Mengidentifikasi skala nyeri
H : Mengajarkan tehnik relaksasi 2. Mengidentifikasi respon nyeri
napas dalam nonverbal
Pemberian analgetik 3. Memberikan teknik
1. Mengidentifikasi karakteristik nyeri nonfarmakologi untuk
(Pencetus, pereda, kualitas, lokasi, mengurangi nyeri
intensitas, frekuensi dan durasi)
4. Mengidentifikasi karakteristik
H : Nyeri abdomen ketika
nyeri
bergerak, kualitas sedang,
5. Mengidentifikasi riwayat
intensitas sering jika bergerak)
alergi obat
2. Mengidentifikasi riwayat alergi
obat 6. Memonitor efektifitas
H : Tidak ada riwayat alergi obat alagesik
3. Memonitor efektifitas analgesik 7. Mempertimbangkan
H : Analgesik efektif meredakan penggunaan inpus kontinu
nyeri atau bolus oploid untuk
4. Mempertimbangkan penggunaan mempertahankan kadar
inpus kontinu, atau bolus oploid serum
untuk mempertahankan kadar
dalam serum
H : Pasien terpasang infuse RL
Nama : Ny H No Medical
Record : 650250
Umur : 49 Diagnosa
Medis : kolelitiasis
Jenis Kelamin : Perempuan Ruang rawat
: bedah kelas 1
Tanggal/ Diagnosa Implementasi Evaluasi
Pukul Keperawatan
23/02/2020 Nyeri akut b.d Managemen nyeri S : Pasien mengatakan sudah dapat
kondisi pembedahan 4. Mengidentifikasi skala nyeri bangun dari tidurnya
H:Skala nyeri : 4
5. Mengidentifikasi respon nyeri O : Klien nampak lemah
nonverbal
A : Masalah nyeri terkontrol
H: Pasien nampak meringis
6. Memberikan teknik nonfarmakologi P : Lanjutkan intervensi
untuk mengurangi nyeri
H: pasien napas dalam jika nyeri 1. Mengidentifikasi skala nyeri
Pemberian analgetik 2. Mengidentifikasi respon nyeri
8. Mengidentifikasi karakteristik nyeri nonverbal
(Pencetus, pereda, kualitas, lokasi, 3. Memberikan teknik
intensitas, frekuensi dan durasi) nonfarmakologi untuk
H: mengurangi nyeri
9. Mengidentifikasi riwayat alergi 4. Mengidentifikasi karakteristik
obat nyeri
10. Memonitor efektifitas 5. Mengidentifikasi riwayat
analgesic alergi obat
11. Mempertimbangkan 6. Memonitor efektifitas
penggunaan inpus kontinu, atau alagesik
bolus oploid untuk 7. Mempertimbangkan
mempertahankan kadar dalam
penggunaan inpus kontinu
serum
atau bolus oploid untuk
mempertahankan kadar
serum
Risiko infeksi Pencegahan infeksi S : Pasien mengatakan tidak ada
ditandai dengan efek 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi kemerahan dan bengkak pada
prosedur invasif lokal dan sistemik luka
H : Tidak ada tanda tanda infeksi
lokal dan sistemik O : Pasien nampak lemah
2. Membatasi jumlah pengunjung
H : Telah dilakukan A : Resiko infeksi belum teratasi
3. Mencuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan pasien P : Lanjutkan intervensi
H : Perawat mencuci tangan 1. Memonitor tanda dan
sebelum dan setelah tindakan gejala infeksi lokal
4. Menjelaskan tanda dan gejala 2. Membatasi jumlah
infeksi pengunjung
H : Pasien telah mengerti 3. Mencuci tangan sebelum
dan sesudah kontak
dengan pasien
4. Menjelaskan tanda dan
gejala infeksi
Gangguan pola tidur Dukungan tidur S : Pasien megatakan sering terjaga
b.d nyeri 1. Mengidentifikasi faktor dimalam hari
pengganggu tidur O : Pasien nampak mengantuk
H :Faktor pengganggu tidur akibat A : Masalah Gangguan pola tidur
belum teratasi
nyeri
P : Lanjutkan intervensi
2. Memodifikasi lingkungan 1. Identifikasi faktor
(Pencahayaan, kebisingan, suhu, pengganggu tidur
matras, dan tempat tidur) 2. Mofifikasi lingkungan
H : Telah dilakukan 3. Menetapkan jadwal rutin tidur
3. Menetapkan jadwal tidur rutin 4. Membatasi waktu tidur siang
H: Pasien komitemn tidur lebih 5. Memfasilitasi menghilangkan
awal yaitu pukul 22.00 stress sebelum tidur
4. Membatasi waktu tidur siang
H : waktu batasan tidur siang
hanya 1 jam
5. Memfasilitasi menghilangkan
stress sebelum tidur
H: Pasien atur napas dalam 30
menit sebelum tidur dibantu pijat
ringan pada daerah ektremitas
Nama : Ny H No Medical
Record : 650250
Umur : 49 Diagnosa
Medis : kolelitiasis
Jenis Kelamin : Perempuan Ruang rawat
: bedah kelas 1
Tanggal/ Diagnosa Implementasi Evaluasi
Pukul Keperawatan
24/02/2020 Nyeri akut b.d Managemen nyeri S : Pasien mengatakan sudah dapat
kondisi pembedahan 1. Mengidentifikasi skala nyeri bangun dari tidurnya
H:Skala nyeri : 4
2. Mengidentifikasi respon nyeri O : Klien nampak baik
nonverbal
A : Masalah nyeri terkontrol
H: Pasien nampak meringis
3. Memberikan teknik nonfarmakologi P : Lanjutkan intervensi
untuk mengurangi nyeri
H: pasien napas dalam jika nyeri 1. Mengidentifikasi skala nyeri
Pemberian analgetik 2. Mengidentifikasi respon nyeri
4. Mengidentifikasi karakteristik nyeri nonverbal
(Pencetus, pereda, kualitas, lokasi, 3. Memberikan teknik
intensitas, frekuensi dan durasi) nonfarmakologi untuk
H: mengurangi nyeri
5. Mengidentifikasi riwayat alergi
4. Mengidentifikasi karakteristik
obat
nyeri
6. Memonitor efektifitas analgesic
5. Mengidentifikasi riwayat
7. Mempertimbangkan penggunaan
alergi obat
inpus kontinu, atau bolus oploid
untuk mempertahankan kadar 6. Memonitor efektifitas
dalam serum alagesik
7. Mempertimbangkan
penggunaan inpus kontinu
atau bolus oploid untuk
mempertahankan kadar
serum
Risiko infeksi Pencegahan infeksi S : Pasien mengatakan tidak ada
ditandai dengan efek 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi kemerahan dan bengkak pada
prosedur invasif lokal dan sistemik luka
H : Tidak ada tanda tanda infeksi
lokal dan sistemik O : Pasien nampak lemah
2. Membatasi jumlah pengunjung
H : Telah dilakukan A : Resiko infeksi terkontrol
3. Mencuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan pasien P : Lanjutkan intervensi
H : Perawat mencuci tangan 1. Memonitor tanda dan
sebelum dan setelah tindakan gejala infeksi lokal
4. Menjelaskan tanda dan gejala 2. Membatasi jumlah
infeksi pengunjung
H : Pasien telah mengerti 3. Mencuci tangan sebelum
dan sesudah kontak
dengan pasien
4. Menjelaskan tanda dan
gejala infeksi
Gangguan pola tidur Dukungan tidur S : Pasien mengatakan tidurnya
b.d nyeri 1. Mengidentifikasi faktor mala mini nyenyak
pengganggu tidur O : Pasien nampak baik
H :Faktor pengganggu tidur akibat A : Masalah Gangguan pola tidur
teratasi
nyeri
P : Lanjutkan intervensi
2. Memodifikasi lingkungan 1. Identifikasi faktor
(Pencahayaan, kebisingan, suhu, pengganggu tidur
matras, dan tempat tidur) 2. Mofifikasi lingkungan
H : Telah dilakukan 3. Menetapkan jadwal rutin tidur
3. Menetapkan jadwal tidur rutin 4. Membatasi waktu tidur siang
H: Pasien komitemn tidur lebih 5. Memfasilitasi menghilangkan
awal yaitu pukul 22.00 stress sebelum tidur
4. Membatasi waktu tidur siang
H : waktu batasan tidur siang
hanya 1 jam
5. Memfasilitasi menghilangkan
stress sebelum tidur
H: Pasien atur napas dalam 30
menit sebelum tidur dibantu pijat
ringan pada daerah ektremitas
BAB 2
(TINJAUAN PUSTAKA)
GEJALA: GEJALA:
Rasa nyeri (kolik empedu) yang Rasa nyeri (kolik empedu), Tempat :
Menetap abdomen bagian atas (mid epigastrium),
Mual dan muntah Sifat : terpusat di epigastrium menyebar
4.1 Kesimpulan
Dari asuhan keperawatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa Nyeri akut merupakan point utama masalah keperawatan dari
pasien post operasi. Disusul diagnose resiko infeksi yang menjadi
ancaman dari pasien post operasi selain itu masalah yang timbul dari
masalah utama yaitu masalah gangguan pola tidur menjadi masalah
ke tiga akibat dari nyeri.
4.2 Saran
4.2.1 Bagi pasien
Bagi pasien diharapkan mampu bekerja sama dengan petugas
kesehatan agar terciptanya asuahan keperawatan yang
komprehensif.
4.2.2 Bagi Petugas pelayanan kesehatan
Peran petugas kesehatan khususnya perawat sebagai educator
dan motivator untuk selalu menanamkan afirmasi positif
terhadap penurunan nyeri dan risiko infeksi serta gangguan
pola tidur pada pasien post op laparatomi dengan diagnosa
kolilitiasis dari hari peratama sampai dengan hari ke tiga
sehingga mencegah komplikasi dari tindakan pembedahan dan
mempersingkat hari rawat pasien
DAFTAR PUSTAKA